PERAN MASYARAKAT DALAM MENYIKAPI LARANGAN PENGGUNAAN KANTONG PLASTIK Sampah merupakan material sisa dari aktivitas manusia yang sudah tidak digunakan kembali dan tidak memiliki nilai guna. Saat ini, permasalahan sampah di Indonesia masih tergolong tinggi dan masih belum terselesaikan. Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi. Hal tersebut mengakibatkan volume sampah yang dihasilkan dari aktivitas manusia juga semakin meningkat. Peningkatan sampah plastik yang ada di lingkungan sekitar membuat masyarakat menjadi mengeluh akan hal tersebut. Pola konsumtif masyarakat merupakan salah satu faktor penyebab meningkatnya volume sampah. Meningkatnya pola konsumsi masyarakat diikuti oleh perubahan pola konsumsi masyarakat perkotaan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya dengan membeli makanan siap saji menggunakan kantong plastik sekali pakai. Pola konsumsi tersebut memengaruhi jumlah volume timbunan sampah yang ada di daerah perkotaan (Statistik Lingkungan Hidup Indonesia, 2018). Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada tahun 2018 sampah yang dapat dihasilkan dalam sehari sebanyak 175.000 ton. Sampah tersebut didominasi oleh sampah organik dan sisanya berupa sampah logam, karet, dll. Di era seperti saat ini diperlukan suatu upaya untuk mengubah paradigma masyarakat dalam pengelolaan sampah. Paradigma masyarakat yang terbiasa membuang sampah dengan menumpuk sampah terlebih dahulu harus diubah dengan melakukan pengolahan sampah yang bertujuan untuk mengurangi volume sampah yang ada di dunia. Pengolahan sampah dapat kita lakukan dengan suatu pendekatan yang komprehensif. Pandemi yang melanda Indonesia saat ini juga memberikan efek negatif terhadap lingkungan. Banyak sampah plastik berupa kantong plastik sekali pakai yang menumpuk di setiap rumah. Hal tersebut dikarenakan adanya aturan untuk stay at home sehingga banyak masyarakat yang memesan makanan via online yang dibungkus oleh kantong plastik sekali pakai. Saat ini masih banyak kota-kota di Indonesia yang masih menerapkan penggunaan kantong plastik sekali pakai. Banyak aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat yang masih menggunakan kantong plastik, misalnya dengan membeli makanan siap saji yang dibungkus oleh kantong plastik, membeli bahan-bahan makanan di pasar yang masih dibungkus oleh kantong plastik, dll. KLHK telah memberikan solusi untuk mengurangi penggunan kantong plastik sekali pakai dengan menerapkan program uji coba kantong plastik berbayar. Upaya tersebut bertujuan untuk mengurangi pencemaran lingkungan akibat sampah plastik. Dengan adanya program tersebut diharapkan masyarakat sadar untuk lebih membawa tas kantong yang ramah lingkungan daripada membeli kantong plastik sekali pakai. Salah satu kota yang telah menerapkan kebijakan untuk tidak menggunakan kantong plastik sekali pakai adalah kota Surabaya. Setiap supermarket di kota ini tidak menyediakan kantong plastik untuk membungkus barang-barang yang telah dibeli oleh masyarakat. Selain itu, banyak masyarakat yang mulai sadar dengan memilih membawa tas sendiri dari rumah untuk membawa barang belanjaan mereka. Upaya tersebut harus tetap dilakukan guna mencegah pencemaran lingkungan akibat sampah plastik. Dapat kita simpulkan bahwa peran masyarakat dalam upaya mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai sangat penting dalam kelestarian lingkungan. Kesadaran masyarakat dalam memilih menggunakan tas yang ramah lingkungan daripada menggunakan kantong plastik sekali pakai sangat dibutuhkan untuk menunjang program pemerintah dalam upaya mengurangi volume timbunan sampah plastik di Indonesia. Diharapkan masyarakat dapat melakukan suatu upaya untuk mengurangi volume sampah plastik di Indonesia yang kini kian meningkat. Salah satu upaya yang dapat diterapkan yaitu dengan tidak menggunakan kantong plastik sekali pakai dalam berbelanja.