Anda di halaman 1dari 27

PROPOSAL PENELITIAN

ANALISIS IMPLEMENTASI PENGETAHUAN


MANAJEMEN AKUNTANSI TERHADAP
EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI
AKUNTANSI HOTEL
SURVEY PADA HOTEL DI BIMA DAN DOMPU
PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT

DISUSUN OLEH:

IRMA SINTYA
A1C0160168

PROGRAM STUDI AKUNTASI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MATARAM
2021

0
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Akuntansi manajemen adalah sitem akuntansi yang tujuan utamanya

adalah menyajikan laporan keuangan untuk kepentingan pihak internal

perusahaan, seperti manajer keuangan, manajer produksi, manajer pemasaran,

dan pihak internal lainnya. Sistem ini sangat berguna sebagai pedoman

informasi untuk mengambil kebijakan di masa yang akan datang berdasarkan

data historis dari laporan keuangan. Akuntansi manajemen sebagai sistem

laporan keuangan juga dapat berfungsi sebagai media untuk melakukan

evaluasi perencanaan, pengarahan, penengendalian dan penilaian kinerja.

Pengetahuan Manajemen Akuntansi berkaitan erat dengan

pengetahuan seorang manajer dalam mengendalikan perusahaan serta dalam

menerapkan sebuah sistem. Pengetahuan yang diperoleh bisa berasal dari

pengalaman dimasa lalu dan pelatihan yang pernah diikuti sesuai latar

belakang pendidikan. Pengetahuan manajer dianggap sebagai faktor

penunjang keberhasilan bagi perusahaan yang dikendalikan serta sistem

informasi yang diterapkan. Purnomo (2013), dalam hasil penelitiannya

menunjukan bahwa pengetahuan manajer puncak pengaruh positif dan

signifikan terhadap keberhasilan sistem informasi akuntansi.

Pengetahuan manajemen akuntansi terhadap sistem informasi juga

merupakan faktor yang tidak kalah penting dalam aplikasi serta

pengembangan sistem informasi akuntansi. Komala (2012) menyatakan bahwa

1
manajer akuntansi (controller) merupakan eksekutif yang mengkoordinasikan

partisipasi manajemen dalam perencanaan dan pengendalian untuk mencapai

target perusahaan, khususnya untuk menentukan efektivitas implementasi

kebijakan dan mengembangkan struktur dan prosedur organisasi. Manajer

akuntansi merupakan eksekutif tertinggi yang memiliki tanggung jawab atas

keberlangsungan segala aktivitas dalam departemen akuntansi. Tanggung

jawab besar yang dijalankan menuntut seorang manajer akuntansi untuk

memiliki pengetahuan yang tinggi terhadap implementasi sistem informasi

akuntansi.

Sistem informasi akuntansi merupakan bagian yang sangat penting

untuk meningkatkan efisiensi organisasi dan mendukung daya saing dengan

menyediakan informasi keuangan dan akuntansi bagi manajemen

(Yuniasih,2017). Kualitas informasi yang baik merupakan salah satu

keunggulan yang dimiliki oleh perusahaan (Soudani,2012). Sistem dapat

dikatakan efektif apabila sistem mampu menghasilkan informasi yang dapat

diterima dan mampu memenuhi harapan informasi secara tepat waktu

(timely), akurat (accurate), dan dapat dipercaya (reliable) (Widjajanto dan

Nugroho,2001).

Fani,dkk (2015) mengatakan bahwa sistem informasi akuntansi

berpengaruh terhadap efektivitas organisasi. Efektivitas sistem informasi

akuntansi sangat tergantung pada keberhasilan kinerja antara sistem, pemakai

(user), dan sponsor. Faktor=faktor penting yang dapat mempengaruhi

efektivitas sistem informasi akuntansi diharapkan dapat memberikan pengaruh

2
positif yang dapat menunjukkan tingkat keberhasilan sistem dalam

menjalankan fungsinya.

Berdasarkan survey pendahuluan mengenai sistem informasi di hotel

marina Kota bima provinsi NTB sampai saat ini sedang pengimplementasian

dalam penggunaan sistem informasi Bagian operasional yang masih berusaha

mengembangkan sistem informasi yang terkomputerisasi dalam pengetahuan

manajemen akuntansi. Namun dikarenakan masih belum berjalannya sistem

informasi ini dan masih banyak karyawan yang masih membutuhkan inovasi

dan beberapa bantuan kemudahaan dalam hal sistem informasi perusahaan

membuat sistem belum mampu berjalan secara efektif, kurangnya

pengetahuan manajer dan minimnya pelatihan dalam penerapan sistem

membuat karyawan dan beberapa lini bagian perusahaan belum mampu

menjalankan sistem dengan baik.

