Anda di halaman 1dari 17

Auditor


Internal

Pemerintah
External …

AUDITOR

Internal …

Perusahaan

External

STIE CENDEKIA BOJONEGORO


AUDITING II

PEMERIKSAAN ASET TAK


BERWUJUD

Disampaikan untuk semester V


Akuntansi

STIE CENDEKIA BOJONEGORO


Intangible Assets (Aset tak berwujud)

Definisi : Sifat Aset Tak Berwujud


 Kekayaan perusahaan yang  Mempunyai masa manfaat
tidak memiliki bentuk fisik, lebih dari satu tahun
tetapi bermanfaat bagi  Tidak mempunyai bentuk,
perusahaan karena hak-hak yang sehingga tidak bisa
melekat pada pemiliknya. dipegang/diraba atau dilihat
 Aktiva ini berupa hak – hak  Diperoleh dengan
istimewa atau pemilikan posisi mengeluarkan sejumlah
yang menguntungkan perusahaan uang tertentu yang
dalam memperoleh pendapatan. jumlahnya cukup material
 Bukti kepemilikan aktiva ini bisa
berupa kontrak, lisensi, atau
dokumen lain.

STIE CENDEKIA BOJONEGORO


Yang termasuk aktiva tidak berwujud antara
lain sebagai berikut :
HAK PATEN
Hak paten adalah hak istimewa yang dikeluarkan oleh pemerintah yang memberikan kewenangan kepada
pemegang hak untuk memproduksi, menjual, dan mengawasi penemuannya dalam jangka waktu tertentu sejak
hak tersebut diberikan. timbul ketika perusahaan/seseorang menemukan sutu produk baru setelah melakukan
riset selama beberapa waktu dengan mengeluarkan biaya yang cukup besar. Pemilik hak paten akan mendapat
royalti jika orang lain membuat produk yang sama dan membeli hak paten tersebut.

HAK CIPTA
Hak cipta adalah hak yang diberikan oleh pemerintah, yang memberikan hak istimewa kepada pemegang
hak tersebut untuk memproduksi dan menjual suatu karya seni atau karya tulis.

MEREK DAGANG
Merek dagang atau nama dagang adalah kata, rangkaian kata, logo atau simbol yang membedakan atau
memberi identitas suatu perusahaan tertentu atau produk tertentu.

FRANCHISE
Franchise adalah perjanjian (kontrak) antara pemberi franchise (franchisor) dengan penerima franchise
(franchisee). Misalnya franchise yang dijual oleh Kentucky Fried Chicken, Mc Donald (hamburger, pizza,
dan sebagainya).

GOODWILL
Goodwill mengacu pada aktiva tak berwujud milik sebuah perusahaan yang tercipta dari sebuah faktor-
faktor yang menguntungkan seperti lokasi, kulaitas produk, reputasi, keahlian manajerial. Goodwill dapat
dicatat apabila goodwill tersebut ditentukan secara objekltif oleh transaksi, misalnya oleh pembelian
atau penjualan perusahaan.
STIE CENDEKIA BOJONEGORO
Tujuan pemeriksaan aktiva tidak berwujud
sebagai berikut :

1. Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup


baik atas aset tidak berwujud.
2. Untuk memeriksa apakah perolehan, penambahan, penghapusan
aset tidak berwujud didukung bukti- bukti yang sah dan lengkap
serta diotorisasi oleh pejabat perusahaan yang berwenang.
3. Untuk memeriksa apakah aset tidak berwujud yang dimiliki
perusahaan masih mempunyai kegunaan dimasa yang akan
datang(lebih dari 1 thn).
4. Untuk memeriksa apakah amortisasi aset tidak berwujud
dilakukan sesuai dengan standart akuntansi keuangan.
5. Untuk memeriksa apakah hasil/pendapatan yang diperoleh dari
aset tidak berwujud sudah dicatat dan diterima oleh perusahaan.
6. Untuk memeriksa apakah penyajian aset tidak berwujud dalam
laporan keuangan sudah dilakukan sesuai dengan standart
akuntansi keuangan.
STIE CENDEKIA BOJONEGORO
PROSEDUR PEMERIKSAAN AKTIVA TAK
BERWUJUD
2. Minta perincian aktiva
tak berwujud (saldo awal,
1. Pelajari dan evaluasi penambahan, amortisasi
internal control atas aktiva dan penghapusan serta
tak berwujud. saldo akhir) per tanggal
neraca.

4. Periksa
penambahan aktiva
3. Cocokkan saldo awal
tak berwujud
dan akhir ke buku besar,
(notulen rapat,
lalu periksa footing dan
validitas dan
cross footing
kelengkapan)

6. Periksa perjanjian dan 7. Periksa kesesuaian


5. Periksa
pendapatan dari perjanjian penyajian aktiva tak
kesesuaian
dengan pihak ke tiga yang berwujud dengan
amortisasi
ingin menggunakan hak Standar Akuntansi yang
dengan Standar
patent, hak cipta dan Berlaku Umum di
Akuntansi
franchise Indonesia.
STIE CENDEKIA BOJONEGORO
PROSEDUR PEMERIKSAAN AKTIVA
TAK BERWUJUD 1
Pelajari dan evaluasi internal control atas
aktiva tak berwujud

Auditor cukup menggunakan ICQ. Contoh ICQ ada


di hal. 12
Beberapa ciri internal control yang baik :
1. Adanya sistem otorisasi, jika ada penambahan
atau penghapusan aset tak berwujud.
2. Adanya audit internal yang memeriksa dalam
perusahaan tersebut.

STIE CENDEKIA BOJONEGORO


Next...
Contoh ICQ :

1. Apakah setiap penambahan dan pengurangan aset tdk berwujud


diotorisasi oleh pejabat perusahaan yang berwenang?
2. Apakah setiap penambahan aset tdk berwujud didukung oleh
bukti- bukti yang sah dan lengkap?
3. Apakah amortisasi aset tdk berwujud konsisten dengan tahun
lalu?
4. Apakah aset tdk berwujud yang dijual atau disewakan kepada
pihak ketiga :
a. Didukung oleh surat kontrak?
b. Diotorisasi oleh pejabat yang berwenang perusahaan?
c. Royalti atau hasil penjualan sudah dicatat dibuku perusahaan
dan uangnya sdh diterima perusahaan?
d. Pajak penghasilan sdh dibayarkan?
STIE CENDEKIA BOJONEGORO
PROSEDUR PEMERIKSAAN AKTIVA
TAK BERWUJUD 2
Minta perincian aktiva tak berwujud per
neraca.

Antara lain :
1. saldo awal,
2. penambahan,
3. amortisasi
4. penghapusan serta
5. saldo akhir per tanggal neraca
> Apakah didukung oleh bukti- bukti yang sah dan
lengkap? Serta periksa otorisasi pejabat perusahaan
yang berwenang.
STIE CENDEKIA BOJONEGORO
PROSEDUR PEMERIKSAAN AKTIVA
TAK BERWUJUD 3
Cocokkan saldo awal dan akhir ke
buku besar, lalu periksa footing dan
cross footing

 Mencocokkan saldo awal & saldo akhir ke


buku besar.
 Periksa footing dan cross footing.

STIE CENDEKIA BOJONEGORO


PROSEDUR PEMERIKSAAN AKTIVA
TAK BERWUJUD 4
Periksa penambahan aktiva tak
berwujud (notulen rapat, validitas
dan kelengkapan)

 Periksa penambahan aset


 Cek notulen rapat
 Cek validitas
 Cek kelengkapan bukti- bukti

STIE CENDEKIA BOJONEGORO


PROSEDUR PEMERIKSAAN AKTIVA
TAK BERWUJUD 5
Periksa kesesuaian amortisasi
dengan Standar Akuntansi

 Amortisasi = aktiva tidak berwujud


- Ex : Harga perolehan (hak paten) Rp 60 juta.
- Masa manfaat hak tersebut diperkirakan 8thn.
- Amortisasi per tahun Rp 7,5 juta (Rp 60 juta/8).

STIE CENDEKIA BOJONEGORO


PROSEDUR PEMERIKSAAN AKTIVA
TAK BERWUJUD 6
Periksa perjanjian dan pendapatan
dari perjanjian dengan pihak ke tiga
yang ingin menggunakan hak patent,
hak cipta dan franchise

> Sdh cukup jelas

STIE CENDEKIA BOJONEGORO


PROSEDUR PEMERIKSAAN AKTIVA
TAK BERWUJUD 7
Periksa kesesuaian penyajian aktiva tak berwujud
dengan Standar Akuntansi yang Berlaku Umum di
Indonesia.

 Entitas harus mencatat perolehan/ penambahan aset


tdk berwujud sebesar harga perolehan.
 Pada neraca, aset tdk bwjud disajikan sebesar nilai
netto-nya setelah diamortisasi.
 Pada CALK dijelaskan : saldo aset tdk brwjud terdiri
apa saja, mencantumkan nilai netto, metode amortisasi.

STIE CENDEKIA BOJONEGORO


Ex :
Hak paten
Misalnya PT Tangkuban Perahu membeli hak
paten dengan :
- Harga perolehan Rp 60 juta.
- Masa manfaat hak tersebut diperkirakan 8thn.
- Amortisasi per tahun Rp 7,5 juta (Rp 60
juta/8).

STIE CENDEKIA BOJONEGORO


Contoh pemeriksaan aktiva tidak
berwujud
Ex : Pemeriksaannya :
Misalnya pada tanggal 20 1. Internal control
Juli 2015, PT Tangkuban 2. Minta rincian saldo awal
aktiva tak berwujud pada
Perahu membeli hak paten auditee
dengan : 3. Cocokkan saldo awal dan
- Harga perolehan Rp 60 juta. saldo akhir di buku besar
- Masa manfaat hak tersebut 4. Periksa footing, cross footing
diperkirakan 8thn. dan mathematical accuracy
- Amortisasi per tahun Rp 7,5 (penambahan aktiva dan
juta (Rp 60 juta/8). perhitungan amortisasi)
5. Periksa perjanjian kontrak
dengan pihak ketiga.

STIE CENDEKIA BOJONEGORO


1. Apakah ada perubahan cara
pandang atau wawasan saudara
dibandingkan sebelum
mendapat perkuliahan
auditing ? Ceritakan !
2. Coba saudara gambarkan
manfaat besar yang saudara
rasakan selama mendapat
perkuliahan auditing !
TERIMAKASIH... 3. Apa harapan saudara terkait
perkuliahan auditing ini !

STIE CENDEKIA BOJONEGORO

Anda mungkin juga menyukai