Anda di halaman 1dari 26

PRAKTIKUM PENGUKURAN DAN KALIBRASI ELEMEN MESIN

DALAM METROLOGI INDUSTRI


Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas
Praktik Metrologi Industri

Disusun Oleh :
RESI KUSUMA NEGORO
1 MEA 2

PROGRAM STUDI PEMELIHARAAN MESIN


JURUSAN TEKNIK MANUFAKTUR
POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG
KATA PENGANTAR
Metrologi secara harfiah merupakan ilmu pengukuran yang berkenaan dengan disiplin
ilmu yang mempelajari cara-cara pengukuran, kalibrasi, dan pemastian akurat di bidang
industri, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Secara umum, metrologi dapat didefinisikan
sebagai pengukuran dan kalibrasi geometrik suatu instrumen. Metrologi dikelompokan
menjadi tiga kategori utama sesuai tingkat kerumitan dan akurasi yang menyesuaikan.

Praktikum ini bertujuan untuk:

1. Dapat mengelola laboratorium pengukuran baik yang ada di industri maupun di bengkel
kerja pada pendidikan ketrampilan teknik

2. Dapat menggunakan dan membaca skala alat-alat ukur dengan tepat dan benar

3. Dapat menentukan dan memilih alat-alat ukur yang tepat sesuai dengan bentuk dari obyek
yang akan diukur

4. Dapat mengalibrasi dan memelihara alat-alat ukur sehingga alat-alat ukur tetap terjamin
ketepatannya bila digunakan untuk pengukuran.

5. Memiliki pengetahuan tentang sumber-sumber penyimpangan pengukuran dan dapat

menentukan bagaimana caranya mengurangi seminimal mungkin penyimpangan tersebut

6. Dapat merendahkan biaya inspeksi semurah mungkin dengan penggunaan fasilitas yang
mana secara efektif dan efisien

7. Dengan menguasai pengetahuan tentang kontrol kualitas, maka dapat membantu

peningkatan produktivitas hasil kerja, baik hasil kerja di bidang pendidikan ketrampilan

teknik maupun di bidang peridustrian.


PENDAHULUAN

Metrologi adalah ilmu yang mempelajari pengukuran Besaran teknik sedangkan


Metrologi industri adalah ilmu yang mempelajari pengukuran dimensi dan karakteristik
geometrik suatu produk, Menggunakan alat ukur sehingga di dapatkan hasil yang mendekati
hasil sebenarnya. Pengukuran itu sendiri adalah membandingkan suatu besaran yang belum
diketahui dengan suatu besaran yang standar.

Metrologi dikelompokkan ke dalam tiga kategori utama dengan tingkat


kerumitan dan akurasi yang berbeda-beda:
1. Metrologi Ilmiah: berhubungan dengan pengaturan dan pengembangan standar-
standar pengukuran dan pemeliharaannya.
2. Metrologi Industri: bertujuan untuk memastikan bahwa sistem pengukuran dan alat-
alat ukur di industri berfungsi dengan akurasi yang memadai, baik dalam proses
persiapan, produksi, maupun pengujiannya.
3. Metrologi Legal: berkaitan dengan pengukuran yang berdampak pada transaksi
ekonomi, kesehatan, dan keselamatan.
ISI

Dari uraian diatas maka secara umum dapat dikatakan bahwa Metrologi adalah
ilmu yang mempelajari masalah pengukuran.Pengukuran di sini hanya yang berkaitan
erat dengan perindustrian.Dalam bidang perindustrian biasanya banyak melibatkan
ilmu pengetahuan keteknikan. Pengukuran di bidang keteknikan itu tidak hanya
menyangkut pengukuran panjang saja, tetapi juga menyangkut pengukuran
suara/bunyi, getaran, tekanan, tegangan, gaya, puntiran,
usaha, kecepatan aliran zat cair dan temperatur.

Pengukuran merupakan serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk


menentukan nilai suatu besaran dalam bentuk angka (kwantitatif).
Jadi mengukur adalah suatu proses mengaitkan angka secara empiric dan obyektif
pada sifat-sifa tobyek atau kejadian nyata sehingga angka yang diperoleh tersebut
dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai obyek atau kejadian yang diukur.

Besaran adalah standar yang digunakan dalam pengukuran.


Besaran terdiri dari dua jenis:
a. Besaran Pokok,yaitu besaran yang sesuai dengan standar internasional,berdiri
sendiri dan dapat dijadikan acuan.
b. Besaran Turunan,yaitu besaran yang diperoleh dari beberapa variabel dalam
bentuk persamaan.

