Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR II

PENGGUNAAN MULTIMETER

Nama : Nawaluna Uhailul Husna

NIM : 2000019125

Prodi / Kelas : Teknik Industri / A

LABORATORIUM FISIKA

UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

YOGYAKARTA

2020
PENGGUNAAN MULTIMETER

A. Tujuan percobaan
1. Mengenal jenis – jenis multimeter
2. Memahami penggunaan multimeter
B. Alat dan Bahan
1. Multimeter Analog
2. Multimeter Digital
3. Baterai
4. Resistor
5. Kabel
C. Prosedur Percobaan
1. Siapkan alat dan bahan
2. Ambil lebar pengambilan data
3. Colokkan kabel pada multimeter sesuai muatannya
4. Pilih salah satu resistor atau baterai degan kedua kabel
5. Atur arah multimeter analog dan digital sesuai dengan yang dibutuhkan
6. Untuk melihat hasil hambatannya pada multimeter analog lihat garis yang
paling atas
7. Untuk melihat hasil hambatannya pada multimeter digital akan muncul pada
layar
8. Catat hasil hambatan pada lembar pengambilan data
D. Dasar Teori
Pengertian multimeter secara umum adalah alat ukur yang dipakai untuk
mengukur tegangan listrik, arus listrik, dan tahanan (resistansi). Sedangkan
pada perkembangannya multimeter masih bisa digunakan untuk beberapa
fungsi seperti mengukur temperature, induktansi, frekuensi, dan sebagainya.
Ada juga yang menyebut multimeter sebagai AVO meter, A (ampere), V (volt),
O (ohm). Multimeter ada dua macam, yaitu multimeter analog dan multimeter
digital.
Multimeter analog atau multimeter jarum adalah alat pengukur besaran
listrik yang menggunakan tampilan dengan jarum yang bergerak ke range-range
yang kita ukur dengan probe. Analog tidak digunakan untuk mengukur secara
detail suatu besaran nilai komponen tetapi kebanyakan hanya digunakan untuk
baik atau jeleknya komponen pada waktu pengukuran tau juga di gunakan untuk
memeriksa suatu rangkaian apakah sudah tersambung dengan baik sesuai
dengan rangkaian blok yang ada. Multimeter analog menggunakan peraga
jarum moving coil dan besaran ukur berdasarkan arus (elektronis dan non
elektronis).
Adapun bagian-bagian multimeter analog, yaitu:
- Sekrup pengatur kedudukan jarum penunjuk
- Tombol pengatur jarum penunjuk pada kedudukan zero
- Saklar pemilih
- Lubang kutub
- Saklar pemilih polaritas
- Kotak meter
- Jarum penunjuk meter
- Skala

Multimeter digital atau sering disebut sebagai digital multitester merupakan


jenis multimeter yang telah menggunakan display digital sebagai penampil hasil
ukurnya. Hasil ukur yang ditampilkan pada multitester digital merupakan hasil
yang telah sesuai, sehingga tidak perlu dilakukan lagi perhitungan antara hasil
ukur dan batas ukur. Multimeter digital merupakan peraga bilangan digital dan
besaran ukuran berdasarkan tegangan yang dikonversi ke signal digital.
Adapun bagian-bagian multimeter digital, yaitu:
- Display digital
- Saklar pemilih
- Lubang kutub
- Saklar pemilih polaritas
- Kotak meter
- Skala