Berdasarkan uraian latar belakang dan permasalahan adanya

ketidaksesuaian hasil penelitian dengan teori dan hasil penelitian terdahulu

yang tidak konsisten, serta untuk memperkuat teori dan hasil penelitian

sebelumnya maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut

mengenai beberapa variabel yang berpengaruh terhadap efektivitas sistem

informasi akuntansi di Hotel Marina Kota Bima Provinsi NTB dengan

perbedaan objek yang diteliti yaitu penulis menggunakan implementasi

pengetahuan manajemen akuntansi. Oleh karena itu penulis mengangkat

penelitian ini dengan judul Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan,

penulis tertarik mengambil judul: “Analisis Implementasi Pengetahuan

3
Manajemen Akuntansi Terhadap Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi di

Hotel Marina Kota Bima Provinsi NTB”

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana pengaruh implementasi

pengetahuan manajemen akuntansi terhadap efektivitas sistem informasi

akuntansi di Hotel Marina Kota Bima Provinsi NTB?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat disimpulkan tujuan

penelitian sebagai berikut : Untuk mengetahui pengaruh implementasi

pengetahuan manajemen akuntansi terhadap efektivitas sistem informasi

akuntansi di Hotel Marina Kota Bima Provinsi NTB.

1.4. Manfaat Penelitian


Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoritis dan

praktis.

1. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu atau

pengetahuan terlebih penting pada jurusan Ekonomi Akuntansi dengan

menganalisis implementasi pengetahuan manajemen akuntansi terhadap

efektivitas sistem informasi akuntansi.

2. Secara Praktis

a. Bagi Manajer Hotel

Dalam penelitian kualitatif ini diharapkan dapat mendorong

manajer agar bisa membantu untuk menilai kemampuan para

4
karyawan sehingga pemberian tugas sesuai kemampuan dan

menghasilkan kinerja yang optimal bagi perusahaan. memperbaiki

pelayanan dan dapat menetukan tahap perencanaan, pengendalian

kinerja, dan pengambilan keputusan yang lebih baik bagi

kelangsungan perusahaan. Sehingga hotel bisa meningkatkan mutu

kinerja agar tidak menimbulkan kerugian bagi perusahaan sesuai

informasi yang dihasilkan oleh pengetahuan manajemen akuntansi.

b. Bagi Hotel

Agar bisa memperbaiki pelayanan dan dapat menetukan tahap

perencanaan, pengendalian kinerja, dan pengambilan keputusan yang

lebih baik bagi kelangsungan perusahaan. Sehingga hotel bisa

meningkatkan mutu kinerja agar tidak menimbulkan kerugian bagi

perusahaan sesuai informasi yang dihasilkan oleh pengetahuan

manajemen akuntansi.

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu

2.1.1 Sistem informasi akuntansi manajemen

Menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan-

tujuan manajemen tertentu. Inti dari sistem informasi akuntansi manajemen

adalah proses yang dideskripsikan oleh aktivitas,aktivitas, seperti

pengumpulan, pengukuran, penyimpanan, analisis, pelaporan, dan

pengelolaan informasi-informasi mengenai peristiwa ekonomi diproses

untuk menghasilkan keluaran (output) yang memenuhi tujuan sistem

tersebut. Keluaran ini bisa mencakup laporan khusus, biaya produk, biaya

pelanggan, anggaran, laporan kinerja, bahkan komunikasi pribadi.

Sistem informasi akuntansi manajemen tidak terikat oleh kriteria

formal apapun yang mendifinisikan sifat dari proses, masukan, atau

keluarannya. Kriterianya fleksibel dan berdasarkan pada tujuan

manajemen. Sistem akuntansi manajemen mempunyai tiga tujuan umum

berikut :

a) menyediakan informasi untuk penghitungan biaya jasa, produk, atau

objek lainnya yang ditentukan oleh manajemen.

b) menyediakan informasi untuk perencanaan, pengendalian,

pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.

c) menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.

6
2.1.2 Tipe Informasi Akuntansi Manajemen

Mulyadi (2001) mengemukakan bahwa terdapat 3 tipe informasi di

dalam akuntansi manajemen yaitu informasi akuntansi penuh (full

accounting information), informasi akuntansi diferensial (diferential

accounting information) dan informasi akuntansi pertanggungjawaban

(responsibility accounting information).

1. Informasi akuntansi penuh mencakup informasi masa lalu maupun

informasi yang akan datang dan mencakup informasi mengenai biaya,

pendapatan dan atau aktiva. Informasi akuntansi penuh yang berisi

informasi yang akan datang bermanfaat untuk penyusunan program,

penetapan harga jual yang diatur dengan peraturan pemerintah.

2. Informasi akuntansi diferensial merupakan taksiran perbedaan aktiva,

pendapatan dan atau biaya dalam alternatif tindakan tertentu

dibandingkan dengan alternatif tindakan yang lain.

3. Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi aktiva,

pendapatan dan atau biaya yang dihubungkan dengan manajer yang

bertanggung jawab atas pusat pertanggungjawaban tertentu yang

dibutuhkan dalam proses penyusunan anggaran.

2.1.3 Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan manusia dan sumber-

sumber modal didalam suatu organisasi,yang bertanggung jawab untuk

persiapan informasi dan juga informasi yang diperoleh dari pengumpulan

dan pengolahan data transaksi. Informasi berguna untuk semua tingkat

7
manajemen untuk perencanaan dan pengendalian aktivitas organisasi.

Sistem informasi akuntansi merupakan sub sistem informasi yang paling

banyak menembus (meluas) dan sering paling besar dalam organisasi

perusahaan. Dalam banyak organisasi,sistem informasi akuntansi

merupakan salah satunya sistem informasi yang dibentuk secara formal.

Penerapan sitem informasi akuntansi merupakan investasi yang penting

untuk perusahaan (Raupeliene,2003).

Penggunaan sistem informasi dapat meningkatkan daya saing

perusahaan agar tidak tersisih dalam lingkungannya (Kustono,2011)

Keefektifan sistem informasi akuntansi dapat mengukur keunggulan daya

saing yang dapat diciptakan oleh perusahaan. Peningkatan efektivitas

sistem informasi akuntansi memerlukan adanya peran dan partisipasi

manajemen dalam mendukung implementasi dan pengembangan sistem

informasi akuntansi.

 Pengertian sistem sendiri adalah suatu kesatuan (entity) yang terdiri

dari dua atau lebih komponen atau sub sistem yang terjalin satu sama

lain untuk mencapai suatu tujuan. Istilah sistem dapat diterapkankan

dalam suatu masyarakat,unit keluarga, atau suatu organisasi

perusahaan. Dalam pengertian yang lebih khusus, sistem digunakan

oleh para ahli komputer dengan arti : peralatan dan program yang

digabung menjadi suatu instalasi komputer yang lengkap atau

kumpulan program dan prosedur untuk melakukan suatu tugas tertentu,

atau suatu kumpulan tugas-tugas yang berkaitan dalam suatu komputer.

8
 Pengertian Informasi, Informasi didefinisikan sebagai data yang diolah

dan dapat digunakan sebagai alat pembuatan keputusan (Bodnar dan

William,2000:5). Gordan dalam Jogiyanto (2000:25) menyebutklan

bahwa informasi dikatakan sebagai data yang diolah menjadi sesuatu

yang berguna bagi para penerimanya atau dapat berupa sesuatu yang

berguna dan dapat dipahami sebagai dasar pengambilan keputusan.

 Pengertian Akuntansi,Jusup (2005:4) mendefinisikan akuntansi sebagai

proses pencatatan, pengkalsifikasian, penjurnalan, pengikhtisaran, dan

penganalisisan data keuangan suatu organisasi. Menurut American

Intitute of Certified Public Accounting (AICPA) akuntansi adalah suatu

proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan

menyajikan data transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan

keuangan sehingga mudah dimengerti untuk pengambilan suatu

keputusan.

2.1.4 Pengetahuan Manajer Akuntansi

Manajer Akuntansi juga sering disebut sebagai controller. Gerrion

(2009) menyatakan bahwa controller merupakan salah satu anggota

manajemen puncak yang berperan aktif dalam perencanaan, pengendalian

dan pengambilan keputusan yang akan mempengaruhi perusahaan secara

keseluruhan. Anwar (2012) di dalam hasil penelitiannya menyebutkan

bahwa pengetahuan manajer memiliki pengaruh positif signifikan pada

kesuksesan penerapan sistem informasi akuntansi.

