Anda di halaman 1dari 50

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan dunia bisnis di zaman era global

menuntut seluruh perusahaan untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Maka

Indonesia harus mampu bersaing dengan negara-negara lain, terutama dalam sistem

informasi akuntansi yang dipergunakan secara efektif dan efisien. Sementara itu, untuk

menunjang suatu usaha dagang membutuhkan suatu informasi akuntansi yang

dibutuhkan oleh pimpinan untuk membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat

bagi kemajuan perkembangan perusahaan. Dengan menggunakan sistem akuntansi,

perkembangan suatu perusahaan dapat dipantau dengan mudah dikarenakan keuntungan

dan kerugian dapat diketahui dengan mudah dan cepat. Jika perusahaan mengalami

kerugian yang bersifat materil, maka perusahaan dapat secara langsung mencari

penyebabnya dan dapat ditanggulangi dengan cepat.

Pada umumnya pendapatan utama perusahaan berasal dari aktivitas penjualan,

oleh karena itu penjualan merupakan salah satu aktivitas yang sangat penting dalam

perusahaan. Sistem akuntansi penjualan tunai merupakan siklus akuntansi yang

melibatkan bagian-bagian seperti pencatatan nota, pengendalian intern, perekapan hasil

penjualan dan laporan yang menghasilkan informasi penjualan dengan pembayaran

secara langsung menggunakan uang tunai dalam pengambilan keputusan suatu

1
perusahaan. Dalam hal ini sistem penjualan tunai pada umumnya didasarkan pada

asumsi bahwa pembeli akan mengambil barang setelah harga barang dibayar ke kasir.

Pentingnya informasi yang berasal dari sistem akuntansi penjualan merupakan

suatu hasil pengolahan data dalam bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi para

penggunanya, karena menggambarkan kejadian nyata yang digunakan dalam

mengambil keputusan. Sistem akuntansi pada usaha dagang beras merupakan suatu

sistem yang baru dikarenakan dalam menjalankan usahanya mereka hanya mengetahui

sebatas modal yang harus kembali pada hari terjadinya transaksi jual beli yang

digunakan sebagai modal pada hari berikutnya. Salah satu usaha dagang yang bergerak

dibidang penjualan beras adalah CV Putra Sadewa yang berada di Kuningan.

Berdasarkan uraian di atas menganai pentingnya penerapan sistem akuntansi

penjualan tunai disuatu perusahaan dan melihat adanya perbedaan antara teori dengan

kenyataan yang ada, maka penulis memandang perlu untuk mengkaji kembali sistem

akuntansi pengeluaran kas pada suatu perusahaan. Untuk itu, dalam penulisan project 3

ini penulis tertarik untuk mengambil judul tentang “SISTEM AKUNTANSI

PENJUALAN TUNAI DI CV PUTRA SADEWA”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat dibuat

suatu identifikasi masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana deskripsi kegiatan pada sistem penjualan tunai dan re-design sistem

penjualan tunai beras di CV Putra Sadewa?

2
2. Apa saja fungsi yang terkait pada sistem penjualan tunai dan re-design sistem

penjualan tunai beras di CV Putra Sadewa?

3. Dokumen apa saja yang terkait pada sistem penjualan tunai dan re-design sistem

penjualan tunai beras di CV Putra Sadewa?

4. Bagaimana catatan akuntansi pada sistem penjualan tunai dan re-design sistem

penjualan tunai beras di CV Putra Sadewa?

5. Bagaimana jaringan prosedur pada sistem penjualan tunai dan re-design sistem

penjualan tunai beras di CV Putra Sadewa?

6. Bagaimana flowchart pada sistem penjualan tunai dan re-design sistem penjualan

tunai beras di CV Putra Sadewa?

7. Bagaimana sistem pengendalian internal pada sistem penjualan tunai dan re-design

sistem penjualan tunai beras di CV Putra Sadewa?

1.3 Tujuan

Pelaksanaan Project III ini di ajukan untuk memahami keadaan perusahaan dan

memperbaiki sistem penggajian yang terjadi di perusahaan. Adapun tujuan :

1. Untuk mengetahui bagaimana deskripsi kegiatan pada sistem penjualan tunai dan re-

design sistem penjualan tunai beras di CV Putra Sadewa?

2. Untuk mengetahui bagaimana fungsi yang terkait pada sistem penjualan tunai dan

re-design sistem penjualan tunai beras di CV Putra Sadewa?

3. Untuk mengetahui dokumen apa saja yang terkait pada sistem penjualan tunai dan

re-design sistem penjualan tunai beras di CV Putra Sadewa?

3
4. Untuk mengetahui bagaimana catatan akuntansi pada sistem penjualan tunai dan re-

design sistem penjualan tunai beras di CV Putra Sadewa?

5. Untuk mengetahui bagaimana jaringan prosedur pada sistem penjualan tunai dan re-

design sistem penjualan tunai beras di CV Putra Sadewa?

6. Untuk mengetahui bagaimana flowchart pada sistem penjualan tunai dan re-design

sistem penjualan tunai beras di CV Putra Sadewa?

7. Untuk mengetahui bagaimana sistem pengendalian internal pada sistem penjualan

tunai dan re-design sistem penjualan tunai beras di CV Putra Sadewa?

1.4 Sistematika Pelaporan

Sistematika pelaporan dibuat supaya laporan project III dapat mudah dibaca dan

dipahami. Adapun sistematika dalam laporan ini antara lain sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini, terdiri dari empat sub bab, yaitu latar belakang yang berisi

permasalahan yang dibahas. Identifikasi malasah yang berisi uraian yang menyetakan

materi yang akan dibahas dan di selesaikan berdasarkan latar belakang masalah yang

telah dirumuskan. Tujuan menguraikan tujuan penulisan topik sesuai dengan yang akan

di uraikan pada bab pembahasan. Sistematika pelaporan menguraikan bb dan sub-bab

yang terdapat dalam laporan Project III.

4
BAB II LANDASAN TEORI

Landasan teori berisi mengenai teori yan berkaitan dari latar belakang

permasalahan pada laporan Project III. Adapun teori-teori yang bersangkutkan diambil

dari sumber ahli yan dijadikan tolak ukur dan acuan untuk menjelaskan laporan.

BAB III PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis menguraikan tentan keiatan Project III yang berisi profil

perusahaan yang menjadi konteks dari topik yang dipilih. Adapaun bub bab dari bagian

ini adalah :

a. Gambaran umum perusahaan

b. Sejarah perusahaan

c. Struktur organisasi perusahaan

d. Job Description

e. Lokasi Perusahaan

f. Sistem Akuntansi awal

g. Sistem akuntansi setelah re-design

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dan saran dirumuskan atas dasar hasil pembahasan bab-bab

sebelumnya yaitu hasil dari project III CV Putra Sadewa.

