Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGUKURAN 2

TUGAS
PENGUKURAN MENGGUNAKAN JANGKA SORONG

Oleh :
MUHAMMAD RA’IF HISYAM
2202411010

PRODI D4 TEKNOLOGI REKAYASA MANUFAKTUR


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
NOVEMBER 2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... 2

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................................. 3

DAFTAR TABEL ................................................................................................................................. 3

DAFTAR DIAGRAM ........................................................................................................................... 3

BAB 1 ..................................................................................................................................................... 4

PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 4

1.1. Latar Belakang ........................................................................................................................ 4

1.2. Tujuan Praktikum.................................................................................................................... 5

1.3. Alat dan Bahan ........................................................................................................................ 5

1.4. Cara Kerja ............................................................................................................................... 5

BAB 2 ..................................................................................................................................................... 7

STUDI LITERATUR............................................................................................................................ 7

2.1. Benda yang akan diukur.......................................................................................................... 7

2.2.1 Pengertian Jangka Sorong ............................................................................................... 7

2.2.2 Bagian-bagian Jangka Sorong ......................................................................................... 8

2.3. Langkah – langkah pengolahan data apa yang digunakan ...................................................... 9

BAB 3 ................................................................................................................................................... 11

METOLOGI DAN ANALISA ........................................................................................................... 11

3.1. Data-data percobaan.............................................................................................................. 11

3.2. Proses pengolahan data serta analisa secara singkat ............................................................. 11

BAB 3 ................................................................................................................................................... 14

KESIMPULAN ................................................................................................................................... 14

SARAN ................................................................................................................................................. 14
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Alat Ukur Jangka Sorong ...................................................................................... 7

Gambar 2.2. Bangian-bagian Jangka Sorong ........................................................................... 8

DAFTAR TABEL

Table 3.1 Tabel perhitungan ........................................................................................................ 11

DAFTAR DIAGRAM

Diargram 3.2 Hasil Diagram ....................................................................................................... 11


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Teknik pengukuran atau istilah yang sering disebut juga dengan Metrologi Industri,
merupakan bagian yang penting pada dunia manufaktur. Sebagaimana diketahui bersama
tuntutan akan kemajuan teknologi di dunia industri mengarah menuju otomasi industri
menyebabkan tuntutan akan penjaminan terhadap kualitas produk yang terjamin. Maka dari
itu pengukuran yang benar dan akurat menjadi tuntutan utama kesesuaian antara hasil
pengukuran dengan kualitas produk suatu proses permesinan pada khususnya, dan bidang
lain pada umumnya.
Melalui konsep Statistical Process Control (SPC), untuk menganalisis dan
memperbaiki proses, yang terlibat tentunya harus memahami dan mengerti bagaimana
kinerja proses tersebut. Dalam dunia pengendalian kualitas (quality control), terdapat suatu
metode statistik yang membantu untuk melihat apakah suatu proses berada di bawah
kendali atau tidak. Metode tersebut dikenal sebagai statistical process control (SPC).
Aturan dasar SPC menyatakan bahwa common cause tidak perlu diidentifikasi, tetapi
special cause perlu diidentifikasi dan dihilangkan. Namun, hal ini tidak berarti common
cause diabaikan; sebaliknya, menjadi fokus improvement proses untuk jangka panjang.
Secara umum, diagram SPC selalu terdiri dari tiga garis horisontal, yaitu: Garis pusat
(center line), garis yang menunjukkan nilai tengah (mean) atau nilai rata-rata dari
karakteristik kualitas yang di-plot pada diagram SPC. Upper control limit (UCL), garis di
atas garis pusat yang menunjukkan batas kendali atas. Lower control limit (LCL), garis di
bawah garis pusat yang menunjukkan batas kendali bawah.
Garis-garis tersebut ditentukan dari data historis. Shewhart menggunakan kurva
distribusi normal (distribusi Gauss) dengan μ sebagai garis pusat yang menunjukkan nilai
rata-rata sebaran karakteristik proses, dan ±σ yang dirubah menjadi UCL dan LCL sebagai
landasannya.
1.2.Tujuan Praktikum

Praktikum Pengukuran Satu disusun dengan tujuan utama untuk mendukung


mahasiswa dalam mengasah pemahaman dan keterampilan dasar terkait pelaksanaan
pengukuran yang memerlukan tingkat presisi dan akurasi tinggi, dengan pemanfaatan alat
ukur yang sesuai. Tujuan Praktikum ini diarahkan untuk:
1. Memahami dan mengasah kemampuan dalam mengukur benda menggunakan jangka
sorong.
2. Mengetahui cara menentukan rata-rata dari ukuran benda uji, standar deviasi, Upper
Control Limit (UCL) dan Low Control Limit (LCL) dari benda uji yang diukur.

1.3. Alat dan Bahan

Alat dan bahan memiliki peran penting karena mereka digunakan untuk mempermudah
jalannya proses praktikum pengukuran. Berikut adalah beberapa alat dan bahan yang diperlukan
selama pelaksanaan praktikum pengukuran:
1. Menggunakan alat ukur jangka sorong.
2. Menggunakan benda uji balok 3D printing

1.4.Cara Kerja

Dalam menjalankan praktikum laboratorium metalografi pengukuran satu, langkah-langkah


yang terstruktur dan terorganisir menjadi kunci penting untuk mencapai tujuan dengan efisien dan
konsisten. Berikut adalah prosedur kerja yang dilakukan dalam praktikum tersebut:
a. Persiapkan dengan teliti semua alat dan bahan yang diperlukan sebelum memulai proses
pengukuran.
b. Pastikan kebersihan rahang alat ukur dengan menyelipkan kertas di antara kedua rahang,
kemudian menariknya perlahan. Hal ini dilakukan untuk memastikan kinerja optimal alat
ukur.
c. Lakukan kalibrasi alat ukur dengan mengukur benda kerja sebanyak lima kali pada sisi
benda uji. Jika hasil pengukuran selama lima kali konsisten, maka alat ukur dianggap
terkalibrasi.
d. Lakukan pengukuran pada lima belas benda uji dari berbagian sisi yang bervariasi benda
uji.
e. Catat dengan teliti setiap hasil pengukuran pada buku catatan untuk keperluan pendataan
dan analisis selanjutnya.
f. Hitung batas kendali atas (UCL) dan batas kendali bawah (LCL) dari semua data yang
terkumpul. Data ini kemudian digunakan untuk evaluasi kinerja proses.

g. Buat grafik berdasarkan hasil pengukuran dan batas kendali yang telah dihitung. Grafik
ini memberikan visualisasi yang jelas terhadap variasi dalam proses.
BAB 2

STUDI LITERATUR

2.1.Benda yang akan diukur

Praktikum laboratorium metalografi pertama ini berfokus pada pengukuran dimensi


balok hasil cetakan 3D dengan pengukuran 15 benda sebanyak 5x pengukuran pada setiap
benda. Dalam praktikum ini, kita menggunakan benda uji berbentuk balok yang dibuat dengan
teknologi 3D printing.Untuk pengukuran tersebut dilakukan pada benda kerja dalam satu
diameter sisi setiap lima belas pengukuran benda.

2.2 Penjelasan alat yang digunakan


Metode yang diterapkan dalam praktikum laboratorium metalografi melibatkan
penggunaan jangka sorong pada bagian rahang bagian bawah. Hal ini bertujuan untuk
melakukan pengukuran diameter bagian atas benda uji dengan akurat, sehingga
memberikan data yang relevan untuk keperluan analisis metalografi.

Gambar 2.1. Alat Ukur Jangka Sorong

2.2.1 Pengertian Jangka Sorong

Jangka sorong merupakan alat ukur yang lebih teliti dari mistar ukur.
Alat ukur ini mempunyai banyak sebutan misalnya jangka sorong, jangka geser,
mistar sorong, mistar geser, schuifmaat atau vernier caliper. Pada batang
ukurnya terdapat skala utama dengan cara pembacaan sama seperti mistar ukur.
Pada ujung yang lain dilengkapi dengan dua rahang ukur yaitu rahang ukur tetap
dan rahang ukur gerak. Dengan adanya rahang ukur tetap dan rahang ukur gerak
maka jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar, dimensi
dalam, kedalaman dan ketinggian dari benda ukur. Di samping skala utama,
jangka sorong dilengkapi pula dengan skala tambahan yang sangat penting
perannya di dalam pengukuran yang disebut dengan skala nonius. Skala nonius
inilah yang membedakan tingkat ketelitian jangka sorong.
Jangka sorong pertama kali ditemukan pada tahun 1631 oleh seorang
berkebangsaan prancis bernama Pierre Vernier. Jangka sorong merupakan alat
ukur panjang yang mempunyai batas ukur sampai 10 cm dengan ketelitiannya
0.1 mm atau 0.01 cm. Jangka sorong memiliki berbagai ukuran dengan rentang
pengukuran dari 100 mm hingga 3000 mm (4 inci sampai
120 inci).

2.2.2 Bagian-bagian Jangka Sorong

1. Rahang dalam
Terdiri dari rahang tetap dan rahang geser. Rangang ini berfungsi untuk
mengukur dimensi luar atau bagian luar dari sebuah benda. Sebagai conoh
untuk mengukur tebal dan diameter luar benda.
2. Rahang luar
Sama seperti rahang dalam, rahang luar juga memiliki rahang geser dan
rahang tetap. Berfungsi untuk mengukur diameter atau bagian dalam sebuah
benda. Sebagai contoh adalah untuk mengukur diameter hasil pengeboran.
3. Pengukur kedalaman (Depth Probe).
Berfungsi sebagai pengukur kedalaman sebuah benda. Skala utama (satuan
cm) Skala utama dalam satuan cm memiliki fungsi untuk menyatakan ukuran
utama dalam satuan sentimeter (cm).
4. Skala utama (satuan inchi)
Skala utama dalam satuan inchi memiliki fungsi untuk menyatakan ukuran
utama dalam satuan inchi.
5. Skala nonius (dalam mm)
Skala nonius dalam satuan millimeter berfungsi sebagai skala fraksi dalam
satuan mm.
6. Skala nonius (dalam inchi)
Skala nonius dalam satuan inchi berfungsi sebagai skala fraksi dalam satuan
inchi.
7. Pengunci
Berfungsi sebagai pengunci rahang geser ketika melakukan pengukuran agar
akurat dan tidak merubah hasil ukur.

2.3.Langkah – langkah pengolahan data apa yang digunakan

Pada praktikum laboratorium pengukuran dua ini, agar kita mendapatkan hasil yang
memuaskan, sangat penting untuk kita melakukan pengolahan data dari hasil pengukuran yang
sudah kita lakukan. Berikut ini merupakan langkah-langkah pengolahan data yang dilakukan :

• Setelah melakukan pengukuran, data dari pengukuran lima belas benda uji tersebut dimasukkan
ke dalam Microsoft Excel agar dapat dilakukan penghitungan.
• Melakukan perhitungan rata-rata pada 15 benda uang sudah diujikan.
• Setelah mendapatkan rata-rata dari lima belas benda uji tersebut, kita mencari standar deviasi.
• Setelah mendapatkan standar deviasi, selanjutnya kita mencari standar error menggunakan
rumus
𝑠
𝑆𝐸 =
√𝑛

• Setelah mendapatkan standar deviasi dan standar error, hitung UCL dan LCL dari data rata-rata
hasil pengukuran yang sudah kita lakukan dengan menggunakan rumus :
𝑈𝐶𝐿 = 𝑋̅ +3𝜎 dan 𝐿𝐶𝐿 = 𝑋̅ − 3 𝜎
o Keterangan :
o 𝑋̅ = Rata-rata keseluruhan
o 𝜎 = Standard deviasi
Kemudian dari data, rata-rata, standar error, UCL dan LCL yang sudah didapat selanjutnya
kita dapat memasukkan data-data tersebut kedalam bentuk grafik garis mengggunakan
Microsoft excel.
BAB 3

METOLOGI DAN ANALISA

3.1.Data-data percobaan

Benda Pengukuran ke-


Uji 1 2 3 4 5 6
1 14.45 14.9 14.9 14.95 14.95 14.5
2 14.7 14.65 14.65 14.7 14.8 14.8
3 14.95 14.9 14.75 14.9 14.75 14.85
4 14.5 14.55 14.7 14.6 14.55 14.5
5 14.85 14.9 14.85 14.8 14.75 14.85
6 14.65 14.75 14.8 14.75 14.75 14.85
7 14.75 14.85 14.8 14.7 14.65 14.9
8 14.7 14.65 14.6 14.7 14.65 14.6
9 14.5 14.45 14.6 14.4 14.6 14.75
10 14.7 14.9 14.6 14.7 14.65 14.9
11 14.65 14.5 14.8 14.75 14.55 14.5
12 14.8 14.65 14.6 14.8 14.85 14.75
13 14.65 14.6 14.7 14.6 14.65 14.8
14 14.95 14.9 14.85 14.75 14.85 14.9
15 14.65 14.65 14.7 14.75 14.7 14.7
Rata-rata pengukuran
Benda 1 14.73
Benda 2 14.71
Benda 3 14.86
Benda 4 14.56
Benda 5 14.84
Benda 6 14.74
Benda 7 14.77
Benda 8 14.66
Benda 9 14.54
Benda 10 14.74
Benda 11 14.63
Benda 12 14.75
Benda 13 14.66
Benda 14 14.88
Benda 15 14.69
Standard Deviation 0.09933452
Standard Eror 0.025648063
Mean total 14.71714286
CL 14.72055556
UCL 15.11679509
LCL 14.31749062

3.2.Proses pengolahan data serta analisa secara singkat

Grafik Perhitungan
15.2
15.1
15
14.9
14.8
14.7
14.6
14.5
14.4
14.3
14.2
0 2 4 6 8 10 12 14 16
Rata-rata pengukuran Uper Control limit
Control limit Low Control limit
Dari grafik garis yang sudah dibuat di atas pada hasil pengukuran pada job sheet dua yang telah
dilakukan, dapat diketahui bahwa setiap benda mempunyai ukuran yang berbeda-beda. Bahkan
setiap benda kerja bisa memiliki hasil yang berbeda ketika dilakukan pengukuran ulang. Meskipun
perbedaan ukuran pada satu benda dengan selisih jarak ± 0,1, pada saat melihatnya dengan mata
kosong, perbedaan tersebut tidak dengan mudah terlihat. Pada grafik garis di atas juga kita dapat
mengetahui bahwa, hasil pengukuran yang telah dilakukan pada job sheet satu, setiap benda uji
beserta standar error-nya tidak melebihi atau melewati dari Upper Control Limit (UCL) atau
Lower Control Limit (LCL). Setiap benda kerja masih berada dalam batas kendali statistik yang
telah dihitung.
BAB 3

KESIMPULAN

1. Praktikum ini bertujuan untuk mengasah pemahaman dan keterampilan dasar terkait
pelaksanaan pengukuran yang memerlukan tingkat presisi dan akurasi tinggi, dengan
pemanfaatan alat ukur yang sesuai dengan alat jangka sorong dan bahan berbentuk balok 3D
Printing.
2. Pengolahan data dilakukan dengan langkah-langkah tersebut yang didapatkan juga beberapa
data hasil pengukuran yang diperlukan seperti rata-rata (mean) sebesar 14.717 mm standard
deviasi sebesar 0.09933452mm, Upper Control Limit (UCL) sebesar 15.11679 mm dan Lower
Control Limit (LCL) sebesar 14.317490mm.
3. Konsep Statistical Process Control (SPC) digunakan untuk menganalisis dan memperbaiki
proses, dengan aturan dasar SPC yang menyatakan bahwa special cause perlu diidentifikasi dan
dihilangkan.

SARAN

1. Dalam praktikum pengukuran, disarankan untuk lebih memperhatikan proses kalibrasi alat ukur
agar hasil pengukuran lebih konsisten dan akurat.
2. Langkah-langkah pengolahan data yang telah dilakukan sudah baik, namun disarankan untuk
mempertimbangkan penggunaan metode pengolahan data lainnya yang mungkin dapat
memberikan hasil yang lebih optimal.
3. Konsep Statistical Process Control (SPC) yang digunakan untuk menganalisis dan
memperbaiki proses (poin ) dapat diperluas dengan mempertimbangkan penggunaan metode-
metode analisis lainnya yang relevan.
DAFTAR PUSTAKA

https://ojs.unsiq.ac.id/index.php/al-qalam/article/download/3335/1904/

Anda mungkin juga menyukai