Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Fisika dasar merupakan mata kuliah dasar pada pembelajaran fisika. Dalam
proses pembelajarannya, fisika dasar tidak hanya mengkaji berbagai teori dari
para ilmuwan namun juga dapat membuktikan teori tersebut dan menyelesaikan
permasalahan ilmiah melalui suatu kegiatan praktikum. Kegiatan praktikum yaitu
kegiatan yang bertujuan untuk memverifikasi suatu konsep pembelajaran
(Kuswanto, Astalini, & Kurniawan, 2017).Selain dapat membantu dalam
menunjang teori, dengan kegiatan praktikum mahasiswa dapat dilatih dalam
menumbuhkan keterampilan melakukan eksperimen, seperti keterampilan dalam
menggunakan alat ukur, keterampilan dalam memilih metode pengambilan data
pengukuran, keterampilan mengolah data yang diperoleh dan sebagainya
(Kustijono, 2011).
Salah satu praktikum paling dasar dalam pembelajaran fisika yaitu
praktikum Fisika dasar I. Dalam praktikum Fisika dasar I, materi yang paling awal
dan sangat penting dalam menunjang kegitan praktikum selanjutnya yaitu materi
pengukuran.Pengukuran merupakan kegiatan yang membandingkan besaran yang
diukur dengan alat ukur sebagai satuannya.Percobaan yang dilakukan pada
praktikum pengukuran yaitu pengukuran menggunakan alat ukur mulai dari
mengukur panjang benda, diameter benda, kedalaman benda, suhu, hingga 2
mengukur arus dan tegangan listrik.“Ketika melakukan pengukuran tidak terlepas
dari besaran dan satuan.Selain itu, pengukuran dalam praktikum untuk
mendapatkan data dapat dilakukan secara tunggal ataupun berulang.Pengetahuan
mengenai aturan angka penting dan operasinya, memegang peranan bagaimana
data hasil pengukuran disajikan” (Rohmawati, Sucahyo, Arif, & Anggrayni,
2015).Untuk itu dalam praktikum pengukuran tidak hanya harus dapat
menggunakan alat ukur, namun harus didukung dengan pengetahuan lainnya
seperti pengetahuan aturan angka penting dan pengetahuan terhadap ketelitian alat
ukur yang digunakan.

Praktikum fisika adalah salah satu mata kuliah wajib di Fakultas Teknik
Universitas Samawa, sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Dengan praktikum

1
ini diharapkan mahasiswa memperoleh dasar-dasar pengetahuan dan keterampilan
tentang cara pengambilan data dan cara menganalisanya, khususnya dalam hal
Ilmu Dasar FISIKA.

1.2 Tujuan Praktikum


Adapun tujuan dari praktikum fisika ini terbagi ke dalam 5 jenis praktikum :
 Praktikum 1 : Alat UkurDasar
 Mengetahui cara penggunaan dan membaca alat-alat ukur; jangka sorong,
dan mikrometersekrup.
 Membaca dan menuliskan skala dengan benar dan hasil pengukuran
atauperhitungan.
 Praktikum 2 : Kelistrikan
 Mahasiswa mampu memahami fungsi dan menggunakan dari alat ukur
dasarlistrik.
 Mahasiswa mampu mengukur nilai resistansi dengan menggunakan
multimeter digital.
 Mahasiswa mampu mengukur nilai kuat arus lsitrik dengan menggunakan
multimeter digital.
 Mahasiswa mampu mengukur nilai tegangan listrik dengan menggunakan
multimeter digital.
.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
A. Praktikum 1 : Alat UkurDasar

Pengukuran adalah kegiatan membandingkan sesuatu yang diukur


menggunakan alat ukur dengan suatu satuan. Pengukuran besaran relatif
terhadap suatu standar atau satuan tertentu. Dikatakan relatif di sini,
maksudnya adalah setiap alat ukur memiliki tingkat ketelitian yang berbeda-
beda, sehingga hasil pengukuran yang diperoleh berbeda pula. Ketelitian
dapat didefinisikan sebagai ukuran ketepatan yang dapat dihasilkan dalam
suatu pengukuran, dan ini sangat berkaitan dengan skala terkecil dari alat
ukur yang dipergunakan untuk melakukan pengukuran. Sebagai contoh,
pengukuran besaran panjang dengan menggunakan penggaris (mistar), jangka
sorong dan mikrometer sekrup. Ketiga alat ukur ini memiliki tingkat
ketelitian yang berbeda-beda (Zemansky).

