Disusun Oleh :
RESI KUSUMA NEGORO
1 MEA 2
1. Dapat mengelola laboratorium pengukuran baik yang ada di industri maupun di bengkel
kerja pada pendidikan ketrampilan teknik
2. Dapat menggunakan dan membaca skala alat-alat ukur dengan tepat dan benar
3. Dapat menentukan dan memilih alat-alat ukur yang tepat sesuai dengan bentuk dari obyek
yang akan diukur
4. Dapat mengalibrasi dan memelihara alat-alat ukur sehingga alat-alat ukur tetap terjamin
ketepatannya bila digunakan untuk pengukuran.
6. Dapat merendahkan biaya inspeksi semurah mungkin dengan penggunaan fasilitas yang
mana secara efektif dan efisien
peningkatan produktivitas hasil kerja, baik hasil kerja di bidang pendidikan ketrampilan
Dari uraian diatas maka secara umum dapat dikatakan bahwa Metrologi adalah
ilmu yang mempelajari masalah pengukuran.Pengukuran di sini hanya yang berkaitan
erat dengan perindustrian.Dalam bidang perindustrian biasanya banyak melibatkan
ilmu pengetahuan keteknikan. Pengukuran di bidang keteknikan itu tidak hanya
menyangkut pengukuran panjang saja, tetapi juga menyangkut pengukuran
suara/bunyi, getaran, tekanan, tegangan, gaya, puntiran,
usaha, kecepatan aliran zat cair dan temperatur.
Agar bisa diukur, maka suatu produk harus mempunyai karakteristik geometrik
antara lain:
a. Dimensi
b. Posisi
c. Bentuk
d. Kualitas permukaan
1). Sensor yaitu bagian alat ukur yang menghubungkan alat ukur dengan objek ukur.
Terdiri dari:
a. Sensor mekanik
b. Sensor optic
c. Sensor pneumatic
2).Pengubah
Yaitu bagian alat ukur yang berfungsi mengubah sinyal yang dirasakan oleh
sensor menjadi besaran yang terukur. Terdiri dari:
a. Pengubah mekanik
b. Pengubah optomekanik
c. Pengubah elektrik
d. Pengubah optoelektrik
e. Pengubah pneumatic
f. Pengubah optic
3).Penunjuk yaitu bagian alat ukur yang berfungsi menunjukkan harga pengukuran.
Terdiri dari:
a. Penunjuk berskala
-Skala linear
-Skala melingkar
b. Penunjuk digital
- Digital mekanik
- Digital elektrik (LED)
1) Rantai kalibrasi yaitu kemampuan alat ukur untuk bisa dilakukan tingkatan
pengkalibrasian.
Tingkatan tersebut adalah:
a. Kalibrasi alat ukur kerja dengan alat ukur standar kerja
b. Kalibrasi alat ukur standar kerja dengan alat ukur standar
c. Kalibrasi alat ukur standar dengan alat ukur standar nasional.
d. Kalibrasi alat ukur alat ukir standar nasional dengan alat ukur standar
internasional
2). Kepekaan
Yaitu kemampuan alat ukur untuk dapat merasakan perbedaan yang relatif
kecil dari harga pengukuran.
3). Mampu baca
Kemampuan sistem penunjukan dari alat ukur untuk memberikan harga
pengukuran yang jelas dan berarti.
4). Histerisis
Yaitu penyimpangan dari harga ukur yang terjadi sewaktu dilakukan
pengukuran secara kontinu dari dua arah yang berlawanan.
5). Pergeseran
Yaitu terjadinya perubahan posisi pada penunjuk harga ukur sementara sensor
tidak memberikan / merasakan sinyal atau perbedaan.
6). Kepasifan
Terjadi apabila sensor telah memberikan sinyal, namun penunjuk tidak
menunjukkan perubahan pada harga ukur.
7).Kestabilan nol
Yaitu kemampuan alat ukur untuk kembali ke posisi nol ketika sensor tidak
lagi bekerja.
8). Pengambangan
Yaitu suatu kondisi alat ukur dimana jarum penunjuk tidak menunjukkan
harga ukur yang konstan. Dengan kata lain, penunjuk selalu berubah posisi atau
bergerak.
1.Tujuan Kalibrasi
- Mengetahui dan Mecapai ketegaklurusan, kerataan, dan kedataran suatu bidang
pada mesin perkakas atau benda kerja
- Menentukan deviasi (penyimpangan) kebenaran nilai konvensional penunjukan
suatu instrument ukur.
- Menjamin hasil-hasil pengukuran sesuai dengan standar.
2.Manfaat Kalibrasi
- Menjaga kondisi instrument ukur dan bahan ukur agar sesuai dengan
spesifikasinya.
Ada berbagai alat ukur dan alat bantu yang digunakan saat melakukan proses kalibrasi
atau metrologi industi, antara lain:
Dial indicator digunakan untuk memeriksa kerataan permukaan kelurusan / kemiringan suatu
benda atau bidang terhadap bidang patokan tertentu juga silindris benda silinder,
A.Dial jarum
B.Dial tusuk
A.Dial jarum
B. Dial Tusuk
2. Water Pass
Water pass merupakan alat yang dipakai untuk mengukur perbedaan ketinggian suatu titik
Acuan ke titik acuan berikutnya Alat ini dilengkapi dengan kaca dan gelembung kecil
Didalamnya Apabila sudah benar gelembung akan tepat berada di tengah tabung.
3. Test Bar
Dalam praktik metrologi industri test bar digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan
data kalibrasi biasanya ditempatkan di spindel maupun di meja untuk mengukur
ketegaklurusan.
4. Stand Magnet
Stand magnet digunakan untuk menopang dan mengarahkan dial ke tempat yang ingin di
ukur.
Metode Penelitian
Metode yang digunakan yaitu pengukuran secara langsung terhadap mesin-mesin
yang telah
ditentukan seperti:
-Bubut weiler
-Mesin Frais CNC Aciera
-Mesin Frais manual Aciera
-Frais Bor fehlman
HASIL PENGUKURAN
Setelah mendapatkan materi mengenai metrologi industri, kami melakukan
pengukuran langsung
terhadap mesin yang telah ditentukan dan memperoleh hasil sebagai berikut:
1).Bubut Weiler
Data terlampir
Data terlampir
Data terlampir
Data terlampir
DOKUMENTASI PENGUKURAN
1. BUBUT WEILER
4. FRAIS F3 CNC
PENUTUP
1. WEILER TURNING
Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa:
1. Bed yang mengalami ke-Ausan di daerah head stock karena daerah tersebut adalah
daerah yang sering digunakan dalam proses pembubutan, yang menimbulkan carige
mengalami oblak atau goyang jika gigi putar carige digunakan.
2. Kerataan Center Putar yang kurang memadai.
3. Bearing pada spindle ataupun bearing transmisi pada spindle yang sudah waktunya
diperbaiki.