Manufaktur adalah pengolahan bahan baku yang diproses dengan proses kimia dan fisik. Tujuannya adalah untuk mengubah bentuk, sifat dan
tampilan produk. Oleh karena itu manufaktur ini mencakup seluruh proses perakitan hingga produk jadi.
Perusahaan manufaktur adalah badan usaha yang mengubah bahan mentah menjadi produk setengah jadi dan produk jadi yang memiliki nilai
jual.
Karna karkateristik yang di miliki oleh perusahaan manufaktur tersebut, maka perlu adanya KPI untuk mengontrol aktivitas perusahaan, agar
berjalan efisien. KPI manufaktur adalah ukuran kinerja produksi yang dapat diukur. Mereka membantu produsen memahami apa yang perlu
mereka lakukan untuk meningkatkan kualitasnya. Ini adalah metrik paling penting yang digunakan oleh produsen untuk meningkatkan kepuasan
pelanggan, produktivitas, dan menurunkan biaya.
Jika,
Bahan baku dipastikan, ready di tanggal 11, sehingga tanggal 12 naik mesin produksi, dan di tanggal 22 masuk ke ruang packgaging,
sehingga tanggal 23 oktober siap kirim ke PT KLM.
Jika dilihat dari tabel di atas, di hari pertama output hanya 199, atau 66% dari plan, hal ini dikarenakan masuknya bahan baku ke are produksi
yang terlambat, sehingga adanya delay untuk memulai proses produksi. Meskipun bagian produksi sdh berusaha untuk mengejar schedule yg di
tetapkan, tetapi masih belum mampu sesuai rencana, implikasi nya memang bisa menggangu rencana produksi selanjutnya, tetapi karna jumlah
selisih nya hanya 2%, dan masih masuk toleransi perusahaan, bisa dibilang KPI nya cukup bagus.
PT ABC mendapatkan orderan untuk memproduksi 1000 buah kemeja. Jika untuk memproduksi 1 kemeja pria di butuhkan waktu sbb:
Proses jahit kerah 110 detik
Proses pasang kerah 230 detik
Proses jahit badan 220 detik
Proses sambung badan 120 detik
Proses jahit lengan 170 detik
Proses pasang kancing 550 detik
Total Proses 1,400 detik
Jika, totla hari kerja adalah 8 jam, maka kira2 waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan 1000 kemeja adalah sbb:
Jika, wkatu yang di butuhkan untuk menyelesaikan 1 buah kemeja adalah, 23 menit (1.400 detik / 60), dan PT ABC memiliki 30
penjahit, maka kira-kira berapa hari yang di butuhkan untuk menyelesaikan kemeja tsb?
* Hari Pertama
08.00-09.00 08.00-09.00 09.00-10.00 08.00-09.03 11.00-12.00 13.00-14.00 14.00-15.00 15.00-16.00 16.00-17.00
Plan 78.26 78.26 78.26 78.26 78.26 78.26 78.26 78.26 78.26
Akumulasi 78.26 156.52 234.78 313.04 391.30 469.57 547.83 626.09 704.35
Actual 78.00 77.00 79.00 80.00 80.00 81.00 83.00 82.00 85.00
Akumulasi 78.00 155.00 234.00 314.00 394.00 475.00 558.00 640.00 725.00
Selisih - 0.26 - 1.52 - 0.78 0.96 2.70 5.43 10.17 13.91 20.65
* Hari Kedua
08.00-09.00 08.00-09.00 09.00-10.00 08.00-09.03 11.00-12.00 13.00-14.00 14.00-15.00 15.00-16.00 16.00-17.00
Plan 78.26 78.26 78.26 60.87
Akumulasi 782.61 860.87 939.13 1,000.00
Actual 89.00 90.00 93.00 3.00
Akumulasi 814.00 904.00 997.00 1,000.00
Selisih 31.39 43.13 57.87 - 0.00
4. Through / Hasil
Yang ini memungkinkan Anda melihat seberapa baik produksi mesin Anda. KPI ini ditinjau secara real-time untuk menyelesaikan masalah apa pun
sebelum menjadi masalah yang lebih besar. Throughput bekerja paling baik ketika pekerja ditugaskan ke mesin yang mereka kuasai dalam
pengoperasiannya. Selain itu, throughput berada pada puncaknya ketika mesin dijaga agar tetap berfungsi dengan baik dan terdapat sedikit titik
sentuh atau langkah yang memerlukan perhatian operator untuk memproduksi produk.
Ideal nya, 1 jam ke-5 mesin tsb mampu menghasilakn 232 pcs/unit, berati untuk menghasilkan 20 ribu pcs, dibutuhkan waktu = (20.000/232) =
86 jam atau 9 hari.
Tetapi yang harus di pertimbangkan adalah idle time, yakni setiap berapa jam mesin akan berhenti karna mengalami kerusakan atau setiap
berapa jam mesin akan mengalami penurunan performa karna digunakan dalam 8 jam secara terus menerus.
Jika, misalnya, mesin akan mengalami penurunan performa sebesar 2% sejak jam 13.00, maka actual output nya sbb:
Jika selisih 2% ini masih masuk toleransi perusahaan, maka perusahaan tidak perlu mengeluarkan extra cost untuk biaya maintenance mesin,
tetapi jika rasio nya di bawah toleransi perusahaan, maka prsh harus menyiapkan extra cost untuk biaya maintenance, agar performa mesin
dapat meningkat
Perhitungan: (Jumlah Barang yang Diproduksi – Barang Cacat) ÷ Barang yang Diproduksi
Contoh:
PT ABC menerima order 100 buah tas, dengan perincian sbb:
Qty order 100
Harga Jual 15,000
Total Pendapatan 1,500,000
Jika, ketentuan dari customer, reject sampai dengan 3%, maka barang akan di ambil semua, tapi jika reject barang di atas 3% maka, barang reject
tidak akan di ambil.
Ternyata ada barang reject, sebesar 6 unit, atau sebesar, 6:100 atau sama dengan 6%, maka PT ABC di potong 10% penalty.
maka, PT ABC mengalami kerugian sbb:
Biaya Bahan Baku/pcs 7,000
Total barang reject 42,000
Biaya tenaga kerja 30,000
Biaya overhead produksi 6,000
Total kerugian 78,000
Total Penjualan 1,410,000
Total HPP 1,385,000
Laba Kotor 25,000
% 1.77%
Akibat dari barang reject tadi, total margin yang sebelumnya di angka 12.87% turun significant menjadi 1.77%, meskipun hanya 6% saja yang
reject. Itu kenapa KPI ini sangat penting, karna langsung mempengaruhi laba. Dan budaya reject barang tidak boleh terjadi, karna selain
menurunkan margin juga merusak reputasi perusahaan.
Maka PT ABC membeli 1300 meter meter, dengan asumsi 100 meter di jadikan sebagai buffer jika ada yang salah potong. Harga 1 kabel tsb
adalah 15 ribu per meter. Harga 1 set kabel tsb adalah 30 ribu.
tapi karna banyak karyawan, salah potong, sehingga biaya bahan baku membengkak dari 19,5 juta menjadi 21,750. Dan sisa bahan baku karna
salah potong tsb (scrub) tidak bernilai ekonomi lagi, alias sudah menjadi biaya. Karna itu penting untuk mengontrol scrub, agar tidak banyak
bahan baku yang terbuang sia-sia.
KPI ini sederhana namun penting. Berapa banyak barang yang ditolak pelanggan? Sangat penting untuk memperhatikan KPI ini karena
pengembalian tidak hanya menyebabkan perusahaan kehilangan uang karena harus mengerjakan ulang barang, namun juga dapat merusak
reputasi Anda dan tingkat retensi pelanggan. Saat barang dikembalikan, penting untuk mengetahui alasannya dan segera melakukan koreksi.
Formula: Jumlah Barang yang Ditolak (reject) / Jumlah Total Barang yang Dikirim