METROLOGI
Dikerjakan Oleh:
ADRIANSYAH
F331 18 128
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS TADULAKO
2022
BAB I
PENDAHULUAN
Banyak produk yang beredar di pasaran tidak memenuhi standar kwalitas pasar,
sehingga produk tersebut tidak layak di pasaran, karena pada saat menggunakan produk
tersebut tidak kuat, bentuknya tidak sesuai dengan keinginanan konsumen serta harganya
yang relative mahal. Hal ini akan berdampak pada kerugian produsen yang memproduksi
produk tersebut , akibatnya terjadi penurunan produksi serta dapat menghilangkan
kepercayaan konsumen kepada produk tersebut.
Untuk mengatasi masalah di atas maka perlu di lakukan langkah- langkah yang
sistemetis dan akurat, langkah pencegahan yang perlu kita lakukan yaitu dengan mengadakan
pengendalian mutu, salah satu cara pengendalian mutu yaitu kita melakukan dengan
pengukuran dimensi
Pengukuran dimensi ini mempunyai dua sasaran utama yaitu :
1. untuk memeriksa apakah dimensi produk masuk ke dalam spesifikasi teknik atau
tidak
2. Memeriksa apakah proses yang di lakukan masih dalam batas batas kendali
pengendalian mutu proses di lakukan untuk mengetahui perlakuan proses terhadap
material yang meliputi sistem pekerjaan yang di lakukan operator dalam melakukan
pengukuran dan juga untuk menjamin bahwa produk yang ke konsumen benar benar
telah memenuhi standar mutu, agar konsumen selalu memekai produk tesebut. Setelah
di lakukan pengendalian mutu maka kita dapat mengetahui apakah produk tersebut
layak beredar di pasaran atau tidak, dan juga untuk mengetahui dari sekian banyak
3. produk yang akan beredar tidak masuk dalam spesifikasi teknik, sehingga perusahaan
dapat mengambil langkah-langkah perbaikan mutu sebelum beredar ke konsumen
1.2 TUJUAN
a) Tujuan umum
1. merencanakan pengendalian mutu dalam satu produk
2. melakuakan analisa mutu produk dari pengendalian produk
b) Tujuan khusus
1. mengukur dimensi sampel atau produk.
2. memisahkan sampel atau produk yang tidak memenuhi standar dimensi.
3. menganalisa produk proses
4. memberikan rekomendasi kepada bagian produksi berdasarkan hasil analisis
tersebut di atas
1.3 RUMUSAN MASALAH
Pengukuran dimensi pada sampel baut harus di lakukan sebagai proses rutin
kendali mutu, untuk menjamin mutu produk serta selalu dalam dalam batas-batas
kendali. Jumlah sampel yang di ambil adalah 23 buah dengan tingkat penerimaan 3
bila ada yang lebih dari tiga sampel yang keluar dari spesifikasi, maka proses
produksi dapat segera di hentikan untuk mengidentifikasi masalah mutu yang terjadi.
Begitu juga bila prilaku proses menunjukkkan kecenderungan yang tidak normal,
maka proses juga dapat di hentikan.
Karakteristik mutu di tentukan sebagai berikut:
1. panjang baut, L1 = 140 + 40 mm
2. panjang ulir (baut), L2 = 50 + 4 mm
3. diameter ulir luar, D2 = 8 + 0,5 mm
4. diameter ulir dalam, D1 = 6 + 0,5 mm
5. jarak bagi P = 2,15 + 0,05 mm
TEORI DASAR
2.1 Definisi pengukuran
Pengukuran adalah membandingkan suatu besaran yang belum diketahui dengan
besaran yang telah distandarkan. Besaran standar ini biasanya terdapat atau terpasang pada
alat ukur, dan alat ukur ini harus di kalibrasikan agar bisa mengukur dengan baik dan tepat.
Metrologi merupakan disiplin ilmu yang mempelajari tentang cara-cara pengukuran besaran
teknik, sedangkan Metrologi industri adalah ilmu dan teknologi yang mempelajari
pengukuran karateristik geometri suatu produk hasil proses produksi dengan menggunakan
alat ukur tertentu dan cara pengukuran tertentu untuk mendapatkan hasil pengukuran yang
mendekati nilai sebenarnya. Besaran merupakan sesuatu yang mempunyai nilai dan satuan,
sedangkan satuan adalah sesuatu yang mendefinisikan besaran.
a) Jenis-jenis Besaran
Besaran pokok, merupakan besaran yang sesuai dengan standar internasional.
