NIM : A031181329
MATA KULIAH : PENGAUDITAN I
2. Software
Selain menggunakan hardware EDP juga menggunakan software tertentu untuk
mengoperasikan komputer, jenis-jenis software yang digunakan di dalam EDP adalah
sistem program dan program aplikasi.
Sistem Program
Program yang menjalankan fungsi umum yang dibutuhkan dalam pengoprasian komputer,
sistem program ini meliputi:
o OS (Operating System) Program dasar yang digunakan untuk pengoprasian komputer.
o Utility System Digunakan untuk melaksanakan tugas-tugas umum, Copy, Paste
o Compilers dan Assembler Digunakan untuk mengubah bahasa program kedalam
bahasa yang dimengerti oleh komputer.
NAMA : ANDI MAULINA
NIM : A031181329
MATA KULIAH : PENGAUDITAN I
Program Aplikasi
Dalam pemakaiannya digunakan untuk menjalankan proses tugas-tugas tertentu misalkan :
Program Akuntansi dalam sebuah perusahaan, audit, perbankan dan lain-lain.
Tujuan penerapan SPI dalam perusahaan adalah untuk menghindari adanya penyimpangan
dari prosedur. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan terutama manajemen berusaha untuk
menghindari resiko dari adanya penerapan suatu sistem. Banyak dan detailnya prosedur yang
dibuat tidak menutup kemungkinan akan timbulnya resiko penyimpangan. PDE merupakan salah
satu metode yang digunakan sebagai alat pengolahan data dalam perusahaan.
SPI memiliki tiga elemen penting yang mendukung (IAI:2002;23) yaitu lingkungan
pengendalian, sistem akuntansi, dan prosedur pengendalian. Lingkungan pengendalian dalam
perusahaan meliputi semua unsur yang mendorong terciptanya efektivitas kebijakan perusahaan
dimana unsur ini lebih dititikberatkan pada sumber daya manusia yang tersedia dalam
perusahaan.
NAMA : ANDI MAULINA
NIM : A031181329
MATA KULIAH : PENGAUDITAN I
Hal yang sama juga harus dilaksanakan atas PDE. SPI atas PDE sangat penting karena data
yang dimiliki berjumlah besar yang pasti akan menimbulkan dampak yang lebih besar. Selain itu,
pengawasan akan kelayakan data harus dilakukan sehingga penyelewengan terhadap kecanggihan
PDE tidak akan terjadi.
Auditor harus mendapatkan pengetahuan yang memadai mengenai sistem PDE untuk
memahami: Kelompok-kelompok transaksi dalam operasi perusahaan klien yang diproses dengan
sistem PDE yang signifikan pada laporan keuangan. Catatan-catatan akuntansi, dokumen-dokumen
pendukung, informasi yang bisa dibaca oleh mesin, dan rekening-rekening tertentu dalam laporan
NAMA : ANDI MAULINA
NIM : A031181329
MATA KULIAH : PENGAUDITAN I
keuangan yang terlibat dalam proses PDE, serta pelaporan kelompok-kelompok transaksi yang
signifikan tersebut. Bagaimana komputer digunakan untuk mengolah data, mulai dari terjadinya
transaksi sampai akhirnya masuk ke dalam laporan keuangan. Jenis-jenis salah saji potensial yang
dapat terjadi.
Risiko pengendalian ditetapkan untuk masing-masing asersi laporan keuangan, tetapi auditor
biasanya memulai dengan menetapkan risiko untuk asersi -asersi kelompok transaksi. Hasil
penetetapan risiko tersebut kemudian digabungkan sedemrikian rupa sehingga dapat ditetapkan
risiko pengendalian untuk asersi-asersi saldo rekening yang bersangkutan.
Dalam menetapkan risiko pengendalian untuk suatu asersi, auditor perlu melakukan hal -hal
sebagai berikut:
1. Mempertimbangkan pengetahuan yang diperoleh dari prosedur-prosedur untuk
mendapatkan pemahaman tentang apakah pengendalian yang berhubungan dengan
asersi telah dirancang dan dioperasikan oleh manajemen perusahaan.
2. Mengidentifikasi salah saji potensial yang dapat terjadi dalam asersi perusahaan. Salah
saji bisa diidentifikasi untuk asersi-asersi yang berkaitan dengan masing-masing
kelompok transaksi dan untuk asersi-asersi pada setiap saldo rekening yang
bersangkutan. Contoh salah saji potensial bisa diidentifikasi untuk asersi-asersi
pengeluaran kas dan untuk dua rekening utama yang terpengaruh olehpengeluaran kas
yaitu kas dan utang dagang.
3. Mengidentifikasi pengendalian yang diperlukan yang diperkirakan akan mampu untuk
mencegah dan mendeteksi salah saji. Auditor mengidentifikasi pengendalian yang
NAMA : ANDI MAULINA
NIM : A031181329
MATA KULIAH : PENGAUDITAN I
Auditor tidak perlu menguji pengendalian sistem informasi berbasis komputer klien
(yaitu terhadap file program/data di komputer), melainkan cukup terhadap input serta
NAMA : ANDI MAULINA
NIM : A031181329
MATA KULIAH : PENGAUDITAN I
output sistem aplikasi saja. Dari penilaian terhadap kualitas dan kesesuaian antara input
dengan output sistem aplikasi ini, auditor dapat mengambil kesimpulan tentang kualitas
pemrosesan data yang dilakukan klien (meskipun proses/program komputernya tidak
diperiksa).
Untuk menerapkan metode ini, pertama auditor meninjau dan menguji pengendalian
masukan (input controls), kemudian menghitung hasil yang diperkirakan (expected) dari
proses transaksi yang terpilih, lalu auditor membandingkan hasil sesungguhnya seperti
yang tampak dalam laporan yang dihasilkan dengan hasil yang dihitung secara manual
(untuk mendapat keyakinan bahwa proses atau program komputer yang digunakan telah
benar). Disamping mungkin masalah pengetahuan auditor mengenai aspek teknis
komputer atau keterbatasan lain.
Selain itu auditor juga dapat meminta penjelasan dari para teknisi komputer mengenai
spesifikasi sistem dan/ atau program yang diperiksanya. Dalam pengujian substantif, para
auditor memeriksa file/data komputer. Apabila auditor menggunakan alat bantu
program audit, besar kecilnya penggunaan (peranan) komputer dalam audit tergantung
pada kompleksitas dari sistem komputer perusahaan yang diaudit. Penggunaannya dapat
sederhana atau lebih rumit.
mengkaji data, mengakses file, memanggil records, mengekstraksi sampel statistik dan
melakukan pengujian penghitungan.
Dalam audit dengan komputer (audit with the computer) atau audit berbantuan
komputer (computer assisted audit) terdapat beberapa cara yang dapat digunakan oleh
auditor dalam melaksanakan prosedur audit: Memproses/melakukan pengujian dengan
sistem komputer klien itu sendiri sebagai bagian dari pengujian pengendalian/substantif.
Menggunakan komputer untuk melaksanakan tugas audit yang terpisah dari catatan
klien, yaitu mengambil copy data/file dan/atau program milik klien untuk dites dengan
komputer lain (di kantor auditor). Menggunakan komputer sebagai alat bantu dalam
audit, menyangkut: Dalam pengujian program dan/atau file/data yang dipergunakan dan
dimiliki oleh perusahaan (sebagai software bantu audit). Menggunakan komputer untuk
dukungan kegiatan audit, misalnya untuk administrasi dan surat-menyurat, pembuatan
tabel/jadwal, untuk sampling, dan berbagai kegiatan office automation lainnya. Pada
pendekatan ini audit dilakukan dengan menggunakan komputer dan software untuk
mengotomatisasi prosedur pelaksanaan audit.