PENDAHULUAN
Indonesia harus mampu bersaing dengan negara-negara lain, terutama dalam sistem
informasi akuntansi yang dipergunakan secara efektif dan efisien. Sementara itu, untuk
dibutuhkan oleh pimpinan untuk membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat
dan kerugian dapat diketahui dengan mudah dan cepat. Jika perusahaan mengalami
kerugian yang bersifat materil, maka perusahaan dapat secara langsung mencari
oleh karena itu penjualan merupakan salah satu aktivitas yang sangat penting dalam
1
perusahaan. Dalam hal ini sistem penjualan tunai pada umumnya didasarkan pada
asumsi bahwa pembeli akan mengambil barang setelah harga barang dibayar ke kasir.
suatu hasil pengolahan data dalam bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi para
mengambil keputusan. Sistem akuntansi pada usaha dagang beras merupakan suatu
sistem yang baru dikarenakan dalam menjalankan usahanya mereka hanya mengetahui
sebatas modal yang harus kembali pada hari terjadinya transaksi jual beli yang
digunakan sebagai modal pada hari berikutnya. Salah satu usaha dagang yang bergerak
penjualan tunai disuatu perusahaan dan melihat adanya perbedaan antara teori dengan
kenyataan yang ada, maka penulis memandang perlu untuk mengkaji kembali sistem
akuntansi pengeluaran kas pada suatu perusahaan. Untuk itu, dalam penulisan project 3
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat dibuat
1. Bagaimana deskripsi kegiatan pada sistem penjualan tunai dan re-design sistem
2
2. Apa saja fungsi yang terkait pada sistem penjualan tunai dan re-design sistem
3. Dokumen apa saja yang terkait pada sistem penjualan tunai dan re-design sistem
4. Bagaimana catatan akuntansi pada sistem penjualan tunai dan re-design sistem
5. Bagaimana jaringan prosedur pada sistem penjualan tunai dan re-design sistem
6. Bagaimana flowchart pada sistem penjualan tunai dan re-design sistem penjualan
7. Bagaimana sistem pengendalian internal pada sistem penjualan tunai dan re-design
1.3 Tujuan
Pelaksanaan Project III ini di ajukan untuk memahami keadaan perusahaan dan
1. Untuk mengetahui bagaimana deskripsi kegiatan pada sistem penjualan tunai dan re-
2. Untuk mengetahui bagaimana fungsi yang terkait pada sistem penjualan tunai dan
3. Untuk mengetahui dokumen apa saja yang terkait pada sistem penjualan tunai dan
3
4. Untuk mengetahui bagaimana catatan akuntansi pada sistem penjualan tunai dan re-
5. Untuk mengetahui bagaimana jaringan prosedur pada sistem penjualan tunai dan re-
6. Untuk mengetahui bagaimana flowchart pada sistem penjualan tunai dan re-design
Sistematika pelaporan dibuat supaya laporan project III dapat mudah dibaca dan
dipahami. Adapun sistematika dalam laporan ini antara lain sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini, terdiri dari empat sub bab, yaitu latar belakang yang berisi
permasalahan yang dibahas. Identifikasi malasah yang berisi uraian yang menyetakan
materi yang akan dibahas dan di selesaikan berdasarkan latar belakang masalah yang
telah dirumuskan. Tujuan menguraikan tujuan penulisan topik sesuai dengan yang akan
4
BAB II LANDASAN TEORI
Landasan teori berisi mengenai teori yan berkaitan dari latar belakang
permasalahan pada laporan Project III. Adapun teori-teori yang bersangkutkan diambil
dari sumber ahli yan dijadikan tolak ukur dan acuan untuk menjelaskan laporan.
Pada bab ini penulis menguraikan tentan keiatan Project III yang berisi profil
perusahaan yang menjadi konteks dari topik yang dipilih. Adapaun bub bab dari bagian
ini adalah :
b. Sejarah perusahaan
d. Job Description
e. Lokasi Perusahaan
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Sistem
sistem adalah suatu sarana yang bisa menjadi acuan untuk mengelola kinerja tertentu
dalam perusahaan. Dalam hal ini, kaitannya sistem yang dimaksud adalah bagaimana
suatu perusahaan dapat berjalan dengan baik sehingga dapat bersaing dengan
perusahaan lainnya.