Besaran turunan, merupakan besaran yang diperoleh dari beberapa variabel besaran
pokok dalam bentuk persamaan
Pengukuran sudut
Suatu pengukuran sudut yang menggunakan alat ukur sudut yang telah terkalibrasi
dan hasil pengukuran dapat diperoleh secara langsung. Contoh : menggunakan busur
bilah.
Gambar 2.2 Busur Bilah
Pengukuran profil
Suatu pengukuran yang membandingkan bentuk suatu produk dengan bentuk acuan
(standar) pada layar dari alat ukur proyeksi. Contoh : menggunakan profile proyector.
Untuk menunjang pencapaian standar mutu produk maka harus di jamin adanya
proses yang normal dan terkendali. Hal ini dapat di lakukan dengan cara memperhatikan
faktor-faktor pendukung yang di antara lain adalah faktor manusia (operator) mesin,
metoda (sistem), serta material. Selain itu, untuk dapat mengidentifikasikan
kemungkinan penyebab-penyebab suatu masalah pada suatu produk perlu di buatkan satu
diagram yakni diagram sebab akibat, sehingga kerugian yang di timbulkan pada
perlakuan proses dapat dihindari bahkan di diperkecil .
Adapun cara yang lain di gunakan untuk menganalisa data dengan mengetahui
batas-batas kendali ukuran dimensi sutau produk yaitu dengan membuat grafik peta
kendali yang terdiri dari empat garis horizontal, yaitu garis (BKA) yang menunjukkan
batas kendali atas, garis (T) yang menunjukkan target, garis ( ) yang menunjukkan
nilai rata-rat dan garis (BKB) yang menunjukkan batas kendali bawah. Selama titik atau
nilai rata-rata ( ) berada dalam batas kendali baik batas kendali atas maupun kendali
bawah, maka proses produksi di anggap dalam kendali dan tidak di perlukan adanya
tindakan penghentian proses produksi, bila sebaliknya satu titik atau lebih berada di luar
batas kendali baik batas kendali atas (BKA) maupun batas kendali bawah(BKB) akan di
lakukan tindakan pemberhentian proses produksi dan harus di ketahui penyebab hal
sehingga proses produksi di hentikan sebelum produk di pasarkan. Di samping itu juga
ada cara lain di gunakan untuk menganalisa data dengan menggunakan diagram
histogram. Dengan diagram ini kita dapat menentukan jumlah Variasi terbesar yang
terjadi didalam proses bentuk diagram ini bermacam-macam sesuai dengan jumlah dari
frekuensi data yang di dapatkan. Sehingga tiap bentuk dari diagram ini dapat
megidentifikasikan masala-masalah perlakuan proses yang berbeda pula.
Adapun rumus-rumus yang digunakan untuk menganalisa dari semua karakteristik
ukuran adalah:
1. Menghitung rata-rata = =
BAB III
ALAT DAN BAHAN
Sampel 1 2 3
1 140 139 139
2 139 140 140
3 139 140 140
4 140 139 139
5 139 140 139
6 140 139 140
7 139 140 139
8 140 139 139
9 140 140 139
10 139 139 140
11 139 140 139
12 139,5 140 139
13 139 140 139
14 139 140 140
15 140 139 140
16 139 139 140
17 140 139 139
18 139 140 139
19 140 140 139
20 139 139 139
21 139 140 140
22 140 139 140
23 139 140 139
24 140 139 140
25 140 139 139
26 140 139 139
27 139 139 140
28 140 139 140
29 139 140 140
30 140 139 140
31 140,9 140,9 140,8
32 140,6 140,2 140,8
33 139,6 139,8 140,2
34 140,9 140,8 140,2
35 139,6 139,8 139,2
36 140,8 140,2 140
37 139,8 140,2 139,8
38 140,2 140,2 140,6
39 140,6 140,6 140,2
40 140,8 140,6 140,6
41 139,8 139,6 140
42 140,2 140,6 140,6
43 140,2 139,8 139,8
44 139,9 139,9 140
45 139,5 140 140,2
sampel 1 2 3
1 53 52 53
2 52 53 52
3 52 53 53
4 53 52 52
5 53 52 52
6 53 53 52
7 53 52 53
8 52 53 53
9 52 53 53
10 52 53 52
11 52 53 53
12 53 52 53
13 53 52 53
14 54 53 53
15 53 53 53
16 53 52 53
17 52 53 53
18 52 52 52
19 53 52 53
20 52 52 53
21 52 52 53
22 53 52 52
23 52 52 53
24 52 53 53
25 52 52 53
sampel 1 2 3
1 7,64 7,66 7,67
2 7,81 7,71 7,68
3 7,66 7,68 7,68
4 7,65 7,72 7,64
5 7,68 7,69 7,66
6 7,7 7,68 7,66
7 7,65 7,66 7,68
8 7,66 7,63 7,63
9 7,65 7,74 7,65
10 7,69 7,65 7,68
11 7,71 7,72 7,73
12 7,67 7,59 7,74
13 7,67 7,62 7,63
14 7,7 7,78 7,66
15 7,66 7,65 7,7
sampel 1 2 3
1 6,33 6,37 6,29
2 6,27 6,26 6,28
3 6,28 6,32 6,3
4 6,27 6,24 6,22
5 6,32 6,29 6,27
6 6,26 6,27 6,3
7 6,35 6,26 6,21
8 6,2 6,21 6,18
9 6,19 6,2 6,23
10 6,24 6,3 6,76
11 6,23 6,24 6,24
12 6,3 6,33 2,67
Sampel 1 2 3
1 1,29 1,24 1,21
2 1,24 1,21 1,23
3 1,23 1,21 1,24
4 1,08 1,19 1,11
5 1,26 1,22 1,24
6 1,18 1,2 1,24
7 1,2 1,24 1,26
8 1,18 1,22 1,24
9 1,29 1,24 1,22
10 1,23 1,21 1,24
11 1,25 1,22 1,24
12 1,29 1,24 1,25
13 1,25 1,28 1,26
14 1,22 1,24 1,27
15 1,29 1,28 1,24
BAB IV
PERHITUNGAN
4.1 ANALISA PERHITUNGAN
Menghitung rata-rata = =
=139,46
R̅ = =
= 0,79 mm
= 140,53 mm
= 139,879 mm
Standar Deviasi
σ=
= 0,438 mm
GRAFIK HISTOGRAM
Peta Kendali
Sampel 1 2 3 X' R
1 140 139 139 139,3333 1
2 139 140 140 139,6667 1
3 139 140 140 139,6667 1
4 140 139 139 139,3333 1
5 139 140 139 139,3333 1
6 140 139 140 139,6667 1
7 139 140 139 139,3333 1
8 140 139 139 139,3333 1
9 140 140 139 139,6667 1
10 139 139 140 139,3333 1
11 139 140 139 139,3333 1
12 139,5 140 139 139,5 1
13 139 140 139 139,3333 1
14 139 140 140 139,6667 1
15 140 139 140 139,6667 1
16 139 139 140 139,3333 1
17 140 139 139 139,3333 1
18 139 140 139 139,3333 1
19 140 140 139 139,6667 1
20 139 139 139 139 0
21 139 140 140 139,6667 1
22 140 139 140 139,6667 1
23 139 140 139 139,3333 1
24 140 139 140 139,6667 1
25 140 139 139 139,3333 1
26 140 139 139 139,3333 1
27 139 139 140 139,3333 1
28 140 139 140 139,6667 1
29 139 140 140 139,6667 1
30 140 139 140 139,6667 1
31 140,9 140,9 140,8 140,8667 0,1
32 140,6 140,2 140,8 140,5333 0,6
33 139,6 139,8 140,2 139,8667 0,6
34 140,9 140,8 140,2 140,6333 0,7
35 139,6 139,8 139,2 139,5333 0,6
36 140,8 140,2 140 140,3333 0,8
37 139,8 140,2 139,8 139,9333 0,4
38 140,2 140,2 140,6 140,3333 0,4
39 140,6 140,6 140,2 140,4667 0,4
40 140,8 140,6 140,6 140,6667 0,2
41 139,8 139,6 140 139,8 0,4
