LANDASAN TEORI
Mikrometer sekrup di tunjukan pada gambar 2.2. Jika skala nonius di putar
lengkap 1 kali maka rahang geser dan skala nonius maju mundur 0.5 mm. Karena
skala nonius memiliki skala 50 skala, maka ketelitian mikrometer sekrup 0.5 mm / 50
= 0.01 mm (Kanginan,2002).Dengan demikian ketidak pastianya ∆x ∆x = 1/2 x nilai
satuan terkecil (nst) = 1/2 x 0.001 mm = 0.005 mm
2.1.2 Maka cara menentukan nilai x (panjang benda) yaitu:
1. Perhatikan garis skala utama dengan skala nonius. Pada gambar 1. garis skala
utama adalah 7 mm lebih.
2. Perhatikan garis mendatar pada skala nonius yang berhimpit dengan garis
mendatar pada skala utama. Pada gambar 1. garis mendatar tersebut 24. maka
nilai x = 7,0+( 24 x 0,01 mm ) = 7,24 mm.
Sehingga jika dituliskan. Panjang = (7,240 ± 0,005) mm
C. Jangka Sorong
1. perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada
nonius. Pada gambar 2.3 angka tersebut 5 cm
2. perhatikan garis nonius yag berhimpit dengan skala utama. Pada gambar 2.3
angka tersebut adalah garis ke 4. ini berarti
nilai x = 5 cm + ( 5 x 0,01 cm ) = 5,05 cm.Sehingga jika dituliskan, Panjang =
(5,050 ± 0,005) cm.
II-5
2.2 Multitester
Multitester adalah alat pengukur listrik yang juga sering disebut VOM (Volt-
Ohm Meter). Multitester dapat digunakan untuk mengukur tegangan (volt meter),
hambatan (ohm meter) maupun arus (ampere meter). Karena 3 fungsi ukur tersebut
selalu dimiliki oleh multimeter / multitester maka sering juga disebut sebagai AVO
meter. Akan tetapi sesuai perkembangan teknologi maka multitester pada saat ini ada
yang telah memiliki fungsi lain sebagai alat ukur kapasitansi kapasitor, sebagai alat
ukur frekuensi dan sebagai alat ukur faktor penguatan transistor.
2.2.1 Jenis-Jenis Multitester
1. Multimeter Analog
Multimeter analog merupakan jenis multimeter/multitester yang menggunakan
display ukur (meter) dengan tipe jarum penunjuk. Sehingga untuk membaca hasil
ukur harus dilakukan dengan cara melihat posisi jarum penunjuk pada meter dan
melihat posisi saklar selektor pada posisi batas ukur kemudian melakukan
perhitungan secara manual untuk mendapatkan hasil ukurnya. Kondisi atau proses
pembacaan hasil ukur yang masih manual inilah yang menyebabkan multimeter /
multitester janis ini dinamakan sebagai multimeter analog.
2.3 Multitester
Multitester adalah alat pengukur listrik yang juga sering disebut VOM (Volt-
Ohm Meter). Multitester dapat digunakan untuk mengukur tegangan (volt meter),
hambatan (ohm meter) maupun arus (ampere meter). Karena 3 fungsi ukur tersebut
selalu dimiliki oleh multimeter / multitester maka sering juga disebut sebagai AVO
meter. Akan tetapi sesuai perkembangan teknologi maka multitester pada saat ini ada
yang telah memiliki fungsi lain sebagai alat ukur kapasitansi kapasitor, sebagai alat
ukur frekuensi dan sebagai alat ukur faktor penguatan transistor.
2.3.1 Jenis-Jenis Multitester
2. Multimeter Analog
Multimeter analog merupakan jenis multimeter/multitester yang menggunakan
display ukur (meter) dengan tipe jarum penunjuk. Sehingga untuk membaca hasil
ukur harus dilakukan dengan cara melihat posisi jarum penunjuk pada meter dan
melihat posisi saklar selektor pada posisi batas ukur kemudian melakukan
perhitungan secara manual untuk mendapatkan hasil ukurnya. Kondisi atau proses
pembacaan hasil ukur yang masih manual inilah yang menyebabkan multimeter /
multitester janis ini dinamakan sebagai multimeter analog.
Sebutan “OHM” ini diambil dari nama penemunya yaitu Georg Simon Ohm yang
juga merupakan seorang Fisikawan Jerman.
Resistor diwakili oleh Warna-warna yang terdapat di tubuh (body) Resistor itu
sendiri dalam bentuk Gelang. Umumnya terdapat 4 Gelang di tubuh Resistor, tetapi
ada juga yang 5 Gelang. Gelang warna Emas dan Perak biasanya terletak agak jauh
dari gelang warna lainnya sebagai tanda gelang terakhir. Gelang Terakhirnya ini juga
merupakan nilai toleransi pada nilai Resistor yang bersangkutan.
Gambar dibawah ini adalah warna-warna yang terdapat pada gelang resistor: