Anda di halaman 1dari 18

Merancang

program pengujian
substantif – aktiva
tak berwujud
KELOMPOK 5
MUHAMMAD ADJI SAIWA AZMY
MALIKA NILA REZA
AKTIVA TAK BERWUJUD
Aktiva tidak berwujud, juga disebut sebagai aset non-moneter, adalah sumber daya
yang tidak memiliki bentuk fisik atau dapat disentuh. Contohnya adalah hak cipta,
merek dagang, paten, goodwill, dan lisensi. Aset tidak berwujud dapat menjadi
sumber nilai bagi sebuah perusahaan, menjadi sumber keunggulan kompetitif, dan
menambah nilai tambah bagi perusahaan. Aktiva tidak berwujud tidak dapat dilihat
atau disentuh, tetapi memiliki nilai ekonomi jangka panjang. Aktiva tidak berwujud
diakui dalam laporan keuangan perusahaan sebagai bagian dari neraca atau laporan
laba rugi tergantung pada metode yang digunakan untuk menghitung nilainya .
Penggolongan Aktiva tak berwujud
1. Aktiva tidak berwujud yang eksistensinya dibatasi oleh hukum,
peraturan, perjanjian atau karena sifat aktiva tidak berwujud itu sendiri.
contohnya : Paten, leashold, hak cipta (copyright), fixed-term franchises,
lisensi, goodwill, biaya organisasi

2. Aktiva tidak berwujud yang eksistensinya tidak terbatas, yang pada saat
pemerolehannya tidak menunjukkan adanya keterbatasan eksistensinya.
Contohnya : merk dan nama dagang (trademark and trade names), proses
atau rumus rahasia, perpetual franchises, goodwill
JENIS-JENIS AKTIVA TAK
BERWUJUD
1. Hak paten adalah suatu hak yang diberikan kepada pihak yang menemukan atau
menciptakan sesuatu yang baru agar pihak yang menemukan atau menciptakan
sesuatu yang baru tersebut dapat memanfaatkan dan mengelolanya selama
jangka waktu yang telah ditetapkan dapat selama 17.
2. Hak cipta (copy right), yaitu hak yang diberikan pemerintah kepada perusahaan atau
seseorang atas karya-karya tulisan dan seni yang dihasilkan.
3. Merek Dagang dan Nama Dagang adalah suatu kata, frase atau symbol yang
membedakan/mengidentifikasikan suatu perusahaan produk tertentu.
4. Leasehold adalah suatu persetujuan kontraktual antara lessor (pemilik property) dan lesse
(penyewa property) yang memberikan hak kepada lesse untuk menggunakan property
tertentu yang dimiliki oleh lessor, selama periode waktu tertentu sebagai imbalan atas
pembayaran kas yang telah ditetapkan dan pada umumnya secara periodic.
JENIS-JENIS AKTIVA TAK
BERWUJUD
4. Leasehold adalah suatu persetujuan kontraktual antara lessor (pemilik property) dan lesse
(penyewa property) yang memberikan hak kepada lesse untuk menggunakan property
tertentu yang dimiliki oleh lessor, selama periode waktu tertentu sebagai imbalan atas
pembayaran kas yang telah ditetapkan dan pada umumnya secara periodic.
5. Waralaba dan Lisensi. Waralaba (Franchise) adalah penjanjian kontraktual di mana pemilik
waralaba memberikan hak kepada pemegang waralaba untuk menjual produk jasa tertentu,
untuk mnggunakan merek dagang nama dagang tertentu melakukan fungsi-fungsi tertentu
biasanya di daerah geografis yang telah ditentukan. Lisens adalah hak pengeperasian
diperoleh melalui perjanjian dengan unit lembaga pemerintah. Biaya waralaba/lisensi
denagn umur yang terbatas harus diamortisasikan selama periode tidak melebihi 40 tahun
6. Goodwill timbul karena adanya penggabungan usaha satu perusahaan dengan perusahaan
lainnya dalam satu kesatuan usaha yang baru.
TUJUAN PENGUJIAN SUBSTANTIF
TERHADAP AKTIVA TIDAK BERWUJUD

1. Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan


dengan aktiva tidak berwujud.
2. Membuktikan keberadaan aktiva tidak berwujud dan keterjadian transaksi yang
berkaitan dengan aktiva tidak berwujud yang dicantumkan di neraca.
3. Membuktikan hak kepemilikan klien atas aktiva tidak berwujud yang
dicantumkan di neraca.
4. Membuktikan kewajaran penilaian aktiva tidak berwujud yang dicantumkan di
neraca.
5. Membuktikan kewajaran penyajian dan pengungkapan aktiva tidak berwujud di
neraca
Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan
dengan aktiva tidak berwujud

Auditor melakukan rekonsiliasi saldo aktiva tidak


berwujud yang dicantumkan dengan akun aktiva tidak
berwujud yangbersangkutan didalam buku besar dan
selanjutnya ke jurnal pengeluaran kas, dan jurnal umum
Membuktikan keberadaan aktiva tetap dan keterjadian transaksi yang berkaitan dengan
aktiva tidak berwujud yang dicantumkan dineraca