42 140,2 140,6 140,6 140,4667 0,4
43 140,2 139,8 139,8 139,9333 0,4
44 139,9 139,9 140 139,9333 0,1
45 139,5 140 140,2 139,9 0,7
139,7193 0,795556
Rata-rata (Mean)
X R
UCL LCL
139,33 139,72 140,5331 138,9054
139,67 139,72 140,5331 138,9054
139,67 139,72 140,5331 138,9054
139,33 139,72 140,5331 138,9054
139,33 139,72 140,5331 138,9054
139,67 139,72 140,5331 138,9054
139,33 139,72 140,5331 138,9054
139,33 139,72 140,5331 138,9054
139,67 139,72 140,5331 138,9054
139,33 139,72 140,5331 138,9054
139,33 139,72 140,5331 138,9054
139,50 139,72 140,5331 138,9054
139,33 139,72 140,5331 138,9054
139,67 139,72 140,5331 138,9054
139,67 139,72 140,5331 138,9054
139,33 139,72 140,5331 138,9054
139,33 139,72 140,5331 138,9054
139,33 139,72 140,5331 138,9054
139,67 139,72 140,5331 138,9054
139,00 139,72 140,5331 138,9054
139,67 139,72 140,5331 138,9054
139,67 139,72 140,5331 138,9054
139,33 139,72 140,5331 138,9054
139,67 139,72 140,5331 138,9054
139,33 139,72 140,5331 138,9054
139,33 139,72 140,5331 138,9054
139,33 139,72 140,5331 138,9054
139,67 139,72 140,5331 138,9054
139,67 139,72 140,5331 138,9054
139,67 139,72 140,5331 138,9054
140,87 139,72 140,5331 138,9054
140,53 139,72 140,5331 138,9054
139,87 139,72 140,5331 138,9054
140,63 139,72 140,5331 138,9054
139,53 139,72 140,5331 138,9054
140,33 139,72 140,5331 138,9054
139,93 139,72 140,5331 138,9054
140,33 139,72 140,5331 138,9054
140,47 139,72 140,5331 138,9054
140,67 139,72 140,5331 138,9054
139,80 139,72 140,5331 138,9054
140,47 139,72 140,5331 138,9054
139,93 139,72 140,5331 138,9054
139,93 139,72 140,5331 138,9054
139,90 139,72 140,5331 138,9054
R UCL LCL
1 0,796 1,609 0
1 0,796 1,609 0
1 0,796 1,609 0
1 0,796 1,609 0
1 0,796 1,609 0
1 0,796 1,609 0
1 0,796 1,609 0
1 0,796 1,609 0
1 0,796 1,609 0
1 0,796 1,609 0
1 0,796 1,609 0
1 0,796 1,609 0
1 0,796 1,609 0
1 0,796 1,609 0
1 0,796 1,609 0
1 0,796 1,609 0
1 0,796 1,609 0
1 0,796 1,609 0
1 0,796 1,609 0
0 0,796 1,609 0
1 0,796 1,609 0
1 0,796 1,609 0
1 0,796 1,609 0
1 0,796 1,609 0
1 0,796 1,609 0
1 0,796 1,609 0
1 0,796 1,609 0
1 0,796 1,609 0
1 0,796 1,609 0
1 0,796 1,609 0
0,1 0,796 1,609 0
0,6 0,796 1,609 0
0,6 0,796 1,609 0
0,7 0,796 1,609 0
0,6 0,796 1,609 0
0,8 0,796 1,609 0
0,4 0,796 1,609 0
0,4 0,796 1,609 0
0,4 0,796 1,609 0
0,2 0,796 1,609 0
0,4 0,796 1,609 0
0,4 0,796 1,609 0
0,4 0,796 1,609 0
0,1 0,796 1,609 0
0,7 0,796 1,609 0
Analisa Masalah
Dari peta kendali diameter luar ulir (L1) diperoleh bahwa dari 45 sampel
tersebut ada 3 titik berada di luar batas kendali bawah ( BKB ). Dan 1 titik yang
melewati BKA. Sehingga untuk proses pembuatan Baut (L1) Hal ini berarti produk
- Faktor manusia
Karena proses berjalan terus menerus sehingga menyebabkan manusia tersebut
menjadi lelah dan dapat menyebabkan kurang teliti pada saat melakukan
pengukuran selanjutnya.
