Anda di halaman 1dari 6

Enterprise Resource Planning (ERP) Untuk UKM di Era

Revolusi 4.0

Ghifary Yusuf Adrian


19.0102.0003
Universitas Muhammadiyah Magelang
Alamat email: adrianandreas015@gmail.com

PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi di dunia saat ini semakin pesat setelah memasuki era revolusi
industri 4.0. Hal ini dibuktikan dengan kemunculan berbagai peralatan canggih dan modern
yang membantu mempermudah pekerjaan dan meningkatkan efisiensi dalam semua bidang.
Perkembangan teknologi tersebut diantaranya adalah adanya robot pintar (artificial
intelligence), driverless car, cloud computing, rekayasa genetika, dan big data. Akibat adanya
perkembangan teknologi tersebut maka akan banyak pekerjaan yang tergantikan sehingga
dapat memicu timbulnya banyak perubahan secara menyeluruh diberbagai bidang, salah
satunya adalah di bidang bisnis khususnya usaha kecil menengah (UKM). Oleh karena itu,
agar UKM tetap dapat mempertahankan usahanya dan meningkatkan usahanya ke arah yang
lebih baik sesuai tujuan dan cita-cita, maka diperlukan peningkatan keterampilan dalam
bidang teknologi informasi dan komunikasi supaya UKM dapat cepat beradaptasi dengan
perkembangan zaman yang terjadi.
UKM secara langsung maupun tidak langsung memiliki peranan yang sangat penting
dalam hubungannya dengan pertumbuhan ekonomi secara nasional maupun daerah. Sebab
UKM mampu bertahan dari terpaan krisis ekonomi pada tahun 1998 (Hapsari et al., 2014).
Selain itu, perlu diketahui pula bahwa UKM di Indonesia telah menyumbang sebesar 60%
Product Domestic Bruto (PDB) dengan menciptakan peluang dan kesempatan kerja untuk
memberikan kesejahteraan bagi masyarakat dalam dunia wirausaha (Fitriasari et al., 2021).
Adanya fakta tersebut maka dalam menghadapi era revolusi industry 4.0 UKM dituntut untuk
terus melakukan berbagai inovasi agar dapat meningkatkan usahanya dan sistem operasional
dapat tetap berjalan. Adanya perkembangan teknologi ini juga menuntut UKM supaya bisa
berintegrasi dengan suatu aplikasi yang nantinya diharapkan dapat mempermudah dan
mempercepat proses penunjang laju pertumbuhan UKM guna menghadapi para pesaing di
masa mendatang.
Aplikasi ERP merupakan salah satu bentuk aplikasi yang digunakan dalam proses
bisnis dengan tujuan dapat meningkatkan kinerja bisnis dalam mengefisienkan waktu
pengiriman, meningkatkan layanan konsumen dan menghilangkan tahapan yang tidak
diperlukan. Selain itu, aplikasi ERP juga dapat membantu UKM untuk berinteraksi secara
real time dengan bagian keuangan, pemasaran, dan produksi. Penerapan ERP di UKM salah
satunya adalah dengan menggunakan ERP berbasi cloud computing. Namun, aplikasi ERP
berbasis cloud computing ini masih baru sehingga perlu adanya perencanaan yang matang

Sistem Informasi Manajemen: Laporan Kuliah Berbasis Outcome 2021


untuk UKM apabila akan menggunakan aplikasi ini. Salah satu keuntungan apabila UKM
menggunakan aplikasi ERP berbasis cloud computing ini adalah UKM tidak perlu khawatir
ketika database hilang karena ruang penyimpanan dari aplikasi tidak terbatas dan dapat
diakses dimana saja. Penulisan artikel ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana
penerapan aplikasi ERP berbasis cloud computing di Indonesia beserta manfaatnya bagi
UKM.

