Anda di halaman 1dari 19

Sistem Informasi Akuntansi Snap Fitness

Kelompok 2 (LY)

Stella Ferdy – 125170351

Irene Lana – 125170353

Kelvin Dharma – 125170355

Virania Windawati – 125170365

Christian Vieri – 125170373

Daniel Agustino – 125170383

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS TARUMANEGARA

JAKARTA

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul Sistem
Informasi Akuntansi Snap Fitness tepat pada waktunya. Tugas ini disusun untuk
memenuhi tugas akhir mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi.

Tentunya tak lupa kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu terselesaikannya tugas ini, maka dalam kesempatan ini kami ingin
menyampaikan terima kasih kepada:

1. Ibu Julisar selaku dosen mata kuliah Sistem Informasi Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Tarumanagara yang telah memberikan arahan,
bimbingan, serta dukungan kepada kami dalam menulis dan menyelesaikan
tugas akhir ini.
2. Teman-teman kelas LY, khususnya kelompok 1 dan 3 mata kuliah Sistem
Informasi Akuntansi yang telah memberikan masukan kepada kami dalam
penulisan dan menyelesaikan tugas akhir ini.

Kami menyadari bahwa tugas akhir ini masih kurang sempurna, untuk itu kami
dengan tulus mengharapkan kritikan dan saran yang sifatnya membangun agar lebih
baik di masa yang akan datang. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
menambah wawasan para pembacanya.

Jakarta, 12 Mei 2019

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dengan membuatnya tugas akhir Sistem Informasi Akuntansi ini,


diharapkannya mahasiswa bisa membuat skirpsi yang akan dilakukan pada akhir
perkuliahan nantinya. Skripsi adalah karya ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa
sebagai bagian dari persyaratan pendidikan akademis di Perguruan Tinggi. Semua
mahasiswa wajib mengambil mata kuliah skripsi, karena skripsi digunakan sebagai
prasyarat bagi mahasiswa untuk memperoleh gelar akademisnya sebagai sarjana.
Skripsi merupakan bukti kemampuan akademik dalam melakukan penelitian
terhadap kasus-kasus atau fenomena yang muncul dan kemudian diteliti dengan
menggunakan teori-teori yang relevan dan kemudian akan dianalisis untuk
mendapat hasil dari penelitian tersebut.Sehingga penting sekali bagi mahasiswa
untuk segera menyelesaikan skripsinya sebagai bagian dari persyaratan pendidikan
akademis diperguruan tinggi. Pada kesempatan kali ini mahasiswa akan membahas
mengenai Sistem Informasi Akuntansi sebagai topik dari karya ilmiah kali ini, dan
kelompok 2 akan membahas mengenai sebuah sistem informasi akuntansi
penjualan (revenue) dalam sebuah Fitness yang bernama Snap Fitness (Fiktif).

Untuk mendapatkan informasi yang demikian, dibutuhkan sistem informasi


yang baik dan tepat. Karena sistem infomasi yang baik saja tidak cukup, sistem
tersebut harus sesuai dengan kebutuhan dan kegiatan bisnis yang dilakukan oleh
perusahaan tersebut. Seperti yang kita ketahui, dengan sistem yang baik maka
kesalahan yang timbul karena ketidak efisiensi operasi, kurangnya informasi yang
memadai, dan kesalahan yang ditimbulkan oleh manusia dapat diminimalisir.
Informasi yang akurat dan tepat waktu akan sangat membantu perusahaan dalam
hal pengambilan keputusan dan menetukan langkah-langkah yang harus dilakukan
untuk mendukung kegiatan operasi dan juga dalam hal mengembangkan
perusahaan. Melihat kebutuhan informasi yang semakin lama meningkat, maka
diperlukannya suatu sistem yang baik dan cepat.

Suatu sistem dikatakan baik apabila akan memudahkan semua proses, salah
satunya dengan jalan komputerisasi pada perusahaan dengan adanya bantuan ini
dan kelebihan–kelebihan yang dimiliki oleh teknologi tersebut yaitu dalam
pengolahan data dan penghematan waktu yang digunakan untuk memprosesnya,
dibandingkan dengan menggunakan cara lama yaitu secara manual.

Sistem merupakan sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan


yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem
yang baik akan mengurangi risiko kesalahan dalam menangani transaksi-transaksi
yang jumlahnya banyak dan transaksi yang terjadi berulang-ulang. Akuntansi
digunakan untuk mencatat transaksi yang berulang-ulang tersebut dan kemudian
menghasilkan output berupa laporan keuangan. Untuk menghasilkan output sistem
informasi akuntansi yang baik harus mengandung perhitungan perodik antara biaya
dan hasil dari kegiatan, dan informasi keuangan perusahaan kepada managemen
secara tepat dan akurat, dimana kegiatan tersebut harus dilakukan dengan baik dan
efisien sehingga mengurangi risiko kesalahan dalam menghasilkanin formasi yang
cepat dan akurat yang digunakan sebagai acuhan pengambilan keputusan untuk
masa yang akan datang.

1.2 Identifikasi Masalah


1.2.1 Pencatatan duit dan penerimaan duit masih dilakukan atau dikerjakan oleh
1 orang
1.2.2 Pencatatan yang dilakukan oleh Snap Fitness masih manual atau belum
dilakukan secara komputersisasi atau dengan sistem
1.3 Rumusan Masalah
1.3.1 Bagaimana desain sistem informasi akuntansi penjualan yang sesuai untuk
diterapkan di Snap Fitness?
1.3.2 Bagaimana sistem informasi akuntansi penjualan yang selama ini
digunakan oleh Snap Fitness?
1.3.3 Bagaimana keadaan internal control di dalam Snap Fitness?

1.4 Tujuan
1.4.1 Agar mengetahui bagaimana sistem informasi akuntansi penjualan yang
sesuai untuk diterapkan di Snap Fitness
1.4.2 Menjelaskan sistem informasi akuntansi yang digunakan yang selama ini
digunakan oleh Snap Fitness
1.4.3 Agar mengetahui internal control yang terjadi di dalam Snap Fitness
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Informasi Akuntansi

2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi


Sistem adalah suatu kesatuan, baik obyek nyata atau abstrak
yang terdiri dari berbagai komponen atau unsur yang saling berkaitan,
saling tergantung, saling mendukung, dan secara keseluruhan bersatu
dalam satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu secara efektif dan
efisien.
Informasi adalah sekumpulan data atau fakta yang telah diproses
dan dikelola sedemikian rupa sehingga menjadi sesuatu yang mudah
dimengerti dan bermanfaat bagi penerimanya. Dari definisi tersebut kita
dapat mengetahui bahwa “informasi” memiliki arti yang berbeda
dengan “data”. Data adalah fakta yang masih bersifat mentah atau
belum diolah, setelah mengalami proses atau diolah maka data itu bisa
menjadi suatu informasi yang bermanfaat.
Menurut Bodnar dan Hopwood, Sistem Informasi Akuntansi
(SIA) adalah kumpulan dari berbagai macam sumber daya yaitu
manusia dan juga peralatan yang memang dibuat untuk mengubah data
keuangan dan juga data lainnya menjadi sebuah informasi yang berguna
bagi penggunanya.

2.1.2 Tujuan Sistem Informasi Akuntasi


Tujuan sistem informasi akuntansi antara lain yaitu:
 Untuk mengolah dan menyimpan data seluruh transaksi keuangan
 Untuk memproses data keuangan menjadi informasi dalam
pengambilan keputusan manajemen tentang perencanaan dan
pengendalian usaha.
 Untuk melakukan pengawasan terhadap aktivitas keuangan
perusahaan
 Untuk mengefisisensi biaya dan waktu kinerja keuangan.
 Untuk menyajikan data keuangan yang akurat dan sistematis.
2.1.3 Fungsi Sistem Informasi Akuntansi
Fungsi Sistem informasi akuntansi dalam sebuah organisasi, antara lain:

 Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas & transaksi.


 Memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam
pengambilan keputusan
 Melakukan pengawasan atau kontrol yang tepat pada aset
organisasi.

2.1.4 Manfaat Sistem Informasi Akuntansi

Manfaat sistem informasi akuntansi, antara lain:

 Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu.


 Meningkatkan efisiensi kerja bagian keuangan
 Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
 Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya prosuk dan jasa yang
dihasilkan
 Meningkatkan sharing knowledge

2.1.5 Komponen Sistem Informasi Akuntansi


Berikut ini adalah komponen-komponen dari sistem informasi
akuntansi:

 Manusia, pelaku yang menjalankan sistem


 Transaksi , objek dari sistem informasi akuntansi sebagai
masukan, lalu diproses sehingga menghasilkan informasi
 Prosedur, langkah-langkah yang harus ditempuh dalam melakukan
transaksi atau kegiatan perusahaan.
 Dokumen, formulir yang digunakan sebagai sarana pencatatan pada
saat transaksi
 Peralatan, suatu alat atau sarana yang digunakan dalam melakukan
pencatatan pada sistem informasi yang bersangkutan.

