Anda di halaman 1dari 9

UTS Isu Kontemporer Keuangan dan Syariah

Nama : Muhammad Ilman Dafiq


NIM : 1710116024

1. Istilah Islamic Capital Budgeting terdiri dari 3 kata dasar, yaitu Islamic, Capital, dan
Budgeting. Islamic atau Islam merupakan suatu sistem kehidupan yang seharusnya dijalankan
oleh manusia selaku khalifah Allah SWT di muka bumi ini. Kehidupan tersebut meliputi semua
hal, baik dalam bidang sosial, politik, dan ekonomi. Diantara aktifitas ekonomi adalah mengelola
keuangan atau anggaran, termasuk di dalamnya memutuskan anggaran atau modal yang akan
digunakan guna memberikan keuntungan bagi perusahaan.
Pentingnya Penganggaran Modal

 Keputusan penganggaran modal akan berpengaruh pada jangka waktu yang lama
sehingga perusahaan kehilangan fleksibilitasnya.
 Penganggaran modal yg efektif akan menaikkan ketepatan waktu dan kualitas dari
penambahan aktiva
 Pengeluaran sangatlah penting

2. Macam-macam Penganggaran Modal:


Ditinjau dari aspek penghematan biaya dan peningkatan pendapatan ususlan investasi
dapat dikelompokkan sebagai berikut :

1.      Penggantian (Replacement)
Yaitu usulan investasi untuk mengganti asset yang sudah aus agar efisiensi produksi tetap dapat
dipertahankan, misalnya mesin lama diganti dengan mesin baru yang lebih efisien.

2.      Perluasan (Expansion)
Yaitu usulan investasi yang dimaksudkan untuk menambah kapasitas produksi dari lini produk
yang telah ada, misalnya menambah jumlah mesin baru yang tipenya sama dengan mesin yang
telah dipakai.

3.      Pertumbuhan (Growth)
Yaitu usulan investasi untuk mengembangkan lini produk yang baru berbeda dengan lini produk
yang sudah ada, misalnya mula-mula perusahaan bergerak dalam bidang produksi sepatu
kemudian melakukan invesatsi baru dibidang restoran.
Sementara itu ditinjau dari tingkat ketergantungannya, usulan  proyek investasi dapat
dikelompokkan menjadi empat yaitu:

1.      Independent project, yaitu dua atau lebih proyek yang tidak ada keterkaitan antara proyek yang
satu dengan proyek lainnya, mislanya investasi pada pabrik mobil dan investasi pada pabrik
minuman kemasan. Apabila kedua proyek tersebut layak dan dana yang tersedia cukup, maka
kedua proyek tersebut dapat dilaksanakan.

2.      Mutually exclusive project, yaitu dua atau lebih usulan investasi yang mepunyai manfaat yang
sama dan jika semuanya layak, maka tidak semuanya dapat dilaksakan tetapi harus dipilih salah
satu diantaranya yang terbaik.

3.      Complement project, yaitu dua atau lebih usulan investasi yang bersifat saling melengkapi,
misalnya investasi pada gedung pertokoan dan investasi pada tempat parker.

4.      Subtitues project, yaitu dua usulan investasi yang bersifat saling menggantikan, mislanya
produksi sabun bubuk akan mengurangi permintaan sabun batangan. 

3. Ada beberapa prinsip syariah khusus terkait dengan investasi yang harus menjadi pegangan
bagi para pembuat keputusan investasi dalam capital budgeting, yaitu:

 Tidak mencari rezeki pada sektor usaha haram, baik dari segi zatnya (objeknya) maupun
prosesnya (memperoleh, megolah dan mendistribusikan), serta tidak mempergunakan
untuk hal-hal yang haram;
 Tidak menzalimi dan tidak pula dizalimi;
 Keadilan pendistribusian pendapatan;
 Transaksi dilakukan atas dasar ridha sama ridha tanpa ada paksaan;
 Tidak ada unsur riba, maysir (perjudian), gharar (ketidakjelasan), tadlis (penipuan),
dharar (kerusakan/kemudaratan) dan tidak mengandung maksiat.

4. *Initial Cashflow (Capital Outlays) merupakan aliran kas yang berhubungan dengan
pengeluaran kas pertama kali untuk keperluan suatu investasi.
Contoh: harga perolehan pembeli tanah, pembangunan pabrik, pembelian mesin, perbaikan
mesin dan investasi aktiva tetap lainnya.
*Operational Cashflow merupakan aliran kas yang terjadi selama umur investasi.
Contoh: Pendapatan yang diperoleh dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan.
*Terminal cashflow merupakan aliran kas masuk yang diterima oleh perusahaan sebagai akibat
habisnya umur ekonomis suatu proyek investasi. Terminal cashflow akan diperoleh pada akhir
umur ekonomis suatu investasi.
Contoh: Nilai sisa (residu) dari aktiva dan modal kerja yang digunakan untuk investasi.

5.

 Payback period merupakan waktu yang diperlukan oleh perusahaan untuk


memperoleh kembali investasi awalnya. Payback period juga dapat diartikan sebagai
jumlah tahun yang dibutuhkan (berapa lama) suatu investasi akan bisa kembali.
Dalam metode ini faktor yang menentukan penerimaan atau penolakan suatu usulan
investasi adalah jangka waktu yang diperlukan untuk menutup kembali investasi.
 Discounted payback period adalah waktu yang dibutuhkan untuk membayar kembali
investasi yang telah dilakukan melalui arus kas masuk masa depan yang telah
didiskontokan.
 Net present value adalah jumlah dari semua arus kas keluar dan masuk pada masa
mendatang. NPV dapat didefinisikan sebagai perbedaan antara jumlah arus kas masuk
dan arus kas keluar yang memperhitungkan pengembalian dan inflasi
 Internal rate of return (IRR) adalah tingkat diskonto yang mempertahankan titik
impas antara arus kas keluar saat ini dan arus kas masuk. IRR merupakan metode
yang digunakan untuk menghitung tingkat bunga (discount rate) yang membuat nilai
sekarang dari seluruh perkiraan arus kas masuk sama dengan nilai sekarang dari
ekspektasi arus kas keluar.
 Metode MIRR merupakan metode IRR yang dimodifikasi untuk memperbaiki
masalah yang terdapat dalam IRR biasa. MIRR melibatkan perhitungan nilai akhir
(TV) dari arus kas masuk yang dimajemukkan pada tingkat biaya modal perusahaan
dan kemudian menentukan tingkat diskonto yang memaksa nilai sekarang TV
menjadi sama dengan nilai sekarang arus kas keluar.
 Metode Profitability Index (PI) merupakan alat bantu yang baik untuk memeringkat
proyek karena dengan menggunakan alat bantu ini dapat dengan jelas diidentifikasi
nilai yang dihasilkan oleh tiap-tiap unit investasi.

6.
Payback period: Payback period juga dapat diartikan sebagai jumlah tahun yang dibutuhkan
(berapa lama) suatu investasi akan bisa kembali.
Discounted payback period: analisis yang mengukur jangka waktu pengembalian uang yang
ditanamkan dalam suatu investasi. Sehingga ada anggapan bahwa semakin cepat waktu yang
diperlukan untuk memperoleh kembali modal semula yang ditanamkan, maka akan semakin baik
investasi itu untuk dilaksanakan.
Net present value: jumlah dari semua arus kas keluar dan masuk pada masa mendatang.
Profitability index: alat bantu yang baik untuk memeringkat proyek karena dengan
menggunakan alat bantu ini dapat dengan jelas diidentifikasi nilai yang dihasilkan oleh tiap-tiap
unit investasi.
Internal rate of return: tingkat diskonto yang mempertahankan titik impas antara arus kas
keluar saat ini dan arus kas masuk.
Modified internal rate of return: metode IRR yang dimodifikasi untuk memperbaiki masalah
yang terdapat dalam IRR biasa.
Average rate of return (ARR): Metode ini hanya menentukan berapa return rata-rata dari suatu
investasi tanpa memperhatikan timing kapan cash flow tersebut diperoleh.
7.
Payback Period
Kelemahan
• Tidak memperhatikan nilai waktu uang (time value of money).
• Mengabaikan arus kas masuk yang diperoleh sesudah payback period suatu rencana investasi
tercapai.
• Mengabaikan nilai sisa (salvage value) investasi.
• Tidak membedakan antara proyek yang membutuhkan investasi kas yang berbeda.
• Mengabaikan biaya yang digunakan untuk mendukung investasi, bahkan selama payback
period.
Kelebihan
• Perhitungannya mudah dimengerti dan sederhana
• Mempertimbangkan arus kas dan bukan laba menurut akuntansi.
• Sebagai alat pertimbangan risiko karena makin pendek payback makin rendah risiko kerugian.
• Sangat sederhana untuk melakukan kompensasi terhadap perbedaan risiko dari beberapa
alternatif investasi yang ditawarkan
Discounted Payback period
Metode ini mempunyai beberapa keunggulan, yaitu mempertimbangkan time value of money
dan mempertimbangkan risiko dari arus kas masuk pada masa depan untuk pengembalian modal
investasi. Metode ini juga memiliki kelemahan, yaitu perhitungan dengan metode tidak dapat
diketahui dengan bukti yang jelas bahwa investasi yang dilakukan dapat menaikkan nilai
perusahaan. Selain itu, juga mengesampingkan pendapatan yang akan didapat setelah paybak
period yang ditetapkan oleh perusahaan.
Net present value (NPV)
Keuntungan dari metode Net Present Value ini :
    -      Memperhatikan nilai waktu dari pada uang (time value of money)
    -      Mengutamakan aliran kas yang lebih awal
    -      Tidak mengabaikan aliran kas selama periode proyek atau investasi
Kelemahan dari metode Net Present Value adalah :
    -      Memerlukan perhitungan Cost Of  Capital sebagai Discount Rate
    -      Lebih sulit penerapannya dari pada Pay Back Period
Internal rate of return
Kelebihan metode Internal Rate Of Return:
    -  Tidak mengakibatkan aliran kas selama periode proyek
    -  Memperhitungkan nilai waktu dari pada uang
    -  Mengutamakan aliran kas awal dari pada aliran kas belakangan
Kelemahan metode Internal Rate Of Return:
-  Memerlukan perhitungan COC (Cost Of Capital) sebagai batas minimal dari nilai yang
mungkin dicapai
 -  Lebih sulit dalam melakukan perhitungan
Metode MIRR
Kelebihan MIRR adalah :
- Memberikan informasi mengenai tambahan value untuk perusahaan dalam bentuk percentage
- Sudah mempertimbangkan cost of capital
- Sudah mempertimbangkan time value of money
- Mempertimbankan semua cash flow
- Memperbaiki kekurangan IRR yang tidak bisa digunakan untuk project yang mempunyai cash
flow yang berubah
Kekurangan MIRR adalah :
- Tidak memberikan informasi mengenai return suatu project dalam bentuk jumlah uang.
- Dibutuhkan cost of capital untuk menghitung MIRR.
- Mungkin tidak memberikan keputusan yang memaksimalkan value perusahaan ketika
digunakan untuk membandingkan proyek yang mutually exclusive.
- Mungkin tidak memberikan keputusan yang memaksimalkan value perusahaan saat digunakan
untuk memilih proyek bila berhubungan dengan capital rationing

