Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH

“PERANAN DAN MANFAAT SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN


PERUSAHAAN”

Mata Kuliah : Sistem Informasi Akuntansi


Dosen Pengampu : Drs. Royke I. Pangkey, M.Si., DEA

OLEH:
Shani Fiona Alicia Kapoh
(21304051)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MANADO

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas berkat-Nya saya
dapat ,menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Peranan dan Manfaat Sistem
Informasi Akuntansi dan Perusahaaan” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari dosen
pada Mata Kuliah Sistem Informasi Akuntansi. Selain itu makalah ini bertujuan untuk
menambah wawasan bagi para pembaca dan saya juga.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Royke I. Pangkey, M.Si., DEA,
selaku dosen pada Mata Kuliah Sistem Informasi Akuntansi yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan sesuai dengan bidang
studi yang saya tekuni.

Saya menyadari, makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Tomohon, 16 Mei 2022

Shani F.A Kapoh

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perusahaan merupakan suatu organisasi yang memiliki bagian-bagian yang
saling berperan agar menopang jalannya suatu perusahaan. Tentunya ada bagian
intern maupun ekstern perusahaan yang membutuhkan suatu informasi, terutama
informasi keuangan. Informasi keuangan ini sangat dibutuhkan oleh berbagai
macam pihak yang berkepentingan.
Dalam pemenuhan kebutuhan informasi bagi pihak luar maupun dalam
perusahaan disusun suatu sistem akuntansi. Sistem ini direncanakan untuk
menghasilkan informasi yang berguna bagi pihak luar maupun dalam
perusahaan. Baik dilakukan secara manual atau tanpa menggunakan mesin
pembantu, pun proses menggunakan mesin seperti komputer. Sistem informasi
akuntansi merupakan subsistem informasi manajemen yang mengelola data
keuangan menjadi informasi keuangan untuk memenuhi kebutuhan pemakai
intern maupun ekstern.

B. Rumusan Masalah
1. Apa hubungan Akuntansi dan Perusahaan
2. Jelaskan teori-teori tentang sistem, Akuntansi, Informasi, Data, Database,
dan SIA
3. Apa saja kegunaan/manfaat dari Akuntansi
4. Jelaskan tujuan-tujuan Sistem Informasi Akuntansi
5. Apa itu SIA & SAK (Standard Akuntansi Keuangan)
6. Apa saja hubungan SIA dan Perusahaan-perusahaan besar
7. Apa saja hubungan SIA dan UMKM

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan


Memaparkan dan menjelaskan tentang Sistem Informasi Akuntansi yang terdiri
dari, Teori-teori mengenai SIA, hubungan Akuntansi dan perusahaan, manfaat
Akuntansi, tujuan SIA, dan pengertian SAK, lalu hubungan SIA dan
perusahaan besar serta UMKM.

2
BAB II
KAJIAN-KAJIAN TEORI

A. Akuntansi dan Perusahaan


1. Definisi Akuntansi
APB Statement No. 4
Proses Akuntansi adalah suatu aktivitas jasa. Fungsinya adalah menyediakan
informasi kuantitatif, terutama yang bersifat dalam pengambilan keputusan
ekonomis dalam menetapkan pilihan-pilihan yang logis diantara berbagai
tindakan alternatif.

American institute of Certified Public Accounting (AICPA)


Akuntansi sebagai seni pencatatan, penggolongan, dan pengikhtisaran
dengan cara tertentu dalam ukuran moneter, transaksi, dan kejadian-kejadian
yang umumnya bersifat keuangan termasuk menafsirkan hasil-hasilnya.

Warren, Reeve, et al (2017:03)


Mendefinisikan Akuntansi sebagai Sistem Informasi yang mengidetifikasi,
mencatat, mengkomunikasikan aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan
melalui suatu laporan yang diberikan kepada pemangku kepentingan,
Akuntansi= Bahasa Bisnis.

2. Definisi Perusahaan
Perusahaan adalah suatu organisasi dimana sumber daya dasar (input)
seperti bahan baku dan tenaga kerja dikelola serta diproses untuk
menghasilkan barang atau jasa (output) kepada pelanggan.

3. Jenis-jenis Perusahaan
 Perusahaan Jasa
 Perusahaan Dagang
 Perusahaan Manufaktur

4. Peran Akuntansi dalam Perusahaan


 Sebagai Penyedia Data Informasi
 Sebagai Alat Pengendali Keuangan

3
 Untuk Membantu Stakeholders dalam Pengambilan Keputusan
 Berhubungan dengan pihak ketiga

5. Pemangku Kepentingan
Pemangku Kepentingan Internal
 Owner
 Manajer
 Staff
Pemangku Kepentingan Eksternal
 Kreditor
 Supplier
 Investor
 Pemerintah
 Customer
6. Prinsip Akuntansi Berterima Umum
 Konsep Entitas Bisnis
Konsep ini mengharuskan agar aktivitas usaha dicatat secara terpisah
dari aktivitas pihak-pihak yang berkepentingan.
 Konsep Biaya
Konsep biaya adalah dasar untuk mencatat harga pertukaran, atau
biaya akuisisi dalam catatan akuntansi. Harga biasanya dicatat sesuai
dengan harga perolehan/harga yang disepakati oleh pembeli dan
penjual.
 Konsep Objektivitas
Konsep ini mengharuskan agar catatan dan laporan akuntansi
didasarkan pada bukti yang objektif
 Konsep Unit Pengkuran
Konsep ini mengharuskan data ekonomi dicatat dalam satuan mata
uang.