2.2 Pengendalian Internal


2.2.1 Pengertian Pengendalian Internal
Pengendalian internal adalah penggunaan semua sumber daya
perusahaan untuk meningkatkan, mengarahkan, mengendalikan, dan
mengawasi berbagai aktivitas dengan tujuan untuk memastikan bahwa
tujuan perusahaan tercapai. Saran pengendalian ini meliputi, tetapi tidak
terbatas pada, bentuk organisasi, kebijakan, sistem prosedur, instruksi,
standar, komite, bagan akun, perkiraan, anggaran, jadwal, laporan,
catatan, daftar auditing, metode, rencana, dan auditing internal.
2.2.2 Tujuan Pengendalian Internal

Tujuan pengendalian internal adalah untuk memberikan keyakinan


yang memadai dalam pencapaian tiga golongan tujuan:

a) Keandalan pelaporan keuangan


Artinya pengendalian internal memberikan keyakinan yang
memadai bahwa laporan keuangan disajikan secara wajar sesuai
dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.
b) Efektivitas dan efisiensi operasi
Pengendalian internal dimaksudkan untuk mendorong
penggunaan sumber daya secara efektif dan efisien untuk
mencaoai tujuan perusahaan.
c) Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku
Dengan adanya pengendalian internal yang memadai
diharapkan dapat ditaatinya peraturan, prosedur, dan hokum
yang berlaku.
2.2.3 Komponen Pengendalian Internal

Komponen-komponen pengendalian internal menurut COSO antara


lain:
a) Control Environment
Merupakan tanggung jawab manajemen puncak untuk
menyatakan dengan jelas nilai-nilai integritas dan kegiatan tidak
etis yang tidak dapat ditoleransi.
b) Risk Assessment
Perusahaan harus mengidentifikasi dan menganalisis faktor-
faktor yang menciptakan resiko bisnis dan harus menentukan
bagaimana caranya mengelola resiko tersebut.
c) Control Activities
Untuk mengurangi terjadinya kecurangan, manajemen harus
merancang kebijakan dan prosedur untuk mengidentifikasi
resiko tertentu yang dihadapi perusahaan.
d) Informasi & Communication
Sistem pengendalian internal harus dikomunikasikan dan
diinfokan kepada seluruh karyawan perusahaan dari atas hingga
bawah.
e) Monitoring
Sistem pengendalian internal harus dipantau secara berkala.
Apabila terjadi kekurangan yang signifikan, harus segera
dilaporkan kepada manajemen puncak and ke dewan komisaris.
2.2.4 Keterbatasan Pengendalian Internal

Pelaksanaan struktur pengendalian internal yang efisien dan


efektif haruslah mencerminkan keadaan yang ideal. Namun dalam
kenyataannya hal ini sulit untuk dicapai, karena dalam pelaksanaannya
struktur pengendalian internal mempunyai keterbatasan-keterbatasan.
COSO menjelaskan bahwa pengendalian internal tidak bisa mencegah
penilaian buruk atau keputusan, atau kejadian eksternal yang dapat
menyebabkan sebuah organisasi gagal untuk mencapai tujuan
operasionalnya. Dengan kata lain bahwa sistem pengendalian internal
yang efektif dapat mengalami kegagalan.

Lebih lanjut dikemukakan bahwa keterbatasan-keterbatasan


yang ada nungkin terjadi sebagai hasil dari penetapan tujuan-tujuan
yang menjadi prasyarat untuk pengendalian internal tidak tepat,
penilaian manusia dalam pengendalian keputusan yang dapat salah dan
bias, faktor kegagalan/kesalahananusia sebagai pelaksana, kemampuan
manajemen untuk mengesampingkan pengendalian internal,
kemampuan manajemen, personel lainnya, ataupun pihak ketiga untuk
menghindari kolusi, dan juga peristiwa-peristiwa eksternal yang berada
di luar kendali organisasi.

