Oleh Kelompok 3 :
A. Ruang Lingkup
Standar Audit (”SA”) ini mengatur tanggung jawab auditor yang berkaitan dengan
informasi komparatif dalam audit atas laporan keuangan. Ketika laporan keuangan
periode lalu telah diaudit oleh auditor pendahulu atau tidak diaudit, ketentuan dan
panduan dalam SA 510 1 tentang saldo awal juga berlaku
C. Tanggal Efektif
SA ini berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang
dimulai pada atau setelah: (i) tanggal 1 Januari 2013 (untuk Emiten), atau (ii) tanggal 1
Januari 2014 (untuk entitas selain Emiten; penerapan dini dianjurkan).
D. Tujuan Auditor
(a) Untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat tentang apakah informasi
komparatif yang tercantum dalam laporan keuangan telah disajikan, dalam semua
hal yang material, sesuai dengan ketentuan untuk informasi kboemrlapkaur
;adtifandalam kerangka pelaporan keuangan yang
(b) Untuk melaporkan sesuai dengan tanggung jawab pelaporan auditor.
E. Definisi
(b) Angka koresponding: Informasi komparatif yang angka- angka dan pengungkapan
lainnya untuk periode lalu dicantumkan sebagai suatu bagian integral dari periode
kini, dan dimaksudkan untuk dibaca hanya dalam hubungannya dengan angka-
angka dan pengungkapan lainnya yang berkaitan dengan periode kini (“angka-
angka periode kini”). Tingkat keterperincian yang disajikan dalam angka-angka
dan pengungkapan koresponding ditentukan terutama oleh relevansinya dengan
angka- angka periode kini.
Untuk tujuan SA ini, pengacuan ke “periode lalu” harus dibaca sebagai “periode-
periode lalu” bila informasi komparatif mencakup angka-angka dan pengungkapan lainnya
untuk lebih dari satu periode.
F. Prosedur Audit
(b) Kebijakan akuntansi yang tercermin dalam informasi komparatif adalah konsisten dengan
kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam periode kini atau, jika telah terjadi perubahan
dalam kebijakan akuntansi, apakah perubahan tersebut sudah dicatat dengan tepat dan
disajikan dan diungkapkan secara cukup.
Jika laporan keuangan periode lalu diubah, auditor harus dapat menentukan bahwa
informasi komparatif cocok dengan laporan keuangan yang telah diubah tersebut.
Sebagaimana yang diharuskan oleh SA 580.
Auditor harus meminta representasi tertulis untuk semua periode yang diacu dalam
opini auditor. Auditor juga harus memperoleh representasi tertulis yang spesifik berkaitan
dengan penyajian kembali yang dibuat untuk mengoreksi kesalahan penyajian material
dalam laporan keuangan periode lalu yang berdampak terhadap informasi komparatif.
G. Pelaporan Audit
(a) Mengacu baik ke angka-angka periode kini dan angka koresponding dalam
penjelasan tentang hal yang menimbulkan modifikasi ketika dampak atau
kemungkinan dampak hal tersebut terhadap angka-angka periode kini adalah
material; atau
(b) Dalam kasus lain, menjelaskan bahwa opini auditor telah dimodifikasi karena
dampak atau kemungkinan dampak atas hal yang tidak dapat diselesaikan tersebut
terhadap daya banding angka-angka periode kini dan angka koresponding.
H. Ketentuan Penerapan
Kecuali untuk laporan auditor yang diterbitkan untuk tujuan penawaran umum efek
atau transaksi pasar modal sejenis (selanjutnya disebut sebagai “Transaksi Aksi
Korporasi”), seluruh laporan auditor atas laporan keuangan yang periode laporan
keuangannya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2013 diterbitkan dengan
menggunakan pendekatan koresponding, kecuali jika ditentukan lain oleh peraturan
perundang-undangan yang berlaku, dengan bentuk dan isi yang mengacu pada Standar
Audit yang ditetapkan oleh IAPI.
Seluruh laporan auditor atas laporan keuangan yang diterbitkan untuk tujuan
Transaksi Aksi Korporasi diterbitkan dengan menggunakan pendekatan komparatif
dengan ketentuan tambahan sebagai berikut:
(a) Untuk periode laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari
2013. Bentuk dan isi laporan auditor mengacu pada Standar Audit yang ditetapkan
oleh IAPI.
(b) Untuk periode laporan keuangan yang dimulai sebelum tanggal 1 Januari 2013:
Bentuk dan isi laporan auditor independen mengacu pada standar auditing yang
ditetapkan oleh IAPI sebagaimana tercantum dalam Standar Profesional Akuntan
Publik versi 31 Maret 2011 (“SPAP 31 Maret 2011”). Namun demikian, penggunaan
bentuk dan isi laporan auditor yang mengacu pada Standar Audit yang ditetapkan oleh
IAPI dalam konteks ini dianjurkan dan diperkenankan selama memungkinkan.
STANDAR AUDIT (SA) 720
Standar audit (SA) ini mengatur tanggung jawab auditor atas informasi lain dalam
dokumen yang berisi laporan keuangan auditan dan laporan auditor terkait. Dalam hal tidak
terdapat ketentuan khusus dalam perikatan, opini auditor tidak mencakup informasi lain dan
auditor tidak memiliki tanggung jawab khusus untuk menentukan apakah informasi lain
tersebut disajikan degan tepat. Namun auditor tetap harus membaca informasi lain tersebut
karena kredibilitas laporan keuangan auditan dapat terganggu oleh ketidak konsistensian
material antara laporan keuangan auditan dan informasi lain tersebut.
Tujuan auditor adalah merespons dengan tepat ketika dokumen yang berisi laporan
keuangan auditan dan laporan auditor terkait mencakup informasi lain yang dapat
mengganggu kredibilitas.
a. Informasi keuangan dan non keuangan (selain laporan keuangan dan laporan auditor
terkait) yang tercantum, baik yang dipersyaratkan oleh pertauran perundang –
undangan atau kebiasaan, dalam suatu dokumen yang berisi laporan keuangan auditan
dan laporan auditor terkait.
b. Ketidakkonsistenan mengenai informasi lain yang bertentangan dengan informasi
yang terdapat dalam laporan keungan auditan. Suatu ketidak konsistenan material
dapat menimbulkan keraguan tentang kesimpulan audit yang ditarik dari bukti audit
yang diperoleh sebelumnya dan kemungkinan tentang basis untuk opini auditor atas
laporan keuangan.
c. Kesalahan penyajian atas fakta mengenai informasi lain yang tidak berhubungan
dengan hal – hal yang tercantum dalam laporan keuangan auditan yang tidak disajikan
dengan benar. Suatu kesalahan penyajian material atas fakta dapat mengganggu
kredibilitas dokumen yang berisi laporan keuangan auditan.
Jika revisi terhadap laporan keuangan auditan diperlukan dan manajemen menolak
untuk melakukan revisi tersebut, maka auditor harus memodifikasi opini dengan
mengomunikasikan hal tersebut kepada pihak yang diberi tanggung jawab. Dan ketika
manajemen menyetujui untuk merevisi informasi lain, prosedur auditor dapat mencakup
penelaahan atas langkah – langkah yang dilakukan oleh manajemen untuk memastikan
bahwa pihak – pihak yang menerima, yaitu : Laporan keuangan yang diterbitan
sebelumnya, laporan auditor terkai dan informasi lain, di informasikan tentang revisi
tersebut.
Auditor mungkin memiliki tanggung jawab tambahan, melalui ketentuan statutori atau
regulasi lainnya, sehubungan dengan informasi lain yang berada di luar ruang lingkup
SA ini. Sebagai contoh, beberapa yurisdiksi mungkin mengharuskan auditor untuk
menerapkan prosedur tertentu terhadap informasi lain tertentu seperti data tambahan
yang diharuskan atau untuk menyatakan suatu opini atas keandalan indikator kinerja
yang dijelaskan dalam informasi lain. Ketika terdapat kewajiban seperti itu,
tanggung jawab tambahan auditor ditentukan oleh sifat perikatan serta peraturan
perundang-undangan dan standar profesi. Jika informasi lain tersebut diabaikan atau
mengandung defisiensi, maka auditor dapat diharuskan oleh peraturan perundang-
undangan untuk mengacu hal tersebut dalam laporan auditor.
Ketika manajemen menolak untuk merevisi informasi lain yang dipandang perlu
oleh auditor, tindakan lebih lanjut yang tepat oleh auditor dapat mencakup permintaan
saran dari penasihat hukum auditor.
Ketika mendiskusikan suatu kesalahan penyajian material atas fakta yang jelas-
jelas nyata dengan manajemen, auditor mungkin tidak dapat mengevaluasi validitas
beberapa pengungkapan yang tercantum dalam informasi lain dan respons manajemen
terhadap pertanyaan auditor, serta dapat menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan
pertimbangan atau opini yang valid.
Ketika auditor menyimpulkan bahwa terdapat suatu kesalahan penyajian material atas
fakta dan manajemen menolak untuk mengoreksinya, tindakan lebih lanjut oleh
auditor dapat mencakup permintaan saran dari penasihat hukum auditor.
STANDAR AUDIT (SA) 800
PERTIMBANGAN KHUSUS–AUDIT ATAS LAPORAN
KEUANGAN YANG DISUSUN SESUAI DENGAN KERANGKA
BERTUJUAN KHUSUS
A. Ruang Lingkup
Mengatur pertimbangan khusus dalam penerapan SA 100-700 dalam audit atas laporan
keuangan yang disusun sesuai dengan kerangka bertujuan khusus. SA 800 tidak
menghilangkan ketentuan yang tercantum dalam SA-SA lain, dan juga ditujuakn untuk
mengatur seluruh pertimbangan khusus yang mungkin relevan dengan kondisi perikatan.
B. Tanggal Efektif
Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada
atau setelah tanggal:
C. Tujuan
Tujuan auditor untuk menangani dengan tepat pertimbangan khusus yang relevan
dengan hal-hal sebagai berikut:
a) Penerimaan perikatan,
D. Definisi
Untuk tujuan SA, istilah dibawah ini memiliki makna yang dijelaskan sebagai
berikut:
Pengacuan pada “laporan keuangan” dalam SA ini berarti “satu set lengkap
laporan keuangan bertujuan khusus, termasuk catatan atas laporan keuangan.” Catatan
atas laporan keuangan pada umumnya mencakup suatu ikhtisar kebijakan akuntansi
signifikan dan informasi penjelasan lainnya. Ketentuan kerangka pelaporan keuangan
yang berlaku menentukan bentuk dan isi laporan keuangan, dan apa yang membentuk
satu set lengkap laporan keuangan.
SA 200 mengharuskan auditor untuk mematuhi seluruh SA yang relevan dengan
audit. Dalam perencanaan dan pelaksanaan audit atas laporan keuangan bertujuan khusus,
auditor harus menentukan apakah penerapan SA mengharuskan pertimbangan khusus
sesuai dengan kondisi perikatan. SA 315 mengharuskan auditor untuk memperoleh suatu
pemahaman tentang pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi entitas.
b. SA 700 mengatur bentuk dan isi laporan auditor. Hal-hal yang harus diperhatikan
auditor dalam hal laporan auditor atas laporan keuangan bertujuan khusus adalah
sebagai berikut;
a) Suatu basis akuntansi perpajakan untuk satu set laporan keuangan yang
melampiri surat pemberitahuan tahunan (“SPT”) entitas
b) Basis akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas untuk informasi arus kas
yang diharuskan oleh kreditur; • Ketentuan pelaporan keuangan yang
ditetapkan oleh regulator untuk memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh
regulator tersebut; atau • Ketentuan pelaporan keuangan suatu kontrak, seperti
perjanjian obligasi, perjanjian pinjaman, atau hibah untuk suatu
proyek.Kemungkinan terdapat kondisi yang di dalamnya kerangka bertujuan
khusus didasarkan pada suatu kerangka pelaporan keuangan yang ditetapkan
oleh suatu organisasi pengatur standar yang memiliki wewenang atau diakui,
atau oleh peraturan perundang-undangan, tetapi tidak mematuhi seluruh
ketentuan kerangka tersebut. Laporan keuangan yang disusun sesuai dengan
kerangka bertujuan khusus mungkin merupakan satu-satunya laporan
keuangan yang disusun oleh suatu entitas.
Dalam kondisi tersebut, standar tersebut akan dianggap dapat diterima untuk
tujuan tersebut jika organisasi tersebut mengikuti suatu proses yang terstandardisasi
dan transparan yang melibatkan pemikiran dan pertimbangan atas pandangan dari
pemangku kepentingan yang relevan. Dalam beberapa yurisdiksi, peraturan
perundang-undangan dapat menentukan kerangka pelaporan keuangan yang
digunakan oleh manajemen dalam penyusunan laporan keuangan bertujuan khusus
bagi entitas jenis tertentu. Kerangka pelaporan keuangan yang berlaku dapat
mencakup ketentuan pelaporan keuangan suatu kontrak.
(a) ketentuan etika yang relevan, termasuk hal yang berkaitan dengan
independensi, terkait dengan perikatan audit atas laporan keuangan, dan