0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
15 tayangan10 halaman
Dokumen tersebut merangkum tentang sifat dan contoh aktiva tetap dan aktiva tak berwujud serta prosedur audit atas kedua jenis aset tersebut dalam 3 kalimat. Aktiva tetap adalah barang fisik yang dimiliki perusahaan untuk mendukung operasinya seperti tanah, bangunan, mesin. Aktiva tak berwujud tidak memiliki wujud fisik seperti hak cipta tetapi memiliki nilai bagi perusahaan. Dokumen ini juga
Dokumen tersebut merangkum tentang sifat dan contoh aktiva tetap dan aktiva tak berwujud serta prosedur audit atas kedua jenis aset tersebut dalam 3 kalimat. Aktiva tetap adalah barang fisik yang dimiliki perusahaan untuk mendukung operasinya seperti tanah, bangunan, mesin. Aktiva tak berwujud tidak memiliki wujud fisik seperti hak cipta tetapi memiliki nilai bagi perusahaan. Dokumen ini juga
Dokumen tersebut merangkum tentang sifat dan contoh aktiva tetap dan aktiva tak berwujud serta prosedur audit atas kedua jenis aset tersebut dalam 3 kalimat. Aktiva tetap adalah barang fisik yang dimiliki perusahaan untuk mendukung operasinya seperti tanah, bangunan, mesin. Aktiva tak berwujud tidak memiliki wujud fisik seperti hak cipta tetapi memiliki nilai bagi perusahaan. Dokumen ini juga
BAB 13 KELOMPOK 1 ANGGOTA KELOMPOK: 1. Ni Komang Tri Wisnayanti (07) 2. Aloysius Mario Mardhani Sutardi (11) 3. Ni Putu Diah Mellyadnyani (14) 4. Made Adi Puspayoga (17) 5. Ni Putu Puspita Dewi (26) 6. Corisonia Megaria Rhando (29) PROGRAM DIPLOMA III PERPAJAKAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2020 Daftar Isi Daftar Isi ................................................................................................................................................. 1 PETA KONSEP ...................................................................................................................................... 2 PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 3 13.1 Sifat dan Contoh Aktiva Tetap dan Aktiva Tak Berwujud ............................................................. 3 a. Sifat Aktiva Tetap ........................................................................................................................ 3 b. Contoh Aktiva Tetap .................................................................................................................... 4 c. Sifat Aktiva Tak Berwujud ........................................................................................................... 4 d. Kurang memiliki wujud fisik ........................................................................................................ 4 e. Contoh Aktiva Tak Berwujud ....................................................................................................... 5 13.2 Prosedur Pemeriksaan Aktiva Tetap dan Aktiva Tak Berwujud..................................................... 6 a. Prosedur audit atas aset tetap ............................................................................................................ 6 b. Prosedur audit atas asset tak berwujud .............................................................................................. 8 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................................. 9 1 PETA KONSEP Aktiva Tetap dan Aktiva Tak AaA Berwujud Sifat Aktiva Tetap : Aktiva tetap merupakan barang-barang fisik yang dimiliki untuk memperlancar/ mempermudah produksi Prosedur audit atas aset tetap : barang-barang lain atau untuk menyediakan jasa-jasa bagi 1. Pelajari dan evaluasi internal control atas aset tetap. perusahaan atau para pelanggannya dalam kegiatan normal 2. Minta kepada klien Top Schedule Serta Supporting perusahaan. Schedule aset tetap 3. Periksa footing dan cross footingnya 4. Vouch penambahan serta pengurangan dari aset Contoh Aktiva Tetap : Tanah yang diatasnya didirikan bangunan tetap tersebut. atau digunakan