Anda di halaman 1dari 4

Soal 1

Dalam suatu komunitas masyarakat sosial, terjadi perubahan sosial. Perubahan sosial tersebut
dirasakan oleh anggota sistem masyarakat yang bersangkutan. Sedangkan ide atau gagasan
baru yang berupa suatu inovasi yang menjadi bagian dari kehidupan masyarakat tersebut
berasal dari internal masyarakat itu sendiri..
a. Coba analisis lah kasus tersebut dengan menggunakan teori yang bersumber dari / atau
menurut Roger dan Shoemaker (1971) tentang jenis perubahan sosial.
Jawab:
Perubahan yang terjadi di lingkungan kehidupan kita dapat berlangsung secara cepat
dan juga lambat. Komunikasi inovasi menjadi kebutuhan mendesak bagi kita, terutama pada
kondisi perubahan lingkungan yang berlangsung secara cepat. Hal ini kita lakukan agar kita
mampu berkembang atau setidaknya bertahan dengan cara beradaptasi terhadap perubahan
kondisi lingkungan hidup tersebut. Kita harus melakukan komunikasi inovasi, terutama jika
menghendaki perubahan yang cepat agar lebih mampu beradaptasi terhadap perubahan
tersebut. Adaptasi yang tepat menjadi suatu keharusan agar setidaknya dapat bertahan
dengan lebih baik dalam lingkungan kehidupan kita. Komunikasi inovasi harus dilakukan
apabila kita ingin unggul dalam mencapai prestasi-prestasi yang diinginkan, dalam
mewujudkan kualitas kehidupan yang lebih baik, dan dalam lingkungan kehidupan kita
tersebut.

b. Indetifikasi jenis perubahan sosial menurut Roger dan Shoemaker (1971) lainnya.
Jawab:
Inovasi atau penemuan-penemuan baru, baik itu berupa gagasangagasan, tindakan-
tindakan, maupun benda-benda baru, merupakan penyebab terjadinya perubahan sosial
apabila menyebar ke masyarakat.

Soal 2
a. Berbagai hambatan dalam rposes komunikasi inovasi dapat terjadi ketika pihak-pihak yang
berkomunikasi dalam proses komunikasi inovasi. Berikanlah lima (5) contoh penyebab
terjadinya hambatan komunikasi inovasi.
Jawab:
1) Terputusnya jaringan komunikasi
2) Distorsi atau penyimpangan pesan dari sumber atau pihak pengirim pesan lain
3) Distorsi pesan oleh penerima
4) Adanya factor eksternal pada penerima
5) Sumber pesan tidak dapat mengoperasionalisasikan media yang digunakan pada saat
dipakai untuk mendifusikan inovasi tersebut

b. Dalam suatu proyek tentang Kali Bersih di daerah X, proses komunikasi inovasi mengalami
kegagalan. Analisislah kegagalan atau hambatan komunikasi inovasi menggunakan Faktor
Sumber Pesan
Jawab:
Hambatan komunikasi yang berasal dari sumber pesan, antara lain : Nilai-nilai budaya
dan organisasi social yang berbeda antara sumber pesan dan penerima pesan. Penggunaan
simbol-simbol komunikasi yang tidak tepat. Sumber pesan memiliki konsep yang salah
tentang komunikasi. Proses berlangsungnya komunikasi inovasi tidak teratur, dan tidak
terencana. Dan Sumber pesan tidak menyusun atau memiliki pedoman tertentu untuk
memperbaiki proses komunikasi yang dijalankannya, meskipun dia mengetahui berbagai
kelemahan yang terjadi.

