Anda di halaman 1dari 4

Tema: “Komitmen Parlemen Dalam Menjaga Lingkungan Hidup”

Sub Tema: “Pengurangan/Pengendalian Plastik Sekali Pakai (Singel Use Plastic)

Hampir setiap orang pasti tidak akan terlepas dari yang namanya sampah plastik dalam
aktivitasnya sehari-hari. Kenyataannya plastik telah menjadi salah satu komponen penting
dalam kehidupan`modern saat ini peranannya pun telah menggantikan kayu dan logam
mengingat kelebihan yang dimilikinya antara lain ringan dan kuat, tahan terhdapa korosi,
transparan dan mudah diwarnai.

Sifat-sifat bahan plastik inilah yang membuatnya sulit tergantikan dengan bahan lainnya
untuk berbagai aplikasi khususnya dalam kehidupan sehari-hari mulai dari kemasan makanan
,alat-alat rumah tangga, mainan anak, elektronik sampai dengan komponen otomotif. Hal ini
tentunya menjadi penyebab meningkatnya produksi sampah plastik dari tahun ke tahun.

Seperti yang kita ketahui sampah plastik sangat sulit terurai dalam tanah, bahkan
membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga sering terjadi permasalahan tersendiri dalam
mengatasi sampah plastik. Kita tentunya berpikir bahwa dengan adanya Tempat Pembuangan
Akhir (TPA) sampah bukanlah solusi yang cukup bijak dalam pengelolaan sampah plastik
ini. Bahkan tidak itu saja penanganan sampah plastik yang sekali pakai sering jugs menjadi
kendala di perairan, karna dampaknya yang begitu besar seperti akibatnya sampah yang
menumpuk di sungai akhirnya air sungai jadi tercemar bahkan makhluk hidup yang ada
didalamnya terganggu pun dampaknya begitu besar bagi manusia karna sering terjadinya
banjir, bukan di sungai saja tapi di laut pun dampak negatif dari sampah plastik sekali pakai
mulai terjadi yaitu ikan paus jenis sperm whale yang ditemukan mati di Pulau Kapota, Taman
Nasional Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Terdapat 5,9 kilogram sampah plastik yang
ditemukan didalam perut ikan paus sepanjang 9,5 meter ini dan diduga telah lama terdampar
karena ditemukan dengan keadaan tubunya sudah membusuk. Karena hal ini, fakta polusi laut
di Indonesia pun menjadi perhatian mata dunia.

Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menginformasikan bahwa Indonesia adalah


negara penyumbang sampah plastik ke laut terbanyak kedua di dunia setelah China sejak
tahun 2016. Tidak hanya itu, volume data sampah yang ada di Indonesia saat ini telah
mencapai 66,5 juta ton selama tahun 2018, dan hingga tahun ini menjadi 67 juta ton, dan
sebagian besar berasal dari kategori sampah rumah tangga yang kebanyakan adalah sampah,
perlu juga kita ketahui sekitar 0,48-1,29 juta ton dari sampah plastik tersebut diduga
mencemari lautan. Tidak berhenti sampai disitu, pencemaran plastik di Indonesia
diperkirakan akan terus meningkat. Saat ini, industri-industri minuman di Indonesia
merupakan salah satu sektor yang pertumbuhannya paling pesat, banyak dari hasil produk
minuman menggunakan plastik sekali pakai sebagai packaging. Pertumbuhan industri
minuman yang sangat pesat tentu saja akan menghasilkan pertumbuhan jumlah sampah
plastik yang semakin banyak. Terlebih saat ini kapasitas pengolahan limbah plastik masih
terbilang minim.

Dapat kita lihat bahwa perlu ada penanganan yang lebih untuk sampah plastik ini yang
dampaknya begitu besar dalam merusak lingkungan yang ada di Indonesia. Maka dari itu
solusi yang kita dapat lakukan untuk mengurangi penggunaan sampah plastik pakai dengan
cara yang sederhana yaitu :

1. Membawa tas belanja sendiri kemana-mana:


Dengan membawa tas belanja sendiri kemana-mana, tidak ada lagi tumpukan tas
plastik
2. Membawa kotak makan sendiri:
sebagai remaja jaman modern ini seringkali gengsi untuk membawa kotak makan,
juga kebanyakan hanya ingin suka membeli makanan yang dikemas diplastik-plastik
sekali pakai padahal tidak tau dampaknya begitu besar bagi lingkungan sekitarnya.
Jadi, sangat dihimbaukan kepada seluruh masyarakat khususnya untuk generasi muda
untuk memanfaatkan kotak makan dengan baik.
3. Belajar cara daur ulang sampah pelastik
Hal ini menjadi solusi jika tidak mau banyak sampah plastik semakin menumpuk di
rumah atau disekitar lingkungan tempat tinggal, dengan cara daur ulang dapat
mengurangi volume sampah plastik di lingkungan tempat tinggal, juga bisa dijadikan
sebagai lahan bisnis

Beberapa cara diatas hanyalah solusi yang mudah untuk kita lakukan, jadi seharusnya
sudah menjadi kewajiban kita melakukan cara di atas untuk mengurangi sampah
pelastik setidaknya di lingkungan kita sendiri.
Berhubung DPR-RI memiliki fungsi-fungsi yang akan sangat membantu program
pengurangan sampah pelastik sekali pakai yaitu:
 Fungsi legislasi, dilaksanakan untuk membentuk Undang-Undang bersama
Presiden. Salah satunya Undang-Undang RI No.18 tahun 2008 tentang
pengelolaan sampah, dari UU ini membantu penanganan sampah pelastik yang
ada.
 Fungsi anggaran, dilaksanakan untuk membahas dan memberika persetujuan
atau tidak memberikan persetujuan terhadap rancangan UU tentang APBN
yang diajukan oleh Presiden. Adanya metode-metode yang dijalankan
Pemerintah salah satunya dengan cara membayar truk-truk atau pengangkut
sampah yang ada disetiap kota-kota di seluruh Indonesia.
 Fungsi pengawasan, dilaksanakan melalui pengawasan atau pelaksanaan UU
dan APBN. Yaitu adanya realisasi dari UU telah disepakati bersama Presiden
pun penglolaan APBN dalam hal pengelolaan sampah di Indonesia.

Kesimpulan yang dapat saya ambil atas apa yang telah saya susun adalah, memang perlu
adanya penanganan yang lebih dari yang sudah diprogramkan pemerintah hingga saat ini, dan
perlu adanya pemahaman generasi muda mengenai dampak sampah plastik ini dan cara
pengurangan atou pengelolaannya.
Daftar pusaka:

https://www.cermati.com/artikel/cinta-bumi-kurangi-sampah-
plastik-dengan-7-cara-sederhana-ini
https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20190721140139-33-
86420/sebegini-parah-ternyata-masalah-sampah-plastik-di-
indonesia

Anda mungkin juga menyukai