operasi, Bangunan, Mesin, Kendaraan, dll 5. Periksa fisik dari aset tetap tersebut 6. Periksa bukti pemilikan aset tetap tersebut 7. Buat analisis tentang perkiraan repair dan maintenance Sifat Aktiva Tak Berwujud : Kurang memiliki wujud fisik, 8. Periksa apakah aset tetap tersebut sudah Tidak termasuk instrument keuangan, sifatnya jangka diasuransikan dan apakah insurance coveragenya panjang dan merupakan subjek amortisasi. cukup atau tidak 9. Tes perhitungan penyusutan, cross reference angka Contoh Aktiva Tak Berwujud : Hak Cipta, Hak Paten, Hak penyusutan dengan biaya penyusutan diperkirakan Franchise, Hak Merek Dagang, dll. dengan laba rugi dan periksa alokasi/distribusi biaya penyusutan. 10. Periksa notulen rapat, perjanjian kredit, jawaban Prosedur audit atas asset tak berwujud : konfirmasi dari bank untuk memeriksa apakah ada 1. pelajari dan evaluasi internal control atas asset tak aset tetap dijadikan sebagai jaminan atau tidak berwujud 11. Periksa apakah ada Commitment yang buat oleh 2. minta perincian asset tak berwujud pertanggal laporan perusahaan untuk membeli atau menjual aset tetap posisi keuangan neraca yang antara lain menunjukkan 12. Untuk konstruksi dalam proses kita periksa saldo awal, penambahan, amortisasi, dan penghapusan penambahanya dan apakah ada konstruksi bangunan serta saldo akhir dalam proses yang harus ditransfer ke aset tetap 3. cocokan saldo awal dan saldo akhir ke buku besar lalu 13. Jika ada aset tetap yang diiperoleh melalui leasing, check footing dan croos footing periksa lease agreement dan periksa 4. periksa penambahan asset tak berwujud apakah accounting treatmentnya sudah sesuai 5. periksa amortisasi dan penghapusan jika ada asset tak dengan standar akuntansi leasing berwujud 14. Periksa atau tanyakan apakah ada aset tetap yang 6. periksa perjanjian yang dibuat entitas dengan pihak dijadikan agunan kredit di bank ketiga yang ingin mengunakan hak paten hak cipta dan 15. Periksa penyajianya dalam laporan keuangan, apakah franchise yang dimiliki perusahaan sesuai dengan standar akuntansi keuangan di 7. periksa apakah penyajiann asset tak berwujud dalam Indonesia (SAK/ETAP/IFRS) laporan keuangan sudah sesuai dengan standart akuntansi keuangan di Indonesia 2 PEMBAHASAN 13.1 Sifat dan Contoh Aktiva Tetap dan Aktiva Tak Berwujud a. Sifat Aktiva Tetap Meskipun semua aktiva memiliki beberapa ciri dasar yang umum, aktiva tetap memiliki ciri-ciri tambahan sebagai berikut : Aktiva tetap merupakan barang-barang fisik yang dimiliki untuk memperlancar/ mempermudah produksi barang-barang lain atau untuk menyediakan jasa-jasa bagi perusahaan atau para pelanggannya dalam kegiatan normal perusahaan. Semua aktiva tetap memiliki usia terbatas, pada akhir usianya harus dibuang atau diganti. Nilai aktiva tetap berasal dari kemampuannya untuk mengesampingkan pihak lain dalam mendapatkan hak – hak yang sah atas penggunanya dan bukan dari pemaksaan dari suatu kontrak. Aktiva tetap seluruhnya non moneter, manfaatnya diterima dari penggunaan atau penjualan jasa-jasa dan bukan dari pengubahannya menjadi sejumlah uang tertentu. Pada umumnya jasa yang diterima dari ativa tetap meliputi suatu periode yang lebih panjang dari satu tahun atau satu siklus operasi perusahaan. Akan tetapi terdapat terkecualian. Misalnya suatu bangunan atau peralatan tidak klasifikasikan kembali sebagai aktiva lancar bilamana sisa manfaatnya kurang dari satu tahun. Dalam beberapa kasus seperti halnya,beberapa unsur memiliki usia asli yang lebih pendek dari pada satu siklus operasi perusahaan. Unsur-unsur aktiva tetap mempunyai ciri umum dan memiliki beberapa tujuan pelaporan keuangan yang sama. Salah satu tujuan ini di dasarkan kepada keseragaman mereka dalam proses akuntansi. 