PEMBAHASAN
A. Enterprise Resource Planning (ERP)
ERP merupakan struktur sistem informasi yang digunakan untuk mengintegrasikan
proses bisnis dalam perusahaan baik perusahaan manufaktur maupun perusahaan jasa
yang meliputi operasional dan distribusi produk yang dihasilkan (Asniar & Sari, 2015).
Sugunmorong (2017) menjelaskan bahwa sistem ERP merupakan suatu sistem informasi
yang terintegrasi pada seluruh operasional perusahaan seperti pembelian, penjualan,
keuangan dan proses logistik dalam pengelolaan sumber daya perusahaan. ERP mulai
muncul pada tahun 1960 dengan nama Inventory Control Package (IC) yang merancang,
mengembangkan dan menerapkan sistem terpusat komputasi dan sistem kontrol
perusahaan. Kemudian pada tahun 1970 mulai berkembang Manufacturing Resource
Planning (MRP) yang diterapkan untuk penjadwalan produksi di perusahaan. Selanjutnya
pada 1980 dikembangkan MRP II yaitu dengan membuat sistem mainframe
menggunakan perangkat lunak berbasis data dan aplikasi manufaktur generasi ke empat.
Perkembangan tetap berlanjut hingga pada tahun 1990 mulai muncul ERP yang
merupakan perkembangan dari MRP. Sistem ERP ini berupa sistem client mainframe
dengan perangkat lunak basis data dan perangkat lunak generasi ke empat. Selanjutnya
pada tahun 2000 muncul Extend ERP, dimana ERP telah memanfaatkan platform web,
open sorce dengan cara integrasi ke aplikasi-aplikasi generasi ke lima seperti Supply
Chain Management (SCM), Customer Relationship Management (CRM), Sales Force
Automation (SFA), dan Advanced Planning and Scheduling (APS) (Purba et al., 2020).
Tujuan utama dari ERP adalah menyusun serta menyatukan semua bagian yang ada
dalam suatu perusahaan baik itu bagian produksi, keuangan maupun pemasaran menjadi
satu sistem yang dapat dikendalikan secara terpusat. Adapun manfaat dari adanya ERP
menurut Poetra (2020) diantaranya adalah:
1. Mendorong kebutuhan terhadap informasi real time dan pengambilan keputusan
secara terintegrasi
2. Menghasilkan laporan yang lebih akurat
3. Meningkatkan pelayanan pada tugas akuntansi
4. Mengurangi keterlambatan pelaporan
5. Mengeliminasi multiple data entry
6. Meningkatkan kualitas informasi
7. Meningkatkan efisiensi proses bisnis
8. Memfasilitasi segala hal dan penggabungan seluruh jaringan supply chain
B. Cloud Computing
Cloud Computing merupakan bentuk penggunaan jaringan server yang digunakan
untuk menyimpan, mengelola dan memproses informasi atau data melalui jaringan

Sistem Informasi Manajemen: Laporan Kuliah Berbasis Outcome 2021


internet (Oxford University Press, 2019). Cloud Computing adalah salah satu jasa
pelayanan sumber daya komputasi yang penggunaannya dilakukan baik itu melalui
jaringan intranet maupun jaringan internet dengan melibatkan sejumlah server yang dapat
digunakan secara bersama-sama dalam berbagi sumber daya meliputi perangkat keras,
aplikasi, media penyimpanan, dan sistem operasi. Dengan kata lain, cloud computing
adalah istilah umum untuk segala sesuatu yang melibatkan jasa terpusat yang terhubung
melalui internet. Asniar dan Sari (2015) mengatakan bahwa cloud computing merupakan
tren baru di bidang komputasi terdistribusi dimana berbagai pihak dapat mengembangkan
aplikasi dan layanan berbasis Service Oriental Architecture (SOA) di jaringan internet.
Cloud computing membuat teknologi menjadi sangat mudah digunakan, ramah
dimata pengguna serta terlihat lebih sederhana. Ghozali et al. (2019) dalam penelitiannya
mengemukakan bahwa terdapat 3 (tiga) jenis layanan dalam cloud computing diantaranya
adalah Software as a Service (SaaS), Platform as a Service (PaaS), dan Infrastructure as
a Service (IaaS).
1. Software as a Service (SaaS)
Software as a Service merupakan sebuah layanan penyedia aplikasi siap pakai yang
biasanya digunakan oleh pengguna sebagai end user. Software ini memiliki ciri-ciri
diantaranya adalah pengguna tidak perlu membuat aplikasi, tidak perlu menyiapkan
host dan juga infrastrukturnya, serta ada 2 (dua) jenis layanan yaitu layanan gratis dan
layanan berbayar. Penerapan software ini mudah dilakukan, karena proses bisnisnya
dapat disesuaikan sesuai kebutuhan serta untuk tahapan perwatan tidak perlu
dilakukan sebab bug dan error dapat langsung diperbaiki oleh tim IT yang dimiliki
vendor (Wikanargo et al., 2018).
2. Platform as a Service (PaaS)
Platform as a Service merupakan layanan penyedia platform bagi para
pengembang aplikasi yang tersedia melalui internet yang biasanya dibutuhkan ketika
aplikasi yang disediakan melalui SaaS tidak sesuai dengan kebutuhan proses bisnis
yang terdapat pada perusahaan. Keuntungan dari penggunaan PaaS adalah untuk
membuat aplikasi, melakukan testing, mengupload aplikasi maupun mengatur
konfigurasi apabila diperlukan dalam proses pengembangan aplikasi. Selain itu,
penerapan PaaS juga dapat memberikan tambahan dukungan dalam tahap
implementasi sehingga dapat terus dikembangkan dengan syarat perangkat lunak
dimiliki secara lengkap seperti database, web server, dan development tools sehingga
dalam penggunaan ERP dapat lebih mudah terintegrasi (Wikanargo et al., 2018).
3. Infrastructure as a Service (IaaS)
Infrastructure as a Service merupakan penyedia layanan yang hanya menyediakan
sumber daya komputasiyang terdiri dari processor, memori dan storage yang
ketiganya sudah tervirtualisasi agar dapat mengefisienkan waktu yang digunakan.
Namun, sebagai penyedia layanan IaaS tidak memasang aplikasi diatasnya sehingga
dalam melakukan pemilihan sistem operasi, aplikasi maupun konfigurasi lainnya
sepenuhnya berada pada kendali kita. Dengan menggunakan IaaS perusahaan sudah
tidak lagi mempersiapkan tenaga kerja dalam bidang infrastruktur maupun
hardware telah dikelola langsung oleh penyedia layanan (Wikanargo et al., 2018).

Sistem Informasi Manajemen: Laporan Kuliah Berbasis Outcome 2021


C. Usaha Kecil Menengah (UKM)
Usaha Kecil Menengah (UKM) menurut Poetra (2020) merupakan usaha ekonomi
produktif milik orang perseorangan dan/atau badan usaha perorangan yang bukan
merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki dikuasai atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atua usaha
yang memenuhi kriteria usaha kecil. Dikatakan UKM apabila memiliki kekayaan bersih
paling banyak Rp200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan temoat usaha
(Resalawati, 2018). UKM di Indonesia juga telah menerapkan teknologi informasi dalam
proses bisnisnya. Terdapat 3 (tiga) jenis usaha yang termasuk ke dalam UKM yang
dimaksudkan untuk mneghasilkan laba, diantaranya adalah usaha manufaktur, usaha
dagang dan usaha jasa. Usaha manufaktur merupakan suatu badan usaha yang
aktivitasnya mengubah bahan baku menjadi barang jadi maupun setengah jadi. Usaha
dagang merupakan badan usaha yang aktivitasnya langsung menjual barang yang sudah
dibeli tanpa melakukan perubahan. Dan usaha jasa merupakan usaha yang memberikan
jasa atau layanan kepada konsumen.
D. Penerapan ERP Cloud Computing pada UKM di Indonesia
Penerapan system ERP berbasi cloud di Indonesia khususnya untuk UKM sudah
tersedia dan telah didasarkan pada potensi manfaat, risiko dan elemen biayanya. Faktor
teknologi informasi memilik peranan yang sangat penting dalam pengimplementasian
ERP. Dalam praktiknya, khususnya dalam bidang organisasi, pelaksanaan ERP bertujuan
untuk mempromosikan perubahan organisasi, memberdayakan karyawan, meningkatkan
pembelajaran bisnis, serta memungkinkan pembangunan visi bersama dalam sebuah
organisasi (Heripracoyo, 2013). Sistem Cloud ERP mempunyai tingkat penerimaan yang
cukup tinggi, karena memberikan mobilitas dalam meningkatkan pertumbuhan bisnis dan
produktivitas serta fungsionalitas bagi perusahaan.
Penerapan pengembangan cloud computing sejatinya harus disesuaikan dengan
kebutuhan dari masing-masing UKM karena kebutuhan setiap UKM itu berbeda-beda.
Cloud computing mempunyai model tersendiri yang dapat memungkinkan adanya
penggunaan sumber daya diantaranya jaringan, server, aplikasi, layanan maupun
penyimpanan yang dapat dilakukan secara bersama-sama dan terintegrasi. Dengan
adanya, system ERP ini maka UKM dapat menjalankan kegiatan operasionalnya secara
lebih luas dan terfokus pada sumber daya yang ada. Penerapan ERP berbasi cloud
computing pada UKM di Indonesia ternyata mampu memberikan keuntungan dari
berbagai aspek (Fitriasari et al., 2021).
Keuntungan-keuntungan tersebut diantaranya adalah UKM dapat mempunyai akses
secara penuh atas sistem ERP yang digunakannya tanpa melakukan pembelian atas
seluruh aplikasi ERP dan dapat disesuaikan dengan proses bisnis perusahaan. Selain itu,
apabila dilihat dari segi biaya atau cost, penerapan ERP memiliki biaya yang lebih rendah
dibandingkan dengan aplikasi lainnya khususnya dalam hal pemeliharaan, konfigurasi
dan sebagainya. Oleh karena itu, dengan adanya system ERP berbasi cloud computing ini
UKM dapat meningkatkan efektivitas usahanya salah satunya dalam hal pemasaran.
Karena dalam melakukan pemasaran produk UKM dapat dilakukan melalui internet yang
dapat menggapai lebih banyak pengguna internet serta tersebar secara menyeluruh.
E. Riset Terkini

Sistem Informasi Manajemen: Laporan Kuliah Berbasis Outcome 2021


No Penulis Judul Penelitian
.
1 Fitriasari et al. Analisis Penerapan Model Cloud ERP Pada UKM di
(2021) Indonesia
2 Ghozali et al. Cloud Computing Sebagai Strategi Optimasi Perluasan
(2019) Target Pasar Usaha Kecil Menengah dalam Menghadapi
Revolusi Industri 4.0.
3 Resalawati Pengaruh Perkembangan Usaha Kecil Menengah Terhadap
(2018) Pertumbuhan Ekonomi Pada Sektor UKM Di Indonesia
4 Wikanargo et al. Analaisis Efektivitas Framework ERP Cloud Computing
(2018) Untuk Usaha Kecil Menengah
5 Sugunmorong Analisis dan Perancangan Sistem Enterprise Resource
(2017) Planning (ERP) Berbasis Web pada PT Halim Angkasa
6 Asniar & Sari Pemanfaatan Cloud Computing untuk Enterprise Resources
(2015) Planning di Indonesia.

SIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka dapat
disimpulkan bahwa system ERP berbasi cloud computing dapat dierapkan dan sesuai untuk
UKM di Indonesia. Hal ini dikarenakan system ERP tersebut dapat membantu UKM dalam
meningkatkan produktivitas maupun operasional perusahaan agar lebih efektif dan efisien
tanpa mengeluarkan banyak biaya. Dari ketiga jenis system ERP yang telah dijelaskan diatas
maka dapat diketahu bahwa system ERP yang paling cocok digunakan adalah Software as a
Service (SaaS) yang mana dalam software tersebut memiliki kelebihan dalam hal pembiayaan
yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dari masing-masing UKM. Pengimplementasian
software yang sederhana karena seluruh fasitas yang berkaitan dengan teknologinya telah
disiapkan oleh penyedia layanan serta tidak lagi diperlukan perawatan tambahan. Akan tetapi,
sebelum memutuskan untuk menggunakan system ERP berbasi cloud computing, ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh UKM baik itu dalam proses bisnisnya maupun
dalam lingkungan bisnisnya. Hal ini dikarenakan adanya berbagai faktor yang dapat
mempengaruhi penerapan system ERP pada UKM seperti biaya, human resource, keamanan,
fleksibilitas dan maintenance.

DAFTAR PUSTAKA
Asniar, & Sari, S. K. (2015). Pemanfaatan Cloud Computing untuk Enterprise Resources
Planning di Indonesia. Jurnal Infotel, 7(1), 75–82.
Fitriasari, N. S., Malik, A., Wilujeung, A. D., Ahmad, K. K., & Putri, K. A. (2021). Analisis
Penerapan Model Cloud ERP Pada UKM di Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Ilmu
Komputer, 1(1).
Ghozali, M. I., Sugiharto, W. H., & Afifi, Z. (2019). Cloud Computing Sebagai Strategi
Optimasi Perluasan Target Pasar Usaha Kecil Menengah dalam Menghadapi Revolusi
Industri 4.0. Jurnal Mantik Penusa, 3(1), 104–109.

Sistem Informasi Manajemen: Laporan Kuliah Berbasis Outcome 2021


Hapsari, P. P., Hakim, A., & Soeaidy, S. (2014). Pengaruh Pertumbuhan Usaha Kecil
Menengah (UKM) terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah. Wacana, 17(2), 88–96.
Heripracoyo, S. (2013). Studi Literatur Tentang Faktor-Faktor yang Berpengaruh Dalam
Implementasi Enterprise Sistem Pada UKM. ComTech, 4(2), 942–949.
Oxford University Press. (2019). Oxford Dictionaries. Oxford University Press.
Poetra, M. A. (2020). Kajian tentang Manfaat Sistem Enterprise Resource Planning.
Universitas Padjadjaran.
Purba, A. I., Gultom, S. M., & Siahaan, A. D. (2020). A New Method For ERP Implementation
Business Function Analysis and Identification. Institut Teknology DEL.
Resalawati, A. (2018). Pengaruh Perkembangan Usaha Kecil Menengah Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Pada Sektor UKM Di Indonesia. Universitas Negeri Syarif
Hidayatullah.
Sugunmorong, D. P. (2017). Analisis dan Perancangan Sistem Enterprise Resource Planning
(ERP) Berbasis Web pada PT Halim Angkasa. Jurnal ISD, 2(2), 166–173.
Wikanargo, M. A., Prasetyo, N. A., & Thenata, A. P. (2018). Analaisis Efektivitas Framework
ERP Cloud Computing Untuk Usaha Kecil Menengah. JUTIM, 3(1), 19–29.

Sistem Informasi Manajemen: Laporan Kuliah Berbasis Outcome 2021

Anda mungkin juga menyukai