B. Teori-Teori tentang Sistem, Akuntansi, Informasi, Data, Database, dan


SIA

1. Teori Sistem

4
a) Pengertian Sistem
Menurut Mulyadi (2010:5) dalam bukunya yang berjudul Sistem
Akuntansi, menjelaskan bahwa sistem merupakan jaringan prosedur
yang dibuat menurut pattern, atau pola yang terpadu untuk melakukan
kegiatan utama dari perusahaan atau organisasi, sedangkan prosedur
adalah urutan kegiatan klerikal, umumnya melibatkan orang dalam satu
departemen atau lebih yang dibuat sedemikian rupa untuk menjamin
penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi secara
berulang-ulang. Terdapat dua kelompok dasar pendekatan dalam
mendefinisikan sistem yaitu berdasarkan pendekatan pada prosedurnya
dan yang berdasarkan pendekatan komponennya.
1) Pendekatan sistem pada prosedurnya
Sebuah sistem adalah suatu jaringan dan prosedur yang saling
berkaitan satu sama lain, dan bekerja sama dalam melaksanakan
suatu pekerjaan atau menyelesaikan suatu masalah.
2) Pendekatan sistem pada komponennya
Sebuah sistem adalah sekumpulan dari elemen-elemen yang
melakukan interaksi satu sama lain dengan pola teratur sehingga
membentuk suatu totalitas untuk menyelesaikan suatu masalah
tertentu.
b) Tujuan Sistem
Dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi, Azhar
Susanto (2013:23) menjelaskan tujuan dari sistem. Adapun tujuan
sistem yang dipaparkan adalah sebagai berikut:
“Tujuan sistem merupakan target atau sasaran akhir yang ingin dicapai
oleh suatu sistem. Agar supaya target tersebut bisa tercapai, maka target
atau sasaran tersebut harus diketahui terlebih dahulu ciri-ciri atau
kriterianya. Upaya untuk mencapai suatu sasaran tanpa mengetahui ciri-
ciri atau kriteria dari sasaran tersebut kemungkinan besar sasaran
tersebut tidak akan pernah tercapai. Ciri-ciri atau kriteria dapat juga
digunakan sebagai tolak ukur dalam menilai suatu keberhasilan suatu
sistem dan menjadi dasar dilakukannya suatu pengendalian.”
Dari pengertian tujuan sistem yang dipaparkan di atas, dapat ditarik
sebuah kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan suatu komponen

5
sistem yang saling berhubungan satu sama lain untuk mencapai tujuan
suatu agenda utama perusahaan atau organisasi.

2. Teori Akuntansi
Teori akuntansi adalah cabang akuntansi yang terdiri dari pernyataan
sistematik tentang prinsip dan metodologi yang membedakan dengan
praktik. Definisi lain teori akuntansi merupakan suatu susunan konsep,
definisi, dan dalil yang menyajikan secure sistematis gambaran fenomena
akuntansi serta menjelaskan hubungan antar vaiabel dalam struktur
akuntansi dengan maksud untuk dapat memprediksi fenomena yang
muncul.

a) Fungsi Teori Akuntansi adalah:


1) Sebagai pedoman bagi lembaga penyusun stadar akuntansi
2) Memberikan kerangka acuan dalam menyelesaikan masalah
akuntansi yang tidak ada standar resmi
3) Meningkatkan pemahaman dan keyakinan pembaca terhadap
informasi yang disajikan dalam laporan keuangan
4) Agar laporan keuangan dapat diperbandingkan
5) Memberikan kerangka acuan dalam menilai prosedur dan praktik
Akuntansi
b) Jenis-jenis Teori Akuntansi
1) Teori Positif Akuntansi
Teori ini menjelaskan tentang fenomena akuntansi seperti adanya
atas dasar pengamatan empiris pada setiap aktvitas keuangan
diperusahaan atau lembaga. Dalam praktiknya teori jenis ini
berusaha mencari hal-hal yang baik dan tepat untuk
menghasilkan keuntungan atau kebaikan semaksimal mungkin.

2) Teori Normatif Akuntansi


Teori ini menjelaskan tentang fenomena akuntansi untuk
menjustifikasi dan membenarkan standar akuntansi dengan
tujuan yang harus dicapai atas kehadiran dan pembentukannya.

6
Berdasarkan pada aspek tataran estetika semiotika yang
membahas tentang teori umum dengan tanda-tanda dan simbol-
simbol dibidang linguistic, teori akuntansi dibedakan menjadi
beberapa jenis seperti berikut ini:
 Teori Sintaktik, adalah teori yang membahas tentang pelaporan
keuangan tentang mengapa data atau informasi bisa disajikan
dengan cara tersebut.
 Teori Semantik, adalah teori yang menjelaskan tentang perhatian
pada masalah-masalah tanda atau simbol yang digunakan sebagai
bentuk pengukuran dan penyajian kegiatan operasi dan objek
fisik pada perusahaan dalam bentuk laporan keuangan. Teori ini
juga membahas penalaran mengapa kegiatan perusahaan bisa
disimbolkan dengan cara tertentu untuk membentuk suatu strategi
tertentu pula.
 Teori Pragmatik, adalah membahas tentang pengaruh informasi
terhadap perubahan perilaku dalam penggunaan laporan
keuangan. Teori ini menjelaskan bagaimana reaksi pihak yang
dituju oleh informasi-informasi akuntansi yang digunakan secara
tepat.

c) Elemen Dasar Teori Akuntansi


Relevansi (relevance) 
Adalah elemen penting dalam akuntansi karena setiap keterangan dalam
akuntansi harus sesuai dan relevan dengan seluruh aspek di dalamnya. 
Kegunaan (usefulness) 
Adalah elemen yang menjadikan akuntansi sangat bermanfaat dalam
membuat laporan keuangan yang tepat dan kridibel sehingga menjadi data
yang tepet untuk mengambil keputusan. Elemen ini juga bisa membantu
sebuah perusahaan, lembaga, atau bisnis untuk menghasilkan keputusan
atau langkah dan strategi- strategi potensial untuk menghasilkan
keuntungan yang maksimal.  
Reliabel (Reliability) 
Adalah menunjukan bahwa akuntansi bisa mengandalkan dan sesuai
dengan standar prinsip akuntansi yang berlaku pada umumnya atau
disebut GAAP.

7
Konsisten
Adalah elemen akuntansi yang penting karena pada dasarnya untuk
menghasilkan akuntansi yang tepat membutuhkan konsistensi agar
memperoleh data dan informasi yang lengkap. 

3. Teori Informasi
a) Informasi
Informasi adalah pemberitahuan; kabar atau berita tentang sesuatu.
Menurut Wibur Schramm, informasi adalah segala yang bisa
menghilangkan ketidakpastian. Setiap hari, setiap kota memproduksi
ratusan ribu dan bahkan jutaan informasi. Informasi adalah sumber daya.
Informasi mempunyai nilai, dari informasi memungkinkan orang untuk
melakukan hal-hal yang tidak dapat mereka laksanakan tanpa adanya
informasi tersebut.
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi
penerimanya dan bermanfaat dalam proses pengembilan keputusan baik
saat ini maupun saat yang akan datang.

b) Kualitas Informasi
Dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi konsep dan Aplikasi,
Agus Mulyanto (2009:20) menjelaskan bahwa kualitas informasi
begantung pada tiga hal yang sangat domain yaitu:
1) Informasi harus akurat
Suatu informasi harus akurat karena kemungkinan banya terjadi
gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut
baik, dari sumber informasi hingga penerima informasi. Suatu
informasi dapat dikatakan akurat jika informasi tersebut tidak
menyesatkan atau bersifat bias, harus jelas mencerminkan
maksudnya, dan bebas dari kesalahan.
2) Informasi harus tepat waktu
Informasi yang merupakan hasil dari suatu proses pengolahan
data, tidak boleh terlambat atau usang (outdated). Informasi yang
terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, dikarenakan
infromasi tersebut seharusnya merupakan landasan dalam
pengambilan keputusan dalam organisasi atau perusahaan.

8
3) Informasi harus relevan
Informasi dapat dikatakan berkualitas jika relevan untuk pemakai
informasi tersebut. Hal ini juga berarti bahwa informasi tersebut
haruslah memiliki manfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi
untuk pemakai satu dengan yang lainnya, tergantung pada faktor-
faktor lainnya.

4. Teori Data
a) Definisi Data
Data merupakan fakta atau bagian dari fakta yang digambarkan
dengan simbol-simbol, gambar-gambar, nilai-nilai, uraian karakter
yang mempunyai arti pada suatu konteks tertentu. Data merupakan
salah satu hal utama yang dibahas dalam Teknologi Informasi
Komputer. Penggunaan dan pemanfaatan data sudah mencakup
banyak aspek.
Data mempresentasikan suatu objek sebagaimana dikemukakan oleh
Wawan dan Munir (2006) bahwa “Data adalah nilai yang
mempresentasikan deskripsi dari suatu objek atau kejadian (event)”.

b) Klasifikasi Data
Menurut Sutabri (2012:3) data itu sendiri dapat diklasifikasikan menurut
jenis, sifat, dan sumber. Mengenai penjelasan klasifikasi data tersebut
akan diurai dibawah ini:
1) Klasifikasi data menurut jenis data,yaitu:
 Data Hitung (Enumeration atau Counting Data)
Data hitung adalah hasil perhitungan atau jumlah tertentu.
Yang termasuk data hitung adalah presentase dari suatu
jumlah tertentu.
 Data Ukur (Measurement Data)
Data ukur adalah data yang menunjukan ukuran mengenai
nilai sesuatu. Angka yang ditunjukan alat barometer atau
termometer adalah hasil proses pengukuran.

2) Klasifikasi data menurut sifat data, yaitu:


 Data Kuantitatif (Quantitative Data)

9
Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan
dalam hubungannya dengan penjumlahan.
 Data Kualitatif (Qualitative Data)
Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam
hubungannya dengan kualitas atau sifat
sesuatu.penggolongan fakultas-fakultas pada universitas
negeri menjadi fakultas exacta dan fakultas non-exacta
merupakan pemisahan menurut sifatnya.

3) Klasifikasi data menurut sumber data, yaitu:


 Data Internal
Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai
hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil
karya orang lain.
 Data External
Data external adalah data hasil observasi orang lain.
Seseorang boleh saja menggunaka data untuk keperluan,
meskipun data tersebut hasil kerja orang lain. Data
external ini terdiri dari 2 jenis, yaitu:
 Data External Primary
Data external primer adalah data dalam bentuk ucapan
lisan atau tulisan dari pemiliknya sendiri, yakni orang
yang melakukan observasi sendiri.
Data External Secondary
Data eksternal sekunder adalah data yang diperoleh
bukan dari orang lain yang melakukan observasi
melainkan melalui seseorang atau sejumlah orang lain.

c) Pengolahan Data
Data merupakan bahan mentah untuk diolah yang hasilnya kemudian
menjadi informasi. Dengan kata lain data yang telah diperoleh harus
diukur dan dinilai baik dan buruk, berguna atau tidak dalam hubungannya
dengan tujuan yang akan dicapai. Pengolahan data terdiri dari kegiatan-
kegiatan penyimpanan data dan penanganan. Menurut Sutabri (2012:6)
pengolahan data dapat diuraikan seperti dibawah ini, yaitu:

10
1) Penyimpanan Data (Data Storage)
Penyimpanan data meliputi pekerjaan pengumpulan (filing)
pencarian (searching), dan pemeliharaan (maintenance). Data
disimpan dalam suatu tempat yang lazim dinamakan “file”. File
dapat berbentuk map, ordner, disket. Tipe, harddisk, dan lain
sebagainya. Jadi, file diartikan sebagai suatu bidang dalam suatu
unit usaha. Untuk memperoleh kemudahan dalam pencarian data
(searching) didalam file maka file dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
 File Induk (Master File)
File induk ini berisi data-data permanen yang biasanya hanya
dibentuk satu kali saja dan kemudian digunakan untuk
pengolahan data selanjutnya.
 File Transaksi (Detail File)
File transaksi berisi data-data temporer untuk suatu periode
atau untuk suatu bidang kegiatan atau suatu periode yang
dihubungjkan dengan suatu bidang kegiatan.
Pemeliharaan file (File Maintenance) juga meliputi
“peremajaan data” (data updating), yaitu kegiatan menambah
catatan baru pada suatu data, mengadakan perbaikan, dan lain
sebagainya.
2) Penanganan Data (Data Handling)
Penanganan data meliputi berbagai kegiatan seperti:
pemeriksaan, perbandingan, pemilihan, peringkasan, dan
penggunaan. Pemeriksaan data mencakup pengecekan data yang
muncul pada berbagai daftar yang berkaitan atau yang datang
dari berbagai sumber, untuk mengetahui perbedaan atau
ketidaksesuian, pemeriksaan ini dilakukan kegiatan
pemeliharaan file (file maintenance). Pengguna data (data
manipulation) merupakan kegiatan untuk menghasilkan
informasi.

5. Teori Database
a) Pengertian Database
Database merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem
informasi, karena merupakan basis dalam menyediakan informasi bagi para

11
pemakai. Pangkalan data atau basis data (database) adalah kumpulan
informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat
diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh
informasi dari basis data tersebut. Berikut ini adalah pengertian
database/basis data menurut ahli :

Menurut Kustiyaningsih (2011:146), “Database adalah struktur penyimpanan


data. Untuk menambah, mengakses dan memproses data yang disimpan
dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database
seperti MySQL Server”

b) Manfaat Database
Beberapa manfaat basis data adalah untuk kecepatan dan kemudahan, efisien
ruang penyimpanan, keakuratan, ketersediaan, kelengkapan, keamanan, dan
kebersamaan. (Yakub:2012)

 Kecepatan dan kemudahan, pemanfaatan basis data memungkinkan untuk


dapat menyimpan, mengubah, dan menampilkan kembali data tersebut
dengan lebih cepat dan mudah.
 Efisisensi ruang penyimpanan, dengan basis data efisiensi/optimalisasi
penggunaan ruang penyimpanan dapat dilakukan, karena penekanan
jumlah redudansi data, baik dengan sejumlah pengkodean.
 Keakuratan, pembentukan relasi antardata bersama dengan penerapan
aturan tipe, domain, dan keunikan data dapat diterapkan dalam sebuah
basis data.
 Ketersediaan, dapat memilah data utama, transaksi, data histori hingga
data kadaluarsa.
 Kelengkapan, lengkap atau tidaknya data dalam sebuah basis data bersifat
relatif.
 Keamanan, untuk menentukan siapa-siapa yang berhak menggunakan
basis data berserta objek-objek didalamnya dan menetukan jenis-jenis
operasi apa saja yang boleh dilakukan.
 Kebersamaan pemakai, basis data dapat digunakan oleh beberapa pemakai
dan beberapa lokasi. Basis data yang dikelola oleh sistem yang
mendukung multi user dapat memenuhi kebutuhan, akan tetapi harus
menghindari inkonsistensi data.

12
c) Operasi Database
Operasi – Operasi dasar yang dapat dilakukan database yaitu :

 Pembuatan basis data (CREATE DATABASE)


 Penghapusan basis data (DROP DATABASE)
 Pembuatan tabel (CREATE TABLE)
 Penghapusan tabel (DROP TABLE)
 Penambahan atau pengisian data baru pada tabel (INSERT TABLE)
 Pengambilan data dari sebuah tabel (RETRIEVE/SEARCH)
 Perubahan data pada tabel (UPDATE)
 Penghapusan data pada sebuah tabel (DELETE)

6. Teori Sistem Informasi Akuntansi


a) Pengertian Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
Sistem Informasi Akuntansi merupakan kumpulan kegiatan-kegiatan
dari organisasi yang bertanggung jawab untuk menyediakan informasi
keuangan dan informasi yang didapatkan dari transaksi data untuk
tujuan pelaporan internal kepada menejer untuk digunakan dalam
pengendalian dan perencanaan untuk sekarang dan untuk operasional di
masa mendatang serta pelaporan eksternal yang telah dibuat untuk
pemegang saham, pemerintah,, dan pihak-pihak luar lainnya (Murdick,
Fuller, & Ross, 1978).
b) Komponen sistem Informasi Akuntansi
1) Input Block
Input Block merupakan komponen SIA yang berupa proses
memasukkan data ke dalam sistem informasi akuntansi. Dalam
hal ini semua dilakukan mengikuti aturan dan cara tertentu,
muldai dari identifikasi, otorisasi, tata letak serta pengolahan.
2) Model Block
Model block merupakan proses pengolahan data yang dimulai
dari penginputan dengan menggunakan berbagai cara sehingga
dapat menghasilkan sebuah laporan. Informasi tersebut nantinya
difungsikan untuk menjawab sebuah pertanyaan.
3) Output Block

13
Pada tahapan ini dalam sistem informasi akuntansi menghasilkan
sebuah produk berupa laporan. Nantinya dokumen tersebut
diberikan kepada semua pihak yang memiliki wewenang dari
berbagai tingkat manajemen.
4) Database Block
Database block berarti tempat untuk menyimpan segala data.
Namun, semuanya akan disimpan berdasarkan kategori-kategori
masing-masing. Secara basis semua informasi itu diklasifikasikan
menjadi 2 jenis yakni fisik dan logis.
5) Technology Block
Blok ini terdiri dari teknologi yang digunakan sebagai alat
penunjang sistem informasi akuntansi. Umumnya perangkat
tersebut berbasis komputer sehingga dapat menangkap,
mengakses data, menjalankan model, menyimpan serta
menghasilkan laporan.
6) Control Block
Dari serangkaian kegiatan dalam sistem informasi akuntansi yang
terkait tentu membutuhkan proteksi agar terhindar dari berbagai
masalah, seperti kebakaran, retas, penggelapan, sabotase dan
masih banyak lainnya sehingga dibutuhkan control block sebagai
bentuk pengendalian.
c) Unsur-unsur dari Sistem Informasi Akuntansi
1) Sumber Daya Manusia
Sistem Informasi akuntansi membutuhkan sumber daya untuk
dapat berfungsi. Sumber daya dapat diklasifikasikan sebagai alat,
data, bahan pendukung, sumber manusia dan dana.
2) Peralatan
Peralatan merupakan unsur sistem informasi akuntansi yang
berperan dalam mempercepat pengolahan data, meningkatkan
ketelitian kalkulasi atau perhitungan dan kerapihan bentuk
informasi.
3) Formulir
Formulir merupakan unsur pokok yang digunakan untuk
mencatat semua transaksi yang terjadi. Formulir sering disebut
istilah dokumen.

14
4) Catatan
Catatan terdiri dari beberapa bagian, yaitu sebagai berikut:
 Jurnal
Merupakan catatan akuntansi yang pertama digunakan
untuk mencatat, mengklasifikasikan dan meringkas data
keuangan dan data yang lainnya.
 Buku Besar
Terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk
meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya
kedalam jurnal.
 Prosedur
Prosedur merupakan urutan atau langkah-langkah untuk
menjalankan suatu pekerjaan, tugas atau kegiatan.
 Laporan
Hasil akhir dari sistem informasi akuntansi adalah laporan
keuangan dan laporan manajemen.

Adapun fungsi sistem informasi akuntansi terbagi jadi enam fungsi, yaitu sebagai
berikut:
a) Pengumpulan Data/Transaksi
b) Pemrosesan Data/Transaksi
c) Pemanajemenan data
d) Pengendalian dan pengamanan data
e) Pengadaan Informasi
f) Pertimbangan perancangan sistem pemrosesan

C. Kegunaan/Manfaat Akuntansi
kita akan mengetahui status dan kondisi keuangan kita serta bagaimana
kemungkinannya pada masa mendatang (bagi perorangan, pemilik usaha dan
calon investor). Disamping itu, akuntansi sangat bermanfaat dalam menetapkan
tingkat resiko yang berkaitan dengan pinjaman atau kredit yang akan diberikan
(bagi bankers dan kreditor). Akuntansi juga bermanfaat sebagai dasar
menentukan pajak dan peraturan- peraturan (bagi badan pemerintah). Begitu
juga dalam mendapatkan gambaran kemantapan dan tingkat laba dari perusahaan
(bagi pekerja dan wakil serikat buruh).

15
Sebagai alat bantu untuk mengambil keputusan ekonomi dalam pengelolaan
keuangan baik untuk pribadi/perusahaan, akuntansi sangat bermanfaat dalam:
1) Untuk Perencanaan, Koordinasi Pengawasan serta Pengendalian
Manfaat akuntansi yang yaitu manajer sebagai pihak internal
yang berkaitan langsung dengan perusahaan membutuhkan
informasi keuangan yang disajikan melalui proses akuntansi
untuk keperluan perencanaan (planning), koordinasi
(coordination), pengawasan serta pengendalian (contolling)
kondisi dan keuangan perusahaan.
2) Merencanakan dan Menetapkan Aktifitas Perusahaan
Laporan keuangan menyajikan data aset kas maupun non kas
perusahaan. Untuk kepentingan operasional perusahaan
membutuhkan data tersebut agar diketahui secara valid dan akurat
tentang kondisi likuiditas perusahaan. Sehingga dapat terencana
dengan jelas apakah perusahaan mampu melakukan pembelian,
membayar utang, dan alokasi daya ekonomi lainnya.
3) Sebagai dasar untuk Menghitung Pajak
Perusahaan memiliki kewajiban membayar pajak pada negara.
Besar pajak yang harus dipenuhi tersebut disesuaikan dengan
kondisi laba perusahaan. Laba atau keuntungan perusahaan dalam
periode tertentu dapat diketahui melalui proses akuntansi.
Disamping itu, kebijakan pajak perusahaan juga dapat ditentukan
setelah menganalisis laporan keuangan.
4) Merupakan Alat Pertanggungjawaban
Manajer adalah menetapkan kebijakan-kebijakan yang berkaitan
dengan kegiatan operasional perusahaan, termasuk dalam hal
kebijakan keuangan. Kebijakan-kebijakan tersebut berjalan
dengan baik atau tidak, dapat mudah diketahui melalui laporan
keuangan akhir periode perusahaan.

16
BAB III
PEMBAHASAN

A. Tujuan-tujuan Sistem Informasi Akuntansi


Menurut Rama dan Jones yang diterjemahkan oleh Wibowo (2008:7),
terdapat lima macam penggunaan informasi akuntansi, yaitu :
1) Membuat laporan eksternal

Perusahaan menggunakan SIA untuk menghasilkan laporan-laporan


khusus yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi
para pihak yang berkepentingan, seperti investor, kreditor, dinas
pajak, dan badan-badan pemerintah. Laporan-laporan tersebut antara
lain adalah laporan keuangan, Surat Pemberitahuan Pajak (SPT), dan
laporanlaporan lain yang diperlukan badan-badan pemerintah untuk
mengatur perusahaan dalam industri perbankan dan utilitas.
2) Mendukung aktivitas rutin

Para manajer memmbutuhkan suatu sistem informasi akuntansi untuk


menangani aktivitas rutin sepanjang siklus operasional perusahaan.
3) Mendukung pengambilan keputusan

Informasi diperlukan untuk mendukung pengambilan keputusan yang


bersifat tidak rutin pada semua tingkat di dalam suatu perusahaan.
Contohnya, untuk mengetahui produk-produk yang memiliki tingkat
penjualan tertinggi atau pelanggan yang paling banyak melakukan
transaksi pembelian. Informasi tersebut sangat penting untuk
mendukung perencanaan produk baru, memutuskan produk-produk
yang harus ada di persediaan, dan memasarkan produk kepada para
pelanggan.
4) Perencanaan dan pengendalian

17
Suatu sistem informasi juga diperlukan untuk aktivitas perencanaan
dan pengendalian. Contohnya adalah informasi mengenai anggaran
dan biaya standar yang disimpan sistem informasi, dan laporan
dirancang untuk membandingkan angka anggaran dengan jumlah
aktual yang terjadi.

5) Menerapkan pengendalian internal

Pengendalian internal (internal control) merupakan kumpulan


kebijakan, prosedur, dan sistem informasi yang digunakan untuk dapat
melindungi aset-aset perusahaan dari terjadinya kerugian atau korupsi,
dan untuk memelihara keakuratan dari data-data keuangan perusahaan.

Menurut Sori, Zulkarnain Muhamad dalam jurnalnya yang berjudul

Accounting Information Systems (AIS) and Knowledge


Management: A Case Study (2009:41) mengemukakan bahwa peran
dari fungsi akuntansi telah meningkat akibat perkembangan sistem
informasi akuntansi yang pada akhirnya berkontribusi terhadap nilai
organisasi. Bahkan secara otomatis SIA yang diimplementasikan di
organisasi dapat mempercepat proses pembuatan laporan keuangan
dan mengurangi kesalahan manusia. SIA juga dapat memberikan
informasi pada data aktual dan data anggaran perusahaan yang
nantinya dapat membantu manajemen merencanakan dan mengawasi
kegiatan operasional.

Adapun beberapa tujuan dari sistem informasi akuntansi yang


dinyatakan oleh Setiawati (2011:5), diantaranya:
1) Mengamankan harta/kekayaan perusahaan. Harta kekayaan yang
dimaksud meliputi kas perusahaan, persediaan barang dagangan,
termasuk aset tetap perusahaan.
2) Menghasilkan beragam informasi untuk pengambilan keputusan.
3) Menghasilkan informasi untuk penilaian kinerja karyawan atau
divisi.

18
4) Menyediakan data masa lalu untuk kepentingan audit
(pemeriksaan).
5) Menghasilkan informasi untuk penyusunan dan evaluasi anggaran
perusahaan.
6) Menghasilkan informasi yang diperlukan dalam kegiatan
perencanaan dan pengendalian.
Dari beberapa tujuan di atas dapat dikatakan sistem informasi
akuntansi disini sangat membantu perusahaan dalam mengelola
keuangannya dengan baik dan tepat.
Selain menghemat waktu dan biaya, sistem informasi ini pun juga
memberikan dampak untuk kinerja bisnis selanjutnya dengan
sebuah pengambilan keputusan yang tepat.
Sistem informasi akuntansi ini memiliki tiga sub sistem yang
masing-masing memiliki peran masing-masing seperti sistem
pemrosesan transaksi, sistem buku besar atau pelaporan atau
pelaporang keuangan, dan sistem penutupan dan pembalikkan.
Dimana sub sistem tersebut dapat memproses berbagai transaksi
keuangan dari transaksi non keuangan yang secara langsung dapat
memberikan pengaruh pada pemrosesan transaksi keuangan.

