Alat ukur koordinat, suatu alat ukur yang menggunakan sensor yang
dapat digerakkan dalam ruang yang digunakan untuk menentukan
posisi. Contoh : Coordinate Measuring Machine (CMM).
Alat ukur mekanik, suatu alat ukur yang menggunakan prinsip mekanik.
Contoh : neraca/timbangan dua lengan, dial indicator
Alat ukur pneumatik, suatu alat ukur yang menggunakan prinsip fluida
(gas). Contoh : Alat ukur tekanan udara pada ban
Alat ukur hidrolik, suatu alat ukur yang menggunakan prinsip fluida (cair).
Contoh : Jembatan Timbang.
Gambar 1.23 Alat Ukur Hidrolik
1. Rantai Kalibrasi ( Trace Ability ), yaitu sifat mampu usut alat ukur
berdasarkan tingkatan kalibrasinya. Tingkatan kalibrasi alat ukur :
1. Sensor
Bagian dari alat ukur yang berkontak langsung maupun tidak langsung dengan
benda ukur. Sensor terbagi atas 2, yaitu :
2. Pengubah (Tranducer)
Bagian alat yang berfungsi mengubah dan memperbesar sinyal yang dirasakan
oleh sensor menjadi besaran yang terukur, dan diteruskan ke sistem penunjuk.
Pengubah terbagi atas :
Pengubah
elektrik
Pengubah mekanik
Contoh: sistem roda gigi dan batang bergigi dari jam ukur pada dial
indikator.
Pengubah Optik
Pengubah Hidrolik.
Bagian dari alat ukur yang menunjukan hasil dari pengukuran yang
dilakukan.Sistem penunjuk terbagi atas :
Penunjuk berskala
Penunjuk digital
- Mekanik
- Elektrik (LED)
Penunjuk grafik
- Seismograf
- Surface Roughness
1. Ketelitian ( Accuracy )
Kemampuan alat ukur untuk menghasilkan nilai yang relatif sama dari
beberapa pengukuran pada titik yang sama.
3. Kecermatan (Resolution)
Gambar 1.34 Tepat dan Teliti Gambar 1.35 Tepat dan Tidak Teliti
Gambar 1.36 Tidak Tepat dan Teliti Gambar 1.37 Tidak Tepat dan Tidak Teliti
Penyimpangan Dalam Proses Pengukuran
Hal ini disebabkan oleh karena alat ukur yang belum dikalibrasi.
Biasanya garis pengukuran harus sejajar dengan garis dimensi. Kalau garis
pengukuran membuat sudut q dengan garis dimensi (akibat posisi pengukuran
yang salah) maka akan menimbilakan kesalahan kosinus (cosine error).
L = M cos-d cos
Dua orang yang melakukan pengukuran dengan alat ukur dan objek ukur yang
sama berkemungkinan menghasilkan pengukuran yang berbeda. Hal ini dapat
diakibatkan oleh pengalaman praktek mengukur, cara melakukan pengukuran
yang salah akibat tidak mengetahui dasar-dasar pengukuran yang benar.
PENGUKURAN LINIER
(M1)
ASISTEN :
GHANTA DELLIAN H.P
-
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Manfaat
Praktikan mampu menggunakan beberapa alat ukur linier, melaksanakan
pengukuran secara langsung dan membaca hasil pengukuran.
Laporan Akhir Praktikum Metrologi Industri Kelompok 13
BAB II TEORI
OBJEK
Keterangan :
2. Mikrometer
Mikrometer merupakan alat ukur dengan prinsip kerja dengan informasi
gerak melingkar skala yang diputar menjadi gerak transversal pada sensor.
Gambar 2.2 Mikrometer
Keterangan :
1. Landasan, sebagai tempat meletakkan produk yang diukur
2. Poros Ukur, digunakan sebagai sensor untuk menunjukkan besar
ukuran dari objek yang diukur
3. Kunci poros ukur, digunakan untuk mengunci poros ukur untuk
memudahkan dalam pembacaan skala
4. Skala tetap, digunakan untuk menunjukkan ukuran kasar dari objek
yang diukur
5. Skala putar, digunakan untuk menentukan kecermatan dari alat ukur
6. Rangka, digunakan sebagai penahan alat ukur/penampang
7. Ratchet, digunakan untuk mempererat jepitan poros ukur dan landasan
agar pengukuran lebih tepat
b. Mikrometer Luar
c. Mikrometer Batas
e. Mikrometer Kedalaman
Hasil Pengukuran : 0 mm
Laporan Akhir Praktikum Metrologi Industri Kelompok 13
BAB III
METODOLOGI
2. Persiapan Praktikum
a. Bersihkan objek ukur dari vaseline dengan menggunakan wash bensine,
b. Siapkan alat ukur yang sudah dibersihkan
c. Catat temperatur ruang pengukuran
d. Pahami pemakaian alat ukur
e. Pahami gambar teknik yang diberikan dan lakukan pengukuran menurut
ketentuan gambar teknik.
3. Pelaksanaan Praktikum
a. Pengukuran Diameter Dalam dan Kedalaman Lubang
Pengukuran diameter dalam dan pengukuran kedalaman lubang
dilakukan dengan menggunakan jangka sorong dan mikrometer pada
benda ukur seperti pada gambar 3.1
A B
C D