Fungsi multimeter, fungsi ukur yang dimiliki setiap multimeter ada


beberapa macam tergantung tpe dan merk multimeter. Akan tetapi pada
umumnya setiap multimeter atau multitester memiliki 3 fungsi ukur utama yaitu
sebagai alat ukur arus, tegangan, resistansi. Berikut adalah beberapa fungsi ukur
yang ada pada multimeter, yaitu:
- Ampere meter
Ampere meer adalah salah satu fungsi ukur pada multimter yang berfungsi
untuk mengukur arus listrik. Pada multimeter pada umumnya terdiri dari 2
jenis ampere meter yaitu ampere meter DC dan ampere meter AC. Pada
multimeter analog dan digital fungsi ampere meter ini sebagai saklar
selector yang berfungsi sebagai batas ukur maksimum, oleh karena itu arus
yang akan diukur harus diprediksi dibawah batas ukur multimeter yang
digunakan. Hal ini bertujuan untuk menghindari kerusakan pada
multimeter.
- Volt meter
Volt meter merupakan fungsi ukur untuk mengetahui level tegangan listrik.
Sama halnya dengan fungsi multimeter sebagai ampere meter. Pada fungsi
volt meter ini saklar selector yang ada pada multimeter baik analog maupun
digital berfungsi sebagai batas ukur makismum, oleh karena itu harus
diprediksikan level tegangan yang akan diukur harus dibawah nilai batas
ukur yang dipilih.
- Ohm meter
Ohm meter merupakan salah satu fungsi multimeter yang berfungsi untuk
mengetahui nilai resistansi suatu resistor atau komponen elektronika yang
memiliki unsur resistansi. Pada fungsi ohm meter ini untuk multimeter
analog saklar selektor berfungsi sebagai multiplier sedangan pada
multimeter digital saklar selektor berfungsi sebagai batas ukur maksimum
suatu resistansi yang dapat dihitung oleh multimeter tersebut.
- Kapasitansi meter
Kapasitansi meter merupakan fungsi yang tidak selalu terdapat pada setiap
multimeter. Fungsi kapasitansi meter ini berguna untuk mengetahui nilai
kapasitansi atau kapasitor. Pada multimeter analog yang telah memiliki
fungsi kapasitansi meter saklar selektor pada fungsi ini berfungsi sebagai
multiplier atau factor pengali dari nilia yang ditujukan oleh jarum meter.
Sedangkan pada multimeter digital dengan fungsi kapasitansi meter maka
saklar selektor berfungsi sebagai batas ukur maksimum.
- Frekuensi meter
Frekuensi meter hanya terdapat pada tipe multimeter digital tertentu. Fungsi
frekuensi meter ini digunakan untuk mengetahui frekuensi suatu signal atau
isyarat pada suatu rangkaian elektronika. Kualitas suatu multimeter
ditentukan dari akurasi hasil ukur dan daya tahan multimeter tersebut.
Berapa merk multimeter umum dan memiliki kualitas diantaranya adalah
multimeter dengan merk sanwa dan heles. Harga jual multimeter analog
maupun multimeter digital merk sanwa dan heles tergantung pada tipe
multimeter tersebut.
Analog Digital
Kelebihan Untuk pengecekan Penggunaan lebih mudah
kerusakan rangkaian atau artinya tidak perlu
komponen lebih mudah menghitung nilai yang kita
ukur, karena pada
multimeter digital langsung
keluar hasil pengukuran
Harga relative lebih murah Harga relatih lebih mahal
Kekurangan Menggunakan rumus Sulit digunakan untuk
tertentu untuk menghitung mengukur kerusakan
nilai yang ditunjui jarum kemponen, seperti elco,
transistor
Rawan rusak dibagian spul Beberapa kasus nilai yang
atau penunjuk jarum ditunjukkan kurang akurat

E. Data Percobaan
1. Identitas Multimeter
Jenis Merk Tipe Fungsi – fungsi Batas Ukur
pilihan Min Maks
Analog ATN YX – 360 TR Tegangan DC 0.25 V 1000 V
Tegangan AC 10 V 1000 V
Arus DC 100 µV 0.25 A
Hambatan X1 X 10 K
Digital DECO DM – 133 D Tegangan DC 200 mV 600 mV
Tegangan AC 200 mV 600 mV
Arus DC 20 µA 200 mA
Hambatan 200 u 20 m
2. Pembacaan Nilai Hambatan secara Teoritis (Berdasarkan Kode Warna)
R Kode warna Nilai hambatan (𝑅𝑡 ± 𝑆𝑅𝑡 )Ω
1 Merah – merah – merah – emas 2200 ± 110
2 Jingga – jingga – merah – emas 3300 ± 165
3 Kuning – ungu – merah – emas 4700 ± 235

3. Multimeter sebagai Ohmmeter


𝑅𝑖 Multimeter analog Multimeter digital
Posisi Batas Skala Nilai Batas Skala
jarum ukur terkecil tertampil ukur terkecil
1 2.2 1K 0.5 2.13 20 K 0.01
2 3 1K 0.5 3.21 20 K 0.01
3 5 1K 0.5 4.64 20 K 0.01

4. Multimeter sebagai Voltmeter DC


𝑅𝑖 Multimeter analog Multimeter digital
V Posisi Batas Range Skala Nilai Batas Skala
teori jarum ukur maks terkecil tertampil ukur terkecil
1 1.5 1.4 10 10 0.2 1.488 2 0.001
2 9 9.6 10 10 0.2 9.77 20 0.01
3 12 11.7 50 50 0.2 11.88 20 0.01

