Anda di halaman 1dari 36

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi yang sangat pesat pada masa sekarang ini menuntut

kemampuan pemimpin perusahaan dalam mengalokasikan sumber daya perusahaan

secara efektif dan efisien. Hal itu membuat semua perusahaan selalu berusaha untuk

meningkatkan penjualan perusahaannya. Karena dengan meningkatnya penjualan akan

meningkatkan pula pendapatan perusahaan. Penjualan dapat dilaksanakan secara tunai

maupun kredit.

Penjualan dari suatu produk yang dihasilkan oleh perusahaan merupakan salah satu

faktor penentu dalam kegiatan perusahaan. Kondisi ini memotivasi perusahaan dalam

pelaksanaan sistem penjualan kredit yang baik dalam usaha meningkatkan pendapatan.

Penjualan kredit atas suatu produk merupakan salah satu sumber penerimaan kas bagi

perusahaan, khususnya pelunasan piutang.

Penjualan kredit yang dilakukan perusahaan dengan cara mengirimkan barang yang

sesuai dengan order yang diterima dari pembeli untuk jangka waktu tertentu perusahaan

mempunyai tagihan kepada pembeli tersebut. Untuk menghindarinya tidak tertagihnya

piutang, setiap penjualan kredit yang pertama kepada seorang pembeli didahului dengan

analisis terhadap pembeli.

PT. Sinar Baru Juyi merupakan salah satu perusahaan dagang yang menjual mesin

penghemat energy yang bergerak di bidang perindustrian. PT. Sinar Baru Juyi sebagai

sebuah perusahaan memerlukan suatu sistem akuntansi penjualan kredit.

1
Sistem akuntansi penjualan secara kredit yang dilakukan di PT. Sinar Baru Juyi

meliputi prosedur pemesanan barang, persetujuan kredit, pengiriman barang, penagihan,

pencatatan akuntansi dengan melibatkan bagian akuntansi atau fungsi yang terkait dan

dokumen-dokumen yang digunakan. Untuk menghindari kecurangan yang jelas terjadi

dalam sistem akuntansi penjualan secara kredit di PT. Sinar Baru Juyi di lakukan

pemisahaan fungsi dan dokumen yang bernomer urut tercetak. Sebagai pengawasan atas

dokumen yang telah di otorisasi oleh bagian yang berwewenang atas informasi yang ada

didalamnya telah di setujui dan di pertanggung jawabkan.

Sistem akuntansi di PT. Sinar Baru Juyi pada dasarnya sudah baik, hanya saja

belum begitu efektif, karena masih ada fungsi yang terkait merangkap lebih dari satu

pekerjaan. Untuk itu perlu di kaji kembali tentang sistem yang digunakan sehingga

fungsi yang terkait dapat berperan sesuai dengan tugasnya masing-masing sehingga

tidak ada penyalahgunaan dan pennyelewengan dan hasilnya lebih efektif.

Dalam penelitian yang diharapkan dapat mengetahui gambaran tentang sistem

akuntansi penjualan secara kredit pada PT.Sinar Baru Juyi. Sistem akuntansi merupakan

organisasi formulir catatan dan laporan yang di koordinasikan sedemikian rupa untuk

menyediakan informasi keuangan yang di butuhkan oleh manajemen guna memudahkan

pengelolaan perusahaan. (Mulyadi, 2016,3). Oleh karena itu perusahaan dituntut untuk

dapat menjalankan sistem akuntansi dengan baik yang menjamin pengawasan terhadap

penjualan, agar penjualan tidak disalahgunakan karena penjualan merupakan sumber

pendapatan yang utama bagi perusahaan.

Berdasarkan latar belakang dan uraian diatas,penulisan ingin mengetahui

bagaimana penjualan secara kredit yang baik perlu di bentuk agar dapat diketahui

2
efketifitas dan efesiensi berkaitan dengan sistem akuntansi, sehingga dapat tercipta

penawasan dan pengendalian yang terdapat pada penjualan secara kredit dengan tujuan

memberikan informasi kepada pimpinan dan pihak lain-lain yang berkepentinggan

sehinga laporan interenship ini diberi judul “Sistem Akuntansi Penjualan secara

Kredit Pada Kantor PT Sinar Baru Juyi’’.

1.2 Identifikasi Masalah

Permasalahan dalam pembuatan laporan yang penulisan ajukan ini dapat

diidentifikasi perrnasalahannya di kantor pelayanan pajak pratama bojonagara sebagai

berikut:

1. Bagaimana deskripsi kegiatan didalam sistem akuntansi penjualan secara kredit

di PT Sinar Baru Juyi?

2. Apa saja fungsi terkait didalam sistem akuntansi penjualan secara kredit di PT

Sinar Baru Juyi?

3. Dokumen apa saja yang terkait didalam akuntansi penjualan secara kredit di PT

Sinar Baru Juyi?

4. Bagaimana catatan akuntansi didalam sistem akuntansi penjualan secara kredit

di PT Sinar Baru Juyi?

5. Bagaimana jaringan prosedur yang terkait didalam sistem akuntansi penjualan

secara kredit di PT Sinar Baru Juyi?

6. Bagaimana gambar flowchart didalam sistem akuntansi penjualan secara kredit

di PT Sinar Baru Juyi?

7. Bagaimana pengendalian internal didalam sistem akuntansi penjualan secara

kredit di PT Sinar Baru Juyi?

3
1.3 Tujuan interenship

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini untuk mengetahui sistem akuntansi

penjualan secara kredit di PT Sinar Baru Juyi sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui deskripsi kegiatan dari sistem akuntansi penjualan secara

kredit di PT Sinar Baru Juyi.

2. Untuk mengetahui fungsi yang terkait didalam sistem akuntansi penjualan

secara kredit di PT Sinar Baru Juyi.

3. Untuk mengetahui dokumen apa saja yang terkait didalam sistem akuntansi

penjualan secara kredit di PT Sinar Baru Juyi.

4. Untuk mengetahui catatan akuntansi didalam sistem akuntansi penjualan secara

kredit di PT Sinar Baru Juyi.

5. Untuk mengetahui prosedur apa saja yang terkait didalam sistem akuntansi

penjualan secara kredit di PT Sinar Baru Juyi.

6. Untuk mengetahui flowchart yang ada didalam sistem akuntansi penjualan

secara kredit di PT Sinar Baru Juyi.

7. Untuk mengetahui sistem pengendalian internal didalam akuntansi penjualan

secara kredit di PT Sinar Baru Juyi.

1.4 Sistematika pelaporan

Adapun sistematika penyusunan laporan inetrenship adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini, penulisan menjelaskan tentang latar belakanang yang menunjukan

pada penomena maupun alasan pemilihan topik, identifikasi masalah, tujuan interenship

serta menjelaskan sistematika laporan yang digunakan penulis.

4
BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini, penulis menjelaskan teori-teori yang berkaitan dengan topik bahasan

yang telah dipilih oleh penulis.

BAB III PEMBAHASAN

Pada bab ini, penulis menjelaskan tentang kegiatan interenship mengenai profil

perusahaan yang didalamnya tercantum gambaran perusahaan,sejarah

perusahaan,struktur organisasi perusahaan, job description, serta penulis menyampaikan

pula tentang analisis, dan deskripsi interenship yang dilakukan oleh penulis.

BAB IV PENUTUP

Pada bab ini, penulis akan menyampaikan kesimpulan dari kegiatan magang dan

rekomendasi yang disampaikan.

5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Sistem
2.1.1 Pengertian Sistem
Menurut Mulyadi (2016:4) suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok
unsur yang erat berhubungan satu dengan lainya, yang berfungsi bersama sama untuk
mencapai tujuan tertentu. Dalam pengertiannya sistem adalah suatu jaringan prosedur
yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok
perusahaan. Dari definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa suatu sistem
terdiri dari beberapa jaringan prosedur.

2.1.2 Sistem Akuntansi


Secara umum, sistem adalah suatu kumpulan objek atau unsur-unsur atau bagian-
bagian yang memiliki arti berbeda-beda yang saling memiliki hubungan, saling
berkerjasama dan saling mempengaruhi satu sama lain.
Menurut Mulyadi (2016:3) pengertian sistem akuntansi sebagai berikut : sistem
akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian
rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna
memudahkan pengelolaan perusahaan
Menurut Marshall B.Romney dan Paul Jhon Steinbart (2015:3) “sistem adalah
serangkaian dua atau lebih komponen yang saling terkait dan berinteraksi untuk
mencapai tujuan.
Menurut Warren, Reeve, dan Duchac (2014:229) Sistem Akuntansi
(accounting system) adalah metode dan prosedur untuk mengumpulkan,
mengelompokan, merangkum, serta melaporkan informasi keuangan dan operasi
perusahaan. Sistem akuntansi berubah melalui proses tiga tahap seiring dengan
perkembangan dan perubahan perushaan tiga tahap tersebut adalah:
A. Tahap 1 : menganalisis kebutuhan pihak-pihak yang menggunakan informasi
B. Tahap 2 : sistem dirancang untuk dapat memenuhi kebutuhan penggunanya.
C. Tahap 3 : sistem ini kemudian diterapkan dan digunakan.

6
Dari defenisi yang dikemukakan di atas,dapat diambil kesimpulan bahwa sistem
adalah jaringan prosedur yang memiliki bagian-bagian yang salingberintereksi,
bergantung dan berkerjasama unuk tujuan yang sama.
2.1.3 Tujuan Sistem Akuntansi
Setiap sistem yang dibangun perusahaan mempunyai yang ingin hendak dicapai.
Tujuan yang diharapkan adalah mampu menghasilkan informasi yang akurat dan
mampu melindungi aset perusahaan. Berikut ini adalah tujuan sistem akuntansu
menurut Mulyadi (2016:15) adalah:
1. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru.
Kebutuhan pengembangan sistem akuntansi terjadi jika perusahaan baru
didirikan atau suatu perusahaan menciptakan usaha baru yang berbeda dengan
usaha yang telah dijalankan selama ini.
2. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada.
Ada kalahnya sistem akuntansi yang berlaku tidak dapat memenuhi kebutuhan
manajemen baik dalam hal mutu, ketepatan penyajian maupun struktur
informasi yang terdapat dalam laporan.
3. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan audit internal. Akutansi
merupakan alat mempertanggungjawaban kekayaan suatu organisasi.
4. Untuk mengurangi biaya klarikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi.
Pengembangan sistem akuntansi sering kali ditunjukan untuk menghemat
biaya.
Dari penjelasan diatas, dapat dismpulkan bahwa sistem akuntansi dibentuk sebagai
pelaksana dari fungsi manajemen puncak yaitu perancanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengawasan untuk melindungi dan mencapai tujuan perusahaan secara
bisnis atau akuntansi.
2.1.4 Komponen Utama Sistem
Menurut Mulyadi (2016:9) setiap sistem memiliki enam komponen utama
yang terdiri dari :
1. Blok masukan (input block), data yang dimasukan kedalam sistem beserta metode
dan media yang digunakan untuk menangkap dan memasukan data tersebut
kedalam sistem.

7
2. Blok model (model block), terdiri dari logo mathematical model yang mengolah
masukan dan data yang disimpan dengan berbagai cara, untuk memproduksi hasil
yang dikehendaki atau keluaran.
3. Blok keluaran (output block), keluaran yang berupa informasi yang bermutu untuk
semua tingkat manajemen dan pemakaian informasi.
4. Blok teknologi (technology block), teknologi menangkap masukan, menjalankan
model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan penyampaikan
pengeluaran, serta pengendalian seluruh sistem.
5. Block basis data (data base block), basis data merupakan tempat penyimpanan
data yang digunakan untuk melayani kebutuhan pemakai informasi.
6. Block pengendalian (control block), setiap sistem harus dilindungi dari berbagai
hal yang dapat merusak atau membahayakan sistem itu sendiri.

2.2 Prosedur
2.2.1 Definisi Prosedur
Prosedur sangat penting bagi suatu organisasi atau lembaga untuk menunjang
kelancaran organisasi tersebut. Prosedur juga dijadikan sebagai pedoman bagi suatu
organisasi dalam menentukan aktivitas apa saja yang harus dilakukan untuk
menjalankan suatu fungsi yang nantinya akan dilakukan. Berikut beberapa pengertian
prosedur menurut para ahli:
Menurut Mulyadi (2016:4) “Prosedur adalah suatu kegiatan krerikal, biasanya
melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih, yang dibuat untuk
menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-
ulang. Kegiatan krerikal (clerical operation) terdiri dari kegiatan berikut ini yang
dilakukan untuk mencatat informasi dalam formulir, buku jurnal, dan buku bersar:
1. Menulis
2. Menggandakan
3. Menghitung
4. Memberi kode
5. Mendaftar
6. Memilih (menyortasi)

8
7. Memindah
8. Membandingkan
Menurut Romney dan Steinbart (2014:5) “Prosedur adalah serangkaian
aktivitas dan tugas yang saling terkait, terkoordinasi, dan terstruktur yang
dilakukan orang, komputer atau mesin yang dapat membantu mencapai tujuan
tertentu suatu organisasi”

Berdasarkan pendapat parah ahli mengenai prosdur, maka dapat disimpulkan


prosedur adalah serangkaian/kegiatan yang tersusun secara sistematis yang melibatkan
bebrapa orang dalam satu departemen atau lebih unuk mendorong dan menggerakkan
suatu kelompok untuk mencapai tujuan organisasinya dan untuk menjamin penanganan
secara seragam terhadap kegiatan yang berulang-ulang.
2.2.2 Karakteristika Prosedur
Berikut ini adalah beberapa karakteristika prosedur meurut Mulyadi (2013:8)
diantaranya adalah:
1. Prosedur menunjang tercapainya tujuan organisasi.
2. Prosedur mampu menciptakan adanya pengawasanyang baik menggunakan
biaya yang seminimal mungkin.
3. Prossedur menunjukan urutan-urutan yang logis dan sederhana.
4. Prosedur menunjukan adanya penetapan keputusan dan tanggung jawab.
5. Prosdeur menunjukan tidak adanya keterlambatan atau hambatan.
2.2.3 Manfaat Prosedur
Suatau prosedur dapat memberikan beberapa manfaat menurut Mulyadi (2013:15)
diantaranya:
1. Lebih memudahkan dalam langka-langka kegiatan yang akan datang.
2. Mengubah pekerjaan yang berulang-ulang menjadi rutin dan terbatas, sehingga
menyederhanakan pelaksanaan dan untuk selanjutnya mengerjakan yang
perlunya aja.
3. Adanya suatu petunujuk atau program kerja yang jelas dan harus dipatuhi oleh
seluruh pelaksana.

9
4. Membantu dalam usaha meningkatkan produktivitas kerja yang efektif dan
efesien.
5. Mencegah terjadinya penyimpangan dan memudahkan dalam pengawasan,
bilah terjadi penyimpangan akan dapat segarah diadakan perbaikan-perbaikan
sepanjang dalam tugas danfungsinya masing-masing.
2.2.4 Perbedaan Pengertian Sistem dan Prosedur
Menurut Mulyadi (2016:4) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat
menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.
Sedangakan prosedur adalah suatau urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan
beberapa orang dalam satu dapertemenatau lebih, yang dibuat untuk menjamin
penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.
2.3 Fungsi Yang Terkait
Ada beberapa fungsi yang memegang peranan penting di dalam prosedur
penjualan kredit, fungsi tersebut menurut Mulyadi (2013:211) adalah sebagai berikut:
A.Fungsi Penjualan
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima surat order dari pembeli, mengedit
order dari pelanggan untuk menambahkan informasi yang belum ada pada saat
order tersebut, meminta otoritas kredit, menentukan tanggal pengirim dan akan
dikirim dan mengisi surat order pengiriman. Fungsi ini juga bertanggungjawab
untuk membuat back order pada saat diketahui tidak tersedianya persediaan untuk
memenuhi order dari pelanggan.
B. Fungsi Kredit
Fungsi ini bertanggungjawab untuk meneliti status kredit pelanggan dan
memberikan otorisasi pemberian kredit kepada pelanggan.
C.Fungsi Pengiriman
Fungsi ini bertanggungjawab untuk menyerahkan barang atas dasar surat order
pengiriman yang diterimanya dari fungsi penjualan.
D.Fungsi Penagihan
Fungsi ini bertanggungjawab untuk membuat dan mngirimkan faktur penjualan
kepada pelanggan, serta menyediakan copy faktur bagi kepentingan pencatatan
transaksi penjualan oleh fungsi akuntansi.

10
E.Fungsi Akuntansi
Fungsi ini bertanggungjawab untuk mencatat piutang yang timbul dari transaksi
penjualan kerdit dan membuat serta mengirimkan pernyataan piutang kepada para
debitur serta membuat laporan penjualan.

Menurut Krismiaji (2015:37) “Fungsi merupakan pemecahan tanggung jawab untuk


melaksanakan sebagai transaksi diantara beberapa karyawan. Tujuan dilakukan
pemisahan fungsi adalah untuk mencegah seseorang secara penuh melaksanakan
sebuah”.
Ada beberapa jenis fungsi, namun fungsi yang dimaksudkan dalam hal ini adalah
fungsi yang merupakan bagian atau pelaku atau sekelompok pelaku yang terkait dalam
jaringan prosedur.
Dalam hal ini yang berhubungan dengan aktivitas didalam prosedur, yang terlibat
menjalankanalur dan rangkaian kegiatan pada prosedur, dimana jaringan prosedur
tersebut akan membentuk sistem, baik disebuah organisasi maupun perusahaan. Jadi
fungsi merupakan bagian atau pelaku atau sekelompok pelaku yang terkait di dalam
jaringan prosedur yang harus diperhatikan dalam penyususnan suatu prosedur yang
bersangkutan.
2.4 Dokumen
2.4.1 Pengertian Dokumen
Menurut Mulyadi (2016:3) formulir merupakan dokumen yang digunakan
untuk merekam terjadinya transaksi. Formulir sering disebut dengan istilah dokumen
karena dengan formulir ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi, direkan
(didokumentasikan) diatas secarik kertas.
2.4.2 Bagan Alir Dokumen

Menurut Mulyadi (2016:45) “Bagan alir data adalah suatu model yang
menggambarkan aliran data dan proses untuk mengolah data dalam suatu sistem”.
Selain itu bagan alir dokumen akan menunjukkan batas-batas sistem, hubungan system
dengan satuan diluar, proses pengolahan data, dan aliran data. Jadi dapat disimpulkan
bahwa bagan alir adalah suatu bagan dengan symbol yang menggambarkan mengenai

11
arus prosedur dalam sistem yang berlaku secara mendetail dan berhubunga antara suatu
proses dengan proses lainnya.
2.4.3 Simbol Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)
Menurut Mulyadi (2016:47) “Flowchart merupakan gambar atau bagan
yang memperlihatkan urutan atau hubungan antar proses beserta instruksinya”. Gambar
ini dinyatakan dengan simbol. Dengan demikian setiap simbol menggambarkan proses
tertentu. Sedangkan hubungan antar proses digambarkan dengan garis penghubung.
Berikut adalah simbol-simbol yang digunakan sebagai alat bantu menggambarkan
proses di dalam program.
Tabel 2.1
Simbol-simbol Bagan Alir Dokumen

NO SIMBOL NAMA KETERANGAN

1 Dokumen Digunakan untuk menggambarkan


semua jenis dokumen yang
merupakan formulir yang
digunakan untuk merekam data
terjadinya suatu transaksi
2 Dokumen dan Digunakan untuk menggambarkan
Tembusan dokumen asli dan tembusan.
Nomor lembar dokumen
dicantumkan di sudut kanan atas.

12
3 Berbagai Dokumen Digunakan untuk menggambarkan
sebagai jenis dokumen yang
digabungkan bersama di dalam
satu paket. Nama dokumen
dituliskan di dalam setiap simbol
dan nomor lembar dokumen
dicantumkan disudut kanan atas
simbol dokumen yang
bersangkutan.
4 Catatan Digunakan untuk menggambarkan
catatan akuntansi yang digunakan
untuk mencatat data yang direkam
sebelumnya di dalam
dokumen/formulir.
5 Penghubung pada Menggambarkan alir dokumen
halaman yang sama dibuat mengalir dari atas ke bawah
(on-page dan dari kiri kekanan. Simbol
connector) penghubung yang memungkinkan
aliran dokumen berhenti di suatu
lokasi pada halaman tertentu dan
kembali berjalanpada halaman
yang sama.

6 Akhir arus Digunakan untuk mengarahkan


dokumen pembaca ke simbol penghubung
halaman yang sama yang bernomor
seperti yang tercantum didalam
simbol tersebut.

13
7 Awal arus Pengubung yang sama, yang
dokumen bernomor seperti yang tercantum
didalam simbol tersebut.

8 Penghubung pada Digunakan untuk meggambarkan


halaman yang bagan alir dalam suatu sistem
berbeda (off-page akuntansi dperlukan lebih dari 1
connector) halaman yang menunjukkan, ke
mana dan bagaimana bagan alir
terkait dengan satu dengan yang
lain.

9 Kegiatan manual Digunakan untuk menggambarkan


manual seperti: menerima order
dari pembeli, mengisi formulir,
membandingkan dan memeriksa
berbagai jenis kegiatan klerikal
yang lain.

10 Keterangan, Simbol ini memungkinkan ahli


komentar sistem menambahkan keterangan
untuk memperjelas pesan yang
disampaikan dalam bagan alir.

11 Arsip Menunjukkan tempat penyimpanan


sementara dokumen, nantinya akan diambil
kembali dari arsip tersebut.
Menunjukkan urutan pengarsipan :
A = menurut abjad

14
N = menurut nomor urut
T = menurut tanggal
12 Arsip Tempat penyimpanan dokumen
permanen yang tidak akan diproses lagi.

13 On-line Pengelolaan dengan computer


On-line
computer secara on-line
computer
process process

14 Keying, typing menggambarkan pemasukan data


dengan computer melalui on-line
terminal.

15 Pita magnetik Simbol ini menggambarkan arsip


(magnetic komputer yang berbentuk pita
tape) magnetic. Nama arsip ditulis
didalam simbol .

16 On-line storage Menggambarkan arsip computer


yang berbentuk on-line (didalam
memori computer).

17 Keputusan Simbol ini menggambarkan


keputusan yang harus dibuat
dalam proses pengolahan data.

18 Garis alir Menggambarkan arah proses


(flowline) pengolahan data.

15
19 Terminal Menggambarkan awal dan akhir
suatu sistem akuntansi.

20 Pertemuan garis Digunakan jika dua garis alir


alir bertemu dan salah satu garis
mengikuti arus garis lainnya.

Sumber : Mulyadi (2016:47-49)


2.5 Laporan
Menurut Mulyadi (2016:4) Laporan adalah hasil akhir proses berupa laporan
posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan perubahan saldo laba, laporan harga pokok
produksi, laporan beban pemasaran, laporan beban pokok penjualan, daftat umur
piutang, daftar utang yang akan dibayar, daftar saldo persediaan yang lambat
penjualanya.
2.6 Tujuan Sistem pengendalian Internal
Menurut Mulyadi (2016:129) tujuan sistem pengendalian internal
menurut definisi tersebut adalah:
1. Menjaga aset organisasi.
2. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi.
3. Mendorong efisiensi.
4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

2.6.1 Unsur Pengendalian Internal


Menurut Mulyadi (2016:130), unsur pokok sistem pengendalian internal adalah:
1. Stuktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas.
a. Stuktur organisasi merupakan kerangka (framework) pembagian tanggung
jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk
melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok perusahaan. Harus dipisahkan
fungsi-fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi akuntansi. suatu

16
fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh semua tahap suatu
transaksi pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya
transaksi tersebut. Oleh karena itu dalam organisasi harus dibuat sistem
yang mengatur pembagian wewenang untuk otoritas atas terlaksananya
setiap transaksi dalam organisasi. Oleh karena itu penggunaan formulir
harus diawasi sedemikian rupa guna mengawasi pelaksanaan otorisasi.
2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan
yang cukup terhadap asset, utang, pendapatan dan beban.
a. Dalam organisasi setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otoritas dari
1. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit
organisasi.
- Penggunaan fomulir bernomor urut bercetak yang pemakaiannya harus
dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang.
- Pemeriksaan mendadak (surprised audit)
- Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh
satu orang atau satu unit organisasi, tanpa campur tangan dari orang
atau unit organisasi lain.
- Perputaran jabatan (job rotation) perputaran jabatan yang adakan
secara rutin akan dapat mnjaga independensi pejabat dalam
melaksanakan tugasnya, sehingga persekongkolan diantara mereka
dapat dihindari
- Keharusan mengambil cuti bagi karyawan yang berhak.
- Secara periodik diadakan pencocokan fisik kekayaan dengan catatan.
- Pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek efektifitas
unsure-unsur sistem pngendalian yang lain.
2. Karyawan yang mutu sesuai dengan tanggung jawabanya.
- Seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntunoleh
pekerjaan. Untuk memperoleh karyawan yang sesuai dengan tuntutan
tanggung jawab yang akan dipikulnya.
- Pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan
perusahaan, sesuai dengan tuntutan perkembangan pekerjaanya.

17
- Karyawan yang kompeten dan dapat dipercaya, pada saat seleksi
karyawan untuk mengsisi jabatan masing-masing kepada fungsi sudah
yang di tepatkan.

18
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Profil Perusahaan


3.1.1 Gambaran Umum Perusahaan
PT. Sinar Baru Juyi adalah perusahaan dagang elektronik, peralatan dan funitur
yang mempunyai Visi dan Misi sebagai berikut;
 Visi dan Misi PT Sinar Baru Juyi
PT Sinar Baru Juyi Mempunyai Visi “Maju dan berkembang sebagai perusahaan
dagang yang dapat menyediakan permintaan pelanggan terhadap perdagangan
kebutuhan industri maupun rumahan yang didapatkan secara efektif, efisien dan
berkesinambungan”.
Sementara itu Misi PT. Sinar Baru Juyi yaitu;
1. Menjaga dan meningkatkan kualitas jasa dan barang yang di butuhkan.
2. Menjadi perusahaan terdepan di bidang perdagangan dengan memberikan
nilai kepuasan terbaik bagi pelanggan dengan pelayanan dan produk
berkualitas.

3.1.2 Sejarah PT. Sinar Baru Juyi


Latar belakangnya didirikan PT.Sinar Baru Juyi berawal dari Ibu Sari banun
yang dahulunya berkerja sebagai sekertaris manajer di pabrik benang, Ibu Sari Banun
mempunyai manajer bernama Mr. Huang yang berasal dari Taiwan. Karena Ibu Sari
Banun terlihat mempunyai semangat kerja yang tinggi dan dapat belajar dalam hal jenis
baru, Sebagai Manajer dan juga warga negara asing, Mr.Huang berkeinginan membuat
perusahaan sendiri, akan tetapi karena sebagai warga negara asing Mr. Huang
menyerahkan semua prosedur pembuatan perusahaan kepada Ibu Sari Banun yang
sekarang menjadi Direktur PT.Sinar Baru Juyi pada tahun 2017.

3.1.3 Struktur Organisasi PT Sinar Baru Juyi

1
Berikut adalah struktur organisasi PT. Sinar Baru Juyi.

Direktur

Manajer

Akuntansi dan Gudang Teknisi


Marketing Administrasi Keuangan

Gambar 3.1

3.1.4 Job Description


Adapun Job Description dari setiap Struktur Organisasi yang ada di PT. Sinar
Baru Juyi adalah sebagai berikut :
a) Direktur
1. Mewakili perseroan didalam dan luar pengadilan tentang segala kejadian serta
mengikat perseroan dengan pihak lain dalam bentuk kerja sama.
2. Menetapkan rencana kerja, pembagian tugas pegawai menurut bidang masing-
masing.
3. Menandatangani berbagai surat dan menyetujui kerjasama
4. Melakukan koordinasi dengan manajer dibawahnya serta mengadakan rapat
kerja untuk membicarakan masalah operasional perusahaan.
b) Manajer
1. Menjalankan kebijakanaan tugas pokok yang diberikan oleh direktur.
2. Merencanakan rencana penjualan dan anggaran tiap tahunnya.
3. Memantau dan menganalisa permintaan pasar yang lebih luas untuk mencapai
kesempurnaan pasa.
4. Mengawasi setiap jalannya kegiatan operasional.

c) Marketing

2
1. Menjalankan tugas pokok yang telah diberikan direktur.
2. Menyusun rencana penjualan tiap tahun.
3. Memantau dan menganalisa permintaan pasar yang lebih luas untuk mencapai
kesempatan pasar

d) Administrasi
1. Bertanggung jawab terhadap pengurusan administrasi dan tata usaha yang di
bebankan kepadannya.
2. Membuat dan mengatur penggunaan sarana umum di lapangan.
3. Mengatur penjadwalan pengaturan barang-barang inventaris perusahaan dan
melakukan tertib administrasi.
4. Melakukan koordinasi dalam penggunaan tenaga kerja dan sarana yang
diperlukan.

e) Akuntansi dan keuangan


1. Bertanggung jawab atas seluruh pemasukan dan pengeluaran dana.
2. Membuat tata usaha keuangan dari seluruh kegiatan yang dilakukan dalam
perusahaan.
3. Membuat dan menyajikan laporan kas secara berkala kepada manajer.
4. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab langsung kepada manajer.

f) Gudang
1. Membuat perencanaan pengadaan barang dan distribusinya
2. Mengawasi dan mengontrol operasional gudang
3. Mengawasi dan mengontrol semua barang yang masuk dan keluar sesuai dengan
standart operasional perusahaan.
4. Membuat perencanaan, pengawasan dan laporan pergudangan.
5. Melaporkan semua transaksi keluar dan masuk barang dari gudang.

g) Teknisi
1. Bertanggung jawab atas pengiriman produk hingga sampai ke pihak costumer

3
2. Bertanggung jawab atas memasang atau merakit produk sesuai standart
operasional yang berlaku

3.1.5 Lokasi Perusahaan


Lokasi kantor PT. Sinar Baru Juyi ini termaksud strategis karena lokasi tersebut merupakan
daerah perkantoran di tengah kota Tanggerang, Lippo Karawaci. Lokasi PT.Sinar Baru Juyi
di Ruko Palais De Europe Jl. Boulevard Europe Lippo Karawaci No.18 Kel
Panunggangan Barat Kec. Cibodas Kota Tanggerang Kabupaten Kota Tanggerang.

Gambar 3.2 Peta PT.Sinar Baru Juyi


Sumber :https://www.google.com/maps/place

3.2 Analisis
3.2.1 Fungsi Terkait
1. Direktur
Memberikan persetujuan atau otorisasi terhadap surat order yang lulus
dari pengecekan kredit.
2. Akuntansi dan Keuangan

4
Melakukan pengecekan untuk bagian kredit, maupun pemegang
keuangan perusahaan dan melakukan setiap pencatatan akuntansi yang
semestinya
3. Marketing
Menerima surat purchase order dari costumer atau pelanggan ataupun
pemberitahuan costumer apa bila ada penolakan purchase order.
4. Administrasi
Mengumpulkan dan mengolah data seperti surat order dan surat jalan
yang nantinya di manfaatkan untuk perencanaan sebuat kegiatan.
5. Gudang
Mengatur semua jenis inventaris yang ada di gudang dan selalu update
apa bila ada barang keluar masuk.
6. Teknisi
Mengirimkan barang dagang sampai pada costumer dan melakukan
pemasangan barang dagang sesuai SOP yang berlaku.

3.2.2 Dokumen yang Digunakan


1. Purchase Order
Purchase order adalah surat permohonan pembelian dari costumer atau
pelanggan, biasanya terdiri dari nama barang dan kuantitas barang.
2. Sales Order
Sales order adalah dokumen yang dibuat oleh perusahaan untuk
penjualan ataupun pelacakan proses penjualan.

3. Surat Jalan
Surat jalan yaitu dokumen resmi dari perusahaan untuk diberikan ke
pihak petugas penerima barang (pihak costumer).
4. Faktur Penjualan
Faktur penjualan yaitu sebagai bukti yang sah untuk melakukan
pencatatan akuntansi.
5. Kartu Piutang

5
Kartu Piutang adalah buku besar dimana fungsinya mencatat segala
macam mutasi piutang dari setiap konsumen.
6. Kartu Persediaan
Kartu Persediaan adalah kartu stok yang mencatat setiap perubahaan
keberadaan jenis barang dan jumlah barang yang tersedia agar dapat
membantu memudahkan pencarian persediaan
3.2.3 Catatan yang Digunakan
1. Jurnal Umum
Dalam sistem penjualan kredit, jurnal umum digunakan untuk mencatat
jurnal penyesuaian atas akun piutang karena adanya perbedaan antara saldo
yang dicatat dalam akun persediaan.
2. Kartu Persediaan
Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat penyesuaian terhadap
data persediaan.

3.2.4 Jaringan Prosedur Sistem Akuntansi Penjualan Secara Kredit


1. Prosedur Order Penjualan
 Bagian marketing menerima Purchase order dari costumer.
 Bagian marketing mengcopy menjadi 2 bagian.
 Purchase order 2 di simpan permanet berdasarkan waktu.
 Purchase order 1 di kirim ke bagian Administrasi.
 Bagian Administrasi membuat Sales order berdasarkan Purchase
order 1 dengan cara di input menggunakan computer lalu di simpan
di storage.
 Bagian administrasi mencetak dokumen sales order menjadi 5
bagian, dokumens sales order 1,2,3,4 dikirim ke bagian akuntansi
dan keuangan, sedangkan sales order 5 disimpan permanent
berdasarkan nomor urut.
2. Prosedur Persutujuan Kredit
 bagian akuntansi dan keuangan menerima dokumen sales order
1.2.3.4 dari bagian adimistrasi.

6
 Bagian akuntansi mengecek kredit costumer, jika tidak lolos maka di
balikan ke bagian marketing, jika lolos maka dokumen sales order 3
diberikan kepada bagian gudang.
 Bagian gudang menerima dokumen sales order 3 dari bagian
akuntansi keuangan, dan mengecek ketersediaan barang, jika tidak
ada maka akan balik ke bagian marketing, jika ada maka bagian
gudang akan menyiapkan barangnya.
 Setelah barang siap dokumen sales order 3 digunakan untuk
pencatatan kartu persediaan.
 Bagian gudan membuat dokumen kartu persediaan berdasarkan
catatan persedian. Lalu di simpan sementara berdasarkan waktu.
 Selanjutnya dokumen sales order 1 akan di berikan kedapa direktur.
 Direktur menerima dokumen sales order 1, dari bagian akuntansi dan
keuangan.
 Kemudian direktur akan memberikan otorisasi pada dokumen sales
order 1 yang akan di kirim ke bagian administrasi.
 Bagian Akuntansi dan keuangan mengirim dokumen sales order 2
kepada bagian marketing lalu bagian marketing menyimpan
dokumen sales order 2 secara permanen.

3. Prosedur Pengiriman
 Bagian Adimistrasi mendapatkan barang dari bagian gudang dan
sales order 1 yang sudah di otorisasi dari direktur.
 Bagian adimistrais menempelkan dokumen sales order 1 pada
barang yang sudah di kemas.
 Bagian adimistrasi membuat surat jalan menjadi 2 bagian dengan
cara di input menggunakan computer lalu di simpan di storage.
 Bagian adimistrasi mengirimkan sales order 1, surat jalan 1 dan 2
berserta produk yang sudah dikemas ke bagian teknisi.

7
 Bagian teknisi menerima dokumen mengirimkan sales order 1, surat
jalan 1 dan 2 berserta produk yang sudah dikemas lalu di kirim ke
costumer.
 Bagian teknisi melakukan pemasangan produk sesuai standart
operasional pabrik, lalu meminta otorisasi untuk surat jalan 1 kepada
pihak yang berhak.
 Bagian teknisi mengirimkan surat jalan 1 yang sudah di otorisasi
kebagian adimistrasi.
4. Prosedur Penagihan
 Bagian adimistrasi mendapatkan surat jalan 1 yang sudah di otorisasi
lalu di kirim ke bagian akuntansi dan keuangan.
 Bagian keuangan menerima surat jalan 1 dan membuka arsip
sementara sales order 4.
 Berdasarkan surat jalan 1 dan sales order 4 bagian keuangan
membuat faktur penjualan menjadi 2 bagian dengan cara menginput
menggunakan computer lalu di simpan di storage.
 Bagian akuntansi membuat surat tagihan 1 berdasarkan s surat jalan
1 dan faktur penjualan 1 dan mengirimkan kepada bagian marketing.
 Bagian marketing menagih ke konsumen berdasarkan dokumen
faktur penjualan1 , surat jalan 1 dan surat tagihan 1.
 Bagian marketing menerima dokumen atas pembayaran bukti
transaksi/ cek giro dan di kembalikannya surat jalan 1.
 Bagian marketing mengirim bukti transaksi beserta surat jalan 1 ke
bagian akunting dan keuangan.
 Bagian keuangan menerima bukti transaksi dan surat jalan. Lalu
bagian keuangan memeriksa bukti transaksi berdasarkan faktur
pembelian 2, bukti transasksi dan surat jalan 1.
 Bagian akuntansi dan keuangan mengupdate data kredit/ piutang
dengan menginput menggunakan computer lalu di simpan di storing,
dan menghasilkan dokumen kartu piutang.

8
5. Prosedur Pencatatan Piutang
 Bagian Akuntansi dan Keuangan menghasilkan dokumen kartu
piutang
 Bagian akuntansi dan Keuangan menerima dokumen kartu persedian
dari bagian gudang.
 Bagian akuntansi membuat bukti memorial berdasarkan kartu
piutang dan kartu persediaan.
 Bagian akuntansi dan keuangan membuat catatan jurnal umum
berdasarkan kartu piutang kartu persedian dan bukti memorial. Lalu
disimpan secara permanent berdasarkan waktu.
 Bagian akuntansi dan keuangan mengirimkan kartu persediaan ke
bagian gudang
 Bagiang gudang menerima dokumen kartu persedian dan di arsipkan
berdasarkan waktu.

3.2.4 Flowchart/ Bagan alur

9
Gambar 3.3 Prosedur Order Penjualan

10
Gambar 3.4 Prosedur Persetujuan Kredit

11
Gambar 3.5 Prosedur Pengiriman

12
Gambar 3.6 Prosedur Prosedur Penagihan

13
Gambar 3.7 Prosedur Pencatatan Piutang

3.2.5 Sistem Pengendalian Internal


Pengendalian internal ini dijalankan untuk menghindari kecurangan-

kecurangan yang mungkin dilakukan oleh sumber daya manusia sebagai pihak

yang mengelola suatu perusahaan, sehingga semua aktivitas dalam tubuh suatu

perusahaan mampu berjalan secara efektif dan efisien. Adapun pengendalian

14
internal yang dijalankan oleh Kantor PT. Sinar Baru Juyi adalah sebagai berikut:

1. Struktur Organisasi

Pada perusahaan PT Sinar Baru Juyi sudah terdapat Struktur organisasi

yang dibentuk oleh perusahaan sebagai pendukung jalannya kegiatan

perusahaan. Meskipun sudah memiliki kebijakan yang sudah tertulis

mengenai wewenang dan tanggung jawab, namun dalam pelaksanaannya

masih ada beberapa karyawan yang melakukan tugas ganda, seperti bagian

akunting yang merangkap bagian keuangan. Sehingga beresiko akan

kecurangan

2. Sistem Otorisasi

Pada perusahaan PT. Sinar Baru Juyi setiap kegiatan yang berhubungan

dengan penjualan harus meminta otorisasi atau persetujuan dari direktur,

seperti dokumen sales order. Yang mana dokumen sales order akan menjadi

dokumen penting untuk membuat kartu piutang yang terupdate.

Persetujuan pemberian kredit pada PT Sinar Baru Juyi diberikan oleh

Direktur perusahaan dengan memberikan otorisasi kepada setiap dokumen

yang berkaitan, dimana dokumen-dokumen disiapkan oleh bagian akunting

yang merangkap tugas sebagai fungsi keuangan

3. Praktik yang sehat

 Setiap dokumen yang digunakan di PT Sinar Baru Juyi sudah

menggunakan nomer urut yang dapat dipertanggungjawabkan oleh

masing-masing bagian yang bersangkutan.

 Adanya pengecekan berkala untuk kartu piutang dan kartu persedian

15
sudah dilakukan secara periodik.

4. Karyawan yang berkompeten

 Dalam hal pengiriman dan pemasangan barang karyawan yang

kompeten sangat dibutuhkan karena hal ini menyangkut dengan

produk elektronik.

 Setiap karyawan menjaga rahasia kantor, dalam konteks angka, lisan

dan tulisan. Untuk mencegah terjadinya penyelewengan oleh pihak

luar dan menjaga nama baik perusahaan.

16
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian dan evaluasi data, tentang sistem akuntansi

penjualan kredit pada PT Sinar Baru Juyi maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Jaringan prosedur yang membentuk sistem penjualan kredit pada PT.

Sinar Baru Juyi yaitu prosedur order penjualan, prosedur persetujuan

kredit, prosedur pengiriman, prosedur penagihan dan prosedur

pencatatan piutang. Dalam prosedur yang membentuk sistem penjualan

kredit pada PT. Sinar Baru Juyi sudah mengikuti teori yang ada.

2. Prosedur sistem penjualan kredit pada PT Sinar Baru Juyi belum berjalan

baik, didalam prosedur penagihan terjadi keterlambatan dikarenakan

kurangnya pembaharuan data yang dilakukan oleh bagian pencatatan

yaitu bagian akuntansi dan keuangan itu sendiri yang disebabkan karena

adanya rangkap tugas yang dijalankan oleh satu orang.

1.2 Saran

Berdasarkan beberapa kelemahan yang ditemukan pada penelitian ini, maka

saran-saran yang diharapkan dapat di-jadikan bahan pertimbangan bagi pe-mimpin

perusahaan untuk memperbaiki sistem pengendalian penjualan kredit sehingga dapat

memberikan bahan untuk perbaikan dalam pengawasan intern yang lebih baik, yaitu

sebagai berikut:

1. Sebaiknya PT. Sinar Baru Juyi memiliki bagian Akuntansi atau

Keuangan sendiri agar semua pencatatan dan penerimaan atau

17
pengengeluaran kas tidak di kerjakan oleh satu orang, demi

menceggahnya kecurangan dalam pencatatan,

2. Sebaiknya menambahkan divisi baru untuk bagian penjualan kredit

dikarenakan penjualan kredit harus mempunyai karyawan yang rutin

untuk memeriksa rekapan tagihan piutang supanya tidak

membengkaknya tunggakan piutang.

3. Sebaiknya setiap dokumen di otorisasi oleh setiap bagian yang terkait

untuk mengecek ke absahan dokumen itu sendiri.

18

Anda mungkin juga menyukai