Disusun Oleh :
Muzdalipah 20919019
1
A. SA 710 (Informasi Komparatif – Angka Koresponding Dan
Laporan Keuangan Komparatif
Ruang Lingkup
Standar Audit (”SA”) ini mengatur tanggung jawab auditor yang berkaitan dengan
informasi komparatif dalam audit atas laporan keuangan. Ketika laporan keuangan
periode lalu telah diaudit oleh auditor pendahulu atau tidak diaudit, ketentuan dan
panduan dalam SA 5101 tentang saldo awal juga berlaku.
Tanggal Efektif
SA ini berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang
dimulai pada atau setelah: (i) tanggal 1 Januari 2013 (untuk Emiten), atau (ii)
tanggal 1 Januari 2014 (untuk entitas selain Emiten; penerapan dini dianjurkan).
2
Tujuan
Tujuan auditor adalah:
Untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat tentang apakah informasi
komparatif yang tercantum dalam laporan keuangan telah disajikan, dalam semua
hal yang material, sesuai dengan ketentuan untuk informasi komparatif dalam
kerangka pelaporan keuangan yang berlaku; dan
Untuk melaporkan sesuai dengan tanggung jawab pelaporan auditor.
Definisi
Untuk tujuan SA ini, istilah berikut memiliki makna:
Informasi komparatif: Angka-angka dan pengungkapan yang tercantum
dalam laporan keuangan yang berkaitan dengan satu atau lebih periode
lalu sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.
Angka koresponding: Informasi komparatif yang angka-angka dan
pengungkapan lainnya untuk periode lalu dicantumkan sebagai suatu
bagian integral dari periode kini, dan dimaksudkan untuk dibaca hanya
dalam hubungannya dengan angka-angka dan pengungkapan lainnya yang
berkaitan dengan periode kini (“angka-angka periode kini”). Tingkat
keterperincian yang disajikan dalam angka-angka dan pengungkapan
koresponding ditentukan terutama oleh relevansinya dengan angka-angka
periode kini.
Laporan keuangan komparatif: Informasi komparatif yang jumlah dan
pengungkapan lainnya untuk periode lalu dicantumkan untuk
perbandingan dengan laporan keuangan periode kini, tetapi jika diaudit,
informasi komparatif tersebut harus diacu dalam laporan auditor. Tingkat
keterperincian informasi yang dicantumkan dalam laporan keuangan
komparatif tersebut dapat diperbandingkan dengan laporan keuangan
periode kini.
Untuk tujuan SA ini, pengacuan ke “periode lalu” harus dibaca
sebagai “periode- periode lalu” bila informasi komparatif mencakup angka-angka
dan pengungkapan lainnya untuk lebih dari satu periode.
3
Ketentuan Prosedur Audit
Auditor harus menentukan apakah laporan keuangan mencakup
informasi komparatif yang diharuskan menurut kerangka pelaporan keuangan
yang berlaku dan apakah informasi tersebut telah diklasifikasikan dengan tepat.
Untuk tujuan ini, auditor harus mengevaluasi apakah:
a) Informasi komparatif tersebut cocok dengan jumlah dan
pengungkapan lain yang disajikan dalam periode sebelumnya
atau, jika relavan, telah disajikan kembali; dan
b) Kebijakan akuntansi yang tercermin dalam informasi komparatif
adalah konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan
dalam periode kini atau, jika telah terjadi perubahan dalam
kebijakan akuntansi, apakah perubahan tersebut sudah dicatat
dengan tepat dan disajikan dan diungkapkan secara cukup.
Pelaporan Audit
1. Pendekatan Angka Koresponding
Ketika angka koresponding disajikan (informasi komparatif disajikan
dengan menggunakan pendekatan angka koresponding), opini auditor
tidak boleh mengacu ke angka-angka koresponding kecuali dalam kondisi
yang dijelaskan dalam paragraf 11, 12, dan 14 (Ref: Para. A2). Untuk
tujuan SA ini, opini auditor yang diterbitkan untuk laporan keuangan
periode kini yang di dalamnya terdapat informasi komparatif yang
disajikan dengan menggunakan pendekatan angka koresponding disebut
pendekatan opini audit koresponding (corresponding audit opinion
approach).
Dalam paragraf Basis untuk Modifikasi dalam laporan auditor,
auditor harus melakukan hal- hal sebagai berikut:
c) Mengacu baik ke angka-angka periode kini dan angka koresponding
dalam penjelasan tentang hal yang menimbulkan modifikasi
ketika dampak atau kemungkinan dampak hal tersebut terhadap
angka-angka periode kini adalah material; atau
4
d) Dalam kasus lain, menjelaskan bahwa opini auditor telah
dimodifikasi karena dampak atau kemungkinan dampak atas hal
yang tidak dapat diselesaikan tersebut terhadap daya banding
angka-angka periode kini dan angka koresponding. (Ref: Para.
A3-A5)
Laporan Keuangan Periode Lalu Diaudit oleh Auditor Pendahulu.
Jika laporan keuangan periode sebelumnya diaudit oleh auditor pendahulu dan
auditor tidak dilarang oleh peraturan perundang-undangan untuk mengacu ke
laporan auditor pendahulu atas angka koresponding dan memutuskan untuk
melakukan hal demikian, auditor harus menyatakan dalam suatu Paragraf Hal
Lain dalam laporan auditor:
e) Laporan keuangan periode sebelumnya diaudit oleh auditor
pendahulu;
f) Jenis opini yang dinyatakan oleh auditor pendahulu dan, jika opini
tersebut dimodifikasi, alasan modifikasi tersebut; dan
g) Tanggal laporan tersebut. (Ref: Para. A7) Laporan Keuangan Periode
Lalu Tidak Diaudit
2. Pendekatan Laporan Keuangan Komparatif
Ketika laporan keuangan komparatif disajikan (informasi
komparatif disajikan dengan menggunakan pendekatan laporan keuangan
komparatif), opini auditor harus mengacu ke setiap periode laporan
keuangan yang disajikan dan atas laporan- laporan keuangan tersebut
opini auditor dinyatakan. (Ref: Para. A8-A9). Untuk tujuan SA ini, opini
auditor yang diterbitkan untuk laporan keuangan periode kini dan
informasi komparatif yang disajikan dengan menggunakan pendekatan
laporan keuangan komparatif disebut pendekatan opini audit komparatif
(comparative audit opinion approach).
Ketika melaporkan laporan keuangan periode lalu dalam
hubungannya dengan audit periode kini, jika opini auditor atas laporan
keuangan periode lalu berbeda dengan opini auditor yang sebelumnya
dinyatakan, auditor harus mengungkapkan alasan substantif untuk opini
5
yang berbeda tersebut dalam suatu paragraf Hal Lain berdasarkan SA
706.5 (Ref: Para. A10)
6
mengandung kesalahan penyajian yang secara material berdampak terhadap
laporan keuangan periode kini.7
Ketentuan Penerapan
Kecuali untuk laporan auditor yang diterbitkan untuk tujuan penawaran
umum efek atau transaksi pasar modal sejenis (selanjutnya disebut sebagai
“Transaksi Aksi Korporasi”), seluruh laporan auditor atas laporan keuangan yang
periode laporan keuangannya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2013
diterbitkan dengan menggunakan pendekatan koresponding, kecuali jika
ditentukan lain oleh peraturan perundangan-undangan yang berlaku, dengan
bentuk dan isi yang mengacu pada Standar Audit yang ditetapkan oleh IAPI.
Seluruh laporan auditor atas laporan keuangan yang diterbitkan untuk
tujuan Transaksi Aksi Korporasi diterbitkan dengan menggunakan pendekatan
komparatif dengan ketentuan tambahan sebagai berikut:
a) Untuk periode laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah
tanggal 1 Januari 2013: Bentuk dan isi laporan auditor mengacu pada
Standar Audit yang ditetapkan oleh IAPI.
b) Untuk periode laporan keuangan yang dimulai sebelum tanggal 1
Januari 2013: Bentuk dan isi laporan auditor independen mengacu
pada standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI sebagaimana
tercantum dalam Standar Profesional Akuntan Publik versi 31 Maret
2011 (“SPAP 31 Maret 2011”). Namun demikian, penggunaan
bentuk dan isi laporan auditor yang mengacu pada Standar Audit
yang ditetapkan oleh IAPI dalam konteks ini dianjurkan dan
diperkenankan selama memungkinkan.
7
dibuat sebelumnya berkaitan dengan periode lalu masih tepat. Dalam hal
angka koresponding, representasi tertulis diminta hanya untuk laporan
keuangan periode kini karena opini auditor adalah atas laporan keuangan
periode kini tersebut, yang mencakup angka koresponding tersebut. Namun,
auditor harus meminta representasi tertulis yang spesifik tentang penyajian
kembali untuk mengoreksi kesalahan penyajian material dalam laporan
keuangan periode lalu yang berdampak terhadap informasi komparatif.
Pelaporan Audit
1) Pendekatan Angka Koresponding
Tidak ada Pengacuan dalam Opini Auditor (Ref: Para. 10)
- Opini auditor tidak mengacu ke angka koresponding karena opini
auditor adalah atas laporan keuangan periode kini secara
keseluruhan, termasuk angka koresponding.
8
keuangan periode kini karena dampak atau kemungkinan dampak
atas hal yang tidak terselesaikan tersebut terhadap daya banding
angka-angka periode kini dan angka koresponding.
- Contoh laporan auditor jika laporan auditor atas periode lalu
mencakup opini modifikasian dan hal yang menyebabkan
modifikasi tersebut belum terselesaikan disajikan dalam Ilustrasi 1
dan 2 pada Lampiran dari SA ini.
9
2) Pendekatan Laporan Keuangan Komparatif
Pengacuan dalam Opini Auditor (Ref: Para. 15)
- Karena laporan auditor atas laporan keuangan komparatif
diterapkan ke laporan keuangan setiap periode yang disajikan,
auditor dapat menyatakan opini wajar dengan pengecualian atau
opini tidak wajar, atau opini tidak menyatakan pendapat, atau
mencantumkan paragraf Penekanan Suatu Hal yang berkaitan
dengan satu atau lebih periode, sementara menyatakan opini
auditor yang berbeda atas laporan keuangan periode lain.
- Contoh laporan auditor jika auditor diharuskan untuk
melaporkan laporan keuangan periode kini dan periode lalu
dalam hubungannya dengan audit periode kini, dan periode lalu
mencakup opini modifikasian dan hal yang menyebabkan
modifikasi tersebut belum terselesaikan, disajikan dalam
Ilustrasi 4 pada Lampiran dari SA ini.
10
B. SA 720 (TANGGUNG JAWAB AUDITOR ATAS INFORMASI LAIN
DALAM DOKUMEN YANG BERISI LAPORAN KEUANGAN
AUDITAN)
Tanggal Efektif
SA ini berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang
dimulai pada atau setelah: (i) tanggal 1 Januari 2013 (untuk Emiten), atau (ii)
tanggal 1 Januari 2014 (untuk entitas selain Emiten; penerapan dini dianjurkan).
Tujuan
Tujuan auditor adalah untuk merespons dengan tepat ketika dokumen yang berisi
laporan keuangan auditan dan laporan auditor terkait mencakup informasi lain
yang dapat mengganggu kredibilitas laporan keuangan tersebut dan laporan
auditor terkait.
11
Definisi
Untuk tujuan SA ini, istilah-istilah di bawah ini memiliki makna sebagai berikut:
Informasi lain: Informasi keuangan dan non-keuangan (selain laporan
keuangan dan laporan auditor terkait) yang tercantum, baik yang
dipersyaratkan oleh peraturan perundang-undangan atau kebiasaan,
dalam suatu dokumen yang berisi laporan keuangan auditan dan laporan
auditor terkait. (Ref: Para. A3-A4)
Ketidakkonsistensian: Informasi lain yang bertentangan dengan
informasi yang terdapat dalam laporan keuangan auditan. Suatu
ketidakkonsistensian material dapat menimbulkan keraguan tentang
kesimpulan audit yang ditarik dari bukti audit yang diperoleh sebelumnya
dan, kemungkinan, tentang basis untuk opini auditor atas laporan
keuangan.
Kesalahan penyajian atas fakta: Informasi lain yang tidak berhubungan
dengan hal-hal yang tercantum dalam laporan keuangan auditan yang
tidak disajikan dengan benar. Suatu kesalahan penyajian material atas
fakta dapat mengganggu kredibilitas dokumen yang berisi laporan
keuangan auditan.
Ketentuan
Membaca Informasi Lain
Auditor harus membaca informasi lain untuk mengidentifikasi adanya
ketidakkonsistensian material, jika ada, dengan laporan keuangan
auditan.
Auditor harus melakukan pengaturan yang tepat dengan manajemen
atau pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola untuk
memperoleh informasi lain sebelum tanggal laporan auditor. Jika tidak
memungkinkan untuk memperoleh seluruh informasi lain sebelum
tanggal laporan auditor, maka auditor harus membaca informasi lain
tersebut sesegera mungkin. (Ref: Para. A5)
12
Ketidakkonsistensian Material
Jika dari membaca informasi lain, auditor mengidentifikasi adanya suatu
ketidakkonsistensian material, maka auditor harus menentukan apakah laporan
keuangan auditan atau informasi lain perlu direvisi.
13
- Jika revisi terhadap informasi lain diperlukan, tetapi manajemen
menolak untuk melakukan revisi tersebut, maka auditor harus
memberitahu pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola (kecuali
seluruh pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola terlibat dalam
pengelolaan entitas) mengenai perhatian auditor atas informasi lain,
dan melakukan tindakan lebih lanjut yang tepat. (Ref: Para. A9)
14
DAFTAR PUSTAKA
15