Anda di halaman 1dari 24

AUDIT ATAS

IMPORTIR UMUM
IMPORTIR UMUM?

 Importir Umum adalah Perusahaan impor yang bisa mengimpor


beraneka ragam jenis barang dagang. Pada umumnya wisma dagang
atau trading house lah yang banyak mengantongi status sebagai
importir umum.
 Barang yang dapat diimpor oleh importir umum sangatlah beraneka
ragam, mulai dari barang kelontong sampai barang instalasi pabrik
secara massal
 Importir Umum harus memiliki API-U (Angka Pengenal Importir-
Umum)
Sasaran Audit untuk Importir Umum

Sistem Pengendalian
Internal

Pemberitahuan Jumlah Pemberitahuan Impor


dan Jenis Barang Barang
Importir
Umum
Pemberitahuan Tarif Pemberitahuan Nilai
Barang Pabean
Sistem informasi atau akuntansi
dan output (dapat berupa
laporan/dokumen) dari sistem
tersebut.

Sistem Sistem dan prosedur yang


Pengendalian dibuat auditee dalam rangka
Internal pelaksanaan peraturan
perundang-undangan yang
terkait dengan bidang
kepabeanan dan bidang cukai
Tujuan
Mengetahui jumlah dokumen PIB

Prosedur
 Dapatkan dokumen pemberitahuan pabean mengenai impor
barang dari auditee atau dari data internal Direktorat Jenderal Bea
Cukai, beserta lampirannya seperti sales contract, letter of credit,
insurance, bill of ladding, packing list, invoice bukti pembelian, dan
bukti pembayaran lainnya untuk menghitung nilai pabean. Setelah
itu dilakukan rekapitulasi atas data yang tercantum pada dokumen
tersebut.

 Lakukan uji kesesuaian jumlah rekapitulasi dokumen


pemberitahuan impor barang dengan Bukti Audit terkait dengan
dokumen tersebut, lalu bandingkan.
Keyakinan atas transaksi
dilakukan oleh auditee

Keyakinan atas persyaratan


pemenuhan nilai transaksi

Pemberitahuan Mengetahui harga


sebenarnya/seharusnya
Nilai Pabean dibayar

Mengetahui biaya – biaya yang


harus ditambahkan atau tidak
ke nilai transaksi

Mengetahui kebenaran
nilai pemberitahuan nilai
pabean
 Tujuan Audit
Meyakini transaksi pembelian yang diberitahukan
dilakukan oleh auditee dari penjual di luar negeri

 Prosedur Audit
(Pastikan transaksi yang diberitahukan tercatat dalam
pembukuan audit)
 Auditor harus memastikan betul bahwa setiap transaksi atas barang yang
telah diberitahukan dalam PIB telah dicatat dalam jurnal dan diikhtisarkan
dalam buku besar serta laporan keuangan.
 Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi pembelian
adalah
1. Register Bukti Kas Keluar (voucher register) adalah jurnal yang dipakai
untuk mencatat transaksi pembelian.
2. Jurnal Pembelian adalah jurnal yang dipakai untuk mencatat transaksi
pembelian
3. Kartu Utang adalah buku pembantu yang digunakan untuk mencatat
utang kepada pemasok.
4. Kartu Persediaan digunkan untuk mencatat harga pokok persediaan
Tujuan Audit
Mengetahui pemenuhan persyaratan nilai transaksi :
 Tidak terdapat persyaratan atau pertimbangan yang diberlakukan terhadap transaksi atau harga
barang impor yang mengakibatkan harga barang impor yang bersangkutan tidak dapat ditentukan.
 Tidak terdapat proceeds yang harus diserahkan oleh pembeli kepada penjual, kecuali nilai proceeds
tersebut dapat ditambahkan pada harga yang sebenarnya dibayar atau yang seharusnya dibayar.
 Tidak terdapat hubungan antara penjual dan pembeli yang memempengaruhi harga barang.

 Tidak terdapat pembatasan atas pemanfaatan barang impor (ada pengecualian)

Prosedur Audit
 Dapatkan dan pelajari bukti audit (misalnya sales contract dan perjanjian keagenan) yang terkait
dengan transaksi yang sedang diaudt
 Dapatkan dan evaluasi pembukuan/data akuntansi atau dokumen legal untuk meyakini bahwa
persyaratan nilai transaksi terpenuhi.
Tujuan Audit
Mengetahui harga yang sebenarnya dibayar atau yang seharusnya dibayar untuk meyakini
bahwa harga yang sebenarnya dibayar atau seharusnya dibayar :
 Adalah total pembayaran yang dilakukan atau akan dilakukan oleh pembeli kepada atau untuk
kepentingan penjual atas barang yang diimpor
 Tidak meliputi biaya yang terjadi dari kegiatan yang dilakukan oleh pembeli untuk
kepentingannya sendiri, biaya yang terjadi setelah pengimporan, dividen dan bunga kecuali
komisi pembelian
Prosedur Audit
 Dapatkan dan evaluasi bukti audit berupa bukti transaksi (misalnya invoice) atau
korespondensi, bukti dari pihak ketiga (bila diperlukan), dan pembukuan.
 Lakukan pengujian bukti audit tersebut dengan pembukuan untuk meyakini harga yang
sebenarnya dibayar atau seharusnya dibayar untuk transaksi yang diberitahukan.
MENGETAHUI BIAYA – BIAYA YANG
HARUS DITAMBAHKAN ATAU TIDAK KE
NILAI TRANSAKSI
Tujuan Audit
Mengetahui kebenaran pemberitahuan nilai pabean
 Prosedur
Bandingkan hasil pengujian bukti audit tersebut dengan pembukuan
untuk meyakini harga yang sebenarnya dibayar atau seharusnya
dibayar untuk transaksi yang diberitahukan. dan pengujian bukti audit
tersebut dengan pembukuan untuk meyakini besarnya biaya-biaya
yang harus ditambahkan pada harga yang sebenarnya dibayar atau
seharusnya dibayar untuk transaksi yang diberitahukan.dengan nilai
pabean yang diberitahukan dalam dokumen pemberitahuan pabean.
- BM  % x NP
- Nilai Pabean  NDPBM X CIF
 dibulatkan dg menghilangkan bagian Rupiah
(UU 17/06  dibulatkan keatas dlm ribuan)

- PDRI  % x NI
- PPN: 10% dan PPh: 2,5% atau 7,5%
- Nilai Impor  Nilai Pabean + BM
PENILAIAN KEANDALAN ATAS
PEMBERITAHUAN JENIS DAN JUMLAH
BARANG

Sasaran Audit
Pemberitahuan jenis dan jumlah barang
Tujuan Audit
Mengetahui kebenaran pemberitahuan jenis dan jumlah barang
PROSEDUR AUDIT
 Dapatkan dan evaluasi bukti audit (misalnya packing list dan laporan penerimaan
barang)
 Meminta kepada auditee dokumen pemasukan barang ke gudang importir dan
packing list yang berhubungan dengan PIB yang dimaksud,
 setelah itu evaluasi bukti audi tersebut apakah sudah benar diberitahukan.
 Cari jumlah dan jenis barang yang tercantum pada bukti laporan penerimaan
barang dan packing list.
PROSEDUR AUDIT
 Bandingkan bukti audit yang diperoleh dengan jumlah dan jenis barang yang
diberitahukan dalam dokumen pemberitahuan pabean.
 Apabila ditemukan adanya perbedaan pemberitahuan pabean dengan dokumen
packing list dan dokumen penerimaan barang dilakukan tindakan lebih lanjut.
 Apabila ditemukan sesuai, maka pemeritahuan pabean tersebut telah benar
adanya.
 Apabila dokumen pabean tentang jumlah dan jenis dibertiahukan dengan tidak
benar secara sengaja akan menimbulkan kekurangan BM dan PDRI dan atas hal
tersebut dikenakan sanksi administrasi yang dituangkan pada SPSA
PENILAIAN KEANDALAN ATAS
PEMBERITAUAN TARIF BARANG
Sasaran Audit
Pemberitahuan tarif barang
Tujuan Audit
Mengetahui kebenaran pemberitahuan tarif barang (klasifikasi dan pembebanan)
PROSEDUR AUDIT
 Bandingkan klasifikasi dan pembebanan yang diberitahukan dalam dokumen
pemberitahuan pabean dengan Buku Tarif Bea Masuk Indonesia (BTBMI).
 Dari hasil pemeriksaan fisik pada saat impor hasilnya di uraikan pada LHP sesuai
uraian barang hasil pemeriksaan oleh petugas pemeriksa.
 Sesuai dengan hasil pemeriksaan tersebut petugas dapat mengklasifikasikan
sesuai dengan pos HS pada BTBMI yang sesuai.
PROSEDUR AUDIT
 Tentukan klasifikasi dan pembebanan sesuai dengan BTBMI apabila hasil
pengujian jenis barang tidak sesuai dengan pemberitahuan.
 Bandingkan pemberitahuan tarif pembebanan dalam dokumen pemberitahuan
pabean dengan BTBMI dan dokumen legal tentang perlakuan khusus tersebut
(misalnya Keputusan Kepala BKPM tentang Restrukturisasi).
 Apabila ditemukan kesalahan pencantuman klasifikasi dan pembebanan maka
dilakukan pembenaran penetapan klasifikasi dan pembebanan tarif.
 Atas kekurangan pembayaran Bea Masuk dan PDRI maka dilakukan pembayaran
oleh importir umum.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai