Anda di halaman 1dari 27

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN

DAN PENGELUARAN KAS PADA TOKO TITIP PRINT


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pesatnya perkembangan teknologi menjadi acuan bagi perusahaan,

termasuk UMKM, untuk mengembangkan usaha bisnisnya.Saat ini, di era

digital, UMKM menggunakan teknologi sebagai sarana untuk mendukung

operasional bisnisnya. Selain pemasaran dan promosi produk, teknologi

dengan berbagai fungsi aplikasi juga membantu para pelaku bisnis untuk

mendapatkan informasi manajemen perusahaan. Sebagai contoh, teknologi

seperti komputer dan smartphone mendukung proses bisnis umkm dengan

program dan aplikasi yang dapat memberikan informasi secara cepat.

Informasi yang efesien dapat berguna untuk membantu mengurangi

ketidakpastian dan meningkatkan pengambilan keputusan sehingga

menghasilkan kemajuan bagi bisnis untuk terus menjaga ekistensi dan dapat

meningkatkan mutu bisnis.

Alat yang dibutuhkan untuk menghasilkan informasi yang diperlukan

dalam pengambilan keputusan disebut sistm informasi akuntansi. Sistem

informasi akuntansi menutu Bodnar dan Hopwood (2010) adalah peralatan

dan manusia yang dirancang untuk mengubah data akuntansi menjadi

informasi akutansi yang dibutuhkan dan berguna bagi penggunanya.

Sistem informasi akuntansi menambah nilai bagi bisnis apabila sisem


dapat dirancang dengan baik. Sistem informasi akuntansi dapat meningkatkan

mutu dan mengurangi pengeluaran yang dapat digantikan oleh sistem

komputerisasi. Penerapan sistem informasi akuntasi.

Selain itu sistem informasi akuntansi mampu meningkatkan efesisensi dan

efektifitas barang persedia karena mampu mengakses persediaan barang

secara lebih akurat dan jumlah barang yang terjual sehingga mampu

memperkirakan kapan waktu yang tepat untuk menambah persediaan.

Sistem informasi akuntansi memegang peranan penting dalam

keberlangsungan bisnis perusahaan. Salah satu tugas sistem informasi

akuntansi adalah memenuhi persyaratan dan berperan sebagai langkah dalam

proses pengambilan keputusan dalam perusahaan. Sistem informasi akuntansi

ini diharapkan dapat meningkatkan informasi yang dihasilkan oleh sistem

yang ada agar dapat menjalankan bisnis perusahaan secara efektif dan efisien.

Objek dalam penelitian ini adalah sistem informasi penerimaan dan

pengeluaran kas pada Toko Titip Print. Toko Titip Print adalah Usaha mikro

kecil yang bergerak di bidang printing.Toko Titip print ini usaha yang

beroperasi di bidang jasa printing dan jasa antar printing. Toko Titip Print ini

didirikan sekitar Tahun 2018. Toko ini beroperasi masih dengan manual tanpa

ada keterkaitan dengan sistem informasi akuntansi dalam mengolah kerja dan

laporan keuangan.

Oleh karena itu penulis inginn melakukan penelitian dengan judul

“Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran

Kas pada Toko Titip Print”


1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, ditemukan beberapa kekurangan dalam

pencatatan transaksi dan hasil pelaporan keuangan yang diberikan oleh objek

penelitian, antara lain:

a. Mulai dari Data Masukan (Input), tidak ada pencatatan secara berkala

waktu penjualan tertentu yang terjadi, jarang mencatat pengeluaran-

pengeluaran yang dikeluarkan seperti gaji, listrik, bahan bakar

transportasi,tidak ada pencatatan informasi terkait total persediaan

yang dikurangi dari gudang, tidak ada pencatatan perbedaan antara

penjualan yang dilakukan secara tunai, kredit atau hutang, dan masih

banyak lagi.