5
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem

Sistem merupakan bagian terpenting dalam perusahaan. Hal ini dikarenakan

sistem adalah suatu sarana yang bisa menjadi acuan untuk mengelola kinerja tertentu

dalam perusahaan. Dalam hal ini, kaitannya sistem yang dimaksud adalah bagaimana

suatu perusahaan dapat berjalan dengan baik sehingga dapat bersaing dengan

perusahaan lainnya.

2.1.1 Pengertian Sistem

Pada dasarnya sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan, yang disusun sesuai dengan skema yang menyeluruh untuk melaksanakan

suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan yang dihasilkan oleh suatu proses

tertentu yang bertujuan untuk menyediakan informasi untuk membantu mengambil

keputusan manajemen operasi perusahaan dari hari ke hari serta menyediakan informasi

yang layak untuk pihak yang diluar perusahaan. Berikut beberapa pengertian sistem:

Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu

untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. (Mulyadi, 2016)

Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berkaitan dan bekerja sama dalam

melakukan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan.(Sujarweni, 2015)

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan unsur-unsur

yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan bekerja sama serta membentuk

6
kesatuan untuk mencapai tujuan dan sasaran serta digunakan untuk menangani kejadian-

kejadian rutin atau yang terjadi berulang kali.

2.1.2 Pengertian Sistem Akuntansi

Dalam suatu perusahaan, sistem akuntansi memegang peran penting dalam

mengatur arus pengelohan data akuntansi untuk menghasilkan informasi akutansi yang

tepat dan akurat. Berikut pengertian sistem akuntansi:

Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang

dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan

oleh manajemen dalam pengelolaan.(Mulyadi, 2016). Sistem akuntansi adalah

kumpulan elemen yaitu formulir, jurnal, buku besar, buku pembantu, dan laporan

keuangan yang akan digunakan oleh manjemen untuk mencapai tujuan perusahaan.

(Sujarweni, 2015)

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi adalah

alat yang digunakan untuk mengorganisir semua data yang menyangkut seluruh

transaksi perusahaan untuk menghasilkan informasi yang diperlukan manajemen

perusahaan dan pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengawasi jalannya

perusahaan dalam menentukan kebijakan atau tindakan yang akan dilakukan dimasa

yang akan datang.

2.1.3 Unsur Sistem Akuntansi

Unsur-unsur pokok sistem akuntasi yaitu:

1. Formulir

Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya

transaksi. Formulir sering disebut dengan istilah dokumen, karena dengan adanya

7
formulir ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi direkam (didokumentasikan)

di atas secarik kertas. Formulir sering pula disebut media, karena formulir

merupakan media untuk mencatat peristiwa yang terjadi dalam organisasi ke

dalam catatan. Dengan formulir ini, data yang bersangkutan dengan transaksi

direkam pertama kalinya sebagai dasar pencatatan dalam catatan. Dalam sistem

akuntansi secara manual (manual system), media yang digunakan untuk merekam

pertama kali data transaksi keuangan adalah formulir yang dibuat dari kertas

(paper form). Dalam sistem akuntansi dengan komputer (computerized system)

digunakan berbagai macam media untuk memasukkan data kedalam sistem

pengolahan data seperti: papan ketik (keyboard), optical and magnetic characters

and code, mice, voice, touch sensor, dan cats.

2. Jurnal

Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk

mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data lainnya.

Seperti telah disebutkan di atas, sumber informasi pencatatan dalam jurnal ini

adalah formulir. Dalam jurnal ini data keuangan untuk pertama kalinya

diklasifikasikan menurut penggolongan yang sesuai dengan informasi yang

disajikan dalam laporan keuangan. Dalam jurnal ini pula terdapat kegiatan

peringkasan data, yang hasil peringkasannya (berupa jumlah rupiah transaksi

tertentu) kemudian di posting ke rekening yang bersangkutan dalam buku besar.

Contoh jurnal adalah jurnal penerimaan kas, jurnal pembelian, jurnal penjualan,

dan jurnal umum.

3. Buku Besar

8
Buku besar (general ledger) terdiri dari akun-akun yang digunakan untuk

meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal. Akun-akun

dalam buku besar ini disediakan sesuai dengan unsur-unsur informasi yang

disajikan dalam laporan keuangan. Akun buku besar ini disatu pihak dapat

dipandang sebagai wadah untuk menggolongkan data keuangan, di pihak lain

dapat dipandang pula sebagai sumber informasi keuangan untuk penyajian laporan

keuangan.

4. Buku Pembantu

Jika data yang digolongkan dalam buku besar diperlukan rinciannya lebih

lanjut, dapat dibentuk buku pembantu (subsidiary ledger). Buku pembantu ini

terdiri dari akun-akun pembantu yang merinci data keuangan yang tercantum

dalam akun tertentu dalam buku besar. Buku besar dan buku pembantu

merupakan catatan akuntansi akhir (books of final entry, yang berarti tidak ada

catatan akuntansi lain lagi sesudah data akuntansi diringkas dan digolongkan

dalam akun buku besar dan buku pembantu. Buku besar dan buku pembantu

disebut sebagai catatan akuntansi akhir juga karena setelah data akuntansi

keuangan dicatat dalam buku-buku tersebut, proses akuntansi selanjutnya adalah

penyajian laporan keuangan, bukan pencatatan lagi ke dalam catatan akuntansi.

5. Laporan

Hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan yang dapat berupa

neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan laba yang ditahan, laporan harga

pokok produksi, laporan biaya pemasaran, laporan harga pokok penjualan, daftar

umur piutang, daftar utang yang akan dibayar, daftar saldo persediaan yang

9
lambat penjualannya. Laporan berisi informasi yang merupakan keluaran (output)

sistem akuntansi. Laporan dapat berbentuk hasil cetak computer dan tayangan

pada layar monitor computer.

Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah

kumpulan atau rangkaian prosedur yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk

mencapai suatu tujuan. (Mulyadi, 2016)

2.1.4 Tujuan Sistem Akuntansi

Suatu perusahaan membuat sistem akuntansi yang berguna untuk pihak intern

ataupun pihak ekstern perusahaan. Tujuan umum penyesuaian sistem akuntansi :

1. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru.

2. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada.

3. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern.

4. Untuk melengkapi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi.

(Mulyadi, 2016)

2.2 Dokumen

Dokumen adalah sebuah bukti yang menjelaskan informasi sebagai alat untuk

perekam sebuah transaksi atau peristiwa. Biasanya dokumen yang diinformasikan dapat

melalui media tulis maupun elektronik, pada umumnya dokumen atau formulir eletronik

banyak digunakan karena kebutuhan dalam bidang bisnis yang semakin meluas dan

dalam pengolahan data yang lebih praktis.

10
Formulir merupakan dokumen yang berupa secarik kertas yang memiliki ruang

untuk diisi. Selain informasi yang harus diisi, formulir biasanya berisi informasi yang

telah dicetak.(Mulyadi, 2016)

2.3 Catatan Akuntansi

Dalam lingkungan manual, organisasi harus menyimpan catatan akuntansi dalam

bentuk dokumen sumber, jurnal, dan buku besar.

Setelah suatu transaksi direkam dalam formulir, pencatatan akuntansi yang

pertama kali dilakukan adalah dalam jurnal. Dibanding dengan catatan akuntansi yang

lain, pencatatan di dalam jurnal ini bisanya lebih lengkap dan lebih terinci, serta

menurut urutan tanggal kejadian transaksi. Catatan ini yang nantinya akan menjadi jejak

audit untuk sumber informasi-informasi penting yang dapat digunakan untuk

menelusuri transaksi dari saat mulai sampai dengan pada posisi terkhir. Contohnya

jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas, dan kartu piutang.(Mulyadi, 2016)

2.4 Prosedur

2.4.1 Pengertian Prosedur

Prosedur penting dimiliki bagi suatu organisasi agar segala sesuatu dapat

dilakukan secara seragam. Pada akhirnya prosedur akan menjadi pedoman bagi suatu

organisasi dalam menentukan aktivitas apa saja yang harus dilakukan untuk

menjalankan suatu fungsi tertentu. Prosedur pada umumnya dikenal sebagai tata cara

dalam suatu kegiatan. Berikut beberapa pengertian prosedur:

11
Prosedur adalah urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang

dalam suatu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara

seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang ulang.(Mulyadi, 2016)

Prosedur adalah prosedur kerja yang dibuat secara detail dan terperinci bagi

semua karyawan untuk melaksanakan kerja sebaik-baiknya sesuai dengan misi, visi, dan

tujuan suatu lembaga, instansi, atau perusahaan (Sujarweni, 2015)

2.5 Bagan Alir Flowchart

2.5.1 Bagan Alir

Bagan alir dokumen atau bagan alir data merupakan alat yang digunakan untuk

mendistribusikan formulir yang didapat oleh perusahaan.

Bagian alir data adalah suatu model yang menggambarkan aliran data dan proses untuk

mengolah data dalam suatu sistem”. Selain itu, bagan alir dokumen akan menunjukkan

batas-batas sistem, hubungan sistem dengan satuan diluar, proses pengolahan data, dan

aliran data.(Mulyadi, 2016)

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bagan alir dokumen atau bagan alir

data merupakan gambaran yang terdiri dari bagan (chart) yang menunjukkan alir atau

arus didalam suatu sistem atau prosedur.

2.5.2 Simbol Bagan Alir Dokumen

Sistem akuntansi dapat digambarkan dengan menggunakan bagan alir dokumen.

Dalam bagan alir dokumen menggunakan beberapa simbol. Berikut simbol-simbol

standar dengan fungsinya masing-masing Menurut (Mulyadi, 2016) adalah sebagai

berikut:

NO SIMBOL NAMA FUNGSI

12
Simbol ini untuk
Mulai atau berakhir
1 menggambarkan awal dan akhir
(terminal)
suatu sistem akuntansi.

Simbol ini digunakan untuk

menggambarkan semua jenis

dokumen yang merupakan


2 Dokumen
formulir yang digunakan untuk

merekam data terjadinya suatu

transaksi.

Simbol ini digunakan untuk


Dokumen dan
3 menggambarkan dokumen asli
tembusannya
dan tembusannya.

Simbol ini digunakan untuk

menggambarkan berbagai jenis


4 Berbagai dokumen
dokumen yang digabungkan

bersama di dalam satu paket.

13
Simbol ini digunakan untuk

menggambarkan catatan

akuntansi yang digunakan untuk


5 Catatan
mencatat data yang direkam

sebelumnya di dalam dokumen

atau formulir.

Simbol penghubung untuk

Penghubung pada memungkinkan aliran dokumen

halaman yang sama berhenti di suatu lokasi pada


6
(on-page halaman tertentu dan kembali

connector). berjalan di lokasi lain pada

halaman yang sama.

Simbol penghubung ini

Penghubung pada menunjukkan bagaimana bagan

halaman yang alir yang tercantum pada


7
berbeda (off-page halaman tertentu terkait dengan

connector). bagan alir yang tercantum pada

halaman yang lain.

Simbol ini digunakan untuk

8 Kegiatan Manual menggambarkan kegiatan

manual.

9 Keterangan, Simbol ini memungkinkan ahli

komentar sistem menambahkan

14
keterangan untuk memperjelas

pesan yang disampaikan dalam

bagan alir.

Simbol ini digunakan untuk

menunjukkan tempat
10 Arsip sementara
penyimpanan dokumen, seperti

lemari arsip dan kotak arsip.

Simbol ini digunakan untuk

menggambarkan arsip permanen

yang merupakan tempat

11 Arsip permanen penyimpanan dokumen yang

tidak akan diproses lagi dalam

sistem akuntansi yang

bersangkutan.

Simbol ini menggambarkan

Symbol On-line pengolahan data dengan


12
computer process komputer secara on-line. Nama

program ditulis di dalam simbol.

Simbol ini menggambarkan

Symbol keying pemasukan data ke dalam


13
(typing verifying) komputer melalui on-line

terminal.

14 Pita
Simbol ini menggambarkan

15
magnetik arsip komputer yang berbentuk

(magnetic tape) pita magnetik.

Simbol ini menggambarkan


Tidak keputusan yang harus dibuat

15 Keputusan dalam proses pengolahan data.


Ya
Keputusan yang dibuat ditulis di

dalam simbol.

Simbol ini menggambarkan arah


16 Garis alir (flowline)
proses pengolahan data.

Jika dua garis alir

bersimpangan, untuk

menunjukkan arah masing-


Persimpangan garis
17 masing garis, salah satu garis
alir
dibuat sedikit melengkung tepat

pada persimpangan ke dua garis

tersebut.

Simbol ini digunakan untuk

18 Display mencetak data dengan keluaran

dalam layar monitor.

16
Simbol ini digunakan jika dua

garis alir bertemu dan salah satu


19 Pertemuan garis alir
garis mengikuti arus garis

lainnya.

2.6 Sistem Pengendalian Internal

2.6.1 Pengertian Sistem Pengendalian Internal

Sistem pengendalian internal meliputi struktur organisasi, metode, dan ukuran

ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga aset organisasi, mengecek ketelitian dan

keandala data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan

manajemen.(Mulyadi, 2016)

Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian internal adalah suatu struktur

organisasi yang dibuat didalam perusahaan untuk menjaga aset organisasi dan

mengelola data ditetapkan manajemen dan menghindari terjadinya kecurangan.

2.6.2 Unsur Sistem Pengendalian Internal

1. Struktur organisasi merupakan kerangka (framework) pembagian tanggung jawab

fungsional kepada unit–unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-

kegiatan pokok perusahaan.

2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang

cukup terhadap aset, utang, pendapatan, dan beban. Dalam organisasi, setiap

transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang

untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Oleh karena itu, dalam organisasi

17
harus dibuat sistem yang mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas

terlaksananya setiap transaksi.

3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi.

Pembagian tanggung jawab fungsional dan sistem wewenang dan prosedur

pencatatan yang telah ditetapkan tidak akan terlaksana dengan baik jika tidak

diciptakan cara-cara untuk menjamin praktik yang sehat dalam pelaksanannya.

4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya. Bagaimanapun baiknya

struktur organisasi, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan serta berbagai cara yang

diciptakan untuk mendorong praktik yang sehat, semuanya sangat tergantung kepada

karyawan yang melaksanakannya

2.7 Pengertian Penjualan Tunai

Pengertian Penjualan Tunai Penjualan tunai adalah sistem yang diberlakukan oleh

perusahaan dalam menjual barang dengan cara mewajibkan pembeli untuk melakukan

pembayaran harga terlebih dahulu sebelum barang diserahkan kepada pembeli.

(Sujarweni, 2015)

Penjualan tunai dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli

melakukan pembayaran harga barang terlebih dulu sebelum barang diserahkan oleh

perusahaan kepada pembeli. Setelah uang diterima oleh perusahaan, barang kemudian

diserahkan kepada pembeli dan transaksi penjualan tunai kemudian dicatat oleh

perusahaan (Mulyadi, 2016)

Berdasarkan sistem pengendalian intern yang baik, sistem penerimaan kas dari

penjualan tunai mengharuskan :

18
1. Penerimaan kas dalam bentuk tunai harus segera disetor ke bank dalam jumlah penuh

dengan cara melibatkan pihak lain selain kasir untuk melakukan internal check.

2. Penerimaan kas dari penjualan tunai dilakukan melalui transaksi kartu kredit, yang

melibatkan bank penerbit kartu kredit dalam pencatatan transaksi penerimaan kas.

(Mulyadi, 2016)

2.7.1 Sistem Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai

Sistem penerimaan kas dari penjualan tunai yaitu prosedur penerimaan kas dari

over-the counter sale, berikut penjelasan lebih lanjut mengenai prosedur sistem

penerimaan kas dari penjualan tunai.

1. Penerimaan Kas dari Over-the Counter Sale

“Sistem penerimaan kas dari Over-the Counter Sale adalah penjualan tunai di

mana pembeli datag sendiri ke perusahaan, memilih barang dan membeyar langsung di

kasa dan langsung mendapatkab barang” V. Wiratna Sujarweni (2015:121)

Dalam over-the counter sale ini, menurut Mulyadi (2010:456) perusahaan

menerima uang tunai, cek pribadi (personal check), atau pembayaran langsung dari

pembeli dengan credit card, sebelum barang diserahkan kepada pembeli. Penerimaan

kas dari over-the counter sales dilaksanakan melalui prosedur berikut ini:

a. Pembeli memesan barang langsung kepada wiraniaga (sales person) di bagian

penjualan

b. Bagian Kasa menerima pembayaran dari pembeli, yang dapat berupa uang tunai, cek

pribadi (personal check), atau kartu kredit

19
c. Bagian Penjualan memerintahkan bagian pengiriman untuk menyerahkan barang

kepada pembeli

d. Bagian Pengiriman menyerahkan barang kepada pembeli

e. Bagian Kasa menyetorkan kas yang diterima ke bank

f. Bagian Akuntansi mencatat pendapatan penjualan dalam jurnal penjualan

g. Bagian Akuntansi mencatat penerimaan kas dari penjualan tunai dalam jurnal

penerimaan kas (Mulyadi, 2016)

20
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Profil Perusahaan

Nama Perusahaan ini yaitu CV PUTRA SADEWA. Beralamat di Lingkungan

Manis RT 9 RW 5 Desa Sukamulya Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan Jawa

Barat. Nomor telepon owner 821-1209-1581.

3.1.1 Gambaran Umum Perusahaan

CV PUTRA SADEWA merupakan salah satu bidang usaha yang bergerak

dibagian dagang yang saat ini sangat dibutuhkan oleh kalangan masyarakat khususnya

ibu rumah tangga dan pedagang kecil. CV PUTRA SADEWA dikelola langsung oleh

pemiliknya sendiri tanpa adanya pemegang saham lainnya. Adanya CV PUTRA

SADEWA ini dapat memudahkan masyarakat sekitar untuk mencari kebutuhan beras

yang terus meningkat dan juga membuat beras menjadi salah satu bisnis yang

menjanjikan.

21
3.1.2 Sejarah Perusahaan

CV PUTRA SADEWA merupakan salah satu perusahaan dagang yang menjual

beras baik skala eceran maupun skala besar. Perusahaan Beralamat di Lingkungan

Manis RT 9 RW 5 Desa Sukamulya Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan Jawa

Barat Telah didirikan sejak 2002 oleh Bapak A Budiarsa yang bertujuan untuk

menambah penghasilan keseharian, dan dijadikan hobby pula oleh beliau. Modal yang

dikeluarkan pertama kali sebesar Rp 200.000.000,- tersebut didapatkan dari

menyisihkan gaji beliau semasa masih berkerja.

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Pemilik CV Pura
Sadewa

Bagian Pengirman
Bagian Gudang

3.1.1 Job Description

1. Owner CV Putra Sadewa

Menerima pesanan dan membuat daftar pesanan, menangani transaksi

pembayaran, membuat nota penjualan dan mencatat penjualan kedalam buku

penjualan.

2. Bagian Gudang

22
Menerima daftar pesanan dan mengecek barang yang terdapat digudang,

menyiapkan barang sesuai dengan daftar pesanan yang diterima dari pemilik.

3. Bagian Pengiriman

Menerima barang sesuai pesanan pembeli beserta nota penjualan dari

pemilik untuk dikirimkan ke alamat pembeli.

3.1.5 Lokasi Perusahaan

CV Putra Sadewa beralamat di Lingkungan Manis RT 9 RW 5 Desa Sukamulya

Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan Jawa Barat. Lokasi CV PUTRA SADEWA

dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

23
Gambar 3.1 Lokasi CV PUTRA SADEWA

3.2 PEMBAHASAN

3.2.1 SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI DI CV. PUTRA SADEWA

3.2.1.1 Deskripsi Kegiatan

24
Sistem penjualan tunai merupakan serangkaian kegiatan yang meliputi order

penjualan, pembayaran, pencatatan dan pengiriman. Hal tersebut merupakan suatu

rangkaian kegiatan yang berhubungan dengan satu sama lain, serta merupakan suatu

kronologis dan cara yang telah digariskan untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Sistem

akuntansi penjualan tunai ini menjelaskan tentang kegiatan transaksi penjualan dengan

cara tunai yang digunakan oleh perusahaan CV Putra Sadewa.

3.2.1.2 Fungsi Yang Terkait Pada Sistem Akuntansi Penjualan Tunai Di CV. Putra

Sadewa

1. Pemilik

Dalam sistem penjualan tunai, fungsi pemilik yaitu menerima pesanan dan

membuat daftar pesanan, menangani transaksi pembayaran, membuat nota

penjualan dan mencatat penjualan kedalam buku penjualan.

2. Bagian Gudang

Dalam sistem penjualan tunai, fungsi bagian gudang yaitu menerima daftar

pesanan dan mengecek barang yang terdapat digudang, menyiapkan barang

sesuai dengan daftar pesanan yang diterima dari pemilik.

3. Bagian Pengiriman

Dalam sistem penjualan tunai, fungsi pengiriman yaitu menerima barang sesuai

pesanan pembeli beserta nota penjualan dari pemilik untuk dikirimkan ke alamat

pembeli.

25
3.2.1.3 Dokumen Yang Digunakan Pada Sistem Akuntansi Penjualan Tunai Di

CV. Putra Sadewa

1. Daftar Pesanan

Daftar pesanan adalah dokumen yang di terbitkan pemilik pada saat menerima

pesanan/pembelian barang dagang yang digunakan sebagai memo untuk

diserahkan kepada bagian gudang untuk menyiapkan barang pesanan.

2. Nota Penjualan

Nota penjualan adalah dokumen yang digunakan sebagai tanda bukti telah

terjadinya transaksi pembayaran atas penjualan yang terjadi yang dilengkapi

beberapa rincian pelengkap yakni merek beras, jumlah beras, harga satuan dan

total harga penjualan.

3.2.1.4 Catatan Akuntansi Pada Sistem Akuntansi Penjualan Tunai Di CV. Putra

Sadewa

1. Buku Penjualan

Buku penjualan adalah catatan yang berisikan rincian transaksi penjualan yang

terjadi di perusahaan

3.2.1.5 Jaringan Prosedur Pada Sistem Akuntansi Penjualan Tunai Di CV. Putra

Sadewa

Prosedur Order Penjualan

1. Pemilik menerima order penjualan dari pembeli dan membuat daftar pesanan

26
2. Pemilik menyerahkan daftar pesanan ke bagian gudang

3. Bagian gudang menerima daftar pesanan dari pemilik

4. Bagian gudang memeriksan daftar pesanan dengan stock barang yang ada

digudang

5. Jika barang pesanan tidak ada maka, daftar pesanan dikembalikan ke pemilik

dan pemilik akan memberitahukan kepada customer jika stock tidak tersedia

6. Jika barang pesanan ada maka, bagian gudang menyiapkan barang pesanan

7. Barang pesanan dan daftar pesanan didistribusikan ke pemilik

Prosedur Pembayaran

1. Pemilik menerima barang dan daftar pesanan dari bagian gudang

2. Pemilik membuat nota penjualan ke-1 dan ke-2

3. Pemilik menerima pembayaran dari pembeli

4. Pembeli membubuhkan tandatangan dan cap lunas pada nota penjualan ke-1,

ke2

Prosedur Pencatatan

1. Pemilik mencatat kedalam buku penjualan berdasarkan nota penjualan yang

sudah di tandatangani dan cap lunas

2. Pemilik mengarsipkan secara permanen buku penjualan

3. Pemilik menyimpan uang dan mengarsipkan nota penjualan ke-2 dan daftar

pesanan secara permanen

4. Pemilik mendistribusikan barang pesanan dan nota penjualan ke bagian

pengiriman

27
Prosedur Pengiriman

1. Bagian pengiriman menerima barang pesanan dan nota penjualan ke-1 dari

pemilik

2. Bagian pengiriman melakukan pengiriman ke alamat yang diberikan pembeli

3. Bagian pengiriman menyerahkan barang pesanan dan nota penjulan ke-1 kepada

pembeli

4. Sistem penjualan tunai pada CV. Putra Sadewa telah selesai

3.2.1.1 Flowchart Pada Sistem Akuntansi Penjualan Tunai Di CV. Putra Sadewa

28
29
30
31
3.2.1.7 Sistem Pengendalian Internal Pada Sistem Akuntansi Penjualan Tunai Di

CV. Putra Sadewa

Pengendalian internal sistem penjualan tunai di CV. Putra Sadewa adalah sebagai

berikut:

1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas

Perancangan organisasi harus didasarkan pada elemen pokok sistem

pengendalian intern, berikut ini perancangan organisasi dan kelemahan yang telah

ada di CV. Putra Sadewa:

1. CV. Putra Sadewa masih menggunakan sistem akuntansi penjualan tunai secara

sederhana dalam mendukung operasi memerlukan pengembangan karena

beberapa fungsi belum terpisah, belum ada otorisasi, beberapa prosedur penjualan

belum dilaksanalan dan belum adanya catatan akuntansi.

2. Penanganan penerimaan order penjualan, penerimaan pembayaran dan melakukan

pencatatan dilaksanakan oleh pemilik. Sehingga belum terdapat pemisahan

tanggung jawab secara tegas dan tidak sesuai dengan standarisasi.

2. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan

Sistem otorisasi dan sistem penjualan tunai di CV. Putra Sadewa adalah

sebagai berikut:

1. Daftar pesanan diotorisasi oleh oleh pemilik dengan hanya menggunakan kertas

kosong sehingga tidak memenuhi syarat daftar pesanan secara formal, dan mudah

disalah gunakan oleh pihak lain yang ingin merugikan perusahaan.

32
2. Nota penjualan di otorisasi oleh pemilik dengan menggunakan buku/formulir

yang sudah terdapat format didalamnya dan diisi sesuai dengan format yang ada

oleh pemilik pada saat penanganan penjualan tunai.

3. Praktik yang sehat

Praktik yang sehat dan kelemahan dalam melaksanakan tugas dan fungsi di

setiap unit organisasi dalam pengeluaran kas atas pinjaman, adalah sebagai berikut:

1. Adanya tanggal, tandatangan dan cap perusahaan dalam dokumen yang

dibutuhkan pada nota penjualan.

2. Daftar pesanan dan nota penjualan diarsipkan sesuai tanggal agar lebih mudah

dicek kembali, dan sangat penting jika terdapat dokumen tersebut hilang atau

salah menyimpan tempat.

3. Penyerahan barang pesanan yang dilakukan oleh fungsi pengiriman hanya

menggunakan nota penjualan yang akan di diserahkan ke pembeli pada saat fungsi

pengiriman megantarkan barang pesanan ke alamat pembeli, hal ini dapat mudah

disalahgunakan oleh pihak lain yang ingin merugikan perusahaan dikarenakan

tidak terdapat bukti yang otentik sebagai dasar bahwa barang sudah diterima oleh

pembeli.

4. Bagian gudang tidak melakukan pencatatan stock barang yang terdapat digudang

sehingga dapat memakan waktu untuk mencari barang dan tidak diketahui

langsung jika barang/stock sudah tidak tersedia, hal ini pun dapat disalahgunakan

oleh pihak yang ingin merugikan perusahaan dikarenakan tidak ada pencatatan

persediaan yang sebagai dasar ketersediaan barang dalam gudang.

33
4. Karyawan yang berkopeten

Semua pegawai CV. Putra Sadewa telah ditempatkan sesuai dengan keahliannya

agar dapat menghasilkan kinerja yang efektif dan efisien.

3.2.2 RE-DESIGN SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI DI CV. PUTRA

SADEWA

3.2.2.1 Deskripsi Kegiatan

Sistem penjualan tunai merupakan serangkaian kegiatan yang meliputi prosdur order

penjualan, prosedur pembayaran atas penjualan, prosedur penyiapan barang, prosedur

pengiriman, prosedur pencatatan, dan prosedur validasi. Hal tersebut merupakan suatu

rangkaian kegiatan yang berhubungan dengan satu sama lain, serta merupakan suatu

kronologis dan cara yang telah digariskan untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Sistem

akuntansi penjualan tunai ini menjelaskan tentang kegiatan transaksi penjualan dengan

cara tunai yang digunakan oleh perusahaan CV Putra Sadewa.

3.2.2.2 Fungsi Yang Terkait Pada Re-design Sistem Akuntansi Penjualan Tunai Di

CV. Putra Sadewa

1. Bagian Penjualan

Bertanggungjawab menerima pesanan dari pembeli dan membuat faktur sebagai

tembusan untuk pengiriman barang

2. Kasir

Bertanggungjawab sebagai penerima kas dari pembeli

34
3. Bagian Gudang

Bertanggungjawab untuk menyediakan barang yang diperlukan oleh pelanggan

sesuai dengan yang tercantum dalam tembusan faktur penjualan yang diterima

dari bagian penjualan

4. Bagian Pengiriman

Bertanggungjawab untuk menyerahkan barang sesuai dengan yang tercantum

dalam tembusan faktur penjualan

5. Bagian Akuntansi

Betanggungjawab sebagai pencatat transaksi penjualan dan penerimaan kas dan

pembuatan laporan penjualan.

6. Pemilik

Bertanggungjawab dan mengontrol atas semua transaksi yang terjadi didalam

perusahaan.

3.2.2.3 Dokumen Yang Digunakan Pada Re-design Sistem Akuntansi Penjualan

Tunai Di CV. Putra Sadewa

1. Faktur Penjualan Tunai (FPT)

Digunakan untuk merekam berbagai informasi yang diperlukan oleh manajemen

mnegenai tranaksi penjualan tunai

2. Surat Jalan (SJ)

Digunakan sebagai dokumen yang berisi perincian atau detai informasi barang

dan sebagai alat konfirmasi bahwa barang sudah diterima.

3. Laporan Keuangan (LK)

35
Digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat semua transaksi yang terjadi

dalam suatu periode.

3.2.2.4 Catatan Akuntansi Pada Re-design Sistem Akuntansi Penjualan Tunai Di

CV. Putra Sadewa

1. Database Penjualan

Digunakan untuk mencatat tranaksi penjualan secara tunai.

2. Database Persediaan

Digunakan untuk mencatat rincian mutasi setiap jenis persediaan.

3. Database Penerimaan Kas

Digunakan untuk mencatat penerimaan kas atau sejumlah uang atas transaksi

penjualan yang terjadi.

4. Database Jurnal

Digunakan untuk mencatat keuangan yang terjadi dalam perusahaan selama

periode tertentu.

Jurnal Akuntansi Atas Penjualan Tunai:

Kas xx -

Penjualan - xx

Harga Pokok Penjualan xx -

Persediaan Barang Dagang - xx

36
3.2.2.5 Jaringan Prosedur Pada Re-design Sistem Akuntansi Penjualan Tunai Di

CV. Putra Sadewa

Prosedur Order Penjualan

1. Bagian penjualan menerima pesanan penjualan dari pembeli dan bagian

penjualan menginput data penjualan menggunakan computer melalui aplikasi

excel dan disimpan di database penjualan.

2. Bagian penjualan mencetak faktur penjualan tunai ke-1, ke-2, dan ke-3.

3. Bagian penjualan memberikan faktur penjualan tunai ke-1 dan ke-2 kepada

pembeli dan pembeli menyerahkannya ke bagian kasir untuk melakukan

pembayaran.

4. Bagian penjualan mendistribusikan faktur penjualan tunai ke-3 ke bagian

gudang.

Prosedur Pembayaran Atas Penjualan

1. Kasir menerima faktur penjualan tunai ke-1 dan ke-2 melalui pembeli.

2. Kasir menerima pembayaran sejumlah uang dari pembeli atas transaksi

penjualan yang sedang diproses.

3. Kasir menginput data penerimaan kas atas penjualan menggunakan computer

melaui aplikasi excel dan disimpan pada database penerimaan kas.

4. Kasir memberikan cap lunas di faktur penjualan tunai ke-1 dan ke-2.

5. Kasir mengarsipkan faktur penjualan tunai ke-2 sesuai urutan tanggal transaksi.

6. Kasir memberikan faktur penjualan tunai ke-1 kepada pembeli dan diserahkan

kebagian pengiriman.

37
Prosedur Penyiapan Barang

1. Bagian gudang menerima faktur penjualan tunai ke-3 dari bagian penjualan.

2. Bagian gudang menyiapkan barang sesuai pesanan.

3. Bagian gudang menginput data persediaan menggunakan komputer melalui

aplikasi excel dan disimpan pada database persediaan.

4. Bagian penjualan membuat dan mencetak surat jalan menggunakan komputer

melalui aplikasi word ke-1 dan ke-2

5. Bagian gudang mendistribusikan barang pesanan, faktur penjualan tunai ke-3

dan surat jalan ke-1,ke-2 pada bagian pengiriman

Prosedur Pengiriman

1. Bagian pengiriman menerima faktur penjualan tunai ke-1 melalui pembeli

2. Bagian pengiriman menerima barang pesanan, faktur penjualan tunai ke-3 dan

surat jalan ke-1,ke-2 dari bagian gudang.

3. Bagian pengiriman memeriksa dan menyesuaikan kecocokan antara faktur

penjualan tunai ke-1, ke-3, surat jalan dan barang yang telah diterima

4. Jika tidak sesuai, faktur penjualan tunai ke-1 dikembalikan ke bagian kasir, dan

faktur penjualan tunai ke-3, surat jalan beserta barang dikembalikan ke bagian

gudang untuk diperiksa dan diperbaiki terlebih dahulu.

5. Jika sesuai, bagian pengiriman menyerahkan faktur penjualan tunai ke-1 kepada

pembeli dan bagian pengiriman melakukan pengiriman ke alamat yang telah

diberikan oleh pembeli.

38
6. Setelahnya sampai dialamat pembeli, pembeli memeriksa barang dan

menandatangani surat jalan ke-1 dan ke-2.

7. Bagian pengiriman menyerahkan barang ke pada pembeli.

8. Bagian pengiriman mengarsipkan surat jalan ke-2 berdasarkan urutan tanggal

transaksi.

9. Bagian penjualan mendistribusikan faktur penjualan tunai ke-3 dan surat jalan

ke-1 pada bagian akuntansi.

Prosedur Pencatatan

1. Bagian akuntansi menerima faktur penjualan tunai ke-3 dan surat jalan ke-1 dari

bagian pengiriman.

2. Bagian akuntansi mencatat jurnal menggunakan komputer melalui aplikasi excel

dan disimpan pada database jurnal.

3. Bagian akuntansi memeriksa dan memperbaharui database menggunakan

komputer melalui aplikasi excel pada database penjualan, database persediaan

dan database penerimaan kas.

4. Bagian akuntansi membuat laporan keuangan menggunakan komputer melalui

aplikasi excel dan mencetak laporan keuangan.

5. Bagian akuntansi mengarsipkan faktur penjualan tunai ke-3 dan surat jalan ke-1

secara permanen sesuai urutan tanggal transaksi.

6. Bagian akuntansi menyerahkan laporan keuangan kepada pemilik.

39
Prosedur Memvalidasi

1. Pemilik menerima laporan keuang dari bagian akuntansi.

2. Pemilik melakukan pemeriksaan laporan keuangan dengan database

menggunakan komputer melalui aplikasi excel pada database penjualan,

database persediaan dan database penerimaan kas.

3. Jika tidak sesuai, laporan keuangan dikembalikan kepada bagian akuntansi untuk

diperbaiki.

4. Jika sesuai, pemilik memvalidasi laporan keuangan.

5. Pemilik menyerahkan kembali laporan keuangan ke bagian akuntansi.

6. Bagian akuntansi menerima laporan keuangan yang sudah tervalidasi dan

mengarsipkan laporan keuangan secara permanen sesuai urutan tanggal

transaksi.

7. Sistem Re-design pada sistem akuntansi penjualan tunai di CV.Sadewa telah

selesai.

40
3.2.2.6 Re-design Flowchart Pada Sistem Akuntansi Penjualan Tunai Di CV. Putra

Sadewa

41
42
43
3.2.2.7 Sistem Pengendalian Internal Pada Re-design Sistem Akuntansi Penjualan

Tunai Di CV. Putra Sadewa

Pengendalian internal pada re-design sistem penjualan tunai di CV. Putra Sadewa

adalah sebagai berikut:

1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas

Pada sistem penjualan tunai terdapat pemisahan fungsi-fungsi yang terkait

didalam perusahaan, adalah sebagai berikut:

1. Bagian penjualan harus terpisah dari bagian gudang. Karena bagian penjualan

adalah tempat pelayanan pertama saat pembeli melakukan pembelian,

menerbitkan faktur penjualan tunai dan mencatat transaksi penjualan sedangkan

bagian gudang mempersiapkan barang pesanan pembeli sesuai yang tertera pada

faktur penjualan tunai dan mencatat mutasi persediaan barang dagang.

2. Bagian pengiriman harus terpisah dari bagian akuntansi. Karena bagian

pengiriman bertanggung jawab mengirimkan pesanan ke alamat pembeli yang

telah diberikan dan meminta tandatangan pembeli pada faktur penjualan tunai

sebagai bukti bahwa barang telah sampai dan diterima oleh pembeli, sedangkan

bagian akuntansi memeriksa dan memperbahaui database pada penjualan,

persediaan dan penerimaan kas dan membuat laporan keuangan.

3. Transaksi pengeluaran kas/sejumlah uang harus dilakukan oleh kasir. Karena

kasir bertanggung jawab atas masalah keuangan dan keluar masuknya kas atas

transaksi yang terjadi.

44
2. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan

Sistem otorisasi dan sistem penjualan tunai di CV. Putra Sadewa adalah sebagai

berikut:

1. Faktur Penjualan Tunai diotorisasi oleh bagian penjualan dengan menggunakan

buku/formulir yang sudah terdapat format didalamnya dan diisi sesuai dengan

format yang ada oleh bagian penjualan pada saat melakukan transaksi penjualan

tunai.

2. Database penjualan diotorisasi oleh bagian penjualan dengan menggunakan

komputer melalui aplikasi excel.

3. Database persediaan diotorisasi oleh bagian gudang dengan menggunakan

komputer melalui aplikasi excel.

4. Surat Jalan diotorisasi oleh bagian gudang sebagai alat konfirmasi bahwa barang

sudah diterima.

5. Database penerimaan kas diotorisasi oleh kasir dengan menggunakan komputer

melalui aplikasi excel.

6. Database jurnal diotorisasi oleh bagian akuntansi dengan menggunakan

komputer melalui aplikasi excel.

7. Laporan Keuangan diotorisasi oleh bagian akuntansi dengan menggunakan

komputer melalui aplikasi excel dan dicetak.

45
3. Praktik yang sehat

Praktik yang sehat dan kelemahan dalam melaksanakan tugas dan fungsi di setiap

unit organisasi dalam pengeluaran kas atas pinjaman, adalah sebagai berikut:

1. Adanya tanggal, tandatangan dan cap perusahaan dalam dokumen yang

dibutuhkan pada faktur penjualan tunai.

2. Faktur penjualan tunai diarsipkan sesuai tanggal agar lebih mudah dicek

kembali, dan sangat penting jika terdapat dokumen tersebut hilang atau salah

menyimpan tempat.

3. Faktur penjualan tunai dibuat 3 rangkap. Rangkap ke-1 diarsipkan bagian

akuntansi, ragkap ke-2 diarsipkan kasir dan rangkap ke-3 diberikan kepada

pembeli.

4. Surat jalan di tandatangani oleh pembeli sebagai alat konfirmasi bahwa barang

sudah diterima. Surat jalan ke-1 diserahkan kebagian akuntansi dan surat jalan

ke-2 diarsipkan secara permanen pada bagian pengiriman.

5. Karyawan yang berkopeten

Semua karyawan yang bekerja pada CV. Putra Sadewa sudah mengikuti dan

melewati pelatihan karyawan guna untuk mendukung kelancaran operasional dan

produktivitas perusahaan.

46
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan laporan projek 3 yang telah di teliti di CV. Putra Sadewa mengenai

Sistem Penjualan Tunai, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Kegiatan dalam Sistem Penjualan Tunai di CV. Putra Sadewa meliputi pemilik

menerima pesanan, membuat daftar pesanan, nota penjualan, menerima pembayaran,

mencatat kedalam buku buku penjualan, bagian gudang memeriksa barang dan

menyiapkan barang dan bagian pengiriman melakukan pengiriman barang ke alamat

ke pembeli. Kegiatan sistem penjualan tersebut tidak efesien dan efektif sehinga

penulis mere-design meliputi bagian penjualan menerima pesanan penjualan dan

penginput data penjualan, mencetak penjualan tunai, kasir menerima pembayaran

dan menginput data penerimaan kas, bagian gudang meyiapkan barang dan

menginput data persediaan, mencetak surat jalan, bagian pengiriman menyerahkan

faktur penjualan tunai dan mengantarkan barang ke alamat pembeli, bagian akuntansi

mencatat jurnal dan memperbaharui data penjualan, persediaan dan penerimaan kas

dan membuat laporan keuangan, dan pemilik memvalidasi laporan keuangan.

2. Fungsi yang terkait dalam Sistem Penjualan Tunai di CV. Putra Sadewa meliputi

pemilik, bagian gudang dan bagian pengiriman. Dari setiap fungsi tersebut belum

terdapat pemisahan tugas yang belum terpisah pada fungsinya masing-masing dalam

setiap kegiatan yaitu penanganan penerimaan order penjualan, penerimaan

pembayaran dan melakukan pencatatan dilaksanakan oleh pemilik. Sehingga penulis

47
mere-design sehingga fungsi yang terkait pada Sistem Penjualan Tunai di CV. Putra

Sadewa meliputi bagian penjualan, kasir, bagian gudang, bagian pengiriman, bagian

akuntansi dan pemilik sehingga pemisahan tugas menjadi efektif dan efesien dan

sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) perusahaan.

3. Dokumen yang digunakan dalam Sistem Penjualan Tunai di CV. Putra Sadewa

adalah daftar pesanan dan nota penjualan. Dokumen yang digunakan belum efektif

dan efisien dikarenakan kurangnya informasi pada transaksi yang terjadi. Sehingga

penulis mere-design dokumen yang akan di gunakan di CV. Putra Sadewa yang

terdapat faktur penjualan tunai, surat jalan dan laporan keuangan dengan demikian

informasi pada transaksi dapat terekam dengan baik dan menjadi efektif dan efisien.

4. Catatan akuntansi yang dihasilkan dalam Sistem Penjualan Tunai di CV. Putra

Sadewa yaitu buku penjualan. Setelah dilakukan re-design pada sistem penjualan

tunai terdapat database penjualan, database penerimaan kas, database persediaan dan

jurnal. Catatan tersebut telah sesuai dengan Standar Operasional Prosedu (SOP)

perusahaan.

5. Jaringan prosedur yang terdapat dalam sistem penjualn tunai di CV. Putra Sadewa

yaitu prosedur oreder penjualan, presedur pembayaran, prosedur pencatatan dan

prosedur pengiriman. Setelah re-design pada sistem penjualan tunai terdapat

perubahan menjadi prosedur order penjualan, prosedur pembayaran atas penjualan,

prosedur penyiapan barang, prosedur pengiriman, prosedur pencatatan dan prosedur

memvalidasi setiap prosedur sudah berjalan dengan standar operasional prosedur

(SOP) di CV. Putra Sadewa.

48
6. Flowchart pada sistem penjualn tunai di CV. Putra Sadewa belum sesuai dengan

standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku. Setelah dilakukannya re-design

pada sistem penjualan tunai bagan alir flowchart sudah sesuai dengan standar

operasional prosedur (SOP) persuhaan.

7. Sistem pengendalian internal dalam sistem penjualan tunai di CV. Putra Sadewa

mencakup struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara

tegas, sistem otoritas dan prosedur pencatatan yang memberikan , praktik yang sehat

dan karyawan yang berkopeten, terdapat kelemahan yaitu tidak terdapat pemisahan

tanggung jawab secara tegas. Sehingga Hal ini mudah disalahgunakan oleh pihak

yang ingin merugikan perusahaan, dikarenakan tidak terdapat pemisahan tanggung

jawab secara tegas dan sehingga tidak sesuai dengan standarisasi pada umumnya

dimana terdapat beberapa aktifitas kegiatan yang dilakukan dengan fungsi/individu

yang sama. Sehingga penulis mere-design pada sistem penjualan tunai tersebut

sehingga sudah terdapat pemisahan tangggung jawan secara tegas dan sudah berjalan

sesuai dengan standarisasi pada umumnya.

4.2 Saran

Berdasarkan analysis bab III, terdapat beberapa hal yang perlu disarankan bagi

perusahaan. Saran ini semoga bermanfaat terutama dalam sistem penjualan tunai di CV.

Putra Sadewa. Saran tersebut adalah:

1. Mengingat pentingnya tanggung jawab atas tugas yang dilakukan secara tegas, maka

perlu pemisahan tanggung jawab atas aktifitas kegiatan yang dilakukan setiap

fungsi , sehingga hal yang dapat merugikan perusahaan dapat terditeksi, dikarenakan

49
terdapat pemisahan tanggung jawab secara tegas atas aktifitas kegiatan yang

dilakukan setiap fungsi.

2. Mengingat pentingnya kegiatan pencatatan transaksi pejualan tunai sesuai dengan

standarisasi akuntansi keuangan pada umunya, maka diperlukannya bagian akuntansi

yang dapat merekap transaksi yang terdapat pada perusahaan dan menghasilkan

laporan keuangan guna mengetahui kondisi keuangan di perusahaan, sehingga dapat

lebih dipertanggungjawabkan serta dapat melakukan sistem penjualan tunai secara

handal dan sesuai dengan standarisasi akuntansi keuangan.

3. Mengingat pentingnya bukti penyerahan barang kepada pembeli, maka CV. Putra

Sadewa perlu mulai untuk merencanakan untuk menggunakan surat jalan yaitu bukti

penyerahan penyerahan barang kepada pembeli agar dokumen dalam sistem

penjualan tunai menjadi lengkap.

50

Anda mungkin juga menyukai