Profitability Index
Keuntungan metode Profitability Index:
-  Memperhitungkan nilai waktu dari pada uang (time value of money)
-  Menentukan terlebih dahulu tingkat bunga yang akan digunakan
-  Konsisten dengan tujuan perusahaan, yaitu memaksimalkan kekayaan pemegang saham.
Kelemahan  metode Profitability Index :
-  Dapat memberikan panduan dan pilihan yang salah pada proyek-proyek-proyek yang mutually
exsclusive yang memiliki unsure ekonomis dan skala yang berbeda

8. Islamic capital structur adalah perimbangan atau perbandingan antara modal asing dengan
modal sendiri yang dimana seluruh substansinya berkaitan dengan hukum-hukum syariah islam.
9. Untuk memahami tentang struktur modal maka perlu dipahami pembagian dari struktur modal.
Secara garis besar struktur modal dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
a. Simple capital structure, yaitu jika perusahaan hanya menggunakan modal sendiri saja dalam
struktur modalnya.
b. Complex capital structure, yaitu jika perusahaan tidak hanya menggunakan modal sendiri
tetapi juga menggunakan modal pinjaman dalam struktur modalnya.
10.
Teori Struktur Modal Konvensional:
Modigliani-Miller
Modigliani-miller sebagai tokoh besar dalam kajian capital structure (struktur modal)
mengatakan Ada dua model yang ditawarkan teori MM, yaitu model tanpa pajak, dan model
dengan adanya pajak. Kebijakan utang perusahaan adalah cara untuk mengurangi pembayaran
pajak dan menaikkan nilai perusahaan.
Trade Off Theory
Menurut trade-off Theory yang dinyatakan oleh Myres, perusahaan boleh berutang sampai
dengan pada tingkat utang tertentu, dimana penghematan pajak (tax shields) akibat penambahan
utang sama dengan beban biaya keuangan (financial distress).
Pecking Order Theory
Myres (1984) perumus pecking order theory mengatakan bahwa “perusahaan dengan tingkat
profitabilitas yang tinggi justru tingkat utangnya rendah, dikarenakan perusahaan yang
proftabilitasnya tinggi memiliki sumber dana internal yang berlimpah.
Teori Struktur Modal Syariah
Dalam manajemen keuangan kontemporer, struktur modal merupakan campuran dari modal dan
utang jangka panjang. Utang merupakan suatu yang lazim di dalam perusahaan. Tanpa adanya
dana pihak ketiga ataupun utang dapat menyebabkan suatu perusahaan tidak berjalan dengan
normal. Namun utang di kebanyakan perusahaan selalu disertai dengan janji kelebihan dalam
membayarnya atau disebut dengan bunga.
11. Faktor yang mempengaruhi struktur modal:
1. Tingkat pertumbuhan di masa dating apabila tingkat pertumbuhannya tinggi, leverage lebih
besar sebaliknya bila tingkat pertumbuhan penjualan rendah.
2. Stabilitas penjualan di masa datang, jika stabilitas lebih tinggi maka leverage lebih besar
begitu pula sebaliknya.
3. Struktur modal dalam industry, sebagai jaminan atas penggunaan utang. Selain itu kondisi
persaingan dalam industry.
4. Posisi control dan sikap pemilik serta manajemen terhadap risiko, apabila pemilik sebagian
besar bersikap risk averter (menjauh dari risiko) maka utang akan lebih sedikit sebaliknya jika
sikap pemilik adalah risk seeker (menyukai utang) maka utang akan lebih besar
12. Islamic capital Asset Pricing Model (ICAPM) adalah suatu model yang digunakan untuk
memprediksi tingkat risiko dan return berbasis syariah.
Tujuan:
(1) Semua investor melalukan pengambilan keputusan investasi berdasarkan pertimbangan
antara nilai expected return dan standar deviasidari portofolio;
(2) (Semua investor mempunyai harapan yang homogen (homogenous expectations) terhadap
faktor-faktor input yaitu return ekspektasi, varianreturn, dan kovarians antara return-return
sekuritas untuk keputusan portofolio;
(3) Semua investor dapat meminjamkan sejumlah dananya (lending) atau meminjam (borrowing)
sejumlah dana dengan jumlah dana yang tidak terbatas pada tingkat suku bunga bebas risiko;
(4) Penjualan pendek (short sale) diperkenankan dalam jumlah yang tak terbatas;
13.

