SUBSTANTIF
TERHADAP SALDO
UTANG
Mata Kuliah: Audit & Assurance 2
Dosen Pengampu: Dr. Abu Nizaruddin, S.E., M.Sc.,Ak
Our Team
Debora Fenisa
(3012111076)
Pitriana
(3012111083)
● Utang yang timbul kepada pihak ketiga karena perusahaan ditunjuk sebagai Pemungut pajak
atau iuran lainnya, misalnya utang PPN, utang PPh, utang dana pensiun / utang asuransi
● Utang lain yang diperkirakan akan dilunasi dalam jangka waktu pende k
Perbedaan Karakteristik Utang Lancar dengan Aktiva
Lancar
● Dalam menyajikan Aktiva lancar, klien ber ● Dalam menyajikan Aktiva lancar, klien
kecenderungan umum untuk menjadikan menghadapi masalah penilaian unsur-unsur
Aktiva tersebut lebih tinggi dari jumlah yang Aktiva lancar per tanggal neraca. Dalam
senyatanya. Hal ini didorong oleh motif untuk penyajian utang lancar, klien tidak
memberikan gambaran modal kerja yang lebih menghadapi masalah penentuan nilai utang
baik sehingga kelihatannya perusahaan lancar tersebut pada tanggal neraca
memiliki likuiditas yang baik. Gambaran
modal kerja yang lebih baik ini juga dapat
ditempuh dengan cara menurunkan jumlah
utang lancar dengan cara tidak mencatat utang
lancar sehingga terdapat utang yang tidak
dicatat pada tanggal neraca
Perbedaan pengujian Subtantif terhadap utang lancar
dengan pengujian Subtantif terhadap Aktiva lancar
● Pengujian subtantif terhadap utang lancar ● Dalam pengujian Subtantif terhadap Aktiva
ditujukan untuk menemukan adanya penyajian lancar, auditor menghadapi masalah penentuan
utang lancar yang lebih rendah dari jumlah kewajaran nilai Aktiva lancar yang
yang seharusnya. Sedangkan pengujian dicantumkan dalam neraca, dan sebaliknya
Subtantif terhadap Aktiva lancar ditujukan dalam pengujian subtantif terhadap utang
untuk menemukan adanya penyajian Aktiva lancar auditor menghadapi fakta data historis
lancar yang lebih tinggi dari jumlah yang mengenai kewajiban perusahaan yang terjadi di
seharusnya. Dengan demikian berbagai masa lalu yang dalam jangka pendek harus
prosedur Subtantif Aktiva lancar ditujukan dilunasi. Hal ini berpengaruh pada waktu
untuk menemukan overstatement Aktiva pengujian subtantif terhadap utang lancar
sebaliknya berbagai prosedur Subtantif utang relatif lebih pendek bila dibandingkan dengan
lancar ditujukan untuk mendeteksi unrecorded Aktiva lancar
liabilities
PSAK Penyajian Utang Lancar Dalam
Neraca
● Setiap jenis utang lancar harus disajikan secara terpisah, jika jumlahnya material.
● Utang kepada perusahaan afiliasi, pemegang saham dan karyawan perusahaan harus dipisahkan dari
utang kepada pihak ketiga yang independen.
● Aktiva yang dijaminkan dalam penarikan untuk mengajar harus diungkapkan dalam laporan keuangan.
● Aktiva dan utang tidak boleh digabungkan penyajiannya dalam jumlah neto.
● rekonsiliasi utang yang tidak dikonfirmasi ke pernyataan utang yang diterima klien dengan kreditur nya
Membuktikan kelengkapan transaksi yang dicatat dalam
catatan akuntansi dan kelengkapan saldo utang usaha
yang disajikan di neraca
Prosedur audit yang diterapkan
● Pengujian Analitik
● rekonsiliasi utang yang tidak dikonfirmasi ke pernyataan utang yang diterima klien dengan
kreditur nya
Membuktikan kewajiban klien yang dicantumkan di
neraca
Prosedur audit yang diterapkan
● rekonsiliasi utang yang tidak dikonfirmasi ke pernyataan utang yang diterima oleh klien dari
kreditur nya
Membuktikan kewajaran penyajian dan pengungkapan
utang usaha di neraca
Prosedur audit yang diterapkan
● Rekonsiliasi utang yang tidak dikonfirmasi ke pernyataan piutang yang diterima klien dari
kreditur nya
Jika yang mengeluarkan wesel gagal melunasi kewajibannya pada saat jatuh tempo
wesel, maka bank akan menagih nominal wesel tersebut kepada klien. Dengan
demikian, pada tanggal neraca klien mempunyai utang bersyarat, yaitu kewajiban
yang potensial akan menjadi utang, jika pihak yang mengeluarkan wesel tidak dapat
melunasi kewajiban pada saatnya.
Utang bersyarat dicantumkan di neraca dengan salah satu dari cara: