Akuntansi Publik
Dosen: Meidy S. Kantohe, SE, Ak, M. Si.,CSRS
Materi:
Penentuan Harga Pelayanan Publik
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari seluruh komponen yang
telah membantu dalam penyelesaian makalah yang berjudul “Penentuan Harga
pelayanan publik” Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, serta seluruh Masyarakat
Indonesia khususnya para mahasiswa serta dosen untuk ke depannya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah ini agar menjadi lebih baik
lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin
dalam pembuatan makalah kali ini masih banyak ditemukan kekurangan, oleh
karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
A. latar belakang
Salah satu tugas pokok pemerintah adalah memberikan pelayanan
kepadamasyarakat(Public Service).Pemberian pelayanan publik pada
dasarnya dapatdibiayai melalui dua sumber yaitu : 1) Pajak, 2)
Pembebanan langsung kepadamasyarakat sebagai konsumen jasa
publik(Charging for Service). Permasalahanyang muncul kemudian adalah
apakah suatu pelayanan publik lebih baik dibiayaimelalui pajak atau dengan
pembebanan langsung kepada konsumen
B. rumusan masalah
1. Apa pelayanan publik yang dapat dijual?
2.Bagaimana argumen terhadap pembebanan tarif pelayanan?
3.Bagaimana prinsip dan praktik pembenanan?
4.Apa kegunaaan pembebanan dalam praktik?
5.Bagaimana penetapan harga pelayanan?
6.Bagaimana permasalahan marginal cost pricing?
7.Bagaimana kompleksitas strategi harga?
8.Bagaimana penentuan taksiran biaya?
9.Bagaimana analisa pelayanan publik terhadap masyarakat?
10. Bagaimana pengaruh remunerasi terhadap kualitas pelayanan publik?
C. Tujuan masalah
1. Untuk mengetahui pelayanan publik yang dapat dijual.
2.Untuk mengetahui argumen terhadap pembebanan tarif pelayanan. 3.Untuk
mengetahui prinsip dan praktik pembenanan. 4.Untuk
mengetahui kegunaaan pembebanan dalam praktik. 5.Untuk
mengetahui penetapan harga pelayanan
BAB II
PEMBAHASAN
PENENTUAN HARGA PELAYANAN PUBLIK ( CHARGING FOR
SERVICE )
Salah satu tugas pokok pemerintah adalah memberikan pelayanan kepada
masyarakat ( public services ). Pemberian pelayanan public pada dasarnya dapat
dibiayai melalui dua sumber, Yaitu : (1) Pajak, dan (2) Pembebanan langsung
kepada masyarakat sebagai konsumen jasa public ( charging for service ). Jika
pelayanan public dibiayai dengan pajak, maka setiap wajib pajak harus
membayar tanpa memperdulikan apakah dia menikmati secara langsung jasa
public tersebut atau tidak. Jika pelayanan public dibiayai melalui pembebenan
langsung, maka yang membayar hanyalah mereka yang memanfaatkan jasa
pelayanan public tersebut, sedangkan yang tidak menggunakan tidak diwajibkan
untuk membayar.
A. PELAYANAN PUBLIK YANG DAPAT DIJUAL
Dalam memberikan pelayanan publik,pemerintah dapat dibenarkan menarik
tarif untuk pelayanan tertentu baik secara langsung atau tidak langsung melalui
perusahaan milik pemerintah.
Beberapa pelayanan publik yang dapat dibebankan tarif pelayanan misalnya :
a) penyediaan air bersih
b) transportasi publik
c) jasa pos dan telekomunikasi
d) energi dan listrik
e) perumahan rakyat
f) fasilitas rekreasi
g) pendidikan
h) jalan tol
b. efisiensi ekonomi
ketika setiap individu bebas menentukan berapa banyak barang/jasa yang
mereka ingin konsumsi,mekanisme harga memiliki peranan penting dalam
mengalokasikan sumber daya melalui :
1 . pendistribusian permintaan
2 . pemberian insentif untuk menghindari pemborosan
3 . pemberian insentif pada suplier berkaitan dengan skala produksi
4 . penyediaan sumber daya pada supplier untuk mempertahankan dan
meningkatkan persediaan jasa.
Tanpa adanya suatu mekanisme harga,permintaan dan penawaran tidak
mungkin menuju titik keseimbangan sehingga alokasi sumber daya tidak
efisien,seperti : penyediaan air,obat obatan dsb.