9
2.1.5 Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi

Secara umum, efektivitas diartikan sebagai alat ukur tercapainya

kesuksesan atas tujuan yang ditetapkan. Menurut Siagian (2001:24),

efektivitas merupakan sumber daya, sarana, dan prasarana yang digunakan

pada jumlah yang telah ditentukan untuk menghasilkan barang atas jasa

kegiatan yang dilaksanakan. Efektivitas adalah kesuksesan harapan atas

hasil yang diperoleh dari pekerjaan yang telah dilakukan (Kristiani,2012).

Ompusunggu (2002) memberikan definisi efektivitas sebagai suatu

keberhasilan kualitas, kuantitas, dan waktu yang digunakan dan hasil kerja

yang telah dicapai.

2.1.6 Sistem Informasi Akuntansi Pada Hotel

Cecil Gillepsi dalam Widanaputra,dkk. (2009:32) menyebutkan

bahwa sistem informasi akuntansi pada hotel secara teori terdiri dari 5

subsistem yaitu (1) Sistem akuntansi utama merupakan sistem akuntansi

dalam perusahaan jasa yang terdiri atas formulir atau dokumen, jurnal buku

besar,buku pembantu, jurnal, bukti transaksi, dan laporan. Manajemen

merancang unsur sistem informasi tersebut menjadi informasi keuangan

yang digunakan bagi pihak internal dan eksternal (2) Sistem akuntansi

penjualan/piutang merupakan sistem akuntansi yang dirancang untuk

mencatat terjadinya transaksi piutang dan berkurangnya piutang.

Terjadinya piutang berasal dari penjualan kredit dan menurunnya

piutang berasal dari transaksi retur penjualan dan penerimaan kas dari

piutang (3) Sistem akuntansi pembelian/hutang, sistem ini dirancang untuk

10
mencatat transaksi terjadinya hutang dan berkurangnya hutang. Terjadinya

hutang berasal dari transaksi pembelian kredit dan berkurangnya hutang

berasal dari transaksi retur pembelian dan pelunasan hutang (4) Sistem

pencatatan waktu dan penggajian, sistem ini dirancang untuk menangani

transaksi perhitungan gaji dan upah karyawan serta pembayarannya (5)

Sistem produksi dan biaya produksi, sistem ini dirancang untuk mencatat

terjadinya order produksi dan mengawasi persediaan produksi perusahaan.

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai sistem informasi akuntansi sebelumnya telah

dilakukan oleh beberapa peneliti. Ismail and King (2007) menemukan

hubungan yang positif dan signifikan antara pengaruh kecanggihan teknologi

informasi terhadap keselarasan atau kesesuaian teknologi informasi dengan

strategi bisnis. Ekayani,dkk. (2005) menyatakan bahwa fasilitas teknologi

informasi mampu menciptakan hubungan yang baik dengan pihak eksternal

perusahaan dan mempengaruhi daya saing perusahaan.

Sementara itu, Kouser, et al (2011) dalam penelitiannya menemukan

bahwa pengetahuan manajer akuntansi dan partisipasi manajer dalam

pelaksanaan dan pengembangan SIA memiliki hubungan yang kuat dengan

efektivitas sistem informasi akuntansi. Awosejo, et al (2013) dalam

penelitiannya menemukan bahwa pengetahuan manajer akuntansi

berpengaruh terhadap sistem informasi akuntansi dan memberikan dampak

yang signifikan terhadap kualitas informasi.

11
Berbeda dengan penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh

beberapa peneliti mengenai efektivitas SIA. Dalam penelitian ini peneliti

memilih hotel sebagai lokasi penelitian dan memilih bagaimana implementasi

manajemen akuntansi terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi menjadi

variable penelitian.

2.3 Kerangka Konseptual Dan Pengembangan Hipotesis

2.3.1 Kerangka Konseptual

Dalam Penelitian ini hanya dua faktor yang akan diteiliti yaitu :

Dukungan Manajemen puncak dan pengetahuan manajer. Menurut Sharma

(2003) menyatakan bahwa dukungan dari tindakan-tindakan tidak langsung

atau simbolis oleh manajer senior juga berkontribusi terhadap kesuksesan

implementasi sistem informasi dengan motivasi yang diberikan kepada para

pengguna sistem informasi. Dukungan manajemen puncak akan memotivasi

individu untuk menggunakan sistem karena adanya perhatian dan dukungan

sumberdaya finansial dan nonfinansial serta pelatihan-pelatihan agar

individu dapat memahami penggunaan sistem (Sang Ayu Nyoman Trisna

Dewi & AANB Dwirandra : 2013). Anwar (2012) di dalam hasil

penelitiannya menyebutkan bahwa pengetahuan manajer memiliki pengaruh

positif signifikan pada kesuksesan penerapan sistem informasi akuntansi

(Kadek Indah Ratnaningsih & I Gusti Ngurah Agung Suaryana, 2014)

Sedangkan Almilia & Briliantien (2007) dalam penelitiannya

mengemukakan bahwa hanya dukungan manajemen puncak yang

berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.

12
Berikut ini akan di sampaikan kerangka pemikiran yaitu sebagai

berikut:

Dukungan
Manajemen Puncak
(X1)
Efektivitas Sistem
Informasi Akuntansi
(Y)
Pengetahuan
Manajer Akuntansi
(X2)

Gambar 2.3 Kerangka Konseptual

Keterangan :

: Pengaruh masing-masing variabel X terhadap variabel Y

Berdasarkan Gambar 2.3 Kerangka pemikiran menunjukkan bahwa

variabel independen dalam penelitian ini adalah dukungan manajemen

puncak, dan pengetahuan manajer akuntansi. serta yang menjadi variabel

dependen dalam penelitian ini adalah efektivitas sistem informasi akuntansi.

2.3.2 Pengembangan Hipotesis

2.2.1.1 Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak terhadap Efektivitas

Sistem Informasi Akuntansi

Dukungan manajemen puncak jelas diperlukan agar proyek sistem

berhasil. Dukungan penuh dari manajemen puncak harus diterima tim,

paling tidak selama masa anggaran proyek sistem, hal ini dikarenakan butuh

waktu yang lama bagi sebuah tim untuk menyelesaikan proyek sistem, dari

mulai investigasi sampai implementasi. Bahkan ada yang memerlukan

13
waktu dua samapi tiga tahun. Tidak mungkin dalam waktu selama itu, tidak

mendapat dukungan manajemen puncak”(M. Syamsul Arif, 2003 : 340).

Bodnar Dan Hapwood (2010:29), menyatakan bahwa faktor – faktor yang

memepengaruhi penerapan sistem informasi akuntansi yaitu pengguna

teknologi, keahlian pemakai, partisipasi pemakai, pelatihan, dukungan

manajemen puncak, dan konflik pemakai. Menurut Ismail (2009),

menyatakan bahwa: partisipasi manajer dapat mempengaruhi pengguna

untuk mengembangkan perilaku positif yang akan meningkatkan efektivitas

sistem. Manajemen perlu mengontrol dan mengetahui pentingnya sistem

informasi sebagai sumber daya strategis perusahaan (Widarno : 2008).

Dwitrayani (2012) mengungkapkan bahwa kecanggihan TI dan partisipasi

manajemen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap efektivitas SIA.

Begitu juga dengan penelititan Sulastri dkk (2010) yang menunjukan

kuatnya pengaruh dukungan manajemen terhadap sistem informasi

akuntansi.

Tingkat dukungan yang diberikan okeh manajemen puncak bagi

sistem informasi organisasi dapat menjadi suatu faktor yang sangat penting

dalam menentukan keberhasilan semua kegiatan yang berkaitan dengan

sistem informasi (Kadek Indah Ratnaningsih &I Gusti Ngurah Agung

Suaryana : 2014). “Kendala pertama dalam merancang sistem akuntansi

adalah dari pihak manajemen sendiri. Kendala ini muncul jika sistem yang

dirancang akan mempengaruhi keamanan atau kedudukannya dalam

perusahaan sehingga mereka menentang penerapan sistem tersebut. Untuk

14
itu dukungan pisitif dan keterlibatan langsung dari manajemen sangat

penting dalam merancang suatu sistem akuntansi” (Lilis Puspitawati & Sri

Dewi Anggadini,2011:247). Hal ini sejalan dengan pendapat Tjhai Fung Jen

(2002), bahwa semakin besar dukungan yang diberikan maka manajemen

puncak akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi dikarenakan

adanya hubungan yang positif antara dukungan manajemen puncak dalam

proses pengembangan dan pengoperasian sistem informasi akuntansi dengan

kinerja sistem informasi akuntansi. :

H1: Dukungan manajemen puncak berpengaruh positif dan signifikan

terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi.

2.2.1.2 Pengaruh Pengetahuan Manajer Akuntansi terhadap Efektivitas

Sistem Informasi Akuntansi

Sehubungan dengan peran informasi, manajer adalah pimpinan

suatu kelompok.Ia seyogianya mempunyai gambaran dari keseluruhan

kelompok mengenai kekuatan, kelemahan, dan keperluannya. Dengan

pengetahuan itu, manajer memproses arus informasi dari dan kepada

kelompoknya, dan menggunakan yang sesuai dengan keperluannya”

(Zulkifli Amsyah,2005:76). Menurut Kouser, et.al (2011: 6-21),

menyatakan bahwa: “pengetahuan manajer akuntansi dan partisipasi

manajer dalam pelaksanaan dan pengembangan SIA memiliki hubungan

yang kuat dengan efektivitas sistem informasi akuntansi”. Komala (2012)

menyatakan bahwa manajer akuntansi (controller) merupakan eksekutif

yang mengkoordinasikan partisipasi manajemen dalam perencanaan dan

15
pengendalian untuk mencapai target perusahaan, khususnya untuk

menentukan efektivitas implementasi kebijakan dan mengembangkan

struktur dan prosedur organisasi. Manajer akuntansi merupakan eksekutif

tertinggi yang memiliki tanggung jawab atas keberlangsungan segala

aktivitas dalam departemen akuntansi (Kadek Indah Ratnaningsih & I Gusti

Ngurah Agung Suaryana : 2014). Gerrion (2009) menyatakan bahawa

controller merupakan salah satu anggota manajemen puncak yang berperan

aktif dalam perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan yang

akan mempengaruhi perusahaan secara keseluruhan. Anwar (2012) dalam

penelitiannya menyebutkan bahwa pengetahuan manajer memiliki pengaruh

positif signifikan pada kesuksesan penerapan sistem informasi akuntansi.

H2: Pengetahuan manajer akuntansi berpengaruh positif dan signifikan

terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi.

16
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

assosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian asosiatif menurut

Sugiyono (2013:207), merupakan penelitian yang bertujuan untuk

mengetahui pengaruh atau keterkaitan antara dua variabel atau lebih.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh implementasi

pengetahuan manajemen akuntansi terhadap efektivitas sistem informasi

akuntansi di Hotel Marina Kota Bima Provinsi NTB.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan Hotel Marina Kota Bima Provinsi NTB.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sample survey, yakni teknik pengumpulan data dengan menggunakan teknik

dokumentasi dimana data yang diolah dan diperoleh dari www.idx.co.id yang

mana tidak semua perusahaan menjadi populasi tetapi hanya sebagian saja

yang diwakili oleh sample.

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian

3.4.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2007: 115), Populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas

17
dan karakteristik tertentu. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi

adalah seluruh kaeyawan di Hotel Marina Kota Bima Provinsi NTB.

3.4.2 Sampel

Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi. Apa yang diteliti dari sampel, kesimpulannya akan

dapat diberlakukan untuk populasi. Oleh karena itu sampel yang diambil

dari populasi harus benar-benar representatif atau mewakili Sugiyono

(2007).

3.5 Jenis dan Sumber Data

3.5.1 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

kuantitatif. Data kuantitatif yaitu data statistik berbentuk angka-angka baik

yang secara langsung dari hasil penelitian maupun dari hasil pengolahan

data kuantitatif Wiyono (2011:129). Data kuantitatif dalam penelitian ini

adalah data dari ringkasan performa perusahaan tercatat pada data

akutansi.

3.5.2 Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari

data sekunder (secondary data). Data Sekunder merupakan data yang

diperoleh dari pihak lain, dan tidak langsung didapatkan oleh peneliti dari

subyek penelitiannya. Data sekunder biasanya berwujud dokumentasi atau

data laporan yang sudah tersedia Wiyono (2011:131). Sumber data

18
sekunder dalam penelitian ini yaitu diperoleh melalui situs resmi yang

dipublikasikan oleh Hotel Marina Kota Bima Provinsi NTB

3.6 Variabel penelitian

3.6.1 Variabel Independen

Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau

yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen/

terikat (Sugiyono, 2007:39). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah

Dukungan manajemen puncak (X1) dan Pengetahuan manajer akuntansi

(X2).

3.6.2 Variabel Dependen

Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2018:39).

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah efektivitas sistem informasi

akuntansi (Y).

3.7 Uji Asumsi Klasik

3.7.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

Seperti diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai

residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji

statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Untuk menguji

apakah data berdistribusi normal atau tidak, dilakukan uji statistik dengan

kolmogorovsmirnov test.

19
a. Residual berdistribusi normal jika memiliki nilai signifikansi >0,05.

b. Residual berdistribusi tidak normal jika memiliki nilai signifikansi

<0,05 Ghozali (2011:160-165).

3.7.2 Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).

Untuk menguji multikolinieritas dapat dilakukan dengan cara melihat nilai

variance inflation factor (VIF) masing-masing variabel independen. Jika

nilai tolerance ≥ 0,10 atau nilai VIF ≤ 10, hal ini menunjukkan tidak

adanya multikolinearitas. Misal nilai tolerance = 0,10 sama dengan tingkat

kolonieritas 0,95 Ghozali (2011:105-106).

3.7.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain tetap maka disebut

homoskedasitisitas, dan jika berbeda disebut heteroskedasitisitas.

Pengujian pada penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS, untuk

mengetahui ada tidaknya heteroskedasitisitas. Tidak terjadi

heteroskedasitisitas apabila tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik

menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Ghozali

(2011:139).

20
3.7.4 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t

dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi

korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi Ghozali (2011:110).

Berikut adalah tabel pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi

pada model yang digunakan sebagai berikut :

Tabel 3.1Pengambilan Keputusan Autokorelasi


Hipotesi Keputu Jika
s Nol san
Tidak Tolak 0<d<dL
ada
autokorela
si positif
Tidak No dL≤d≤d
ada decision U
autokorela
si positif
Tidak Tolak 4-
ada dL<d<4
autokorela
si negatif
Tidak No 4-
ada decision dU≤d≤4d
autokorela L
si negatif
Tidak Terima dU<d<
ada 4-dU
autokorela
si positif
atau
negatif

3.8 Analisis Regresi linier Berganda

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji regresi

linier berganda. Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah variabel

21
independen (Dukungan manajemen puncak dan Pengetahuan manajer

akuntansi) berpengaruh terhadap variabel dependen (efektivitas sistem

informasi akuntansi). Persamaan regresi dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Y=α+β1X1+β2X2+β3X3+е

Dimana :

Y= Harga Saham

α = Konstanta

β1,2,3 = Koefisien Regresi Variabel Independen

X1= Rasio Profitabilitas

X2= Kebijakan Dividen

е = Standard error

3.9 Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis regresi

linier berganda. Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel

independen (Dukungan manajemen puncak dan Pengetahuan manajer

akuntansi) berpengaruh terhadap variabel dependen (Efektivitas Sistem

Informasi Akuntansi).

3.9.1 Melakukan Uji kelayakan Model (Uji F)

Uji F bertujuan untuk mengetahui apakah pengaruh variabel

independen (X; Dukungan manajemen puncak dan Pengetahuan manajer

akuntansi) mempunyai pengaruh yang signifikan atau tidak terhadap

dependen (Y; Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi). Uji F dalam

22
penelitian ini digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh Dukungan

manajemen puncak dan Pengetahuan manajer terhadap Efektivitas Sistem

Informasi Akuntansi.

3.9.2 Uji t

Uji t (t-test) bertujuan untuk menguji hipotesis pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen. Uji t adalah pengujian koefisien

regresi masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen

untuk mengetahui signifikansi pengaruh antara variabel independen

terhadap variabel dependen.

3.9.3 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam

menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinan adalah

antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-

variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel-variabel dependen

amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel independen

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi

variasi variabel dependen, Ghozali (2011:97)..

23
DAFTAR PUSTAKA

Antari Nurwidi, 2018, “Metodelogi Penelitian” https://widisudharta.


weebly.com/about-me.html

Anwar, S. 2012. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Arsitur, 2020, “Klasifikasi Jenis Hotel di Indonesia Secara Resmi”


https://www.arsitur.com/2017/03/klasifikasi-dan-jenis-hotel-di.html

Bitar, 2021, “Pengertian Akuntansi Menurut Para Ahli”


https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-akuntansi/

Bodnar, George H., dan William S. Hopwood. 2010. Sistem Informasi Akuntansi.
Edisi 10. Jakarta: Salemba Empat.

Dwitrayani, Made Christin. 2012. Pengaruh Kecanggihan TI dan Partisipasi


Manajemen terhadap Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi BPR di
Kabupaten Badung. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Udayana
Denpasar

Endar Sri, 1996, Artikel “Pengertian Hotel: Fungsi, Jenis, Sejarah & Klasifikasi
Hotel” https://salamadian.com/pengertian-hotel/

Ghozali, Imam. 2011. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”.


Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Ismail Nawawi, 2009. Perilaku Administrasi, Kajian Paradigma, Konsep, Teori


dan Pengantar Praktik. Surabaya: ITS Press.

Kadek Indah Ratnaningsih dan Gusti Ngurah Agung Suaryana. 2014. Pengaruh
Kecanggihan Teknologi Informasi, Partisipasi Manajemen, dan
Pengetahuan Manajer Akuntansi pada Efektivitas Sistem Informasi
Akuntansi. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 6.1 (2014):1-16.

24
Karyoto, 2015, Dasar-dasar Manajemen Teori, Definisi Dan Konsep. Yogyakarta:
Andi Yogyakarta

Komala, Adeh Ratna. 2012. The Inflluence Of The Accounting Manager’s


Knowledge And Top Managements’ Support On The Accounting
Information System And Its Impact On The Quality Of Accounting
Information: A Case Of Zakat Instituation In Bandung. Journal of Global
Management: Vol.4, No.1.

Kouser, Rehana., Gul e Rana., Farasat Ali Shahzad. 2011. Determinants of AIS
Effectiveness Assessment thereof Effectiveness: Assessment thereof in
Pakistan. International Journal of Contemporary Business Studies, 2 (12),
pp: 6-21.

M Syamsul Ma’arif dan Hendri Tanjung, 2003. Manajemen Operasi. PT Grasindo


: Bogor

Priharto Sugi, 2018, “Mengetahui Akuntansi Manajemen dan Fungsinya Untuk


Perusahaan” https://cpssoft.com/blog/akuntansi/mengetahui-akuntansi-
manajemen-fungsinya-untuk-perusahaan/

Ratnaningsih Indah Kadek, Suryana Agung Ngurah Gusti I, 2004, “Pengaruh


Kecanggihan Teknologi Informasi, Partisipasi Manajemen, Dan
Pengetahuan Manajer Akuntansi Pada Efektivitas Sistem Informasi
Akuntansi” E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 6.1

Reswari Indah Maharani dewi, 2019, “Pengertian Akuntansi dan Pentingnya


Dalam Bisnis” https://www.jurnal.id/id/blog/pengertian-akuntansi-dan-
pentingnya-dalam-bisnis/

Rinaldi Fery, 2020, “Pengertian, Fungsi, Tujuan, & Ruang Lingkup Akuntansi
Manajemen” https://www.kembar.pro/2015/05/pengertian-fungsi-tujuan-
Akuntansi-Manajemen.html

Sonia Salsabila, 2018, “Pengaruh Kecanggihan Tekhnologi Informasi, Partisipsi


Manajemen, Dan Kemampuan Tekhnik Pemakai Sistem Informasi
Terhadap Kinerja Individu Pada Karyawan Koperasi Republik Indonesia
(KPRI) Di Kabupaten Bondowoso”

Sugi Priharto, 2020, “Akuntansi Manajemen : Pengertian, Penerapan, Fungsi dan


Ruang Lingkup” https://accurate.id/akuntansi/pengertian-akuntansi-
manajemen/

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta

25
Sulistyawati Ika Ardiani, Santoso Aprih, Ratnasari Septi, 2021, “Telisik
Determinan Kinerja Sistem Informasi Akuntansi”
file:///C:/Users/Raodah/Downloads/1716-5719-1-PB.pdf

Tuerah Serny, 2013, “Evaluasi Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi Pembelian


Dan Pengeluaran Kas Pada UD.Roda Mas Manado” Jurnal E MBA Vol 1
No.3 September 2013

Widarno, Bambang. 2008. Efektivitas Perencanaan dan Pengembangan Sistem


Informasi. Jurnal Akuntansi dan Sistem Teknologi Informasi, 6 (1), h: 1-
13.

Wiyono Gendro. 2011. Merancang Penelitian Bisnis dengan Alat Analisis SPSS
17.0 & Smart PLS 2.0. Yogyakarta: Percetakan STIM YKPM

Yuniasih Wayan Ni, 2017, “Pengaruh Information Technology Sophistication,


Partisipasi Manajemen, Pengetahuan Manajemen, Dan External
Expertise Pada Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi” Jurnal Riset
Akuntansi Vol 7 No.2 September 2017

Zulkifli Amsyah. 2005, Manajemen Sistem Informasi. Jakarta: PT Gramedia


Pustaka Utama

26

Anda mungkin juga menyukai