Anda di halaman 1dari 11

PENGANGGARAN MODAL

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 8

NAMA KELOMPOK:

1. I Gusti Ayu Despri Arika Dwi (2302022947)


2. Ni Gusti Ayu Agung Pitri Septia Dewi (2302022972)

KELAS 2A AKUNTANSI PAGI

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI, BISNIS DAN PARIWISATA
UNIVERSITAS HINDU INDONESIA
TA 2023/2024

1
PEMBAHASAN

a. Kerangka Strategik Keputusan Penganggaran Modal


Capital budgeting atau penganggaran modal adalah keseluruhan proses perencanaan
dan pengambilan keputusan mengenai pengeluaran modal, berupa investasi jangka
panjang yang diharapkan manfaatnya lebih dari satu tahun. Keputusan penganggaran
modal harus dihubungkan dengan perencanaan strategi perusahaan secara keseluruhan.
Strategi mencakup perencanaan masa depan perusahaan. Penganggaran modal secara
implisit memerlukan suatu komitmen ke dalam masa depan perusahaan. Sebagai contoh,
pembelian suatu mesin yang memiliki umur ekonomis 10 tahun mencakup periode waktu
yang lama untuk menunggu sebelum hasil akhir dari keputusan tersebut dapat diketahui.
Selama periode waktu 10 tahun ada berbagai kondisi ekonomi dan keuangan yang terjadi
dan dapat meningkat ketidakpastian yang dihadapi perusahaan. Konsep penganggaran
modal dapat dilakukan dengan beberapa alternatif investasi jangka panjang yang baru
dilakukan, investasi perluasan kapasitas, investasi penggantian aktiva tetap, investasi
produk baru atau investasi jangka panjang lainnya.
Penganggaran modal harus diintegrasikan dengan perencanaan strategi perusahaan.
Hal ini penting karena :
1. Investasi yang terlalu besar atau terlalu kecil akan mempunyai dampak jangka
panjang bagi masa depan perushaan. Apabila perusahaan telah melakukan
investasi pada aktiva tetap yang terlalu besar, hal ini akan menimbulkan beban
yang berat dan tidak semestinya bagi perusahaan. Sebaliknya, jika investasinya
terlalu kecil, maka perusahaan tidak memiliki kapasitas yang cukup, sehingga
dapat mengakibatkan perusahaan kehilangan kesempatan untuk menguasai pangsa
pasar yang ada.
2. Penganggaran modal biasanya memerlukan biaya yang besar. Sebelum
perusahaan mengeluarkan banyak uang, perusahaan harus membuat rencana yang
tepat, karena jumlah dana yang besar tidak dapat disediakan dalam tempo yang
singkat. Rencana pembelanjaan investasi perlu dipersiapkan beberapa tahun
sebelumnya untuk memastikan tersedianya dana yang diperlukan.

2
3. Semua bagian di perusahaan, seperti produksi, pemasaran, keuangan dan
sebagainya sangat dipengaruhi oleh keputusan penganggaran modal, oleh karena
itu semua pimpinan dari bagian-bagian tersebut harus mengetahui bagaimana
keputusan penganggaran modal dibuat dan bagaimana berpastisipasi secara efektif
dalam proses pengambilan keputusan tersebut.
4. Dengan perusahaan mendapatkan keuntungan yang besar, merupakan tujuan
setiap perusahaan yang harus dicapai dalam investasi jangka panjang, sehingga
nilai perusahaan dapat dimaksimumkan yang berarti memaksimumkan
kemakmuran pemegang saham.

b. Macam-Macam Keputusan Penganggaran Modal


Pengelompokan keputusan penganggaran modal dibuat dengan maksud untuk
meningkatkan kualitas pengambilan keputusan. Proses administrasi untuk menyetujui
dan mengawasi keputusan penganggaran modal berbeda untuk proyek yang berbeda.
Dengan melakukan pengelompokan pengangaran modal, suatu perusahaan dapat
mengembangkan prosedur administrasi yang distandardisir untuk menangani
kelompok usulan investasi tertentu.
Ditinjau dari aspek penghematan biaya dan peningkatan pendapatan usulan investasi
jangka panjang dapat dikelompokkan menjadi :
1. Penggantian (Replacement), yaitu usulan investasi untuk menggantikan asset
yang sudah aus atau usang agar efisiensi produksi tetap dapat dipertahankan,
misalnya mesin lama diganti dengan mesin baru yang lebih efisien.
2. Perluasan (Expansion), yaitu usulan investasi yang dimaksudkan untuk
menambah kapasitas produksi dari lini produk yang telah ada, misalnya
menambah jumlah mesin baru yang tipenya sama dengan mesin yang telah
terpakai.
3. Pertumbuhan (Growth), yaitu usulan investasi untuk mengembangkan lini produk
yang baru berbeda dengan lini produk yang sudah ada, misalnya mula-mula
perusahaan bergerak dalam bidang produksi sepatu kemudian melakukan
investasi baru di bidang restoran.

3
4. Investasi lain, berupa investasi peralatan pengendalian polusi dan investasi
peninngkatan keselamatan kerja.
Sementara itu ditinjau dari tingkat ketergantungannya, usulan proyek investasi dapat
dikelompokkan menjadi :
1. Independent project, yaitu dua atau lebih proyek yang tidak ada keterkaitan antara
proyek yang satu dengan proyek lainnya, misalnya investasi pada pabrik mobil
dan investasi pada pabrik minuman kemasan. Apabila kedua proyek tersebut
layak dan dana yang tersedia cukup, maka kedua proyek tersebut dapat
dilaksanakan.
2. Mutually exclusive project, yaitu dua atau lebih usulan investasi yang mempunyai
manfaat yang sama dan jika semuanya layak tidak dapat dilaksanakan semuanya
tetapi harus dippilih salah satu di antaranya yang terbaik. Misalnya, untuk
memindahkan bahan baku di dalam pabrik perusahaan dapat mempergunakan
peralatan forklip atau menggunakan ban berjalan.
3. Complement project, yaitu dua atau lebih usulan investasi yang bersifat saling
melengkapi, misalnya investasi pada gedung pertokoan dan investasi pada tempat
parkir.
4. Subtitutes project, yaitu dua usulan investasi yang bersifat saling menggantikan,
misalnya produksi sabun bubuk akan mengurangi permintaan sabun batangan.

c. Estimasi Arus Kas (Cash Flow)


Estimasi atau proyeksi aliran kas terdiri dari aliran kas masuk dan aliran kas
keluar yang melibatkan berbagai variabel, individu, dan berbagai departemen atau
bidang dalam perusahaan. Sebagai contoh dari aliran kas masuk, proyeksi penjualan
dan harga jual barang dari bagian pemasaran sebagai hasil Analisa atau dasar strategi
harga, pengiklanan, distribusi kondisi ekonomi, persaingan, dan kecenderungan pola
konsumsi. Sedangkan proyeksi aliran kas keluar berkaitan dengan produk baru
umumnya disediakan oleh bagian produksi dan biaya proyeksi biaya operasi
diperoleh dari bagian akuntansi biaya, produksi, agen pembelian dan bagian lainnya
yang berkaitan.

4
Penilaian suatu usulan investasi didasarkan pada laba akuntansi. Dalam penganggaran
modal, arus kas secara umum dikelompokkan menjadi :
1. Kas awal investasi (cash outlay)
Cash outlay merupakan pengeluaran kas untuk membiayai proyek selama dalam
proses perencanaan, konstruksi sampai dengan proyek siap untuk dioperasikan.
Jumlah kas yang dikeluarkan merupakan besarnya nilai investasi awal (lo) untuk
proyek tersebut. Macam-macam pengeluaran kas yang diperlukan untuk investasi
awal diantaranya :
- Harga beli tanah tempat lokasi proyek
- Biaya mendirikan bangunan
- Harga beli mesin
- Biaya pemasangan biaya percobaan dan sebagainya.
Dalam kasus investasi penggantian harus pula diperhitungkan arus kas yang
berasal dari hasil penjualan aktiva yang lama dan pengaruh pajak yang timbul
karena adanya pengakuan laba atau kerugian. Di samping pengeluaran kas yang
berkaitan dengan perencanaan, kontruksi proyek sampai dengan proyek siap
dioperasikan, pengeluaran kas untuk membiayai modal kerja yang diperlukan
akan menambah pengeluaran kas awal berkaitan dengan proyek tersebut.
2. Operational Cash Inflows (Arus Kas Operasional)
Arus kas masuk yang terjadi selama proyek investasi dioperasikan. Besar kecilnya
arus kas masuk yang berasal dari operasi hitung atas dasar setelah pajak (net cash
inflow) dengan rumus sebagai berikut :
a. Net Cash Inflow (NCF) = EBIT (1 – Tax) + Depreciation, atau
b. Net Cash Inflow (NCF) = EAT + Depreciation + (1 – Tax) Interest
Dengan keterangan :
EBIT = Earning Before Interest and Taxes
EAT = Earning After Taxes
3. Terminal Cash Inflows (Nilai Residu)
Terminal cash inflows merupakan arus kas masuk yang terjadi pada akhir masa
pengoperasian proyek. Arus kas masuk ini dapat berasal dari penjualan aktiva

5
pada akhir umur proyek dan dari pengembalian modal kerja yang dikeluarkan
pada saat proyek mulai dioperasikan.
4. Arus Kas Masuk Bersih
Arus kas masuk bersih merupakan penerimaan kas setiap tahun setelah dikurangi
biaya(bunga) atas investasi yang dilakukan.
Dua komponen utama aliran kas, yaitu:
1. Initial cash flow, adalah pengeluaran awal keseluruhan investasi. Pengeluaran ini
mencakup pengeluarah yang dimulai saat timbul rencana atau gagasan untuk
beroperasi.
2. Operational cash flow, adalah pengeluaran dan penerimaan selama operasi
perusahaan.

d. Metode Penilaian Usulan Investasi


Inti dari penganggaran modal sesungguhnya merupakan inti dari semua analisis
keuangan, yaitu membuat keputusan yang akan memaksimumkan nilai perusahaan.
Dalam keputusan investasi ada dua alternatif, yaitu menolak atau menerima usulan
investasi. Terdapat beberapa metode untuk menilai kelayakan dari suatu usulan
proyek investasi di antaranya :
1. Payback Rule
Payback Rule adalah periode waktu yang diperlukan untuk menutup kembali
seluruh investasi awal yang dikeluarkan dengan mempergunakan arus kas masuk
yang diperoleh dari proyek tersebut. Jadi, metode payback mengukur kecepatan
suatu investasi yang hasilnya bisa kembali(mengukur aliran kas masuk). Adapun
kelemahan dari payback rule :
- Tidak mempertimbangkan semua cashflows, akibatnya arus kas negative yang
terjadi pada dua tahun terakhir untuk proyek tertentu diabaikan.
- Tidak mempertimbangkan konsep nilai waktu uang, karena arus kas yang
dihasilkan setiap tahunnya tidak didiscount, padahal arus kas tertentu pada
tahun pertama nilainya lebih besar dari asus kas yang sama pada tahun
sebelumnya.

6
2. The Discounted Payback
Metode ini merupakan salah satu cara untuk mengatasi kelemahan metode
payback rule, yaitu jumlah waktu yang diperlukan untuk biaya awal proyek sama
dengan nilai diskon arus kas yang diharapkan atau waktu yang diperlukan untuk
mencapai titik impas dari investasi.
3. Accounting Rate of Return (ARR)
Accounting rate of return atau biasa juga disebut dengan Return on Investment
(ROI), dihitung berdasarkan rata-rata cash flows selama umur proyek dan
kemudian dibagi dengan investasi awal. Kelebihan metode ini adalah sangat
sederhana karena tidak memerlukan perhitungan yang rumit.
4. Net Present Value (NPV)
Metode net present value(NPV) adalah menghitung selisih antara present value
proceed atau “nilai sekarang penerimaan kas bersih yang akan datang” dengan
present value initial investment(outlay) atau “nilai sekarang investasi”. Net
present value merupakan metode yang didasarkan pada arus kas yang didiskonto
(discounted cash flow). Implementasi dari metode ini, pertama harus dihitung
nilai sekarang dari arus kas masuk bersih yang diharapkan dari suatu proyek
investasi, didiskonto dengan biaya modal dan kemudian dikurangi dengan
investasi awal proyek tersebut.
5. Internal Rate of Return (IRR)
Internal rate of return adalah menghitung tingkat bunga yang menyamakan antara:
“nilai sekarang penerimaan kas bersih yang akan datang” dengan “nilai sekarang
investasi”. Internal rate of return (IRR) merupakan tingkat diskonto (discount
rate) yang menghasilkan NPV = 0. Apabila tingkat bunga ( yang dihitung ) lebih
besar dari tingkat bunga yang ditentukan, maka proyek diterima atau bisa
dilaksanakan.
6. Profitability Index (PI)
Profitability index (PI) atau disebut dengan benefit cost ratio adalah rasio atau
perbandingan antara: “nilai sekarang penerimaan kas bersih yang akan datang”
dengan “nilai sekarang investasi”, juga dapat dikatakan rasio antara present value
proceed dengan present value outlay.

7
e. Perbandingan Hasil Evalusai Proyek yang Bersifat Mutually Exclusive
Banyak keputusan investasi modal yang berhubungan dengan proyek yang bersifat
mutually exclusive(saling meniadakan). Metode ini sering digunakan untuk memilih
suatu proyek diantara beberapa alternatif yang tersedia yaitu NPV dan IRR.
Perbandingan hasil evalusi proyek yang bersifat saling mutually exclusive dengan
mempergunakan metode payback rule, net present value, dan internal rate of return.
Perbandingan ini nantinya akan memberikan hasil penilaian yang berbeda, sehingga
manajer diharuskan untuk memilih yang terbaik mengingat evaluasi dari masing-masing
hasil yang berbeda.
Metode payback rule tidak mempertimbangkan konsep nilai waktu uang yang dimana
merupakan kelemahan yang mendasar dari metode tersebut. Konsep nilai waktu uang
sangat penting dipertimbangkan dalam mengevaluasi investasi jangka panjang, karena
investasi tersebut menghasilkan arus kas tidak secara sekaligus melainkan bertahap
beberapa tahun.
Metode NPV dan IRR, keduanya mempertimbangkan konsep nilai waktu uang, tetapi
IRR tidak selalu memberikan hasil evaluasi yang konsisten dengan metode NPV. Dalam
proyek independent, NPV dan IRR menghasilkan Keputusan yang sama: jika NPV > 0,
maka IRR > tingkat return yang dibutuhkan. Metode IRR lebih inferior dibandingkan
NPV karena adanya asumsi tentang reinvestment rate dan metode IRR untuk arus kas
tertentu dapat menghasilkan IRR lebih dari satu (Multiple IRR). Memaksimalkan IRR
tidak akan memaksimalan kemakmuran pemilik Perusahaan karena tidak memperhatikan
kontribusi proyek secara absolut (dalam nilai uang). Oleh karena itu, NPV lebih baik
untuk digunakan dalam memilih proyek diantara berbagai alternatif dibandingkan dengan
IRR.

8
f. Proyek Dengan Umur Berbeda
Dalam menilai dua atau lebih proyek investasi yang memiliki umur yang berbeda,
hasil penilaiannya akan kurang tepat apabila dilakukan langsung sesuai dengan umur
masing-masing proyek. Penyebab akan hal ini tersebut karena perbedaan umur proyek
akan berdampak terhadap hasil penilaian proyek-proyek tersebut, sehingga hasil
penilaiannya kurang tepat digunakan sebagai dasar mengambil keputusan untuk memilih
salah satu dari proyek tersebut. Maka dari itu terdapat dua pendekatan untuk menilai
proyek investasi dengan kasus ini :
- Pendekatan pengulangan proyek : Dua proyek yang memiliki umur berbeda
dapat diulang beberapa kali sehingga kedua proyek akhirnya dievaluas atas
dasar umur yang sama.
- Pendekatan Equivalent Annual Cost : Proyek yang dipilih adalah proyek yang
memiliki EAC lebih kecil.

g. Capital Rationing untuk Proyek dengan Ukuran yang Berbeda


Capital rationing merupakan suatu proses tentang bagaimana memilih alternatif
investasi yang tersedia, sehingga modal yang dimiliki dapat tertanam dengan profit yang
maksimal. Dana yang tersedia untuk suatu investasi sering terhambat oleh terbatasnya
dana atau pinjaman (plafon), sehingga sebagian usul investasi terpaksa tidak
dilaksanakan sekalipun usul investasi itu dapat diterima.
Dalam kasus ini apabila perusahaan mempunyai beberapa usulan proyek investasi
yang bersifat independent dan perusahaan dihadapkan dengan keterbatasan dana, maka
perusahaan tidak dapat melaksanakan semua proyek yang dinyatakan layak diterima.
Penggunaan Profitability Index juga digunakan dalam pertimbangan kasus ini :
- Profitability index hampir sama dengan metode NPV tapi dinyatakan secara
relatif sehingga ukuran proyek yang berbeda dapat diabaikan.
- Dalam PI diasumsikan bahwa suatu proyek layak dilaksanakan apabila PI >=
1 dan apabila PI <1 maka proyek tidak layak untuk dilaksanakan
- Metode PI juga dapat diterapkan jika perusahaan dihadapkan pada masalah
keterbatasan dana seperti yang disebutkan dalam kasus ini.

9
PENUTUP

Kesimpulan
Capital budgeting atau penganggaran modal adalah proses menyeluruh tentang suatu
proyek. Pengelompokan keputusan penganggaran modal dibuat dengan maksud untuk
meningkatkan kualitas pengambilan keputusan. Keputusan penganggaran modal harus
dihubungkan dengan perencanaan strategi perusahaan secara keseluruhan. Strategi
mencakup perencanaan masa depan perusahaan. Di samping pengeluaran kas yang
berkaitan dengan perencanaan, kontruksi proyek sampai dengan proyek siap
dioperasikan, pengeluaran kas untuk membiayai modal kerja yang diperlukan akan
menambah pengeluaran kas awal berkaitan dengan proyek tersebut. Inti dari
penganggaran modal sesungguhnya merupakan inti dari semua analisis keuangan, yaitu
membuat keputusan yang akan memaksimumkan nilai perusahaan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Herispon. (2012) Buku Ajar Manajemen Keuangan II.


Prof. Dr. H. Musthafa, (2017) Manajemen Keuangan. Penerbit ANDI Yogyakarta
Rayhan Andhika, (2024) Manajemen Keuangan II.
Cita Ayu Putu, (2024) Management Accounting. Denpasar

11

Anda mungkin juga menyukai