Anda di halaman 1dari 28

USE GRIDS

PENGUJIAN SUBSTANTIF
TERHADAP SALDO PIUTANG
USAHA
Anggota Kelompok

1. Ghifary Yusuf Adrian (19.0102.0003)


2. Luthfi Arista Larasati (19.0102.0026)
3. Tifa Anggun Hapsari (19.0102.0031)
4. Azmia Salsabila (19.0102.0038)
5. Sausan Tsurayya (19.0102.0039)
6. Desy Ambarsari (19.0102.0049)
Deskripsi Piutang
Apa itu piutang ?

Piutang merupakan klaim kepada pihak lain atas barang, atau jasa
yang dapat diterima dalam janglka waktu satu tahun, atau dalam satu
siklus perusahaan. Piutang umumnya disajikan dineraca dalam dua
kelompok :
1. Piutang usaha : piutang usaha adalah putang yang timbul dari
transaksi penjualan barang atau jasa dalam kegiatan normal
perusahaan. Piutang usaha umunya merupakan jumlah yang
material di neraca bila dibandingkan dengan piutang nonusaha.
2. Piutang nonusaha : piutang nonusaha timbul dari transaksi selain
penjualan barang dan jasa kepada pihak luar, seperti misalnya
piutang kepada karyawan, piutang penjualan saham, piutang
klaim asuransi, piutang pengembalian pajak, piutang dividen dan
bunga.
TUJUAN PENGUJIAN SUBSTANTIF
TERHADAP PIUTANG USAHA
01 02 03
Memperoleh keyakinan Membuktikan keberadaaan Membuktikan kelengkapan
tentang keandalan piutang usaha dan transaksi yang dicatat
catatan akuntansi yang keterjadian transaksi yang dalam catatan akuntansi
bersangkutan dengan berkaitan ddengan piutang dan kelengkapan saldo
piutang usaha. usaha yang dicantumkan di piutang usaha yang
neraca. disajikan dalam neraca

04 05 06
Membuktikan hak Membuktikan Membuktikan
kepemilikan klien atas kewajaran penilaian kewajaran penyajian
piutang usaha yang piutang usaha yang dan pengungkapan
dicantumkan di neraca. dicantumkan di neraca. piutang usaha di
neraca.
Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan
akuntansi yang bersangkutan dengan piutang

Sebelum auditor melakukan pengujian mengenai kewajaran saldo piutang yang


dicantumkan di neraca, ia harus memperoleh keyakinan mengenai ketelitian dan
keandalan catatan akuntansi yang mendukung informasi piutang yang disajikan
dineraca. Untuk itu auditor melakukan rekonsiliasi antara saldo piutang yang
dicantumkan di neraca dengan akun piutang di dalam buku besar dan selanjutnya
ke jurnal penjualan,jurnal penerimaan kas , dan jurnal umum.
Membuktikan asersi keberadaan atau kejadian
piutang usaha yang dicantumkan di neraca
Untuk membuktikan asersi keberadaan aktiva dan keterjadian transaksi
yang bersangkutan dengan aktiva tersebut auditor melakukan berbagai
pengujian substantif berikut ini :

1. Pengujian analitik
2. Pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan dengan piutang
usaha
3. Pemeriksaan pisah batas transaksi yang berkaitan dengan piutang usaha
4. Konfirmasi piutang usaha
Membuktikan asersi kelengkapan piutang usaha
yang dicantumkan di neraca

1. Pengujian analitik
2. Pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan
dengan piutang usaha
3. Pemeriksaan pisah batas transaksi yang berkaitan dengan
piutang usaha
4. Konfirmasi piutang usaha
Membuktikan asersi hak kepemilikan klien atas piutang
usaha yang dicantumkan di neraca

Untuk membuktikan hak kepemilikan klien atas piutang usaha


yang dicantumkan dineraca , auditor melakukan pengujian
substantif berikut ini :

1. Pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan


dengan piutang usaha.
2. Konfirmasi piutang usaha.
Membuktikan asersi penilaian piutang usaha yang
dicantumkan di neraca
Untuk membuktikan kewajaran penentuan jumlah akun cadangankerugian piutang
usaha yang dicantumkan di neraca,auditor melakukan pengujian substantif berikut
ini :

1. Prosedur audit awal.


2. Pengujian analitik.
3. Pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan dengan piutang usaha.
4. Konfirmasi piutang usaha
5. Penilaian terhadap kecukupan akun cadangan kerugian piutang.
6. Pembandingan penyajian piutang usaha di neraca dengan prinsip akuntansi
berterima umum.
Membuktikan asersi penyajian dan pengungkapan piutang usaha di neraca

Pengujian substantif terhadap piutang usaha diarahkan untuk mencapai


salah satu tujuan membuktikan apakah unsur piutang usaha telah
disajikan dan diungkapkan oleh klien di neracanya sesuai dengan
prinsip akuntansi berterima umum. Satu-satunya pengujian substantif
untuk membuktikan asersi penyajian dan pengungkapan piutang usaha
di neraca adalah dengan membandingkan penyajian dan pengungkapan
piutang usaha di neraca yang diaudit dengan prinsip akuntansi berterima
umum.
PROGRAM PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP PIUTANG USAHA

Tahap-tahap prosedur audir dimulai dari pemeriksaan yang bersifat luas


dan umum sampai ke pemeriksaan yang bersifat rinci. Berbagai prosedur
audit dilaksanakan dalam lima tahap berikut ini :

1. Prosedur audit awal.


2. Prosedur analitik.
3. Pengujian terhadap transaksi rinci.
4. Pengujian terdahap saldo akun rinci.
5. Verifikasi terhadap penyajian dan pengungkapan.
PROSEDUR AUDIT AWAL
A. Usut saldo piutang usaha yang tercantum di dalam neraca ke saldo akun
piutang usaha yang bersangkutan di dalam buku besar.
B. Hitung kembali saldo akun piutang usaha di dalam buku besar.
C. Lakukan review terhadap mutasi luar biasa dalam jumlah dan sumber
posting dalam akun Piutang Usaha dan akun Cadang Kerugian Piutang
Usaha.
D. Usut saldo awal akun Piutang Usaha dan akun Cadangan Kerugian Piutang
ke kertas kerja tahun yang lalu.
E. Usut posting pendebitan akun Piutang Usaha ke dalam jurnal yang
bersangkutan.
F. Lakukan rekonsiliasi akun kontrol piutang usaha dalam buku besar ke buku
pembantu piutang usaha.
PROSEDUR AUDIT AWAL
PROSEDUR ANALITIK

2 Lakukan prosedur analitik


A. Hitung ratio berikut ini :
1. Tingkat perputaran piutang usaha
2. Ratio piutang usaha dengan aktiva lancer
3. Rate of return on sales
4. Ratio kerugian piutang usaha dengan penjualan kredit
5. Ratio kerugian piutang usaha dengan jumlah piutang
usaha yang sesungguhnya tidak tertagih
B. Lakukan analisis hasil prosedur analitik dengan harapan yang
didasarkan pada data masa lalu,data industri,jumlah yang
dianggarkan,atau data lain.
PROSEDUR ANALITIK
PROSEDUR AUDIT TERHADAP TRANSAKSI RINCI

Keandalan saldo piutang usaha sangat ditentukan oleh keterjadian


transaksi berikut yang didebitkan dan dikreditkan ke dalam akun
piutang usaha :

1. Transaksi Penjualan Kredit


2. Transaksi Retur Penjualan
3. Transaksi Penghapusan Piutang Usaha
4. Transaksi Penerimaan kas dari Piutang Usaha
Periksa Sampel
Transaksi yang Tercatat
dalam Akun Piutang
Usaha Ke Dokumen
yang Mendukung
Timbulnya Transaksi
Tersebut
1. Sampel akun debitur yang akan
diperiksa transaksi mutasinya.
2. Sampel transaksi yang dicatat dalam
akun debitur pilihan
Periksa Pendebitan Akun Piutang ke Dokumen
Pendukung : Faktur Penjualan, Laporan
Pengiriman Barang dan Order Penjualan

1. Mengambil dari arsip klien penjualan beserta dokumen pendukung

2. Memeriksa kelengkapan dokumen yang mendukung faktur penjualan

3. Memeriksa kesesuaian data yang tercantum dalam faktur penjualan dan dokumen
pendukung

4. Memeriksa kebenaran data yang di-posting ke dalam akun debitur berdasarkan faktur
penjualan

5. Memastikan bahwa semua faktur penjualan yang disampel telah dicatat disebelah
debit akun debitur
Periksa Pengkreditan Akun Piutang Ke Dokumen
Pendukung : Bukti Kas Masuk, Memo Kredit Untuk
Retur Penjualan atau Penghapusan Piutang

1. Mengambil dari arsip klien bukti kas masuk dan memo kredit beserta dokumen pendukungnya.

2. Memeriksa kelengkapan dokumen yang mendukung bukti kas masuk dan memo kredit

3. Memeriksa kesesuaian data yang tercantum dalam bukti kas masuk dan memo kredit dan
dokumen pendukungnya

4. Memeriksa kebenaran data yang diposting ke dalam akun debitur berdasarkan bukti kas masuk
dan memo kredit

5. Memastikan bahwa semua bukti kas masuk ke memo kredit yang disampel telah dicatat disebelah
kredit dan akun debitur
Verifikasi Pisah Batas
(Cutof) Transaksi Penjualan Verifikasi Pisah Batas
Dan Retur Penjualan (Cutof) Transaksi
Penerimaan Kas

1. Periksa dokumen yang mendukung


● Auditor melakukan observasi terhadap
timbulnya piutang usaha dalam minggu
semua kas yang diterima pada hari
terakhir tahun yang diaudit dan minggu
terakhir tahun yang diaudit
pertama setelah tanggal neraca

2. Periksa dokumen yang mendukung


berkurangnya piutang usaha dalam
minggu terakhir tahun yang diaudit dan
minggu pertama setelah tanggal neraca
PENGUJIAN TERHADAP SALDO
AKUN RINCI
Tujuan Pengujian
Pengujian terhadap Saldo Akun
saldo akun rinci Piutang Usaha
dalam siklus Rinci adalah
pendapatan
difokuskan ke 1. Keberadaan atau
saldo piutang keterjadian
usaha dan akun
penelitianya 2. Kelengkapan
( akun Cadangan
Kerugian Piutang 3. Hak kepemilikan
usaha ) 4. Penilaian
Lakukan Konfirmasi Piutang

Pilih debitur yang akan


dikirimi surat konfirmasi

01 02 03

Tentukan metode, saat, Kirimkan surat


dan luas konfirmasi yang konfirmasi
akan dilaksanakan
Temukan metode, saat, dan luas konfirmasi yang dilakukan

Metode konfirmasi positif


● Saldo piutang klien kepada debitur secara individual berjumlah besar
● Auditor mempunyai dugaan bahwa terdapat banyak akun piutang usaha yang
disengketakan

Metode konfirmasi negatif


● Pengendalian intern terhadap piutang usaha dinilai baik oleh auditor
● Akun piutang klien berjumlah banyak dengan saldo piutang usaha yang secara
individual kecil
● Auditor memperkirakan bahwa debitur yang menerima konfirmasi tidak akan menaruh
perhatian terhadap surat konfirmasi yang diterimanya.
Kirimkan surat konfirmasi kepada debitur
Kirimkan surat konfirmasi kepada debitur

01 02 03
Periksa dokumen yang Periksa dokumen yang
Periksa dokumen
mendukung timbulnya mendukung pencatatan
pendukung timbulnya
piutang usaha penerimaan kas dari debitur
piutang usaha
yang terjadi setelah tanggal
neraca.

04 05
Periksa jawaban Mintalah representasi
konfirmasi bank piutang dari klien
Hitung kembali cadangan
kerugian piutang usaha yang
Lakukan Evaluasi Terhadap dibuat oleh klien.
Kecakupan Cadangan
Kerugian Piutang Usaha yang
Dibuat oleh Klien
Periksa penentuan umur piutang
usaha yang dibuat oleh klien
Bandingkan Penyajian Piutang Usaha dengan Penyajian
Menurut Prinsip Akuntansi Berterima Umum

01 02 03
Memeriksa klasifikasi Memeriksa klasifikasi Menentukan kecukupan
piutang ke dalam piutang ke dalam pengungkapan dan
kelompok aktiva lancar kelompok piutang akuntansi untuk transaksi
antarpihak yang memiliki
dan aktiva tidak lancar. usaha dan piutang hubungan istimewa,
nonusaha. piutang yang diagendakan,
piutang yang telah
dianjakkan ke perusahaan
piutang.
DECORATIVE
ELEMENTS

Thank You
DROP SHADOW

BASE LINE

SWASH

Anda mungkin juga menyukai