Anda di halaman 1dari 9

Tugas Kelompok ke-3

Week 8/ Sesi 12

Safira Dwi Maharani – 2440100922

Felandi Arliantoro – 2440081766

Lasty Eveline – 2440102000

Ginanjar Rizki Nugraha (2440101156)

Selesaikan soal-soal di bawah ini.

1. Bobot nilai 20%. Biaya-biaya apakah yang digunakan dalam perencanaan agregat?
Sebutkan dan jelaskan secara terperinci.

Jawab:

a. Hiring Cost (Biaya Penambahan Tenaga Kerja)


Penambahan tenaga kerja menimbulkan biaya-biaya untuk iklan, proses seleksi dan
training. Biaya training merupakan biaya yang besar apabila tenaga kerja yang
direkrut adalah tenagakerja yang belum berpengalaman.

b. Firing Cost (Biaya Pemberhentian Tenaga Kerja)


Pemberhentian tenaga kerja biasanya terjadi karena semakin rendahnya permintaan
akan produkyang dihasilkan, sehingga tingkat produksi menurun dengan drastic.
Pemberhentian inimengakibatkan perusahaan harus mengeluarkan uang pesangon
bagi karyawan yang di-PHK,menurunnya moral kerja dan produktivitas karyawan
yang masih bekerja, dan tekanan yang bersifat sosial. Semua akibat ini dianggap
sebagai biaya pemberhentian tenaga kerja yang akan ditanggung perusahaan.

c. Overtime Cost dan Undertime Cost (Biaya Lembur dan Biaya Menganggur)
Penggunaan waktu lembur bertujuan untuk meningkatkan output produksi, tetapi
konsekuensinya perusahaan harus mengeluarkan biaya tambahan lembur yang
biasanya 150% dari biaya kerja regular. Disamping biaya tersebut, adanya lembur
akan memperbesar tingkat absen karyawan karena karyawan akan merasa lelah.
Kebalikan dari kondisi diatas adalah bila perusahaan mempunyai kelebihan tenaga
kerja dibandingkan dengan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untukkegiatan
produksi. Tenaga kerja berlebih ini kadang-kadang bisa dialokasikan untuk
kegiatanlain yang produktif meskipun tidak selamanya efektif. Bila tidak dapat

MGMT6397-Operations Management and Managing Business Information-R0


dilakukan alokasi yang efektif, maka perusahaan dianggap menanggung biaya
menganggur yang besarnya merupakan perkalian antara jumlah jam kerja yang tidak
terpakai dengan tingkat upah dan tunjangan lainnya

d. Inventory Cost dan Backorder Cost (Biaya Persediaan dan Biaya Kehabisan
Persediaan)
Persediaan mempunyai fungsi mengantisipasi timbulnya kenaikan permintaan pada
saat-saat tertentu. Konsekuensi dari kebijaksanaan persediaan bagi perusahaan adalah
timbulnya biaya penyimpanan (inventory cost/holding cost) yang berupa biaya
tertahannya modal,pajak, asuransi, kerusakan bahan, dan biaya sewa gudang.
Kebalikan dari kondisi diatas, kebijaksanaan tidak mengadakan persediaan seolah-
olah menguntungkan, tetapi sebenarnya dapat menimbulkan kerugian dalam bentuk
biaya kehabisan persediaan. biaya kehabisan persediaan ini dihitung berdasarkan
berapa barang diminta yang tidak tersedia. Kondisi ini pada system MTO (make to
order = memproduksi berdasarkan pesanan) akan mengakibatkan jadwal jadwal
penyerahan order terlambat, sedangkan pada system MTS (make to stock =
memproduksi untuk memenuhi persediaan) akan mengakibatkan beralihnya
pelanggan pada produk lain. Kekecewaan pelanggan karena tidak tersedianya barang
yang diinginkan akan diperhitungkan sebagai kerugian bagi perusahaan, dimana
kerugian tersebut akan dikelompokkan sebagai biaya kehabisan persediaan. Biaya
kehabisan persediaan ini sama nilainya dengan biaya pemesanan kembali bila
konsumen masih bersedia menunggu

e. Subcontract Cost (Biaya Subkontrak)


Pada saat permintaan melebihi kemampuan kapasitas regular,biasanya perusahaan
mensubkontrakan kelebihan permintaan yang tidak bisa ditanganinya sendiri kepada
perusahaan lain. Konsekuensi dari kebijaksanaan ini adalah timbulnya biaya
subkontrak, dimana biasanya biaya mensubkontrakan ini lebih mahal dibandingkan
memproduksi sendiri dan adanya resiko terjadinya kelambatan penyerahan dari
kontraktor

