Anda di halaman 1dari 31

MANAJEMEN OPERASI dan

RANTAI PASOK (MORP)


PROSES DALAM JASA DAN
PRODUKSI
PROSES DALAM JASA DAN PRODUKSI

A. PROSES DALAM JASA.


 Cara kita melihat pelayanan saat ini sama
dengan melihat kualitas.
 Pelanggan merupakan titik fokus dari seluruh
kebijakan dan tindakan suatu organisasi
pelayanan.
 Pelanggan adalah pusat dari segala sesuatu:
strategi, sistem, dan pekerja yang melayani
PROSES DALAM JASA DAN PRODUKSI

Berdasarkan pandangan diatas, keberadaan organisasi


itu adalah untuk memberikan pelayanan pada
pelanggan, dan sistem serta pekerjanya adalah
memfasilitasi pelayanan tersebut.
Bagaimana Manajemen memperlakukan pekerja
adalah cermin bagaimana pekerja memperlakukan
pelanggan. Jika tenaga kerja dilatih dan diberi
motivasi dengan baik oleh menajemen, maka mereka
akan memperlakukan dengan baik juga pelanggannya.
PROSES DALAM JASA DAN PRODUKSI
1. SIFAT PELAYANAN
Setiap pelayanan memiliki suatu paket jasa, yang
didefinisikan sebagai sekumpulan barang dan jasa yang
disediakan dalam suatu lingkungan. Kumpulan ini terdiri dari
5 aspek:
 Fasiltas pendukung. Sumberdaya fisik harus ada sebelum
sebuah jasa ditawarkan. Contoh. Lapangan golf, ski lift,
maskapai penerbangan, fasilitas perbaikan kendaraan dll
 Barang yang menyertai. Bahan baku yang dibeli dan
dikomsumsi oleh pembeli atau barang yang disediakan
oleh pelanggan. Contoh. Stik golf, reket tenis, suku cadang
kendaraan, dll
PROSES DALAM JASA DAN PRODUKSI

 Informasi. Data operasi atau informasi yang disediakan


pelanggan, untuk memberikan pelayanan yang efisien dan
sesuai dengan yang diinginkan pelangan. Contoh. Waktu
istitarhat untuk minum teh, laporan cuaca, rekaman media,
kursi yang lebih disukai
 Jasa eksplisit. Sejumlah manfaat yang mudah diamati oleh
panca indra dan terdiri atas fitur-fitur pelayanan yang
penting dan tersirat. Contoh: waktu respon mobil ambulan,
AC dikamar hotel, bunyi mesin mobil jadi halus setelah di stel
 Jasa Implisit. Manfaat psikologi yang mungkin hanya
dirasakansecara samar-samar oleh pelanggan . Contoh:
status dari perguruan tinggi berdasarkan akriditasi nilainya,
perbaikan kendaraan bergaransi, dll
PROSES DALAM JASA DAN PRODUKSI
GAMBAR. SEGITIGA PELAYANAN
PROSES DALAM JASA DAN PRODUKSI

2. Pedesainan Organisasi Jasa.


 Dalam merancang organisasi jasa kita harus ingat
karakteristik khusus dari pelayan , yaitu kita tidak dapat
menyimpan persediaan pelayanan.
 Memungkinkan adanya persediaan selama periode sepi
untuk digunakan saat permintaan memuncak, sehingga
mempertahankan tingkat perencanaan tenaga kerja dan
produksi yang relatif stabil.
 Dalam pelayanan kita harus memenuhi permintaan saat
terdapat permintaan, karena itu dalam pelayanan kapasitas
menjadi isu yang dominan.
PROSES DALAM JASA DAN PRODUKSI
Gambar. Matriks Sistem Pelayanan
PROSES DALAM JASA DAN PRODUKSI

Tingkat kontak pelanggan/ penyedia layanan


YARATAN KEMAMPUAN KEMAMPUAN KEMAMPUAN KEMAMPUAN KEMAMPUAN KE
MENULIS MEMBERI VERBAL PROSEDUR BERDAGANG DIA
RJA BANTUAN

US OPERASI PENANGANAN MANAJEMEN PEMBUATAN SKRIP PENGENDALIAN MANAJEMEN BA


DOKUMEN PERMINTAAN PANGGILAN ALIRAN KAPASITAS

ASI AUTOMASI METODE DATABASE BANTUAN PELAYANAN TIM


OLOGI KANTOR PERURUTAN KOMPUTER ELEKTRONIK MANDIRI PE
PROSES DALAM JASA DAN PRODUKSI
B. PROSES DALAM PRODUK.
Keputusan penjadwalan proses merupakan alokasi
kapasitas/ sumber daya yang tersedia
(perlengkapan, tenaga dan ruang) kepada
pekerjaan, kegiatan, tugas atau pelanggan
sepanjang waktu. Penjadwalan tidak sama dengan
perencanaan agregat. Penjadwalan bertugas
mengalokasikan sebaik-baiknya sumber daya yang
telah dibuat oleh perencanaan agregat dalam
waktu bulan, minggu, hari ataupun jam. Sementara
itu perencanaan agregat bertugas menetapkan
sumberdaya yang dibutuhkan dalam waktu 1 tahun.
PROSES DALAM JASA DAN PRODUKSI
Interaksi antara penjadwalan dengan perencanaan
agregat terjadi jika persediaan terlalu besar pada
awalnya, sehingga perlu perencanaan agregat untuk
menyediakan kapasitas lebih besar melalui kerja lembur,
subkontrak, penambahan tenaga kerja dan sebagainya.
Setelah itu, dihitung kembali penjadwalan dengan
menggunakan kecepatan produksi yang baru.
Ada 3 sasaran yang hendak dicapai melalui penjadwalan:
• Menjadikan persediaan yang rendah
• Menciptakan Efisiensi yang tinggi
• Memberikan pelayanan yang baik
PERENCANAAN PROSES

C. Jenis Penjadwalan Operasi


Ada 3 bagian besar penjadwalan Operasi, yaitu
1. Penjadwalan proses lini yang berlansung
terus menerus (Line Process)
2. Proses yang terputus-putus (Intermiten
Process)
3. Penjadwalan Proyek (Project Scheduling)
PERENCANAAN PROSES

1. Line Processes
Proses Lini dibutuhkan oleh Assembling line, Processing
Industry. Sebagian masalah penjadwalan dapat
diselesaikan dengan desain proses, apalagi untuk satu
produk pada satu lini. Akan tetapi lini proses pada
umumnya terkait dengan pembuatan banyak barang
dalam lini tunggal. Artinya banyak produk dibuat pada
sebuah fasilitas, sehingga bersaing menggunakan
sumberdaya yang terbatas. Produk yang dihasilkan
adalah dalam tumpukan (batch), sehingga diperlukan
beberapa lot yang ekonomis, dengan
mempertimbangkan biaya yang terjadi.
PERENCANAAN PROSES

Karena banyaknya barang yang dibuat pada lini


tunggal, maka dibutuhkan waktu peralihan untuk
mengolah barang yang satu ke barang yang lain.
Peralihan ini dapat berupa Penyetelan, dan
mempertahankan persediaan yang seimbang, atau
peralihan yang kompleks seperti penggantian alat
dan modifikasi stasiun kerja. Faktor yang terpenting
bagi perusahaan adalah bagaimana mengurangi
waktu peralihan sehingga proses menjadi luwes
PERENCANAAN PROSES

Perhitungan waktu habis persediaan

Data Permintaan Data Produksi


 
            Akhir minggu 0,5 Akhir minggu 1,5 Akhir minggu 3 Akhir minggu 3,5
Permintaan
Produk Persediaan Waktu habis Ukuran Lot Kecepatan Waktu Persediaan Waktu Persediaan Waktu Persediaan Waktu Persediaan Waktu
Mingguan
        Produksi Produksi   habis   habis   habis   habis
(unit)
  (unit) (minggu) (unit) (unit/mgg) (minggu) (unit) (minggu) (unit) (minggu) (unit) (minggu) (unit) (minggu)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

A 2.100,00 200,00 10,50 1.500,00 1.500,00 1,00 2.000,00 10,00 1.800,00 9,00 1.500,00 7,50 1.400,00 7,00

B* 550,00 100,00 5,50 450,00 900,00 0,50 950,00 9,50 850,00 8,50 700,00 7,00 650,00 6,50

C 1.475,00 150,00 9,83 1.000,00 500,00 2,00 1.400,00 9,33 1.250,00 8,33 1.025,00 6,83 950,00 6,33

D**** 2.850,00 300,00 9,50 500,00 1.000,00 0,50 2.700,00 9,00 2.400,00 8,00 1.950,00 6,50 2.300,00 7,67

E** 1.500,00 200,00 7,50 800,00 800,00 1,00 1.400,00 7,00 2.000,00 10,00 1.700,00 8,50 1.600,00 8,00

F*** 1.700,00 200,00 8,50 1.200,00 800,00 1,50 1.600,00 8,00 1.400,00 7,00 2.300,00 11,50 2.200,00 11,00

TOTAL 10.175,00 1.150,00         10.050,00   9.700,00   9.175,00   9.100,00  

                             
PERENCANAAN PROSES

Produk pertama yang dijadwakan diproduksi


a. Produk yang mempunyai waktu habis paling
cepat adalah produk B, dimana persediaanya
dibagi dengan kebutuhan setiap waktunya
menghasilkan waktu dalam 5,5 minggu
persediaan sudah habis
b. Tentukan persediaan pada akhir minggu 0,5
c. Pada sat itu persediaan B bertambah sebesar Lot
unitnya yaitu 450 unit  1000 unit dikurangi
permintaan mingguan dikali 0,5 minggu. (100 x
0,5)
PERENCANAAN PROSES

Produk kedua yang dijadwalkan


a. Tentukan berdasarkan waktu habis yang
paling kecil kedua yaitu E
b. Tentukan persediaan pada akhir minggu 1,5
c. Pada sat itu persediaan E bertambah sebesar
Lot unitnya yaitu 800 unit  2300 unit
dikurangi permintaan mingguan dikali 1,5
minggu. (200 x 1,5)
PERENCANAAN PROSES

Produk berikut yang dijadwalkan mengikuti


sistem perhitungan seperti diatas, sampai
tersusun urutan jadwal keseluruhan.
Sehingga akan terlihat bahwa persediaannya
secara total akan terus berkurang dengan
menerapkan sistem perhitungan waktu habis
(Run out Time)
PERENCANAAN PROSES

2. Intermitten Process (Proses terputus-putus)


Yang tergolong dalam proses ini adalah Pabrik, Rumah
sakit, kantor dan sekolah. Untuk operasi pekerjaan
diganti dengan pelanggan, pasien atau client dan pusat
kerja diganti ruangan, kantor, fasilitas, keahlian khusus.
Karakter Intermitten Process adalah
 Setiap titik yang mengalir mempunyai banyak titik
awal dan akhir, tidak bersambungan (terputus-putus)
 Aliran tidak teratur disebabkan tataletak proses
menurut kelompok mesin atau keahlian
PERENCANAAN PROSES

a. Input output Control


Perlu diketahui istilah yang akan digunakan:
 Input diukur dalam dolar, banyaknya pesanan, jam kerja
standar, unit fisik ( m, m2,m3, kg dll)
 Output diukur adalah kecepatan selesainya suatu
pekerjaan
 Beban (WIP) total volume pekerjaan yang harus
dikerjakan
 Kapasitas adalah maksimum kecepatan output yang
dapat dihasilkan
PERENCANAAN PROSES

b. Loading
Loading atau penjadwalan beban adalah penjadwalan total jam
atau banyaknya pekerjaan yang digunakan untuk mendapatkan
gambaran kasar kapan pesanan dapat dikirim atau apakah
kapasitas telah terlewati. Penjadwalan beban adalah
mengidentifikasi bahwa yang dijadwalkan adalah beban tiap-
tiap pusat kerja bukan urutan kerja .
Loading digunakan untuk:
 Menentukan kapasitas yang dibutuhkan
 Tanggal jatuh tempo pengiriman
 Aliran kerja yang lancar
PERENCANAAN PROSES

Forward Loading
Asumsi yang digunakan adalah Kapasitas berhingga
(Definite Capacity) dan Kapasitas tak hingga (Indefinite
Capacity).
Asumsi Difinite Capcity digunakan untuk menentukan
tanggal penyelesaian kira-kira dari setiap pekerjaan
Asumsi Indefinite Capacity digunakan untuk menentukan
kapasitas yang dibutuhkan pada setiap periode
waktuuntuk mencapai tanggal penyelesaian yang paling
cepat.
5. PERENCANAAN PROSES

Contoh:
Menggunakan asumsi Indifinite Capacity.
Sebuah bengkel mempunyai tiga pusat kerja
Yaitu A,B, dan C dimana masing-masing memiliki
1 mesin dan lima pekerjaan (1,2,3,4 dan 5).
Waktu penglahan untuk tiap pekerjaan di
masing-masing pusat kerja sebagai berikut
PERENCANAAN PROSES

Tabel 1 Waktu pengolahan tiap pekerjaan

TANGGAL JATUH TEMPO


PEKERJAAN PUSAT KERJA/ JAM MESIN
(HARI KE)

1 A/2, B/3, C/4 4

2 C/6, A/4 3

3 B/3, C/2, A/1 4

4 C/4, B/3, A/3 4

5 A/5, B/3 2
PERENCANAAN PROSES

Diasumsikan:
 Waktu pindah atau menunggu dalam jalur,
rata-ratanya 8 jam per pusat pekerjaan diatas
waktu pengolahan mesin. Waktu pindah atau
tunggu akan terjadi pada setiap kali pekerjaan
tersebut bergerak dari satu pusat kerja ke
pusat kerja berikutnya.
 Satu hari kerja 8 jam
PERENCANAAN PROSES

Garis waktu untuk pembebanan maju (Forward


Loading)

Pekerjaan 1

A Tunggu B Tunggu C Idle time


(2 Jam) (8 Jam) (3 Jam) (8 Jam) (4 Jam) (7 Jam)

Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4


Pekerjaan 2

C Tunggu A Idle time


(6 Jam) (8 Jam) (4 Jam) (6 Jam)

Hari 1 Hari 2 Hari 3


PERENCANAAN PROSES

Pekerjaan 3

B Tunggu C Tunggu A Idle time


(3 Jam) (8 Jam) (2 Jam) (8 Jam) (1 Jam) (2 Jam)

Hari 1 Hari 2 Hari 3

Pekerjaan 4

C Tunggu B Tunggu A Idle time


(4 Jam) (8 Jam) (3 Jam) (8 Jam) (3 Jam) (6 Jam)

Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4


PERENCANAAN PROSES

Pekerjaan 5

A Tunggu B
(5 Jam) (8 Jam) (3 Jam)

Hari 1 Hari 2
PERENCANAAN PROSES

Pembebanan Mesin, pada setiap hari


Pusat kerja A, Jam Mesin Pusat kerja B, Jam Mesin
5
5 5

5 5

5 4

5 4 4

5 3 Pekerjaan ke 5 dan 4
Pekerjaan ke 1

1 2 2 4 3 1
1 2 2 4 3 1
3 1
1 2 3 4
1 2 3 4
5. PERENCANAAN PROSES
Pusat kerja C
4

4
4

2 1

2 3 1

2 3 1 1

1 2 3 4
PERENCANAAN PROSES

Sekian Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai