Anda di halaman 1dari 38

BAB II

TELAAH PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan penulis


dalam melakukan penelitian sehingga penulis dapat
memperkaya teori yang digunakan dalam mengkaji penelitian
yang dilakukan. Dari penelitian terdahulu, penulis tidak
menemukan penelitian dengan judul yang sama seperti judul
penelitian penulis. Namun penulis mengangkat beberapa
penelitian sebagai referensi dalam memperkaya bahan kajian
pada penelitian penulis. Adapun penelitian terdahulu dari
beberapa jurnal terkait dengan penelitian yang dilakukan
penulis sebagai berikut:

1. Titin Ika Sari (2016), dalam penelitian yang berjudul


Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan
Penerimaan Kas Dalam Upaya Meningkatkan
Pengendalian Internal pada PT. Panda Indonesia IBE
Tulungagung. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan
bahwa penerapan sistem informasi akuntansi penjualan
dan penerimaan kasa dalam upaya meningkatkan
pengendalian internal pada PT. Panda Indonesia IBE
Tulungagung masih kurang baik dan lemah. Hal tersebut
dapat terlihat dari pembagian fungsi dan tanggung jawab
yang terkait dalam penjualan tunai dan penerimaan kas
kurang efektif, terdapat kurangnya kelengkapan dokumen

7
8

yang digunakan, dan pencatatan akuntansi yang


digunakan masih belum sesuai.

2. Fitri Nur Amalia (2017), dalam penelitian yang berjudul


Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai
Untuk Meningkatkan Pengendalian Internal pada Dealer
Yamaha Armada Pagora Jaya Kediri. Hasil dari penelitian
ini dapat disimpulkan bahwa analisis sistem informasi
akuntansi penjualan tunai untuk meningkatkan
pengendalian internal pada dealer Yamaha armada pagora
jaya Kediri sudah berjalan secara efektif dan baik.
Dokumen-dokumen yang digunakan juga sudah sesuai
dengan teori sistem informasi akuntansi penjualan tunai.

3. Anita Rachmawati, Mahsina, dan Widya Susanti (2017),


dalam penelitian yang berjudul Analisis Sistem Informasi
Akuntansi Penjualan Tunai Dalam Meningkatkan
Pengendalian Intern pada PT. Mutiara Cahaya Plastindo.
Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa analisis
sistem informasi akuntansi penjualan tunai dalam
meningkatkan pegendalian intern pada PT. Mutiara
Cahaya Plastindo sudah berjalan dengan baik dan efisien.
Namun adapun kelebihan dan kelemahan pada sistem
informasi akuntasinya.

4. Rudi Bratamanggala dan Dwi Wijayanti (2018), dalam


penelitian yang berjudul Analisis Sistem Informasi
Akuntansi dan Pengendalian Internal Terhadap Efektifitas
Pengendalian Piutang Tak Tertagih pada PT. Japfa
Comfeed Indonesia Tbk. Hasil dari penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa analisis sistem informasi akuntansi
9

dan pengendalian internal terhadap efektifitas


pengendalian piutang tak tertagih pada PT. Japfa Comfeed
Indonesia Tbk sudah berjalan dengan baik. Itu semua dapat
dilihat dari manajemen perusahaan yang mampu
memberikan perhatian yang baik terhadap pengendalian
pitang dan pengawasan piutang.

Berikut tabel persamaan dan perbedaan penelitian


terdahulu dan penelitian sekarang.
10
11
12
13
14

Setelah mengetahui persamaan dan perbedaan dari


penelitian-penelitian terdahulu. Peneliti akan menyertakan
beberapa teori menurut para ahli mengenai sistem informasi
akuntansi penjualan pada landasan teori dibawah ini.

2.2 Landasan Teori


2.2.1 Sistem
1. Pengertian Sistem

Sistem Menurut James A. Hall (2001:5), sistem


merupakan sekelompok dua atau lebih komponen-
komponen yang saling berkaitan atau subsistem-
subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang
sama.

Sistem menurut Nugroho Widjajanto (2001:2),


sistem merupakan sesuatu yang memiliki bagian-
bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai
tujuan tertentu melalui tiga tahapan yaitu input,
proses, dan output.

Sistem menurut Mulyadi (2010:152), sistem


merupakan sesuatu yang terdiri dari obyek-obyek,
atau unsure-unsur, atau komponen-komponen yang
bertata kaitan dan bertata hubungan satu sama lain,
sehingga sedemikian rupa unsur-unsur tersebut
merupakan satu kesatuan pemrosesan atau
pengolahan yang tertentu.

2. Elemen-elemen Sistem

Menurut James A. Hall (2001:5) sebuah sistem


mempunyai elemen-elemen tertentu, yaitu :
15

1. Komponen Ganda
Sebuah sistem harus terdiri atas lebih dari
satu bagian agar saling berinteraksi untuk
bekerja sama membentuk sebuah kesatuan.
2. Keterkaitan (relatedness)
Suatu tujuan bersama menghubungkan
semua bagian dalam suatu sistem untuk
mendukung tercapainya tujuan yang sama.
3. Sistem versus Subsistem
Pembedaan antara istilah sistem dan
subsistem semata-mata merupakan masalah
perspektif. Kedua istilah tersebut dapat
dipertukarkan. Suatu sitem dapat disebut
subsistem ketika ia dilihat dalam kaitannya
dengan sistem yang lebih besar di mana dia
menjadi bagiannya. Sebaliknya, sebuah
subsistem disebut sistem ketika ia menjadi
fokus perhatian.
4. Tujuan
Sebuah sistem harus melayani setidaknya
satu tujuan, tetapi ia dapat juga melayani
beberapa tujuan. Dan ketika sebuah sistem
tidak lagi dapat memenuhi tujuan, ia harus
diganti.
5. Dekomposisi Sistem
Dekomposisi adalah proses membagi sistem
menjadi bagian-bagian subsistem yang lebih
kecil. Ini adalah cara yang nyaman untuk
memaparkan, memandang, dan memahami
relasi diantara subsistem. Dengan
mendekomposisi suatu sistem, kita dapat
16

menyajikan keseluruhan sistem sebagai


suatu hierarki dan memandang hubungan
antara subsistem subordinat dengan
subsistem tingkat yang lebih tinggi.

2.2.2 Sistem Informasi Akuntansi


1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Sistem Informasi Akuntansi Menurut Nugroho


Widjajanto (2001:4), Sistem Informasi Akuntansi
merupakan susunan berbagai formulir catatan,
peralatan, termasuk computer dan perlengkapannya
serta alat komunikasi,tenaga pelaksananya,dan
laporan yang terkoordinasikan secara erat yang
didisain untuk mentransformasikan data keuangan
menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen.

Sistem Informasi Akuntansi Menurut Mardi


(2014:4), Sistem Informasi Akuntansi merupakan
suatu kegiatan yang terintegrasi yang menghasilkann
laporang di bentuk data transaksi bisnis yang diolah
dan disajikan sehingga menjadi sebuah laporan
keuangan yang memiliki arti bagi pihak yang
membutuhkannya.

Sistem Informasi Akuntansi Menurut Mulyadi


(2010:3), Sistem Informasi Akuntansi merupakan
organisasi formulir, catatan, dan laporan yang
dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan
informasi keuangan yang dibutuhkan oleh
manajemen guna memudahkan pengolahan
perusahaan.
17

2. Penugasan Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Nugroho Widjajanto (2001:5) berikut


penugasan sistem informasi akuntansi :

1. Mendesain sistem informasi akuntansi yang


baru.
2. Memperluas sistem informasi akuntansi
yang ada untuk memenuhi perluasan usaha.
3. Penyesuaian beberapa tahap atau bagian dari
sistem dan prosedur yang ada.

2.2.3 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan


1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Penjualan

Menurut Mulyadi (2010:3) Sistem Informasi


Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang
mengorganisasikan serangkaian prosedur dan
metode yang dirancang untuk menghasilkan,
menganalisa, menyebarkan dan memperoleh
informasi guna mendukung pengambilan keputusan
mengenai penjualan.

2. Fungsi-fungsi yang terkait dalam Sistem Penjualan

Menurut Cenik ardana dan Hendro lukman


(2016:128) berikut fungsi-fungsi yang terkait dalam
sistem penjualan :

1. Fungsi penjualan
Fungsi ini bertanggung jawab untuk melayani
pertanyaan dan memberikan informasi tentang
18

produk kepada calon pelanggan, menerima order


pembelian dari pelanggan, Berkoordinasi dengan
fungsi keuangan untuk proses persetujuan
kredit, menyiapkan kontrak penjualan atau order
penjualan, Berkoordinasi dengan fungsi gudang
untuk mengetahui informasi tentang status
barang dan penyiapan barang, berkordinasi
dengan fungsi pengangkutan untuk proses
pengiriman barang, dan menyiapkan faktur
penjualan.
2. Fungsi gudang
Fungsi ini bertanggung jawab untuk
memberikan informasi/laporan tentang status
barang kepada fungsi penjualan, menyiapkan
dan mengemas barang yang dipesan,
menyiapkan nota/bon keluar barang,
berkoordinasi dengan fungsi
ekspedisi/pengiriman untuk proses pengoriman
barang, dan menyelenggarakan catatab pada
kartu stok gudang.
3. Fungsi ekspedisi/pengiriman
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima
barang dari gudang, mencocokkan barang
dengan salinan order penjualan, melakukan
pengemasan barang, menyiapkan dokumen
pengiriman barang, mengirimkan barang, dan
meminta tanda tangan pelanggan pada surat
jalan/tanda terima barang sebagai bukti barang
telah diterima oleh pelanggan.
19

4. Fungsi keuangan
Fungsi ini bertanggung jawab untuk
memberikan informasi tentang kebijakan kredit
kepada fungsi penjualan,menyetujui syarat
kredit yang diminta oleh calon pelanggan,
melakukan proses penagihan piutang, dan
menerima pembayaran piutang dari pelanggan.
5. Fungsi akuntansi
Fungsi ini bertanggung jawab untuk memeriksa
kelengkapan, kebenaran, dan keabsyahan faktur
penjualan beserta semua dokumen
pendukungnya, mencatat faktur penjualan pada
buku besar pembantu piutang, mencatat faktur
penjualan pada buku jurnal penjualan, mencatat
penerimaan piutang pada jurnal penerimaan
kasa dan buku besar pembantu piutang, dan
membuat laporan penjualan, memebuat
laporan/daftar piutang menurut umur.

Menurut Mulyadi (2010:462) berikut fungsi-


fungsi yang terkait dalam sistem penjualan :

1. Fungsi Penjualan
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima
order dari pembeli, mengisi fakltur penjualan
tunai, dan menyerahkan faktur tersebut kepada
pembeli untuk kepentingan pembayaran harga
barang ke fungsi kas. Fungsi ini dipegang oleg
bagian oeder penjualan.
20

2. Fungsi Kas
Fungsi ini bertanggung jawab sebagai penerima
kas dari pembeli. Fungsi ini dipegang oleh
bagian kasa.
3. Fungsi Gudang
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyiapkan
barang yang dipesan oleh pembel, serta
menyerahkan barang tersebut ke fungsi
pengiriman. Fungsi ini dipegang oleh bagian
gudang.
4. Fungsi Pengiriman
Fungsi ini bertanggung jawab untuk
membungkus barang dan menyerahkan barang
yang telah dibayar harganya kepada pembeli.
Fingsi ini dipegang oleh bagian pengiriman.
5. Fungsi Akuntansi
Fungsi ini bertanggung jawab sebagai pencatat
transaksi penjualan dan pembuatan laporan
penjualan. Fungsi ini dipegang oleh bagian
jurnal.

3. Komponen-komponen yang terkait dalam Sistem


Penjualan
Menurut Cenik ardana dan Hendro lukman
(2016:130) berikut komponen-komponen yang terkait
dalam sistem penjualan :

1. Komponen input
Komponen input merupakan media perekaman
data transaksi dalam bentuk media kertas
(Formulir, atau dokumen transaksi). Formulir
21

atau dokumen terkait dalam siklus penjualan


terdiri dari : Order pembelian dari pelanggan,
order penjualan, faktur penjualan/invoice,
kwitansi, bukti penerimaan kas, nota kredit.
2. Komponen proses, atau model
Komponen proses atau model merupakan
visualisasi dari proses atau prosedur dalam
siklus penjualan, serta model pengolahan data
akuntansi. Ada beberapa model atau metode
visualisasi dapat dilakukan dengan dua cara,
yaitu : diagram alir data (dataflow diagram) dan
bagan alir dokumen (document flowchart).
3. Komponen basis data
Komponen Basis Data merupakan urutan data-
data yang di perlukan dalam siklus penjualan.
Berikut urutan-urutan dari basis data :
1. Jurnal penjualan kredit.
2. Jurnal potongan dan retur penjualan.
3. Jurnal penerimaan kas.
4. Jurnal umum.
5. Kartu piutang.
6. Kartu persediaan.
7. Kartu stok gudang.
8. Kartu buku besar.
4. Komponen keluaran (output)
Komponen keluaran (output) merupakan
informasi laporan akuntansi dalam siklus
penjualan. Laporan akuntansi ini terdiri dari :
laporan posisi keuangan atau neraca, laporan
laba-rugi komprehensif, laporan arus kas,
22

laporan perubahan ekuitas, dan catatan atas


laporan keuangan.
5. Komponen teknologi
Komponen teknologi merupakan seperangkat
peralatan, jaringan dan media, perangkat lunak
sistem operasi dan program aplikasi serta tenaga
professional terkait untuk merekam, menyimpan,
mengolah, mencetak, mengkomunikasikan, serta
mengamankan data dan informasi akuntansi.
6. Komponen pengendalian (control)
Komponen pengendalian merupakan
Pengendalian internal yang berfungsi untuk
meyakinkan dan mempertanggung jawabkan
laporan akuntansi dalam siklus penjualan.
Semua aktivitas pengendalian dapat
dikelompokkan ke dalam lima tipe kendali yaitu:
1. Pemisahan fungsi
2. Sistem otorisasi
3. Sistem dokumentasi dan catatan akuntansi
4. Kendali fisik atas asset dan catatan akuntansi
5. Sistem pengawasan independen

2.2.4 Sistem Informasi Penjualan Tunai


1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Penjualan
Tunai

Sistem Informasi Penjualan Tunai menurut


Mulyadi (2010:3), Sistem Informasi Akuntansi
Penjualan Tunai merupakan suatu jaringan prosedur
yang terdiri dari formulir-formulir, catatan-catatan,
dan laporan yang terkoordinir dan terdapat
23

komponen bangunan sistem yaitu input, model,


output, teknologi, basis data, dan pengendalian,
sehingga mampu menyediakan informasi mengenai
penjualan.

2. Unsur-unsur Sistem Informasi Akuntansi Penjualan


Tunai

Menurut Mulyadi (2010:236) berikut unsur-unsur


yang terkait dalam sistem informasi akuntansi
penjualan tunai :
1. Input, dalam sistem informasi akuntansi
penjualan data masukan adalah transaksi
penjualan dan retur penjualan merupakan data
masukan dan menggunakan formulir, faktur
penjualan (sesuai dengan format yang benar)
sebagai medianya.
2. Model adalah mengolah data masukan, dalam
sistem informasi akuntansi penjualan tunai
merupakan mengklasisfikasi serta meringkas
data-data masukan untuk memperoleh informasi
yang penting secara global misalnya transaksi
penjualan selama beberapa bulan.
3. Output, dalam sistem informasi akuntansi
penjualan data keluaran dapat berupa laporan-
laporan seperti laporan keuangan, laporan harga
pokok penjualan. Sedangkan, media yang
dipakai untuk menyajikan berbagai laporan
dapat berupa monitor, printer, speaker dan lain
sebagainya.
24

4. Teknologi, yaitu menangkap masukan,


menjalankan model, mengakses data, dan
menyampaikan keluaranserta mengendalikan
sistem. Dalam sistem informasi akuntansi
penjualan teknologi ini dapat berupa cash register.
5. Basis data, merupakan tempat untuk menyimpan
data yang digunakan untuk pemakai informasi
adapun media yang dipakai untuk penyimpanan
data adalah seperti kartu buku besar, floppy disk,
compact disk, dan lain-lain yang sekiranya data-
data tersebut dapat dipastikan aman.
6. Pengendalian, semua sistem informasi harus
dilindungi dari bencana dan ancaman. Beberapa
cara yang perlu dirancang untuk menjaga
keselamat sistem informasi , yaitu :
a. Penggunaan sistem pengolahan catatan.
b. Penerapan pengendalian akuntansi.
c. Pengembangan rancangan induk sistem
informasi.
d. Pembuatan rencana darurat dalam hal sistem
informasi gagal menjalani fungsinya.
e. Penerapan prosedur seleksi karyawan.
f. Pembuatan dokumentasi secara lengkap
yang digunakan oleh perusahaan.
g. Perlindungan dari bencana api dan putusnya
aliran listrik.
h. Pembuatan tempat penyimpanan data diluar
perusahaan sebagai cadangan (back up).
25

3. Fungsi sistem informasi akuntansi penjualan tunai


Menurut Mulyadi (2010:462) berikut terkait
fungsi sistem informasi penjualan tunai :
1. Fungsi penjualan
Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan
tunai fungsi ini bertanggung jawab untuk
menerima orderan dari pembeli, mengisi faktur
penjualan, dan menyerahkan faktur tersebut
kepada pembeli untuk kepentingan pembayaran
harga barang ke fungsi kas.
2. Fungsi kas
Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan
fungsi ini bertanggung jawab sebagai penerima
kas dari pembeli.
3. Fungsi gudang
Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan
tunai fungsi ini bertanggung jawab untuk
menyiapkan barang yang dipesan oleh pembeli,
serta menyerahkan barang tersebut ke fungsi
penerimaan.
4. Fungsi pengiriman
Fungsi ini bertanggung jawab untuk
membungkus barang dan menyerahkan barang
yang telah dibayar oleh pembeli.
5. Fungsi pencatatan
Fungsi ini bertanggung jawab untuk
menyiapakan dokumen transaksi, mencatat ke
dalam jurnal dab buku besar, membuat
rekonsiliasi dan menyusun laporan.
26

6. Fungsi akuntansi
Fungsi ini bertanggung jawab sebagai pencatat
transaksi penjualan dan penerimaan kas dan
membuat laporan penjualan.

4. Dokumen-dokumen sistem informasi akuntansi


penjualan tunai

Menurut Mulyadi (2010:463) berikut terkait


dokumen-dokumen sistem informasi akuntansi
penjualan tunai :
1. Faktur penjualan tunai, dokumen ini digunakan
untuk merekam berbagai informasi yang
diperlukan oleh manajemen mengenai transaksi
penjualan tunai. Faktur penjualan tunai diisi oleh
funsi penjualan.
2. Pita register kas, dokumen ini merupakan bukti
penerimaan kas yang dikeluarkan oleh fungsi kas
yang merupakan dokumen pendukung faktur
penjualan tunai yang dicatat dalam jurnal
penjualan.
3. Bukti setor bank, dokumen ini dibuat oleh fungsi
kas sebagai bukti penyetoran kas ke bank.
4. Rekapitulasi harga pokok penjualan, dokumen
ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk
meringkas harga pokok produk yang dijual
selama satu periode.
27

5. Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem


informasi akuntansi penjualan tunai, yaitu :
1. Jurnal penjualan
Jurnal ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk
mencatat dan meringkas data penjualan.
2. Jurnal penerimaan kas
Jurnal ini digunakan untuk mencatat penerimaan
kas dari barbagai sumber diantaranya dari
penjualan tunai.
3. Jurnal Umum
Jurnal ini digunakan untuk mencatat harga
pokok produk yang dijual.
4. Kartu persediaan
Kartu ini digunakan untuk mencatat
berkurangnya harga pokok produk yang dijual.
Dan kartu ini juga digunakan untuk mengawasi
mutasi dan persediaan barang yang disimpan
digudang.
5. Kartu gudang
Kartu ini digunakan untuk mencatat
berkurangnya kuantitas produk yang dijual.

6. Prosedur sistem informasi akuntansi penjualan


tunai

Menurut Mulyadi (2010:469) berikut prosedur


yang terkaid dalam sistem informasi akuntansi
penjualan tunai :
1. Prosedur order penjualan
Dalam prosedur ini fungsi penjualan menerima
pesanan dari pembeli dan membuat faktur
28

penjualan tunai untuk memungkinkan pembeli


melakukan pembiayaan harga barang ke fungsi
kas dan memungkinkan fungsi gudang dan
fungsi pengiriman menyiapkan barang yang
akan diserahkan kepada pembeli.
2. Prosedur penerimaan kas
Dalam prosedur ini fungsi kas menerima
pembayaran harga barang dari pembeli dan
memberikan tanda pembayaran kepada
pembeli berupa pita register kas dan cap lunas
pada pada faktur penjualan tunai. Untuk
memungkinkan pembeli tersebut melakukan
pengambilan barang yang dibeli.
3. Prosedur pencatatan penjualan tunai
Dalam prosedur ini fungsi akuntansi
melakukan pencatatn transaksi penjualan tunai
dalam jurnal penjualan dan jurnal penerimaan
kas. Selain itu fungsi akuntansi juga mencatat
berkurangnya persediaan barang yang djual
dalam kartu persediaan.
4. Prosedur penyetoran kas ke bank
Dalam prosedur ini fungsi kas menyetorkan
kas yang diterima dari penjualan tunai ke bank
dalam jumlah yang penuh dan sesuai.
5. Prosedur pencatatan penerimaan kas
Dalam prosesdur ini fungsi akuntansi mencatat
penerimaan kas berdasarkan bukti setor bank
yang diterima dari bank melalui fungsi kas.
6. Prosesdur pencatatan harga pokok penjualan
Dalam prosedur ini fungsi akuntansi membuat
rekapitulasi harga pokok penjualan
29

berdasarkan data yang dicatat dalam kartu


persediaan. Berdasarkan rekapitulasi harga
pokok penjualan ini fungsi akuntansi membuat
bukti memorial sebagai dokumen sumber
untuk pencatatan harga pokok penjualan ke
dalam jurnal.
7. Sistem penerimaan kas dari sistem informasi
akuntansi penjualan tunai terdapat prosedur
yaitu: penerimaan kas dari over the counter sale,
merupakan pembeli dating sendiri ke
perusahaan, melakukan pemilihan barang atau
produk yang akan dibeli. Dan perusahan
menerima uang tunai, cek pribadi atau
pembayaran langsung dari pembeli dengan
credit card sebelum barang diserahkan kepada
pembeli.

Berikut gambar flowchart untuk sistem informasi


akuntansi penjualan tunai :
30

Bagian Order Penjualan

FPT : Faktur Penjualan Tunai

Gambar 2.1 Sistem Penjualan Tunai


Sumber: Mulyadi (2010)
31

Bagian Kassa

Gambar 2.2 Sistem Penjualan Tunai


Sumber: Mulyadi (2010)
32

Bagian Pembungkusan

Gambar 2.3 Sistem Penjualan Tunai


Sumber: Mulyadi (2010)
33

Bagian Akuntansi

Gambar 2.4 Sistem Penjualan Tunai


Sumber: Mulyadi (2010)
34

2.2.5 Sistem Informasi Penjualan Kredit


1. Pengertian sistem informasi akuntansi kredit

Sistem informasi akuntansi penjualan kredit


menurut Mulyadi (2010:213), Penjualan kredit
merupakan penjualan yang dilakukan oleh
perusahaan dengan cara mengirimkan barang sesuai
dengan order yang diterima dari pembeli dan untuk
jangka waktu tertentu perusahaan mempunyai
tagihan kepada pembeli tersebut.

2. Praktik sistem informasi akuntansi penjualan kredit

Menurut Mulyadi (2010:225) berikut praktik


yang terkait dalam sistem informasi akuntansi
penjualan kredit :
1. Penggunaan formulir bernomor urut cetak.
2. Secara periodik fungsi akuntansi mengirim
pernyataan piutang kepada setiap debitur.
3. Secara perioik diadakan rekonsiliasi kartu
piutang dengan rekening control piutang dalam
buku besar.

3. Fungsi sistem informasi akuntansi penjualan kredit

Menurut Mulyadi (2010:213) berikut terkait


fungsi sistem informasi penjualan kredit :
1. Fungsi penjualan
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima
surat order dari pembeli, mengedit order dari
pelanggan untuk menambah informasi yang
35

belum ada pada surat order tersebut, meminta


otorisasi kredit, menentukan tanggal pengiriman
dari gudang dan menentukan mana barang yang
akan dikirim, dan mengisi surat order
pengiriman. Fungsi ini juga bertanggung jawab
untuk membuat back order (retur).
2. Fungsi kredit
Fungsi ini bertanggung jawab untuk meneliti
status kredit pelanggan dan memberikan
otorisasi pemberian kredit kepada pelanggan.
3. Fungsi gudang
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyimpan
barang dan menyiapkan barang yang dipesan
oleh pelanggan, serta menyerahkan barang ke
fungsi pengiriman.
4. Fungsi pengiriman
Fungsi ini bertanggung jawab untuk
menyerahkan barang atas dasar surat order
pengiriman yang telah diterimanya dari fungsi
penjualan dan untuk menjamin bahwa tidak ada
barang yang keluar dari perusahaan tanpa ada
otorisasi dari yang berwenang.
5. Fungsi penagihan
Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat
piutang yang timbul dari transaksi penjualan
kredit dan membuat serta mengirimkan
pernyataan piutang kepada para debitur,
membuat laporan penjualan, serta mencatat
harga pokok persediaan yang dijual ke dalam
kartu persediaan.
36

6. Fungsi akuntansi
Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat
piutang yang timbul dari transaksi penjualan
kredit dan membuat sekaligus mengirimkan
pernyataan piutang kepada debitur dan
membuat laporan penjualan.

4. Dokumen-dokumen sistem informasi akuntansi


penjualan kredit

Menurut Mulyadi (2010:216) berikut terkait


dokumen-dokumen sistem informasi akuntansi
penjualan kredit :
1. Surat order pengiriman dan tembusannya, surat
order dan tembusannya merupakan dokumen
pokok untuk memproses penjualan kredit
kepada pelanggan.
2. Faktur dan tembusannya, faktur dan
tembusannya merupakan dokumen yang dipakai
sebagai dasar untuk mencatat timbulnya piutang.
3. Rekapitulasi harga pokok penjualan, rekapitulasi
harga pokok penjualan merupakan dokumen
pendukung yang digunakan untuk menghitung
total harga produk yang dijual selama periode
akuntansi tertentu.
4. Bukti memorial, bukti memorial merupakan
dokumen sumber untuk dasar pencatatan ke
dalam jurnal umum.
37

5. Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem


informasi akuntansi penjualan tunai, yaitu :

Menurut Mulyadi (2010:218) berikut terkait


catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem
informasi akuntansi penjualan kredit:
1. Jurnal penjualan
Jurnal ini digunakan untuk mencatat transaksi
penjualan baik tunai maupun kredit.
2. Kartu piutang
Kartu piutang merupakan buku pembantu yang
berisi rincian mutasi piutang persediaan kepada
tiap-tiap debiturnya.
3. Kartu persediaan
Kartu persediaan merupakan buku pembantu
yang berisi rincian mutasi setiap jenis persediaan.
4. Kartu gudang
Kartu gudang diselenggarakan oleh fungsi
gudang untuk mencatat mutasi dan persediaan
fisik barang yang disimpan digudang.
5. Jurnal umum
Jurnal umum digunakan untuk mencatat harga
pokok produk yang dijual selama periode
akuntansi tertentu.

6. Prosedur sistem informasi akuntansi penjualan kredit

Menurut Mulyadi (2010:219) berikut prosedur


yang terkaid dalam sistem informasi akuntansi
penjualan kredit :
38

1. Prosedur order penjualan


Dalam prosedur ini fungsi penjualan menerima
order dari pembelidan menambahkan informasi
penting pada surat order pengiriman dan
mengirimkannya kepada fungsi yang lain untuk
memungkinkan fungsi tersebut memberikan
kontribusi dan melayani order dari pembeli.
2. Prosedur persetujuan kredit
Dalam prosedur ini fungsi penjualan meminta
persetujuan penjualan kredit kepada pembeli
tertentu dari fungsi kredit.
3. Prosedur pengiriman
Dalam prosedur ini fungsi pengiriman
mengirimkan barang kepada pembeli sesuai
dengan informasi yang tercantum dalam surat
order pengiriman yang diterima dari fungsi
penjualan.
4. Prosedur penagihan
Dalam prosedur ini penagihan membuat faktur
penjualan dan mengirimkannya kepada pembeli.
Dalam metode tertentu faktur penjualan dibuat
oleh fungsi penjualan sebagai tembusan pada
waktu bagian ini membuat surat order
pengiriman.
5. Prosedur pencatatan piutang
Dalam prosedur ini fungsi akuntansi mencatat
tembusan faktur penjualan ke dalam kartu
piutang atau dalam metode pencatatan tertentu
mengarsipkan dokumen tembusan menurut
abjad yang berfungsi sebagai catatan piutang .
39

6. Prosedur distribusi penjualan


Dalam prosedur ini fungsi akuntansi
mendistribusikan data penjualan menurut
informasi yang dibutuhkan oleh manajemen.

7. Prosedur pencatatan harga pokok penjualan


Dalam prosedur ini fungsi akuntansi secara
periodik total harga pokok produk yang dijual
dalam periode akuntansi tertentu.

Berikut gambar flowchart untuk sistem informasi


akuntansi penjualan kredit :
40

Bagian Order Penjualan

Gambar 2.5 Sistem Penjualan Kredit


Sumber: Mulyadi (2010)
41

Bagian Kredit Bagian Gudang

Gambar 2.6 Sistem Penjualan Kredit


Sumber: Mulyadi (2010)
42

Bagian Pengiriman

Gambar 2.7 Sistem Penjualan Kredit


Sumber: Mulyadi (2010)
43

Bagian Penagihan Bagian Piutang

Gambar 2.8 Sistem Penjualan Kredit


Sumber: Mulyadi (2010)
44

Bagian Kartu Persediaan Bagian Jurnal

Gambar 2.9 Sistem Penjualan Kredit


Sumber: Mulyadi (2010)

Anda mungkin juga menyukai