MGMT6397-Operations Management and Managing Business Information-R0


2. Bobot nilai 80%. Buatlah perencaan agregat berdasarkan tabel di bawah ini dengan
metode Grafik.

Bulan Expected Demand Production days Demand per day

Januari 450 11 41

Februari 350 9 39

Maret 400 10 38

April 600 10 57

Mei 750 11 68

Juni 550 10 55

3100 62

80

70
68
Production Rate per working day

60
57 55
50

40
41 39 38
30

20

10

0
Januari Februari Maret April Mei Juni
Number of working days

3100
Average Requirements: =50 units per day
62

The Conclusion:

Untuk memenuhi produksi periode 6 bulan (Januari-Juni) perusahaan perlu memproduksi


50 unit/hari. Hasil tersebut didapatkan dari total Expected Demand dibagi total

MGMT6397-Operations Management and Managing Business Information-R0


Production Days. Ketika permintaan per hari dibuatkan grafik maka terlihat pada 3 bulan
pertama (Januari-Maret) tingkat permintaan per hari jumlah permintaan lebih rendah
daripada rata-rata permintaan yaitu 50 unit/hari. Dan untuk 3 bulan selanjutnya (April-
Juni) permintaannya lebih tinggi daripada rata-rata permintaan.

a. Menentukan permintaan pada setiap periode.

Januari : 450 unit (Average Demand per day 41days)

Februari : 350 unit (Average Demand per day 39days)

Maret : 400 unit (Average Demand per day 38days)

April : 600 unit (Average Demand per day 57days)

Mei : 750 unit (Average Demand per day 68days)

Juni : 550 unit (Average Demand per day 55days)

b. Menentukan kapasitas waktu reguler, lembur, dan subkontrak setiap periode.

Jika menggunakan Rata-rata permintaan sebagai patokan maka kapasitas waktu


reguler, lembur dan subkontrak setiap periode sebagai berikut:

Bulan Expected Production Demand Regular Monthly Ending


Demand days per day Capacity Inventory Inventory
Change

Januari 450 11 41 550 100 100

Februari 350 9 39 450 100 200

Maret 400 10 38 500 100 300

April 600 10 57 500 -100 200

Mei 750 11 68 550 -200 0

Juni 550 10 55 500 -50 -50

3100 62 3050 750

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa pada bulan April-Juni terdapat kekurangan produksi
sehingga dapat dilakukan lembur dan subkontrak dengan kekurangan produksi masing-masing
MGMT6397-Operations Management and Managing Business Information-R0
sebesar 100, 200 dan 50 unit. Dan pada 3 bulan pertama (Januari-Maret) kapasitas produksi
terpenuhi sehingga tidak perlu melakukan lembur & subkontrak.

c. Temukan biaya tenaga kerja, biaya perekrutan dan pemberhentian, dan biaya
penyimpanan persediaan.

Plan 1: Jumlah tenaga kerja konstan (Constant Workforce)

Dari data diatas dapat diketahui bahwa rata-rata produksi per hari 50 unit dengan tenaga kerja
konstan dan tidak ada waktu lembur maupun menganggur tanpa adanya persediaan cadangan dan
subkontraktor. Pada kondisi ini dapat diasumsikan bahwa perusahaan memiliki persediaan awal
0 dan persediaan akhir 0. Maka dapat dihitung sebagai berikut:

Bulan Expected Production Demand Production/day ∆ Ending


Demand days per day at 50 units Inventor Inventory
y

Januari 450 11 41 550 100 100

Februari 350 9 39 450 100 200

Maret 400 10 38 500 100 300

April 600 10 57 500 -100 200

Mei 750 11 68 550 -200 0

Juni 550 10 55 500 -50 50

3100 62 3050 850

- Total unit persediaan yang disimpan selama 6 bulan (Januari-Juni) = 850 unit
- Jumlah unit yang dapat diproduksi oleh setiap pekerja = 8 jam kerja : 1,6 jam kerja =

= 5 unit/pekerja

- Tenaga kerja yang diperlukan untuk memproduksi 50 unit/hari = 50unit : 5 unit/pekerja =


10 pekerja

Biaya Penyimpanan : 850 unit yang disimpan × Rp. 5/unit = Rp. 4.250/unit

Biaya Tenaga Kerja Reguler : 10 pekerja × Rp. 80/ hari × 62 hari = Rp. 49.600

MGMT6397-Operations Management and Managing Business Information-R0


Biaya Lembur/rekrutmen/phk/sumkontrak: 0

Biaya Total : Rp. 53.850

Plan 2: Menggunakan Subkontrak dalam jumlah tenaga kerja konstan

Dari data diatas diketahui bahwa perusahaan harus memproduksi 3100 unit dalam
perencanaan agregat ini. Untuk memenuhi tingkat produksi tersebut perusahaan haru
menentukan berapa unit yang dapat diproduksi oleh perusahaan dan berapa unit yang dapat
disubkontrakkan. Maka perhitungannya:

Jumlah yang dapat diproduksi perusahaan = 39 unit × 62 hari kerja

= 2.418 unit

Unit subkontrak = 3.100 – 2.418 unit

= 682 unit

TK yang diperlukan untuk memproduksi 39 unit/hari = 39 unit : 5 unit/pekerja = 7,8 pekerja

Biaya TK Reguler : 7,8 pekerja × Rp. 80/hari × 62 hari = Rp. 38.688

Biaya Subkontrak : 682 unit × Rp. 20 = Rp. 13.640

Biaya Total : Rp. 52.328

Plan 3 : Rekruitmen & Pemberhentian kerja

Pada rencana ini perusahaan bisa melakukan variasi pada jumlah TK dengan reuitmen dan
pemberhentian kerja sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Tingkat produksi akan seseuai dengan
permintaan.

Bulan Expected Production Biaya Biaya Biaya Biaya


Demand days dasar peningkatan penurunan Total
T.produksi T.Produksi

Januari 450 11 Rp. 7.200 - - Rp. 7.200

Februari 350 9 Rp.5.600 - Rp. 1.200 Rp. 6.800

2 x Rp. 600

Maret 400 10 Rp.6.400 Rp. 300 - Rp. 6.700

MGMT6397-Operations Management and Managing Business Information-R0


1 x Rp. 300

April 600 10 Rp. 9.600 Rp. 4.500 - Rp. 14.100

15 x Rp.300

Mei 750 11 Rp. 12.000 Rp. 3.900 - Rp.15.900

13 x Rp. 300

Juni 550 10 Rp. 8.800 - Rp. 7.800 Rp. 16.600

13 x Rp. 600

3100 62 Rp. 49.600 Rp.8.700 Rp. 9.000 Rp.67.300

d. Pertimbangkan kebijakan perusahaan yang mungkin berlaku untuk pekerja atau


tingkat stok.

Biaya Plan 1 Plan 2 Plan 3

Biaya penyimpanan Rp 4.500 0 0

Biaya TK Reguler Rp. 49.600 Rp. 37.606 Rp. 49.600

Biaya TK lembur 0 0 0

Rekruitmen 0 0 Rp. 8.700

PHK 0 0 Rp. 9.000

Subkontrak 0 Rp. 13.640 0

Rp. 54.100 Rp. 52.328 Rp. 67.300

Dari data diatas biaya produksi terkecil adalah dengan menggunakan Plan 2, yang berarti
menggunakan Plan 2 Subkontrak dalam jumlah TK yang konstan. Plan 2 memerlukan biaya
sebesar Rp. 52.328 lebih rendah daripada Plan 1 dan Plan 3.

e. Kembangkan rencana alternatif dan periksa total biayanya.

Menggunakan informasi biaya yang sama, perusahaan memnyusun rencana alternatif


denganmenggunakan 8 tenaga kerja (dengan unit produksi per hari 40) dan menggunakan

MGMT6397-Operations Management and Managing Business Information-R0


sistemlembur untuk memenuhi permintaan ketika diperlukan. Rencana ini
mengasumsikanpersediaan awal dan akhir adalah 0.

 Jumlah unit yang dapat diproduksi oleh setiap pekerja = 8 jam kerja : 1,6 jam kerja
= 5 unit/pekerja
 Tenaga kerja yang diperlukan untuk memproduksi 40 unit per hari = 40 : 5 unit/pekerja
= 8 pekerja.

Bulan Productio Production Inventory Produksi Produksi Inventory


n at 40 days pada tambahan tambahan akhir
unit/day awal yang yang
bulan diperlukan diperlukan

Januari 440 11 - 450 10 0

Februari 360 9 0 350 0 10

Maret 400 10 10 400 0 0

April 400 10 0 600 160 0

Mei 440 11 0 750 310 0

Juni 400 10 0 550 150 0

62 630 10

Biaya penyimpanan = 10 unit x Rp. 5/unit/bulan = Rp.50

Biaya Reguler = 8 pekerja x Rp.80/hari x 62 hari = Rp. 39.680

Biaya Lembur = Unit x jam kerja per unit x biaya lembur per unit =

= 630 x 1,6 x Rp. 17 =

= Rp. 17.13

MGMT6397-Operations Management and Managing Business Information-R0


Biaya Rencana
Alternatif

Biaya Penyimpanan Rp. 50

Biaya TK Reguler Rp.39.680

Biaya TK Lembur Rp.17.136

Rekruitmen 0

PHK 0

Subkontrak 0

Total Rp. 36.866

Maka, dengan menggunakan Plan 2 subkontrak dalam TK yang konstan tetap lebih
menguntungkan karena biaya produksinya lebih rendah yaitu Rp.52.328 sehingga rencana
alternatif tidak lebih baik daripada Plan 2.

Referensi :

Lecture Note Operations Management and Managing Business Information

MGMT6397-Operations Management and Managing Business Information-R0

Anda mungkin juga menyukai