Anda di halaman 1dari 4

Nama : Valencia Martha T

NPM : 120110200102
Mata Kuliah : Manajemen Keuangan
Dosen : Prima Yusi Sari

Capital Budgeting

Capital Budgeting adalah proses evaluasi dan pemilihan investasi secara jangka panjang
untuk memaksimalkan laba yang akan diperoleh di masa mendatang. Investasi yang umum
diambil adalah fixed assets, seperti tanah, property, dan lainnya.

Motives For Capital Expenditure

Capital Expenditure adalah dana yang dikeluarkan oleh perusahaan yang diharapkan
dapat menghasilkan keuntungan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. Motif utama dari
Capital Expenditure adalah untuk memperluas operasi, mengganti/memperbaharui assets, dan
mendapat manfaat lainnya.

Proses Capital Budgeting


1. Proposal Generation; Membuat proposal dibuat dan ditinjau oleh staff finance.
2. Review & Analysis; Melakukan peninjauan dan analisis untuk melihat nilai dari proposal.
3. Decision Making; Mengambil keputusan untuk mencari solusi yang paling efektif.
4. Implementation; Menyediakan sarana untuk melakukan kegiatan.
5. Follow Up; Memantau hasil dari solusi yang dipilih untuk melakukan perbaikan.

Basic Terminology
1. Independent vs Mutually Exclusive Projects
 Independent; proyek yang arus kasnya tidak berkaitan satu sama lain, sehingga
tidak akan saling mengeliminasi.
 Mutually Exclusive; proyek yang memiliki fungsi yang sama sehingga saling
berkompetisi satu sama lain.

2. Unlimited Funds vs Capital Rationing


 Unlimited Funds; keadaan finansial perusahaan dimana dana tidak terbatas
sehingga dapat merealisasikan semua independent proyek.
 Capital Rationing; keadaan finansial perusahaan dimana dana terbatas sehingga
proyek yang ada harus berkompetisi.

3. Accept-Reject vs Ranking Approaches


 Accept-Reject; Pendekatan evaluasi yang menentukan apakah rencana telah
memenuhi kriteria, biasa terjadi pada unlimited funds.
 Ranking Approach; Pendekatan pemeringkatan yang didasarkan ukuran terterntu,
biasanya terjadi pada saat Capital Rationing.
4. Conventional vs Non Conventional Cash Flow

 Conventional; Arus kas dengan initial investment yang diikuti cash inflow tanpa
cash outflow.

 Non Conventional; Arus kas dengan initial investment yang diikuti cash inflow
dan cash outflow.

Relevant Cash Flows


Relevant Cash Flows adalah arus kas keluar tambahan dan arus masuk berikutnya yang
terkait dengan Capital Expenditure yang telah diajukan.

Incremental Cash Flows


Incremental Cash Flows adalah arus kas tambahan (keluar/masuk) yang diharapkan untuk
mernghasilkan dari Capital Ecpenditure yang telah diajukan.

Sunk Cost vs Opportunity Cost


Sunk Cost : Pengeluaran kas yang telah dilakukan namun tidak berpengaruh pada
keputusan saat ini.
Opportunity Cost : Pengeluaran yang dikorbankan atas arus kas yang akan direalisasikan
untuk mendapat peluang lainnya.

Initial Investment
Initial Investment adalah kas keluar ketika ada pengeluaran modal yang mengacu pada
arus kas keluar yang relevan untuk dipertimbangkan saat mengevaluasi Capital Expenditure.

The Basic Format for Determining Initial Investment


Keterangan
1. Cost of New Asset : Arus keluar bersih yang diperlukan untuk memperoleh aset baru.
2. Installation Cost : Setiap biaya tambahan yang diperlukan untuk menempatkan aset ke
dalam operasi.
3. Installed Cost of New Asset : Biaya aset baru ditambah biaya pemasangannya; sama
dengan nilai aset yang dapat disusutkan.
4. After Tax Proceeds From Sale of Old Asset : Perbedaan antara hasil penjualan aset lama
dan pajak atau pengembalian pajak apa pun yang berlaku terkait dengan penjualannya.
5. Proceeds From Sale of Old Asset : Arus kas masuk, setelah dikurangi biaya pemindahan
atau pembersihan, yang dihasilkan dari penjualan aset yang ada.
6. Tax on Sale of Old Asset : Pajak yang bergantung pada hubungan antara harga jual aset
lama dan nilai buku dan pada aturan pajak pemerintah yang ada.

Book Value

Book Value = Installed Cost of Asset – Accumulated Depreciation

Operating Cash Flow


Operating Cash Flow arus kas perusahaan yang dihasilkan atau dipakai perusahaan dari
aktivitasnya dalam periode waktu tertentu.

Terminal Cash Flow


Terminal Cash Flow adalah arus kas yang dihasilkan dari penghentian dan likuidasi
proyek pada akhir umur ekonominya.

Anda mungkin juga menyukai