b. Kemudian dari segi penyimpanan data yang masih berupa kertas folio

sebagai bentuk pencatatan transaksi harian, kemudian disimpan di

dalam lemari sehingga pada saat dibutuhkan akan sulit untuk mencari

catatan transaksi yang tersimpan di buku folio tersebut, selain itu

bahwa karena pencatatannya masih manual maka ada resiko hilang dan

rusak akibat catatan berupa kertas yang beresiko dimakan rayap,

terbakar, rusak terkena air, dan lain sebagainya.

c. Kemudian dari segi pengolahan (Process), karena data yang direkam

masih dalam bentuk manual dan rawan terjadi kesalahan pencatatan

maka akan sangat sulit untuk melakukan kegiatan CRUD (Creating,

Reading, Updating, dan Deleting) pada data tersebut, perusahaan juga

sangat jarang dalam pengecekan ulang data pada catatan harian di


buku folio, sehingga sangat sulit untuk menghasilkan laporan

keuangan bulanan terutama dalam menghasilkan suatu keputusan.

d. Kemudian dari segi hasil (Output), tidak ada laporan khusus lainnya

seperti laporan laba rugi yang sesuai, laporan perubahan modal,

laporan arus kas, dan sebagainya.

Jadi berdasarkan berbagai kelemahan yang ditemukan dari input, proses,

output, penyimpanan, dan pengendalian internal perusahaan dalam sistem

informasi akuntansi, siklus pendapatan, siklus pengeluaran kas, siklus

penggajian, buku besar dan siklus pelaporan, dan untuk kebutuhan (internal)

manajerial pengambilan keputusan ada banyak kesenjangan. terjadinya

kesalahan. Maka dengan berbagai kelemahan yang ada pada perusahaan, maka

kesimpulannya adalah perusahaan membutuhkan aplikasi akuntansi khusus

yang dapat memenuhi segala kebutuhan perusahaan dalam menghasilkan

pelaporan keuangan yang jauh lebih baik.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang penelitian dan rumusan masalah penelitian

yang ada, maka kesimpulannya adalah tujuan penelitian dalam tugas akhir ini

adalah menganalisis dan mengolah desain sistem informasi akuntansi dan

membantu proses dalam mengidentifikasi input yang akan langsung diproses

ke dalam aplikasi, memberikan informasi akuntansi berdasarkan input yang

telah diproses. Desain sistem informasi menjadi laporan laba rugi dan arus kas

yang lebih baik untuk Toko Titip Print, dengan harapan kedepannya desain
sistem informasi akuntansi ini juga dapat membantu pemilik perusahaan dalam

mengambil keputusan yang lebih baik.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari hasil penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut :

1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pengetahuan dan kajian pustaka dalam ilmu akuntansi khususnya dalam

bidang aplikasi perancangan sistem informasi akuntansi, Selain itu , penelitian

ini juga dapat dijadikan referensi bagi peneliti lain untuk mengembangkan dan

menyempurnakan penelitiannya.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi Toko Titip Print

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan pemikiran dan informasi

bagi perusahaan untuk menerapkan Sistem Informasi Akuntansi. Selain itu,

diharapkan Desain Sistem Informasi Akuntansi ini dapat membantu proses

dokumen untuk menghasilkan laporan laba/rugi dan arus kas.

2. Bagi Pihak Universitas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan informasi dan

wawasan serta referensi bagi mahasiswa Universitas Sriwijaya yang ingin

mendalami Sistem Informasi Akuntansi.


3. Bagi Penulis

Penulis mendapatkan berbagai teori mengenai Sistem Informasi

Akuntansi. Selain itu menambah wawasan dan mengaplikasikan ilmu yang

telah diperoleh dalam perkuliahan dan melatih berfikir dalam menerapkan

Sistem Informasi Akuntansi.


BAB II

STUDI KEPUSTAKAAN

2.1 Sistem Informasi Akuntansi

1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Sebelum membahas sistem informasi akuntansi lebih lanjut, ada baiknya

untuk mengetahui pengertian sistem terlebih dahulu. Romney & Steinbart

(2017) mengatakan bahwa sistem adalah dua atau lebih komponen yang saling

terkait dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan, terdiri dari berbagai

subsistem yang mendukung sistem yang jauh lebih besar. Dari beberapa

pengertian tersebut, sistem adalah dua atau lebih komponen yang menjadi satu,

saling berhubungan antar subsistem sehingga menjadi suatu sistem yang lebih

besar yang saling terkait untuk mencapai tujuan yang sama. Sehingga

keberadaan jalur rangkaian dalam suatu sistem dapat digambarkan sebagai

berikut :

Dimana Input merupakan sumber energi untuk dapat mengoperasikan suatu

sistem. Setelah input dilakukan, maka suatu proses mengubah input menjadi

output (keluaran).

Untuk pembahasan selanjutnya, penjelasan dari informasi yang

disampaikan oleh Romney & Steinbart (2017) yaitu informasi adalah data

yang telah diolah dan dikelola untuk memberikan makna dan meningkatkan

proses pengambilan keputusan. Dengan demikian, pengguna membuat

keputusan yang lebih baik karena kualitas dan kuantitas informasi meningkat.

Jadi singkatnya, informasi adalah data yang telah diolah sehingga berguna
untuk pengambilan keputusan. Jadi mengenai arus informasi dapat

digambarkan :

Jadi dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang telah diolah,

dikelola, diubah, dan disajikan untuk memberikan makna dan berguna dalam

kegiatan pengambilan keputusan.

Setelah mengetahui pengertian sistem dan informasi, maka dijelaskan

definisi akuntansi dalam buku yang ditulis oleh Romney & Steinbart (2017),

akuntansi adalah proses mengidentifikasi, mengumpulkan, dan menyimpan

data serta proses mengukur, mengembangkan, dan mengkomunikasikan

informasi. Sedangkan pengertian akuntansi dari sumber lain menurut Wareen

et al. (2014) Akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang

menyediakan laporan kepada pengguna tentang kegiatan ekonomi dan kondisi

bisnis perusahaan. Sistem informasi mengumpulkan dan memproses berbagai

data yang relevan dan kemudian menyediakan dan menyebarkan informasi

keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Secara keseluruhan, jika sistem, informasi, dan akuntansi disatukan maka

akan memberikan definisi seperti teori yang dikemukakan oleh Romney &

Steinbart (2017) yang menyatakan bahwa sistem informasi akuntansi adalah

suatu sistem informasi yang mencatat, mengumpulkan, menyimpan, dan

mengolah data untuk menghasilkan informasi bagi manajer dan pihak internal

dalam mengambil keputusan. maka dapat kita simpulkan bahwa sistem

informasi akuntansi merupakan kumpulan komponen yang berupa tahapan

pencatatan, pengumpulan, pengolahan, dan pengolahan data untuk


menghasilkan informasi bagi pengambil keputusan.

2. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi

Setelah mengetahui pengertian sistem informasi akuntansi, ada tiga tujuan

dalam sistem informasi akuntansi menurut Mardi (2014) , yaitu sebagai

berikut:

a. Untuk memenuhi setiap kewajiban sesuai dengan wewenang yang

diberikan kepada seseorang.

b. Setiap informasi yang dihasilkan adalah bahan yang berharga untuk

pengambilan keputusan manajemen.

c. Sistem informasi sangat dibutuhkan untuk menunjang kelancaran

operasional perusahaan sehari-hari.

Suatu sistem informasi akuntansi dapat dikatakan baik, berdasarkan teori

Romney & Steinbart (2017) ) dapat memberikan nilai tambah bagi organisasi

dengan cara-cara seperti:

a. Memperbaiki struktur pengendalian internal.

b. Berbagi ilmu.

c. Meningkatkan efisiensi.

d. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas rantai pasokannya.

e. Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk atau jasa.

f. Meningkatkan pengambilan keputusan.


3. Komponen Sistem Informasi Akuntansi

Komponen-komponen sistem informasi akuntansi yang dikemukakan oleh

Romney & Steinbart (2017) adalah sebagai berikut:

a. Person

Susanto (2008) menjelaskan bahwa sumber daya manusia (SDM)

atau brainware merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

komponen lain dalam suatu sistem informasi sebagai hasil dari analisis,

perencanaan, perancangan, dan implementasi strategi berdasarkan

komunikasi antara Sumber Daya Manusia yang terlibat dalam siklus

tersebut.

b. Prosedur

Selain poin-poin di atas, Susanto (2008) juga menjelaskan, bahwa

instruksi dan prosedur adalah langkah-langkah yang digunakan untuk

mencari, mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan menyimpan

data. Prosedur adalah rangkaian semua kegiatan atau kegiatan yang

dilakukan secara berulang-ulang dengan metode yang sama.

Sedangkan aktivitas adalah melaksanakan suatu kegiatan berdasarkan

informasi dan data yang masuk serta persepsi yang dimiliki tentang

informasi tersebut.

c. Data

Susanto (2008) mendefinisikan bahwa data sebagai kumpulan data


yang disimpan dalam media penyimpanan di suatu perusahaan (dalam

arti luas) atau di komputer (dalam arti sempit).

d. Software

Susanto (2008) mengungkapkan bahwa software adalah suatu

program perintah dalam komputer atau PC, yang ketika dijalankan oleh

pengguna dapat memberikan fungsi dan juga menghasilkan kinerja

yang diinginkan oleh pengguna. Pernyataan tersebut menggambarkan

bahwa software ini berfungsi untuk mengatur komputer, agar program-

program yang ada pada komputer dapat berfungsi secara maksimal,

mengikuti keinginan user yang memberikan perintah kepada komputer.

e. Infrastruktur Teknologi Informasi

Susanto (2008) tentang infrastruktur teknologi informasi yang

mengatakan bahwa telekomunikasi atau komunikasi dapat

didefinisikan sebagai penggunaan media elektronik untuk

memindahkan atau mentransfer data dan informasi dari satu lokasi ke

satu atau beberapa lokasi lain yang berbeda.

f. Kontrol Internal

Romney & Steinbart (2017), kontrol internal adalah implementasi

prosedur dan proses yang ada di dalam organisasi bisnis untuk

memberikan jaminan yang memadai bahwa aset dan informasi aman,


data diproses dengan benar, dan undang -undang yang berlaku

dijalankan dengan sebagaimana berlakunya.

2.2 Desain Sistem Informasi Akuntansi

Desain sistem dapat diartikan sebagai barikut :

1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem .

2. Pendefinisian dari kebutuhan – kebutuhan fungsional .

3. Persiapan untuk rancang bangun implementasi .

4. Menggambarkan bagaimna suatu sistem dibentuk .

5. Berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau

pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam suatu kesatuan

yang utuh dan berfungsi.

6. Termasuk menyangkut mengkonfigurasi dari komponen – komponen

perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem..

2.3 Proses Bisnis

Suatu organisasi membutuhkan informasi untuk membuat beberapa

keputusan yang efektif. Selain itu, semua organisasi memiliki proses bisnis

tertentu yang selalu terlibat satu sama lain. Romney & Steinbart (2017)

berpendapat bahwa proses bisnis adalah serangkaian tugas yang terkoordinasi,

saling terkait, dan terstruktur yang dilakukan oleh orang, komputer, atau

mesin yang dapat membantu mencapai tujuan organisasi tertentu. Dalam

proses bisnis tentunya ada transaksi. Suatu transaksi didefinisikan sebagai

suatu persetujuan antara dua entitas untuk pertukaran barang atau jasa yang
dapat diukur dari sudut pandang ekonomi. Setelah transaksi, pemrosesan

transaksi menjadi bagian selanjutnya dari proses bisnis. Pemrosesan transaksi

adalah proses menangkap dan menyusun semua data transaksi, kemudian

memproses data tersebut dan menyimpannya, sehingga keluaran transaksi

dapat memberikan informasi seperti laporan keuangan.

Banyak proses dan aktivitas bisnis terlibat dalam pertukaran memberi-

mendapatkan. Pertukaran give-get menurut Romney & Steinbart (2017) sistem

informasi akuntansi buku menjelaskan bahwa transaksi yang terjadi dalam

banyak waktu, seperti pengiriman uang tunai untuk mendapatkan pasokan dari

pemasok. Dalam give-get exchange terdapat beberapa siklus proses bisnis,

khususnya siklus yang akan digunakan dalam penelitian ini.

2.4 Siklus Sistem Informasi Akuntansi

Seperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, pertukaran give-get

memiliki beberapa siklus proses bisnis. Siklus yang digunakan dalam

penelitian ini adalah:

1. Siklus Pemrosesan Data

Suatu sistem yang termasuk dalam beberapa komponen akuntansi

sistem informasi berupa perangkat keras. Perangkat keras ini dapat

berupa computer atau smartphone. Perangkat keras digunakan sebagai

alat untuk memprogram aplikasi itu bekerja dalam suatu sistem.

Aplikasi yang melakukan pengolahan data. Untuk alasan ini, Romney

& Steinbart (2017) mendefinisikan siklus pemrosesan data sebagai


operasi dilakukan terhadap semua data untuk menghasilkan informasi

yang penting dan relevan.

Proses data terdiri dan didefinisikan pada tiga tahap, yaitu input

data, pengolahan data, dan keluaran data berupa informasi.

a. Data input adalah data yang diambil dari data transaksi untuk

selanjutnya di input ke dalam sistem.

b. Pengolahan data berarti pengolahan data yang dilakukan oleh

sistem sehingga akan menghasilkan output berupa informasi atau

laporan keuangan.

c. Output berupa informasi yang merupakan hasil dari proses yang

dilakukan keluar oleh sistem. Informasi ini berguna untuk

pengambilan keputusan bisnis.

2. Sistem Informasi Akuntansi : Siklus Pendapatan

Siklus pendapatan merupakan salah satu dari beberapa siklus dalam

sistem informasi akuntansi. Dalam sebuah perusahaan dagang,

pendapatan merupakan hal yang utama untuk kelangsungan operasi

usahanya. Seperti yang dijelaskan oleh Romney & Steinbart (2017),

siklus penerimaan adalah beberapa kegiatan bisnis dan kegiatan

pengolahan informasi, yang berhubungan dan terus berulang dengan

menyediakan barang atau jasa kepada pelanggan dan ada tagihan

kepada pelanggan untuk pembayaran dari penjualan tersebut. Ada dua

kegiatan yang termasuk dalam siklus pendapatan, yaitu:


a. Penjualan

Aktivitas penjualan adalah aktivitas yang terdiri dari

sekumpulan prosedur yang melakukan, mencatat, menghitung,

mendokumentasikan, dan memberikan informasi yang

berhubungan dengan penjualan. Dalam penjualan terdapat kegiatan

transaksi yaitu penjualan tunai dan penjualan kredit.

1) Penjualan tunai adalah kegiatan dimana pelanggan atau

konsumen membeli suatu barang dengan cara membayar

tunai. Dalam transaksi ini pembeli melakukan pembayaran

terlebih dahulu, setelah itu barang diserahkan kepada

pembeli.

2) Setelah penjelasan tentang penjualan tunai, selanjutnya

penjualan kredit adalah penjualan kredit yaitu transaksi

antara perusahaan dengan pembeli untuk penyerahan

barang atau jasa yang mengakibatkan piutang aset tunai.

b. Penerimaan Kas

Penerimaan kas didefinisikan sebagai siklus yang

digunakan untuk mengubah barang dan jasa perusahaan menjadi

uang tunai. Penerimaan kas dari perusahaan dagang tentunya dapat

dikaitkan dengan penerimaan piutang dari pembeli. Hal ini terjadi

ketika perusahaan melakukan penjualan kredit kepada pembeli.

