WEEK 7
Jawab:
Tujuan manajer keuangan dalam memilih proyek investasi untuk perusahaan adalah
untuk memilih peluang terbaik agar mencapai tujuan keuangan perusahaan dengan cara
meningkatkan nilai perusahaan, memaksimalkan keuntungan, atau meningkatkan
pangsa pasar. Proses penganggaran modal melibatkan beberapa langkah, antara lain:
Pembuatan proposal,
Pengambilan keputusan,
Implementasi, dan
Tindak lanjut
2. Kelemahan apa yang umumnya terkait dengan penggunaan payback period untuk
mengevaluasi investasi yang diusulkan? Bagaimana metode discounted payback
periode mengatasi kelemahan ini?
Jawab:
Financial Management
Kelemahan umum yang terkait dengan penggunaan payback untuk mengevaluasi
investasi:
Jawab:
Financial Management
4. Apa tiga jenis arus kas proyek yang mungkin ada untuk proyek tertentu? Apa
perbedaan keputusan ekspansi dan penggantian? Jelaskan. Buat diagram dan
jelaskan tiga jenis arus kas proyek untuk proyek penganggaran modal.
Jawab:
Tiga jenis arus kas yang mungkin ada untuk proyek tertentu:
1. Initial Investment Cash Flow/Arus Kas Investasi Awal: Arus kas ini mewakili
pengeluaran awal yang diperlukan untuk memulai proyek. Ini termasuk biaya
seperti pembelian peralatan, biaya instalasi, dan investasi awal lainnya yang
diperlukan untuk memulai proyek.
2. Operating Cash Flow/Arus Kas Operasional: Arus kas ini terjadi selama masa
hidup proyek dan mewakili arus masuk dan keluar yang dihasilkan oleh operasi
proyek. Arus kas operasional mencakup pendapatan yang dihasilkan oleh proyek
dan biaya yang dikeluarkan dalam menjalankan dan mempertahankan proyek.
Arus kas ini biasanya diproyeksikan untuk setiap periode selama masa hidup
proyek.
3. Terminal Cash Flow/Arus Kas Terminal: Arus kas terminal terjadi pada akhir
masa hidup proyek dan mewakili arus kas bersih yang dihasilkan dari likuidasi
aset proyek atau penutupan proyek. Ini mencakup nilai sisa dari aset,
pengembalian modal kerja, dan implikasi pajak yang masih ada.
Keputusan Ekspansi: Keputusan ekspansi melibatkan investasi dalam proyek atau aset
baru untuk meningkatkan kapasitas perusahaan secara keseluruhan atau memasuki
pasar baru. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pertumbuhan dan menghasilkan
aliran pendapatan tambahan. Keputusan ekspansi biasanya membutuhkan investasi
awal yang signifikan dan melibatkan risiko dan ketidakpastian yang lebih tinggi
dibandingkan dengan keputusan penggantian.
Financial Management
proyek. Tiga jenis arus kas proyek yang relevan untuk proyek penganggaran modal
adalah:
1. Initial Investment/Investasi Awal: Ini mewakili arus kas keluar yang diperlukan
untuk memulai proyek. Ini mencakup biaya pembelian aset, peralatan, atau
mesin, serta biaya awal seperti biaya instalasi atau pengaturan.
2. Operational Cash Flow/Arus Kas Operasional: Ini adalah arus kas masuk dan
keluar yang dihasilkan oleh proyek selama masa operasionalnya. Arus kas
operasional mencakup pendapatan atau penjualan yang dihasilkan oleh proyek,
dikurangi dengan biaya operasional seperti biaya tenaga kerja, bahan, utilitas,
dan pajak. Ini mewakili arus kas tambahan yang secara langsung terkait dengan
proyek.
3. Terminal Cash Flow/Arus Kas Terminal: Ini mewakili arus kas masuk atau keluar
yang terjadi pada akhir masa proyek. Biasanya termasuk arus kas yang dihasilkan
dari pengalihan atau penjualan aset yang terkait dengan proyek. Dalam
beberapa kasus, ini juga dapat mencakup nilai penyelamatan atau nilai sisa dari
aset.
5. Bagaimana Net Present Value (NPV) digunakan untuk membandingkan proyek? Apa
yang menyebabkan konflik dalam peringkat proyek melalui NPV dan Internal Rate
of Return (IRR)? Secara teori dan praktik, metode mana yang lebih baik, NPV atau
IRR?
Jawab:
Konflik dalam peringkat proyek dapat muncul ketika menggunakan NPV dan tingkat
pengembalian internal (internal rate of return/IRR) sebagai metode evaluasi. NPV
mengukur total nilai yang dihasilkan oleh suatu proyek dengan cara mendiskontokan
arus kas menjadi nilai sekarang. NPV yang lebih tinggi menunjukkan proyek yang lebih
bernilai. Sedangkan IRR menggambarkan tingkat pengembalian internal suatu proyek,
dimana IRR yang lebih tinggi lebih disukai. Konflik dapat terjadi ketika membandingkan
proyek-proyek dengan pola arus kas yang berbeda atau skala yang berbeda. Metode
NPV mengasumsikan bahwa arus kas diinvestasikan kembali pada tingkat diskonto,
sedangkan metode IRR mengasumsikan reinvestasi pada tingkat pengembalian internal
Financial Management
proyek. Perbedaan asumsi reinvestasi ini dapat menyebabkan konflik dalam peringkat
proyek.
Secara teori dan pratik, teknik NPV lebih baik dari pada teknik IRR untuk evaluasi proyek.
Hal ini dikarenakan NPV mempertimbangkan biaya modal dan memberikan ukuran yang
lebih akurat terhadap nilai proyek sesuai dengan tujuan perusahaan. NPV
memperhitungkan time value of money dan tingkat diskon yang spesifik, sehingga
memberikan penilaian yang lebih tepat terhadap profitabilitas proyek. Di sisi lain, IRR
dapat mengalami masalah ketika menghadapi pola arus kas yang tidak konvensional
atau memiliki beberapa IRR, sehingga kurang akurat dalam situasi tertentu.
KASUS
6. Dibawah ini adalah data yang berkaitan dengan proyek yang akan diambil
perusahaan. Karena keterbatasan dana, perusahaan perlu memilih salah satu
diantara proyek di bawah ini.
Project A Project B
Initial Investment (250,000.00) (250,000.00)
YEAR CASH INFLOW
1 75,000 100,000
2 75,000 75,000
3 75,000 75,000
4 75,000 45,000
5 75,000 50,000
Cost of Capital: 10%
Hitunglah :
a. Payback periode
b. Discounted Payback Periode
c. NPV
d. IRR
e. Apabila anda manajer dari perusahaan tersebut, proyek mana yang akan
anda ambil, jelaskan alasannya.
Jawab:
Financial Management
a. Payback period:
Project A:
$250.000 / $75.000 = 3.3 tahun
Jadi, payback period terjadi pada tahun ke-3,3
Project B:
$250.000 - $100.000 (tahun 1) - $75.000 (tahun 2) - $75.000 (tahun 3) = 0
Jadi, payback period terjadi pada tahun ke-3
Project A:
Jadi, discounted payback period terjadi pada tahun ke- 4,3
Project B:
Jadi, discounted payback period terjadi pada tahun ke- 4,4
c. NPV:
Financial Management
d. IRR:
DETERMINING THE INTERNAL
RATE OF RETURN
Year-End Cash Flow
Year Project A Project B
0 -250.000 -250.000
1 75.000 100.000
2 75.000 75.000
3 75.000 75.000
4 75.000 45.000
5 75.000 50.000
IRR 15% 14%
Jadi, IRR untuk project A adalah 15% dan untuk project B adalah 14%.
e. Berdasarkan perhitungan di atas, baik NPV maupun IRR menunjukkan bahwa Project
A memiliki nilai yang lebih baik daripada Project B. Selain itu, payback periode dan
discounted period project A juga lebih superior dibandingkan project B. Oleh karena itu,
saya akan memilih dan mengambil Project A.
7. PT. Jaya Bersama hendak mengganti mesin produksinya dengan yang baru,
dengan harapan mesin baru dapat menghasilkan lebih banyak produk. Dibawah
ini adalah data2 dari mesin baru dan mesin lama yang dimiliki perusahaan :
Financial Management
Instalasi 50,000
Harga jual 350,000
Harga jual setelah 5 tahun 50,000 20,000
Umur mesin 3
Increase in Current Asset 100,000
Increase in Current Liabilities 75,000
Book Value 200,000
Revenue Year 1 3,300,000 2,800,000
Revenue Year 2 3,300,000 2,750,000
Revenue Year 3 3,300,000 2,850,000
Revenue Year 4 3,300,000 2,400,000
Revenue Year 5 3,300,000 2,250,000
Expense Year 1 2,500,000 2,000,000
Expense Year 2 2,500,000 1,900,000
Expense Year 3 2,500,000 2,500,000
Expense Year 4 2,500,000 1,950,000
Expense Year 5 2,500,000 1,800,000
Depresiasi 5 tahun. Tarif pajak 25%
Financial Management
b. Operating Cash Flow
Financial Management
1 632.500
2 652.000
3 630.875
4 619.500
5 690.125 [619.500 (periodic cash flow) + 43.700 (sale of the new asset) + 25.000 (recovery of working capital
Incremental Project Cash Flow
End of
Year Cash Flow
0 -362.500
1 17.500
2 -500
3 362.125
4 282.000
5 337.625 [282.000 (periodic cash flow) + 55.625 (terminal cash flow)]
***
Financial Management