Soal 3
a. Agar komunikasi inovasi menjadi lebih efektif, pendekatan komunikasi anatrpribadi atau
interpersonal dapat dilakukan. Jelaskan dan berikan argumentasi Anda tentang pendekatan
yang dapat digunakan agar komunikasi inovasi dapat efektif.
Jawab:
Komunikasi adalah hal yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan. Ya, untuk dapat
bersosialisasi dengan sekitar, komunikasi mutlak diperlukan. Tentunya, tidak hanya sekedar
berbicara atau berkirim pesan, Anda harus mengetahui bagaimana cara berkomunikasi yang
baik dengan orang lain untuk menghindari kesalahpahaman. Terkadang, kesalahpahaman
dalam berkomunikasi dapat mengakibatkan masalah yang jauh lebih besar. Hal ini karena
setiap individu memiliki karakternya masing-masing yang tidak bisa disamakan satu sama
lain. Untuk itu, penting untuk mengetahui beberapa jenis pendekatan dalam berkomunikasi.
Terdapat setidaknya 4 jenis pendekatan.
Pendekatan yang pertama adalah pendekatan aktor atau subjek. Jenis pendekatan ini
juga disebut sebagai pendekatan pihak pertama karena didasarkan pada persepsi si
pembicara. Dalam pendekatan aktor, seseorang melakukan komunikasi dengan
mempertimbangkan tujuan dan manfaat bagi dirinya sendiri. Dengan melakukan pendekatan
ini, maksud dan tujuan si pembicara akan tersampaikan serta mendapatkan respon yang
diharapkan.
Jenis pendekatan dalam komunikasi yang kedua adalah pendekatan objek. Dalam hal
ini, yang diperhatikan oleh pihak penutur adalah persepsi atau sudut pandang lawan bicara.
Penutur mempertimbangkan perasaan serta pemikiran lawan bicara sehingga komunikasi
yang dilakukan dapat dimengerti dengan baik serta tidak menimbulkan kesalahpahaman.
Dalam hal ini, pihak penutur perlu untuk mengetahui siapa lawan bicaranya, apakah dia tua
atau muda, latar belakang keluarga, daerah, pendidikan, dan lain sebagainya. Dalam
praktiknya, pendekatan objek sering diabaikan sehingga komunikasi tidak terjalin dengan
baik atau bahkan menyebabkan salah satu pembicara tersinggung.
Pendekatan emosional dalam komunikasi adalah kemampuan untuk memposisikan
diri di pihak lawan bicara. Tujuannya hampir sama dengan pendekatan objek yang
disebutkan di atas, yaitu melihat dari sudut pandang lawan bicara apakah cara komunikasi
kita dapat diterima. Namun, dalam hal ini situasi emosi yang lebih ditekankan. Sebagai
penutur, seseorang harus mampu berpikir apakah kata-kata yang diucapkan dapat diterima
dengan baik oleh lawan bicara. Selain itu, harus dipastikan pula apakah kata-kata tersebut
tidak menyinggung perasaan. Tentunya, penutur harus mempelajari latar belakang lawan
bicara dan sebagainya agar hal tersebut dapat dihindari.
Manusia memiliki keterbatasannya dalam hal pengetahuan serta untuk memahami
manusia lainnya termasuk lawan bicara Anda. Maka, pengetahuan eksplisit diperlukan
untuk memperkaya pengetahuan kita tentang orang lain. Pengetahuan eksplisit bisa
didapatkan dari berbagai sumber misalnya dengan membaca buku, membaca artikel lewat
internet, menonton berita, dan lain sebagainya. Referensi yang diperoleh dari sumber-
sumber di atas dapat digunakan untuk memahami orang lain serta melakukan komunikasi
dengan mereka dengan cara yang lebih baik lagi. Dengan demikian, tujuan berkomunikasi
dapat dicapai sepenuhnya tanpa masalah.

b. Dalam pengembangan suatu proses komunikasi inovasi perlu dibangun suatu strategi
komunikasi inovasi yang efektif. Oleh karena itu, coba analisis faktor-faktor yang
menentukan efektivitas komunikasi inovasi apabila kita lihat dari Sumber Komunikasi nya
Jawab:
Penerima Pesan. Sasaran komunikasi inovasi akan dapat menerima pesan dengan tepat
jika mereka memiliki kemampuan menulis, berbicara, membaca, mendengar dan
kemampuan nalar yang baikseperti halnya sumber pesan.
Sikap Penerima Terhadap Pesan (inovasi). Mengindikasikan bahwa penerima pesan
harus yakin bahwa pesan yang diterima adalah benar adanya. Keragu-raguan terhadap isi
pesan akan menghambat keberlanjutan proses adopsi dan bahkan ada kemungkinan terjadi
penolakan inovasi yang telah diterima.
Tingkat Pengetahuan Penerima mencakup tingkat pengetahuan terhadap proses
komunikasi, sumber dan inovasi itu sendiri. Meskipun tidak harus selengkap pemahaman
sumber pesan, pihak penerima pesan juga perlu mengetahui tahap-tahap proses komunikasi.
Dengan pengetahuan ini diharapkan akan tumbuh kesadaran untuk ikut mengefektifkan
proses komunikasi.
Posisi Penerima Pesan. Komunikasi dengan seseorang yang berpendidikan tau status
sosial ekonomi rendah akan lebih sulit dibanding berkomunikasi dengan seseorang yang
berpendidikan atau berstatus sosial ekonomi relatif tinggi. Artinya seseorang yang
berpendidikan atau berstatus sosial ekonomi tinggi biasanya lebih mudah menerima inovasi.

Referensi :
Ife, Jim. 2002. Community Development. Edisi II. French Forest, New Sout Wales: Pearson
Education Australia.
Sumardjo, Adi Firmansyah, Leonard Dharmawan, Y.P Wulandari. 2014. Implementasi CSR
melalui Program Pengembangan Masyarakat: Inovasi Pemberdayaan Masyarakat PT
Pertamina EP Aset Subang Field. CARE IPB: Penerbit Bogor.
Sumardjo dan Agit Kriswantriyono. 2014. Model Pemberdayaan Masyarakat Perbatasan
menuju Komunitas Mandiri Nusantara. Bogor: Penerbit CARE LPPM.
Sumardjo, Rizal Syarief N., A Kriswantriyono, dan YP Wulandari. 2015. Model Resolusi
Konflik melalui Pendekatan Kedaulatan Pangan & Pemberdayaan Masyarakat Rawan
Konflik di Provinsi Papua. Bogor: Care LPPM IPB.

Anda mungkin juga menyukai