SYARIAH KONVENSIONAL
IDENTIFIKASI RESIKO GENERAL BANKING RISK GENERAL BANKING RISK
SYARIAH SPESIFIC RISK
PENILAIAN RESIKO PENILAIAN RESIKO PENILAIAN RESIKO
ANTISIPASI RESIKO ANTISIPASI RESIKO GENERAL BANKING
RESPONS SYARIAH
BANKING RESPONSE
MONITORING RESIKO MONITORING RESIKO GENERAL BANKING
ACTIVITIES SYARIAH
SPESIFIC ACTIVITIES

14. Manajemen resiko pada perbankan syariah mempunyai karakter yang berbeda dengan bank
konvensional, terutama karena adanya jenis-jenis resiko yang khas melekat hanya pada bank-
bank yang beroperasi secara syariah. Dengan kata lain, perbedaan mendasar antara bank Islam
dan bank konvensional bukan terletak bagaimana cara mengukur (how to measure), melainkan
pada apa yang dinilai (what to measure).
Karakter:
Perbedaan karakter manajemen resiko dalam bank syariah tampak terlihat dalam proses
manajemen risiko operasional yang meliputi identifikasi risiko, penilaian risiko, antisipasi risiko
dan monitoring risiko.
Tujuan:
Tujuan utama manajemen risiko adalah untuk memastikan bahwa proses manajemen risiko dapat
meminimalkan kemungkinan dampak negatif dari perilaku bank syariah yang menyimpang atau
melanggar standar yang berlaku secara umum, ketentuan, dan/atau peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

15.
Proses:
Proses Pertama, Penetapan konteks manajemen risiko bertujuan untuk mengidentifikasi serta
mengungkapkan sasaran organisasi, lingkungan dimana sasaran hendak
dicapai, stakeholders yang berkepentingan, dan keberagaman kriteria risiko.
Proses kedua adalah penilaian risiko meliputi tahapan identifikasi risiko yang bertujuan untuk
mengidentifikasi risiko-risiko yang dapat memengaruhi pencapaian sasaran organisasi.
Proses ketiga dalam proses manajemen risiko adalah penanganan risiko yang berupa
perencanaan atas mitigasi risiko-risiko untuk mendapatkan alternatif solusinya sehingga
penanganan risiko dapat diterapkan secara efektif dan efisien. 
Jenis-jenis
Resiko kredit, resiko pasar, resiko operasional, resiko likuiditas, resiko kepatuhan, resiko hukum,
resiko reputasi, resiko strategis, resiko imbal hasil, dan resiko investasi
Penilaian
Dalam penilaian resiko, keunikan perbankan syariah terlihat pada hubungan antara probability
dan impact, atau biasa dikenal sebagai qualitative approach.

Anda mungkin juga menyukai