Syarat-syarat besaran adalah:

a. Dapat didefinisikan secara fisik


b. Dapat digunakan dimana saja
c. Tidak berubah terhadap waktu

Agar bisa diukur, maka suatu produk harus mempunyai karakteristik geometrik
antara lain:

a. Dimensi
b. Posisi
c. Bentuk
d. Kualitas permukaan

Jenis-jenis pengukuran dalam Metrologi Industri:


a. Pengukuran linear
b. Pengukuran sudut
c. Pengukuran kerataan dan kedataran
d. Pengukuran profil
e. Pengukuran ulir
f. Pengukuran roda gigi
g. Pengukuran posisi
h. Pengukuran kekasaran permukaan

Jenis-jenis alat ukur:


1).Berdasarkan sifat aslinya, dapat dibedakan atas:
a. Alat Ukur Langsung
Yaitu alat ukur yang dilengkapi dengan skala ukur yang lengkap, sehingga
hasil pengukuran dapat langsung diperoleh.Contohnya : jangka sorong,
mikrometer.
b. Alat Ukur Pembanding
Yaitu alat ukur yang berfungsi untuk mengukur beda ukuran suatu produk
dengan ukuran dasar produk yang telah diperkirakan terlebih dahulu dengan
blok ukur.
Contohnya : dial indicator.
c. Alat Ukur Standar
Yaitu alat ukur yang hanya dilengkapi dengan satu skala nominal, tidak dapat
memberikan hasil pengukuran secara langsung, dan digunakan untuk alat
kalibrasi dari alat ukur lainnya.Contohnya : blok ukur.
d. Alat Ukur Kaliber Batas
Yaitu alat ukur yang berfungsi untuk menunjukkan apakah dimensi suatu
produk berada didalam atau diluar dari daerah toleransi produk
tersebut.Contohnya : kaliber lubang dan kaliber poros.
e. Alat Ukur Bantu
Yaitu alat ukur yang berfungsi untuk membantu dalam proses pengukuran.
Sebenarnya alat ini tidak bisa mengukur objek, namun karena peranannya
yang sangat penting dalam pengukuranmaka alat ini dinamakan juga dengan
alat ukur. Contohnya : meja rata, stand magnetic, batang lurus.

2).Berdasarkan sifat turunannya, dapat dibedakan atas:


a. Alat Ukur Khas
Yaitu alat ukur yang dibuat khusus untuk mengukur geometri yang khas,
misalnya kekasaran permukaan, kebulatan, profil gigi pada roda gigi. Alat
ukur jenis ini dapat dilengkapi skala dan dilengkapi alat pencatat atau
penganalisis data.Contohnya alat ukur roda gigi.
b. Alat Ukur Koordinat
Yaitu alat ukur ysang memiliki sensor yang dapat digerakkan dalam ruang,
digunakan untuk menentukan posisi.Contohnya alat ukur posisi.

3).Berdasarkan prinsip kerjanya, dibedakan atas:


a. Alat ukur mekanik
b. Alat ukur elektrik
c. Alat ukur optik
d. Alat ukur pneumatik
e. Alat ukur hidrolik dan aerodinamik

Konstruksi umum dari alat ukur:

1). Sensor yaitu bagian alat ukur yang menghubungkan alat ukur dengan objek ukur.
Terdiri dari:
a. Sensor mekanik
b. Sensor optic
c. Sensor pneumatic

2).Pengubah
Yaitu bagian alat ukur yang berfungsi mengubah sinyal yang dirasakan oleh
sensor menjadi besaran yang terukur. Terdiri dari:
a. Pengubah mekanik
b. Pengubah optomekanik
c. Pengubah elektrik
d. Pengubah optoelektrik
e. Pengubah pneumatic
f. Pengubah optic

3).Penunjuk yaitu bagian alat ukur yang berfungsi menunjukkan harga pengukuran.
Terdiri dari:
a. Penunjuk berskala
-Skala linear
-Skala melingkar
b. Penunjuk digital
- Digital mekanik
- Digital elektrik (LED)

Sifat - sifat dari alat ukur adalah:

1) Rantai kalibrasi yaitu kemampuan alat ukur untuk bisa dilakukan tingkatan
pengkalibrasian.
Tingkatan tersebut adalah:
a. Kalibrasi alat ukur kerja dengan alat ukur standar kerja
b. Kalibrasi alat ukur standar kerja dengan alat ukur standar
c. Kalibrasi alat ukur standar dengan alat ukur standar nasional.
d. Kalibrasi alat ukur alat ukir standar nasional dengan alat ukur standar
internasional
2). Kepekaan
Yaitu kemampuan alat ukur untuk dapat merasakan perbedaan yang relatif
kecil dari harga pengukuran.
3). Mampu baca
Kemampuan sistem penunjukan dari alat ukur untuk memberikan harga
pengukuran yang jelas dan berarti.
4). Histerisis
Yaitu penyimpangan dari harga ukur yang terjadi sewaktu dilakukan
pengukuran secara kontinu dari dua arah yang berlawanan.
5). Pergeseran
Yaitu terjadinya perubahan posisi pada penunjuk harga ukur sementara sensor
tidak memberikan / merasakan sinyal atau perbedaan.
6). Kepasifan
Terjadi apabila sensor telah memberikan sinyal, namun penunjuk tidak
menunjukkan perubahan pada harga ukur.
7).Kestabilan nol
Yaitu kemampuan alat ukur untuk kembali ke posisi nol ketika sensor tidak
lagi bekerja.
8). Pengambangan
Yaitu suatu kondisi alat ukur dimana jarum penunjuk tidak menunjukkan
harga ukur yang konstan. Dengan kata lain, penunjuk selalu berubah posisi atau
bergerak.

Sifat dari pengukuran:


1).Ketelitian (Accuracy)
Ketelitian yaitu kemampuan alat ukur untuk memberikan nilai yang
mendekati harga yang sebenarnya.
2).Ketepatan (precision)
Ketepatan yaitu kedekatan nilai-nilai pengukuran individual yang
didistribusikan sekitar nila irata-ratanya atau penyebaran nilai pengukuran
individual dari nilai rata-ratanya.
Alat ukur yang mempunyai presisi yang bagus tidak menjamin bahwa alat
ukur tersebut mempunyai akurasi yang bagus.
3).Repeatabilitas (repeatability)
Repeatabilitas yaitu kemampuan alat ukur untuk menunjukkan hasil yang sama
dari proses pengukuran yang dilakukan berulang-ulang dan identik.
4).Kesalahan ( error )
Keselahan yaitu perbedan aljabar antara nilai ukuran yang terbaca dengan
nilai "sebenarnya" dari obyek yang diukur.Perubahan pada reaksi alat ukur dibagi
oleh hubungan perubahan aksinya.
5).Koreksi (correction)
Koreksi yaitu suatu harga yang ditambahkan secara aljabar pada hasil dari alat
ukur untuk mengkompensasi penambahan kesalahan sistematik.

6).Ketidakpastian Pengukuran (uncertainty)


Ketidakpastian Pengukuran yaitu perkiraan atau taksiran rentang dari nilai
pengukuran dimana nilai sebenarnya dari besaran obyek yang diukur (measurand)
terletak.

Metode-metode pengukuran dalam Metrologi Industri


1). Pengukuran Langsung
Yaitu pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan alat ukur langsung
dimana hasil pengukuran dapat diperoleh secara langsung.
2). Pengukuran Tak Langsung
Yaitu pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan alat ukur
pembanding dan alat ukur standar, dimana hasil pengukuran tidak dapat diperoleh
secara langsung.
3). Pengukuran dengan Kaliber Batas
Yaitu pengukuran yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah
dimensi suatu produk berada di dalam atau diluar daerah toleransi produk tersebut.
4). Membandingkan dengan Bentuk Standar
Yaitu pengukuran yang dilakukan dengan cara membandingkan bentuk
produk dengan bentuk standar dari produk tersebut. Pengukuran ini dilakukan
dengan menggunakan profil proyektor.
5). Pengukuran Geometri Khusus
Yaitu pengukuran yang dilakukan hanya untuk satu jenis geometri tertentu
saja, seperti kebulatan silinder, pitch ulir, pitch roda gigi, dsb.
6). Pengukuran dengan Mesin Ukur Koordinat
Mesin Ukur Koordinat adalah alat ukur geometri modern dengan
memanfaatkan komputer untuk mengontrol gerakan sensor relatif terhadap benda
ukur untuk menganalisis data pengukuran.
KALIBRASI adalah proses pengambilan data (data-data standar mesin) yang
aktual kemudian membandingkannya (menganalisanya) dengan data-data standar
mesin dari pabrikannya (tertera dalam form kalibrasi/manual book).

1.Tujuan Kalibrasi
- Mengetahui dan Mecapai ketegaklurusan, kerataan, dan kedataran suatu bidang
pada mesin perkakas atau benda kerja
- Menentukan deviasi (penyimpangan) kebenaran nilai konvensional penunjukan
suatu instrument ukur.
- Menjamin hasil-hasil pengukuran sesuai dengan standar.

2.Manfaat Kalibrasi

- Menjaga kondisi instrument ukur dan bahan ukur agar sesuai dengan
spesifikasinya.

- Bisa mengetahui perbedaan (penyimpangan) antara ukuran benda kerja dengan


toleransi yang telah ditentukan atau diijinkan sesuai aturan ISO.