3 b. Contoh Aktiva Tetap a) Tanah yang diatasnya didirikan bangunan atau digunakan operasi, misalnya sebagai lapangan, halaman, tempat parker dan lain sebagainya. b) Bangunan, merupakan fasilitas yang digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan, baik bangunan kantor, toko maupun bangunan untuk pabrik. c) Mesin. d) Inventaris, atau barang-barang yang menunjang produksi. e) Kendaran merupakan fasilitas yang digunakan untuk transportasi perusahaan. f) Perlengkapan atau alat-alat lainnya, mencakup aset yang digunakan dalam kegiatan operasional seperti furniture kantor, mesin pabrik, dan lain sebagainya. c. Sifat Aktiva Tak Berwujud 1. Kurang memiliki wujud fisik Walaupun tidak berwujud secara fisik, aktiva tak berwujud tetap bernilai tinggi. Jenis aktiva ini tidak hanya memiliki nilai, tetapi juga hak dan keistimewaan yang diberikan kepada perusahaan yang menggunakannya. 2. Tidak termasuk instrumen keuangan Nilai dari aktiva tak berwujud dari klaim yang dimana kas atau ekuivalen kas akan diterima di masa mendatang. 3. Sifatnya jangka panjang dan merupakan subjek amortisasi Aktiva tak berwujud menyediakan jasa dalam kurun waktu bertahun-tahun. Selain karakteristik utama, aktiva tak berwujud juga memiliki beberapa karakteristik pendukung seperti berikut ini: 1. Aktiva tak berwujud dapat diperoleh baik melalui pengembangan maupun dari pembelian terpisah. Selain itu, aktiva jenis ini juga bisa menjadi satu dengan aset lain 2. Pada umumnya digunakan secara tidak langsung dalam operasional perusahaan 4 3. Dipengaruhi oleh kompetitor 4. Memiliki nilai 5. Tidak ada penentuan terhadap umur ekonomisnya d. Contoh Aktiva Tak Berwujud 1. Hak cipta Kita pasti sering mendengar istilah hak cipta. Sebagai contoh, penulis atau pencipta memiliki hak cipta yang dapat digunakan untuk menerbitkan serta menjual dan mengawasi hasil karyanya. Namun, hak cipta dapat dijual juga kepada pihak lain. Harga perolehan hak cipta terdiri dari pengeluaran pada saat penyusunan hingga pengurusan izin hak cipta sampai sertifikat hak cipta diterima. 2.Hak paten Selain hak cipta, kita pasti sudah familiar juga dengan istilah hak paten. Hak ini biasanya diberikan kepada pihak yang melakukan penelitian dan melalui penelitian tersebut berhasil menemukan hal baru. Hak ini digunakan untuk memproduksi, menjual, dan mengawasi hasil temuannya dalam kurun waktu tertentu. Harga perolehan hak paten terdiri dari pengeluaran pada saat penelitian, pengembangan, pembuatan gambar, percobaan, dan pengurusan hak paten sampai sertifikat hak paten diterima. 3.Hak merek dagang Pada saat seseorang membuat suatu produk dan ingin memasarkan produk tersebut, pasti penjual akan membuat suatu merek dan logo bagi produk tersebut. Dalam kasus tersebut, hak merek daganglah yang digunakan untuk menggunakan simbol dari produk. Harga perolehan hak merek dagang terdiri dari biaya pada saat perencanaan desain, pembuatan logo, pengurusan izin merek dagang, sampai sertifikat hak merek dagang diterbitkan dan diterima. 5 4.Hak franchise Hak franchise adalah hak untuk menggunakan suatu fasilitas dari satu pihak ke pihak lain sebagai franchise. Hak franchise pun hanya bisa digunakan sesuai dengan perjanjian yang sudah disepakati. Pihak franchise pun tidak diperbolehkan menjual hak franchise nya kepada pihak lain. Harga perolehan hak franchise bagi pihak franchisor terdiri dari biaya untuk mendapatkan izin hak franchise, sedangkan harga perolehan bagi franchisee merupakan harga yang diberikan kepada franchisor. 5.Hak sewa Hak sewa adalah hak untuk menggunakan suatu aset sesuai dengan kesepakatan dalam perjanjian sewa-menyewa. Harga perolehan hak sewa terdiri dari pembayaran sewa kepada pihak pemilik aset serta pengeluaran selama periode persiapan aset (supaya aset siap digunakan). 6.Hak eksklusif Hak eksklusif adalah hak yang diberikan oleh negara kepada suatu lembaga atau instansi untuk mengelola suatu fasilitas atau sumber daya alam yang dimiliki negara. Harga perolehan hak eksklusif terdiri dari pengeluaran pada saat survei, riset, pemetaan, eksplorasi, pembangunan fasilitas, pembuatan perjanjian, serta komponen biaya lainnya sampai hak eksklusif dinyatakan siap. 13.2 Prosedur Pemeriksaan Aktiva Tetap dan Aktiva Tak Berwujud a. Prosedur audit atas aset tetap 1. Pelajari dan evaluasi internal control atas aset tetap. 2. Minta kepada klien Top Schedule Serta Supporting Schedule aset tetap yang berisikan saldo awal, penambahan serta pengurangan-penguranganya dan saldo akhir, baik untuk harga perolehan maupun akumulasi penyusutanya. 3. Periksa footing dan cross footingnya dan cocokkan totalnya dengan general ledger atau sub-ledger, saldo awal dengan working paper tahun lalu. 6 4. Vouch penambahan serta pengurangan dari aset tetap tersebut. Untuk penambahan lihat pprovalnya dan kelengkapan supporting documentnya. Untuk pengurangan dapat dilihat dari otorisasinya dan jurnalnya apakah sudah dicatat dengan betul, misalnya bila ada keuntungan atau kerugiann atas penjualan aset tetap tersebut. Selain itu periksa penerimaan hasil penjualan aset tetap tersebut. 5. Periksa fisik dari aset tetap tersebut (dengan cara test basis) dan periksa kondisi dan nomor kode dari aset tetap 6. Periksa bukti pemilikan aset tetap tersebut, untuk tanah, gedung,periksa sertifikat tanag dan IMB (Izin Mendirikan Bangunan) serta SIPB (Surat Izin Penempatan Bangunan). Untuk kendaraan periksa BPKB, STNK-nya. 7. Buat analisis tentang perkiraan repair dan maintenance, sehingga kita dapat mengetahui apakah ada pengeluaran yang seharusnya masuk dalam kelompok Capital Expenditures tetapi dicatat sebagai Revenue Expenditure. 8. Periksa apakah aset tetap tersebut sudah diasuransikan dan apakah insurance coveragenya cukup atau tidak 9. Tes perhitungan penyusutan, cross reference angka penyusutan dengan biaya penyusutan diperkirakan dengan laba rugi dan periksa alokasi/distribusi biaya penyusutan. 10. Periksa notulen rapat, perjanjian kredit, jawaban konfirmasi dari bank untuk memeriksa apakah ada aset tetap dijadikan sebagai jaminan atau tidak, dan jika ada maka hal ini perlu diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan 11. Periksa apakah ada Commitment yang buat oleh perusahaan untuk membeli atau menjual aset tetap 12. Untuk konstruksi dalam proses kita periksa penambahanya dan apakah ada konstruksi bangunan dalam proses (Contruction in Progress) yang harus ditransfer ke aset tetap 13. Jika ada aset tetap yang diiperoleh melalui leasing, periksa lease agreement dan periksa apakah accounting treatmentnya sudah sesuai dengan standar akuntansi leasing 14. Periksa atau tanyakan apakah ada aset tetap yang dijadikan agunan kredit di bank 15. Periksa penyajianya dalam laporan keuangan, apakah sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia (SAK/ETAP/IFRS) 7 b. Prosedur audit atas asset tak berwujud 1. pelajari dan evaluasi internal control atas asset tak berwujud 2. minta perincian asset tak berwujud pertanggal laporan posisi keuangan neraca yang antara lain menunjukkan saldo awal, penambahan, amortisasi, dan penghapusan serta saldo akhir 3. cocokan saldo awal dan saldo akhir ke buku besar lalu check footing dan croos footing 4. periksa penambahan asset tak berwujud 5. periksa amortisasi dan penghapusan jika ada asset tak berwujud 6. periksa perjanjian yang dibuat entitas dengan pihak ketiga yang ingin mengunakan hak paten hak cipta dan franchise yang dimiliki perusahaan 7. periksa apakah penyajiann asset tak berwujud dalam laporan keuangan sudah sesuai dengan standart akuntansi keuangan di Indonesia 8 DAFTAR PUSTAKA https://www.gurupendidikan.co.id/akuntansi-aktiva-adalah/ https://www.jurnal.id/id/blog/2018-mengenal-aktiva-tidak-berwujud-dan- kepentingannya-bagi-perusahaan/ http://lasboi.blogspot.com/2017/12/pemeriksaan-aset-tak-berwujud.html http://spi.uin-alauddin.ac.id/index.php/2016/11/29/pemeriksaan-aset-tetap/ 9
Pendekatan sederhana untuk investasi pasif: Panduan Pengantar Prinsip-prinsip Teoretis dan Operasional Investasi Pasif untuk Membangun Portofolio Malas yang Berkinerja dari Waktu ke Waktu