Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi (JIMEKA)

Vol. 4, No. 1, (2019) Halaman 38-51 E-ISSN 2581-1002


ol.x, No.x, July xxxx, pp. 1

PERANCANGAN DATABASE SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN


DI UD. NIWATORI

Khalilullah*1, Evayani*2
1,2
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala
e-mail: khalilyahya05@gmail.com*1, eva_sahid@yahoo.com*2

Abstrak
The purpose of this research is to understand of data processing and also to design database accounting information
system of sales cycle of UD. Niwatori. The company is located in Kuta Malaka, Aceh Besar, which is engaged on
business of livestock and eggs. Nowadays, UD. Niwatori uses manual system in running the business. This situation
makes UD. Niwatori difficult in producing information in detail, especially in the sales cycle. In this study, data used
is primary data in the form of interviews with parties involved in the sales cycle and secondary data in the form of
documents used in the sales cycle. The result of this research is the applicable database management system of sales
cycle.

Keywords: design, database, accounting information system, sales cycle

1. Pendahuluan Penjualan merupakan ujung tombak bagi


Dewasa ini dunia bisnis semakin berkembang, perusahaan dagang karena pendapatan terbesar
baik bisnis dibidang jasa, dagang maupun industri. perusahaan dagang tentu berasal dari penjualan. Oleh
Berkembangnya usaha ini membutuhkan sistem sebab itu, diperlukan pengelolaan seefektif mungkin.
informasi yang memadai untuk mendukung proses Menurut Kiki (2015), diperlukan sebuah sistem
bisnis. Banyak hal yang dulunya kurang diperhatikan informasi siklus penjualan yang terkomputerisasi
kini mulai diperhatikan. Salah satunya adalah sistem untuk mendukung dan memperlancar proses
informasi. Kini sistem informasi menjadi salah satu penjualan. Sistem informasi siklus penjualan adalah
perangkat penting dalam menjalankan bisnis. Ulfah subsistem yang didalamnya terdapat prosedur-
(2016) dalam penelitannya menyebutkan bahwa prosedur yang diperlukan untuk menjalankan siklus
sepatutnya perusahaan menggunakan sistem informasi penjualan seperti mencatat, mengkalkulasi,
yang berguna dalam mencapai kinerja perusahaan melaksanakan, membuat dokumen penjualan, mulai
dengan tingkat kinerja yang dapat dievaluasi setiap dari diterimanya permintaan penjualan sampai dengan
saat. timbulnya tagihan atau piutang dagang.
Sistem informasi dirancang sedemikian rupa Sistem seperti dimaksud di atas tidak mungkin
supaya serangkaian aktivitas dan tugas saling terkait, ada begitu saja tetapi harus dilakukan perancangan
terkoordinasi, dan terstruktur yang dilakukan oleh yang memadai. Dua tahapan besar perancangan adalah
orang, komputer, atau mesin yang dapat membantu analisis sistem dan perancangan sistem. Analisisi
mencapai tujuan organisasi. Peranan sistem informasi sistem adalah menentukan dan merumuskan sistem
akuntansi sangat besar, apalagi dengan bantuan sistem yang dibutuhkan oleh pengguna dan bagaimana kerja
yang terkomputerisasi, perusahaan bukan hanya dapat sistem serta ruang lingkupnya. Sedangkan
mencatat data keuangan saja, tetapi juga dapat perancangan adalah bagaimana membangun dan
mencatat data nonkeuangan yang menghasilkan mengimplementasikan sebuah sistem informasi yang
informasi yang diharapkan. Dan laporan yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Perancangan
dihasilkan bukan hanya laporan keuangan saja, tetapi sistem informasi akuntansi pada siklus penjualan
juga laporan nonkeuangan. misalnya yang meliputi rancangan fungsi yang terkait,
seperti fungsi kas, fungsi gudang, fungsi akuntansi

38
IJurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 4, No. 1, (2019)

 ISSN: 1978-1520
dan fungsi pengiriman, rancangan dokumen yang
digunakan, dan catatan akuntansi yang diperlukan.
Database bisa diibaratkan seperti keranjang, 2. Kajian Pustaka dan Kerangka Pemikiran
dimana seluruh data tersimpan rapi dan dapat diakses Sistem
kapan saja melalui perangkat lunak. Database Sistem merupakan sekelompok elemen yang
menggabungkan data yang sebelumnya disimpan bergabung untuk mencapai tujuan yang telah
dalam beberapa file terpisah ke dalam kelompok ditentukan. Sistem juga merupakan suatu kesatuan dari
umum yang melayani berbagai pengguna dan aplikasi prosedur-prosedur yang saling berkaitan, bergerak
pengolahan data (Puspa, 2017). Database management bersama-sama untuk menyelesaikan suatu tujuan
system (DBMS) merupakan salah satu software untuk tertentu (Yakub, 2012:1). Definisi sistem juga
mengelola database. DBMS adalah suatu program dimaksudkan sebagai kumpulan subsistem baik yang
yang mengelola dan mengendalikan data dan berbentuk fisik ataupun nonfisik yang berkaitan satu
program-program aplikasi yang menggunakan data sama lain dan bekerja sama secara teratur dalam
dalam berbagai file untuk tujuan optimalisasi mencapai suatu hasil tertentu (Susanto, 2013:22).
informasi. Sistem juga dapat didefenisikan dengan
Objek dalam penelitian ini adalah sistem pendekatan prosedur yaitu, himpunan prosedur-
informasi akuntansi penjualan di usaha dagang (UD) prosedur yang memiliki fungsi tertentu dan dengan
Niwatori yang beralamat Desa Lam Ara Samahani pendekatan komponen yaitu, himpunan dari bagian-
Kecamatan Kuta Malaka, Kabupaten Aceh Besar. bagian yang terhubung satu dan lainnya yang
Perusahaan ini memiliki kegiatan bisnis yang bergerak membentuk rantai dalam mewujudkan tujuan tertentu
dibidang peternakan yang berfokus pada peternakan (Jogiyanto, 2010:34). Ahli lain juga menyebutkan
dan penjualan telur ayam dan daging sapi untuk sistem dapat ditafsirkan sebagai kumpulan dua atau
wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar. Kegiatan lebih komponen yang berkaitan dan bersinggungan
operasi di perusahaan dilakukan setiap hari termasuk untuk mencapai tujuan. Setiap sistem terdiri atas
hari libur. Dengan operasi yang seperti itu, manajemen subsistem yang lebih kecil untuk membantu sistem
tentu membutuhkan data dan informasi yang akurat yang lebih besar (Romney, 2014:3).
dan juga cepat. Sehingga penggunaan sistem informasi
akuntansi penjualan yang terkomputerisasi sangat Informasi
dibutuhkan untuk memperlancar dan mendukung Informasi adalah data yang telah diatur dan
aktivitas perusahaan. diolah serta mempunyai arti bagi yang menerimanya
Dengan sistem yang masih manual, tentu untuk meningkatkan proses pembuatan keputusan.
terdapat berbagai kelemahan yang sering terjadi. Seseorang dapat membuat suatu keputusan yang baik
Misalnya, dengan pencatatan pada faktur penjualan karena kuantitas dan kualitas dari sebuah informasi
yang masih tulis tangan, kesalahan tulis bisa terjadi, (Romney, 2014:4).
yang mengakibatkan terjadinya kesalahan pengantaran Menurut Krismaiji (2010:15) informasi yang
barang dan penagihan. Bahkan yang paling berkualitas memiliki karakteristik sebagai berikut:
mengkhawatirkan bisa saja karyawan memalsukan 1) Relevan
penjualan karena tidak adanya kontrol yang ketat pada Relevan berarti meningkatkan pengetahuan dan
siklus penjualan. Disamping itu, pengarsipan faktur nilai untuk pengguna, mampu meminimalkan
penjualan sebagai bukti telah terjadinya penjualan juga kesalahan, menambah kemampuan untuk
masih kurang tertata. Kelemahan seperti itu bisa saja memprediksi, atau menegaskan/membenarkan
mengakibatkan faktur tercecer atau bahkan hilang. ekspektasi awal.
Kehilangan faktur dapat mengakibatkan penagihan 2) Dapat dipercaya
jadi sulit dilakukan. Maka sudah seharusnya UD. Dapat dipercaya berarti bebas dari kekeliruan dan
Niwatori menerapakan sistem informasi akuntansi secara tepat menceritakan kejadian.
siklus penjualan yang baik agar berbagai kelemahan 3) Lengkap
diatas tidak terjadi lagi. Data lengkap sesuai dengan kebutuhan pengguna.
4) Tepat waktu

39
IJurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 4, No. 1, (2019)

 ISSN: 1978-1520
Disajikan tepat waktu agar dapat menjadi dasar Sistem Informasi Akuntansi
bagi pengambilan keputusan Sistem informasi akuntasi adalah sebuah sistem
5) Mudah dimengerti yang mengolah data keuangan dan transaksi untuk
Disajikan pada bentuk yang mudah dimengerti menghasilkan informasi yang bermanfaat dalam
oleh pengguna mengendalikan, mengoperasikan dan merencanakan
6) Teruji usaha (Krismiaji, 2010:4). Sistem informasi akuntansi
Ketika diuji oleh orang berbeda yang adalah catatan, organisasi formulir, dan output yang
berkompeten akan mendapatkan infornasi yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menghasilkan
serupa informasi dan pengetahuan keuangan yang diperlukan
Setiap sistem informasi dirancang untuk oleh perusahaan untuk mendukung aktivitas organisasi
menghasilkan informasi yang dapat menjadi acuan (Mulyadi, 2010:3). Sistem informasi akuntansi
bagi pengambilan keputusan. Informasi dikatakan mempertemukan gabungan sistem berbentuk nonfisik
berkualitas apabila informasi tersebut mampu maupun fisik guna memproses data yang berhubungan
memenuhi kebutuhan pengguna, dimana pengguna dengan keuangan agar menjadi laporan keuangan
membutuhkan informasi yang tepat waktu, lengkap, (Susanto, 2013:72).
benar dan lain-lain sesuai sesuai persoalnya (Taufiq, Laporan keuangan tersebut dikumpulkan dan
2013:15). Kualitas informasi mengacu pada hasil diolah secara efisien dan efektif untuk pengambilan
sistem informasi, manfaat, menyangkut nilai, urgensi keputusan, pengendalian yang penuh untuk
dan relevansi dari informasi yang dihasilkan (Romney, memastikan data transaksi telah dicatat dan diolah
2012:24). secara tepat, dan untuk menjaga data tersebut dan
aktivitas lain yang dijalankan oleh perusahaan
Akuntansi (Krismiaji 2010:23). Sementara itu, Susanto (2013:8)
Akuntansi adalah sebuah pengumpulan, mengatakn sistem informasi akuntansi mempunyai tiga
identifikasi, dan proses penyimpanan data yang fungsi penting:
termasuk didalamnya proses pengembangan informasi, 1) Membantu kegiatan perusahaan
proses komunikasi, dan pengukuran. Akuntansi adalah 2) Membantu dalam proses pembuatan keputusan.
sistem informasi yang mencatat, menghimpunkan dan 3) Mendukung pertanggungjawaban perusahaan
menyimpan info yang membentuk pengetahuan untuk kepada pihak eksternal.
pengambil kebijakan. (Romney, 2014:11). Ahli lain
juga berpendapat akuntansi adalah proses Siklus Penjualan
mengindentifikasi data keuangan, memproses Penjualan dapat dipahami sebagai pergantian
pengolahan dan menganalisa data yang sesuai untuk hak atas kepemilikan jasa atau barang dari pihak satu
diolah menjadi pengetahuan yang benar dan menjadi ke pihak lainnya (Mulyadi, 2010:202). Standar
dasar untuk pengambilan kebijakan (Mursyidi, akuntasi keuangan menyatakan bahwa penjualan
2010:17). adalah pendapatan yang bermula dari penjualan
Dari pendapat tersebut diatas maka dapa diambil produk perusahaan, ditampilkan di daftar laba rugi
kesimpulan bahwa akuntansi adalah identifikasi, sesudah dikurangi potongan penjualan dan retur
pengumpulan dan mengolah data menjadi informasi (Sulistiyowati, 2010: 270). Penjualan adalah aktivitas
yang diperlukan sebagai referensi dalam pembuatan yang dilaksanakan perusahaan dalam menjual barang
keputusan. Akuntansi sebagai sistem informasi yang atau jasa dengan ekspektasi akan mendapatkan laba.
membuahkan laporan-laporan untuk pihak yang Penjualan dapat dilakukan dengan berbagai
bersangkutan tentang kegiatan ekonomi dan situasi cara. Mulyadi (2010: 455) menyatakan metode
perusahaan. Akuntansi diperlukan untuk penjualan adalah;
mengidentifikasi, mencatat, dan mengkomunikasikan 1) Penjualan Tunai
aktivitas ekonomi yang berguna kepada pihak internal Penjualan yang bersifat carry dan cash pada
maupun eksternal. umumnya terjadi secara kontan. Penjualan tunai
dilakukan dengan cara pembeli melakukan
pembayaran langsung terlebih dahulu sebelum

40
IJurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 4, No. 1, (2019)

 ISSN: 1978-1520
barang diserahkan kepada pembeli.
2) Penjualan Kredit
Penjualan kredit dilakukan dengan cara pembeli
terlebih dahulu menerima barang sesuai order dan 6) Bagian Piutang
pembayaran dilakukan diwaktu mendatang sesuai Bagian ini akan menjurnal transaksi penjualan
kesepakatan (jatuh tempo). tersebut ke akun pelanggan, dan menyimpan
3) Penjualan Cicilan faktur penjualan tersebut.
Penjualan secara cicilan yaitu pembeli menerima
barang dan membayar sejumlah uang muka. Sisa Database Management System (DBMS)
pembayaran akan dilunasi secara cicilan selama Pendekatan database meletakkan semua
jangka waktu yang telah ditentukan. informasi ke dalam suatu pustaka, oleh karena itu
4) Penjualan Konsinyasi penting untuk menjaga pustaka tersebut sebagai
Penjualan konsinyasi adalah penjualan dimana sumber informasi, dan harus dikelola dengan sistem
pihak pemilik barang menaruh barangnya kepada manajemen database (DBMS-database management
agen dimana agen akan menjual kembali barang system). DBMS merupakan sebuah perangkat lunak
tersebut. yang membuat pengguna dapat mendefinisi,
membentuk, merawat, memanipulasi, dan
Krismiaji (2010:275) menyatakan bahwa mengendalikan akses ke database (Connolly & Begg
penjualan dilakukan dalam berbagai departemen yang 2010: 66). DBMS pada dasarnya merupakan salah satu
dibagi dalam beberapa bagian, yaitu: proses manajemen data yang paling efektif karena
1) Bagian Penjualan DBMS memiliki fungsi untuk membantu melakukan
Bagian penjualan menerima permintaan proses pengolahan pada database.
pelanggan (purchase order) dan kemudian Connoly & Begg (2010:100) menyatakan fungsi
menerbitkan faktur (sales order) sesuai DBMS adalah sebagai berikut:
permintaan pelanggan. 1) Storage, data retrieval dan update
2) Bagian Kredit DBMS harus mampu untuk melakukan
Bagian kredit yang memeriksa track record penyimpanan data, pengambilan data yang
pelanggan, meliputi riwayat kredit dan batas diperlukan dan memperbaharui data yang sudah
kredit pelanggan tersebut. Selanjutnya bagian ini disimpan sebelumnya.
memberikan persetujuan terhadap surat order 2) Catalogs that are easily accessible to users
tersebut. DBMS harus mampu menyediakan katalog yang
3) Bagian Gudang dapat mengelompokkan data yang dapat disimpan
Bagian gudang bertugas untuk menyediakan dan dapat diakses oleh pengguna.
barang dagangan sesuai faktur penjualan 3) Transaction Support
4) Bagian Pengiriman DBMS harus memastikan bahwa data yang
Bagian ini menerima faktur penjualan lalu mengalami perbaharuan sesuai dengan transaksi
menerbitkan nota pengiriman atas barang yang yang dilakukan oleh pengguna.
dipesan. 4) Concurrency Control Support
5) Bagian Penagihan DBMS harus memiliki prosedur untuk
Bagian ini bertugas untuk menerima faktur memastikan bahwa basis data dapat diupdate
penjualan dan kemudian didistribusikan kepada: dengan tepat ketika banyak pengguna melakukan
a. Rangkap pertama (asli) diserahkan kepada update databse pada saat bersamaan.
pelanggan. 5) Recovery Service
b. Rangkap kedua diserahkan kepada bagian DBMS harus memiliki mekanisme untuk
piutang. memulihkan data bila terjadi kerusakan
c. Rangkap ketiga diarsipkan brdasarkan nomor 6) Authorization Service
faktur bersamaan dengan surat order Akses mengontrol data hanya terbatas pada
penjualan.
pengguna yang memiliki otoritas atau perizinan.

41
IJurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 4, No. 1, (2019)

 ISSN: 1978-1520
7) Support for Data Communications subsistem yang krusial dalam sistem informasi, karena
DBMS memiliki kemampuan untuk mampu database ini melayani informasi mengenai penjulana
berinteraksi dengn software lainnya. bagi para pengguna. Database berisi data dan terdiri
8) Service Integrity dari kolom-kolom. Struktur file yang mengorganisir
DBMS harus memiliki mekanisme bahwa sebuah database disebut data record dan field (Anhar,
perubahan pada basis data mengikuti ketetapan 2010:45).
yang sudah ditentukan sebelumnya. Perancangan database adalah proses pembuatan
9) Service to Promote Data Independence desain untuk database yang akan membantu
DBMS harus memiliki kemampuan yang dapat berjalannya sistem dan operasi perusahaan (Connolly,
mendukung independensi program dari struktur 2010:279). Dalam perancangan database, diperlukan
basis data. metodologi yang bisa membantu dalam tahap
10) Utility Services perancangan database. Metodologi perancangan
Sebuah DBMS harus menyediakan set fasilitas adalah pendekatan struktural dengan menggunakan
pelayanan. prosedur, alat, teknik, serta bantuan dokumen untuk
mempermudah proses perancangan. Dengan
Database menggunakan teknik metode perancangan ini bisa
Database menggabungkan data yang membantu dalam merencanakan, mengatur,
sebelumnya disimpan dalam beberapa file terpisah ke mengelola, mengendalikan, dan mengevaluasi proyek
dalam kelompok umum yang melayani berbagai pengembangan database (Connolly, 2010: 418).
pengguna dan aplikasi pengolahan data (Romney,
2014:99). Database penjualan adalah salah satu Kerangka Pemikiran

42
IJurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 4, No. 1, (2019)

 ISSN: 1978-1520
Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran
3. Metodologi Penelitian perancangan yang menghasilkan sebuah aplikasi
Desain Penelitian sistem informasi akuntansi penjualan.Unit analisisnya
Desain penelitian yang digunakan dalam adalah sistem informasi akuntansi siklus penjualan
penelitian ini adalah studi kasus. Dengan begitu Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam rencana
peneliti mencoba melakukan penelitan dengan penelitian ini adalah:
mengumpulkan bukti yang berkaitan dengan 1) Studi Pustaka
penjualan, dan kemudian merancang database sistem Pada langkah ini dilaksanakan pengumpulan
penjualan. Jenis penelitian yang digunakan adalah referensi kepustakaan sebagai dasar acuan teori
studi korelasional dimana peneliti akan menemukan yang diperlukan untuk menjelaskan sistem
poin penting mengenai masalah yang terjadi. Situasi informasi akuntansi penjualan.
studi yang digunakan adalah situasi studi tidak teratur. 2) Perencanaan dan Analisis
Penelitian ini dilaksanakan dalam situasi yang berjalan Pada langkah perencanaan dimulai dengan
secara normal pada lingkungan studi. Dalam penelitian mengembangkan sistem informasi akuntansi
ini horizon waktu yang dipakai adalah cross sectional. siklus penjualan pada UD. Niwatori. Pada
langkah ini dilakukan pengumpulan data sampai
Objek Penelitian ditentukan persoalan yang terdapat pada UD.
Objek penelitian adalah sasaran ilmiah bagi Niwatori. Masalah yang ditemukan adalah tidak
peneliti untuk mendapatkan data yang diperlukan tersedianya sebuah sistem informasi penjualan
berisi tentang sesuatu hal objektif, valid, dan reliable sehingga tidak tersedianya informasi yang akurat.
tentang variabel tertentu (Sugiyono, 2012:13). Objek Pada tahap analisis sistem, analisa terhadap sistem
dalam penelitian ini adalah UD. Niwatori yang siklus penjualan pada UD. Niwatori mulai
beralamat Desa Lam Ara Samahani Kecamatan Kuta dilakukan. Tahap-tahap kegiatan analisa ini
Malaka, Kabupaten Aceh Besar. adalah:
a. Investigasi awal. Tujuannya adalah untuk
Sumber dan Teknik Pengumpulan Data memperoleh informasi tentang kendala yang
Sumber data yang digunakan adalah data primer terjadi di perusahaan.
dan data sekunder. Data primer meliput observasi dan b. Melakukan pengamatan terhadap sistem yang
wawancara pada pihak yang terlibat dan data sekunder berjalan dan mengerti siklusnya untuk
meliputi data yang terdokumentasi seperti nota mendapatkan data tentang sistem tersebut.
penjualan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan 3) Perancangan
adalah pengumpulan data langsung ke lapangan dan a. Mendesain konsep perancangan dalam bentuk
studi kepustakaan. konteks dan data fow diagram, dan entity
relationship diagram atas sistem penjualaan
Metode Analisis pada UD. Niwatori
Metode penelitian ini adalah deskriptif b. Melakukan perancangan fisik yang berupa
kualitatif. Penelitian deskriptif adalah cara yang bentuk format dan laporan yang dihasilkan.
dipakai untuk menjelaskan dan menganalisa hasil 4) Pengujian
penelitian tapi tidak digunakan unuk membuat Setelah sistem siap dirancang, akan dilakukan
kesimpulan yang lebih jauh (Sugiono, 2014:22). Pada tahap pengujian. Tahap ini meliputi instalasi,
penelitian kualitatif, penelitian dilakukan pada kondisi pemrogaman dan penerapan. Dalam langkah ini
yang sebenarnya yaitu objek berkerja seperti biasanya dilakukan percobaan dan pelatihan yang dengan
Tidak diatur oleh peneliti dan dinamika pada objek tujuan supaya sistem bisa dimanfaatkan dengan
tersebut tidak terpengaruh dengan adanya kehadiran baik.
peneliti. 5) Penggunaan
Berdasarkan definisi diatas penulis melakukan Langkah terakhir adalah penggunaan. Pada
pengambilan data yang berhubungan dengan siklus langkah ini sistem sudah dicoba dan layak dipakai
penjualan pada UD. Niwatori. Selanjutnya dilakukan oleh penggunanya.

43
IJurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 4, No. 1, (2019)

 ISSN: 1978-1520
pelanggan secara tatap muka atau melalui telepon.
Setelah adanya kesepakatan, salesman menulis
4. Hasil dan Pembahasan pesanan di nota order yang kemudian diserahkan
Gambaran Umum UD. Niwatori kepada admin.
UD. Niwatori adalah salah satu perusahaan yang 2) Pada proses menyiapkan dokumen penjualan dan
bergerak di bidang peternakan yang berlokasi di desa pengiriman pesanan pelanggan, berdasarkan data di
Lam Ara, mukim Samahani, kecamatan Kuta Malaka, nota order, admin akan menginput data tersebut ke
kabupaten Aceh Besar. Perusahaan ini didirikan oleh sistem database penjualan dan mencetak faktur
Bapak Dr. Ir. M. Yunus, M. Agric, S.c pada tahun penjualan sebanyak empat rangkap. Kemudian
2001 dengan jumlah ayam mula-mula 1000 ekor. UD. admin akan menyerahkan faktur tersebut kepada
Niwatori ini memiliki kegiatan bisnis yang berfokus salesman untuk dilakukan pengecekan dan
pada peternakan dan penjualan telur ayam dan daging ditandatangi. Setelah faktur disetujui, admin akan
sapi untuk wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar. menyerahkan faktur penjualan ke bagian gudang.
Bagian gudang kemudian menyiapkan barang
Analisis Kebutuhan Sistem sesuai dengan yang tercantum di faktur dan fungsi
Berdasarkan sistem dan prosedur berjalan pengantaran akan mengantarnya kepada pelanggan.
pada UD. Niwatori, maka ditemukan beberapa Saat barang diantar, faktur penjualan
permasalahan pada siklus penjualan yang diuraikan ditandatangani oleh pelanggan dan fungsi
sebagai berikut: (1) Pada proses menyiapkan dokumen pengantaran menyerahkan salinan berwarna merah
penjualan dan pengiriman pesanan pelanggan, detail kepada pelanggan. Setelah barang diantar, fungsi
penjualan masih ditulis secara manual pada form pengantaran menyerahkan faktur ke bagiah
faktur penjualan tanpa adanya sebuah aplikasi yang gudanng. Bagian gudang menyerahkan faktur
memadai. (2) Pada proses penagihan piutang dan penjualan kepada admin. Kemudian admin akan
penerimaan kas, ketika terjadi pembayaran salesman memilah faktur tersebut. Salinan berwarna putih
menyerahkan setoran kepada fungsi keuangan. akan diserahkan kepada bagian keuangan dan
Kemudian fungsi keuangan menginput setoran disimpan pada file kredit. Salinan berwarna hijau
penagihan harian tersebut ke Microsoft Excel. dan kuning akan disimpan pada file arsip penjualan.
Kelemahan pada bagian ini adalah tidak adanya format 3) Pada proses penagihan piutang dan penerimaan kas,
untuk mengetahui berapa piutang yang tertagih dan admin akan mencetak laporan jatuh tempo
belum tertagih atas pelanggan. (3) Laporan yang pertanggal hari tersebut. Kemudian bagian
tersedia tidak memadai. Laporan yang tersedia pada keuangan akan mengumpulkan faktur yang sudah
UD. Niwatori hanyalah laporan penjualan umum jatuh tempo sesuai laporan dan menyerahkan pada
sederhana, sehingga perusahaan tidak mengetahui salesman. Setelah piutang tertagih, salesman
secara detail bagaimana penjualan perpelanggan, menyerahkan setoran tagihan kepada bagian
persalesman, dan lain sebagainya. keuangan dan laporan piutang tagihan harian
kepada admin. Admin kemudian menginput
Sistem Usulan piutang tertagih ke sistem database sesuai laporan
1) Pada proses menerima pesanan pelanggan tidak piutang tagihan harian. Setelah diinput, sistem
terdapat perbedaan antara sistem manual dengan secara otomatis akan mengakumulasi piutang
sistem terkomputerisasi, hanya saja terdapat pelanggan.
penambahan satu fungsi, yaitu fungsi admin.
Negosiasi tetap dilakukan oleh salesman dan Menetapkan Hubungan Antar Entitas

44
IJurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 4, No. 1, (2019)

 ISSN: 1978-1520

Gambar 4.1 Hubungan Antar Entitas

Perancangan Database barang, penjualan, dan piutang. Seluruh entitas terkait


Kamus Database Penjualan pada UD. Niwatori dengan siklus penjualan pada UD. Niwatori.
Nama Tabel Atribut Terdapat 2 kelompok pada entitas database,
User Nama, Username, Email, Status yakni:
Pelanggan Nama, Username, Alamat, No. 1. Master
Telepon
Barang Nama Barang, Satuan, Modal, Harga, Entitas Master adalah data-data awal yang harus
Stok diisi terlebih dahulu oleh admin. Data entitas
Penjualan Nama Pelanggan, No. Faktur, Tanggal, Master merupakan merupakan data-data yang
Jatuh Tempo, Nama Barang, Lokasi, dibutuhkan oleh entitas lainnya. Entitas-entitas
Jumlah, Satuan, Diskon, Total
Piutang Nama Pelanggan, No. Nota, No. tersebut adalah:
Faktur Tanggal, Total Pembayaran a) Pelanggan
Entitas pelanggan adalah entitas untuk
Seperti terlihat pada tabel, terdapat lima entitas mencatat data-data pelanggan
yang dirancang pada database, yaitu user, pelanggan,

Gambar 4.2 Form Data Pelanggan

45
IJurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 4, No. 1, (2019)

 ISSN: 1978-1520

a) Admin
Entitas admin merupakan entitas yang
mencatat data-data admin.

Gambar 4.2 Form Data Admin

2. Data Transaksi transaksi ada dua, yaitu data penjualan dan


Data transaksi adalah data-data yang berinteraksi piutang.
langsung dengan data master. Dalam hal ini data a) Penjualan

Gambar 4.3 Form Data Penjualan

46
IJurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 4, No. 1, (2019)

 ISSN: 1978-1520
b) Piutang

Gambar 4.4 Form Data Piutang

Pengujian Sistem informasi yang dibutuhkan. Tahap pengujian ini


Tahap pengujian sistem merupakan rangkaian dilakukan dengan penelusuran pada sampel data.
kegiatan yang dilakukan setelah perancangan sistem Penjualan adalah entitas yang menjadi fokus
selesai. Tahap pengujian dilakukan untuk memastikan pada penelitian ini. Maka untuk pengujian ini peneliti
sistem dapat bekerja sesuai tujuannya dan mampu memilih entitas penjualan sebagai sampel pengujian.
menangani transaksi input dan output yang sesuai Langkah awal adalah menginput data pada entitas
dengan kebutuhan. Langkah pengujian dilakukan pelanggan, entitas salesman dan entitas barang. Pada
dengan menyiapkan perangkat lunak dan perangkat entitas salesman diisi nama salesman dan username
keras sebagai sarana pengolahan data dan penyaji salesman tersebut.

Gambar 4.5 Input Data Salesman

47
IJurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 4, No. 1, (2019)

 ISSN: 1978-1520
Kemudian pada entitas pelanggan diisi nama toko dan alamat toko tersebut.

Gambar 4.6 Input Data Pelanggan

Kemudian user mengisi data pada entitas Keterangan tersebut harus diisi terlebih dahulu agar
barang. Entitas barang diisi sesuai nama barang, nantinya dapat dimuat pada entitas lain yang juga
satuan, modal, harga, stok awal, dan minimal stok. menggunakan informasi mengenai barang.

Gambar 4.7 Input Data Barang


Salah satu entitas yang menggunakan informasi awal adalah user mengisi nama pelanggan dan
yang terdapat pada entitas salesman, entitas pelanggan salesman seperti tertera pada gambar 4.17.
dan entitas barang adalah entitas penjualan. Langkah

48
IJurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 4, No. 1, (2019)

 ISSN: 1978-1520

Gambar 4.8 Input Data Awal Penjualan


harga satuan dan harga total. Kemudian user menekan
Kemudian user menekan tombol selanjutnya tombol selesai input barang. User kemudian memilih
agar terbuka form penjualan. Setelah terbuka, user cara pembayaran, yang pilihannya adalah kredit atau
memasukkan data barang berikut jumlahnya. tunai. Setelah itu user dapat memasukkan diskon,
Selanjutnya user menekan tombol tambah agar barang tanggal, dan tanggal jatuh tempo. Kemudian user
tersebut direkam pada form. Kemudian pada form menekan tombol simpan pembayaran. Proses input
muncul barang yang dimaksud berikut jumlah, satuan, data penjualan selesai sampai disini.

Gambar 4.9 Input Data Penjualan

Setelah penjualan selesai dilakukan, dalam tiga akan menginput data tersebut ke sistem. Proses input
hari selanjutnya akan dilakukan penagihan faktur data penagihan dapat dilihat pada gambar 4.19.
yang telah jatuh tempo. Setelah faktur tertagih, user

49
IJurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 4, No. 1, (2019)

 ISSN: 1978-1520

Gambar 4.10 Input Data Penagihan

Tahap input data penagihan, merupakan tahap yaitu data master dan data transaksi. Yang
terakhir dalam proses penginputan data siklus termasuk dalam data master adalah entitas user,
penjualan. Pada tahap ini, user memilih nomor faktur pelanggan dan barang. Yang termasuk dalam
yang tertagih. Kemudian user menginput berapa uang data transaksi adalah entitas penjualan dan
yang tertagih dan setelah itu menekan tombol save. piutang.
3) Hasil dari penerapan sistem siklus penjualan
Penggunaan Sistem adalah meminimalkan aktivitas manual sehingga
Berdasarkan pengujian yang dilaksanakan, maka proses pengolahan dan penyimpanan data lebih
dapat diambil kesimpulan bahwa sistem mampu terjamin, mudah dilihat, dan terasip dengan
berjalan seperti yang telah ditentukan. Sistem tersebut aman.
digunakan oleh karyawan UD. Niwatori. Ketika sistem 4) Output pada aplikasi penjualan UD. Niwatori
baru diterapkan dan terjadi perubahan terutama pada adalah laporan yang benar, akurat, dan dapat
proses penjualan, karyawan menerima hal tersebut. diakses kapan saja.
Reaksi positif yang ditunjukkan karyawan akan
berpengaruh pada kesuksesan implementasi sistem. Keterbatasan
Dengan demikian, dibutuhkan dukungan terhadap Penelitian ini dilakukan untuk merancang
sistem dan training yang memadai kepada pengguna sistem informasi akuntansi siklus penjualan pada UD.
sistem agar sistem tersebut dapat berjalan dan Niwatori. Keterbatasan pada penelitian ini adalah
dimanfaatkan oleh UD. Niwatori. hanya ruanglingkup siklus penjualan yang dirancang.
Untuk menghasilkan sebuah sistem informasi
5. Kesimpulan, Keterbatasan, dan Saran akuntansi yang lengkap, dibutuhkan berbagai entitas
Kesimpulan lain yang berkaitan dengan siklus akuntansi.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
pada bab-bab sebelumnya, maka kesimpulan yang Saran
dapat peneliti ambil adalah sebagai berikut: 1) Sebaiknya UD. Niwatori memberi dukungan dan
1) Perancangan database sistem informasi menjalankan sistem siklus penjualan yang sudah
penjualan pada UD. Niwatori menghasilkan dirancang agar berbagai kelemahan yang terjadi
sebuah aplikasi siklus penjualan yang memadai. dapat diminimalisir.
2) Perancangan database sistem informasi 2) Sebaiknya UD. Niwatori melakukan pengawasan
penjualan pada UD. Niwatori menghasilkan lima dan pemeliharaan berkala terhadap perangkat
entitas. Lima entitas tersebut dibagi menjadi dua, sistem baik itu perangkat keras dan perangkat

50
IJurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 4, No. 1, (2019)

 ISSN: 1978-1520
lunak agar aplikasi yang dirancang dapat terus Informasi Akuntansi dengan Menggunakan
berjalan dengan baik. Model REA pada PT. Yudi Putra. Skripsi.
3) Sebaiknya UD. Niwatori menambahkan fungsi Fakultas Ekonomi, Universitas Syiah Kuala,
admin untuk dapat menjalankan database sistem Banda Aceh
penjualan. Wangi, Puspa Rembun., Daniel Udjulawa. 2017.
4) Untuk penelitian selanjutnya, perancangan Analisis dan Perancangan Sistem Informasi
database sistem informasi akuntansi ini perlu Akuntansi (Studi Kasus Pada PT. Arraudhah
dilanjutkan bukan hanya pada siklus penjualan Wisata Imani Palembang). Jurusan Akuntansi-
saja, tetapi juga mencakup siklus yang lain, STIE MDP.
seperti siklus pembelian, persediaan, dan lainnya Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi.
yang mampu menunjang dalam kelengkapan Yogyakarta: Graha Ilmu.
pelaporan sesuai standar akuntansi.

Daftar Pustaka
Anhar. 2010. PHP & MySql Secara Otodidak. Jakarta:
PT. Transmedia.
Connolly, T., Begg, C. 2010. Database Systems: a
practical approach to design implementation,
and management. 5th Edition. America: Pearson
Education.
Jogiyanto, HM. 2010. Analisis dan Desain Sistem
Informasi. Edisi IV. Yogyakarta: Ardi Offset.
Krismiaji. 2010. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi
ketiga. Yogyakarta: Unit Penerbit dan
Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu YKPN.
Maulana, Kiki Rizki. 2015. Rancang Bangun Aplikasi
Sistem Informasi Penjualan dan Stok Barang di
Toko Widari Garut. Online Jurnal STT-Garut.
Vol 12 No. 1
Mursyidi. 2010. Akuntansi Dasar. Bogor: Ghalia
Indonesia. Mulyadi. 2010. Sistem Akuntansi,
Edisi III. Cetakan I. Yogyakarta: Unit Penerbit
dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu YKPN.
Romney, Marshall B. et al. 2014. Accounting
Information Systems. 13 Edition. New Jersey:
Prentice Hall
Sugiono, 2014. Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods).
Bandung: Alfabeta
Susanto, Azhar. 2013. Sistem Informasi Akuntansi.
Bandung: Lingga Jaya.
Sulistiyowati, Lenny. 2010. Panduan Praktis
Memahami Analisis Laporan keuangan. Jakarta:
Elex Media Komputindo.
Taufiq, Rahmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen.
Konsep Dasar, Analisis dan Metode
Pengembangan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Ulfah, Utamy. 2016. Perancangan Database Sistem

51

Anda mungkin juga menyukai