Anda di halaman 1dari 2

Nola Dwi Cahyaning Penggalih

22102150 / 22C Keperawatan


PERAN MASYARAKAT DALAM MENYIKAPI LARANGAN PENGGUNAAN
KANTONG PLASTIK
Sampah merupakan material sisa dari aktivitas manusia yang sudah tidak digunakan
kembali dan tidak memiliki nilai guna. Saat ini, permasalahan sampah di Indonesia masih
tergolong tinggi dan masih belum terselesaikan. Indonesia merupakan salah satu negara
dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi. Hal tersebut mengakibatkan volume sampah
yang dihasilkan dari aktivitas manusia juga semakin meningkat. Peningkatan sampah plastik
yang ada di lingkungan sekitar membuat masyarakat menjadi mengeluh akan hal tersebut.
Pola konsumtif masyarakat merupakan salah satu faktor penyebab meningkatnya volume
sampah.
Meningkatnya pola konsumsi masyarakat diikuti oleh perubahan pola konsumsi
masyarakat perkotaan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya dengan membeli makanan siap
saji menggunakan kantong plastik sekali pakai. Pola konsumsi tersebut memengaruhi jumlah
volume timbunan sampah yang ada di daerah perkotaan (Statistik Lingkungan Hidup
Indonesia, 2018). Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)
pada tahun 2018 sampah yang dapat dihasilkan dalam sehari sebanyak 175.000 ton. Sampah
tersebut didominasi oleh sampah organik dan sisanya berupa sampah logam, karet, dll.
Di era seperti saat ini diperlukan suatu upaya untuk mengubah paradigma masyarakat
dalam pengelolaan sampah. Paradigma masyarakat yang terbiasa membuang sampah dengan
menumpuk sampah terlebih dahulu harus diubah dengan melakukan pengolahan sampah yang
bertujuan untuk mengurangi volume sampah yang ada di dunia. Pengolahan sampah dapat
kita lakukan dengan suatu pendekatan yang komprehensif.
Pandemi yang melanda Indonesia saat ini juga memberikan efek negatif terhadap
lingkungan. Banyak sampah plastik berupa kantong plastik sekali pakai yang menumpuk di
setiap rumah. Hal tersebut dikarenakan adanya aturan untuk stay at home sehingga banyak
masyarakat yang memesan makanan via online yang dibungkus oleh kantong plastik sekali
pakai. Saat ini masih banyak kota-kota di Indonesia yang masih menerapkan penggunaan
kantong plastik sekali pakai. Banyak aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat yang masih
menggunakan kantong plastik, misalnya dengan membeli makanan siap saji yang dibungkus
oleh kantong plastik, membeli bahan-bahan makanan di pasar yang masih dibungkus oleh
kantong plastik, dll.
KLHK telah memberikan solusi untuk mengurangi penggunan kantong plastik sekali
pakai dengan menerapkan program uji coba kantong plastik berbayar. Upaya tersebut
bertujuan untuk mengurangi pencemaran lingkungan akibat sampah plastik. Dengan adanya
program tersebut diharapkan masyarakat sadar untuk lebih membawa tas kantong yang ramah
lingkungan daripada membeli kantong plastik sekali pakai. Salah satu kota yang telah
menerapkan kebijakan untuk tidak menggunakan kantong plastik sekali pakai adalah kota
Surabaya. Setiap supermarket di kota ini tidak menyediakan kantong plastik untuk
membungkus barang-barang yang telah dibeli oleh masyarakat. Selain itu, banyak masyarakat
yang mulai sadar dengan memilih membawa tas sendiri dari rumah untuk membawa barang
belanjaan mereka. Upaya tersebut harus tetap dilakukan guna mencegah pencemaran
lingkungan akibat sampah plastik.
Dapat kita simpulkan bahwa peran masyarakat dalam upaya mengurangi penggunaan
kantong plastik sekali pakai sangat penting dalam kelestarian lingkungan. Kesadaran
masyarakat dalam memilih menggunakan tas yang ramah lingkungan daripada menggunakan
kantong plastik sekali pakai sangat dibutuhkan untuk menunjang program pemerintah dalam
upaya mengurangi volume timbunan sampah plastik di Indonesia. Diharapkan masyarakat
dapat melakukan suatu upaya untuk mengurangi volume sampah plastik di Indonesia yang
kini kian meningkat. Salah satu upaya yang dapat diterapkan yaitu dengan tidak
menggunakan kantong plastik sekali pakai dalam berbelanja.

Anda mungkin juga menyukai