Pada dasarnya sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, yang disusun sesuai dengan skema yang menyeluruh untuk melaksanakan
suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan yang dihasilkan oleh suatu proses
keputusan manajemen operasi perusahaan dari hari ke hari serta menyediakan informasi
yang layak untuk pihak yang diluar perusahaan. Berikut beberapa pengertian sistem:
Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu
Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berkaitan dan bekerja sama dalam
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan unsur-unsur
yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan bekerja sama serta membentuk
6
kesatuan untuk mencapai tujuan dan sasaran serta digunakan untuk menangani kejadian-
mengatur arus pengelohan data akuntansi untuk menghasilkan informasi akutansi yang
kumpulan elemen yaitu formulir, jurnal, buku besar, buku pembantu, dan laporan
keuangan yang akan digunakan oleh manjemen untuk mencapai tujuan perusahaan.
(Sujarweni, 2015)
alat yang digunakan untuk mengorganisir semua data yang menyangkut seluruh
perusahaan dalam menentukan kebijakan atau tindakan yang akan dilakukan dimasa
1. Formulir
transaksi. Formulir sering disebut dengan istilah dokumen, karena dengan adanya
7
formulir ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi direkam (didokumentasikan)
di atas secarik kertas. Formulir sering pula disebut media, karena formulir
dalam catatan. Dengan formulir ini, data yang bersangkutan dengan transaksi
direkam pertama kalinya sebagai dasar pencatatan dalam catatan. Dalam sistem
akuntansi secara manual (manual system), media yang digunakan untuk merekam
pertama kali data transaksi keuangan adalah formulir yang dibuat dari kertas
pengolahan data seperti: papan ketik (keyboard), optical and magnetic characters
2. Jurnal
Seperti telah disebutkan di atas, sumber informasi pencatatan dalam jurnal ini
adalah formulir. Dalam jurnal ini data keuangan untuk pertama kalinya
disajikan dalam laporan keuangan. Dalam jurnal ini pula terdapat kegiatan
Contoh jurnal adalah jurnal penerimaan kas, jurnal pembelian, jurnal penjualan,
3. Buku Besar
8
Buku besar (general ledger) terdiri dari akun-akun yang digunakan untuk
meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal. Akun-akun
dalam buku besar ini disediakan sesuai dengan unsur-unsur informasi yang
disajikan dalam laporan keuangan. Akun buku besar ini disatu pihak dapat
dapat dipandang pula sebagai sumber informasi keuangan untuk penyajian laporan
keuangan.
4. Buku Pembantu
Jika data yang digolongkan dalam buku besar diperlukan rinciannya lebih
lanjut, dapat dibentuk buku pembantu (subsidiary ledger). Buku pembantu ini
terdiri dari akun-akun pembantu yang merinci data keuangan yang tercantum
dalam akun tertentu dalam buku besar. Buku besar dan buku pembantu
merupakan catatan akuntansi akhir (books of final entry, yang berarti tidak ada
catatan akuntansi lain lagi sesudah data akuntansi diringkas dan digolongkan
dalam akun buku besar dan buku pembantu. Buku besar dan buku pembantu
disebut sebagai catatan akuntansi akhir juga karena setelah data akuntansi
5. Laporan
Hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan yang dapat berupa
neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan laba yang ditahan, laporan harga
pokok produksi, laporan biaya pemasaran, laporan harga pokok penjualan, daftar
umur piutang, daftar utang yang akan dibayar, daftar saldo persediaan yang
9
lambat penjualannya. Laporan berisi informasi yang merupakan keluaran (output)
sistem akuntansi. Laporan dapat berbentuk hasil cetak computer dan tayangan
kumpulan atau rangkaian prosedur yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk
Suatu perusahaan membuat sistem akuntansi yang berguna untuk pihak intern
2. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada.
(Mulyadi, 2016)
2.2 Dokumen
Dokumen adalah sebuah bukti yang menjelaskan informasi sebagai alat untuk
perekam sebuah transaksi atau peristiwa. Biasanya dokumen yang diinformasikan dapat
melalui media tulis maupun elektronik, pada umumnya dokumen atau formulir eletronik
banyak digunakan karena kebutuhan dalam bidang bisnis yang semakin meluas dan
10
Formulir merupakan dokumen yang berupa secarik kertas yang memiliki ruang
untuk diisi. Selain informasi yang harus diisi, formulir biasanya berisi informasi yang
pertama kali dilakukan adalah dalam jurnal. Dibanding dengan catatan akuntansi yang
lain, pencatatan di dalam jurnal ini bisanya lebih lengkap dan lebih terinci, serta
menurut urutan tanggal kejadian transaksi. Catatan ini yang nantinya akan menjadi jejak
menelusuri transaksi dari saat mulai sampai dengan pada posisi terkhir. Contohnya
2.4 Prosedur
Prosedur penting dimiliki bagi suatu organisasi agar segala sesuatu dapat
dilakukan secara seragam. Pada akhirnya prosedur akan menjadi pedoman bagi suatu
organisasi dalam menentukan aktivitas apa saja yang harus dilakukan untuk
menjalankan suatu fungsi tertentu. Prosedur pada umumnya dikenal sebagai tata cara
11
Prosedur adalah urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang
dalam suatu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara
Prosedur adalah prosedur kerja yang dibuat secara detail dan terperinci bagi
semua karyawan untuk melaksanakan kerja sebaik-baiknya sesuai dengan misi, visi, dan
Bagan alir dokumen atau bagan alir data merupakan alat yang digunakan untuk
Bagian alir data adalah suatu model yang menggambarkan aliran data dan proses untuk
mengolah data dalam suatu sistem”. Selain itu, bagan alir dokumen akan menunjukkan
batas-batas sistem, hubungan sistem dengan satuan diluar, proses pengolahan data, dan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bagan alir dokumen atau bagan alir
data merupakan gambaran yang terdiri dari bagan (chart) yang menunjukkan alir atau
berikut:
12
Simbol ini untuk
Mulai atau berakhir
1 menggambarkan awal dan akhir
(terminal)
suatu sistem akuntansi.
transaksi.
13
Simbol ini digunakan untuk
menggambarkan catatan
atau formulir.
manual.
14
keterangan untuk memperjelas
bagan alir.
menunjukkan tempat
10 Arsip sementara
penyimpanan dokumen, seperti
bersangkutan.
terminal.
14 Pita
Simbol ini menggambarkan
15
magnetik arsip komputer yang berbentuk
dalam simbol.
bersimpangan, untuk
tersebut.
16
Simbol ini digunakan jika dua
lainnya.
ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga aset organisasi, mengecek ketelitian dan
manajemen.(Mulyadi, 2016)
Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian internal adalah suatu struktur
organisasi yang dibuat didalam perusahaan untuk menjaga aset organisasi dan
cukup terhadap aset, utang, pendapatan, dan beban. Dalam organisasi, setiap
transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang
untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Oleh karena itu, dalam organisasi
17
harus dibuat sistem yang mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas
3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi.
pencatatan yang telah ditetapkan tidak akan terlaksana dengan baik jika tidak
struktur organisasi, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan serta berbagai cara yang
diciptakan untuk mendorong praktik yang sehat, semuanya sangat tergantung kepada
Pengertian Penjualan Tunai Penjualan tunai adalah sistem yang diberlakukan oleh
perusahaan dalam menjual barang dengan cara mewajibkan pembeli untuk melakukan
(Sujarweni, 2015)
melakukan pembayaran harga barang terlebih dulu sebelum barang diserahkan oleh
perusahaan kepada pembeli. Setelah uang diterima oleh perusahaan, barang kemudian
diserahkan kepada pembeli dan transaksi penjualan tunai kemudian dicatat oleh
Berdasarkan sistem pengendalian intern yang baik, sistem penerimaan kas dari
18
1. Penerimaan kas dalam bentuk tunai harus segera disetor ke bank dalam jumlah penuh
dengan cara melibatkan pihak lain selain kasir untuk melakukan internal check.
2. Penerimaan kas dari penjualan tunai dilakukan melalui transaksi kartu kredit, yang
melibatkan bank penerbit kartu kredit dalam pencatatan transaksi penerimaan kas.
(Mulyadi, 2016)
Sistem penerimaan kas dari penjualan tunai yaitu prosedur penerimaan kas dari
over-the counter sale, berikut penjelasan lebih lanjut mengenai prosedur sistem
“Sistem penerimaan kas dari Over-the Counter Sale adalah penjualan tunai di
mana pembeli datag sendiri ke perusahaan, memilih barang dan membeyar langsung di
menerima uang tunai, cek pribadi (personal check), atau pembayaran langsung dari
pembeli dengan credit card, sebelum barang diserahkan kepada pembeli. Penerimaan
kas dari over-the counter sales dilaksanakan melalui prosedur berikut ini:
penjualan
b. Bagian Kasa menerima pembayaran dari pembeli, yang dapat berupa uang tunai, cek
19
c. Bagian Penjualan memerintahkan bagian pengiriman untuk menyerahkan barang
kepada pembeli
g. Bagian Akuntansi mencatat penerimaan kas dari penjualan tunai dalam jurnal
20
BAB III
PEMBAHASAN
dibagian dagang yang saat ini sangat dibutuhkan oleh kalangan masyarakat khususnya
ibu rumah tangga dan pedagang kecil. CV PUTRA SADEWA dikelola langsung oleh
SADEWA ini dapat memudahkan masyarakat sekitar untuk mencari kebutuhan beras
yang terus meningkat dan juga membuat beras menjadi salah satu bisnis yang
menjanjikan.
21
3.1.2 Sejarah Perusahaan
beras baik skala eceran maupun skala besar. Perusahaan Beralamat di Lingkungan
Barat Telah didirikan sejak 2002 oleh Bapak A Budiarsa yang bertujuan untuk
menambah penghasilan keseharian, dan dijadikan hobby pula oleh beliau. Modal yang
Pemilik CV Pura
Sadewa
Bagian Pengirman
Bagian Gudang
penjualan.
2. Bagian Gudang
22
Menerima daftar pesanan dan mengecek barang yang terdapat digudang,
menyiapkan barang sesuai dengan daftar pesanan yang diterima dari pemilik.
3. Bagian Pengiriman
23
Gambar 3.1 Lokasi CV PUTRA SADEWA
3.2 PEMBAHASAN
24
Sistem penjualan tunai merupakan serangkaian kegiatan yang meliputi order
rangkaian kegiatan yang berhubungan dengan satu sama lain, serta merupakan suatu
kronologis dan cara yang telah digariskan untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Sistem
akuntansi penjualan tunai ini menjelaskan tentang kegiatan transaksi penjualan dengan
3.2.1.2 Fungsi Yang Terkait Pada Sistem Akuntansi Penjualan Tunai Di CV. Putra
Sadewa
1. Pemilik
Dalam sistem penjualan tunai, fungsi pemilik yaitu menerima pesanan dan
2. Bagian Gudang
Dalam sistem penjualan tunai, fungsi bagian gudang yaitu menerima daftar
3. Bagian Pengiriman
Dalam sistem penjualan tunai, fungsi pengiriman yaitu menerima barang sesuai
pesanan pembeli beserta nota penjualan dari pemilik untuk dikirimkan ke alamat
pembeli.
25
3.2.1.3 Dokumen Yang Digunakan Pada Sistem Akuntansi Penjualan Tunai Di
1. Daftar Pesanan
Daftar pesanan adalah dokumen yang di terbitkan pemilik pada saat menerima
2. Nota Penjualan
Nota penjualan adalah dokumen yang digunakan sebagai tanda bukti telah
beberapa rincian pelengkap yakni merek beras, jumlah beras, harga satuan dan
3.2.1.4 Catatan Akuntansi Pada Sistem Akuntansi Penjualan Tunai Di CV. Putra
Sadewa
1. Buku Penjualan
Buku penjualan adalah catatan yang berisikan rincian transaksi penjualan yang
terjadi di perusahaan
3.2.1.5 Jaringan Prosedur Pada Sistem Akuntansi Penjualan Tunai Di CV. Putra
Sadewa
1. Pemilik menerima order penjualan dari pembeli dan membuat daftar pesanan
26
2. Pemilik menyerahkan daftar pesanan ke bagian gudang
4. Bagian gudang memeriksan daftar pesanan dengan stock barang yang ada
digudang
5. Jika barang pesanan tidak ada maka, daftar pesanan dikembalikan ke pemilik
dan pemilik akan memberitahukan kepada customer jika stock tidak tersedia
6. Jika barang pesanan ada maka, bagian gudang menyiapkan barang pesanan
Prosedur Pembayaran
4. Pembeli membubuhkan tandatangan dan cap lunas pada nota penjualan ke-1,
ke2
Prosedur Pencatatan
3. Pemilik menyimpan uang dan mengarsipkan nota penjualan ke-2 dan daftar
pengiriman
27
Prosedur Pengiriman
1. Bagian pengiriman menerima barang pesanan dan nota penjualan ke-1 dari
pemilik
3. Bagian pengiriman menyerahkan barang pesanan dan nota penjulan ke-1 kepada
pembeli
3.2.1.1 Flowchart Pada Sistem Akuntansi Penjualan Tunai Di CV. Putra Sadewa
28
29
30
31
3.2.1.7 Sistem Pengendalian Internal Pada Sistem Akuntansi Penjualan Tunai Di
Pengendalian internal sistem penjualan tunai di CV. Putra Sadewa adalah sebagai
berikut:
pengendalian intern, berikut ini perancangan organisasi dan kelemahan yang telah
1. CV. Putra Sadewa masih menggunakan sistem akuntansi penjualan tunai secara
beberapa fungsi belum terpisah, belum ada otorisasi, beberapa prosedur penjualan
Sistem otorisasi dan sistem penjualan tunai di CV. Putra Sadewa adalah
sebagai berikut:
1. Daftar pesanan diotorisasi oleh oleh pemilik dengan hanya menggunakan kertas
kosong sehingga tidak memenuhi syarat daftar pesanan secara formal, dan mudah
32
2. Nota penjualan di otorisasi oleh pemilik dengan menggunakan buku/formulir
yang sudah terdapat format didalamnya dan diisi sesuai dengan format yang ada
Praktik yang sehat dan kelemahan dalam melaksanakan tugas dan fungsi di
setiap unit organisasi dalam pengeluaran kas atas pinjaman, adalah sebagai berikut:
2. Daftar pesanan dan nota penjualan diarsipkan sesuai tanggal agar lebih mudah
dicek kembali, dan sangat penting jika terdapat dokumen tersebut hilang atau
menggunakan nota penjualan yang akan di diserahkan ke pembeli pada saat fungsi
pengiriman megantarkan barang pesanan ke alamat pembeli, hal ini dapat mudah
tidak terdapat bukti yang otentik sebagai dasar bahwa barang sudah diterima oleh
pembeli.
4. Bagian gudang tidak melakukan pencatatan stock barang yang terdapat digudang
sehingga dapat memakan waktu untuk mencari barang dan tidak diketahui
langsung jika barang/stock sudah tidak tersedia, hal ini pun dapat disalahgunakan
oleh pihak yang ingin merugikan perusahaan dikarenakan tidak ada pencatatan
33
4. Karyawan yang berkopeten
Semua pegawai CV. Putra Sadewa telah ditempatkan sesuai dengan keahliannya
SADEWA
Sistem penjualan tunai merupakan serangkaian kegiatan yang meliputi prosdur order
pengiriman, prosedur pencatatan, dan prosedur validasi. Hal tersebut merupakan suatu
rangkaian kegiatan yang berhubungan dengan satu sama lain, serta merupakan suatu
kronologis dan cara yang telah digariskan untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Sistem
akuntansi penjualan tunai ini menjelaskan tentang kegiatan transaksi penjualan dengan
3.2.2.2 Fungsi Yang Terkait Pada Re-design Sistem Akuntansi Penjualan Tunai Di
1. Bagian Penjualan
2. Kasir
34
3. Bagian Gudang
sesuai dengan yang tercantum dalam tembusan faktur penjualan yang diterima
4. Bagian Pengiriman
5. Bagian Akuntansi
6. Pemilik
perusahaan.
Digunakan sebagai dokumen yang berisi perincian atau detai informasi barang
35
Digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat semua transaksi yang terjadi
1. Database Penjualan
2. Database Persediaan
Digunakan untuk mencatat penerimaan kas atau sejumlah uang atas transaksi
4. Database Jurnal
periode tertentu.
Kas xx -
Penjualan - xx
36
3.2.2.5 Jaringan Prosedur Pada Re-design Sistem Akuntansi Penjualan Tunai Di
2. Bagian penjualan mencetak faktur penjualan tunai ke-1, ke-2, dan ke-3.
3. Bagian penjualan memberikan faktur penjualan tunai ke-1 dan ke-2 kepada
pembayaran.
gudang.
1. Kasir menerima faktur penjualan tunai ke-1 dan ke-2 melalui pembeli.
4. Kasir memberikan cap lunas di faktur penjualan tunai ke-1 dan ke-2.
5. Kasir mengarsipkan faktur penjualan tunai ke-2 sesuai urutan tanggal transaksi.
6. Kasir memberikan faktur penjualan tunai ke-1 kepada pembeli dan diserahkan
kebagian pengiriman.
37
Prosedur Penyiapan Barang
1. Bagian gudang menerima faktur penjualan tunai ke-3 dari bagian penjualan.
Prosedur Pengiriman
2. Bagian pengiriman menerima barang pesanan, faktur penjualan tunai ke-3 dan
penjualan tunai ke-1, ke-3, surat jalan dan barang yang telah diterima
4. Jika tidak sesuai, faktur penjualan tunai ke-1 dikembalikan ke bagian kasir, dan
faktur penjualan tunai ke-3, surat jalan beserta barang dikembalikan ke bagian
5. Jika sesuai, bagian pengiriman menyerahkan faktur penjualan tunai ke-1 kepada
38
6. Setelahnya sampai dialamat pembeli, pembeli memeriksa barang dan
transaksi.
9. Bagian penjualan mendistribusikan faktur penjualan tunai ke-3 dan surat jalan
Prosedur Pencatatan
1. Bagian akuntansi menerima faktur penjualan tunai ke-3 dan surat jalan ke-1 dari
bagian pengiriman.
5. Bagian akuntansi mengarsipkan faktur penjualan tunai ke-3 dan surat jalan ke-1
39
Prosedur Memvalidasi
3. Jika tidak sesuai, laporan keuangan dikembalikan kepada bagian akuntansi untuk
diperbaiki.
transaksi.
selesai.
40
3.2.2.6 Re-design Flowchart Pada Sistem Akuntansi Penjualan Tunai Di CV. Putra
Sadewa
41
42
43
3.2.2.7 Sistem Pengendalian Internal Pada Re-design Sistem Akuntansi Penjualan
Pengendalian internal pada re-design sistem penjualan tunai di CV. Putra Sadewa
1. Bagian penjualan harus terpisah dari bagian gudang. Karena bagian penjualan
bagian gudang mempersiapkan barang pesanan pembeli sesuai yang tertera pada
telah diberikan dan meminta tandatangan pembeli pada faktur penjualan tunai
sebagai bukti bahwa barang telah sampai dan diterima oleh pembeli, sedangkan
kasir bertanggung jawab atas masalah keuangan dan keluar masuknya kas atas
44
2. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan
Sistem otorisasi dan sistem penjualan tunai di CV. Putra Sadewa adalah sebagai
berikut:
buku/formulir yang sudah terdapat format didalamnya dan diisi sesuai dengan
format yang ada oleh bagian penjualan pada saat melakukan transaksi penjualan
tunai.
4. Surat Jalan diotorisasi oleh bagian gudang sebagai alat konfirmasi bahwa barang
sudah diterima.
45
3. Praktik yang sehat
Praktik yang sehat dan kelemahan dalam melaksanakan tugas dan fungsi di setiap
unit organisasi dalam pengeluaran kas atas pinjaman, adalah sebagai berikut:
2. Faktur penjualan tunai diarsipkan sesuai tanggal agar lebih mudah dicek
kembali, dan sangat penting jika terdapat dokumen tersebut hilang atau salah
menyimpan tempat.
akuntansi, ragkap ke-2 diarsipkan kasir dan rangkap ke-3 diberikan kepada
pembeli.
4. Surat jalan di tandatangani oleh pembeli sebagai alat konfirmasi bahwa barang
sudah diterima. Surat jalan ke-1 diserahkan kebagian akuntansi dan surat jalan
Semua karyawan yang bekerja pada CV. Putra Sadewa sudah mengikuti dan
produktivitas perusahaan.
46
BAB IV
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan laporan projek 3 yang telah di teliti di CV. Putra Sadewa mengenai
Sistem Penjualan Tunai, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Kegiatan dalam Sistem Penjualan Tunai di CV. Putra Sadewa meliputi pemilik
mencatat kedalam buku buku penjualan, bagian gudang memeriksa barang dan
ke pembeli. Kegiatan sistem penjualan tersebut tidak efesien dan efektif sehinga
dan menginput data penerimaan kas, bagian gudang meyiapkan barang dan
faktur penjualan tunai dan mengantarkan barang ke alamat pembeli, bagian akuntansi
mencatat jurnal dan memperbaharui data penjualan, persediaan dan penerimaan kas
2. Fungsi yang terkait dalam Sistem Penjualan Tunai di CV. Putra Sadewa meliputi
pemilik, bagian gudang dan bagian pengiriman. Dari setiap fungsi tersebut belum
terdapat pemisahan tugas yang belum terpisah pada fungsinya masing-masing dalam
47
mere-design sehingga fungsi yang terkait pada Sistem Penjualan Tunai di CV. Putra
Sadewa meliputi bagian penjualan, kasir, bagian gudang, bagian pengiriman, bagian
akuntansi dan pemilik sehingga pemisahan tugas menjadi efektif dan efesien dan
3. Dokumen yang digunakan dalam Sistem Penjualan Tunai di CV. Putra Sadewa
adalah daftar pesanan dan nota penjualan. Dokumen yang digunakan belum efektif
dan efisien dikarenakan kurangnya informasi pada transaksi yang terjadi. Sehingga
penulis mere-design dokumen yang akan di gunakan di CV. Putra Sadewa yang
terdapat faktur penjualan tunai, surat jalan dan laporan keuangan dengan demikian
informasi pada transaksi dapat terekam dengan baik dan menjadi efektif dan efisien.
4. Catatan akuntansi yang dihasilkan dalam Sistem Penjualan Tunai di CV. Putra
Sadewa yaitu buku penjualan. Setelah dilakukan re-design pada sistem penjualan
tunai terdapat database penjualan, database penerimaan kas, database persediaan dan
jurnal. Catatan tersebut telah sesuai dengan Standar Operasional Prosedu (SOP)
perusahaan.
5. Jaringan prosedur yang terdapat dalam sistem penjualn tunai di CV. Putra Sadewa
48
6. Flowchart pada sistem penjualn tunai di CV. Putra Sadewa belum sesuai dengan
pada sistem penjualan tunai bagan alir flowchart sudah sesuai dengan standar
7. Sistem pengendalian internal dalam sistem penjualan tunai di CV. Putra Sadewa
tegas, sistem otoritas dan prosedur pencatatan yang memberikan , praktik yang sehat
dan karyawan yang berkopeten, terdapat kelemahan yaitu tidak terdapat pemisahan
tanggung jawab secara tegas. Sehingga Hal ini mudah disalahgunakan oleh pihak
jawab secara tegas dan sehingga tidak sesuai dengan standarisasi pada umumnya
yang sama. Sehingga penulis mere-design pada sistem penjualan tunai tersebut
sehingga sudah terdapat pemisahan tangggung jawan secara tegas dan sudah berjalan
4.2 Saran
Berdasarkan analysis bab III, terdapat beberapa hal yang perlu disarankan bagi
perusahaan. Saran ini semoga bermanfaat terutama dalam sistem penjualan tunai di CV.
1. Mengingat pentingnya tanggung jawab atas tugas yang dilakukan secara tegas, maka
perlu pemisahan tanggung jawab atas aktifitas kegiatan yang dilakukan setiap
fungsi , sehingga hal yang dapat merugikan perusahaan dapat terditeksi, dikarenakan
49
terdapat pemisahan tanggung jawab secara tegas atas aktifitas kegiatan yang
yang dapat merekap transaksi yang terdapat pada perusahaan dan menghasilkan
3. Mengingat pentingnya bukti penyerahan barang kepada pembeli, maka CV. Putra
Sadewa perlu mulai untuk merencanakan untuk menggunakan surat jalan yaitu bukti
50