Anda di halaman 1dari 4

Pentingnya kesadaran Masyarakat Tentang Pengelolaan Sampah

Di Lingkungan Sekitar

Sampah merupakan bahan sisa yang dihasilkan dari suatu kegiatan baik skala industri, rumah
tangga, dan Kelembagaan yang dilakukan oleh manusia (Soemirat, 2014). Dalam Undang-
Undang No.18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, sampah adalah sisa kegiatan hidup
manusia sehari-hari atau proses alam yang berbentuk padat, dan sampah khas adalah sampah
yang karena sifat tubuh manusia, zat konsentrasi, dan volume, membutuhkan manajemen
pengelolaan khusus. Seiring bertambahnya jumlah penduduk, jumlah sampah pun meningkat.
Pada tahun 2016, jumlah sampah yang dihasilkan di Indonesia mencapai 65,2 juta ton per
tahun (Badan Pusat Statistik, 2018). Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan (KLHK) pada tahun 2020, jumlah sampah yang dihasilkan di Indonesia sudah
mencapai 72 juta ton per tahun. Dan sampah yang paling banyak menyumbang adalah
sampah dari limbah rumah tangga.

Untuk menumbuhkan kesadaran dalam mengolah sampah domestik (rumah tangga), perlu
adanya insentif yang membawa manfaat secara langsung bagi masyarakat. Oleh karena itu,
diselenggarakan sosialisasi tentang cara mengelola atau mengklasifikasi dan memilih
sampah. Diawali dengan penyediaan tempat sampah organik dan anorganik di tempat tempat
umum termasuk sekolah, dan Universitas merupakan salah satu cara agar untuk memudahkan
masyarakat setempat dalam memilah dan memilih sampahnya. Begitu juga yang telah
dilakukan oleh Universitas Diponegoro. Di bawah ini merupakan ilustrasi bagaimana tempat
sampah organik dan anorganik.

Sampah organik yaitu sampah yang berasal dari sisa-


sisa organisme yang mudah terurai secara alami tanpa proses campur tangan manusia untuk
dapat terurai. Misalnya sisa buah dan sayur, ampas teh atau kopi, sisa-sisa makanan, daun
daun kering dan sebagainya. Sedangkan sampah anorganik yaitu sampah yang sudah tidak
terpakai lagi dan sulit untuk terurai. Sampah anorganik yang menumpuk di dalam tanah dapat
menyebabkan pencemaraan tanah. Misalnya bekas kemasan plastik, botol dan sedotan
plastik, kaleng minuman, kresek, dan sebagainya.

Pengelolaan Sampah tidak hanya bergantung pada program pemerintah semata. Masyarakat
dan sektor privat juga dapat terlibat menjadi aktor penting dalam menangani sampah agar
tidak terbuang begitu saja sehingga sampah dapat lebih dioptimalkan pemanfaatannya. Selain
membuang sampah pada tempatnya, publik juga dapat berperan lebih optimal lagi dalam
proses daur ulang sampah. Salah satunya dengan memilah dan memilih sampah serta pendaur
ulangan sampah jika sampah organik bisa didaur ulang menjadi pupuk kompos, sedangkan
sampah anorganik bisa didaur ulang dijadikan kerajinan seperti tas dari limbah bungkus
plastik, kursi dari botol bekas, payung dan bunga dari limbah bungkus plastik, maupun pot
dan guci bunga dari botol bekas.

Padahal daur ulang dari sampah kerajinan kerajinan tersebut bisa mendatangkan banyak
uang. Di balik itu semua ternyata sampah memiliki benefit yang cukup baik bagi masyarakat
selain kondisi hidup yang lebih bersih dan bebas sampah. Sampah juga memiliki nilai jual
yang cukup fantastic.

Hanya saja jika sampah tidak ditangani dengan baik akan menimbulkan hal-hal negatif bagi
kita, misalnya penumpukan sampah dapat menimbulkan bencana alam seperti banjir dan
dapat menimbulkan berbagai macam penyakit bahkan diare. Oleh karena itu, masyarakat
diiimbau untuk tidak membuang sampah sembarangan dan membuang sampah pada
tempanya, yang telah disediakan lebih baik lagi jika ingin membuang sampah sesuai jenisnya.

Solusi agar kita sebagai masyarakat terdidik dapat mengurangi sampah dapat dimulai dari
hal-hal kecil, seperti membawa bekal dengan wadah yang dapat digunakkan ulang, membawa
tumbler untuk minum yang dapat diisi dan digunakkkan ulang, serta menyimpan sampah dan
membuangnya di tempat yang sesuai dengan jenisnya.

Pemerintah sebaiknya, harus meningkatkan kesadaran tentang cara mengelola sampah dengan
benar dan juga menyediakan lebih banyak tempat sampah organik dan anorganik di tempat-
tempat umum. Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap masyarakat khususnya masyarakat
terdidik untuk meningkatkan kesadaran tentang menjaga kebersihan lingkungan, tidak hanya
untuk kebersihan diri dan keluarga tetapi juga menjaga kebersihan di lingkungan masyarakat.
Referensi

https://r.search.yahoo.com/
_ylt=Awr1Tnk5id1k4TIAod7LQwx.;_ylu=Y29sbwNzZzMEcG9zAzMEdnRpZAMEc2VjA3Ny/
RV=2/RE=1692268985/RO=10/RU=https%3a%2f%2fjournal.fkm.ui.ac.id%2fpengmas
%2farticle%2fdownload%2f5516%2f1262/RK=2/RS=oQp4n.kKvhbEpceL_c9mNJpV0RQ-

https://www.kompas.id/baca/riset/2023/08/12/menumbuhkan-kesadaran-mengelola-sampah-
melalui-bank-sampah

https://dlh.semarangkota.go.id/pentingnya-kesadaran-masyarakat-akan-kebersihan/

Anda mungkin juga menyukai