B. SIA & SAK


Pemanfaatan sistem informasi akuntansi merupakan bagian yang sangat
penting untuk meningkatkan efisiensi organisasi dan mendukung daya saing
dengan menyediakan infromasi keuangan dan akuntansi bagi manajemen.
Sistem infromasi akuntansi dapat dikatakan efektif apabila sistem mampu
menghasilkan informasi yang dapat diterima dan mampu memenuhi harapan
informasi secara tepat waktu, akurat, dan dapat dipercaya. Standar Akuntansi
Keuangan menciptakan metode seragam untuk menyajikan informasi,
sehingga laporan keuangan dari berbagai perusahaan yang berbeda dapat
dibandingkan dengan lebih mudah. Kumpulan konsep, standar, prosedur,
metode, konvensi, kebiasaan dan praktik yang dipilih dan dianggap berterima
umum disebut: Generally Accepted Accounting Principles (GAAP)
pengaturan akuntansi di Indonesia sebelum konvergensi IFRS merupakan
pengaturan yang kebanyakan diambil dari US GAAP (standar akuntansi
Amerika). SAK yang dikonvergensikan dengan IFRS ini diterapkan pada

19
entitas-entitas yang memiliki fungsi fidusia (memegang kepentingan orang
banyak) atau disebut juga dengan berakunbilitas publik. Contoh entitas yang
memiliki fungsi fidusia adalah entitas perbankan, BUMN, dan entitas yang
menjual saham di pasar modal. Komponen utama dari SAK adalah Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang diadopsi dari International
Accounting Standard (IAS) dan International Financial Reporting Standard
(IFRS), dan Interpetasi atas Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang
diadopsi dari SIC (Standard Intepratation Committe) dan IFRIC (International
Financial Reporting Inteprattion Committe).
SAK-ETAP adalah standar yang dimaksudkan untuk digunakan oleh entitas
tanpa publik. Kita dapat mengambil contoh yaitu koperasi, ada aturan
akuntansi yang digunakan mengacu pada Peraturan Menteri Negara KUKM RI
Nomor: 04/PER/M.KUKM/VII/2012 tentang Pedoman Umum Akuntansi
Koperasi Berbasis SAK-ETAP. SAK-ETAP merupakan Standard akuntansu
keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. ETAP disini berarti
Entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik yang signifikan serta
menerbitkan laporan keuangan dengan tujuan umum bagi pengguna eksternal.
SAK ETAP memiliki banyak manfaat antara lain membantu perusahaan-
perusahaan kecil menengah dapat menyusun laporan keuangannya sendiri dan
juga dapat diaudit dan mendapatkan opini audit, sehingga perusahaan dapat
menggunakan laporan keuangannya untuk mendapatkan dana untuk
pengembangan usahanya.
Manfaat lainnya darri SAK-ETAP adalah bahwa lebih mudah
implementasinya dibandingkan PSAK-IFRS karena lebih sederhana.
Meskipun bisa dibilang sederhana namun tetap dapat memberikan informasi
yang handal dalam penyajian laporan keuangan. Sesuai dengan ruang lingkup
SAK-ETAP maka standar ini dimaksudkan untuk digunakan oleh entitas tanpa
akuntabilitas publik. Contoh pengguna ekternal adalah pemilik yang tidak
terlibat langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur, dan lembaga pemeringkat
kredit.

C. SIA dan Perusahaan-perusahaan Besar


Sistem Infromasi Akuntansi (SIA) adalah suatu kegiatan yang melibatkan
pengumpulan, penyimpanan dan pengolahan data keuangan. Perusahaan

20
membutuhkan sistem informasi akuntansi karena menyediakan berbagai
macam elemen penting dalam siklus akuntansi. Contohnya pada perusahaan
permen karet internasional mmembutuhkan data yang akurat tentang catatan
transaksi yang dilakukan. Divisi SIA membuat sistem untuk merekam semua
itu, seperti flowcart pembelian barang, penjualan barang, pengembalian barang
retur, dan pengakuan hutang dagang.

SIA juga mengembangkan software khusus untuk mempermudah semua


kerjanya. Pengembangan software ini dilakukan secara internal, dengan
insentif tambahan bagi SDM yang berhasil menciptakannya. Dengan begitu,
SIA terjamin aman, SDM diberdayakan dengan baik, dan dana yang
dibutuhkan pun terjangkau. Contoh sistem informasi akuntansi ini mudah
dipahami. SIA dalam perusahaan tersebut berperan untuk menyediakan
database lengkap dan terakses oleh manajemen.

Selain itu ada penerapan SIA pada Persero PLN, pada sistem informasi yang
digunakan oleh PT. PLN (Persero). Terdapat 5 bagian dalam perusahaan ini
yaitu diantaranya bagian penjualan/pelanggan, bagian keuangan/akuntansi,
bagian distribusi dan bagian pembangkitan, bagian pengendalian intern. Ada
juga Sistem Informasi Akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas melalui
pengoperasian ATM pada PT BNI (Persero). Masih banyak lagi perusahaan-
perusahaan besar yang saling terikat dengan penerapan SIA.

Dari beberapa contoh di atas, dapat disimpulkan bahwa SIA sangat penting
untuk suatu perusahaan. Dengan adanya SIA yang baik, perusahaan dapat
melakukan proses operasi maupun informasi dengan lebih efektif dan efisien
karena adanya pengendalian yang mengendalikan proses-proses tersebut
sehingga hasil yang dicapai dapat sesuai dengan tujuan perusahaan.

D. SIA & UMKM


Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) memainkan peranan yang
penting dalam perekonomian Indonesia. Berdasarkan data Kementerian
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemen KUKM), pada tahun 2012
terdapat sekitar 56,6 juta UKM atau mencakup sekitar 99,9 persen dari
seluruh perusahaan yang ada di Indonesia. Unit-unit UMKM tersebut,

21
mempekerjakan sekitar 107,7 juta pekerja, atau lebih dari 97,2 persen dari
total pekerja yang ada di negara ini. Namun, berbagai kendala dan hambatan
telah membuat potensi perkembangan UKM menjadi kurang optimal. Data
dari Kemen KUKM memperlihatkan bahwa sektor UMKM menyumbang
hanya 57,5 persen terhadap total pendapatan nasional pada 2012, jauh lebih
kecil dibanding kontribusinya terhadap total lapangan kerja di tahun yang
sama. Pada saat yang sama, hanya 14,1 persen dari total ekspor nasional dan
51,1 persen dari total investasi riil di Indonesia yang berasal dari UMKM.

Namun, menyiapkan laporan keuangan yang baik bukanlah merupakan hal


yang mudah bagi UMKM. Studi yang dilakukan oleh IFC (2006), misalnya,
menemukan bahwa walaupun menyiapkan laporan keuangan merupakan hal
yang paling dianggap penting oleh UMKM ketika mengajukan pinjaman,
pengelola UMKM, khususnya yang perempuan, seringkali tertinggal dalam
menjaga pemisahan catatan pembukuan dari setiap transaksi bisnis dan
rumah tangganya. Lebih jauh lagi, studi tersebut juga menemukan bahwa
terdapat indikasi bahwa banyak pengusaha UMKM perempuan yang tidak
mau atau tidak dapat menyiapkan laporan keuangan, walaupun itu
merupakan dokumen yang penting dalam pengajuan kredit. Oleh karena itu,
studi tersebut merekomendasikan bahwa penyediaan pelatihan dalam
menyiapkan laporan keuangan untuk UMKM perempuan akan membantu
mereka untuk lebih mudah memenuhi persyaratan dari aplikasi pinjamannya.

Hal ini sejalan dengan pendapat banyak peneliti lain yang menekankan
pentingnya sistem informasi akuntansi yang baik untuk keberhasilan
UMKM. Abd-alghani dan Ameen (2005), misalnya, berpendapat untuk
menjamin keberhasilan UMKM, perusahaan-perusahan tersebut seharusnya
mengaplikasikan sistem akuntansi yang memberikan mereka gambaran
tentang kinerja dari usaha dan posisi keuangannya, memungkinkan mereka
untuk membandingkan kinerja mereka antar waktu dan antar perusahaan
sejenis, serta membantu administrasi untuk mengidentifikasi kelemahan,
kekuatan, peluang dan hambatan yang dihadapi oleh mereka agar dapat
memanfaatkan sumberdaya dalam jangka pendek ataupun panjang secara
baik. Senada dengan itu, Mitchell et al (2000) dan Son et al. (2006)
menjelaskan bahwa dalam konteks UMKM, informasi akuntansi penting

22
karena hal itu akan dapat membantu perusahan untuk mengelola masalah-
masalah jangka pendeknya dibeberapa aspek penting, seperti pembiayaan,
pengeluaran, dan arus kas dengan cara menyediakan informasi guna
mendukung proses pengelolaan dan pengawasan (control dan monitoring).

Menyadari pentingnya peranan sistem informasi akuntansi (SIA) pada


UMKM untuk mengakses pembiayaan dan mengelola usaha, penelitian
pelaksanaan dan pemanfaatan SIA pada UMKM menjadi sangat penting.

Secara terminologi, informasi keuangan dan akuntansi memiliki keterkaitan


yang sangat erat. Informasi keuangan atau sering dikenal juga dengan
informasi akuntansi adalah informasi yang disediakan oleh sistem akuntansi
yang dibuat oleh para akuntan. Informasi ini biasanya direpresentasikan
dalam bentuk laporan keuangan, seperti laporan laba-rugi dan neraca
keuangan. Informasi ini juga termasuk semua rasio-rasio keuangan yang
dihasilkan dari laporan-laporan keuangan tersebut. Sementara itu, akuntansi
sendiri secara esensi adalah pengukuran, pemerosesan dan
pengkomunikasian informasi keuangan dari entitas ekonomi, walaupun
terdapat berbagai definisi mengenai akuntansi yang telah dikemukakan oleh
para ahli. Istilah akuntansi seringkali juga disamakan dengan ‘pelaporan
keuangan’.

Akuntansi sendiri sebenarnya juga dapat juga dilihat sebagai sebuah sistem
informasi keuangan. Werren, et al. (2005), diantara yang lainnya,
berpendapat bahwa akuntansi dapat didefinisikan sebagai sebuah sistem
informasi karena mengolah dan memproses data dan informasi sebagai input
dan menghasilkan output yang berupa informasi dari akuntansi yang dapat
digunakan oleh para pihak yang berkepentingan (stakeholders), baik itu yang
berasal dari internal ataupun eksternal, untuk mengetahui aktivitas dan
kinerja keuangan dari sebuah usaha. Selanjutnya, Romney and Steinbart
(2008) secara lebih jelas mendefenisikan sistem informasi akuntansi secara
spesifik sebagai sebuah sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan
dan memproses data dalam rangka menghasilkan informasi yang berguna
bagi para pengambil keputusan.

23
Stefanou (2006) menerangkan bahwa tujuan utama dari sebuah sistem
informasi akuntansi (SIA) adalah mengumpulkan dan mencatat seluruh data
dan informasi mengenai kejadian-kejadian yang dapat menimbulkan dampak
ekonomi terhadap organisasi dan kemudian mengelola, memproses dan
mengkomunikasikan informasi tersebut kepada para pemangku kepentingan
dari internal dan eksternal organisasi. Oleh karena itu, sebagaimana
dikemukakan oleh Smirat (2013), sebuah sistem informasi akuntansi
bertanggung jawab untuk menganalisa dan memonitor kondisi keuangan
perusahan, menyiapkan dokumen-dokumen yang butuhkan untuk keperluan
pajak, dan menyediakan informasi untuk mendukung fungsifungsi manajerial
organisasi lainnya, termasuk produksi, pemasaran, manajemen sumber daya
manusia, dan perencanaan strategis.

Keberhasilan sebuah usaha sangat tergantung dari adanya sebuah sistem


informasi akuntansi yang baik. Tanpa sistem yang demikian akan sangat sulit
bagi sebuah bisnis untuk menilai kinerja usaha, mengidentifikasikan laporan
neraca dari para pelanggan dan pemasok, serta memprediksi kinerja masa
depan dari sebuah organisasi. Hal ini senada dengan pendapat yang
dikemukan oleh Weygandt, Kimmel, dan Kieso (2009) di awal bukunya
yang menyatakan bahwakeberhasilan dari bisnis apapun akhirnya akan
berpulang pada angka-angka yang dihasilkan oleh sistem informasi
akuntansi. Mereka menjelaskan para pemangku kepentingan akan
bergantung pada angka-angka tersebut untuk mengambil keputusan dan para
manajer akan menggunakannya untuk mengevaluasi kinerja organisasi.

Hal tersebut berlaku untuk semua pihak terlepas apakah mereka terlibat
dalam pemasaran, produksi, manajemen, atau sistem informasi. Dalam
sebuah bisnis, sebagaimana yang lebih lanjut mereka utarakan, akuntansi dan
laporan-laporan keuangan adalah alat untuk mengkomunikasikan angka-
angka. Mereka menekankan seseorang tidak akan benar-benar tahu kinerja
usahanya, jika dia tidak tahu bagaimana membaca laporan-laporan keuangan.

Berdasarkan penjelasan tersebut di atas, tidak diragukan lagi pentingnya


mempunyai pengelolaan informasi keuangan yang rapi dan berkualitas dalam
bisnis apapun. Dikarenakan informasi keuangan yang berkualitas dapat

24
membantu pengambilan keputusan yang efektif dari segala sisi seperti
pendanaan, investasi, perencanaan, pelaporan dan pembayaran pajak, dan
lain lain. Sementara itu, untuk penyusunan dan pembuatan sebuah informasi
keuangan yang rapi dan berkualitasbaik dapat dilakukan dengan atau tanpa
pemanfaatan teknologi.

