I. Tujuan
1. Mengetahui definisi fixed asset, biaya perolehan, jenis – jenis fixed asset, macam – macam
metode penghitungan depresiasi
2. Mengetahui akun – akun dan kelas transaksi, fungsi bisnis, dokumen terkait, dan pencatatan
pada fixed asset transaction
3. Memahami TOC, STOT dan TODB
1. Fixed Assets
Aset Tetap menurut PSAK 16 adalah aset berwujud yang:
1. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang/jasa, untuk direntalkan
kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan
2. Diharapkan digunakan selama lebih dari satu periode.
Nilai dari aset tetap cenderung material dan mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun,
maka pengeluaran untuk aset tetap dianggap sebagai Pengeluaran Modal (Capital
Expenditure) dan harus dikapitalisasi.
Aset tetap dibagi menjadi dua jenis, yaitu aset tetap yang dapat didepresiasi dan tidak
dapat didepresiasi. Aset tetap terdepresiasi contohnya adalah bangunan, mesin, kendaraan,
dll. Sedangkan untuk aset tetap tidak terdepresiasi contohnya tanah.
Biaya perolehan adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar imbalan
lain yang diberikan untuk memperoleh suatu aset pada saat perolehan atau konstruksi sampai
dengan aset tersebut dalam kondisi dan tempat yang siap untuk dipergunakan.
Penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset sepanjang masa
manfaat diestimasi.
Metode penyusutan yang dapat dilakukan oleh perusahaan sesuai dengan PSAK No 16:
1. Berdasarkan waktu:
a. Metode garis lurus
b. Metode pembebanan yang menurun
o Jumlah angka tahun
o Saldo menurun/saldo menurun ganda
2. Berdasarkan penggunaan:
a. Metode jam jasa
b. Metode jumlah unit produksi
3. Berdasarkan kriteria lainnya:
a. Metode berdasarkan jenis dan kelompok
b. Metode anuitas
c. Sistem persediaan
- Masa manfaat adalah periode suatu aset diharapkan digunakan oleh perusahaan atau jumlah
produksi atau unit serupa yang diharapkan diperoleh dari aset oleh perusahaan.
- Jumlah tercatat (nilai buku) adalah biaya perolehan suatu aset setelah dikurangi akumulasi
penyusutan. Nilai sisa adalah jumlah netto yang diharapkan dapat diperoleh pada akhir
masa manfaat suatu aset.
- Suatu benda dapat dikategorikan dalam aset tetap jika besar kemungkinan bahwa manfaat
ekonomi di masa yang akan datang berkaitan dengan aset tersebut akan mengalir ke dalam
perusahaan dan biaya perolehan dapat diukur secara andal.
2. Fungsi bisnis, dokumen terkait, dan pencatatan:
Asersi (TRAO)
Prosedur Occurence Completeness Accuracy Posting and Classifica Timing
Summarization tion
Test of Control
Memeriksa dokumen voucher X
Memeriksa indikasi persetujuan/otorisasi X X
Mencoba menginput transaksi dengan vendor X
yang sah dan yang tidak sah
Memeriksa indikasi verifikasi internal X X X X X
Membukukan purchase order secara urut X
Membukukan receiving report secara urut X
Memeriksa account payable masterfile dan X
cash disbursement transaction file dengan
general ledger untuk melihat apabila terdapat
perbedaan
Memeriksa prosedur manual dan X
mengobservasi apabila terdapat invoice dan
check yang tidak tercatat
Berdiskusi dengan personel dan mengamati X
kegiatan
Substantive Test of Transaction
Meminta Top Schedule serta Supporting X X X
Schedule aset tetap kepada klien, yang
berisikan: Saldo awal, penambahan dan
pengurangannya, saldo akhir, baik untuk
harga perolehan maupun akumulasi
penyusutannya.
Melakukan footing dan cross footing X
dan mencocokkan totalnya dengan
General Ledger atau Sub General
Ledger, saldo awal dengan working
paper tahun lalu.
Melakukan vouching penambahan dan X X X X
pengurangan aset tetap tersebut. Untuk
penambahan lihat approval-nya dan
kelengkapan supporting schedulenya.
Untuk pengurangan, lihat otorisasinya
dan jurnalnya apakah sudah dicatat
dengan betul, misalnya ada laba atau
rugi atas penjualan aset tetap
tersebut.
Melakukan pemeriksa fisik dari aset X X
tetap tersebut (dengan cara tes basis)
dan periksa
kondisi dan nomor kode dari aset tetap.
Analytical Procedures