3.Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan kalibrasi


a. Cahaya dan penerangan harus stabil yang artinya apabila kekurangan
cahaya dan penerangan dapat mengakibatkan kesalahan dalam membaca skala dan
begitupun apabila cahaya dan penerangan berlebihan dapat mengakibatkan ruangan
menjadi panas.
b. Memastikan alat ukur serta benda yang sedang dikalibrasi terhindar dari
debu karena hal itu dapat mengakibatkan kesalahan sistematis.
c. Orang yang melakukan kalibrasi juga harus mempunyai pengetahuan
tentang dasar-dasar pengukuran.
d. Suhu, suhu merupakan hal atau syarat yang sangat penting, karena bila
suhu tinggi maka dapat merubah struktur atau dimensi benda kerja dan dapat
merubah ketelitian pada alat yang digunakan
ALAT DAN METODE

Ada berbagai alat ukur dan alat bantu yang digunakan saat melakukan proses kalibrasi
atau metrologi industi, antara lain:

1. Dial indicator dan Holder dial

Dial indicator digunakan untuk memeriksa kerataan permukaan kelurusan / kemiringan suatu
benda atau bidang terhadap bidang patokan tertentu juga silindris benda silinder,

Dial memiliki 2 jenis yaitu:

A.Dial jarum

B.Dial tusuk

Holder dial digunakan untuk tempat meletakan dial indicator

A.Dial jarum
B. Dial Tusuk

2. Water Pass

Water pass merupakan alat yang dipakai untuk mengukur perbedaan ketinggian suatu titik

Acuan ke titik acuan berikutnya Alat ini dilengkapi dengan kaca dan gelembung kecil

Didalamnya Apabila sudah benar gelembung akan tepat berada di tengah tabung.
3. Test Bar

Dalam praktik metrologi industri test bar digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan
data kalibrasi biasanya ditempatkan di spindel maupun di meja untuk mengukur
ketegaklurusan.

4. Stand Magnet
Stand magnet digunakan untuk menopang dan mengarahkan dial ke tempat yang ingin di
ukur.

Metode Penelitian
Metode yang digunakan yaitu pengukuran secara langsung terhadap mesin-mesin
yang telah
ditentukan seperti:
-Bubut weiler
-Mesin Frais CNC Aciera
-Mesin Frais manual Aciera
-Frais Bor fehlman

HASIL PENGUKURAN
Setelah mendapatkan materi mengenai metrologi industri, kami melakukan
pengukuran langsung
terhadap mesin yang telah ditentukan dan memperoleh hasil sebagai berikut:

1).Bubut Weiler

Data terlampir

2).Bor Frais Fehlmann

Data terlampir

3). CNC Frais Aciera

Data terlampir

4). Mesin Frais Manual Aciera.

Data terlampir
DOKUMENTASI PENGUKURAN

1. BUBUT WEILER

2. BOR FRAIS FEHLMAN


3. FRAIS ACIERA

4. FRAIS F3 CNC
PENUTUP

Masalah Dan Solusi

1. Masalah : Lingkungan yang tidak mamadai

Solusi : Sebaiknya penguturen / pemeriksaan dilakuican diruangan ber-AC agar


meminimalisir terjadinya pemuaian

2. Masalah : Alat ukur yang sudah tidak presisi

Solusi : Dial indicator sebaiknya dikalibrasi ulang

Metrologi industri merupakan ilmu pengukuran yang meliputi cara pengukuran


kalibrasi dan akurasi alat-alat yang banyak digunakan ialah mikrometer paralel pad , dial
indicator Holder dial dan water pass.

Metrologi ini bertujuan untuk memastikan keakuratan mesin dalam Memproduksi


suatu benda. Untuk dapat melakuakan proses pengukuran dengan tepat maka setiap orang
apalagi mereka yang bekerja dibidang keteknikan harus mempelajari meterologi industri.
Yang mana ilmu ini tidak hanya menyangkut cara menggunakan alat ukur saja tetapi juga
mempelajari pengetahuan –pengetahuan lain yang berkaitan erat dalam permasalahan
pengukuran. Disamping itu persaingan antar negara yang semakin meningkat dalam era
perdagangan bebas sekarang ini menuntut kualitas yang tinggi bagi produk yang dipasarkan
yang artinya kualitas produk regulasi dan standar internasional.
LAMPIRAN

1. WEILER TURNING
Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa:

1. Bed yang mengalami ke-Ausan di daerah head stock karena daerah tersebut adalah
daerah yang sering digunakan dalam proses pembubutan, yang menimbulkan carige
mengalami oblak atau goyang jika gigi putar carige digunakan.
2. Kerataan Center Putar yang kurang memadai.
3. Bearing pada spindle ataupun bearing transmisi pada spindle yang sudah waktunya
diperbaiki.

2. BOR FRAIS FEHLMAN


Dari hasil diatas, dapat disimpulkan bahwa mesin perkakas Bor Frais Fehlman masih
sangat layak untuk digunakan, karena penyimpangan pada toleransi kecil.
3. FRAIS F3 CNC

Anda mungkin juga menyukai