Anda di halaman 1dari 12

NAMA

NIM

PERCOBAAN I
PENGGUNAAN MULTIMETER ANALOG DAN DIGITAL

1.1 Tujuan Percobaan


1. Memperoleh keterampilan pemakaian alat ukur dasar listrik, multimeter
analog dan digital.

1.2 Dasar Teori


Multimeter adalah alat ukur yang dipakai untuk mengukur tegangan listrik, arus
listrik, dan tahanan (resistansi). Itu adalah pengertian multimeter secara umum,
sedangkan pada perkembangannya multimeter masih bisa digunakan untuk
beberapa fungsi seperti mengukur temperatur, induktansi, frekuensi, dan
sebagainya. Ada juga orang yang menyebut multimeter dengan sebutan AVO
meter. Maksud dari AVO meter yaitu A (ampere), V(volt), dan 0(ohm). Fungsi
ukur yang dimiliki setiap multimeter ada beberapa macam tergantung tipe dan
merk multimeter. Akan tetapi pada umumnya setiap multimeter atau multitester
memiliki 3 fungsi ukur utama yaitu sebagai alat ukur arus, tegangan dan resistansi.
Kualitas suatu multimeter ditentukan dari akurasi hasil ukur dan daya tahan
multimeter tersebut. Fungsi ukur yang dimiliki setiap multimeter ada beberapa
macam tergantung tipe dan merk multimeter. Berikut adalah beberapa fungsi ukur
yang ada pada multimeter :

A. Ampere Meter.
Ampere meter adalah salah satu fungsi ukur pada multimeter yang
berfungsi untuk mengukur urns listrik. Pada multimeter pada umumnya
terdiri dari 2 jenis ampere meter yaitu ampere meter DC dan ampere meter
AC. Pada multimeter analog dan digital pada fungsi ampere meter ini saklar
selektor berfungsi sebagai batas ukur maksimum, oleh karena itu arcs yang
akan diukur hams diprediksikan dibawah batas ukur multimeter yang
digunakan. Hal ini bertujuan untuk menghindari kerusakan pada
multimeter.

B. Volt Meter
Volt meter merupakan fungsi ukur untuk mengetahui level tegangan
listrik. Sama halnya dengan fungsi multimeter sebagai ampere meter. Pada
fungsi volt meter ini saklar selector yang ada pada multimeter baik digital
maupun analog berfungsi sebagai batas ukur maksimum, oleh karena itu
harus di prediksikan level tegangan yang akan diukur harys dibawah nilai
batas ukur yang dipilih.
NAMA
NIM

C. Ohm Meter
Ohm meter merupakan salah satu fungsi multimeter yang berfungsi
untuk mengetahui nilai resistansi suatu resistor atau komponen elektronika
yang memiliki unsur resistensi. Pada fungsi ohm meter ini untuk multimeter
analog saklar selector berfungsi sebagai multimeter sedangkan pada
multimeter digital saklar selektror berfungsi seagai batas ukur maksimum
suru resistansi yang dapat dihitung oleh multimeter tersebut.

D. Kapasitansi Meter
Kapasitansi meter merupakan fungsi yang tidak selalu terdapat pada
setiap multimeter. Fungsi kapasitansi meter ini berguna untuk mengetahui
nilai kapasitansi suatu kapasitor. Pada multimeter analog yang telah
memiliki fungsi kapasitansi meter saklar selektor pada fungsi ini berfungsi
sebagai multiplier atau faktor pengali dari nilai yang ditunjukkan oleh jarum
meter. Sedangkan pada multimeter digital dengan fungsi kapasitansi meter
maka saklar selector berfungsi sebagai batas ukur maksimum.

E. Frekuensi Meter
Frekuensi meter hanya terdapat pada tipe multimeter digital tertentu
titik fungsi frekuensi meter ini digunakan untuk mengetahui frekuensi suatu
sinyal atau isyarat pada suatu rangkaian elektronika. Kualitas suatu
multimeter ditentukan dari akurasi hasil ukur dan daya tahan multimeter
tersebut.

Terdapat dua jenis multimeter yang biasa dipakai dalam pengukuran, yaitu
multimeter analog dan multimeter digital.

1. Multimeter Analog
Multimeter analog atau multimeter jarum adalah alat pengukur besaran
listrik yang menggunakan tampilan dengan jarum yang bergerak ke range-
range yang kita ukur dengan probe. Analog tidak digunakan untuk
mengukur secara detail suatu besaran nilai komponen tetapi kebanyakan
hanya digunakan untuk baik atau jeleknya komponen pada waktu
pengukuran atau juga digunakan untuk memeriksa suatu rangkaian apakah
sudah tersambung dengan baik sesuai dengan rangkaian blok yang ada
multimeter analog menggunakan peraga jarum moving coil dan besaran
ukur berdasarkan arus.
2. Multimeter Digital
NAMA
NIM

Multimeter digital atau sering juga disebut sebagai digital multitester


sama merupakan jenis multimeter yang talah menggunakan display digital
sebagai penampil hasil ukurnya. Hasil ukur yang ditampilkan pada
multitester digital merupakan hasil yang telah sesuai, sehingga tidak perlu
dilakukan lagi perhitungan antara hasil ukur dan batas ukur.
Multimeter Digital lebih sering digunakan karena jauh lebih mudah dan
akurat. Hasil pengukurannya dapat dengan mudah dibaca pada layar digital
yang tertera. Nama lain dari multitester jenis ini adalah DVOM ( Digital
Volt Ohm Meter) atau DMM (Digital Multi Meter). Selain dapat mengukur
tegangan, hambatan, serta arus listrik, alat ukur ini juga dapat digunakan
untuk pengukuran pada Hfe transistor yang ada pada tipe-tipe tertentu saja.
Secara umum, fungsi multimeter analog dan fungsi multimeter digital
adalah sama. Hal yang membedakan antara multimeter analog dan
multimeter digital terletak pada display pada kedua jenis multimeter
tersebut yakni multimeter analog dan multimeter digital. Saat melakukan
pengukuran menggunakan multimeter analog, perhitungannya harus
dilakukan secara manual. Sementara multimeter digital tidak perlu
melaukan perhitungan lagi karena hasil perhitungan sudah muncul secara
otomatis di display multimeter digital tersebut.

1.3 Alat dan Bahan


1. Multimeter analog dan digital
2. Penyedia daya arus searah (Adaptor) dan Penyedia daya arus bolak–balik
(Trasformator)
3. Resistor

1.4 Prosedur Percobaan


1.4.1 Mengukur Tegangan
1.4.1.1 Mengukur Tegangan Searah (DC)
Peralatan yang dipakai :
1. Multimeter
2. Penyedia Daya DC
1.4.1.2 Langkah – Langkah Percobaan
1. Siapkan Multimeter dan Transformator
2. Hubungkan Transformator dengan sumber PLN 220 V.
3. Tempatkan Saklar pada Multimeter pada posisi 250 VAC
4. Ukurlah tegangan yang masuk Transformator, billa jarum penunjuk
pada Multimeter terlalu tinggi. Misalnya ke 500 VAC. Usahakan
jarum penunjuk terada ditengah tengah plat skala
NAMA
NIM

5. Pindahkan saklar pada Multimeter ke range yang tepat dan ukurlah


tegangan pada posisi sekunder Transformator
1.4.2 Mengukur Arus
1.4.2.1 Mengukur Arus Searah (DC)
Peratan yang dipakai:
1. Penyedian daya
2. Multimeter
3. Resistor
1.4.2.2 Langkah Langkah Percobaan
1. Siapkan Multimeter dan penyedia daya DC
2. Hubungkan penyedia daya dengan sumber PLN 220 V
3. Tempatkan Saklar pada Multimeter pada Posisi 500 mA
4. Rangkai untai percobaan seperti pada gambar
5. Ukurlah arus yang melewati resistor bila jarum penunjuk pada
Multimeter terlalu ditepi ubahlah posisi saklar ke range yang lebih
rendah. Misalkan ke 25 A. Usahakan jarum jam pada terminal output
bila jarum penunjuk pada Multimeter terlalu ditepi ubahlah posisi
saklar ke range yang lebih tinggi rendah. Usahakan jarum penunjuk
berada ditengah-tengah plat Skala.
1.4.3 Mengukur Tahanan (Resistor)
1.4.3.1 Mengukur Tahanan
Peralatan yang dipakai:
1. Multimeter
2. Resistor
1.4.3.2 Langkah langkah Percobaan
1. Siapkan Multimeter dan beberapa resistor
2. Tempatkan skalar pada Multimeter pada posisi kfn
3. Hubung singkat probe multimeter, atur zero adjustment hingga
jarum menujuk on
4. Ukurlah hambatan resistor tersebut, bila jarum penunjuk pada
Multimeter terlalu ditepi ubahlah posisi skalar ke range yang lebih
renda, misalkan x10 dan xI. Atur zero adjustment sekali lagi.
Usahakan jarum penujuk berada ditengah-tengah plat skala.
NAMA
NIM

1.5 Rangkaian Percobaan

Gambar 1.1 Rangkaian Percobaan Tegangan DC

Gambar 1.2 Rangkaian Percobaan Arus DC


NAMA
NIM

LEMBAR PENGAMBILAN DATA


A. Nama Percobaan : Pengukuran Transistor Sebagai Saklar
B. Nama Asisten : 1. Bambang Trimukti
2. Althaf Iskandar
3. Anisah Risle Munte
4. Vipin Shelina Hasdi
5. Jaya Rizaldi Fajri
6. Hamdi Fadli
7. Syifa Windri Azzahra
C. Tempat Praktikum : Laboratorium Dasar Teknik Elektro
D. Tanggal Praktikum : 13 Mei 2022
E. Nama Praktikan :

No Nama Praktikan Tanda Tangan


1 1.
2 2.
3 3.
4 4.

F. Pengambilan Data

Tabel 1. Hasil Pengukuran ……..


I B (mA) I C (mA) V RC (V) V C (V)
VS 
T P Kr T P Kr T P Kr T P Kr
5v 0,91 5,84 % 3,131 % 4,95 % 4,95 % 1,86

0 0 0 0 0 0 0 3,4 3,4 0

Mengetahui
Asisten Praktikum

( )
NAMA
NIM

1.7 Analisa Data


1.7.1 Hasil Mengukur Tegangan DC
Secara teori pada percobaan 1 hanya menggunakan PSU (Power Supply
Unit ) sebagai sumber tegangan dan multimeter untuk mengukur tegangan
yang mengalir pada rangkaian sehingga :
VS = 2 Volt
VS = 5 Volt
VS = 8 Volt
VS = 12 Volt
VS = 14 Volt
Tegangan yang terbaca pada multimeter analog :
V1 = 2 Volt
V2 = 4,8 Volt
V3 = 8 Volt
V4 = 12 Volt
V5 = 14 Volt
Tegangan yang terbaca pada multimeter Digital :
V1 = 1,952 Volt
V2 = 4,98 Volt
V3 = 8,00 Volt
V4 = 12,05 Volt
V5 = 14,01 Volt

Perhitungan error pada pengukuran tegangan searah ( DC )


𝑣𝑡 − 𝑣𝑝
𝐾𝑟 = | | 𝑥100%
𝑣𝑡
• Tegangan 2 volt untuk Multimeter Analog :
2−2
𝐾𝑟 = | | 𝑥100% = 2%
2
• Tegangan 2 volt untuk Multimeter Digital :
2 − 1,95
𝐾𝑟 = | | 𝑥100% = 2,5%
2
• Tegangan 5 volt untuk Multimeter Analog :
5 − 4,8
𝐾𝑟 = | | 𝑥100% = 4 %
5
NAMA
NIM

• Tegangan 5 volt untuk Multimeter Digital :


5 − 4,98
𝐾𝑟 = | | 𝑥100% = 0,4 %
5
• Tegangan 8 volt untuk Multimeter Analog:
8−8
𝐾𝑟 = | | 𝑥100% = 0 %
8
• Tegangan 8 volt untuk Multimeter Digital:
8−8
𝐾𝑟 = | | 𝑥100% = 0 %
8
• Tegangan 12 volt untuk Multimeter Analog:
12 − 12
𝐾𝑟 = | | 𝑥100% = 0 %
12
• Tegangan 12 volt untuk Multimeter Digital:
12 − 12,05
𝐾𝑟 = | | 𝑥100% = 0,4 %
12
• Tegangan 14 volt untuk Multimeter Analog :
14 − 14
𝐾𝑟 = | | 𝑥100% = 0 %
12
Tegangan 14 volt untuk Multimeter Digital :
14 − 14,01
𝐾𝑟 = | | 𝑥100% = 0,07 %
14

1.7.2 Hasil Mengukur Arus Searah DC


𝑉 𝐼𝑇 − 𝐼𝑝
𝐼= 𝐾𝑟 = × 100%
𝑅 𝐼𝑇
• Tegangan 2 volt untuk Multimeter Analog :
2
𝐼𝑇 = = 0,01 𝐴 = 10 𝑚𝐴
200
10 − 10
𝐾𝑟 = | | 𝑥100% = 0%
10
• Tegangan 2 volt untuk Multimeter Digital :
10 − 9,42
𝐾𝑟 = | | 𝑥100% = 5,8%
10
• Tegangan 5 volt untuk Multimeter Analog :
5
𝐼𝑇 = = 0,025 𝐴 = 25 𝑚𝐴
200
NAMA
NIM

25 − 20
𝐾𝑟 = | | 𝑥100% = 20%
25
• Tegangan 5 volt untuk Multimeter Digital :
25 − 23,56
𝐾𝑟 = | | 𝑥100% = 5,76%
25
• Tegangan 8 volt untuk Multimeter Analog :
8
𝐼𝑇 = = 0,04 𝐴 = 40 𝑚𝐴
200
40 − 40
𝐾𝑟 = | | 𝑥100% = 0%
40
• Tegangan 8 volt untuk Multimeter Digital :
40 − 38,10
𝐾𝑟 = | | 𝑥100% = 0,0475%
40
• Tegangan 12 volt untuk Multimeter Analog :
12
𝐼𝑇 = = 0,06 𝐴 = 60 𝑚𝐴
200
60 − 55
𝐾𝑟 = | | 𝑥100% = 8,3%
60
• Tegangan 12 volt untuk Multimeter Digital :
60 − 59,7
𝐾𝑟 = | | 𝑥100% = 0,5%
60
• Tegangan 14 volt untuk Multimeter Analog :
14
𝐼𝑇 = = 0,07 𝐴 = 70 𝑚𝐴
200
70 − 70
𝐾𝑟 = | | 𝑥100% = 0%
70
• Tegangan 14 volt untuk Multimeter Digital :
70 − 69,7
𝐾𝑟 = | | 𝑥100% = 0,428%
70

1.8 Evaluasi
1.8.1 Tugas Pengukuran Tegangan
1. Kenapa terjadi perbedaan antara pengukuran multimeter digital dengan
multimeter analog pada saat pengukuran AC? Jelaskan!
Jawab:
Karena pada Multimeter Analog menampilkan hasilnya dalam bentuk analog
sehingga tidak memerlukan konverter analog ke digital. Sedangkan Multimeter
NAMA
NIM

Digital secara khusus membutuhkan konverter analog ke digital di dalamnya.


Dan untuk keakuratan Multimeter Analog relatif lebih rendah dibandingkan
dengan Multimeter Digital. Karena Multimeter Digital menghasilkan hasil
yang lebih akurat daripada yang Multimeter Analog.
2. Berikan kesimpulan dari percobaan yang anda lakukan ?
Jawab:

1.8.2 Tugas Pengukuran Arus


1. Apabila tegangan tetap dan tegangan dinaikan, apa yang terjadi dengan arus?
Jelaskan!
Jawab:
Berdasarkan kaitan antara beda potensial/tegangan listrik (v) dengan arus
listriknya (A). Maka, semakin besar sumber tegangannya (v), semakin besar
pula kuat arus listriknya (A). Dan jika semakin kecil sumber tegangannya, maka
semakin kecil juga kuat arus listriknya.
2. Bagaimana cara melakukan pengukuran arus dan tegangan dengan
menggunakan multimeter?
Jawab:
• Cara Mengukur Tengangan DC
a. Atur Posisi Saklar Selektor ke DCV
b. Pilihlah skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur.
Jika ingin mengukur 6 Volt, putar saklar selector ke 12 Volt
(khusus Analog Multimeter). Jika tidak mengetahui tingginya
tegangan yang diukur, maka disarankan untuk memilih skala
tegangan yang lebih tinggi untuk menghindari terjadi kerusakan
pada multimeter.
c. Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Probe
Merah pada terminal Positif (+) dan Probe Hitam ke terminal
Negatif (-). Hati-hati agar jangan sampai terbalik.
d. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter.

• Cara Mengukur Arus Listrik (Ampere)


a. Atur Posisi Saklar Selektor ke DCA
b. Pilih skala sesuai dengan perkiraan arus yang akan diukur. Jika
Arus yang akan diukur adalah 100mA maka putarlah saklar
selector ke 300mA (0.3A). Jika Arus yang diukur melebihi
skala yang dipilih, maka sekering (fuse) dalam Multimeter akan
NAMA
NIM

putus. Kita harus menggantinya sebelum kita dapat memakainya


lagi.
c. Putuskan Jalur catu daya (power supply) yang terhubung ke
beban.
d. Kemudian hubungkan probe Multimeter ke terminal Jalur yang
kita putuskan tersebut. Probe Merah ke Output Tegangan Positif
(+) dan Probe Hitam ke Input Tegangan (+) Beban ataupun
Rangkaian yang akan kita ukur. Untuk lebih jelas, silakan lihat
gambar berikut ini.
e. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter
3. Buat kesimpulan dari percobaan yang dilakukan!
Jawab:
NAMA
NIM

1.9 Kesimpulan
Multimeter adalah alat ukur yang dipakai untuk mengukur tegangan listrik, arus
listrik, dan tahanan (resistansi). Beberapa orang menyebut multimeter dengan
sebutan AVO meter. Dimana maksud dari AVO meter yaitu A (ampere), V(volt),
dan 0(ohm). Fungsi ukur yang dimiliki setiap multimeter ada beberapa macam
tergantung tipe dan merk multimeter. Akan tetapi pada umumnya setiap
multimeter atau multitester memiliki 3 fungsi ukur utama yaitu sebagai alat ukur
arus, tegangan dan resistansi.
Terdapat dua jenis multimeter yang biasa dipakai dalam pengukuran, yaitu
multimeter analog dan multimeter digital. Yang dimana untuk fungsi multimeter
analog dan fungsi multimeter digital secara umum adalah sama. Hal yang
membedakan antara multimeter analog dan multimeter digital terletak pada
display pada kedua jenis multimeter tersebut yakni multimeter analog dan
multimeter digital. Saat melakukan pengukuran menggunakan multimeter analog,
perhitungannya harus dilakukan secara manual. Sementara multimeter digital
tidak perlu melaukan perhitungan lagi karena hasil perhitungan sudah muncul
secara otomatis di display multimeter digital tersebut.

Anda mungkin juga menyukai