Mekanisme pembebanan tarif pelayanan merupakan salah satu cara untuk
menciptakan keadilan dalam distribusi pelayanan publik.mereka yang
memanfaatkan pelayanan publik lebih banyak akan membayar lebih banyak
pula. Pembebanan tarif pelayanan akan mendorong efisiensi ekonomi karena
setiap orang dihadapkan pada masalah pilihan karena adanya kelangkaan
sumber daya. Jika diberlakukan tarif,maka setiap orang dipaksa berpikir
ekonomis dan tidak boros.
c. Prinsip keuntungan
2. Peak-load tariffs
Pelayanan publik dipungut berdasarkan tarif tertinggi. Permasalahannya adalah
beban tertinggi untuk periode puncak harus menggambarkan higher marginal
cost(seperti telpon dan transportasi umum)
3. Diskriminasi harga
Hal ini adalah salah satu cara untuk mengakomodasikan pertimbangan keadilan
(equity) melalui kebijakan penetapan harga. Jika kelompok dengan pendapatan
berbeda dapat diasumsikan memiliki pola permintaan yang berbeda,pelayanan
yang diberikan kepada kelompok yang berpendapatan rendah dapat disubsidi
silang dengan kelompok dengan pendapatan tinggi. Hal tersebut tergantung dari
kemampuan mencegah orang kaya menggunakan pelayanan yang dimaksudkan
untuk orang miskin.
H. TAKSIRAN BIAYA
Pelayanan menyebabkan unit ketja harus memiliki data biaya yang akurat agar
dapat mengestimasi marginal cost,sehingga dapat ditetapkan harga pelayanan
yang tepat. Prinsip biaya memberikan dasar yang bermanfaat untuk penentuan
harga di sektor publik. Marginal cost pricing bukan merupakan satu-satunya
dasar untuk penetapan harga di sektor publik.
I. IKHTISAR
Penyediaan pelayanan publik dapat dibiayai melalui dua sumber :
• Pajak
• Pembebanan langsung kepada masyarakat sebagai konsumen jasa publik
(charging for service)
Jika pelayanan publik dibiayai dengan pajak maka setiap wajib pajak harus
membayar , meskipun ia menikmati jasa publik tersebut secara langsung atau
tidak. Jika pelayanan publik dibiayai melalui pembebanan langsung, maka yang
membayar hanyalah meraka yang memanfaatkan pelayanan publik tersebut.
Pemerintah dapat menarik tarif untuk pelayanan publik tertentu baik secara
langsung atau tidak langsung melalui perusahaan milik pemerintah. Beberapa
pelayanan publik yang dapat dibebankan tarif pelayanan, antara lain penyediaan
air bersih, transportasi publik, jasa pos dan telekomunikasi, energi dan listrik,
perumahan rakyat, fasilitas rekreasi (pariwisata), pendidikan, jalan tol, irigasi,
jasa pemadam kebakaran, pelayanan keehatan, pengolahan sampah/limbah.
Pembebanan tarif publik kepada konsumen dapat dibenarkan karena beberapa
alasan, yaitu :
• Adanya barang privat dan barang publik
• Efisiensi ekonomi
• Prinsip keuntungan
• Adanya barang privat vs barang publik
• Monitor dan evaluasi prestasi, target dan identifikasi tujuan sosial amatlah
sulit, dan hal ini seringkali disebabkan oleh keengganan manajemen untuk
mengeluarkan data yang terkait
• Kurangnya pengendalian secara demokratis oleh pekerja dan konsumen
• Terjadinya pencarian modal untuk memaksimasi keuntungan
• Masih berbedanya penghargaan terhadap ide, sikap dan pengalaman pekerja
antar organisasi sektor publik dan organisasi swasta.
Namun demikian ada berbagai manfaat lebih dari organisasi sektor publik
dibanding organisasi swasta :
• Rentang pelayanan luas dengan biaya yang lebih murah
• Distribusi yang lebih merata
• Kerangka hubungan pekerja dan manajemen lebih bersifat kekeluargaan dan
permanen
Pertama, tidak diketahui secara tepat berapa biaya total (full cost) untuk
menyediakan suatu pelayanan. Oleh karena itu, kita perlu memperhitungkan
semua biaya sehingga dapat mengidentifikasi biaya secara tepat untuk setiap
jenis pelayanan. Namun tidak boleh terjadi pencampur-adukan biaya untuk
pelayanan yang berbeda atau harus ada prinsip different costs for different
purposes.
3.STRATEGI HARGA
4.STANDAR MINIMUM
DAFTAR PUSTAKA
http://antikorupsi.org/indo
Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik:Penentuan Harga Pelayanan Publik.
Edisi IV, Andi Offset, Yogyakarta