Keterbatasan bawaan yang melekat dalam setiap pengendalian


internal sebagaimana dikekukakan oleh mulyadi (2003) yaitu:

a) Kesalahan dalam pertimbangan


b) Gangguan
c) Kolusi
d) Pengabaian oleh manajemen
e) Biaya lawan manfaat.

2.3 Teori tentang Fitness Centre/Tempat Gym


Fitness Centre atau pusat kebugaran yang sering disebut sebagai gym,
adalah tempat yang menyediakan peralatan olahraga untuk tujuan latihan fisik.
Fitness sendiri pada dasarnya merupakan sebuah keadaan kebugaran fisik atau
keadaan umum kesehatan dan kesejahteraan, lebih kepada kemampuan untuk
melakukan aspek olahraga atau pekerjaan. Kebugaran fisik umumnya dicapai
melalui nutrisi yang benar, olahraga, kebersihan dan istirahat. Untuk ukuran
normalnya, setiap minggu orang dewasa harus terlibat setidaknya 150 menit di
dalam aktivitas fisik intensitas sedang atau 75 menit aktivitas fisik intensitas
kuat. Sedangkan anak-anak harus terlibat dalam setidaknya satu jam aktivitas
fisik sedang atau kuat setiap minggunya.

2.4 Flowchart
Flowchart (Diagram Alir) adalah bagan yang menunjukkan alir didalam
program atau prosedur system secara logika. Flowchart metode untuk
menggambarkan tahap-tahap pemecahan masalah dengan mempresentasikan
symbol-simbol tertentu yang mudah dimengerti, mudah digunakan, dan
standar. Tujuan penggunaan flowchart adalah untuk menggambarkan suatu
tahapan penyelesaian masalah secara sederhana, terurai, rapi, dan jelas dengan
menggunakan simbol-simbol. Dalam pembuatan suatu program, kita
diharuskan terlebih dahulu membuat suatu urutan langkah-langkah yang
dibuat dalam bentuk diagram (flowchart) yang dimana urutan-urutan tersebut
harus mempunyai maksud yang sama dan sejalan dengan urutan algoritma
yang sudah dibuat terlebih dahulu. Salah satu kelebihan flowchart adalah
karena bentuknya dalam gambar jelas akan lebih mudah dimengerti dari pada
uraian logika yang berbentuk teks, sehingga tujuan dari flowchart ini
mempermudah dalam memahami suatu proses secara sederhana, terurai, rapih,
dan jelas.
Berikut adalah symbol-simbol yang digunakan dalam flowchart:
Simbol Keterangan

Terminal
Menunjukkan untuk permulaan dan akhir
suatu sistem

Simbol Manual
Menunjukkan pengolahan yang tidak
menggunakan komputer

Decission
Menunjukkan pengambilan keputusan

Proses
Simbol yang menunjukkan pengolahan
dilakukan oleh computer

Connector
Simbol penghubung dalam halaman yang
sama

Off-Page Connector
Simbol penghubung dalam halaman yang
berbeda

Dokumen
Simbol yang menyatakan input berasal dari
dokumen dalam bentuk kertas

On Line Storage
Menunjukkan data dalam symbol ini akan di
arsip.

Input/Output
Simbol yang menyatakan proses
input/output tanpa tergantung dengan jenis
peralatannya

Simbol Garis Alir


Menunjukkan arah selanjutnya yang akan
dituju symbol-simbol flowchart.
2.5 Data Flow Diagram
Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang
memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai
suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur
data, baik secara manual maupun komputerisasi. DFD ini sering disebut juga
dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja,
atau model fungsi.
DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan,
khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan
kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain,
DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada
fungsi sistem.
DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur
data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran
analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh
profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program. Berikut
merupakan symbol-simbol yang terdapat dalam Data Flow Diagram:
BAB III
PEMBAHASAN

Snap gym adalah salah satu tempat olahraga yang. Snap gym hanya menerima
pembayaran secara tunai oleh customer.
 Prosedur pendaftaran sebagai membership gym
Bagian sales dan marketing mempresentasikan fasilitas dan promosi biaya
pendaftaran kepada calon customer. Apabila calon customer setuju untuk
mendaftar, bagian sales dan marketing akan memberikan formulir pendaftaran
kepada customer. Customer mengisi formulir pendaftaran dan memberikannya
kembali kepada bagian sales dan marketing. Bagian sales dan marketing
membuat salinan formulir pendaftaran menjadi 2, salinan pertama disimpan dan
yang satunya diberikan kepada frontdesk/admin.
Bagian frontdesk/ admin akan mencatat data yang berasal dari formulir
pendaftaran. Admin menginput data customer ke list pendaftar dan list
membership pada komputer. Admin akan mengakumulasi berapa biaya yang
harus dibayar dan memberitahukan kepda customer. Customer membayar biaya
pendaftaran kepada admin secara tunai. Admin mengkonfirmasi pembayaran
customer dan menekan pilihan setuju pada computer. Selanjutnya, admin
mencetak struk dan kartu member untuk diberikan kepada customer.
 Prosedur Pengecekan membership pada saat check in
Customer memberikan card member kepada bagian admin/frontdesk. Bagian
admin melakukan validasi member beserta status pembayaran member dengan
mengecek list pendaftaran dan list membership pada computer. Apabila data
valid dan status bayar lunas, bagian admin memberikan daftar absesnsi
membership kepada customer untuk diisi. Customer mengisi daftar absensi
membership dan mengembalikan daftar pengunjung kepada bagian admin.
Bagian admin akan menginput data ke daftar kehadiran membership pada
computer. Setiap hari Selasa, bagian admin akan mengcopy daftar absensi
membership sebanyak 2 rangkap. Rangkap pertama disimpan dan rangkap
kedua diberikan kepada club manager. Setap hari Rabu, club manager akan
mereview daftar absensi membership dengan daftar kehadiran membership
pada computer.
Kadang club manager sering menemukan adanya ketidakcocokan pada
pencatatan data dengan uang cash yang diterima. Selain itu, catatan jumlah
membership yang hadir pada daftar manual tidak sama dengan data yang
diinput ke dalam computer.
Berikut adalah data flow diagram dari snap fitness untuk penjualan sebelum
internal control :

Sales & Marketing


Front Desk
Department

START A

Mempresentasikan
& Form Pendaftaran
Mempromosikan
Fasilitas

Input Data ke
Buku Member

Apakah NO Selesai Ngegym


Customer
Z
Setuju untuk
Bergabung?
Menerima Pembayaran dari
Customer

YES

Memberikan
Formulir Input Data ke
Pendaftaran Buku Member
Kepada
Customer

Z END
1
Form Pendaftaran 2

1
A
Internal Control
No. Kejadian Masalah Kontrol Solusi
1. Bagian front desk Tidak boleh satu Risk Haruslah ada
mencatat dan orang yang dan Assesment pemisahan tugas,
menerima mencatat dan juga atau
pembayaran dari menerima uang, memperkerjakan
pelanggan. karena dapat satu orang bagian
dimanipulasi pengeluaran kas.
datanya.

2. Menginput data ke Tidak menginput Control Harus memiliki


buku member. dalam suatu system Activities system yang
dapat membuat data terstruktur dan
dimanipulasi karena jelas.
tidak ada jejak
digital ataupun bukti.
3. Bagian front desk Tidak memberikan Risk Haruslah membuat
menerima bukti tagihan kepada Assesment sebuah identitas
pembayaran. customer ataupun yang menyatakan
tanda bukti bahwa pelanggan
membership tersebut merupakan
member.
Berikut adalah data flow diagram dari snap fitness untuk penjualan sesudah
internal control :

Sales and Marketing Front Desk/Admin Staff Club Manager

Mereview hasil
Start
Calon Member Melakukan swipe card input Front Desk
pada EDC untuk Joining pada CDA
Fee dan Membership fee
bulan pertama

Presentasi dan
penawaran dari Input sudah N Admin Staff ulangi
marketing benar? proses input
Meminta Member
menandatangani
print out EDC
Y
Calon Member
setuju untuk
registrasi club
menjadi Member Approval Meng-approve
Membership Approval EDC hasil input
Contract

Approval
Membership
Contract
Mempersilahkan Member untuk
bergabung atas kelas pelatihan
yang berlangsung/
mempersilahkan member untuk
menunggu sementara melakukan
input data member pada CDA

Print out hasil input CDA


berupa kwitansi dan RFID
Membership Card. Meminta
member untuk
menandatangani kwitansi.

 RFID Card
 Kwitansi rangkap 2
 Kwitansi rangkap 1
 Print out EDC rangkap 1
 Print out EDC rangkap 2
 Kontrak rangkap 1
 Kontrak rangkap 2

Disimpan Marketing untuk


oleh Member
Accounting

END

Anda mungkin juga menyukai