Anda di halaman 1dari 27

Modul ke: Penganggaran

Perusahaan
Anggaran Modal/Investasi
Fakultas
Fakultas
Ekonomi &
Bisnis
Program Studi
Manajemen
Isfandiari M Bahanan, SE, MM
• Daftar Isi

• PENGERTIAN MODAL DAN INVESTASI


• PENGERTIAN ANGGARAN MODAL
• MANFAAT ANGGARAN MODAL
• KONSEP ANGGARAN MODAL
• TAHAP PENGANGGARAN MODAL
• METODE PENENTUAN ANGGARAN MODAL
• PENYUSUNAN ANGGARAN MODAL

<
← MENU AKHIRI >

• Pengertian Modal & Investasi

Modal (Capital) adalah Aktiva yang akan digunakan untuk produksi /


operasional.

Investasi adalah pengeluaran modal pada saat ini dan hasil yang
diharapkan dari pengeluaran tersebut pada periode yang
diperhitungkan.
Keputusan tentang pemilihan investasi seringkali merupakan
keputusan paling penting diantara berbagai jenis keputusan yang harus
diambil oleh pihak manajemen, karena keputusan ini tidak saja
menentukan tingkat resiko yang harus ditanggung, melainkan juga
akan menentukan berapa tingkat laba yang diharapkan perusahaan
dimasa yang akan datang.

<
← MENU AKHIRI >

• Pengertian Anggaran Modal
Anggaran Modal (Capital Budget) adalah merupakan proses
evaluasi dan pemilihan investasi jangka panjang yang
konsisten terhadap maksimalisasi tujuan perusahaan.

• - Capital budget merupakan garis besar rencana pengeluaran


aktiva tetap
• - Penganggaran modal (capital budgeting) adalah proses
menyeluruh menganalisis proyek2 dan menentukan mana saja
yang dimasukkan ke dalam investasi.
• - Proses mengumpulkan, mengevaluasi, menyeleksi, dan
menentukan alternatif penanaman modal sangat penting guna
memberikan penghasilan bagi perusahaan untuk jangka waktu
yang ditentukan.

<
← MENU AKHIRI >

• Manfaat Anggaran Modal
1. Keputusan penganggaran modal akan
berpengaruh pada jangka waktu yang lama
sehingga perusahaan dapat fokus kepada
investasi.
2. Penganggaran modal yg efektif akan
menaikkan ketepatan waktu dan kualitas
dari penambahan aktiva.
3. Penganggaran modal sangatlah penting
guna memilih berbagai alternatif investasi
yang ditawarkan kepada pihak manajemen.

<
← MENU AKHIRI >

Jenis – Jenis Keputusan investasi
Jenis Investasi

Investasi dapat diklasifikasikan menjadi 4 (empat) golongan,


yakni sebagai berikut :

• Investasi yang tidak menghasilkan laba (non profit


investment).
• Investasi yang tidak dapat diukur labanya (non measurable
profit investment)
• Investasi dalam penggantian ekuipmen (replacement
investment).
• Investasi dalam perluasan usaha (expansion investment).

<
← MENU AKHIRI >

Jenis – Jenis Keputusan investasi
(1) Investasi yang tidak menghasilkan laba.

• Timbul karena adanya peraturan pemerintah atau syarat kontrak yang


telah disetujui.
• Contoh: pemasangan instalasi pembersih air limbah.

(2) Investasi yang tidak dapat diukur labanya.

• Tujuan investasi untuk menaikkan laba, tetapi laba yang diharapkan akan
diperoleh perusahaan dengan adanya investasi ini sulit untuk dihitung
secara teliti.
• Pedoman yang biasanya dipakai adalah : persentase tertentu dari hasil
penjualan, persentase tertentu dari laba bersih investasi yang sama yang
dilakukan oleh perusahaan pesaing.
• Contoh investasi ini : pengeluaran biaya promosi, biaya penelitian dan
pengembangan, dan biaya program pelatihan dan pendidikan karyawan.

<
← MENU AKHIRI >

Jenis – Jenis Keputusan investasi
(3) Investasi dalam Penggantian Equipment

• Informasi penting yang perlu dipertimbangkan dalam keputusan


penggantian equipment adalah informasi akuntansi diferensial yang
berupa aktiva diferensial dan biaya diferensial.
• Penggantian dapat dilakukan, jika biaya diferensial yang berupa
penghematan biaya yang diperoleh dari penggantian suatu mesin dan
ekuipmen berjumlah pantas bila dibandingkan dengan aktiva diferensial.

(4) Investasi dalam Perluasan Usaha

• Adalah merupakan pengeluaran untuk menambah kapasitas produksi atau


operasi menjadi lebih besar dari sebelumnya.
• Untuk menambah kapasitas akan diperlukan aktiva diferensial berupa
tambahan investasi dan akan menghasilkan pendapatan diferensial.

<
← MENU AKHIRI >

Konsep Penganggaran Modal
Penganggaran modal pada dasarnya adalah aplikasi prinsip yang mengatakan bahwa
perusahaan harus menghasilkan keluaran atau menyelenggarakan kegiatan bisnis
sedemikian rupa sehingga marginal revenue produk lebih besar dari biaya imbuhnya
(marginal cost).

Prinsip ini dalam kerangka penganggaran modal berarti bahwa perusahaan harus
melakukan tambahan investasi sedemikian rupa sehingga perolehan imbuh (marginal
returns) investasi itu sama dengan biaya imbuhnya. Daftar berbagai proyek investasi dari
hasil yang tertinggi hingga yang terendah mencerminkan kebutuhan perusahaan akan
modal untuk investasi.

Biaya imbuh dari berbagai daftar investasi itu memberi petunjuk tentang upaya perusahaan
untuk memperoleh tambahan modal guna membiayai investasi. Biaya imbuh modal berarti
sejumlah biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan untuk memperoleh dana dari luar
(misalnya meminjam atau menjual saham dan opportunity cost dari dana sendiri yang dapat
diperoleh).

<
← MENU AKHIRI >

Konsep Penganggaran Modal

Jenis Proyek

- Independent project: proyek atau investasi yang berdiri sendiri (tidak akan
mempengaruhi usulan proyek lainnya).

- Mutually exclusive project: proyek yang memiliki fungsi yang sama (dengan
memilih suatu proyek akan menghilangkan kesempatan proyek yang lainnya).

Ketersediaan Dana

Jika dana TIDAK TERBATAS, maka perusahaan dapat memilih semua


independent project yang sesuai dengan expected return yang diharapkan.

Jika dana TERBATAS, maka perusahaan perlu melakukan capital ratio valuation
dengan mengalokasikan dana hanya pada proyek yang memberikan return
maksimal

<
← MENU AKHIRI >

Tahap-Tahap Penganggaran Modal

1. Biaya proyek harus ditentukan.


2. Manajemen harus memperkirakan aliran kas yg diharapkan
dari proyek, termasuk nilai akhir aktiva.
3. Resiko dari aliran kas proyek harus diestimasi. (memakai
distribusi probabilitas aliran kas).
4. Dengan mengetahui resiko dari proyek, manajemen harus
menentukan biaya modal (cost of capital) yg tepat untuk
menentukan aliran kas proyek.
5. Dengan menggunakan nilai waktu uang, aliran kas masuk
yang diharapkan digunakan untuk memperkirakan nilai
aktiva.
6. Terakhir, nilai sekarang dari aliran kas yg diharapkan
dibandingkan dengan biayanya.

<
← MENU AKHIRI >

• Metode Penentuan Anggaran Modal
1. Payback Period

Metode payback period pada umumnya digunakan untuk mengevaluasi


investasi yang diajukan. Payback period adalah target waktu yang dibutuhkan
oleh perusahaan untuk mengembalikan investasi awal yang diperhitungkan dari
cash inflow. Definisi payback period dinyatakan sebagai berikut: The payback
period is the exact amount of time required for the firm to recover its initial
investment in a project as calculated from cash inflow”.
Metode ini sering pula disebut dengan istilah lain seperti payoff method dan pay
out method.
Faktor yang menentukan penerimaan atau penolakan suatu usulan investasi
adalah jangka waktu yang diperlukan untuk menutup kembali investasi.

Payback period diperhitungkan dengan membagi investasi dengan cash inflow


tahunan. Kriteria terhadap penerimaan keputusan investasi dengan
menggunakan metode payback ini adalah diterima apabila payback period
yang diterima yang diperoleh lebih singkat/pendek waktunya dibandingkan
dengan target waktu payback period yang sebelumnya telah ditentukan.
<
← MENU AKHIRI >

• Metode Penentuan Anggaran Modal
Rumus Perhitungan Payback Period:

Pay-back Period = Investasi .


( dlm tahun) Laba Tunai rata-2 per tahun

Contoh :

Suatu rencana proyek membutuhkan investasi awal (akuntansi diferensial)


sebesar Rp. 80.000.000,- diperkirakan laba tunai setelah pajak /tahun selama 5
tahun berturut turut yakni : Rp. 23 juta, Rp. 18. Juta, Rp. 21 juta, Rp. 36 juta
dan Rp. 25 juta.

Perhitungan payback period jika Aliran Kas Masuk Bersih tiap periode
tidak sama adalah sebagai berikut:

<
← MENU AKHIRI >

• Metode Penentuan Anggaran Modal
Tahun Laba Tunai Invest Ditutup Payback Period
1 Rp. 23.000.000 Rp. 23.000.000 1,0
2 Rp. 18.000.000 Rp. 18.000.000 1,0
3 Rp. 21.000.000 Rp. 21.000.000 1,0
4 Rp. 36.000.000 Rp. 18.000.000 0,5
5 Rp. 25.000.000 Rp. - -
Rp. 80.000.000 3,5 tahun

Kesimpulan:
Dalam jangka waktu 3,5 tahun investasi sudah dapat
kembali sebelum masa umur ekonomisnya habis.

<
← MENU AKHIRI >

• Metode Penentuan Anggaran Modal
Keuntungan dan Kelemahan Metode Payback Period
Keuntungan:
• Digunakan untuk mengetahui jangka waktu yang diperlukan untuk
pengembalian investasi dengan resiko yang besar dan sulit.
• Dapat digunakan untuk menilai dua proyek investasi yang mempunyai rate
of return dan resiko yang sama, sehingga dapat dipilih investasi yang jangka
waktu pengembaliannya cepat.
• Cukup sederhana untuk memilih usul-usul investasi.

Kelemahan :
• Tidak memperhitungkan nilai waktu uang.
• Metode ini tidak memperhatikan pendapatan selanjutnya setelah investasi
pokok kembali.

<
← MENU AKHIRI >

• Metode Penentuan Anggaran
Modal
2. Net Present Value

Secara eksplisit NPV memberikan pertimbangan dari nilai waktu uang, dan
merupakan teknik capital budgeting yang banyak digunakan. NPV adalah
jumlah present value semua cash inflow yang dikumpulkan proyek (dengan
menggunakan discount rate suku bunga kredit yang dibayar investor) dikurangi
jumlah investasi (initial cash outflow). Net Present Value yaitu: “The Net
Present Value is found by subtracting a project’s initial investment from the
present value of its cash inflows discounted at a rate equal to the firm’s cost of
capital”.

Dalam keputusan penggantian aktiva tetap yang didasarkan pada


pertimbangan penghematan biaya, informasi akuntansi manajemen yang
dipertimbangkan adalah biaya diferensial tunai, yang merupakan
penghematan biaya operasi tunai di masa yang akan datang sebagai akibat
dari penggantian aktiva tetap tersebut.

<
← MENU AKHIRI >

• Metode Penentuan Anggaran
Modal
Example
Suppose we can invest $50 today and receive $60 in
one year. What is our increase in value given a 10%
expected return?

60
Profit = -50 +  $4.55
1.10
$4.55 Added Value
This is the definition of NPV $50 Initial Investment

<
← MENU AKHIRI >

• Metode Penentuan Anggaran
Modal
Sebagai pedoman umum, rencana investasi akan menguntungkan apabila NPV
positif dan apabila NPV nol maka investasi tersebut berarti break even. Apabila
NPV suatu proyek negatif, berarti proyek tersebut tidak layak untuk dilaksanakan.

Net Present Value - Present value of cash flows plus initial


investments.
Opportunity Cost of Capital - Expected rate of
return given up by investing in a project

Rumus Net Present Value:


1
NPV  C 
0
(1  r ) t

1 1 1
NPV  C 0    ... 
(1  r ) 1 (1  r ) 2 (1  r ) t

<
← MENU AKHIRI >

Metode Penentuan Anggaran Modal
Dimana:
C = Cash Flow
t = time period of the investment
r = “opportunity cost of capital”
Konsep Net Present Value
Managers increase shareholders’ wealth by
accepting all projects that are worth more than they
cost.

Therefore, they should accept all projects with a


positive net present value.
<
← MENU AKHIRI >

Metode Penentuan Anggaran Modal
Contoh:

Perusahaan anda mempunyai kesempatan untuk membeli


gedung kantor. Anda akan mempunyai penyewa yang
bersedia untuk membayar sebesar Rp 120 jt per tahun
selama 3 tahun. Rate of return yg diharapkan= 8%.
Apabila gedung kantor itu ditawarkan untuk dijual dengan harga
Rp350 jt, apakah anda akan membelinya?

• 120 jt x (1/(1+0,08)1) = 111.120


• 120 jt x (1/(1+0,08)2) = 102.840
• 120 jt x (1/(1+0,08)3) = 95.280

<
← MENU AKHIRI >

Metode Penentuan Anggaran Modal
• Maka Net Present Valuenya adalah:
(dalam ribuan)

120,000 120,000 120,000

Present Value 0 1 2 3

111,120
102,840
95,280
309,240

<
← MENU AKHIRI >

Metode Penentuan Anggaran Modal
3. Internal Rate of Return (IRR)

Metode ini untuk membuat peringkat usulan investasi dengan menggunakan tingkat
pengembalian atas investasi yang dihitung dengan mencari tingkat diskonto yang
menyamakan nilai sekarang dari arus kas masuk proyek yang diharapkan terhadap
nilai sekarang biaya proyek atau sama dengan tingkat diskonto yang membuat NPV sama
dengan nol.

