MULAI
DATA RAB
ANALISA PEKERJAAN
WAKTU PENYELESAIAN
SELESAI
Untuk menghitung kapasitas produksi harian kelompok
tenaga kerja dan masing – masing peralatan maka
digunakan kuantitas / koefisien analisa harga satuan
pekerjaan. Setelah mengetahui kapasitas produksi maka
selanjutnya menentukan produksi minimum harian
diantara kelompok tenaga kerja dan peralatan.
Konsekwensinya bahwa terdapat alat – alat / kelopok
tenaga kerja yang menganggur karena kapasitasnya tidak
dapat digunakan secara maksimal. Agar alat tidak
menganggur teralu lama maka perlu perhitungan yang
cermat. Usahakan supaya produksi harian kelompok
tenaga kerja mendekati produksi harian salah satu alat.
2.3. PRODUKSI TENAGA KERJA
Estimasi produksi tenaga kerja dapat didasarkan pada
kuantitas ( koefisien ) tenaga kerja yang ada dalam analisa
harga satuan untuk pekerjaan tersebut. Secara matematis
diformulasikan sebagai berikut :
1
Qtk = xJtk .......................................................................................................................2.1
Ktk
Dimana :
Qtk = Produksi tenaga kerja
Ktk = Kuantitas / Koefisien tenaga kerja
Jtk = Jumlah Tenaga Kerja
Sebagai contoh dapat dilihat pada tabel 2.1. berikut ini.
Tabel 2.1. Perhitungan Jumlah Dan Produksi tenaga kerja
Pekerjaan Pasangan Batu dengan Mortar Satuan M3
Jumlah
No Tenaga Kerja Satuan Kuantitas Tenaga Kerja Produksi
( Orang ) M3/Jam
1 Mandor Jam 0.639 1.000 1.566
2 Tukang Jam 1.277 2.000 1.566
3 Pekerja Jam 6.386 10.000 1.566
Catatan :
o Kuantitas diperoleh dari analisa harga satuan pekerjaan
pasangan batu dengan mortar
o Jumlah mandor diasumsikan satu orang, jumlah tukang
adalah perbandingan kuantitas tukang dengan mandor,
jumlah pekerja adalah perbandingan kuantitas pekerja
dengan mandor
o Produksi diperoleh berdasarkan formula 2.1.
Jumlah tenaga kerja merupakan perbandingan angka
kuantitas atau koefisien masing – masing tenaga kerja
dengan mandor, dengan mengasumsikan bahwa jumlah
mandor adalah satu orang sehingga ;
➢ Tukang = 1.277 : 0.639 = 2 orang
➢ Pekerja = 6.386 : 0.639 = 10 orang
Produksi tenaga kerja adalah sebagai berikut :
▪ Mandor = 1/ 0.639 x 1 orang = 1.57 m3 / jam
• Tukang = 1/ 1.277 x 2 orang = 1.57 m3 / jam
• Pekerja = 1/ 6.386 x 10 orang = 1.57 m3 / jam
Pada beberapa analisa harga satuan, terdapat nilai
perbandingan koefisien yang tidak tepat, sehingga
menyebabkan perbedaan nilai produksi diantara tenaga
kerja.
Pada kondisi ini, maka nilai produksi terkecil ( minimum ) yang
akan digunakan sebagai produksi kelompok. Demikian halnya
juga jika kelompok tenaga kerja bekerja bersama – sama
dengan alat, maka produksi terkecil diantara produksi tenaga
kerja dan alat yang digunakan sebagai produksi kerja.
Sebagai contoh lihat tabel berikut ini :
Tabel 2.2. Perhitungan Jumlah Dan Produksi tenaga kerja
Pekerjaan Pasangan Batu dengan Mortar Satuan M3
No Tenaga Kerja Satuan Kuantitas Jumlah Tenaga Kerja ( Org ) Produksi
Jml org dibulatkan M3/Jam
1 Mandor Jam 0.639 1.000 1.000 1.566
2 Tukang Jam 1.124 1.760 2.000 1.780
3 Pekerja Jam 5.848 9.158 9.000 1.539
Dimana :
Q = Produksi alat
q = Kapasitas Alat
Ws = Waktu Siklus
E = Efisiensi alat
Dalam pelaksanaan proyek dikenal produksi dalam keadaan
padat ( compacted ) dan dalam keadaan lepas ( loose ).
Pada saat alat angkut ( truck ) memindahkan material maka
volume produksi yang terjadi adalah dalam keadaan lepas.
Pada saat pengukuran untuk pembayaran penkerjaan maka
produksi yang dihitung adalah dalam keadaan padat. Untuk
memadatkan 1 m3 material dibutuhkan lebih dari 1 m3 material
dalam keadaan lepas. Hal ini disebabkan sifat penyusutan
material ( shrinkage ). Sifat lain dari material adalah
pengembangan ( swell ) yang terjadi pada saat material /
tanah dilepas atau diganggu dari keadan padat atau asli.
Dengan melihat kondisi tersebut ( padat dan lepas ) maka
formula 2.2. merupakan produksi dalam keadaan lepas,
sedangkan formula produksi dalam keadaan padat adalah :
60
Qp = q E f ..............................................................................................................2.3
Ws
Qp = QL f .................................................................................................2.4
Dimana
QL = Produksi dalam keadaan lepas
Qp = Produksi dalam keadaan padat
f = faktor kondisi material ( lebih kecil dari 1 )
Catatan :
• Kuantitas diperoleh dari analisa harga satuan pekerjaan ATB
• Jumlah Alat didasarkan pada produksi minimum alat ( * ),
selain dump truck. Produksi minimum dari tabel diatas
adalah 15,22 m3/ jam sehingga jumlah alat merupakan
perbandingan antara produksi minimum tersebut dengan
produksi alat yang bersangkutan.
• Produksi diperoleh berdasarkan formula 2.5
Produksi Wheel loader adalah 1/ 0.0229 = 43.67 m3/ jam.
Dengan cara yang sama maka dapat dihitung produksi alat –
alat yang lain. Perlu diingat bahwa hasil produksi tersebut
dalam keadaan padat.
Dimana :
W = Waktu penyelesaikan item pekerjaan
V = Kuantitas pekerjaan
Qm = Produksi minimum ( per hari atau per jam )
Contoh
Sebuah proyek mempunyai pekerjaan pasangan batu
dengan mortar sebanyak 1500 m3. Produksi m3 / jam dapat
dilihat pada tabel 2.1 sehingga waktu penyelesaian item
pekerjaan dapat ditentukan sbb :
Tabel. 2.4. Perhitungan waktu Penyelesaian Item Pekerjaan
Produksi Produksi Waktu
No Item Pekerjaan Satuan Kuantitas m3/ jam m3/ hari penyelesaian
( Hari )
Catatan :
▪ Produksi per hari diperoleh dari produksi per jam dikalikan
dengan waktu kerja efektif per hari ( diasumsikan 7 jam per
hari )
• Waktu penyelesaian item pekerjaan diperoleh dengan
menggunakan formula 2.6.
Dari tabel diatas terlihat bahwa, waktu penyelesaian pekerjaan
pasangan batu dengan mortar cukup lama. Untuk mengatasi hal
ini maka jumlah kelompok tenaga kerja dapat ditambah karena
perhitungan diatas mengandaikan pekerjaan dikerjakan oleh satu
kelompok tenaga kerja. Jika menggunakan 3 kelompok tenaga
kerja maka :