Anda di halaman 1dari 5

Nama : Tria ananta darise

Kelas : Reg B
Nim : E2121037
Prodi : Manajemen
Mata kuliah : Akuntansi manajemen
Dosen pengampuh : Shella Budiawan SE.m.ak

Rangkuman Capital Budgeting


CAPITAL BUDGETING
1. Pengertian Capital Budgeting
Penganggaran Modal ( Capital Budgeting ) adalah Suatu Konsep Investasi.
Dikatakan sebagai suatu konsep investasi, sebab penganggaran modal
melibatkan suatu pengikatan(penanaman) dana di masa sekarang dengan
harapan memperoleh keuntungan yang dikehendaki di masa mendatang.
Investasi membutuhkan dana yang relatif besar danketerikatan dana tersebut
dalam jangka waktu yang relatif panjang, serta mengandung resiko.Capital
Budgeting merupakan proses evaluasi dan pemilihan investasi jangka
panjangyang konsisten terhadap maksimalisasi tujuan perusahaan. Definisi
Capital Budgeting

“Capital Budgeting is the Process of evaluating and selecting long


-term invesment
sconsistents with the firm’s goal of owner wealth maximization”.
Investasi adalah pengkaitan sumber-sumber dalam jangka panjang untuk
menghasilkan laba dimasa yang akandatang.

2. Pentingnya Capital Budgeting

Capital budgeting sangat penting bagi perusahaan karena di dalamnya


terdapat
jumlah biaya yang besar sedangkan manfaatnya baru dapat dinikmati dalam ja
ngka panjang.Keputusan di bidang capital budgeting ini akan memiliki
pengaruh yang besar terhadap perkembangan perusahaan di masa yang akan
datang. Capital budgeting mempunyai arti yang sangat penting bagi
perusahaan karena:
1.Dana yang dikeluarkan akan terikat untuk jangka waktu yang panjang,
sehingga ini berpengaruh bagi penyediaan dana untuk keperluan lain.
2.Investasi dalam aktiva tetap menyangkut harapan terhadap hasil penjualan
diwaktuyang akan datang.
3.Pengeluaran dana untuk keperluan tersebut biasanya meliputi jumlah yang
besar.
4.Kesalahan dalam pengambilan keputusan mengenai pengeluaran modal
tersebut akanmempunyai akibat yang panjang dan berat.
3.Tahapan Capital Budgeting

Berikut ini akan dijelaskan tahapan-tahapan capital budgeting.

1. Mengusulkan proyek baru


Hal ini terjadi ketika divisi-divisi atau departemen menawarkan masukan
berupa proyek-proyek baru yang mungkin bisa dipertimbangkan oleh
perusahaan.

2. Mengestimasikan arus kas proyek


Mengestimasikan arus kas yang berasal dari proyek-proyek potensial
sangatlah penting dari proses penganggaran modal. Pendapatan yang
diterima dari proyek menunjukan arus kas yang masuk, sedangkan
pembayaran untuk menutupi beban proyek menunjukan aruskas keluar. Itulah
mengapa setiap proyek potensial mampu mempengaruhi arus
kas perusahaan.

3. Menentukan apakah proyek tersebut layak untuk dijalankan


Langkah selanjutnya ialah penilaian. Salah satu metode yang terkenal adalah
tekniknilai sekarang bersih. Tentu yang diperlukan salah satu nya yaitu saling
eksklusif atau mutually exclusive. Yaitu situasi dimana hanya satu diantara dua
proyek yang dibuat dengantujuan yang sama yang dapat diterima. Ada juga
istilah lain, yaitu proyek independen yangmaksud nya ialah proyek yang
kelayakan nya dapat dinilai tanpa mempertimbangkan proyek- proyek lain.

4. Mengimplementasikan Proyek-Proyek yang Layak untuk Dijalankan Dalam


proses atau tahapan ini perusahaan perlu fokus pada
pengimplementasian proyek-proyek yang akan djalankan. Sebagai bagian dari 
proses implementasi, perusahaan harus memperoleh dana yang diperlukan
untuk mendanai proyek.

5. Memonitor Proyek-Proyek yang Telah Diimplementasikan


Proyek-proyek yang telah diimplementasikan perlu dimonitor untuk
menentukanapakah arus kasnya telah diestimasi dengan baik. Pemonitoran
juga dapat mendeteksiketidakefisienan dalam proyek dan dapat membantu
menentukan kapan suatu proyek sebaiknya ditinggalkan.

4. Proses Capital Budgeting


Proses Capital Budgeting terdiri dari 5 langkah yang saling berkaitan, yakni:

1. Pembuatan Proposal
Proposal penganggaran barang modal dibuat di semua tingkat dalam sebuah
organisasi bisnis. Untuk menstimulasi aliran berbagai ide, banyak perusahaan
menawarkan penghargaan berupa uang tunai untuk beberapa proposal
yang diadopsi.

2. Kajian dan Analisa


Proposal penganggaran barang modal secara formal direview dalam rangka
(a)mencapai tujuan dan rencana utama perusahaan dan yang paling penting
(b) untuk mengevaluasi kemampuan ekonominya. Biaya yang diajukan dan
benefit yang diestimasikan dikonversikan menjadi sebuah cash flow yang
sesuai. Bermacam-macam teknik capital budgeting dapat diaplikasikan untuk
cash flow tersebut untuk menghitung tingkat keuntungan dari investasi.
Berbagai macam aspek resiko diasosiasikan dengan proposal yang akan
dievaluasi. Setelah analisis ekonomi telah dibuat lengkap, diiringi dengan data
tambahan dan rekomendasi yang ditujukan untuk para pengambil keputusan.

3. Pengambilan Keputusan
Besarnya sejumlah dana yang dikeluarkan dan pentingnya penganggaran
barangmodal menggambarkan tingkat organisasi tertentu yang membuat
keputusan penganggaran.Perusahaan biasanya mendelegasikan kewenangan
penganggaran barang modal sesuaidengan jumlah uang yang dikeluarkan.
Secara umum jajaran direksi memberikan keputusanakhir untuk sejumlah
tertentu penganggaran barang modal yang dikeluarkan.

4. Implementasi
Ketika sebuah proposal telah disetujui dan dananya telah siap, tahap
implementasi segera dimulai. Untuk pengeluaran yang kecil, penganggaran
dibuat dan pembayaran langsung dilaksanakan. Namun untuk penganggaran
dalam jumlah besar, dibutuhkan pengawasan yang ketat.

5. Follow Up (tindak lanjut)


Setelah diimplementasikan maka perlu dilakukan monitoring selama tahap
kegiatanoperasi berjalan dari proyek tersebut. Perbandingan dari biaya yang
ada dan keuntungan yang diekspektasikan dari berbagai proyek sebelumnya
adalah sangat vital. Ketika biaya yang dikeluarkan melebihi anggaran biaya
yang ditetapkan, harus segera dilakukan tindakan untuk menghentikannya,
apakah dengan meningkatkan benefit atau mungkin menghentikan
proyektersebut.

5. Arus Kas (Cash Flow)


Di dalam melakuan analisa capital budgeting diperlukan estimasi arus
kas. Dimulaidari investasi awal hingga proyek itu berjalan. Pada tahap awal kas
perusahaan masih negatif karena perusahaan hanya mengeluarkan dana
untuk pelaksanaan proyek tersebut, setelah proyek tersebut selesai dan arus
kas akan menjadi positif akibatnya adanya penghasilan yangdihasilkan dari
investasi tersebut.Perusahaan mengharapkan akan menghasilkan arus kas
yang lebih besar daripada sebelum melakukan suatu investasi. Di dalam
capital budgeting ini disebut sebagai arus kas tambahan (incremental
cash flow). Incremental cash flow ini yang digunakan untukmenghitung atau
menganalisa kelayakan suatu proyek dengan metode net present value.

6. Metode Analisis Capital Budgeting

1. Metode Period Method
Dalam metode ini, penilaian investasi ditekankan pada pengukuran jangka
waktuyang dibutuhkan untuk menutup kembali nilai investasi awal (initial
investment) dengan menggunakan aliran kas bersih (net cash flow) yang
dihasilkan investasi tersebut.Jika kriteria Payback Period
yang akan digunakan dalam penilaian investasi, makaterlebih dahulu harus
ditetapkan jangka waktu maksimum yang diinginkan dari pengembalianmodal
investasi. Jika Payback Period investasi melampaui payback period maksimum,
maka usulan investasi ditolak. Sebaliknya, jika payback period investasi lebih
pendek dari payback period maksimum, maka investasi diterima.Metode ini
cukup sederhana. Formula untuk mencari
payback period.
Metode payback period memeiliki beberapa kelemahan sebagai berikut:
1.Mengabaikan nilai waktu dari uang
2.Mengabaikan proceeds setelah PBP dicapai
3.Mengabaikan nilai sisa
Untuk mengatasi kelemahan metode payback period, maka beberapa
perusahaanmelakukan modifikasi dengan pendekatan discounted payback
(DPP). Metode ini seperti metode payback period
biasa, namun dalam perhitungannya menggunakan aliran kas yangdidiskontok
an dengan discount rate tertentu.

 
 2. Net Present Value Method (NPV)
Dalam metode ini , penelitian investasi ditekankan pada pengukuran seberapa
besar selisih yang dapat dihasilkan antara nilai yang sekarang present value
investasi dengan aliran kas bersih (net cash flow).
Metode NPV ini merupakan metode untuk mencari selisih antara nilai
sekarang dari aliran kas neto (procced) dengan nilai sekarang dari satu
investasi (outlays).

3.Metode profitibility index (PI)


 Metode profitability index atau benefit cost ratio merupakan metode yang
memilikihasil keputusan sama dengan metode NPV. Artinya, apabila suatu
proyek investasi diterimadengan menggunakan metode NPV maka akan
diterima pula jika dihitung menggunakanmetode profitability index ini.
Formula metode PI adalah:Pengambilan keputusan apakan suatu proyek
investasi akan diterima (layak) atauditolak (tidak layak) kita bandingkan
dengan angka 1. Apabila PI>1, maka rencana investasilayak diterima,
sedangkan apabila PI <1 maka rencana investasi tidak layak diterima atau
ditolak.

4. Metode Accounting Rate of Return (ARR)


Mengukur besarnya tingkat keuntungan dariinvestasi yang digunakan untuk
memperolah keuntungan tersebut. Keuntungan yangdiperhitungkan adalah
keuntungan bersih setelah pajak (earning after tax, EAT). Sedangkaninvestasi
yang diperhitungkan adalah rata-rata investasi yang diperoleh dari investasi
awal(jika ada) ditambah investasi akhir dibagi dua. Hasil dari ARR ini
merupakan angka relatif(persentase).Penggunaan metode ARR ini sangat
sederhana sehingga mudah untuk mengambil keputusan.Apabila besarnya
ARR lebih besar dari biaya investasi yang digunakan (biaya modal)
makainvestasi tersebut layak untuk dilaksanakan, dan sebaliknya.

5.Metode internal rate of return (IRR)


Merupakan metode penilaian investasi untukmencari tingkat bunga
(discaount rate) yang menyematkan nilai sekarang dari aliran kasneto (present
value of procceds) dan investasi (initial outlays).

Anda mungkin juga menyukai