Gambar 1.1 Jangka Sorong

Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang memiliki bagian utama
yaitu rahang tetap dan rahang geser. Alat ukur ini memiliki tingkat ketelitian
yang cukup tinggi, yaitu berkisar antara 0,1 mm sampai 0,05 mm. Skala
panjang yang tertera pada rahang sorong disebut nonius atau vernier. Jangka
sorong yang akan digunakan memiliki skala nonius yang panjangnya 10 cm
dan terbagi atas 20 bagian, sehingga beda satu skala nonius dengan skala
utama adalah 0,05 mm (Sutrisno, 2001).
Mikrometer sekrup juga merupakan alat ukur panjang, biasanya alat ini
digunakan untuk mengukur ketebalan suatu benda yang memerlukan
ketelitian tinggi. Sebuah mikrometer sekrup, ditunjukkan pada gambar 2,

3
memiliki dua macam skala, yaitu skala tetap dan skala putar. Skala luar yang
berada di selubung luar terbagi atas 50 bagian (garis). Ketika selubung luar
ini diputar lengkap 1 kali putaran, maka rahang geser dan selubung luar akan
bergerak maju atau mundur sejauh 0,5 mm. 1 bagian pada skala
putarbernilai0,01mm,angkainidiperolehdari:(0,5/50)x1mm= 0,01 mm. Angka
ini merupakan tingkat ketelitian dari mikrometer sekrup.

Gambar 1.2 Mikrometer Skrup

B. Praktikum 2 : Kelistrikan

Multimeter atau sering juga disebut dengan istilah multitester


merupakan salah satu toolkit penting bagi para praktisi elektronika.
Multimeter adalah gabungan dari beberapa alat ukur elektronik yang dikemas
dalam satu kemasan. Pada umumnya setiap “multimeter” minimal memiliki 3
fungsi ukur yaitu sebagai alat ukur arus (Ampere Meter), alat ukur tegangan
(Volt Meter) dan alaut ukur resistansi (Ohm Meter). Karena 3 fungsi ukur
tersebut selalu dimiliki oleh multimeter / multitester maka sering juga disebut
sebagai AVO meter. Akan tetapi sesuai perkembanganteknologi maka
multimeter pada saat ini ada yang telah memiliki fungsi lain sebagai alut
ukur kapasitansi kapasitor, sebagai alat ukur frekuensi dan sebagai alat ukur
faktor penguatan transistor.

4
Gambar 6.1 Multimeter Analog dan Multimeter Digital
Berdasarkan tampilan display atau meter yang digunakan maka
multimeter /multitester dibedakan menjadi 2 jneis yaitu Multimeter Analog
dan Multimeter Digital. Fungsi ukur yang dimiliki setiap multimeter ada
beberapa macam tergantung tipe dan merk multimeter. Akan tetapi pada
umumnya setiap multimeter / multitester memiliki 3 fungsi ukur utama yaitu
sebagai alat ukur arus, tegangan dan resistansi. Berikut adalah beberapa
fungsi ukur yang ada padamultimeter.

1) Ampere Meter(A)
Ampere meter adalah salah satu fungsi ukur pada multimeter yang
berfungsi untuk mengukur arus listrik. Pada multimeter pada umumnya
terdiri dari 2 jenis ampere meter yaitu ampere meter DC dan amper
meter AC. Pada multimeter analog dan digital pada fungsi ampere meter
ini saklar selektor berfungsi sebagai batas ukur maksimum, oleh karena
itu arus yang akan diukur harus diprediksikan dibawah batas ukur
multimeter yang digunakan. Hal ini bertujuan untuk menghindari
kerusakan pada multimeter.
Langkah-langkah pengukuran kuat arus dengan multimeter analog
adalah sebagai berikut:

5
a) Posisikan Saklar Selektor keDCA.
b) Cari skala yang sesuai dengan perkiraan arus yang akan diukur. Jika
Arus yang akan diukur adalah 200mA maka putarlah saklar selector
ke 300mA (0.3A). Jika Arus yang diukur melebihi skala yang dipilih,
maka sekering (fuse) dalam Multimeter akan putus. Kita harus
menggantinya sebelum kita dapat memakainya lagi.

c) Putuskan Jalur catu daya (power supply)/ baterai yang terhubung ke


beban(lampu/resistor).

d) Hubungkan probe Multimeter ke terminal Jalur yang kita putuskan


tersebut. Probe Merah ke Output Tegangan Positif (+) dan Probe
Hitam ke Input Tegangan (+) Beban ataupun Rangkaian yang akan
kita ukur. Untuk lebih jelas, silakan lihat gambar berikutini.

Gambar 6.2 Cara pengukuran kuat arus listrik (DCA)


e) Baca hasil pengukuran di DisplayMultimeter.

HasilPengukuran= Skalaterbaca × Batas Ukur

Skala Maksimum

2) Volt Meter(V)
Volt meter merupakan fungsi ukur untuk mengetahui level
tegangan listrik. Sama halnya dengan fungsi multimeter sebagai ampere
meter. Pada fungsi volt meter ini saklar selektor yang ada pada

6
multimeter baik digital maupun analog berfungsi sebagaibatas ukur
maksimum, oleh karena itu harus diprediksikan level tegangan yang akan
diukur harus dibawah nilai batas ukur yangdipilih.

Langkah-langkah pengukuran tegangan dengan multimeter analog


adalah sebagai berikut:
a) Atur Posisi Saklar Selektor keDCV.
b) Pilihlah skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur.
Jika ingin mengukur 8 Volt, putar saklar selector ke 12 Volt
(khusus Analog Multimeter). **Jika tidak mengetahui tingginya
tegangan yang diukur, maka disarankan untuk memilih skala
tegangan yang lebih tinggi untuk menghindari terjadi kerusakan
padamultimeter.
c) Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akandiukur.
Probe Merah pada terminal Positif (+) dan Probe Hitam ke terminal
Negatif (-). Hati-hati agar jangan sampai terbalik.

Gambar 6.2 Cara pengukuran tegangan listrik (DCV)


d) Baca hasil pengukuran di DisplayMultimeter.

7
BAB III
METODE PERCOBAAN
3.1. Waktu & Tempat
Waktu dan tempat pelaksanaan praktikum dilakukandi LAB.Terpadu
Fakultas Teknik Universitas Samawa, pada hari Senin, 01 Juli 2021.

3.2. Alat & Bahan


Adapun Alat & Bahan yang di gunakan dalam 5 jenis praktikum fisika ini
adalah :
 Praktikum 1 : Alat UkurDasar

No Nama Alat dan Bahan Gambar


1 Jangka sorong

2 MikrometerSekrup

3 Kunci Shock

4 Sambungan Kucnci
Shock

5 Uang logam

8
6 Besi Plat

7 Kaca

8 Kunci Motor

9 Gulungan Lakban

10 Kran Pelampung

11 Block Cylinder

 Praktikum 2 : Kelistrikan

Nama Alat dan Bahan Gambar

9
1 Multimeter (Ohm
meter, ampere meter,
dan voltmeter)

2 Lampu

4 Styrofoam

5 Kabel penghubung

10
6 Sakelar

7 Baterai 1,5 volt (8


buah)

8 Solder (biladiperlukan)

Prosedur Percobaan
 Praktikum 1 : Alat UkurDasar
 Pengukuran dengan MikrometerSekrup dan Jangka sorong

1) Ukurlah ketebalan panjang dan diameter bahan yang telah disediakan dan
catat hasil pengukurannya dalam tabel.
2) Hitunglah selisih nilai setiap data dengan nilai rata-rata dan catat
padatable.
3) Tuliskan hasil pengukuran (Hasil pengukuran = rata-rata ketidakpastian)

11
 Praktikum 2 : Kelistrikan

Sebelum mengukur perhatikan posisi nol jarum set bila di perlukan dan
baca spesifikasi dan perhatikan penempatan meter yang benar. Sesudah itu saat
membaca nilainya manfaatkan cermin.
1) Hubungkan sakelar yang ada pada papan rangkaian, kemudian amati
kondisi lampu. Deskripsikanlah hasil pengamatan Anda ke dalam Tabel
yang telahdisiapkan.
2) Ulangi langkah kedua dengan manambah jumlah baterai sejumlah 2 dan 3
baterai secara berurutan ataujumlahtegangan yang digunakan. Deskripsikan
kembali hasil pengamatan Anda ke dalam Tabel yang disiapkan
3) Ukurlah kuat arus ( I ) yang mengalir pada lampu 1, 2, dan 3 secara
bergantian, kemudian catatlah hasil pengamatan Anda ke dalam Tabel yang
telah disiapkan. (Pahami terlebih dahulu cara menggunakan alat ukur
ampere meter (DC) dan cara membaca hasilpengukuran)
4) Ukurlah tegangan listrik ( V ) yang bekerja pada lampu 1, 2, dan 3 secara
bergantian, kemudian catatlah hasil pengamatan Anda ke dalam Tabel yang
telah disiapkan. (Pahami terlebih dahulu cara menggunakan alat ukur
voltmeter DC dan cara membaca hasilpengukuran)

BAB IV

12
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Hasil Pengamatan
a. Data Hasil Pengamatan pada percobaan alat ukur dasar
Tabel 1.1 pengukuran menggunakan jangka sorong dengan ketelitian 0,05mm

NO Jenis Pengukuran Skala Skala Total


Utama Nonius

1 Panjang Kunci Shock 38 0,05 38,05

2 Diameter Dalam Kunci Shock 16 0,10 16,1

3 Diameter Luar Kunci Shock 22 0,20 22,2

4 Ketebalan Kunci Shock 2 0,20 2,2

5 Panjang Sambungan Kunci Shock 71 0,35 71,35

13
6 Diameter Dalam Sambungan Kunci 12 0,05 12,05
Shock

7 Diameter Luar Sambungan Kunci 24 0,9 24,9


Shock

8 Ketebalan Sambungan Kunci 6 0,05 6,05


Shock

9 Panjang Gulungan Lakban 46 0,10 46,10

14
10 Diameter Dalam Gulungan Lakban 77 0,05 77,05

11 Diameter Dalam Gulungan Lakban 80 0,75 80,75

12 Ketebalan Gulungan Lakban 2 0,7 1,4

13 Panjang Keran 78 0,5 78,5

15
14 Diameter Dalam Keran 15 0,85 15,85

15 Diameter Luar Keran 20 0,5 20,5

16 Ketebalan lubang Keran 2 0,95 2,95

17 Diameter Luar Block Cylinder 64 0,05 64,05

16
18 Diameter Dalam Block Cylinder 57 0,05 57.05

19 Ketebalan Block Cylinder 4 0,10 4,10

Tabel 1.2 pengukuran menggunakan micrometer sekrub dengan ketelitian


0,01mm

NO Jenis Pengukuran Skala Skala Tebal


Utama Nonius

1 Ketebalan Uang Loam 1 0,16 1,16

17
2 Ketebalan Besi Plat 0 0,32 0,32

3 Ketebalan Kaca 5 0,35 5,35

4 Ketebalan Kunci Shock 3 0,8 3,8

5 Ketebalan Kunci Motor 2,5 0,28 2,78

18
Gambar 4.1 Proses Pengukuran

b. Data Hasil Pengamatan pada percobaan kelistrikkan


Hasil pengukuran dapat ditentukan dengan menerapkan persamaan :
Tabel 2.1 Deskripsi kondisi lampu

19
N Gambar Jumlah Jumlah Deskripsi Kondisi Lampu
O Baterai Lampu

1 1 3 Lampu tidak bisa menyala

2 3 3 Lampu menyala hanya 1 tetapi


redup

3 4 3 Lampu menyala redup

4 8 3 Lampu menyala semua dan


terang

Tabel 2.2 Pengukuran arus listrik (mA)

Hasil Pengukuran
Jumlah Tegangan Listrik
N Gambar Baterai Jumlah (Volt)
O Lampu
L1 L2 L3

1 1 3 00,0 00,0 00,0

20
2 3 3 00,0 00,0 00,0

3 4 3 00,0 00,0 00,0

4 8 3 00,0 00,0 00,0

Pada saat pengukuran kuat arus listrik pada batrai dan masing-masing lampu kami
menggunakan batrsi yang sama dan setelah dilakukan pengukuran, batrai tidak
memiliki arus

Tabel 2.3 Pengukuran Tegangan listrik (Volt)

N Gambar Jumlah Jumlah Hasil Pengukuran


O Baterai Lampu Tegangan Listrik (Volt)

L1 L2 L3

1 1 3 1,53 1,53 1,53

21
2 3 3 4,57 4,57 4,57

3 4 3 6,11 6,11 6,11

4 8 3 12,3 12,3 12,3

Gambar 4.2 Proses Pengukuran Tegangan Baterai

22
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dapat diambil dari percobaan yang telah dilakukan baik
Berupa hasil percobaan juga dalam proses percobaan itu sendiri yang tentunya
sangat bermanfaat baik untuk penyusun itu sendiri juga untuk pembaca.
1. Alat Ukur
Dari hasil pengamatan kami dapat menyimpulkan, bahwa pengukuran
dengan menggunakan jangka sorong dan mikrometer skrub memiliki hasil
yang berbeda,karena masing-masing alat ukur memiliki tingkat ketelitian yang
berbeda-beda yaitu jangka sorong memiliki ketelitian hingga 0,005 mm,
sedangkan mikrometer skrub memiliki ketelitian lebih teliti yaitu hingga 0,001
mm.

2. Percobaan Kelistrikan
Dalam percobaan kelistrikan kami melakukan pengukuran dengan jumlah
lampu 3 buah LED dan 8 Buah batrai, dari penggunaan 1 hingga 8 batrai,
hanya 8 baterai yang menyala terang serta memiliki kuat arus dan tegangan
yang berbeda-beda disetiap pengambilan data.

5.2 Saran

Sebelum melakukan percobaan harus memahami dan mengetahui hal yang


akan dilakukan. Mengetahui fungsi dari setiap alat dan cara penggunaannya.
Praktikum dilakukan dengan teliti agar mendapat data yang akurat.Praktikum juga
harus memperhatikan instruksi dari asisten agar praktikum berjalan dengan lancar
dan sesuai.

23
DAFTAR PUSTAKA

Modul Praktikum Fisika Dasar, 2021, laboratorium terpadu fakultas teknik,


universitas samawa

Admin Materi,2020, pengertian-listrik https://materibelajar.co.id/pengertian-


listrik/

Akhmad Syakhroni, ST., M.Eng. Ali Wedo Sarjono, ST. Muchamad Maknun, ST,
2014, http://fti.unissula.ac.id/download/Modul%20Praktikum%20TI/Smt-
2%20MODUL%20FISIKA.pdf

24

Anda mungkin juga menyukai