F. Analisis Data dan Pembahasan


Perbandingan antara suatu nilai pengukuran (misalkan 𝑥1 ) terhadap nilai
pengukuran lainnya (misalkan 𝑥2 ) dapat dinyatakan sebagai simpangan relative
(𝛿𝑥 ) yang disajikan dengan satuan %
𝑥1 − 𝑥2
𝛿𝑥1−2 = | | × 100%
𝑥2
Persamaan ini dapat diartikan sebagai simpangan hasil pengukuran pertama
terhadap hasil pengukuran kedua. Dengan demikian maka simpangan hasil ukur
multimeter analog terhadap hasil ukur multimeter digital dapat dirumuskan
sebagai berikut :
a. Pembacaan Nilai Hambatan
- Multimeter Analog
Hasil ukur = Nilai tertunjuk x Batas Ukur
Hasil ukur 1 = Nilai tertunjuk 1 x Batas Ukur
= 2.2 x 1000
= 2200 Ω
Hasil ukur 2 = Nilai tertunjuk 2 x Batas Ukur
= 3 x 1000
= 3000 Ω
Hasil ukur 3 = Nilai tertunjuk 3 x Batas Ukur
= 5 x 1000
= 5000 Ω
𝑅𝑢𝑘𝑢𝑟 −𝑅𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
Ralat Relatif : 𝛿𝑅 = | | × 100%
𝑅𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
𝑅𝑢𝑘𝑢𝑟 −𝑅𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
Ralat Relatif : 𝛿𝑅 1 = | | × 100%
𝑅𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
2200−2200
=| | × 100%
2200

=0%
𝑅𝑢𝑘𝑢𝑟 −𝑅𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
Ralat Relatif : 𝛿𝑅 2 = | | × 100%
𝑅𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
3000−3300
=| | × 100%
3300

= 9.09091 %
𝑅𝑢𝑘𝑢𝑟 −𝑅𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
Ralat Relatif : 𝛿𝑅 3 = | 𝑅𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
| × 100%
5000−4700
=| | × 100%
4700

= 6.38298 %
Kesesuaian = 100% - Ralat Relatif
Kesesuaian 1 = 100% - 0% = 100%
Kesesuaian 2 = 100% - 9.09091% = 90.90909%
Kesesuaian 3 = 100% - 6.38298% = 93.61702%
- Multimeter Digital
Hasil ukur = Nilai tertampil x Batas Ukur
(keterangan : batas ukur pada multimeter digital hanya menunjukkan
range ukur maksimal, sehingga pengali batas ukur adalah 1000)
Hasil ukur 1 = Nilai tertampil 1 x Batas Ukur
= 2.13 x 1000
= 2130 Ω
Hasil ukur 2 = Nilai tertampil 2 x Batas Ukur
= 3.21 x 1000
= 3210 Ω
Hasil ukur 3 = Nilai tertampil 3 x Batas Ukur
= 4.64 x 1000
= 4640 Ω
𝑅𝑢𝑘𝑢𝑟 −𝑅𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
Ralat Relatif : 𝛿𝑅 = | | × 100%
𝑅𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
𝑅𝑢𝑘𝑢𝑟 −𝑅𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
Ralat Relatif : 𝛿𝑅 1 = | | × 100%
𝑅𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
2130−2200
=| | × 100%
2200

= 3.18182%
𝑅𝑢𝑘𝑢𝑟 −𝑅𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
Ralat Relatif : 𝛿𝑅 2 = | | × 100%
𝑅𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
3210−3300
=| | × 100%
3300

= 2.72727%
𝑅𝑢𝑘𝑢𝑟 −𝑅𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
Ralat Relatif : 𝛿𝑅 3 = | | × 100%
𝑅𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
4640−4700
=| | × 100%
4700

= 1.2766%
Kesesuaian = 100% - Ralat Relatif
Kesesuaian 1 = 100% - 3.18182 = 96.81818%
Kesesuaian 2 = 100% - 2.72727 = 97.27273%
Kesesuaian 3 = 100% - 1.2766 = 98.7234%
- Dan simpangan suatu hasil ukur terhadap nilai teoritisnya adalah :
𝑥 − 𝑥𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
(𝛿𝐴−𝑇 ) = | 𝑢𝑘𝑢𝑟 | × 100%
𝑥𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
𝑥 − 𝑥𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
(𝛿𝐴−𝑇 )1 = | 𝑢𝑘𝑢𝑟 | × 100%
𝑥𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
2200−2200
=| | × 100%
2200

=0%
𝑥 − 𝑥𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
(𝛿𝐴−𝑇 )2 = | 𝑢𝑘𝑢𝑟 | × 100%
𝑥𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
3000−3300
=| 3300
| × 100%

= 9.09091 %
𝑥 − 𝑥𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
(𝛿𝐴−𝑇 )3 = | 𝑢𝑘𝑢𝑟 | × 100%
𝑥𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
5000−4700
=| | × 100%
4700

= 6.38298 %
𝑥𝑢𝑘𝑢𝑟 − 𝑥𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
(𝛿𝐷−𝑇 ) = | | × 100%
𝑥𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
𝑥𝑢𝑘𝑢𝑟 − 𝑥𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
(𝛿𝐷−𝑇 )1 = | | × 100%
𝑥𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
2130−2200
=| | × 100%
2200

= 3.18182 %
𝑥𝑢𝑘𝑢𝑟 − 𝑥𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
(𝛿𝐷−𝑇 )2 = | | × 100%
𝑥𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
3210−3300
=| | × 100%
3300

= 2.72727 %
𝑥𝑢𝑘𝑢𝑟 − 𝑥𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
(𝛿𝐷−𝑇 )3 = | | × 100%
𝑥𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
4640−4700
=| | × 100%
4700

= 1.2766 %
𝑥𝑎𝑛𝑎𝑙𝑜𝑔 − 𝑥𝑑𝑖𝑔𝑖𝑡𝑎𝑙
𝛿𝐴−𝐷 = | | × 100%
𝑥𝑑𝑖𝑔𝑖𝑡𝑎𝑙
𝑥𝑎𝑛𝑎𝑙𝑜𝑔 − 𝑥𝑑𝑖𝑔𝑖𝑡𝑎𝑙
𝛿𝐴−𝐷 1 = | | × 100%
𝑥𝑑𝑖𝑔𝑖𝑡𝑎𝑙
2200−2130
=| | × 100%
2130

= 3.28638 %
𝑥𝑎𝑛𝑎𝑙𝑜𝑔 − 𝑥𝑑𝑖𝑔𝑖𝑡𝑎𝑙
𝛿𝐴−𝐷 2 = | | × 100%
𝑥𝑑𝑖𝑔𝑖𝑡𝑎𝑙
3000−3210
=| | × 100%
3210

= 6.54206 %
𝑥𝑎𝑛𝑎𝑙𝑜𝑔 − 𝑥𝑑𝑖𝑔𝑖𝑡𝑎𝑙
𝛿𝐴−𝐷 3 = | | × 100%
𝑥𝑑𝑖𝑔𝑖𝑡𝑎𝑙
5000−4640
=| 4640
| × 100%

= 7.75862 %
b. Pembacaan Nilai Tegangan
- Multimeter Analog
𝑆𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑢𝑛𝑗𝑢𝑘
Hasil Ukur = × 𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑢𝑘𝑢𝑟
𝑆𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
𝑆𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑢𝑛𝑗𝑢𝑘
Hasil Ukur 1 = × 𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑢𝑘𝑢𝑟
𝑆𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
1.4
= 10 × 10

= 1.4 𝑉
𝑆𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑢𝑛𝑗𝑢𝑘
Hasil Ukur 2 = × 𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑢𝑘𝑢𝑟
𝑆𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
9.6
= 10 × 10

= 9.6 𝑉
𝑆𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑢𝑛𝑗𝑢𝑘
Hasil Ukur 3 = × 𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑢𝑘𝑢𝑟
𝑆𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
11.7
= × 50
50

= 11.7 𝑉
𝑉𝑢𝑘𝑢𝑟 −𝑉𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
Ralat Relatif : 𝛿𝑉 = | | × 100%
𝑉𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
𝑉𝑢𝑘𝑢𝑟 −𝑉𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
Ralat Relatif : 𝛿𝑉 1 = | | × 100%
𝑉𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
1.4−1.5
=| | × 100%
1.5

= 6.66667 %
𝑉𝑢𝑘𝑢𝑟 −𝑉𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
Ralat Relatif : 𝛿𝑉 2 = | | × 100%
𝑉𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
9.6−9
=| | × 100%
9

= 6.66667 %
𝑉𝑢𝑘𝑢𝑟 −𝑉𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
Ralat Relatif : 𝛿𝑉 3 = | | × 100%
𝑉𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
11.7−12
=| | × 100%
12

= 2.5%
Kesesuaian = 100% - Ralat Relatif
Kesesuaian 1 = 100% - 6.66667% = 93.33333%
Kesesuaian 2 = 100% - 6.66667% = 93.33333%
Kesesuaian 3 = 100% - 2.5% = 97.5%
- Multimeter Digital
Hasil Ukur = Nilai tertampil
Hasil ukur 1 = 1.488 V
Hasil ukur 2 = 9.77 V
Hasil ukur 3 = 11.88 V
𝑉𝑢𝑘𝑢𝑟 −𝑉𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
Ralat Relatif : 𝛿𝑉 = | | × 100%
𝑉𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
𝑉𝑢𝑘𝑢𝑟 −𝑉𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
Ralat Relatif : 𝛿𝑉 1 = | | × 100%
𝑉𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
1.488−1.5
=| | × 100%
1.5

