PENDAHULUAN
Sistem infomasi keuangan mekanis telah digunakan dalam bisnis selama seratus tahun
atau lebih. Mesin kartu berlubang, yang menjadi satu-satunya altematif bagi pemsahaan besar
sebelum adanya komputer, digunakan tetutama dalam fungsi keuangan. Hal yang sama terjadi
pada mesin bookkeeping keydriven. Aplikasi mesin ini terbatas untuk digunakan dalam
pemrosesan data accounting, dan hanya sedikit penggunaan yang ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan informasi manajer bahkan untuk manajer keuangan. Ketika komputer
muncul, ia diterapkan dengan cara yang sama. Tjdak sampai pada pertengahan tahun
1960-an, sistem informasi keuangan diiembangkan dan ia tidak hanya digunakan untuk
menangani tugas accounting dasar. Kita telah mengetahui bahwa fungsi keuangan berkaitan
dengan ams uang dalam perusahaan. Pada mulanya harus diperoleh uang untuk
mendukung manufaktur, pemasaran, dan aktivitas yang lain. Kemudian, pendanaan tersebut
harus dlkontrol untuk memastikan bahwa ia digunakan secara efektif. Semua manajer dalam
pemsahaan mempunyai tanggung jawab keuangan. Mereka diberi anggaran biaya operasi
4
seminim mungkin dan diharapkan untuk menjaga pengeluaran biaya melampau batasan
anggaran tersebut. Informasi yang men~elaskan arus uang baik yang dianggarkan maupun yang
sebenarnya memungkinkan manajer untuk melakukan tanggung jawab keuangannya. Informasi
ini diberikan oleh sistem informasi keuangan. Sistem informasi keuangan mempunyai tiga
tugas pokok: (I) Mengidentifikasi kebutuhan uang yang akan datang, (2) membantu perolehan
dana tersebut, dan (3) mengontrol penggunaannya.
5
BAB 2
LANDASAN TEORI
Sistem informasi keuangan merupakan bagian dari SIM yang digunakan untuk
memecahkan masalah-masalah keuangan perusahaan. Secara umum sistem informasi keuangan
memiliki sistem pemasukan yang terdiri dari subsistem data processing didukung oleh internal
audit subsystem yang menyediakan data dan informasi internal. Untuk perusahaan besar
biasanya memiliki staf internal auditor yang bertanggungjawab terhadap perawatan integritas
sistem keuangan perusahaan. Orang yang ahli dalam bidang ini disebut EDP auditors.
Sebagaimana subsistem lainnya. Sistem ini juga dilengkapi financial intelligence subsystem,
yang mengumpulkan informasi dari lingkungan.
Jenis-jenis Audit Internal dibagi berdasarkan posisi audit dalam perusahaan yang ada,
sebagai berikut:
1. Audit Keuangan
6
2. Audit Operasional
3. Audit Kesesuaian
Audit persetujuan (Kesesuaian) adalah sama dengan audit operasional kecuali bahwa
audit persetujuan bersifat keluar. Sebagai contoh, auditor internal bisa secara random menentukan
pekerja dan secara perorangan para pekerja diberi cek pembayaran, dan bukannya rnenggunakan
pengiriman. Hal ini memastikan bahwa nama pada sistem penggajian menggambarkan pekerja
yang sebenarnya dan bukannya hanya entri fiktif yang dibuat oleh supervisor yang bertanggung
jawab, yang hanya ingin mendapat bagian dari pembayaran tersebut.
7
waktu perancangan. Alasan yang lebih penting lagi adalah adanya kenyataan bahwa auditor
internal dapat menyumbangkan keahliannya untuk meningkatkan kualitas sistem tersebut.
2.2 TUJUAN SISTEM INFORMASI
1. Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan agar akurat, tepat waktu dan dapat
dipertanggung jawabkan yang mampu menghubungkan kantor satker ke jenjang di
atasnya.
8
suatu sistem informasi yang memadai. dengan adanya SIM yang handal, tentu
kebutuhan data yang akurat, lengkap dan cepat untuk menjalankan fungsi pengawasan
akan dapat dilaksanakan sebaik-baiknya.
BAB 3
PEMBAHASAN
1. Subsitem input
Sistem Informasi Akuntasi (SIA) menyediakan data input bagi aplikasi keuangan.
Sistem Informasi Akuntasi (SIA) merupakan bagian dari Sistem Informasi Manajemen. Sistem
Informasi Manajemen (SIM) digunakan oleh pihak manajemen dalam menjalankan bisnis
perusahaan. Sehingga Sistem Informasi Akuntasi dalam hal ini juga sebagai sumber informasi
yang berguna dalam mencapai tujuan perusahaan yang terangkum dalam Sistem Informasi
Manajemen.
9
Tujuan
Tujuan pemrosesan data adalah untuk menghasilkan dan memelihara record pemisahaan
yang up-tedate
Tugas Pokok.
Pemrosesan data mempunyai empat tugas pokok, yaitu pengumpulan data, pengubahan data,
penyimpanan data, dan pembuatan dokumen.
Sifat Pemrosesan Data.
Pemrosesan data menjalankan tugas yang penting, secara relatif mengikuti prosedur standart,
memberikan data yang lengkap, utamanya mempunyai fokus historis, dan memberikan informasi
pemecahan masalah mini- mal.