1. Pengujian analitik
2. Pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan dengan
aktiva tidak berwujud
3. Inspeksi terhadap dokumen yang menujukkan hak kepemilikan
atas aktiva tidak berwujud
4. Pemeriksaan terhadap dokumen hak milik dan kontrak
Membuktikan asersi kelengkapan aktiva tidak berwujud

1. Pengujian analitik
2. Pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang
berkaitan dengan aktiva tidak berwujud
3. Inspeksi terhadap aktiva tidak berwujud
4. Pemeriksaan terhadap dokumen hak milik dan
kontrak
Membuktikan hak kepemilikan klien atas aktiva tidak berwujud yang
dicantumkan dineraca

1. Pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang


berkaitan dengan aktiva tidak berwujud
2. Inspeksi terhadap aktiva tidak berwujud
3. Pemeriksaan terhadap dokumen hak milik dan
kontrak
Membuktikan kewajaran penilaian aktiva tidak berwujud yang
dicantumkan di neraca

1. Prosedur audit awal


2. Pengujian analitik
3. Pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang
berkaitan dengan aktiva tidak berwujud
4. Inspeksi terhadap aktiva tidak berwujud
5. Pemeriksaan terhadap dokumen hak milik dann
kontrak
6. Riview terhadap pembentukan akumulasi amortisasi
Membuktikan kewajaran penilaian aktiva tidak berwujud yang
dicantumkan di neraca

1. Prosedur audit awal


2. Pengujian analitik
3. Pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang
berkaitan dengan aktiva tidak berwujud
4. Inspeksi terhadap aktiva tidak berwujud
5. Pemeriksaan terhadap dokumen hak milik dann
kontrak
6. Riview terhadap pembentukan akumulasi amortisasi
Metode Pengujian Substantif-Aktiva Tidak Berwujud

Metode pengujian substantif-aktiva tidak berwujud meliputi:


1. Pengujian analitik: Auditor memeriksa kesesuaian antara saldo akun aktiva tidak
berwujud yang dicantumkan di buku besar dan saldo akun aktiva tidak berwujud
yang ada di neraca.
2. Pemeriksaan bukti pendukung transaksi: Auditor melakukan pemeriksaan bukti
pendukung transaksi yang berkaitan dengan aktiva tidak berwujud, seperti surat
perjanjian, surat izin dari pemerintah, dan dokumen yang menunjukkan hak
pemilikan klien atas aktiva tidak berwujud.
3. Inspeksi terhadap aktiva tidak berwujud: Auditor melakukan inspeksi terhadap
aktiva tidak berwujud, seperti hak cipta, merek dagang, paten, dan goodwill, untuk
memastikan keberadaan dan kelengkapan aktiva tersebut.
4. Pemeriksaan terhadap dokumen hak milik dan kontrak: Auditor melakukan
pemeriksaan terhadap dokumen hak milik dan kontrak yang terkait dengan aktiva
tidak berwujud, seperti kontrak licensi dan kontrak pengelolaan.
Program Pengujian Subtantif Terhadap Aktiva Tidak
Berwujud
Prosedur Audit Awal
1. Auditor mengusut saldo aktiva tidak berwujud yang dicantumkan di netica ke dalam akun
aktiva tidak berwujud yang diselenggarakan di dalam buku besar.
2. Membuktikan ketelitian penghitungan saldo akun Aktiva Tidak Berwujud di dalam buku
besar
3. Lakukan mutasi luar biasa dalam jumlah dan sumber posting dalam akun aktiva tidak
berwujud dan akumulasi amortisasinya
4. Mengusut saldo awal akun Aktiva Tidak Berwujud dan Akumulasi Amortisasi ke kertas
kerja tahun yang lalo.
5. Membuktikan sumber pendebitan dan pengkreditan akun aktiva tidak berwujud di dalam
buku besar ke dalam register bukti kas keluar dan Jurnal umum
Program Pengujian Subtantif Terhadap Aktiva Tidak
Berwujud
Prosedur analitik
Ratio berikut ini seringkali digunakan oleh auditor dalam pengujian analitik
terhadap aktiva tidak berwujud:
Program pengujian subtantif terhadap saldo Aktiva Tidak
Berwujud

Verifikasi Penyajian dan Pengungkapan


Bandingkan penyajian aktiva tidak berwujud dengan prinsip
akuntansi berterima umum
a. Periksa klasifikasi aktiva tidak berwujud berdasarkan
manfaat ekonomisnya
b. Periksa pengungkapan yang bersangkutan dengan aktiva
tidak berwujud .
Tanggal Pengujian Substantif-Aktiva Tidak Berwujud

Tanggal pengujian substantif-aktiva tidak berwujud


tidak terdapat dalam hasil pencarian yang diberikan.
Namun, dalam prosedur pengujian substantif-aktiva
tidak berwujud, tanggal pengujian dapat diatur sesuai
dengan periode akuntansi dan kebutuhan perusahaan.
Misalnya, pengujian substantif-aktiva tidak berwujud
dapat dilakukan pada akhir periode akuntansi atau pada
tanggal neraca
Thanks!
“Anda tidak akan selamat dari hal yang anda
benci hingga anda sanggup menahan diri dari
yang anda senangi dan kehendaki”

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and includes icons
by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai