Anda di halaman 1dari 96

MANAJEMEN OPERASI RANTAI

PASOKAN. I
MANAJEMEN KUALITAS
MANAJEMEN KUALITAS

1. Pengertian Kualitas
Oxford American Dictionary, mendifinisikan
Kualitas (Quality) : “Mendapatkan lebih dari
pada apa yang kita bayar”
ANSI (American National Standard Institute) &
ASQC (American Society for Quality Control)
mendifinisikan:” Karakter dan manfaat secara
Total dari produk atau jasa yang mampu
memberikan kepuasan atas keinginan”
MANAJEMEN KUALITAS
Kualitas/ Mutu telah menjadi pilihan utama bagi
Customer terhadap produk dan jasa. Customer
yakin terhadap hal tersebut, dimana perusahan
akan memberikan kualitas yang lebih baik dari
pada kualitas sebelumnya.
Edwards Deming, seorang peneliti dan konsultan
Mutu mengatakan “ Consumer adalah bagian yang
sangat penting dari Production Line dan Kualitas
harus ditujukan pada keinginan Consumer untuk
sekarang ataupun yang kan datang”
MANAJEMEN KUALITAS
Ukuran Kualitas yang diinginkan oleh Customer pada
Produk Manufaktur meliputi:
1. Performance: Penampilan produknya baik, dalam segi
fisik maupun operasinya. Seperti Mobil: disain, warna,
kecepatan, bensin irit
2. Feature: Ada tambahan manfaat selain manfaat utama
yang telah ada. Seperti Mobil: Sterio, interior kulit dll
3. Reability: Memungkinkan produk tersebut tangguh
dan akan bekerja dengan baik tanpa kerusakan dalam
waktu jangka panjang. Seperti Mobil eropa: jauh lebih
tahan jangka waktunya dibanding mobil jepang
MANAJEMEN KUALITAS
4. Conformance: Produk yang dihasilkan sesuai
Standar Mutu yang ditetapkan lembaga mutu
tertentu (ANSI, ISO, SNI, JIS, DIN dll)
5. Durability: Berapa lama waktunya produk
tersebut tahan beroperasi sebelum diganti
6. Serviceability: Mudah diperbaiki dan mudah
menemui workshop untuk perbaikan produk
tersebut, dimana pelayanan dilakukan oleh
tenaga yang kemampuannya dijamin
berkualitas oleh produser
MANAJEMEN KUALITAS

7. Aesthetics: Kepantasan dan keindahan bila


dilihat oleh consumer sangat memikat
8. Safety: Jaminan keselamatan bagi pengguna/
pemakai
9. Other perception: Sifatnya Subjektif dari
consumer dalam memberikan penilaian
terhadap mutu suatu produk
MANAJEMEN KUALITAS

Pada produk Jasa, ukuran Kualitas


1. Time and Time liness: Berapa lama customer harus
menunggu sebelum mendapatkan giliran untuk
dilayani: Pelayanan Bank, Pelayan pendaftaran
berobat, Paket kiriman satu malam
2. Completeness: Kelengkapan barang yang dikirim tidak
ada yang kurang(ketelitian sebelum pengiriman)
3. Courtesy: Bagaimana perilaku memberikan
pelayanan pada Customer, apakah memuaskan atau
kurang
MANAJEMEN KUALITAS

Bagan 1. Pengertian Kualitas


MANAJEMEN KUALITAS

W. Edward. Deming seorang ahli Quality Control dan


Konsultan Mutu, melakukan pendekatan Manajemen
Kualitas (Quality Management) yang terus menerus
untuk meningkatkan kualitas mutu produksi agar
dapat memenuhi Stadar Spesifikasi yang disyaratkan,
dan mengurangi penyimpangan yang terjadi selama
proses produksi. Beliau mengidentifikasi ada 2
sumber penyebab utama yang harus diiatasi untuk
proses peningkatan Kualitas
MANAJEMEN KUALITAS

1. Hilangkan penyebab yang sering terjadi,


pada gangguan masalah Kualitas, seperti
disain yang jelek, training karyawan yang
tidak memadai
2. Hilangkan penyebab khusus, seperti
peralatan yang dibutuhkan tidak memadai,
operator yang kurang mampu/ cerdas
MANAJEMEN KUALITAS

W.E. Deming, menekankan pentingnya menggunakan


Statistical Quality Control dalam mengatasi
penyimpang dalam suatu proses produksi
Faktor utama yang harus dikendalikan untuk
peningkatan kualitas itu adalah pada Karyawan dan
Manajemen operasinya
Beliau mengedepankan bahwa yang sangat penting
adalah melibatkan seluruh karyawan dalam
peningkatan kualitas, dan memberikan Program
Training tentang Quality Control dan Methodenya
MANAJEMEN KUALITAS

Ada 14 poin yang menjadi Filosofi dari W.E. Deming


untuk peningkatan Kualitas:
1. Membuat suatu Ketetapan, bahwa tujuan
meningkatkan kualitas produk merupakan
tujuan jangka panjang perusahaan/ organisasi
2. Membuat sikap, bahwa menghidari membuat
produk berkualitas rendah meskipun masih
diminati customer, sebaiknya produk yang
dihasilkan dapat bersaing secara Global dan
dengan kualitas baik
MANAJEMEN KUALITAS

3. Menghilang sistem pemeriksaan kualitas


dengan inspeksi, tetapi lebih mengarah pada
penggunaan Statistical Quality Control
Methode
4. Memilih Pemasok dan Vendor berdasarkan
Kualitas produk yang dimiliki mereka, dan
jangan berdasarkan harga tetapi Kualitas
memenuhi syarat
MANAJEMEN KUALITAS

5. Meningkatkan terus menerus proses produksi


yang terfokus pada dua sumber masalah
Kualitas yaitu: Sistem dan Pekerjanya, dengan
melakukan peningkatan Produktifitas dan
Mengurangi biaya-biaya
6. Melakukan pelatihan pada pekerja yang
fokusnya pada bagaimana pencegahan
penyimpangan Kualitas, dengan menggunakan
Statistical Quality Control Technique
MANAJEMEN KUALITAS

7. Menanamkan jiwa kepemimpinan pada


setiap Supervisor, untuk membantu pekerja
melakukan pekerjaannya lebih baik.
8. Mendorong seluruh karyawan terlibat
dalam persoalan mutu, dan menghilangkan
rasa takut untuk mengemukakan pendapat
dan masukan untuk peningkatan kualitas
kepada pimpinannya
MANAJEMEN KUALITAS

9. Menghilangkan rintangan antar Departemen


yang dapat mengganggu kelanjaran pekerjaan,
dan harus mengutamakan kepentingan
bersama untuk terwujudnya peningkatan
kualitas yang diinginkan (Team Approach)
10.Menghilangkan Slogan-slogan dan harus lebih
mengutamakan peningkatan kinerja dari pada
pekerja dengan memberikan pengarahan yang
tepat untuk berbuat
MANAJEMEN KUALITAS

11.Menghilangkan jumlah pandangan lebih


mengutamakan Biaya dari pada Kualitas, tetapi
harus mengutamakan Kualitas tetapi biaya
dikeluarkan seminimal mungkin
12.Meningkatkan kebanggaan para pekerja akan
kinerja mereka, melalui peningkatan pengawasan
dalam proses produksi. Sehingga Kualitas produk
yang dihasilkan mereka dapat dibanggakan secara
otomatis mereka juga merasa bangga
MANAJEMEN KUALITAS

13.Membuat Lembaga Pendidikan dan Program


Pelatihan yang kuat, untuk peningkatan
Kualitas melalui Organisasi Perusahaan, dimulai
dari Manajemen Atas sampai dengan pekerja
bawah melalui peningkatan Kualitas SDM.
14.Manajemen membuat suatu Komitmen untuk
mengimplementasikan semua butir 13 buah
diatas demi mewujudkan peningkatan kualitas
yang terus menerus
MANAJEMEN KUALITAS

Untuk mengerakan Filosofi yang 14 diatas, W.E. Deming


membuat 4 tahapan prosesnya dalam menganalisa sumber
masalah yang harus diatasi untuk dapat meningkatkan
Kualitas yang dinginkan, dan ini dinamakan Deming’s wheel
1. PLAN: Mempelajari situasi, meng identifikasi persoalan,
dan membuat rencana bagaimana menyelesaikan
persoalan kualitas itu, dan juga menyesuaikan dengan
harapan Customer.
2. DO: Meng implementasikan PLAN tersebut melalui
percobaan dan mendokumentasikan hasilnya.
MANAJEMEN KUALITAS

3. STUDY: Dilakukan pengamatan setelah DO di


lakukan, dan apabila masih ada persoalan Kualitas
yang tidak sesuai dengan keinginan harus dilakukan
perbaikan lagi, dan bila telah memenuhi keinginan
maka dapat dilakukan tindakan selanjutnya
4. ACT: Menerapkan hasil PLAN yang telah diuji coba
untuk diwujudkan dalam proses produksi
normalnya. Sampai ada keinginan untuk
meningkatkan lagi Kualitas. Hal ini sangat
tergantung pada keinginan pasar dan pesaingan.
MANAJEMEN KUALITAS
Bagan 2. Deming’s Wheel
MANAJEMEN KUALITAS
2. Evolusi Manajemen dan Manajemen Mutu
Konsep Management pertama kali dikenal adalah
Manajemen Operasional atau disebut Management
by Fuction. Titik beratnya adalah pada operasi
masing-masing fungsi. Misalnya proses Input
menjadi Output, ada beberapa fungsi yang harus
dilewati yaitu:
a. Fungsi Operasional
b. Fungsi Keuangan
c. Fungsi Pemasaran
d. Fungsi Pengembangan
MANAJEMEN KUALITAS
Manajemen generasi petama ini berkembang
menjadi Strategic Management. Sehubungan
dengan berkembangnya teknik kuantitatif maka
berkembang pula teknik Benchmarking/ Acuan.
Pengukuran mempunyai peranan penting untuk
melakukan pengengendalian (Control) dan
tujuannya untuk membuat perbaikan (Improve)
Kemudian ditemukan lagi teknik Re-
Engineering, dimana diperlukan perubahan
radikal dan drastis. Perubahan disini maksudnya
adalah Perubahan Sistem
MANAJEMEN KUALITAS
Kegiatan Manajemen yang mengarah pada mutu secara
Total disebut Konsep Total Quality Management (TQM)
Pada tahun 1900, mutu lebih ditekankan pada Operator,
hanya operator yang bertanggung jawab terhadap Mutu.
Pada tahun 1918, mutu lebih ditekankan pada Foreman
Pada tahun 1937, mutu lebih ditekankan pada Inspector
Pada tahun 1960, mutu ditentukan oleh Statistical
Quality Control (SQC), pengawasan dan pngendalian
dengan menggunakan ilmu Statistik
MANAJEMEN KUALITAS

Pada tahun 1980, mutu ditentukan Total Quality


Cotrol (TQC), semua pihak terkait mulai
perencanaan produk, produksi dan pemasaran
produk adalah bertanggungjawab dalam penentuan
mutu.
Pada tahun 2000, konsep mutu ditentukan oleh
Total Quality Management (TQM), dimana semua
pihak dalam perusahaan bertanggung jawab
Terhadap Mutu
MANAJEMEN KUALITAS
Gambar 1. Perkembangan Konsep Mutu
MANAJEMEN KUALITAS
3. Kualitas dan Strategi
Semua Strategi diharapkan membawa kemajuan
yang berarti pada organisasi/perusahaan.
Dalam produksi ada strategi efisiensi biaya, dalam
pemasaran ada strategi memasuki pasar
(penetrasi)
Ada 3 hal mengapa mutu sangat penting:
a. Reputasi Perusahaan
b. Liabilitas Produk
c. Implikasi Global
MANAJEMEN KUALITAS
Gambar 1. Cara kualitas meningkatkan keuntungan
MANAJEMEN KUALITAS
Ada beberapa aktivitas dalam perusahaan yang mempengaruhi Kualitas:
1. Reliability Engineering
Menjamin bahwa disain sebanding dengan umur produk
2. Value Engineering
Menjamin bahwa produk yang ditampilkan memenuhi fungsi meminimalkan biaya
3. Evaluation of usability
Produk akan memberikan kenyamanan dan keselamatan ditangan pengguna
4. Process Control
Menjamin bahwa material, proses dan input lainnya, ditransformasikan sebanding dengan
permintaan produk
5. Product Screening and appraisal
Perhatikan bahwa produk yang telah dijual tersebut adalah produk yang cukup memadai
6. Service Assurance
Costumer harus mendapatkan petunjuk penggunaan dan pemeliharaan produk yang
cukup , serta ketersediaan spare part purna jual.
7. Quality Feedback
Memberikan tindakan koreksi, bila costumer mendapatkan kualitas yang tidak seimbang
MANAJEMEN KUALITAS

4. Prinsip Total Quality Management (TQM)


TQM adalah prinsip Manajemen yang berfokus atas
peningkatan kualitas yang tujuannya mengendalikan
seluruh fungsi yang ada pada seluruh level dalam
perusahaan
Perinsip tersebut meliputi:
a. Marketing, Customer sangat menentukan kualitas
melalui kepuasannya terhadap produk yang dipakai.
Karena keinginan customer harus dapat dipenuhi
melalui peningkatan kualitas yang harus didata oleh
marketer untuk disampaikan pada perusahaan
MANAJEMEN KUALITAS

b. Top Manajemen, harus memiliki kemampuan dalam


memimpin untuk meningkatkan kualitas
c. Kualitas sebagai suatu strategi, yang memerlukan strategi
perencanaan
d. Kualitas sebagai suatu tanggung jawab, merupakan
tanggung jawab seluruh tingkatan yang ada dalam
perusahaan mulai dari yang terendah samapi pada
Pimpinan utama
e. Fungsi keseluruhan dari perusahaan, harus fokus
terhadap peningkatan yang terus menerus terhadap
kualitas
MANAJEMEN KUALITAS
f. Kualitas sabagai persoalan, yang harus
diselesaikan melalui kerja sama antara perusahaan
dan karyawan
g. Penyelesaian Persoalan dan Peningkatan Kualitas
yang terus menerus, dilakukan memlalui
pengendalian kualitas menggunakan Statistical
Quality Control (SQC)
h. Pendidikan dan pelatihan bagi seluruh karyawan,
terutama fokus kepada peningkatan kualitas
MANAJEMEN KUALITAS
A. TQM menurut Organisasi.
Ada bermacam-macam fungsi yang ada dalam TQM untuk
meningkatkan proses pproduksi, yaitu:
1. Marketing, Research and Development, fungsinya untuk
menentukan keinginan Customer melalui pasar, penjualan
dan penelitian dalam rangka memenuhi kepuasan
customer secara lansung
- Pemasaran, merespon keinginan customer
- Sales, menerima umpan balik melalui intraksi dengan
pelanggan
- Research, mencari ide baru untuk inovasi
MANAJEMEN KUALITAS

2. Engineering, menterjemahkan karakter


kualitas yang diinginkan oleh customer yang
diajukan oleh para marketer
3. Purchasing, bahwa komponen-komponen,
material yang dibeli adalah kualitas yang bagus
4. Human Resources, mencari karyawan dan
operator yang mempunyai skill bagus untuk
melaksanakan pekerjaan
MANAJEMEN KUALITAS

5. Management, melalui partisipasi dari seluruh level yang


ada dalam perusahaan. Kualitas produk yang dihasilkan
adalah tanggung jawab seluruh aktivitas yang ada
diperusahaan, agar tetap melakukan pekerjaan dimasing-
masing fungsinya secara baik, sehingga sitem dalam
menunjang peningkatan kualitas akan terpelihara
6. Pencegahan terhadap kerusakan produk, dimana
kemasan, penyimpanan, pengiriman harus dipastikan
terpelihara dengan baik kualitasnya, sehingga produk
yang akan sampai pada customer dapat dijamin tidak
akan rusak.
MANAJEMEN KUALITAS

1. After Sales Service (ASS), dukungan


pelayanan purna jual harus dilakukan dengan
baik. Dalam hal ini termasuk didalamnya
ketersediaan suku cadang, tempat penjualan
dan pelayanan tersebar lebih banyak dan
mudah didapati, kualitas suku cadang harus
bagus ( memenuhi kualitas)
MANAJEMEN KUALITAS

B. TQM and External Supplier.


Ketika perusahaan menerapkan prinsip TQM, disamping
menerapkan kedalam organisasi, tetapi harus juga
menerapkan keluar organisasi yang harus melibatkan
juga Supplier komponen, material dan mengikuti prinsip
TQM untuk meningkatkan kualitas produk jadinya. Dan
perusahaan dalam kaitan ini ikut mengendalikan
komponen dan material yang akan dikirim ke
perusahaan untuk diuji kualitas dan mengikuti prosedur
yang telah ditetapkan untuk Kualitas
MANAJEMEN KUALITAS

C. TQM and Information Technology


Sebagai contoh, Hotel Ritz Calton mengumpulkan data customer
melalui bermacam cara dan data tersebut dimasukan pada data
base. Mereka mempunyai jutaan file customer yang mempunyai
kebutuhan pelayanan yang diinginkan mereka. Berdasarkan itu,
dibuatlah Standar Pelayanan yang akan disediakan pada seluruh
hotel Ritz Calton yang ada di seluruh dunia. Bila terjadi
peningkatan dan perubahan kualitas yang akan diberikan, maka
melalui teknologi informasi bentuk pelayanan, disain kamar,
penyajian menu makanan dan sebagainya akan segera di kirimkan
pedomannya keseluruh perwakilan di dunia untuk dilaksanakan
sesegera mungkin.
MANAJEMEN KUALITAS

D. Strategic Implication of TQM


1. Strategy Planning, adalah satu set keputusan yang
dibuat oleh perusahaan yang melahirkan PLAN
(perencanaan) untuk meningkatkan tujuan jangka
panjang. Pada bisnis sekarang ini, perusahaan harus
dapat bersaing dengan kualitas, dan Strategy
Planning merupakan sesuatu yang sangat penting
2. Strong Leadership, Kepemimpinan yang kuat
merupakan hal yang penting dan akan memberikan
dukungan pada perencanaan peningkatan kualitas
MANAJEMEN KUALITAS

E. The Cost of Quality


Menurut “Arman Feigenbaum”
“ Biaya kualitas adalah pondasi untuk Kualitas Sistem
Ekonomi “
Biaya kualitas secara tradisi/ kebiasaan, adalah dasar untuk
mengevaluasi Permodalan dalam program kualitas. Tidak ada
biaya yang dibebankan pada proses produksi, bila produk
tersebut gagal untuk dijual, dan ini adalah merupakan
kerugian dalam berbisinis. Oleh karena itu kegagalan dalam
proses produksi dan penjualan produk merupakan biaya yang
harus dihindari.
MANAJEMEN KUALITAS
Untuk mendapatkan kualitas yang baik itu diperlukan
tindakan untuk mendukungnya, dan hal ini tentu
memerlukan biaya-biaya.
1. Cost of Good Quality (Biaya mendapatkan Kualitas
Bagus)
a. Biaya pencegahan, melakukan pekerjaan dengan baik
adalah hal sangat penting untuk dilakukan, yang terdiri dari:
- Biaya perencanaan kualitas
- Biaya disain produk
- Biaya training
- Biaya informasi
MANAJEMEN KUALITAS

b. Biaya appraisal (untuk melakukan penilaian), biaya ini


untuk analisa material, pengukuran, pengetesan, proses
produktif dan lainnya

2. Cost of Poor Quality (Biaya resiko kegagalan produk)


a. Internal Failure Cost, biaya galal produksi
- Scrap Cost, biaya material terbuang
- Rework Cost, biaya kerja perbaikan
- Process Failure cost, biaya gagal pada proses
- Price down grading cost, biaya rugi karena dijual
murah, karena kualitas jelek
MANAJEMEN KUALITAS
b. External Faillure Cost (biaya akibat pengembalian
barang)
- Customer Compliant Cost, karena komplain customer
- Produk Return Cost, biaya produk
dipulangkan
- Warranty Claims Cost, produk diklem untuk ganti
rugi.
- Product Liability cost, bayar resiko customer akibat
produk yang tidak baik (kecelakaan)
- Lost Sales Cost, kehilangan penjualan pada
customer karena produk gagalan
MANAJEMEN KUALITAS

3. Measuring and Reporting Quality Cost (Biaya


pengukuran dan membuat laporan tentang
Kualitas)
Dalam menentukan biaya kualitas adalah sangat
sulit, karena karena atributnya adalah dalam
bentuk kualitatif yang tidak ada ukurannya.
Untuk itu manajemen harus membuat ukuran
dalam menentukan biayanya, maka untuk itu
agar mempermudah penilaian dibuatlah Index
MANAJEMEN KUALITAS
2. Yield = (Input)(% Good Unit)+(Input)(1-% Good
Unit)(% Reworked)

Formula: Y = ( I ) (% G) + ( I ) (1-% G) ( % R )

Dimana:
I = Input Unit yang direncanakan dalam proses produksi
% G = Prosentase produk yang memenuhi standar mutu
% R = Prosentase produk cacat yang bisa diperbaiki
MANAJEMEN KUALITAS

a. Labor Index, Ratio Biaya Kualitas terhadap


Jam kerja orang lansung.
b. Cost Index, Ratio Biaya Kualitas terhadap
Biaya manufaktur (FC + VC)
c. Sales Index, Ratio Biaya Kualitas terhadap
Penjualan
d. Manufacturing Index, Ratio Biaya Kualitas
terhadap jumlah produk yang dihasilkan
MANAJEMEN KUALITAS
Tahap 1 selesai
Sekian Terimakasih
MANAJEMEN KUALITAS

•F.  Effect of Quality Management on


Productivity
(Pengaruh Manajemen Kualitas atas
Produktifitas)
1. Productivity =
Produktifitas pekerja = Output/ jam keja orang
Produktifitas Mesin = Output/ jam keja mesin
MANAJEMEN KUALITAS

Contoh 1:
Perusahaan H&S Motor memproduksi type
motor khusus dengan rumah motor terbuat dari
bahan baja. Rencana produksi 100 unit/hari,
prosentase G = 80%, 50% dari produk cacat bisa
di perbaiki. Perusahaan ingin mengetahui hasil
produksi hariannya dan pengaruh produktifitas
bila prosentase Good Quality nya naik menjadi
90%
MANAJEMEN KUALITAS

•Jawab:
 
Pada G=80% maka
= (100)(0,80)+(100)(1-0,80)(0,50) = 90 motor
Pada G=90% maka
= (100)(0,90)+(100)(1-0,90)(0,50) = 95 motor
Maka ada peningkatan produktifitas= (100%)
5%
MANAJEMEN KUALITAS
• Product
3.   Cost =
Formulanya:
PC =
PC = Product Cost
Kd = Direct manufacturing cost/unit
I = Input unit
Kr = Reworked Cost/unit
R = Reworked Unit
Y = Yield
MANAJEMEN KUALITAS

Contoh 2
Perusahaan yang sama pada contoh 1,
mempunyai biaya lansung manufaktur $30, dan
biaya perbaikan $12. Rencana produksi 100
unit / hari, dengan 80% rata-rata Good Quality
dan 20% gagal, dimana yang gagal masih bisa
diperbaiki sebaesar 50 %. Malalui Program
Manajemen Kualitas hitung Product Cost nya
dimana Yield = 90 motor.
MANAJEMEN KUALITAS

•Jawab:
 
Untuk Y= 90 unit
PC = = = $34,67/ motor
Untuk Y= 95 unit
PC = = = $32,21/ motor
Dengan adanya peningkatan hasil adari 90 unit menjadi 95 unit,
maka biaya produk menjadi turun dari $34,67/ motor menjadi $
32,21 / motor, artinya terjadi penghematan biaya produk
sebesar $ 2,46/ motor
MANAJEMEN KUALITAS

•4.  The Quality-Productivity Ratio (Produktifitas


Indek)
QPR =
Formula:
QPR = )
MANAJEMEN KUALITAS

•Contoh
  3.
Tentukan QPR mengikuti data pada Contoh 1
Jawab:
QPR = (100) = 2,89

Bila Input bertambah untuk Kapasitas produksi 200 unit


QPR = (100) = 2,89 (indexnya tidak berubah).
Jadi yang dapat mempengaruhi QPR adalah
- Cost
- Good quality (%)
MANAJEMEN KUALITAS

G. Identifying Quality Problem and Causes


(Mengidentifikasi Penyebab dan Persoalan
Kualitas)
Ada 7 teknik indentifikasi yang dikenal disebut
juga “Seven QC Tools”, yaitu
1. Pareto Analysis, adalah diagram yang
menunjukan prosentase kerusakan/ kegagalan
produksi dan apa saja penyebabnya.
MANAJEMEN KUALITAS
Gambar. 1 Pareto Analysis
MANAJEMEN KUALITAS

2. Flow chart, adalah diagram yang menunjukan


tahapan dan aliran proses dari tahapan pertama
sampai tahapan terakhir, dimana diadalam nya
ada unsur Operasi, Transportasi, Delay dan
Penyimpanan dengan notasi yang berbeda.
MANAJEMEN KUALITAS
Gambar.2 Flow Chart
MANAJEMEN KUALITAS

3. Check Sheet, jumlah fakta yang didapat pada


setiap penyebab, dimana pada sheet tersebut
tercantum penyebabnya, dan urutan pengamatan
yang dilakukan.
MANAJEMEN KUALITAS
Gambar. 3 Check Sheet

ITEM 1 2 3 4

DIRTY

OLD

TEMPRATURE

FAULT
MANAJEMEN KUALITAS

4. Histogram, adalah diagram batang yang


menggambarkan frekuensi dari setiap penyebab
terjadinya kegagalan produksi, dimana pada
garis sumbu Vertikal adalah jumlah unit yang
gagal, dan sumbu horizaontal adalah jenis
penyebabnya
MANAJEMEN KUALITAS
Gambar. 4 Histogram
MANAJEMEN KUALITAS

5. Scatter Diagram, adalah diagram yang


menggambarkan hubungan antara dua variabel
dalam proses produksi yang saling terkait, yang
menunjukan jumlah yang rusak dan disebabkan
oleh apa.
MANAJEMEN KUALITAS

Gambar. 5 Scatter Diagram


MANAJEMEN KUALITAS

6. Statistical Process Control – Chart, adalah


pengukuran statistik dimana hasil produk yang di
produksi ukurannya diterima apabila berada
didalam batasan tertentu yaitu UCL (batas atas)
dan LCL (batas bawah), maka produk tersebut
memenuhi syarat Kualitas
MANAJEMEN KUALITAS
Gambar. 6 Statistical Process Control-Chart (SPC)
MANAJEMEN KUALITAS

7. Cause and Effect Diagram, adalah Sebuah


grafik yang disebut juga” Fishbone Diagram”
dimana penyebab utamanya beserta uraiannya
digambarkan dalam bentuk tulang ikan,
sehingga kualitas dapat diperbaiki
MANAJEMEN KUALITAS
Gambar. 7 Cause and Effect Diagram
MANAJEMEN KUALITAS

Contoh 4 - Pareto Analysis


Dibawah ini diuraikan penyebab kegagalan
kualitas, dimana disebabkan oleh ketidak
cakapan dari Tenaga kerjanya yang membuat
beberapa produk gagal berikut dengan
prosentase kegagalannya.
MANAJEMEN KUALITAS
Tabel 1
NO PENYEBAB JUMLAH RUSAK PROSENTASE ( % )
( UNIT)

1 DISAIN JELEK (D.J) 80 64%


2 UKURAN SALAH 16 13%
(U.S)
3 KERUSAKAN 12 10%
KOMPONEN (K.K)
4 KALIBRASI MESIN 7 6%
(K.M)
5 SALAH OPERATOR 4 3%
(S.O)
6 MATERIAL JELEK 3 2%
(M.J)
7 PERMUKAAN 3 2%
TIDAK RATA (P. Tr)
TOTAL 125 100%
MANAJEMEN KUALITAS
Gambar 8. Pareto - Chart
MANAJEMEN KUALITAS
Malcolm Baldrige Award (Penghargaan Malcolm Baldrige)
Merupakan penghargaan yang diambil dari nama Mentri
Perdagangan USA masa lalu, yang diberikan kepada
perusahaan yang komit terhadap peningkatan Kualitas produk
perusahaan mereka, dengan melalui penilaian oleh pakar
kualitas yang ada di USA. Penghargaan ini diberikan pertama
kali pada tahu 1987. Penghargaan dibagi dalam 3 kategori:
- Manufaktur
- Jasa
- Bisnis kecil (karyawannya dibawah 500 orang)
Tujuan penghargaan ini untuk meransang perusahaan di USA
untuk terus menerus mengembangkan dan meningkatkan
Kualitas produk mereka
MANAJEMEN KUALITAS
ISO 9000, kependekan dari International Standard
Organization, yang mengatur tentang standar kualitas
produk yang harus dipenuhi untuk dapat memasuki
pasar Internasional, dimana didalamnya dibuat
prosedur dalam penentuan material, lingkungan kerja,
keselamatan kerja, metode kerja dan lainnya, sehingga
perusahan yang telah memenuhi ISO 9000 akan
diberikan Sertifikasi, dan produk yang dihasilkan
mereka dapat diperdagangkan di seluruh negara yang
menjadi peserta ISO 9000 ini. Saat ini negara yang
memperlakukan standar ini lebih dari 130 negara
didunia.
MANAJEMEN KUALITAS

ISO 14000, International Standard Organization


yang mengatur tentang perusahaan yang
memperhatikan lingkungan hidup karena
dampak produksi yang mereka lakukan.
Perusahaan yang dinilai oleh pemberi sertifikasi
adalah berdasarkan apakah material, lingkungan
kerja, sampahnya, metode kerjanya atau
bekasnya ( tidak dapat didaur ulang) dapat
merusak lingkungan hidup.
MANAJEMEN KUALITAS

H. Tools TQM.
Ada beberapa tools dalam melaksanakan TQM yang dikenal:
1. Quality Fuction Development (QFD)
Menetukan hal-hal apa yang akan memberikan kepuasan pada
Konsumen. Setelah diketahui apa saja yang dapat memberikan
kepuasan, dilanjutkan dengan disain yang mendukung
keinginan tersebut. QFD mempunyai 4 matrik yang berbentuk
rumah atau disebut “House of Quality” ( Rumah Mutu )
MANAJEMEN KUALITAS

Gambar 9. House of Quality


MANAJEMEN KUALITAS
2. Teknik Taguchi
Semua proses produksi mempunyai 2 variabel ketika
menjalankan proses produksi, yaitu:
 Variabel Control, yaitu variabel yang terjadi karena
faktor yang dapat dikendalikan oleh operator
 Variabel error, yaitu variabel yang diakibatkan oleh
adanya faktor gangguan
Taguchi mengemukakan konsep dasar, yang
mengatakan bahwa nilai-nilai variabel yang dapat
dikendalikan (Variabel Control) harus ditetapkan agar
keragaman yang disebabkan variabel eror dapat
diminimalkan
MANAJEMEN KUALITAS
3. SPC (Statistical Process Control)
Adalah suatu alat untuk mengidentifikasi
persoalan agar terjadi peningkatan Kualitas.
Alat ini dikembangkan oleh “Shewart “pada tahun
1920”. SPC ini meliputi pembuatan standar (batas
atas dan batas bawah), mengukur sampel output,
mengambil tindakan korektif (jika perlu) dan
dilakukan ketika produk sedang diproduksi.
Adapun langkah-langkah yang diambil dalam SPC
dapat dilihat seperti gambar dibawah:
MANAJEMEN KUALITAS

Gambar 10. Langkah-langkah SPC


MANAJEMEN KUALITAS

•a.   p-Chart
UCL = + z
LCL = - z

Dimana:
Z = 1 sigma (68%), 2 sigma (95%), 3 sigma (99,7%)
= deviasi standar dari sampel
= ukuran rata-rata kualitas
n = sampel
MANAJEMEN KUALITAS
Contoh 5
Perusahaan celana Jean ingin menentukan p-
chart untuk memonitor proses produksi dan
menjaga kualitas yang dihasilkan. Perusahaan
mengambil 20 sampel dimana pengambilan
sampel 1sampel/hari selama 20 hari dan setiap
sampel berisikan 100 lembar celana (n= 100
lb/hari). Didapat data yang rusak seperti pada
tabel dibawah
MANAJEMEN KUALITAS
Tabel . 2 Sampel Jlh Rusak % Kerusakan
1 6 0,06
2 0 0,00
3 4 0,04
4 10 0,10
5 6 0,06
6 4 0,04
7 12 0,12
8 10 0,10
9 8 0,08
10 10 0,10
11 12 0,12
12 10 0,10
13 14 0,14
14 8 0,08
15 6 0,06
16 16 0,16
17 12 0,12
18 14 0,14
19 20 0,20
20 18 0,18
Total 200
MANAJEMEN KUALITAS

•Jawab:
 
= = = 0,10
Batas control nya
UCL = + z = + z = 0,10 + 3 = 0,190
LCL = - z = - z = 0,10 - 3 = 0,010

Maka p-chart dapat dilihat seperti dibawah ini


MANAJEMEN KUALITAS
Gambar. 11 P- Chart nya
MANAJEMEN KUALITAS

C- Chart.
C- chart dilakukan bila tidak memungkinkan
melakukan perhitungan dengan menggunakan
p-chart. Untuk kerusakan produk-produk yang
sangat banyak jumlahnya atau jenisnya yang
bermacam-macam, maka c- chart dapat
digunakan
MANAJEMEN KUALITAS

•   UCL = + z = + z
LCL = - z = - z
Dimana:

= adalah rata-rata kerusakan dari seluruh item


yang rusak
Z = sigma (tingkat kepercayaan)
MANAJEMEN KUALITAS
•  
Contoh 6
Hotel Rizt Calton mempunyai kamar 240 bh. Keluhan dari
bagian house keeping bahwa perlengkapan hotel selalu
ada saja yang tidak lengkap (hilang atau rusak) pada saat
akan diadakan pembenahan ruangan. Untuk mengetahui
seberapa banyak perlengkapan tersebut harus
dicadangkan agar pada saatnya dapat dipenuhi kebutuh
untuk kamar tersebut. Contoh yang rusak atau hilang
tersebut, itemnya: handuk, sendal hotel, seperai, bantal,
jam dinding, remot TV, remot AC, gantungan baju dan
lainnya. Hasil survei seperti tabel dibawah. Tentukan : ,
UCL dan LCL dimana Z = 3 sigma
MANAJEMEN KUALITAS
Tabel 3
Sampel Item Kerusakan
1 12

2 8

3 16

4 14

5 10

6 11

7 9

8 14

9 13

10 15

11 12

12 10

13 14

14 17

15 15

Total 190
MANAJEMEN KUALITAS

•Jawab:
 
= = 12,67, dengan z = 3, maka dapat dihitung sebagai berikut

UCL = + z = 12,67 + 3 = 23.35


LCL = - z = 12,67 - 3 = 1,99

Grafiknya dapat dilihat seperti dibawah ini


MANAJEMEN KUALITAS
Gambar.12 c- chart
MANAJEMEN KUALITAS

Soal Quiz 1:
1. Perusahaan Sepeda memproduksi sepeda dari bahan Aluminium. Rencana
produksi 200 unit/ hari, prosentase G = 85%, 40% dari produk cacat bisa
di perbaiki. Biaya produksi $ 35/ unit, biaya perbaikan $ 8/ unit.
Pertanyaan:
a. Berapa Y (produksinya)
b. Hitung Biaya produk (Pc) per unit
c. Bila G = 95%, Hitung “Y” nya
d. Berapa biaya produknya pada G = 95%
e. Hitung QPR nya pada G=85%
f. Bila Biaya produksi (Kd =$40/ unit) dan Biaya perbaikan (Kr =$10/ unit)
Berapa QPRnya pada G=95%
MANAJEMEN KUALITAS

•Formula:
 
1. Y = ( I ) (% G) + ( I ) (1-% G) ( % R )
2. PC =
3. QPR = )
MANAJEMEN KUALITAS
MANAJEMEN KUALITAS
MANAJEMEN KUALITAS

Tahap 2 selesai
Sekian Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai