Anda di halaman 1dari 5

Nama : Iit Gusti Sri Murni

NIM : 20043011

Prodi : Akuntansi –S1

UTS PENGAUDITAN 2

1. Uraikanlah prosedur audit kepatuhan atas transaksi pembelian barang dagang, dengan cara
menuliskan terlebih dahulu tujuan audit dan lanjutkan dengan menuliskan prosedur audit
kepatuhan untuk masing-masing tujuan audit dimaksud (hanya untuk 3 buah tujuan
audit).Jawaban:

a. Keterjadian (occurrence)

Asersi ini memeriksa apakah transaksi yang tercatat dalam laporan keuangan benar-
benar terjadi selama periode akuntansi. Dalam siklus ini, asersi ini menegaskan
bahwa transaksi pembelian yang tercatat merepresentasikan pertukaran barang atau
jasa yang benar-benar terjadi. Prosedur audit kepatuhan atas transaksi pembelian
barang dagang terkait transaksi keterjadian adalah :

 Memeriksa dokumen dalam bundel voucher atas keberadaannya .

 Memeriksa indikasi persetujuan .

 Memeriksa input transaksi , apakah dilakukan oleh vendor yang valid atau tidak
valid .

 Memeriksa indikasi pembatalan .

 Memeriksa indikasi adanya verifikasi internal

b. Kelengkapan (completeness)

Asersi ini menilai apakah semua transaksi yang seharusnya ada dalam laporan
keuangan sudah dicatat dengan lengkap. Dalam siklus ini, asersi ini menegaskan
bahwa semua pembelian barang dan jasa yang dicatat. Prosedur audit kepatuhan atas
transaksi pembelian barang dagang terkait transaksi kelengakapan adalah

 Memasukkannya berurutan sesuai pesanan pembelian .

 Memasukkannya berurutan dengan laporan penerimaan .

 Memasukkannya berurutan dengan voucher


c. Akurasi (accuracy)

Asersi ini menilai apakah saldo-saldo dari transaksi telah dicatat dalam jumlah yang
benar. Dalam siklus ini, asersi ini menegaskan bahwa transaksi dicatat menggunakan
harga yang benar dan penghitungannya juga harus tepat. Prosedur audit kepatuhan
atas transaksi pembelian barang dagang terkait transaksi akurasi adalah

 Melakukan kroscek ke buku jurnal. Dengan memeriksa, tanggal, nomor,


keterangan dan angka nominal yang ada dalam buku jurnal pembelian.

 Memeriksa indikasi adanya verifikasi internal .

 Memeriksa berkas total per bagian , apakah terdapat paraf petugas pengendali
data ; membandingkan totalnya dengan laporan ringkasan .

 Memeriksa indikasi adanya persetujuan

2. Berdasarkan 3 buah tujuan audit yang Saudara pilih di atas, uraikanlah prosedur audit
substantif atas pembelian barang dagang, dengan cara menuliskan terlebih dahulu tujuan
audit dan lanjutkan dengan menuliskan prosedur audit substantif untuk masing-masing
tujuan audit dimaksud.Jawaban :

a. Keterjadian

Prosedur pengujian substantif atas transaksi yang dilakukan auditor untuk mencapai
tujuan audit terkait transaksi keterjadian adalah :

 Telaah jurnal perolehan, buku besar, dan berkas induk hutang usaha untuk jumlah
yang besar dan tidak biasa

 Periksa dokumen pendukung untuk kelayakan dan autentisitas (faktur pembelian,


laporan penerimaan barang, order pembelian, dan permintaan pembelian)

 Memeriksa berkas utama vendor untuk vendor yang tidak lazim .

 Menelusuri akuisisi persediaan ke dalam berkas utama persediaan . Memeriksa aset


tetap yang dibeli .

b. Kelengkapan

Prosedur pengujian substantif atas transaksi yang dilakukan auditor untuk mencapai
tujuan audit terkait transaksi kelengkapan adalah

 Menelusuri dari berkas laporan penerimaan ke jurnal akuisisi .

 Menelusuri dari berkas faktur vendor ke jurnal akuisisi


c. Akurasi

Prosedur pengujian substantif atas transaksi yang dilakukan auditor untuk mencapai
tujuan audit terkait transaksi akurasi adalah :

 Membandingkan transaksi yang dicatat dalam jurnal akuisisi dengan jurnal pada
faktur vendor , laporan penerimaan , dan dokumen pendukung . Menghitung ulang
akurasi faktur vendor , termasuk diskon dan ongkos angkut

3. Uraikanlah prosedur audit substantif atas saldo piutang usaha untuk masing-masing tujuan
audit berikut ini:

a. Piutang usaha telah dijumlahkan dengan benar dan cocok dengan kartu pembantu
utang usaha, dan jumlahnya cocok dengan buku besar;

Jawaban:

Lihat dan pelajari jurnal pembelian, buku besar, dan kartu pembantu piutang untuk mencari
transaksi yang tidak biasa dan transaksi yang besar-besar guna untuk dijadikan sebagai
sample.

b. Piutang usaha memang ada;

Jawaban :

Periksa dan pelajari dokumen yang mendasari transaksi. Telusuri daftar piutang usaha ke
faktur dan lakukan konfirmasi. Jika sudah terdapat bukti penerimaan barang maka dapat
diyakini penjualan itu benar-benar terjadi, dengan adanya penjualan maka piutang usaha
juga benar-benar ada . Jika terdapat order penjualan dapat diyakini bahwasanya penjualan
yang terjadi telah disetujui.

c. Piutang usaha yang terjadi telah dicatat;

Jawaban:

Melakukan pengujian aset atas piutang usaha setelah periode

d. Piutang usaha telah dicatat dengan akurat;

Jawaban :

Melakukan konfirmasi , memeriksa dokumentasi yang mendasari penerimaan kas


selanjutnya dan menelusuri laporan-laporan ( laporan penerimaan , vendor ). Selain itu
mendapatkan daftar piutang usaha pada tanggal neraca dan menentukan bahwa hal tersebut
mencerminkan secara akurat catatan akuntansi yang mendasarinya dengan cara :

 Menjumlahkan daftar dan menentukan kesesuaiannya dengan (1) total file voucher
yang belum dibayar, buku pembantu, atau file induk piutang usaha, dan (2) saldo
akun pengendali buku besar.

 Menguji kecocokan pemasok dan saldo dalam daftar dengan yang terdapat dalam
catatan akuntansi yang mendasarinya

e. Piutang usaha telah diklassifikasikan dengan semestinya;

Jawaban :

Melakukan review terhadap daftar dan file induk piuang usaha.

f. Piutang usaha telah dicatat pada periode yang tepat;

Jawaban :

Transaksi dalam siklus akuisisi dan penerimaan dicatat pada periode yang tepat. Dengan
cara melakukan pengujian terhadap persediaan dalam perjalanan dan melakukan pengujian
aset setelah periode

Anda mungkin juga menyukai