- Faktor mesin
Penggunaan mata pahat yang terus menerus tanpa adanya pemeliharaan akan
Sehingga pada produksinya banyak spsimen yang melewati keluar dari batas
Menghitung rata-rata = =
= 52,45
R̅ = =
= 0,69 mm
= 53.16 mm
Batas Kendali Bawah
= 51,74 mm
Standar Deviasi
σ=
= 0.8016 mm
HISTOGRAM
Peta Kendali
sampel 1 2 3 R
1 53 52 53 52,66667 1
2 52 53 52 52,33333 1
3 52 53 53 52,66667 1
4 53 52 52 52,33333 1
5 53 52 52 52,33333 1
6 53 53 52 52,66667 1
7 53 52 53 52,66667 1
8 52 53 53 52,66667 1
9 52 53 53 52,66667 1
10 52 53 52 52,33333 1
11 52 53 53 52,66667 1
12 53 52 53 52,66667 1
13 53 52 53 52,66667 1
14 54 53 53 53,33333 1
15 53 53 53 53 0
16 53 52 53 52,66667 1
17 52 53 53 52,66667 1
18 52 52 52 52 0
19 53 52 53 52,66667 1
20 52 52 53 52,33333 1
21 52 52 53 52,33333 1
22 53 52 52 52,33333 1
23 52 52 53 52,33333 1
24 52 53 53 52,66667 1
25 52 52 53 52,33333 1
26 52 52 53 52,33333 1
27 53 53 54 53,33333 1
28 52 52 52 52 0
29 53 52 53 52,66667 1
30 52 53 52 52,33333 1
31 51,4 51,2 51,8 51,46667 0,6
32 51,4 51,8 52 51,73333 0,6
33 52,7 52,8 52,6 52,7 0,2
34 52,48 52,6 52,68 52,58667 0,2
35 52,5 52,6 52,8 52,63333 0,3
36 51,6 51,8 51,6 51,66667 0,2
37 51,8 51,6 51,8 51,73333 0,2
38 52,4 52,6 52,8 52,6 0,4
39 51,8 51,6 51,8 51,73333 0,2
40 52,8 52,6 52,4 52,6 0,4
41 52,7 52,68 52,6 52,66 0,1
42 51,5 51,6 51,68 51,59333 0,18
43 52,7 52,8 52,6 52,7 0,2
44 52,5 52,6 52,68 52,59333 0,18
45 52,68 52,6 52,7 52,66 0,1
52,45 0,69
Rata-rata (Mean)
UCL LCL
52,67 52,45 53,1578 51,74561
52,33 52,45 53,1578 51,74561
52,67 52,45 53,1578 51,74561
52,33 52,45 53,1578 51,74561
52,33 52,45 53,1578 51,74561
52,67 52,45 53,1578 51,74561
52,67 52,45 53,1578 51,74561
52,67 52,45 53,1578 51,74561
52,67 52,45 53,1578 51,74561
52,33 52,45 53,1578 51,74561
52,67 52,45 53,1578 51,74561
52,67 52,45 53,1578 51,74561
52,67 52,45 53,1578 51,74561
53,33 52,45 53,1578 51,74561
53,00 52,45 53,1578 51,74561
52,67 52,45 53,1578 51,74561
52,67 52,45 53,1578 51,74561
52,00 52,45 53,1578 51,74561
52,67 52,45 53,1578 51,74561
52,33 52,45 53,1578 51,74561
52,33 52,45 53,1578 51,74561
52,33 52,45 53,1578 51,74561
52,33 52,45 53,1578 51,74561
52,67 52,45 53,1578 51,74561
52,33 52,45 53,1578 51,74561
52,33 52,45 53,1578 51,74561
53,33 52,45 53,1578 51,74561
52,00 52,45 53,1578 51,74561
52,67 52,45 53,1578 51,74561
52,33 52,45 53,1578 51,74561
51,47 52,45 53,1578 51,74561
51,73 52,45 53,1578 51,74561
52,70 52,45 53,1578 51,74561
52,59 52,45 53,1578 51,74561
52,63 52,45 53,1578 51,74561
51,67 52,45 53,1578 51,74561
51,73 52,45 53,1578 51,74561
52,60 52,45 53,1578 51,74561
51,73 52,45 53,1578 51,74561
52,60 52,45 53,1578 51,74561
52,66 52,45 53,1578 51,74561
51,59 52,45 53,1578 51,74561
52,70 52,45 53,1578 51,74561
52,59 52,45 53,1578 51,74561
52,66 52,45 53,1578 51,74561
R UCL LCL
1 0,690 1,396 0
1 0,690 1,396 0
1 0,690 1,396 0
1 0,690 1,396 0
1 0,690 1,396 0
1 0,690 1,396 0
1 0,690 1,396 0
1 0,690 1,396 0
1 0,690 1,396 0
1 0,690 1,396 0
1 0,690 1,396 0
1 0,690 1,396 0
1 0,690 1,396 0
1 0,690 1,396 0
0 0,690 1,396 0
1 0,690 1,396 0
1 0,690 1,396 0
0 0,690 1,396 0
1 0,690 1,396 0
1 0,690 1,396 0
1 0,690 1,396 0
1 0,690 1,396 0
1 0,690 1,396 0
1 0,690 1,396 0
1 0,690 1,396 0
1 0,690 1,396 0
1 0,690 1,396 0
0 0,690 1,396 0
1 0,690 1,396 0
1 0,690 1,396 0
0,6 0,690 1,396 0
0,6 0,690 1,396 0
0,2 0,690 1,396 0
0,2 0,690 1,396 0
0,3 0,690 1,396 0
0,2 0,690 1,396 0
0,2 0,690 1,396 0
0,4 0,690 1,396 0
0,2 0,690 1,396 0
0,4 0,690 1,396 0
0,1 0,690 1,396 0
0,18 0,690 1,396 0
0,2 0,690 1,396 0
0,18 0,690 1,396 0
0,1 0,690 1,396 0
Analisa Masalah
Dari peta kendali Panjang ulir (L2) diperoleh bahwa dari 45 sampel tersebut
ada 2 titik berada di luar batas kendali bawah ( BKA ). Dan 4 titik yang melewati
BKB. Sehingga untuk proses pembuatan Baut (L2) Hal ini berarti produk tersebut
Menghitung rata-rata = =
= 7,68
R̅ = =
= 0,0606 mm
= 7,74 mm
= 7,615 mm
Standar Deviasi
σ=
= 0,01485 mm
Histogram
DIAGRAM HISTOGRAM D1
Peta Kendali
sampel 1 2 3 R
1 7,64 7,66 7,67 7,657 0,03
2 7,81 7,71 7,68 7,733 0,13
3 7,66 7,68 7,68 7,673 0,02
4 7,65 7,72 7,64 7,670 0,08
5 7,68 7,69 7,66 7,677 0,03
6 7,7 7,68 7,66 7,680 0,04
7 7,65 7,66 7,68 7,663 0,03
8 7,66 7,63 7,63 7,640 0,03
9 7,65 7,74 7,65 7,680 0,09
10 7,69 7,65 7,68 7,673 0,04
11 7,71 7,72 7,73 7,720 0,02
12 7,67 7,59 7,74 7,667 0,15
13 7,67 7,62 7,63 7,640 0,05
14 7,7 7,78 7,66 7,713 0,12
15 7,66 7,65 7,7 7,670 0,05
7,677 0,0607
Rata-rata (Mean)
UCL LCL
7,66 7,68 7,739173 7,615049
7,73 7,68 7,739173 7,615049
7,67 7,68 7,739173 7,615049
7,67 7,68 7,739173 7,615049
7,68 7,68 7,739173 7,615049
7,68 7,68 7,739173 7,615049
7,66 7,68 7,739173 7,615049
7,64 7,68 7,739173 7,615049
7,68 7,68 7,739173 7,615049
7,67 7,68 7,739173 7,615049
7,72 7,68 7,739173 7,615049
7,67 7,68 7,739173 7,615049
7,64 7,68 7,739173 7,615049
7,71 7,68 7,739173 7,615049
7,67 7,68 7,739173 7,615049
R UCL LCL
0,03 0,061 0,123 0
0,13 0,061 0,123 0
0,02 0,061 0,123 0
0,08 0,061 0,123 0
0,03 0,061 0,123 0
0,04 0,061 0,123 0
0,03 0,061 0,123 0
0,03 0,061 0,123 0
0,09 0,061 0,123 0
0,04 0,061 0,123 0
0,02 0,061 0,123 0
0,15 0,061 0,123 0
0,05 0,061 0,123 0
0,12 0,061 0,123 0
0,05 0,061 0,123 0
Analisa Masalah
Dari peta kendali diameter luar ulir (D1) diperoleh bahwa dari 15 sampel
semua titiknya berada pada batas-batas kendali baik batas kendali atas (BKA)
maupun batas kendali bawah (BKB) sehingga untuk proses pembuatan diameter
dalam ulir (D1) tidak perlu dilakukan tindakan pemberhentian proses produksi.
