Dalam bentuk leasing ini, pemilik aset menjual asetnya kepada perusahaan leasing atau bank dan
bersamaan itu pula dibuat kontrak leasing untuk menggunakan aset selama periode tertentu
dengan syarat-syarat tertentu. Pembeli aset disebut lessor dan penjual aset disebut lessee. Leasing
jenis ini mengubah aset tetap menjadi kas untuk memenuhi kebutuhan likuiditasnya. Misal
Perusahaan Jaya Makmur yang bergerak pada usaha fotokopi kesulitan modal kerja. Pemilik
Perusahaan Jaya Makmur datang ke lessor untuk men-lease-kan 2 buah mesin fotokopi
dengan harga Rp12.000.000,- dan tetap menggunakan aset tersebut dalam jangka waktu 20
bulan dengan pembayaran sewa (lease payment) per bulan Rp900.000,-. Pemilik
Perusahaan Jaya Makmur memperoleh kas dan masih dapat menggunakan mesin fotokopi
walaupun mesin tersebut telah menjadi milik lessor.
Amendemen PSAK 73 tersebut mengusulkan, sebagai cara praktis, bahwa penyewa dapat
memilih untuk tidak menilai apakah konsesi sewa terkait Covid-19 merupakan suatu modifikasi
sewa dan memberikan persyaratan yang harus dipenuhi agar cara praktis tersebut dapat
diterapkan. Sebelumnya Draf Eksposur (DE) Amendemen PSAK 73 telah dikeluarkan pada
tanggal 4 Mei 2020 dan dengar pendapat publik telah dilakukan pada tanggal 13 Mei 2020
dengan tanggal tutup komentar pada 22 Mei 2020.
Perbedaan antara Amendemen PSAK 73 dengan DE Amendemen PSAK 73 tersebut sebagai
berikut:
a. perpanjangan kondisi yang diusulkan dalam paragraf 46B (b) untuk memasukkan konsesi
sewa terkait covid-19 dimana segala bentuk pengurangan pembayaran sewa hanya
memengaruhi pembayaran yang semula jatuh tempo pada atau sebelum 30 Juni 2021;
b. persyaratan penyewa yang menerapkan cara praktis untuk mengungkapkan informasi
bahwa penyewa telah menerapkan cara praktis untuk seluruh konsesi sewa (jika tidak
menerapkan seluruh konsesi sewa maka mengungkapkan informasi tentang sifat kontrak
konsesi sewa yang menerapkan cara praktis) dan jumlah yang diakui dalam laba rugi
yang mencerminkan perubahan pembayaran sewa yang timbul dari konsesi sewa terkait
Covid-19;
c. penyewa tidak diharuskan untuk mengungkapkan informasi yang diperlukan sesuai
dengan PSAK 25 Kebijkan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan
pada paragraf 28(f) dalam periode pelaporan di mana penyewa pertama kali menerapkan
Amendemen PSAK 73 tersebut.
Amendemen PSAK 73 ini ditetapkan berlaku efektif untuk periode pelaporan tahunan yang
dimulai pada atau setelah 1 Juni 2020 dengan penerapan dini diperkenankan.
REFERENSI
http://iaiglobal.or.id/v03/standar-akuntansi-keuangan/interpretasi-sak-11-isak-16-perjanjian-
konsesi-jasa
(Diakses pada tanggal 12 Maret 2021)
https://fdokumen.com/document/sewa-guna-usaha-leasing-dan-lease-kembali-sale-and-
leaseback-contoh-soal.html
(Diakses pada tanggal 12 Maret 2021)
http://www.iaiglobal.or.id/v03/berita-kegiatan/detailberita-1281=pengesahan-amendemen-psak-
73-sewa-%E2%80%93-konsesi-sewa-terkait-covid19
(Diakses pada tanggal 12 Maret 2021)