Subsistem Audit Internal, membantu SIA dalam menyediakan data dan informasi
internal dengan penelitian khusus yang dilakukan auditor terkenal. Pengertian auditor adalah
orang bertugas memeriksa catatan akuntansi untuk menguji kebenarannya. Auditor intemal
adalah pekerja dalam perusahaan, yang biasanya terlibat dalam pekerjaan perancangan dan
evaluasi sistem informasi konseptual seluruh perusahaan. Subsistem audit internal sama dengan
subsistem penelitian pemasaran dan subsistem teknik industri, yakni bahwa mereka ini
dirancang untuk melakukan studi khusus mengenai operasi perusahaan. Auditor intemal
harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan. Ini rneliputi pemahaman
komputer dan informasi, selain kemampuan auditing standar yang dimilikinya. Mungkin
kebalikan dari apa yang anda perkirakan, bahwa auditor internal tidak selalu harus dari lulusan
perguruan tinggi jurusan akuntansi, namun mereka yang bekeja di auditing bisa dari berbagai
macam disiplin ilmu. Kondisi ini, dan dengan adanya kenyataan bahwa sistem bisnis bersifat
sangat kompleks, menyebabkan auditor internal harus setidaknya menjalani training sekitar
empat tahun. Semuanya ini dimaksudkan agar auditor intemal, seperti halnya spesialis informasi,
10
dapat memberikan kontribusi yang beragam terhadap proyek sistem berdasarkan disiplin ilmunya
dan berdasarkan pengalamannya.
Auditing Keuangan.
Audit keuangan melakukan verifikasi terhadap keakuratan record perusahaan dan
melakukan jenis aktifitas dan dilakukan oleh auditor eksternal. Auditor eksternal juga melakukan
audit keuangan khusus terpisah dari apa yang dilakukan auditor eksternal, atau dapat bekerjasama
dengan auditor eksternal.
Auditing Operasional.
Audit operasional tidak dilakukan untuk memverifikasi keakuratan record, namun untuk
memvalidasi (memsyahkan) evektifitas prosedur. Sistem yang dipelajari hampir semuanya bersifat
konseptual, bukannya fisik dan mungkin melibatkan atau tidak melibatkan penggunaan komputer.
Auditing Persetujuan.
Audit persetujuan adalah sama dengan audit operasional, kecuali bahwa audit persetujuan
bersifat keluar. Sebagai contoh, auditor internal bisa secara random menentukan pekerja dan
secara perorangan para pekerja ini diberi cek pembayaran, dan bukannya menggunakan
pengiriman.
11
Subsistem Intelijen Keuangan, yaitu mengumpulkan data dari masyarakat keuangan yaitu
bank, agen pemerintah, pasar pengaman dan sebagainya. Komponen ini memonitor denyut nadi
ekonomi nasional dan memberikan informasi kepada eksekutif perusahaan dan analisis keuangan
mengenai trend yang dapat mempengaruhi perusahaan. Berperan untuk digunakan
mengidentifikasikan sumber-sumber terbaik modal tambahan dan investasi terbaik. Informasi yang
diperoleh berasal dari beberapa pihak antara lain:
2. Subsitem output
· Sistem Peramalan
12
Metode Peramalan
a. Metode Kuantitatif
Bagian keputusan terstruktur dapat ditangani dengan metode kuantitatif yang
berjangkauan dari yang paling sederbana sampai yang sangat kompleks. Salah satu teknik yang
tetap populer selama dua puluh lima tahun atau lebih adalah regresi. Ia melibatkan hubungan
aktivitas yang menjadi ramalan, seperti penjualan, dengan beberapa aktivitas lainnya, seperti
jumlah tenaga penjual.
b. Metode Non Kuantitatif
Pendekatan non-kuantitatif tidak melibatkan penghitungan data. Manajer melakukan
penalaran, seperti, “Kami menjual dua ribu unit pada tahun la1u dan kami harus dapat
meningkatkan penjualan tersebut. Maka, saya pikir kami akan menjual dua ribu lima ratus pada
tahun yang akan datang.” Ramalan seperti ini hanya mempunyai sedikit dasar atau bahkan tidak
sama sekali, atau ramalan tersebut dapat dihasilkan dari pengalaman penglihatan bisnis yang
telah bertahun-tahun. Banyak manajer yang dapat melakukan pendekatan non-kuantitatif ini
dengan sangat baik.
Model Cash Flow adalah contoh yang tepat mengenai cara penggunaan komputer untuk
mengelola arus uang, karena ia mencakup seluruh struktur yaitu dari penerimaan cash sampai
pembayaran atau pengeluaran cash. Banyak keputusan subsider atau tambahan yang harus
dibuat dalam struktur ini, dan subsistem manajemen dana dapat memberikan dukungan.
Perusahaan tidak secara penuh dipengaruhi oleh lingkungannya. Berkaitan dengan sumber
uang, perusahaan dapat mepengaruhi arus yang mengalir ke dan dari lingkungan. Program yang
ada di dalam subsistem manajemen dan amemungkinkan manajer keuangan untuk membuat
keputusan yang dapat mempengaruhi arus tersebut sesuai yang dikehendaki. Kita telah melihat
bagaimana expert system dapat digunakan untuk mengatur arus masuk dengan cara menerapkan
13
kebijaksanaan kredit perusahaan. Pengaruh yang kuat atas arus keluar ditahan oleh subsistem
pengontrolan.
· Subsistem Pengendalian
14
BAB 4
PENUTUP
KESIMPULAN
2. Teknologi informasi berperan besar terhadap sistem informasi keuangan yang mana
teknologi informasi tersebut mencakup teknologi komputer danjuga teknologi lain yang
mencakup aplikasi-aplikasi pembantu yang digunakan untuk memproses informasi.
15
SARAN
16
DAFTAR PUSTAKA
17