Anda di halaman 1dari 16

AUDIT SIKLUS PENGELUARAN PENGUJIAN

SUBSTANTIF TERHADAP AKTIVA TIDAK BERWUJUD

NAMA KELOMPOK 5:

NOR IZZAMAIKAL SAPUTRI C1C017068


KARTINAH C1C017108
WULAN NOVI HASTUTI C1C017036
HELMI AZIZATI MANEL C1C017104
SAKDIAH C1C017112
DEFINISI

 Aktiva tak berwujud (intangible assets) adalah aktiva jangka panjang yang
secara fisik tidak bisa dinyatakan dan tidak untuk diperjual belikan, tetapi
digunakan dalam kegiatan perusahaan. Aktiva tak berwujud mencerminkan hak
istimewa atau posisi yang menguntungkan perusahaan dalam menghasilkan
pendapatan. Keistimewaan yang bersifat ekslusif mungkin diperoleh dari
pemerintah (misalnya paten), atau mungkin diciptakan (misalnya goodwill),
atau mungkin diperoleh dari pemiliknya (misalnya leasehold).
DEFINISI
Akuntansi untuk aktiva tak berwujud mempunyai masalah yang sama
dengan akuntansi aktiva jangka panjang lainya yaitu

 Menentukan nilai terbawa awalnya

 akuntansi untuk jumlah setelah akuisisi dalam kondisi bisnis normal


(amortisasi) dan,

 akuntansi untuk jumlah jika nilainya turun secara substansial serta terus-
menerus.
KARAKTERISTIK
Aktiva tidak berwujud memiliki karakteristik penting berikut:

Kurang memiliki Bersifat jangka panjang dan


eksistensi fisik menjadi subjek amortisasi

1 2 3

Bukan merupakan
instrument keuangan
KLASIFIKASI AKTIVA TIDAK
BERWUJUD
a. Aktiva tidak berwujud yang eksistensinya dibatasi oleh ketentuan
perundang-undangan, peraturan pemerintah, perjanjian yang dibuat antara
para pihak atau sifat dari aktiva tersebut, misalnya hak paten, hak sewa, hak
cipta, franchise yang terbatas, lisensi.

b. Aktiva tidak berwujud yang masa manfaatnya tidak terbatas dan tidak
dapat dipastikan masa berakhirnya, misalnya merk dagang, proses dan
formula rahasia, perpetual franchise, goodwill.
JENIS AKTIVA TIDAK BERWUJUD

KONTRAK LISENSI DAN KONTRAK


PATEN
ROYALTIES

LEASEHOLD MEREK DAN NAMA DAGANG

HAK CIPTA
GOODWILL

FRANCHISE BIAYA ORGANISASI


Prinsip Akuntansi Berterima Umum Dalam
Penyajian Aktiva Tidak Berwujud Di Dalam Neraca

1. Aktiva tidak berwujud harus disajikan secara terpisah dalam


neraca
2. Jika mungkin, aktiva tidak berwujud yang mempunyai umur
ekonomis yang terbatas harus disajikan terpisah dari aktiva
tidak berwujud yang mempunyai umur ekonimis tidak
terbatas.
3. Dasar penilaian aktiva tidak berwujud harus disebutkan, dan
metode amortisasinya harus dijelaskan dalam laporan
keuangan.
Tujuan Pengujian Substantif Terhadap
Aktiva Tidak Berwujud
1. Memperoleh keyakinan tentang keandalan
catatan akuntansi yang bersangkutan dengan
aktiva tidak berwujud.

2. Membuktikan keberadaan aktiva tidak berwujud dan


keterjadian transaksi yang berkaitan dengan aktiva tidak berwujud
yang dicantumkan di neraca.

3. Membuktikan asersi kelengkapan aktiva


tidak berwujud yang dicantumkan di neraca.
4. Membuktikan hak kepemilikan klien
atas aktiva tidak berwujud yang dicantumkan
di neraca

5. Membuktikan asersi 6. Membuktikan asersi penyajian


penilaian aktiva tidak dan pengungkapan aktiva tidak
berwujud yang dicantumkan
di neraca berwujud di neraca.
Dokumen dan catatan terkait dengan Aktiva Tidak Berwujud

Catatan dan dokumen yang biasa digunakan dalam transaksi siklus pengeluaran :

 1. Check yaitu dokumen perintah pembayaran sejumlah uang kepada Bank.

 2. Check Summary yaitu laporan tentang ringkasan check yang telah dikeluarkan
dalam suatu periode.

 3. Cash Disbusement Transaction File yaitu file yang berisi informasi pembayaran
cek untuk memasukkan ke dalam rekening utang dagang dan buku besar.

 4. Cash Disbusement Juornal or Check Register merupakan catatan formal terhadap


pengeluaran cek untuk pihak lain.
Program Pengujian Substantif Terhadap Aktiva Tidak
Berwujud
1. Prosedur audit awal

Berikut ini diuraikan lebih rinci prosedur audit awal dalam pengujian substantif terhadap aktiva tidak
berwujud :
a. Usut saldo aktiva tidak berwujud yang tercantum di neraca ke saldo akun aktiva tidak Berwujud
yang bersangkutan di dalam buku besar
b. Hitung kembali saldo akun aktiva tidak berwujud di dalam buku besar.
c. Lakukan review terhadap mutasi luar biasa dalam jumlah dan sumber posting dalam akun Aktiva
tidak Berwujud dan Akumulasi Amortisasinya.
d. Usut saldo awal akun Aktiva tidak Berwujud dan Akumulasi Amortisasi ke kertas kerja tahun yang
lalu.
e. Usut posting pendebitan dan pengkreditan akun aktiva tidak berwujud ke dalam jurnal yang
bersangkutan.
2. Prosedur Analitik
Rattio berikut ini seringkali digunakan oleh auditor dalam pengujian analitik
terhadap aktiva tidak berwujud :

Ratio formula
Tingkat perputaran aktiva tidak Hasil penjualan bersih
berwujud +
rerata saldo aktiva tidal berwujud
Ratio laba bersih dengan aktiva tidak Hasil penjualan bersih
berwujud +
rerata saldo aktiva tidal berwujud
Ratio aktiva tidak berwujud dengan Aktiva tidak berwujud
total aktiva +
Total aktiva
3. Pengujian Terhadap transaksi rinci

Dalam pengujian transaksi rinci, auditor memeriksa bukti pendukung pencatatan transaksi
pemerolehan dan amortisasi aktiva tidak berwujud. Auditor juga meminta informasi dari klien
mengenai manfaat aktiva tidak berwujud di masa yang akan datang dalam memverifikasi
eksistensi aktiva tidak berwujud.
Dalam pengujian atas akun rinci, auditor melakukan: mempelajari notulen rapat direksi,
perjanjian, surat izin dari pemerintah, dan dokumen lain yang membuktikan eksistensi aktiva
tidak berwujud, meminta informasi dari klien atau sumber lain mengenai manfaat aktiva
berwujud bagi klien di masa yang akan datang, melakukan inspeksi dan pemeriksaan atas surat
perjanjian, surat izin dari pemerintah, dan dokumen yang menunjukkan hak pemilikan klien
atas aktiva tidak berwujud.
4. Pengujian terhadap akun rinci

o Pelajari notulen rapat direksi, perjanjian, surat izin dari pemerintah, dan dokumen
lain yang membuktikan eksistensi aktiva tidak berwujud.
o Mintalah informasi dari klien atau sumber lain mengenai manfaat aktiva tidak
berwujud bagi klien di masa yang akan dating.
o Lakukan inspeksi dan pemeriksaan terhadap surat perjanjian, surat izin dari
pemerintah, dan dokumen yang menunjukan hak dan pemilikan klien atas aktiva
tidak berwujud.
o Penyajian dari aktiva tidak berwujud di neraca.
o Periksa klasifikasi aktiva tidak berwujud berdasarkan manfaat ekonomisnya.
o Periksa penjelasan yang bersangkutan dengan aktiva tidak berwujud.
5. Verifikasi penyajian dan pengungkapan

Untuk memverifikasi penilaian aktiva tidak berwujud, auditor melakukan


verifikasi atas dokumen yang mendukung transaksi pemerolehan dan
transaksi amortisasi aktiva tidak berwujud. Dalam memverifikasi penyajian
dan pengungkapan aktiva tidak berwujud di neraca, auditor membandingkan
penyajian aktiva tidak berwujud di neraca dengan prinsip akuntansi
berterima umum.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai