1
DAFTAR ISI
Cover ……………………………………………………………………….i
Abstrak …………………………………………………………………..…ii
Daftar Isi ………………………………………………………………...… iii
Daftar Gambar …………………………………………………………….. v
Daftar Tabel ……………………………………………………………….. vi
BAB I Pendahuluan ……………………………………………………….. 1
1.1 Latar Belakang …………………………………………….. 1
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………….1
1.3 Tujuan Praktikum …………………………………………..
2
1.4 Batasan Masalah …………………………………………... 2
BAB II Dasar Teori ………………………………………………………...3
2.1 Pengukuran Non-Kontak ………………………………….. 3
2.2 Blok Ukur …………………………………………………. 4
2.3 Pengolahan Citra (Image Processing) …………………….. 6
2.4 Software MATLAB ……………………………………….. 7
BAB III Metode Pengukuran …………………………………………….... 9
3.1 Alat dan Bahan ……………………………………………..9
3.2 Langkah Percobaan ……………………………………...…10
3.3 Flowchart Pembuatan Program ………………………….... 11
BAB IV Analisa Data dan Pembahasan ……………………………………13
4.1 Image Processing …………………………………………..13
4.1.1 Coding ……………………………………………...13
4.1.2 Penjelasan Coding ………………………………….14
4.2 Data Acuan ………………………………………………....17
4.3 Data Praktikum ……………………………………………. 17
4.3.1 Benda Ukur 1 ……………………………………… 18
4.3.2 Benda Ukur 2 …………………………………….... 19
4.4 Analisa dan Pembahasan …………………………………...21
4.4.1 Metode One-Sample T Benda Ukur 1 ……………...21
2
4.4.2 Metode One-Sample T Benda Ukur 2 …………...…24
BAB V Kesimpulan dan Saran ……………………………………………. 27
5.1 Kesimpulan ……………………………………………...… 27
5.2 Saran ………………………………………………………. 27
3
DAFTAR GAMBAR
4
DAFTAR TABEL
5
BAB I
PENDAHULUAN
6
3. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pengukuran dengan
menggunakan prinsip pengolahan citra?
7
BAB II
DASAR TEORI
Blok ukur merupakan salah satu alat ukur linear tak langsung.
Pengukuran dikatakan tidak langsung bila pembandingnya adalah suatu yang
telah dikalibrasi terhadap besaran standar. Blok ukur merupakan alat ukur
standar, dimana mempunyai dua permukaan (muka ukur) yang dibuat sangat
halus, rata, sejajar dan mempunyai ukuran tertentu. Blok ukur mempunyai
bentang persegi panjang bulat, sudut, atau persegi empat.
Disisi lain blok ukur merupakan standar untuk mengontrol suatu produk.
Alat ini digunakan sebagai pedoman dalam kalibrasi alat ukur lain seperti jangka
sorong, mikrometer, dan dial indicator. Selain itu blok ukur juga berfungsi
sebagai standar panjang untuk produk-produk di industri mesin. Blok ukur hanya
tersedia dalam suatu set yang terdiri atas bermacam-macam ukuran nominal.
Jumlah blok ukur menurut ukuran standar metrik adalah: 27, 33, 50, 87, 105, atau
112 buah. Dimana ukuran untuk yang blok ukur karbida yang terdiri dari 112
buah blok ukur dengan tebal dasar 1 mm adalah sebagai berikut
8
Tabel 2.1 Set blok ukur 112 buah dengan tebal dasar 1 mm
Jumlah
Jarak Kenaikan
Blok
25 – 100 25 4
10,005 1
9
1. Image Enhancement (peningkatan kualitas gambar)
Tahap ini seringkali dikenal dengan pre-processing. Dimana ada
beberapa teknik yang dapat digunakan berdasarkan cakupan pada
operasinya yaitu antara lain:
a. Operasi Titik
b. Operasi Spasial
c. Operasi Transformasi
2. Image Restoration (pemulihan gambar)
3. Image Compression (kompresi gambar)
Kompresi gambar bertujuan untuk meminimalkan jumlah bit yang
diperlukan untuk merepresentasikan citra. Hal ini sangat berguna apabila
anda ingin mengirimkan gambar berukuran besar. Ada dua tipe utama
kompresi data, yaitu kompresi tipe lossless dan kompresi tipe lossy.
Kompresi tipe lossy adalah kompresi dimana terdapat data yang hilang
selama proses kompresi. Sedangkan kompresi tipe lossless tidak
menghilangkan informasi setelah proses kompresi terjadi, akibatnya
kualitas citra hasil kompresi juga tidak berkurang.
4. Image Refresention & Modelling (representasi dan permodelan gambar)
Representasi mengacu pada data konversi dari hasil segmentasi ke
bentuk yang lebih sesuai untuk proses pengolahan pada komputer.
Keputusan pertama yang harus sudah dihasilkan pada tahap ini adalah data
yang akan diproses dalam batasan-batasan atau daerah yang lengkap.
2.4 MATLAB
Matlab adalah singkatan dari Matrices Laboratory yang dikembangkan
oleh MathWork, dan termasuk bahasa pemrograman tingkat tinggi. Matlab
dikembangkan sebagai bahasa pemrograman sekaligus sebagai alat visualisasi
yang menawarkan banyak kemampuan untuk menyelesaikan berbagai kasus
yang berhubungan langsung dengan disiplin keilmuan matematika, seperti
bidang rekayasa teknik, fisika, statistika, komputasi dan modeling. kompilasi
program MATLAB harus menggunakan software MATLAB yang
10
dikembangkan oleh MathWorks. Selain itu, MATLAB juga mendukung
pemrograman interpretatif untuk melakukan sejumlah instruksi secara langsung
melalui CLI (command line interface).
11
BAB III
METODE PENGUKURAN
3. Ambil foto dari atas tegak lurus dengan ketinggian bebas (ukur
sendiri ketinggian yang digunakan untuk memfoto).
4. Gunakan blok ukur sebagai acuan perhitungan pixel kamera.
5. Ambil gambar sebanyak 5 kali untuk diambil data nya (ketinggian
atau jarak kamera dengan benda ukur harus sama).
12
2. Set up posisi benda ukur dan blok ukur seperti gambar di bawah
ini:
13
BAB IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
4.1.1 Coding
Berikut adalah coding yang digunakan untuk praktikum ini
clear all
clc
%(2)pengukuran
h = imdistline(gca);
api = iptgetapi(h);
api.setLabelVisible(false);
14
%(3)pause supaya bisa geser2 baru pencet tombol
untuk lanjut
pause();
%(4)Menghitung jarak
dist = 0.2341582207*api.getDistance();
%(5)kata2 result
fprintf("hasil pengukuran benda 1 pada percobaan
1 adalah: %0.4f mm\n", dist )
15
Berikut adalah data hasil pengukuran pada benda ukur 1
Percobaan Hasil Pengukuran Data Acuan
1 12.2308
2 12.4217
3 12.3146
4 12.4218 12.05
5 12.4105
12.35
12.3
12.25
12.2
12.15
12.1
1 2 3 4 5
Percobaan ke-
16
Grafik 4.1 Grafik Diameter Dalam Benda Ukur 1
Grafik 4.1 diatas menunjukkan hasil pengukuran diameter
luar dengan image processing yang dilakukan dalam 5 percobaan.
Pada grafik tersebut, dapat dilihat bahwa hasil pengukuran
bervariasi dengan nilai minimum 12.2308 mm dan nilai maksimum
12.4218 mm dengan data acuan 15.15 mm. Pada percobaan ini
pengukuran hanya dilakukan oleh satu anak yang melalkukan
penolahan penguuran menggunakan mathlab dan diperleh data
hasil percobaan 1 sebesar 12.2308, percobaan 2 sebesar 12.4217,
percobaan 3 sebesar 12.3146 , percobaan 4 sebesar 12.4218,dan
pada percobaan 5 sebesar 12.4105.