3. Sistem Informasi Akuntansi : Siklus Pengeluaran Kas


Setelah mengetahui tentang siklus pendapatan, selanjutnya

penjelasan tentang siklus pengeluaran. Siklus pengeluaran ini

merupakan kegiatan dimana perusahaan melakukan pembelian barang

dan jasa dengan pembayaran secara tunai atau kredit. Pembelian yang

dilakukan oleh perusahaan tentunya sebagai kelangsungan operasional

bisnis. Seperti yang dijelaskan oleh Romney & Steinbart (2017), Siklus

pengeluaran merupakan kegiatan pengolahan data yang berkaitan

dengan pembelian dan pembayaran barang dan jasa untuk menjalankan

operasional perusahaan. Ada dua kegiatan yang termasuk dalam siklus

pengeluaran, yaitu:

a. Pembelian

Aktivitas pembelian merupakan aktivitas perusahaan untuk

mendapatkan tambahan barang yang dibutuhkan oleh

perusahaan dengan mengeluarkan uang tunai baik secara tunai

maupun secara kredit. Kesimpulan ini diperkuat oleh teori yang

dijelaskan oleh Romney & Steinbart (2017), mengenai

pembelian sebagai rangkaian tindakan untuk memperoleh

barang dan jasa melalui pertukaran, untuk digunakan sendiri

atau untuk dijual kembali.

b. Pengeluaran Kas

Digambarkan sebagai perusahaan yang melakukan

pembayaran tunai atas pembelian barang yang telah dilakukan.

Hal ini diperkuat dengan teori yang dikemukakan oleh Romney


& Steinbart (2017), yang menjelaskan bahwa pengeluaran kas

adalah memproses pembayaran kewajiban yang dihasilkan oleh

sistem pembelian.

4. Sistem Informasi Akuntansi : Sikluas Penggajian

Siklus penggajian yang diusulkan oleh Romney & Steinbart (2017)

menjelaskan pengertian siklus penggajian adalah rangkaian kegiatan

bisnis dan kegiatan pengolahan data terkait yang berkaitan dengan

manajemen karyawan perusahaan yang efektif. Oleh karena itu, hal-hal

yang berkaitan dengan pengelolaan karyawan hingga penggajian

dimuat dalam siklus ini.

5. Sistem Informasi Akuntansi : Siklus Buku Besar dan Pelaporan

Berdasarkan buku tentang sistem informasi akuntansi, Romney &

Steinbart (2017) menjelaskan bahwa buku besar dan siklus pelaporan

merupakan bagian dari sistem informasi akuntansi yang berfungsi

menyusun laporan berupa rangkuman hasil yang dicapai oleh

organisasi atau perusahaan. Oleh karena itu, dari buku besar dan siklus

pelaporan akan bermanfaat sebagai langkah penyusunan laporan bagi

manajemen dalam pengambilan keputusan.

2.5 Usaha Mikro kecil dan Menegah(UMKM)

UMKM yang sebelumnya sering disebut dengan UKM saat ini

berkembang pesat. Lahirnya peraturan perundang-undangan yang ada menjadi


dasar munculnya Usaha Mikro, Kecil dan Menengah khususnya di Indonesia.

Pembahasan pada bagian ini akan dijelaskan secara umum dan detail tentang

UMKM.

1. Definisi UMKM Secara Umum

Menurut Keputusan Presiden RI, (1985) pengertian Usaha Kecil adalah :

“Kegiatan ekonomi masyarakat skala kecil, dengan mayoritas bidang usaha

adalah usaha mikro, kecil, dan menengah serta perlu dilindungi untuk

mencegah persaingan usaha tidak sehat.”

Untuk perlindungan dan pencegahan dari persaingan usaha yang tidak

sehat dan banyaknya kecurangan dalam menjalankan usaha, maka

disesuaikan dengan SAK Bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

(EMKM). kemudian Berdasarkan sumber dari SAK (EMKM) dijelaskan

bahwa badan usaha yang tidak memiliki akuntabilitas publik yang

signifikan, sebagaimana dimaksud dalam SAK ETAP, memenuhi definisi

dan kriteria usaha mikro, kecil, dan menengah sebagaimana diatur dalam

peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, setidaknya

selama dua tahun berturut-turut.