Dalam rangka melaksanakan aktivitasnya, sebuah sistem informasi akuntansi


dapat menggunakan tekhnologi atau bisa juga hanya menggunakan sistem
yang simple berbasis kertas dan pensil saja, atau bahkan bisa saja merupakan
kombinasi dari keduanya. Hal ini menegaskan bahwa tekhnologi hanya
merupakan alat untuk membuat, memelihara dan meningkatkan sistem saja,
tapi sistem bisa saja tetap dijalankan tanpa menggunakan tekhnologi.

Sama seperti pada usaha besar, sistem informasi akuntansi mempunyai


peranan yang penting dalam manajemen organisasi dan pembiayaan usaha
UMKM. Manajemen keuangan yang baik sangat penting untuk kelangsungan
hidup dan pertumbuhan UMKM (McMahon dan Holmes, 1991; Gordon,
1999). Beberapa studi, seperti Berryman (1983), Peacock (1985), dan Hall
dan Young (1993), memperlihatkan bahwa manajemen keuangan yang
ceroboh dan buruk merupakan salah satu penyebab terbanyak dari kegagalan
UMKM. Padahal, sebagaimana yang diutarakan oleh Ismail (2009),
kepercayaan umum menyiratkan bahwa pengelolaan informasi keuangan
yang baik pada UMKM berarti pengendalian dan pengawasan serta peluang
keberhasilan yang tinggi.

Untuk menjamin keberhasilan pengelolaan keuangan yang baik tersebut,


pemilik dan manajer UMKM perlu untuk lebih berorientasi strategis dan hal
ini memerlukan perbaikan pada pengelolaan informasi keuangan yang dapat
membuka peluang usaha yang lebih besar. Dalam konteks ini, bantuan
teknologi informasi dalam bentuk sistem akuntansi yang tercomputerisasi
(Computerized Accounting Systems (CAS)) mungkin sangat diperlukan.
Gorton (1999), misalnya, menemukan bahwa perusahaan yang membuat
perencanaan keuangan saat memulai usaha dan menggunakan CAS
berkemungkinan memiliki probabilitas yang tinggi untuk tumbuh lebih baik.
Temuan ini didukung oleh penelitian lainnya, seperti Smith (1999) yang

25
menemukan bahwa penggunaan teknologi informasi akan meningkatkan
kinerja perusahaan dalam tingkat pengembalian modal dan penjualan per
karyawan yang lebih tinggi. Senada dengan itu, Reid dan Smith (2002)
meyakini pengolahan informasi memainkan peranan yang penting untuk
keberhasilan perusahaan.

Lebih lanjut, karena pertumbuhan UMKM berdampak pada meningkatnya


tantangan keuangan yang dihadapi oleh perusahaan, McMahon (2001)
berpendapat bahwa terdapat kebutuhan yang besar untuk memberikan
perhatian yang hati-hati kepada pengelolaan keuangan dan pelaporan
keuangan jika UMKM yang bertumbuh ingin berhasil baik dan maju. Dia
selanjutnya menyimpulkan bahwa perbaikan pengawasan dan pengelolaan
keuangan pada UMKM yang bertumbuh dapat dan seharusnya berawal dari
peningkatan mutu yang signifikan dari sistem pelaporan keuangannya.

26
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
jadi akuntansi sebagai Sistem Informasi yang mengidentifikasi, mencatat,
mengkomunikasikan aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan melalui suatu
laporan yang diberikan kepada pemangku kepentingan. Sistem Informasi
Akuntansi merupakan kumpulan kegiatan-kegiatan dari organisasi yang
bertanggung jawab untuk menyediakan informasi keuangan dan informasi yang
didapatkan dari transaksi data untuk tujuan pelaporan internal kepada menejer
untuk digunakan dalam pengendalian dan perencanaan untuk sekarang dan untuk
operasional di masa mendatang serta pelaporan eksternal. Didalamnya tentu
terdapat sistem, Akuntansi, Informasi, Data, Database. Sistem infromasi
akuntansi dapat dikatakan efektif apabila sistem mampu menghasilkan informasi
yang dapat diterima dan mampu memenuhi harapan informasi secara tepat
waktu, akurat, dan dapat dipercaya. Standar Akuntansi Keuangan menciptakan
metode seragam untuk menyajikan informasi, sehingga laporan keuangan dari
berbagai perusahaan yang berbeda dapat dibandingkan dengan lebih mudah.
Contohnya pada perusahaan permen karet internasional mmembutuhkan data
yang akurat tentang catatan transaksi yang dilakukan. Divisi SIA membuat
sistem untuk merekam semua itu, seperti flowcart pembelian barang, penjualan
barang, pengembalian barang retur, dan pengakuan hutang dagang. SIA juga
mengembangkan software khusus untuk mempermudah semua kerjanya.
Pengembangan software ini dilakukan secara internal, dengan insentif tambahan
bagi SDM yang berhasil menciptakannya. Dengan begitu, SIA terjamin aman,
SDM diberdayakan dengan baik, dan dana yang dibutuhkan pun terjangkau.
Sama seperti pada usaha besar, sistem informasi akuntansi mempunyai peranan

27
yang penting dalam manajemen organisasi dan pembiayaan usaha UMKM.
Manajemen keuangan yang baik sangat penting untuk kelangsungan hidup dan
pertumbuhan UMKM.

B. Saran
Menurut pendapat saya, dengan adanya Sistem Informasi Akuntansi yang
menjadi bagian dari sebuah perusahaan perlu melakukan pemanfaatan SIA pada
segala Entitas perusahaan. Dapat dilihat bahwa bukan saja perusahaan-
perusahaan besar tetapi UMKM juga membutuhkan SIA. Disamping, membantu
dan mempermudah proses pengambilan keputusan, tetapi juga agar jalannya
suatu usaha juga lebih teratur. Namun sebelumnya kita perlu menguasai apa-apa
saja yang berkaitan dengan SIA. Seperti cara megolah data, database, dan
lainnya agar menjadi suatu informasi keuangan yang baik tapi juga tepat atau
sesuai sasaran yang diinginkan suatu perusahaan. Jika kita sudah memahami
dengan benar tahapan tersebut, perlu untuk kita menerapkan dalam suatu usaha,
agar suatu informasi yang didapatkan memberikan suatu manfaat yang sangat
membantu jalnnya suatu perusahaan.

28

Anda mungkin juga menyukai