● Mean
17
n
xi
x=∑ ❑
i=1 n
X 1 + X 2 + X 3+ X 4 + X 5
x=
5
12.2308+12.4217+12.3146+12.4218+12.4105
x=
5
x=12.3599
● Variansi
n
∑ ❑( x− x)2
s2= i=1
n−1
2 (12.2308−12.3599)2+(12.4217−12.3599)2 +(12.3146−12.3599)2+(12.4218−12.
s=
5−1
s2=0.007
● Deviasi Standar
s= √ s2
s= √0.007=0.08366
18
Pada praktikum ini One Sample T digunakan
Confidence Interval (CI) sebesar 95% sehingga α yang
digunakan adalah 5% atau 0.05. Untuk menentukan
apakah suatu hasil pengukuran valid atau tidak, maka
digunakan hipotesis bahwa nilai mean pengukuran sama
dengan nilai aktual yang dalam hal ini adalah 12.05 mm.
Jika nilai P-value yang dikalkulasi nilainya lebih besar
dari nilai α, maka hasil pengukuran sesuai dengan
hipotesis. Dengan kata lain hasil pengukuran tersebut
diterima atau gagal ditolak. Sedangkan jika nilai P-value
lebih rendah dari α, maka hasil pengukuran ditolak. Dalam
pengukuran yang telah dilakukan, praktikan kelompok 5
menunjukkan nilai P-value sebesar 0.001. Nilai P-value
dari seluruh praktikan kurang dari nilai alfa yaitu 0.05.
Dengan demikian, hasil pengukuran yang telah dilakukan
tidak diterima atau ditolak.
19
Pengukuran Diameter Luar Benda 2
Kelompok 5
15.48
15.46
15.44
Hasil Pengukuran
15.42
15.4
15.38
15.36
15.34
15.32
15.3
15.28
1 2 3 4 5
Percobaan ke-
20
4.4.2.2 Contoh Perhitungan
Berikut ini contoh perhitungan dari hasil pengukuran praktikum
“Dio”
● Mean
n
xi
x=∑ ❑
i=1 n
X 1 + X 2 + X 3+ X 4 + X 5
x=
5
15.3478+15.4683+15.3439+15.3472+15.3489
x=
5
x=15.37122
● Variansi
n
∑ ❑(x− x)2
s2= i=1
n−1
(15.3478−15.37122)2 +(15.4683−15.37122)2+(15.3439−15.37122)2+(15.3
s2=
5−1
s2=0.002948637
● Deviasi Standar
s= √ s2
s= √0.002948637=0.05430135357
21
Pada One Sample T digunakan Confidence Interval (CI) sebesar
95% sehingga α yang digunakan adalah 5% atau 0.05. Untuk
menentukan apakah suatu hasil pengukuran valid atau tidak, maka
digunakan hipotesis bahwa nilai mean pengukuran sama dengan nilai
aktual yang dalam hal ini adalah 15.15 mm. Jika nilai P-value yang
dikalkulasi nilainya lebih besar dari nilai α, maka hasil pengukuran
sesuai dengan hipotesis. Dengan kata lain hasil pengukuran tersebut
diterima atau gagal ditolak. Sedangkan jika nilai P-value lebih
rendah dari α, maka hasil pengukuran ditolak. Dalam pengukuran
yang telah dilakukan, praktikan kelompok 5 menunjukkan nilai P-
value sebesar 0.001. Nilai P-value dari seluruh praktikan lebih besar
dari nilai alfa yaitu 0.05. Dengan demikian, hasil pengukuran yang
telah dilakukan diterima atau gagal ditolak,
22
BAB V
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum, maka kesimpulan yang didapatkan
adalah sebagai berikut:
23
terjadi pada gambar biasanya dilakukan secara otomatis dan
tergantung pada algoritma yang dirancang. Pada praktikum ini,
dilakukan perhitngan pada 2 benda ukur, pada benda ukur 1
dilakukan pengolahan gambar untuk memperolah diameter
dalam pada benda ukur 1 dan pada benda ukur 2 dilakukan
pengolahan gambar untuk memperoleh diameter luar pada
benda ukur 2.
24
pemuaian pada benda ukur. Alat ukur yang sudah tidak akurat
dan tidak teliti juga dapat menyebabkan tidak sesuainya data
hasil pengukuran dengan data acuan.
5.2 Saran
Berikut adalah saran dari praktikum yang telah dilakukan, antara
lain:
25