IRR yang merupakan indikator tingkat efisiensi dari suatu investasi. Suatu proyek/investasi
dapat dilakukan apabila laju pengembaliannya (rate of return) lebih besar dari pada laju
pengembalian apabila melakukan investasi di tempat lain (bunga deposito bank, reksadana
dan lain-lain). IRR digunakan dalam menentukan apakah investasi dilaksanakan atau tidak,
untuk itu biasanya digunakan acuan bahwa investasi yang dilakukan harus lebih tinggi dari
Minimum acceptable rate of return atau Minimum atractive rate of return (MARR) .
MARR adalah laju pengembalian minimum dari suatu investasi yang berani dilakukan oleh
seorang investor.

Dengan rumus umum sebagai berikut :


Penerimaan atau penolakan usulan investasi ini adalah dengan membandingkan IRR dengan
tingkat bunga yang disyaratkan (required rate of return). Apabila IRR lebih besar dari pada
tingkat bunga yang disyaratkan maka proyek tersebut diterima, apabila lebih kecil maka
ditolak.
<
← MENU AKHIRI >

Metode Penentuan Anggaran Modal

Rumus Internal Rate of Return:

IRR = Laba Sesudah Pajak


Rata-Rata Investasi

Kriteria Penilaian:

Suatu investasi akan diterima jika tarif kembalian investasinya dapat memenuhi
batasan yang ditetapkan manajer atau batas tingkat suku bunga yang sedang
berlaku.

Jika Pengambilan Keputusan belum memiliki batasan tarif kembalian investasi,


maka dari beberapa investasi yang diusulkan dipilih adalah yang memberikan
tingkat rate of return yang terbesar.

<
← MENU AKHIRI >

Metode Penentuan Anggaran Modal

Contoh :

Untuk melaksanakan suatu proyek diperlukan investasi mula-mula adalah Rp.


10.000.000. diperkirakan 10 th, tanpa nilai residu pada akhir tahun kesepuluh.
Diperkirakan setiap tahun akan dapat diperoleh kas masuk (cash inflows) rata-
rata sebesar Rp. 4.000.000, sedangkan kas keluar (cash outflows), rata-rata
sebesar Rp. 2.500.000, dan pajak 10% dari nilai investasi. Sedangkan tingkat
suku bunga deposito yang ditawarkan oleh pihak bank adalah 7% per tahun.
Apakah investasi ini layak dijalankan ?

Internal Rate of Return :


Rp.(4.000.000 – 2.500.000) – (10.000.000 x 10%) = 5%
Rp. 10.000.000

Maka karena IRR yang dihasilkan adalah dibawah tingkat suku bunga deposito,
maka usulan investasi tersebut sebaiknya ditolak.

<
← MENU AKHIRI >

Metode Penentuan Anggaran Modal

Keuntungan Metode Internal Rate of Return:

- Metode ini telah memperhitungkan aliran kas selama umur proyek investasi.

Kelemahan Metode Internal Rate of Return:

- Tidak memperhitungkan nilai waktu uang.


- Dipengaruhi oleh penggunaan metode depresiasi.
- Metode tidak dapat diterapkan jika investasi dilakukan dalam beberapa tahap.

1. PP (+), NPV (+), IRR (-)  Hasil akhir : menerima usulan


2. PP (-), NPV (+), IRR (+)  Hasil akhir : menerima usulan
3. PP (+), NPV (-), IRR (-)  Hasil akhir: menolak usulan
4. PP (-), NPV (+), IRR (-) Hasil akhir: menolak usulan

<
← MENU AKHIRI >

Perhitungan Biaya Variabel
PERBANDINGAN ANTARA METODE NPV DENGAN METODE IRR

Apabila ada satu proyek yang independen maka NPV dan IRR akan
selalu memberikan rekomendasi yang sama untuk menerima atau
menolak usulan proyek tersebut.

Tapi apabila ada proyek2 yang mutually exclusive, NPV dan IRR tidak
selalu memberikan rekomendasi yg sama.

Ini disebabkan oleh dua kondisi:


1. Ukuran proyek berbeda. Yg satu lebih besar daripada yg lain
2. Perbedaan waktu. Waktu dari aliran kas dari dua proyek berbeda. Satu
proyek aliran kasnya terbesar terjadi pada tahun2 awal sementara yg
proyek yg lain aliran kasnya terjadi pada tahun2 akhir

Intinya: untuk proyek2 yg mutually exclusive, pilih proyek dengan NPV yang
tertinggi.

<
← MENU AKHIRI >

TerimaKasih
Terima Kasih
Isfandiari M Bahanan, SE, MM

Anda mungkin juga menyukai