= 0.8%
𝑉𝑢𝑘𝑢𝑟 −𝑉𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
Ralat Relatif : 𝛿𝑉 2 = | | × 100%
𝑉𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
9.77−9
=| | × 100%
9

= 8.55556%
𝑉𝑢𝑘𝑢𝑟 −𝑉𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
Ralat Relatif : 𝛿𝑉 3 = | | × 100%
𝑉𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
11.88−12
=| | × 100%
12
= 1%
Kesesuaian = 100% - Ralat Relatif
Kesesuaian 1 = 100% - 0.8% = 99.2%
Kesesuaian 2 = 100% - 8.55556 = 91.44444%
Kesesuaian 3 = 100% - 1% = 99%
𝑥𝑎𝑛𝑎𝑙𝑜𝑔 − 𝑥𝑑𝑖𝑔𝑖𝑡𝑎𝑙
𝛿𝐴−𝐷 = | | × 100%
𝑥𝑑𝑖𝑔𝑖𝑡𝑎𝑙
𝑥𝑎𝑛𝑎𝑙𝑜𝑔 − 𝑥𝑑𝑖𝑔𝑖𝑡𝑎𝑙
𝛿𝐴−𝐷 1 = | | × 100%
𝑥𝑑𝑖𝑔𝑖𝑡𝑎𝑙
1.4−1.488
=| | × 100%
1.488

= 5.91398%
𝑥𝑎𝑛𝑎𝑙𝑜𝑔 − 𝑥𝑑𝑖𝑔𝑖𝑡𝑎𝑙
𝛿𝐴−𝐷 2 = | | × 100%
𝑥𝑑𝑖𝑔𝑖𝑡𝑎𝑙
9.6−9.77
=| | × 100%
9.77

= 1.74002%
𝑥𝑎𝑛𝑎𝑙𝑜𝑔 − 𝑥𝑑𝑖𝑔𝑖𝑡𝑎𝑙
𝛿𝐴−𝐷 3 = | | × 100%
𝑥𝑑𝑖𝑔𝑖𝑡𝑎𝑙
11.7−11.88
=| | × 100%
11.88

= 1.51515%

1. Pembacaan Nilai Hambatan (Ohmmeter)


𝑅𝑖 Multimeter analog Multimeter digital Simpangan relative
(%)
Hasil Ralat Kesesu Hasil Ralat Kesesu 𝛿𝐴−𝑇 𝛿𝐷−𝑇 𝛿𝐴−𝐷
ukur relatif aian ukur relatif aian
(Ω) (%) (%) (Ω) (%) (%)
1 2200 0 100 2130 3.18182 96.818 0 3.18 3.28
± 110 ± 106.5 18 182 638
2 3000 0.0909 90.909 3210 2.72727 97.272 9.09 2.72 6.54
± 150 1 09 ± 160.5 73 091 727 206
3 5000 6.3829 93.617 4640 1.2766 98.723 6.38 1.27 7.75
± 250 8 02 ± 232 4 298 66 862

2. Pembacaan Nilai Tegangan DC (Voltmeter DC)


𝑉𝑖 Multimeter analog Multimeter digital 𝛿𝐴−𝐷 (%)
Hasil Ralat Kesesuaian Hasil Ralat Kesesuaian
ukur relative (%) ukur relative (%)
(V) (%) (V) (%)
1 1.4 6.77776 93.33333 1.488 0.8 99.2 5.91398

2 9.6 6.77776 93.33333 9.77 8.55556 91.44444 1.74002

3 11.7 2.5 97.5 11.88 1 99 1.51515

G. Kesimpulan
Kesimpulan dari percobaan penggunaan multimeter tersebut adalah
- Multimeter merupakan alat ukur yang dipakai untuk mengukur tegangan
listrik, arus listrik, dan tahanan (resistansi)
- Multimeter dibedakan menjadi 2, yaitu multimeter analog dan multimeter
digital
- Multimeter analog menggunakan peraga jarum moving coil dan besaran
ukur berdasarkan arus (elektronis dan non elektronis)
- Multimeter digital merupakan peraga bilangan digital dan besaran ukuran
berdasarkan tegangan yang dikonversi ke signal digital
H. Daftar Pustaka
A MUHAMMAD. 2016. BAB II TINJAUAN PUSTAKA.
http://eprints.polsri.ac.id (di akses 26 Maret 2021)

Anda mungkin juga menyukai