Anda di halaman 1dari 5

AUDIT TERHADAP SIKLUS PENGELUARAN:

PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP AKTIVA TETAP

Oleh : Muhaimin

Dipergunakan untuk kalangan terbatas pada mahasiswa UNISMUH Makassar

AKTIVA TETAP

Aktiva tetap adalah kekayaan perusahaan yang memiliki wujud, mempunyai


manfaat ekonomis lebih dari satu tahun, dan diperoleh perusahaan untuk
melaksanakan kegiatan perusahaan, bukan untuk dijual kembali. Karena kekayaan
ini mempunyai wujud, seringkali aktiva tetap ini disebut dengan aktiva tetap
berwujud (tangible fixed assets).

1. Aktiva tetap dalam perusahaan manufaktur digolongkan menjadi :


a. Tanah dan perbaikan tanah (land and land improvement)
b. Gedung dan perbaikan gedung (building and building improvement)
c. Mesin dan Peralatan
d. Kendaraan
e. Inventaris Kantor

2. Transaksi yang berkaitan dengan aktiva tetap dapat dilihat pada gambar :

Aktiva tetap
Pemerolehan Penghentian pemakaian
Pengeluaran modal Penjualan
Revaluasi Pertukaran
Pertukaran
Depresiasi Akumulasi Aktiva Tetap
Penghentian pemakaian Depresiasi
Penjualan
Pertukaran

3. Jurnal-jurnal transaksi yang menyangkut perubahan aktiva tetap dan akun


depresiasi akumulasi yang bersangkutan adalah :

a. Transaksi pemerolehan aktiva tetap


Aktiva tetap xxx
Kas xxx
b. Transaksi pengeluaran modal
Aktiva tetap xxx
Kas xxx

c. Transaksi depresiasi aktiva tetap


Biaya depresiasi xxx
Depresiasi akumulasi aktiva tetap xxx

d. Transaksi penghentian pemakaian aktiva tetap


Depresiasi akumulasi aktiva tetap xxx
Rugi penghentian pemakaian aktiva tetap xxx
Aktiva tetap xxx

e. Transaksi reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap


Biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap xxx
Kas xxx
Sediaan suku cadang xxx
Gaji dan upah xxx
Biaya overhead pabrik yang dibebankan xxx

4. Perbedaan Karakteristik Aktiva Tetap dan Aktiva Lancar

Aktiva tetap memiliki karakteristik yang berbeda dengan aktiva lancar. Jika
auditor tidak menyadari dampak perbedaan karakteristik aktiva lancar
dengan aktiva tetap, tidak akan dapat melakukan pengujian substantif dengan
efektif terhadap dua golongan tersebut.

Perbedaan karakteristik aktiva tetap dengan aktiva lancar adalah:

a. Akun aktiva tetap mempunyai saldo yang besar di dalam neraca, transaksi
perubahannya relatif sangat sdikit namun umumnya menyangkut jumlah
rupiah yang besar.
b. Kesalahan pisah batas transaksi yang bersangkutan dengan aktiva tetap
mempunyai pengaruh kecil terhadap perhitungan rugi laba, sedangkan
kesalahan pisah batas transaksi yang bersangkutan dengan aktiva lancar
berpengaruh langsung terhadap perhitungan rugi laba tahun yang diaudit.
c. Aktiva tetap disajikan di neraca pada kosnya dikurangi dengan depresiasi
akumulasian, sedangkan aktiva lancar disajikan di neraca pada nilai bersih
yang dapat direalisasikan pada tanggal neraca.
5. Perbedaan Pengujian Substantif terhadap Aktiva Tetap dengan Aktiva
Lancar
a. Frekuensi transaksi yang menyangkut aktiva tetap relatif sedikit, maka
jumlah waktu yang dikonsumsi untuk pengujian substantif terhadap aktiva
tetap relatif lebih sedikit dibandingkan dengan waktu untuk pengujian
substantif aktiva lancar.
b. Ketepatan waktu pisah batas transaksi yang bersangkutan dengan aktiva
tetap sedikit pengaruhnya terhadap perhitungan rugi laba, maka auditor
tidak mengarahkan perhatianya terhadap masalah ketelitian. Sedangkan
dalam pengujian substantif terhadap transaksi aktiva lancar, auditor
memusatkan perhatiannya.
c. Pengujian substantif terhadap aktiva tetap lebih dititikberatkan pada
verifikasi mutasi aktiva tetap yang terjadi dalam tahun yang diaudit.

6. Pengujian Substantif terhadap Aktiva Tetap dalam Audit yang Pertama


Kalinya

Faktor yang harus dipertimbangkan dalam audit terhadap aktiva tetap pada
audit pertama kalinya :

a. Apakah laporan keuangan tahun sebelumnya telah diaudit oleh auditor


independen lain?
b. Apakah klien menyelenggarakan catatan rinci untuk aktiva tetapnya?
c. Apakah klien mengharapkan dokumen yang mendukung transaksi yang
bersangkutan dengan pemerolehan dan mutasi aktiva tetap sampai dengan
saat audit yang pertama dilaksanakan?

7. Tujuan Pengujian Substantif Terhadap Saldo Aktiva Tetap


a. Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang
bersangkutan dengan aktiva tetap.
b. Membuktikan keberadaan aktiva tetap dan keterjadian transaksi yang
berkaitan dengan aktiva tetap yang dicantumkan di neraca.
c. Membuktikan hak kepemilikan klien atas aktiva tetap yang dicantumkan di
neraca.
d. Membuktikan kewajaran penilaian aktiva tetap yang dicantumkan di
neraca.
e. Membuktikan kewajaran penyajian dan pengungkapan aktiva tetap di
neraca.
8. Prosedur Analitik

Ratio Formula
1. Tingkat perputaran aktiva tetap Hasil penjualan bersih + rerata saldo aktiva
tetap

2. Ratio laba bersih dengan aktiva tetap Hasil penjualan bersih + rerata saldo aktiv
tetap

3. Ratio aktiva tetap dengan modal saham Aktiva tetap + modal saham

4. Ratio biaya reparasi dan pemeliharaan dengan Biaya reparasi dan pemeliharaan + hasil
aktiva tetap penjualan bersih

9. Pengujian terhadap Transaksi Rinci


1. Periksa tambahan aktiva tetap ke dokumen yang mendukung transaksi
pemerolehan aktiva tetap.
2. Periksa berkurangnya aktiva tetap ke dokumen yang mendukung tentang
transaksi tersebut.
3. Periksa ketepatan pisah batas transaksi aktiva tetap.
4. Lakukan review terhadap akun biaya reparasi dan pemeliharaan akutiva
tetap.

10. Pengujian Terhadap Saldo Akun Rinci


1. Lakukan inspeksi terhadap tambahan aktiva tetap dalam tahun yang
diaudit.
2. Periksa dokumen kontrank dan dokumen hak kepemilikan klien atas
aktiva tetap.
3. Periksa dokumen yang mendukung pemerolehan dan penghentian
pemakaian aktiva tetap.
4. Periksalah dokumen yang bersangkutan dengan biaya sewa.
5. Lakukan inspeksi terhadap olis asuransi aktiva tetap.
6. Mintalah informasi mengenai aktiva tetap yang dijadikan jamina dalam
penarikan hutang.
7. Lakukan inspeksi terhadap perjanjian leasing.
8. Lakukan review terhadap perhitungan depresiai dan deplesi aktiva tetap..
9. Lakukan rekonsiliasi aktiva tetap tertentu ke dalam buku pembantu aktiva
tetap.
10. Hitung kembali jumlah rupiah yang dicatat di dalam akun-akun yang
terkait dalam transaksi penghentian pemakaian aktiva tetap.
11. Verifikasi Penyajian dan Pengungkapan

1. Periksa klarifikasi aktiva tetap di dalam neraca

Aktiva tetap harus disajikan di dalam neraca dalam kelompok aktiva tidak
lancar pada kosnya dikurangi dengan depresiasi akumulasi atau deplesi.
Auditor melakukan pemeriksaan terhadap klarifikasi aktiva tetap di dalam
neraca berdasarkan prinsip akuntansi berterima umum dalam penyajian
aktiva tetap di neraca.

2. Periksa pengungkapan yang bersangkutan dengan aktiva tetap

Menurut prinsip akuntansi berterima umum dalam penyajian aktiva tetap


di neraca, klien berkewajiban mencantumkan pengungkapan yang memadai
mengenai metode depresiasi atau deplesi yang dipakainya, aktiva tetap
yang dijaminkan atau digadaikan dalam penarikan hutang, dan aktiva tetap
yang telah habis didepresiasi namun masih digunakan dalam kegiatan
perusahaan.

Bahan Bacaan :

1. Arens Arens. Alvin A.; Eldar Randal. J.: Beasley Mark S, Auditing dan Jasa
Assurance : Pendekatan Terintegrasi, th ed., Terjemahan Bahasa, Penerbit

Erlangga Chapter
2. Mulyadi, Auditing, Buku-2, Penerbit Salemba Empat. Bab 17

Anda mungkin juga menyukai