4. PERHITUNGAN DIAMETER DALAM ULIR, D2
Menghitung rata-rata = =
= 6.29
R̅ = =
= 0,115 mm
= 6,4 mm
= 6.17 mm
σ =
= 0.0378 mm
Histogram
Peta Kendali
sampel 1 2 3 R
1 6,33 6,37 6,29 6,330 0,08
2 6,27 6,26 6,28 6,270 0,02
3 6,28 6,32 6,3 6,300 0,04
4 6,27 6,24 6,22 6,243 0,05
5 6,32 6,29 6,27 6,293 0,05
6 6,26 6,27 6,3 6,277 0,04
7 6,35 6,26 6,21 6,273 0,14
8 6,2 6,21 6,18 6,197 0,03
9 6,19 6,2 6,23 6,207 0,04
10 6,24 6,3 6,76 6,433 0,52
11 6,23 6,24 6,24 6,237 0,01
12 6,3 6,33 6,67 6,433 0,37
6,291 0,116
Rata-rata (Mean)
UCL LCL
6,33 6,29 6,409609 6,172614
6,27 6,29 6,409609 6,172614
6,30 6,29 6,409609 6,172614
6,24 6,29 6,409609 6,172614
6,29 6,29 6,409609 6,172614
6,28 6,29 6,409609 6,172614
6,27 6,29 6,409609 6,172614
6,20 6,29 6,409609 6,172614
6,21 6,29 6,409609 6,172614
6,43 6,29 6,409609 6,172614
6,24 6,29 6,409609 6,172614
6,43 6,29 6,409609 6,172614
R UCL LCL
0,08 0,116 0,234 0
0,02 0,116 0,234 0
0,04 0,116 0,234 0
0,05 0,116 0,234 0
0,05 0,116 0,234 0
0,04 0,116 0,234 0
0,14 0,116 0,234 0
0,03 0,116 0,234 0
0,04 0,116 0,234 0
0,52 0,116 0,234 0
0,01 0,116 0,234 0
0,37 0,116 0,234 0
Analisa Masalah
Dari peta kendali diameter luar ulir (D2) diperoleh bahwa dari 12 sampel
tersebut ada 2 titik berada di luar batas kendali bawah ( BKA ).. Sehingga untuk
proses pembuatan diameter luar ulir (D2) Hal ini berarti produk tersebut dalam
- Faktor manusia
Karena proses berjalan terus menerus sehingga menyebabkan manusia tersebut
menjadi lelah dan dapat menyebabkan kurang teliti pada saat melakukan
pengukuran selanjutnya.
- Faktor mesin
Penggunaan mata pahat yang terus menerus tanpa adanya pemeliharaan akan
Sehingga pada produksinya banyak spsimen yang melewati keluar dari batas
- Faktor manusia
Manusia membutuhkan istrahat yang cukup, butuh tempat untuk melepaskan
produksi.
- Faktor mesin
Mesin memerlukan pemeliharaan secara rutin, hal ini untuk menjaga kinerja
Menghitung rata-rata = =
=
= 1.23
R̅ = =
= 0,052 mm
= 1.284 mm
Batas Kendali Bawah
= 1,178 mm
Standar Deviasi
σ =
= 0.01893 mm
Histogram
Peta Kendali
Sampel 1 2 3 R
1 1,29 1,24 1,21 1,247 0,08
2 1,24 1,21 1,23 1,227 0,03
3 1,23 1,21 1,24 1,227 0,03
4 1,08 1,19 1,11 1,127 0,11
5 1,26 1,22 1,24 1,240 0,04
6 1,18 1,2 1,24 1,207 0,06
7 1,2 1,24 1,26 1,233 0,06
8 1,18 1,22 1,24 1,213 0,06
9 1,29 1,24 1,22 1,250 0,07
10 1,23 1,21 1,24 1,227 0,03
11 1,25 1,22 1,24 1,237 0,03
12 1,29 1,24 1,25 1,260 0,05
13 1,25 1,28 1,26 1,263 0,03
14 1,22 1,24 1,27 1,243 0,05
15 1,29 1,28 1,24 1,270 0,05
1,231 0,052
Rata-rata (Mean)
UCL LCL
1,25 1,23 1,284529 1,178137
1,23 1,23 1,284529 1,178137
1,23 1,23 1,284529 1,178137
1,13 1,23 1,284529 1,178137
1,24 1,23 1,284529 1,178137
1,21 1,23 1,284529 1,178137
1,23 1,23 1,284529 1,178137
1,21 1,23 1,284529 1,178137
1,25 1,23 1,284529 1,178137
1,23 1,23 1,284529 1,178137
1,24 1,23 1,284529 1,178137
1,26 1,23 1,284529 1,178137
1,26 1,23 1,284529 1,178137
1,24 1,23 1,284529 1,178137
1,27 1,23 1,284529 1,178137
R UCL LCL
0,08 0,052 0,105 0
0,03 0,052 0,105 0
0,03 0,052 0,105 0
0,11 0,052 0,105 0
0,04 0,052 0,105 0
0,06 0,052 0,105 0
0,06 0,052 0,105 0
0,06 0,052 0,105 0
0,07 0,052 0,105 0
0,03 0,052 0,105 0
0,03 0,052 0,105 0
0,05 0,052 0,105 0
0,03 0,052 0,105 0
0,05 0,052 0,105 0
0,05 0,052 0,105 0
Analisa Masalah
Dari peta kendali pengukuran Jarak Bagi Ulir (P) diperoleh bahwa dari 15
ampel satu titik di antaranya berada diluar batas kendali. Hal ini perlu di lakukan
tindakan proses produksi. disebabkan karena telitian dalam pengukuran. Hal ini
- Faktor mesin
Penggunaan mata pahat yang terus menerus tanpa adanya pemeliharaan akan
- Faktor metode.
Di dalam proses produksi kemungkinan dapat terjadi kesalahan prosedur karena
- Faktor mesin
Mesin memerlukan pemeliharaan secara rutin, hal ini untuk menjaga kinerja
- Faktor metode
Untuk setiap perubahan informasi harus dapat dijelaskan secara rinci dan
4.2ANALISA PROSES
1. Analisa proses peta kendali
Dari peta kendali benda kerja : panjang baut ( L1 ), panjang ulir ( L2 ),
diameter dalam ulir ( D1 ), diameter luas ulir ( D2 ), dan jarak bagi ( P ), diperoleh
bahwa:
Dari 5 sampel tersebut ini menandakan :
pembuatannya.
b. Kurang teliti dalam mengambil nilai pada saat bahan tersebut akan
diukur.
memperbaiki system cara pengukuran. Hal ini berarti produk tersebut dalam
keadaan tidak normal. Ada 3 titik yang berada diatas nilai target. dan Hal ini
menunjukan bahwa proses dianggap dalam kendali tidak normal, dan perlu
adanya tindakan.
Dari peta kendali panjang ulir (L2) diperoleh bahwa dari 45 sampel di X-
Bar ketahui bahwa 2 titik berada pada batas-batas kendali atas (BKA) dan 4
titik berada pada batas kendali bawah (BKB) sehingga untuk proses
pembuatan panjang ulir (L2) perlu dilakukan tindakan proses produksi. Hal ini
disebabkan karna ketidak telitian dalam pengukuran, sehingga harus
memperbaiki system cara pengukuran. Hal ini berarti produk tersebut dalam
keadaan tidak normal. Ada 5 titik yang berada diatas nilai target. dan Hal ini
menunjukan bahwa proses dianggap dalam kendali tidak normal, dan perlu
adanya tindakan.
c. Diameter dalam ulir ( D1 )
Dari peta kendali diameter luar ulir (D1) diperoleh bahwa dari 15 sampel
semua titiknya berada pada batas-batas kendali baik batas kendali atas (BKA)
diameter dalam ulir (D1) tidak perlu dilakukan tindakan pemberhentian proses
produksi.
Dari peta kendali diameter luar ulir (D2) diperoleh bahwa dari 12 sampel
tersebut ada 3 titik berada di luar batas kendali bawah ( BKB ). Sehingga
untuk proses pembuatan diameter luar ulir (D2) Hal ini berarti produk
e. Jarak bagi ( P )
Dari peta kendali jarak ulir (P) diperoleh bahwa dari 15 sampel tersebut
ada 1 titik berada di luar batas kendali bawah ( BKB ).Sehingga untuk proses
pembuatan Jarak Ulir (P) Hal ini berarti produk tersebut dalam keadaan tidak
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Dalam merencanakan pengendalian mutu dan proses hal yang perlu dilakukan dan di
perhatikan ialah cara pengukuran suatu dimensi dimana sasaran utamanya ialah untuk
pemeriksaan apakah dimensi produk yang di uji masuk dalam spesifikasi teknik atau
tidak.
Melakukan analisis mutu produk dari pengendalian proses perlu di lakukan untuk
mengatasi perlakuan proses terhadap material yang meliputi sistem pengerjaan yang
Dalam analisis proses untuk panjang Baut ( L1 ), berlangsung dalam keadaan normal
sehingga tidak diperlukan suatu tindakan. Dan pada (L2) dilakukan pemberhentian
Memilih dan menggunakan alat-alat ukur yang tepat harus sesuai dengan dimensi
yang diukur. Karena dengan pemilihan alat ukur yang tepat maka akan mendapatkan
5.2 SARAN-SARAN
2. Cara penggunaan alat ukur lebih diperjelas, khususnya mengukur pada jarak
bagi ( P ).