2. Kriteria UMKM

Dalam undang-undang no. 20 Tahun 2008 Bab 4 Pasal 6 menjelaskan:

a) Ciri-ciri usaha mikro antara lain sebagai berikut:

a. Pengusaha memiliki kekayaan bersih paling sedikit Rp.

50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan tidak melebihi


jumlah tersebut, serta tidak termasuk harta tetap berupa

tanah dan bangunan tempat usaha; atau

b. Pengusaha memiliki pendapatan penjualan paling sedikit

dalam setahun paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus

juta rupiah) tidak lebih dari angka tersebut.

b) Ciri-ciri usaha kecil antara lain sebagai berikut:

a. Wirausaha paling sedikit Memiliki kekayaan bersih lebih

dari Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sekurang-

kurangnya sebesar itu, dan paling banyak sebesar Rp.

500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) dan tidak melebihi

angka tersebut. , dan tidak termasuk aset tetap seperti tanah

dan bangunan tempat usaha; atau

b. Pengusaha memiliki penghasilan minimal setahun dari hasil

penjualan paling sedikit Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta

rupiah).

c) Kriteria usaha menengah adalah sebagai berikut:

a. Pengusaha paling sedikit Memiliki kekayaan bersih lebih

dari Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak

kurang dari jumlah tersebut, dan paling banyak sebesar Rp.


10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) tidak termasuk

harta tetap berupa tanah dan bangunan tempat usaha; atau

b. Pengusaha memiliki penghasilan minimal setahun dari hasil

penjualan paling sedikit Rp2.500.000.000,00 (dua milyar

lima ratus juta rupiah) tidak kurang dari angka tersebut, dan

paling banyak Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar

rupiah). ) tidak boleh lebih dari angka tersebut.

2.6 Flowchart

Flowchart digunakan sebagai alur dari sebuah sistem kerja. Adanya

flowchart tentu akan membantu pelaku bisnis untuk mengetahui dan

mengontrol setiap kegiatan bisnisnya. Hirano (2020) menjelaskan bahwa

flowchart adalah bagan atau chart yang menunjukkan alur atau aliran

dalam suatu program atau prosedur sistem secara logika. Berdasarkan

artikel yang berjudul "Simbol Flowchart: Definisi, Jenis, Fungsi, dan

Contoh", terdapat lima jenis flowchart.

1. Flowchart Sistem

Bagan yang menunjukan proses kerja didalam sistem

2. Flowchart Dokumen

Bagan yang menggambarkan proses laporan dan formulir

lengkap dengan salinannya.


3. Flowchart Skematik

Sama hal-nya dengan Flochart sistem,Flowchart skematik

sama-sama digunakan untuk menggambarkan prosedur/proses

dalam sistem. Namun, flowchart skematik memiliki simbol

yang lebih beragam.

4. Flowchart program

Bagan yang menggambarkan tahapan-tahapan dalam proses

suatu program.

5. Flowchart Proses

Flowchart ini biasa digunakan untuk melihat prosedur-prosedur

dalam suatu proses produksi, biasanya digunakan dalam bidang

industri.

Berikut ini adalah simbol-simbol dari flowchart yang

digunakan dalam proses perancangan suatu sistem.

2.7 Penelitian Sebelumnya

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan di Toko Titip

Print yang berlokasi di .Studi kasus yang dikemukakan oleh Yin

(2012) adalah suatu inkuiri empiris yang menyelidiki fenomena dalam

konteks kehidupan nyata, bilamana batas-batas antara fenomena dan

konteks tidak tampak dan di mana multisumber bukti dimanfaatkan.

Jenis penelitian tesis yang digunakan dan diterapkan dalam penelitian

ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, sehingga

dari analisis deskriptif dapat ditarik kesimpulan. Penelitian ini akan

berfokus pada analisis perancangan sistem informasi akuntansi

sehingga dapat dibuat kesimpulan berdasarkan objek yang diteliti.

3.2 Subjek dan Objek Penelitian

a. Subjek penelitian adalah pemilik usaha yang merupakan

manajer toko bangunan dan bagian keuangan toko.

b. Objek penelitian adalah dokumen perusahaan yang meliputi

dokumen, proses bisnis, prosedur, dan perangkat lunak.

3.3 Tehnik Pengumpulan Data

Tehnik pengumupulan data yan dilakukan adalah

1. Observasi

Teknik observasi dilakukan dengan mengamati kegiatan yang

dilakukan dan objek yang dibangun. Suharsaputra (2012) juga

berpendapat bahwa pendekatan non perilaku terdiri dari

analisis catatan, baik catatan data saat ini maupun catatan data
historis, analisis kondisi fisik, dan analisis proses fisik. Teknik

ini dilakukan dengan mengamati objek yang dibangun dari

transaksi penjualan, transaksi pembelian, dan siklus akuntansi

yang diterapkan.

2. Wawancara

Penulis mengadakan wawancara dengan karyawan perusahaan

terutama yang terlibat dalam sistem informasi akuntansi

penerimaan dan pengeluaran kas.

3.4 Tehnik Analisis Data

Dalam Penelitian ini , penulis akan menggunakan Model SDLC

(System Development Life Cycle).

Adapun tahap SDLC antara lain (satzinger, Jackson, & Burd, 2010):

1. Fase Perencanaan

Tujuan dari fase ini adalah untuk mengidentifikasi ruang sistem

yang dirancang dan merencanakan proyek. Aktivitas dalam fase ini

adalah

a. Menemukan masalah

b. Membuat jobdesk

c. Analisis sistem layak yang menyelidiki anggaran

d. Peluncuran Proyek

2. Fase Analisis
Fase ini memiliki tujuan untuk menganalisis dan membuat evaluasi

dari suatu masalah yang berkemungkinan terjadi dan Kebutuhan

dari pengguna sebagai cara memperbaiki sistem. Aktivitas di fase

ini adalah

a. Idetifikasi suatu masalah

b. Mengolah keperluan informasi oleh pemakai sistem

c. Mengkaji kelayakan sistem untuk mengetahui apakah

sistem dapat diaplikasikan dengan benar dan solusi yang

ditemukan berguna.

3. Fase Design

Fase design bertujuan untuk membuat desain program perangkat

lunak.

a. Perancangan Proses

Perancangan Proses yang berupa baga alir (Flowchart)

b. Perancangan Prosedur

Rancangan yang spesifik menjelaskan tindakan yang harus

dijalankan dalam sistem. Rancangan Prosedur adalah

1) Prosedur Order Penjualan

2) Prosedur Penerimaan Kas

3) Prosedur Penyerahan Barang

4) Prosedur Pelaporan

c. Perancangan Tabel
Rancangan Tabel digunakan untuk pembuatan sistem. Abel

tersebut merepresentasikan basis data dengan

menghubungkkan data antar table sehingga membentuk

koneksi antartabel.

d. Perancangan Dokumen

Dokumen adalah output dalam sistem yang berisi informasi

yag dibutuhkan pengguna. Rancangan tersebut adalah

1) Struk Pembayaran

2) Laporan penerimaan kas

3) Laporan pengeluaran kas

4) Laporan Laba Rugi

e. Perancangan Pengendalian

Rancangan penegedalian adalah rancangan yang

melindungi asset perusahaan dalam mengelola informasi

secara akurat serta hukum yang berlaku berjalan dengan

sebagaimana mestinya. Adapun rancangan pengendaian

adalah

1) Transaksi terotorisasi dengaan benar

2) Transaksi tercatat dengan valid

3) Transaksi tercatat dengan akurat

4) Asset terjaga dari pencurian

5) Pembagian tugas

6) Aktivitas bisni berjala dengan efisien dan efektif


f. Perancangan Interface

Perancangan interface adalah perancangan yang

merancangan tampilan dari halaman aplikasi yang akan

dilihat dan digunakan oleh pengguna

4. Fase Implementasi

Semua Input desain sistem yang telah di kembangkan menjadi

sebuah program.

Anda mungkin juga menyukai