1. Biaya-biaya apakah yang digunakan dalam perencanaan agregat? Sebutkan dan jelaskan
secara terperinci
Jawab:
a. Hiring Cost (biaya penambahan tenaga kerja) Hiring cost adalah biaya penambahan
tenaga kerja di dalam perusahaan. Penambahan tenaga kerja memiliki beberapa biaya
seperti membuat advertisement/iklan pencarian loker secara offline maupun online.
Setelah perusahaan menyebarkan iklan loker, perusahaan harus melakukan proses seleksi
karyawan yang membutuhkan banyak waktu dan tenaga dari departemen HR seperti
wawancara, pemeriksaan referensi, evaluasi medis dan lainnya. Tahapan selanjutnya dari
proses seleksi adalah training. Biaya yang dikeluarkan dalam training karyawan dapat
menjadi sangat besar, terutama jika karyawan yang direkrut tidak memiliki pengalaman
yang dibutuhkan untuk bekerja dalam perusahaan.
b. Firing Cost (biaya pemberhentian tenaga kerja) Firing cost adalah biaya pemberhentian
tenaga kerja yang dimiliki perusahaan. Pemberhentian tenaga kerja dilakukan jika
demand dari produk menurun dan perusahaan memiliki kapasitas produksi yang tinggi,
alhasil perusahaan menjadi tidak efisien. Dalam proses memberhentikan tenaga kerja
atau PHK karyawan, perusahaan harus mengeluarkan pesangon yang dapat tergolong
besar. Dampak dari pemberhentian tenaga kerja untuk perusahaan bukan hanya secara
biaya keuangan, tetapi juga dampak terhadap produktivitas karyawan yang dapat
terpengaruh secara psikologis seperti penurunan moral dan kepercayaan kepada
perusahaan yang menurun.
c. Overtime Cost dan Undertime Cost (biaya lembur dan biaya menganggur) Overtime Cost
and Undertime Cost adalah biaya lembur dan biaya menganggur tenaga kerja perusahaan.
Biaya lembur dilakukan perusahaan apabila perusahaan membutuhkan peningkatan
dalam output produksi sementara. Alhasil, perusahaan akan meminta sejumlah tenaga
kerja untuk bekerja melewati jam kerjanya seperti ekstra jam atau ekstra hari yang akan
dibayarkan dalam biaya lembur. Overtime menaikan kapasitas perusahan tanpa
tambahan biaya hiring, tetapi perusahaan harus mengeluarkan biaya lembur. Kegiatan
lembur juga dapat menyebabkan kesehatan tenaga kerja menurun dan memperbesar
tingkat absen. Undertime cost adalah kondisi yang berkebalikan dengan biaya overtime.
Undertime adalah situasi dimana perusahaan memiliki kelebihan tenaga kerja yang
dibutuhkan dalam kegiatan produksi.
d. Inventory Cost dan Backorder Cost (biaya persediaan dan biaya kehabisan persediaan)
Inventory Cost and Backorder Cost adalah biaya persediaan dan biaya kehabisan
persediaan. Persediaan finishedgoods dapat dibuat pada saat periode demand rendah
perusahaan yang nantinya dapat digunakan pada saat perusahaan memasuki periode
demand tinggi. Dengan strategi seperti itu perusahaan tidak membutuhkan tambahan
biaya hiring maupun biaya overtime tenaga kerja, tetapi dengan biaya persediaan dapat
timbul biaya penyimpanan (inventory cost/holding cost) seperti pajak, asuransi,
tertahannya modal, kerusakan bahan hingga biaya sewa gedung. Berkebalikan dengan
inventory cost yaitu backorder cost adalah jika perusahaan tidak mengadakan persediaan
yang dapat merugikan perusahaan. Perusahaan menjadi rugi berdasarkan berapa barang
diminta yang tidak tersedia.
e. Subcontract Cost (biaya subkontrak) Subcontract Cost adalah biaya subkontrak
perusahaan pada saat periode demand tinggi melebihi kemampuan kapasitas perusahaan,
lalu mensubkontrakan kelebihan permintaan terhadap perusahaan lain. Kebijakan
subkontrak memiliki kelebihan seperti mendapatkan specialized expertise untuk proses
produksi perusahaan, menambahkan produktivitas dikarenakan berkurangnya tekanan
pada tenaga kerja yang sudah ada, dan lebih sedikit kewajiban hukum. Segala kelebihan
tersebut menimbulkan biaya subkontrak yang biasanya jauh lebih mahal dibandingkan
jika perusahaan memproduksi produk sendiri. Selain itu, dengan adanya kebijakan
subkontrak menimbulkan resiko terjadi delay atau kelambatan dari kontraktor.
2. Buatlah perencaan agregat berdasarkan tabel di bawah ini dengan metode Grafik.
Bulan Expected Demand Production days Demand per day
Januari 450 11 41
Februari 350 9 39
Maret 400 10 38
April 600 10 57
Mei 750 11 68
Juni 550 10 55
3100 62
Informasi Biaya
Informasi Biaya
Biaya Penyimpanan per unit per bulan $5
Biaya Subkontrak per unit $20
Biaya Tenaga Kerja Reguler per jam (8 jam kerja) $10
Biaya Lembur per jam $17
Waktu Produksi per unit 1,6
Biaya Kenaikan Tingkat Produksi Harian (Recruit & training) per unit $300
Biaya Penurunan Tingkat Produksi Harian (PHK) $600
Ilustrasi Grafik untuk Tingkat Permintaan & Rata-rata Jumlah Produksi yang dibutuhkan
per periode
Kesimpulan :
Untuk memenuhi tingkat produksi yang diperlukan dalam waktu 6 bulan,
perusahaan perlu memproduksi 50 unit per hari. Perhitungan tersebut didapatkan dengan
menghitung permintaan harian (membagi total jumlah perkiraan permintaan bulanan
dengan jumlah hari kerja). Perbedaan tingkat produksi terlihat jelas ketika data
digambarkan ke dalam grafik. Pada tiga periode pertama (Januari-Maret), jumlah
perkiraan permintaan lebih rendah dibandingkan rata-rata, sementara pada tiga bulan
berikutnya (April-Juni) jumlahnya di atas rata-rata.
c. Biaya tenaga kerja, biaya perekrutan dan pemberhentian, dan biaya penyimpanan
persediaan.
Rencana I : Jumlah tenaga kerja konstan (Constant Workforce)
Diasumsikan bahwa perusahaan dapat memproduksi 50 unit per hari dan memiliki
tenaga kerja yang konstan, tanpa waktu lembur maupun menganggur, tanpa persediaan
cadangan, dan tanpa subkontraktor. Pada rencana ini, juga diasumsikan bahwa
perusahaan memiliki persediaan awal sebanyak 0, dan persediaan akhir sebanyak 0.
Perhitungannya sbb. :
Hari Produksi Ramalan Perubahan Persediaan
Bulan Kerja (50 Unit/ hari) Permintaan Persediaan akhir
Bulanan
Januari 11 550 450 100 100
Februari 9 450 350 100 200
Maret 10 500 400 100 300
April 11 550 600 -50 250
Mei 11 550 750 -200 50
Juni 10 500 550 -50 0
900
Total unit persediaan yang disimpan dalam satu bulan hingga bulan selanjutnya
= 900 𝑢𝑛𝑖𝑡
Unit Subkontrak
= 3.100 – 2.418
= 682 𝑢𝑛𝑖𝑡.
d. Pertimbangkan kebijakan perusahaan yang berlaku untuk pekerja atau tingkat stok.
Biaya Biaya
Tingkat
Peramalan Biaya Peningkatan Penurunan Biaya
Bulan Produksi
(Unit) dasar* Tingkat Tingkat Total
Harian
Produksi Produksi
Januari 450 41 $7.200 - - $7.200
Februari 350 39 $5.600 - $1.200 $6.800
Maret 400 40 $6.400 $300 - $6.700
April 600 55 $9.600 $4500 - $14.100
Mei 750 68 $12.000 $3900 - $15.900
Juni 550 55 $8.800 - $7800 $16.600
Total $49.600 $8.700 $9.000 $67.300
Berdasarkan perbandingan perhitungan pada tabel di atas, biaya produksi terkecil
adalah dengan menggunakan rencana 2, yang artinya menggunakan subkontrak dalam
jumlah tenaga kerja konstan. Rencana tersebut memerlukan total biaya produksi sebesar
$52.328, lebih rendah dibandingkan jika perusahaan mengguanakan jumlah tenaga
konstan (rencana 1) maupun jika melakukan variasi jumlah tenaga kerja. (rencana 3).
BIaya penyimpanan
= 10 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑥 $5/𝑢𝑛𝑖𝑡/𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
= $50
Biaya Reguler
= 8 𝑝𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑥 $80/ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑥 62 ℎ𝑎𝑟𝑖
= $39.680
Biaya Lembur
= 𝑈𝑛𝑖𝑡 𝑥 𝑗𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑥 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑢𝑟 𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑖𝑡
= 630 𝑥 1.6 𝑥 $17
= $17.136